• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI SEL DI KELAS XI IPA SMA SANTA MARIA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI SEL DI KELAS XI IPA SMA SANTA MARIA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

P E N G A R U H P E M B E L A J A R A N B E R B A S I S P R O Y E K TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

SISWA PADA MAT ERI SEL DI KELAS XI I PA SMA SWAST A S ANTA MARI A MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Oleh:

Lambertha L. R. Gultom NIM 4103141033

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan kasih karunia-Nya yang telah memberi hikmat, kekuatan dan kesehatan

kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi yang berjudul "Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap

Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa pada Materi Sel di Kelas XI IPA

SMA Santa Maria Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015”, disusun untuk

memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi dari Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dr.

Tumiur Gultom, SP, MP selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan waktu, bimbingan dan saran-saran dalam penulisan skripsi ini, Bapak

Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si, Ibu Dra. Mariaty Sipayung, M.Si, Ibu

Dra. Hj. Cicik Suriani, M.Si, sebagai Dosen Penguji yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran dalam penulisan skripsi ini. Ucapan terima

kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Khairiza Lubis, S.Si, M.Sc sebagai

Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah

membantu penulis khususnya Bapak Hasugian dan Ibu Riche. Ucapan terima

kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Dasman Sirait sebagai Kepala

Sekolah, Bapak K. Tarigan sebagai guru biologi serta staf pegawai dan seluruh

guru di SMA Santa Maria Medan yang telah membantu penulis selama

mengadakan penelitian.

Ucapan Terima Kasih teristimewa disampaikan kepada Ayahanda Torus

Gultom dan Ibunda Ristani Fransiska Situmorang yang selalu mendukung penulis

(4)

vi

pada adik-adik penulis yaitu Nova, Asti, Fani, Erika, Riris dan Botikosmas

Gultom, juga kepada teman – teman penulis di Kelas B Pendidikan Biologi

khususnya Ellinora, Siska, Geti, Amelia, Rianti, Morita, Fida, Marina, dan Nancy,

serta saudara-saudara penulis di Paduan Suara El Senyor khususnya Yessi, Artha,

Edward, Kak Triana, Kak Novia, Bang Bobel, dan semua pihak yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam penyelesaian

skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini

bermanfaat dalam pengembangan dan kemajuan ilmu pendidikan.

Medan, September 2014

Penulis,

Lambertha L. R. Gultom

(5)

iii

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERISEL

DI KELAS XI IPA SMA SANTA MARIA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Lambertha L. R. Gultom (NIM. 4103141033)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas XI IPA di SMA Santa Maria Medan pada tahun pembelajaran 2014/2015 pada materi sel. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah kelas XI IPA1 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA2 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran berbasis proyek sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dilihat dari kemampuan siswa menjawab soal-soal level tinggi (C4, C5, dan C6) yang diberikan pada akhir pembelajaran (test). Berdasarkan hasil post-test, rata-rata hasil belajar kelas eksperimen 79,3 dan kelas kontrol 73,33. Hasil uji perbedaan rata-rata nilai post-test menunjukkan bahwa rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol dibuktikan dengan perolehan thitung (3,21) > ttabel (1,4215). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek berpengaruh terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam hal menjawab soal-soal level tinggi.

(6)

vii

2.1.3. Proses Kognitif Berdasarkan Taksonomi Bloom 8 2.1.4. Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking) 9

2.2. Model Pembelajaran 11

2.2.1. Pengertian Model Pembelajaran 11

2.2.2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek 12 2.2.3. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Proyek 14 2.2.4. Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek 17

2.2.5. Model Pembelajaran Langsung 19

2.3. Analisis Materi Sel 19

2.4. Kerangka Konseptual 24

2.5. Hipotesis 25

BAB III METODE PENELITIAN 26

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 26

3.2. Populasi dan Sampel 26

3.2.1. Populasi 26

(7)

viii

3.3. Variabel dan Desain Penelitian 26

3.4. Prosedur Penelitian 27

3.5. Instrumen Pengumpulan Data 28

3.6. Kisi-kisi Instrumen Kognitif 28

3.7. Uji Instrumen Penelitian 29

3.7.1. Validitas Tes 29

3.7.2. Reliabilitas Tes 29

3.7.3. Tingkat Kesukaran Soal 30

3.7.4.Daya Pembeda Soal 31

3.8. Teknik Analisis Data 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36

4.1. Analisis Data Instrumen 36

4.1.1. Validitas Tes 36

4.1.2. Realibilitas Tes 36

4.1.3. Taraf Kesukaran Tes 36

4.1.4. Daya Pembeda Soal 36

4.2. Hasil Penelitian 37

4.2.1. Deskripsi Data Penelitian 37

4.2.2. Data Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest 37

4.2.3. Uji Normalitas Data 38

4.2.4. Uji Homogenitas 39

4.3. Data Hasil Pengerjaan Proyek dan Produk di Kelas Eksperimen 39

4.4. Pengujian Hipotesis 40

4.5. Pembahasan 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 44

5.1. Kesimpulan 44

5.2. Saran 44

(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 49

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol 52

Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen 58

Lampiran 4. Lembar Proyek Siswa 68

Lampiran 5. Instrumen Penilaian Sikap 72

Lampiran 6. Format Penilaian Proyek 75

Lampiran 7. Format Penilaian Produk 76

Lampiran 8. Data Penilaian Proyek dan Produk 77

Lampiran 9. Instrumen Penilaian Kognitif 78

Lampiran 10. Kunci Jawaban Tes Kognitif 84

Lampiran 11. Perhitungan Validitas Tes 88

Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Tes 91

Lampiran 13. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes 92

Lampiran 14. Perhitungan Daya Pembeda Tes 94

Lampiran 15. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Dan Varians 96

Lampiran 16. Data Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran

Berbasis Proyek 98

Lampiran 17. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 100

Lampiran 18. Uji Normalitas Data Penelitian 101

Lampiran 19. Perhitungan Uji Homogenitas Data Pretest Dan Posttest 104

Lampiran 20. Perhitungan Uji Hipotesis 107

Lampiran 21. Tabel Perhitungan Validitas Tes 110

Lampiran 22. Tabel Perhitungan Reliabilitas Tes 111

Lampiran 23. Daftar Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors 112

Lampiran 24. Tabel Harga Kritis dari r Product Moment 113

Lampiran 25. Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi t 114

Lampiran 26. Tabel Nilai-nilai Distribusi f 115

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia adalah hal yang tidak

dapat ditawar lagi dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia bangsa

Indonesia. Untuk mengetahui perkembangan kemampuan anak-anak Indonesia,

Pemerintah mengikuti program yang diadakan oleh Programme for International

Student Assessment (PISA). Studi PISA tahun 2012 ini adalah mengukur

kecakapan anak-anak usia 15 tahun dalam mengimplementasikan

masalah-masalah di kehidupan nyata melalui tes 3 mata pelajaran yaitu matematika, sains

dan membaca. Berdasarkan studi PISA tersebut menyatakan bahwa kemampuan

anak Indonesia usia 15 tahun di bidang matematika, sains dan membaca

dibandingkan dengan anak-anak lain di dunia masih rendah. Hasil PISA 2012,

Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 65 negara yang berpartisipasi dalam tes

(Education GPS, 2012).

Hal tersebut menjadi gambaran rendahnya pemahaman konsep, penalaran

dan pemecahan masalah siswa-siswa di Indonesia sekaligus sebagai cerminan

untuk melakukan perbaikan dan peningkatan terhadap mutu pendidikan . Hal ini

dimulai dengan mengoreksi proses pembelajaran di sekolah.

Proses pembelajaran di sekolah pada umumnya bersifat konvensional.

Pembelajaran konvensional bercirikan: berpusat pada guru, guru menjelaskan

materi melalui metode ceramah (chalk-and-talk), siswa pasif, pertanyaan dari

siswa jarang muncul, berorientasi pada satu jawaban yang benar, dan aktivitas

kelas yang sering dilakukan hanyalah mencatat atau menyalin. Kegiatan

pembelajaran seperti ini tidak mengakomodasi pengembangan kemampuan siswa

dalam pemecahan masalah, penalaran dan kemampuan pemahaman konsep sains.

Akibatnya, kemampuan kognitif tingkat tinggi siswa sangat lemah karena

kegiatan pembelajaran yang biasa dilakukan hanya mendorong siswa untuk

(10)

2

Siswa perlu dilatih untuk menjadi pemikir yang dapat menemukan solusi

dalam setiap tantangan yang diberikan melalui proses pembelajaran yang

mendukung siswa mengembangkan daya nalar dan kemampuan berpikir tingkat

tingginya . Hal ini akan turut membantu siswa dalam menjawab

tantangan-tantangan sesungguhnya di dunia nyata. Kemampuan berpikir dan pemecahan

masalah tentunya akan mengarahkan siswa membangun pengetahuan dan

pemahaman akan hal-hal yang dipelajarinya. Konsep seperti inilah yang

sebaiknya diterapkan dalam pendidikan di sekolah untuk mengkonstruksi

pemahaman lewat kegiatan pemecahan masalah dan menemukan solusi.

Biologi merupakan salah satu bidang studi sains yang dapat membangun

kreativitas berpikir siswa karena dipenuhi konsep-konsep yang berhubungan ke

dunia nyata. Setiap materi yang dipelajari memiliki hubungan ke kehidupan

sehari-hari sehingga mudah untuk mengajak siswa berpikir untuk mencari solusi

atas masalah-masalah yang mungkin timbul akibat ketidakseimbangan hal yang

berkaitan dengan itu.

Berdasarkan observasi awal melalui wawancara yang dilakukan peneliti

di SMA Swasta Santa Maria Medan dengan guru biologi kelas XI diperoleh

bahwa metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan tanya

jawab. Adapun juga pemberian tugas oleh guru bagi siswa namun belum

memaksimalkan keterlibatan siswa dalam pemecahan masalah, belum mendorong

siswa untuk menerapkan pengetahuan yang dimilikinya, berpikir dan terampil

dalam menyelesaikan tugas. Guru juga mengatakan bahwa pelontaran

pertanyaan-pertanyaan tingkat tinggi yang merupakan salah satu cara untuk melatih

kemampuan berpikir bagi siswa juga jarang dilakukan.

Mengkonstruksi pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan,

membuat pembelajaran menjadi bermakna dan membangun karakter pemikir

dalam diri siswa merupakan tujuan dari penerapan kegiatan-kegiatan dalam

pengembangan kemampuan akademik siswa khususnya dalam hal berpikir tingkat

tinggi. Berpikir tingkat tinggi saat ini merupakan hal yang penting untuk

dikembangkan oleh siswa untuk dapat beradaptasi dengan tantangan-tantangan

(11)

3

mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, diperlukan suatu alternatif model

pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan

pembelajaran dan khususnya meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa.Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model

pembelajaran berbasis proyek.

Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang

dinamis dimana siswa dibimbing menyelesaikan tantangan dan masalah-masalah

dunia nyata. Dengan pembelajaran aktif dan menarik, siswa terinspirasi untuk

mendapatkan pengetahuan lebih dalam akan materi yang sedang dipelajari

(Edutopia, 2009)

Menurut artikel yang ditulis oleh Chen dan McGrath (2004) bahwa

model pembelajaran berbasis proyek tidak hanya mengajak siswa untuk

memahami materi dengan cara yang lebih dalam tetapi juga melatih keterampilan

berpikir yang sangat berharga, sesuatu tentang proses pembelajaran mereka dan

tentang bagaimana cara untuk belajar. Pembelajaran berbasis proyek merupakan

cara jitu untuk menciptakan siswa yang independen dan pemikir. Siswa

memecahkan masalah otentik dengan mendesain inquiri mereka, merancang dan

mengelola pembelajaran melalui proyek yang dibimbing dan diawasi oleh guru

(Bell, 2010).

Seperti yang telah diketahui bahwa sel merupakan unit dasar makhluk

hidup, demikian pula materi sel merupakan materi dasar dalam mempelajari

bidang sains.Materi sel adalah materi dasar atau awal untuk dapat mempelajari

materi lain yaitu tentang jaringan, sistem organ, dan pembelahan sel di kelas XII

serta materi lain yang berkaitan dengan konsep dasar sel. Materi ini sangat krusial

bagi siswa di kelas IPA, karena merupakan dasar untuk melanjutkan pemahaman

akan materi lain.Oleh karena itu, penting untuk membuat siswa tertarik untuk

belajar lebih dalam melalui materi sel ini.

Berdasarkan penelitian Susilowati (2013) menyatakan bahwa

pembelajaran berbasis proyek berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal

tersebut dapat diketahui dari kelas yang difasilitasi pembelajaran berbasis proyek

(12)

4

konvensional yang menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.

Penelitian Asan dan Haliloglu (2005) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis

proyek mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan perencanaan

proyek, meningkatkan kemampuan kognitif dan sangat baik dalam

mengembangkan kemampuan bekerjasama dan berkolaborasi dalam

diskusi.Selain itu juga meningkatkan kemampuan komunikasi, kemampuan

komputer serta minat dan motivasi siswa.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diadakan penelitian

dengan judul :“Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap

Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa pada Materi Sel di Kelas XI IPASMA Swasta Santa Maria Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, beberapa masalah yang dapat

diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan kognitif, penalaran, pemahaman konsep dan pemecahan masalah

siswa Indonesia yang tergolong masih rendah.

2. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran

3. Pembelajaran yang umumnya digunakan masih tergolong konvensional

4. Kegiatan pembelajaran yang biasa dilakukan hanya mendorong siswa untuk

berpikir pada tataran tingkat rendah

5. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang masih rendah

6. Masih banyak guru yang belum maksimal dalam pelontaran

pertanyaan-pertanyaan yang melatih kemampuan berpikir khususnya berpikir tingkat

tinggi.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka terdapat banyak permasalahan

yang perlu dicari solusinya. Maka ruang lingkup masalah yang diteliti dibatasi

(13)

5

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model

Pembelajaran Berbasis Proyek.

2. Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dapat dikembangkan melalui

pertanyaan-pertanyaan kognitif menurut taksonomi Bloom yang meliputi

analisis (C4), evaluasi (C5), dan kreasi (C6).

3. Materi yang dibelajarkan adalah materi sel di kelas XI IPA.

.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah diatas, ,maka

yang menjadi rumusan masalah yang akan diteliti adalah: Apakah ada pengaruh

pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

pada materi sel di kelas XI IPA SMA Swasta Santa Maria Medan tahun

pembelajaran 2014/2015?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran

berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi sel

kelas XI IPA SMA Swasta Santa Maria Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi, sebagai

sumbangan pemikiran dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan serta

bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.

2. Secara praktis diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan

masukan bagi para guru dalam upaya untuk menciptakan pembelajaran yang

(14)

44 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab

sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa Penerapan model pembelajaran

berbasis proyek memberikan pengaruh terhadap kemampuan berpikir tingkat

tinggi siswa kelas XI IPA SMA Santa Maria Medan pada materi sel dalam hal

mengerjakan soal-soal tingkat tinggi. Hal ini ditunjukkan dari hasil belajar kelas

eksperimen yang lebih unggul dibanding kelas kontrol dan hasil perhitungan

dimana thitung > ttabel (3,21>1,4215) dan Ha diterima sehingga memperkuat

pernyataan bahwa ada pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap

kemampuan berpikir tingkat tinggi.

1.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi guru sebaiknya menerapkan model pembelajaran karena dapat

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya model pembelajaran berbasis

proyek yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat

tinggi siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran

berbasis proyek dengan materi yang berbeda tentunya dapat menggunakan

(15)

45

DAFTAR PUSTAKA

Adair, A. dan Bao L., (2012), Project-Based Learning:Theory, Impact, and Effective Implementation.REAL journal : Research in Education Assessment and Learning, 3 (01): 6-21

Admin, (2012), Organel-organel sel, http://biologimediacentre.com/organel-organel-sel/ (diakses tanggal 20 Juni 2014)

Admin, (2014), Model Pembelajaran Langsung, http://www.informasi-pendidikan.com/2014/01/model-pembelajaran-langsung.html ( Diakses tanggal 16 September 2014)

Anonim, (2012), Perbedaan Sel Tumbuhan Dengan Sel Hewan,http://www.taugasih.org/1818/perbandingan-antara-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan/perbedaan-sel-tumbuhan-dengan-sel-hewan/ (diakses tanggal 20 Juni 2014)

Anonim, (2012), Cells and organelles, http://www.s-cool.co.uk/a-level/biology/cells-and-organelles/revise-it/organelles#gwX7h00oQhF3Mj83.99 (diakses tanggal 20 Juni 2014)

Anonim, (2013), Comparing Cell to a Factory, http://sciencenetlinks.com/student-teacher-sheets/comparing-cell-factory-answer-key/ (diakses tanggal 21 Juni 2014)

Arends, R. I., (1998), Learning to Teach Fourth Edition, McGraw-Hill, Singapore

Arikunto, S., (2005), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta.

Aryulina, D., Muslim,C., Manaf, S., dan Widi, E. W., (2007), Biologi I SMA dan MA untuk Kelas X, Esis,Jakarta

Asan, A. & Haliloglu, Z., (2005), Implementing Project Based Learning in Computer Classroom, The Turkish Online Journal of Educational Technology-TOEJT 4 (2): 11-21

(16)

46

BPP, (2010), Bahan Pelatihan Metodologi Belajar-Mengajar Aktif:Buku II Metodik Umum Pendekatan Belajar Aktif, Kemendiknas, Jakarta

Buck Institute for Education ,(2013), Handbook PBL:Introduction, http://www.bie.org/index.php/site/PBL/pbl_handbook_introduction/#history (Diakses pada : 05 Maret 2014)

Chen, P., dan McGrath, P., (2004), Visualize, Visualize, Visualize: Designing Projects for Higher Order Thinking, International Society for Technology in Education Journals 32(4) : 54-57

Downs, D. M., (2013), Student Experiences In A Project-Based Learning Technology Curriculum At A Suburban High School, Argosy University Sarasota, Disertasi,Bidang Ilmu Pendidikan, Universitas Argosy

Education GPS, (2012), PISA 2012: Full Selection of Indicators, www.gpseducation.oecd.org (Diakses pada 08 Mei 2014)

Faiq, M., (2013), Mengenal Direct Instruction (Model Pembelajaran Langsung/Model Pengajaran Langsung), http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/ 2013/04/direct-instruction-model-pembelajaran-langsung.html (Diakses tanggal 16 september 2014

Herman, T., (2007), Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Menengah Pertama, Educationist 1 (1) : 47-56

Hasnawati, (2006), Pendekatan Contextual Teaching Learning Hubungannya dengan Evaluasi Pembelajaran, Jurnal Ekonomi Pendidikan, 3 (1): 53-62

Kemdikbud (Pusat Bahasa), (2012), Kamus Besar Bahasa Indonesia versi Online, http://kbbi.web.id/(diakses tanggal 5 Maret 2014)

Kemdikbud, (2013), Model Pembelajaran Berbasis Proyek / Project-Based Learning, Kemendiknas, Jakarta

King, F. J., Goodson, L., dan Rohani, F., Higher Order Thinking Skills: Definition, Teaching Strategies and Assesments, Center for Advancement of Learning and Assessment www.cala.fsu.edu

(17)

47

Larmer, J. dan Mergendoller, J. R., (2012), 8 Essentials for Project-Based Learning, Buck Institute for Education, Educational Leadership, 68(1):1-4

Lewis, A. dan Smith, D., (2001), Defining Higher Order Thinking, Theory Into Practice Summer 1993 32(3) : 131-137

Nazir, M., (1999), Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta

Oemar, (2009), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta

Patton, A dan Robin, J., (2012), Work That Matters: The Teacher’s Guide to Project

Based Learning , Paul Hamlyn Foundation, United Kingdom

Purworini, S.E., (2006), Pembelajaran berbasis proyek sebagai upaya mengembangkan habit of mind studi kasus di SMP Nasional KPS Balikpapan, Jurnal pendidikan inovativ 1(2):1-3

Raths, J., (2002), Improving Instruction, THEORY INTO PRACTICE Autumn 2002 41(4) : 233-237

Rianawaty, I., (2011), Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Level Thinking), http://idarianawaty.wordpress.com/2011/08/10/berpikir-tingkat-tinggi-higher-order-thinking (diakses tanggal 06 Maret 2014)

Siok, L. J. dan Meng T. Y., (2011), Support Techniques To Enhance Students’ Project-Based Learning, International Conference of Teaching and Learning, Malaysia

Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Susilowati, I., Sri, R. I., dan Sukaesih, S., (2013), Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sistem Pencernaan Manusia, Unnes Journal of Biology Education 2 (1) : 82-90

Staff Edutopia, (2009), An Introduction to Project Based-Learning: http://www.edutopia.org/project-based-learning-guide (Diakses tanggal 05 maret 2014)

Thomas, A. dan Thorne, G., (2009), How to Increase Higher Order

(18)

48

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat memahami dan menguasai teori dasar mengenai struktur atom, ikatan kimia, sifat molekul, stereokimia, sifat dan reaksi senyawa-

Kompresi tipe lossless, dari sisi yang lain adalah teknik kompresi yang tidak pernah menghilangkan semua informasi dari sebuah file gambar yang asli sehingga kompresi

Grafik Daya Sebar Krim Ekstran Etanolik Buah Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) ... Ekstrak Etanolik Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.)

This social phenomenon of discrimination of Immigrant shown in Gangs of New York movie makes the researcher interested in analyzing it by using the sociological

Masalah gizi rentan terjadi pada semua kelompok umur, terutama       bayi dan anak yang sedang mengalami masa tumbuh kembang (Arisman, 2009).. Anak mulai memahami bahwa makanan yang  

(3) Tindak tutur perlokusi merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk mempengaruhi mitra tutur. 1) dalam tindak tutur lokusi penutur mempunyai maksud untuk

rulemodel program kita ya ngikutin ala program jakartalah, kaya Prambors, Gen FM yang ada prime time, special program gitu, terus kita liat clocking program yang pas

Peternak tidak memberikan konsentrat, karena sulit diperoleh di daerah setempat, padahal berdasarkan Duldjaman (2004) penambahan konsentrat, seperti am- pas tahu, di dalam