• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 802012029 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 802012029 Full text"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA

LABORATORIUM SALATIGA DITINJAU

DARI JENIS KELAMIN

OLEH

KARINA DYAH CHRISTIANASARI 80 2012 029

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(2)
(3)
(4)

ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Karina Dyah Christianasari

Nim : 802012029

Program Studi : Psikologi

Fakultas : Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana Jenis Karya : Tugas Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW hal bebas royalty non-eksklusif (non-exclusive royality freeright) atas karya ilmiah saya berjudul:

PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA LABORATORIUM SALATIGA DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

Dengan hak bebas royalty non-eksklusif ini, UKSW berhak menyimpan mengalih media/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya, selama tetap tercantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Salatiga

Pada Tanggal : 18 Agustus 2016 Yang menyatakan,

Karina Dyah Christianasari

Mengetahui ,

Pembimbing

(5)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Karina Dyah Christinasari

Nim : 802012029

Program Studi : Psikologi

Fakultas : Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir, judul :

PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA LABORATORIUM SALATIGA DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

Yang dibimbing oleh :

Dr. Chr. Hari Soetjiningsih, MS.

Adalah benar-benar hasil karya saya.

Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol yang saya akui seolah-olah sebagai karya sendiri tanpa memberikan pengakuan kepada penulis atau sumber asli.

Salatiga, 18 Agustus 2016 Yang memberi pernyataan

(6)

iv

LEMBAR PENGESAHAN

PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA LABORATORIUM SALATIGA DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

Oleh

Karina Dyah Christianasari 802012029

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Disetujui pada tanggal 29 Agustus 2016 Oleh:

Pembimbing

Dr. Chr. Hari Soetjiningsih, MS.

Diketahui oleh, Disahkan oleh,

Kaprogdi Dekan

Dr. Chr. Hari Soetjiningsih, MS. Prof. Dr. Sutarto Wijono, MA.

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

(7)

v

PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA

LABORATORIUM SALATIGA DITINJAU

DARI JENIS KELAMIN

Karina Dyah Christianasari

Chr. Hari Soetjiningsih

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(8)

vi

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prokrastinasi akademik pada siswa SMA Laboratorium Salatiga ditinjau dari jenis kelamin. Ada sejumlah 68 siswa SMA, 30 siswa laki-laki dan 38 siswa perempuan sebagai sampel yang dilakukan dengan menggunakan teknik sampel purposive sampling. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data dengan metode skala, yaitu skala prokrastinasi yang disusun oleh Tuckman (1990), yang terdiri dari 35 pernyataan. Dari hasil analisa data menggunakan uji t diperoleh 0,079 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam melakukan prokrastinasi akademik. Rerata prokrastinasi akademik berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebesar 54,13 dan perempuan sebesar 50,89

(9)

vii Abstract

The purpose of this study is to find the difference academic procrastination in high school students Laboratorium Salatiga in terms of sex. There are a amount of 68 students, 30 male student and 38 female students sample done by using purposive sampling technique. The research method which is used in data collection methods was scale method ; it was the scale of procrastinastion that complied by Tuckman (1990), which consists of 35 statements. From the data analysis t-test a result of 0,079 (p>0,05) which means there is no difference between men and women in doing academic procrastination. Mean academic procrastination on the type of male 54,13 and female 50.89.

(10)

1

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu cara yang digunakan untuk memperoleh pembelajaran dari berbagai disiplin ilmu. Pendidikan dapat diperoleh baik secara formal maupun non formal. Pendidikan secara formal seperti jenjang pendidikan sekolah yang terdapat di Indonesia antara lain sekolah dasar dengan menempuh pendidikan 6 tahun, sekolah menengah pertama (SMP) ditempuh 3 tahun dan sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan (SMA/SMK) ditempuh 3 tahun. Di Indonesia ada kebijakan mengenai wajib belajar 9 tahun yang diatur dalam UU No 20 tahun 2003, yang berarti pendidikan hanya ditempuh hingga tingkat SMP. Pemerintah membuat kebijakan wajib belajar 12 tahun, namun kebijakan tersebut mengalami pro dan kontra.

Secara tidak langsung lingkungan di pendidikan SD, SMP sangat berbeda dengan lingkungan di pendidikan SMA sebab pendidikan di SMA lebih memiliki penjurusan berdasarkan minat dan keinginan seseorang. Siswa SMA juga dituntut untuk belajar secara mandiri karena tantangan untuk menyelesaikan tugas cukup sulit.

(11)

2

Menurut Ghufron prokrastinasi merupakan kecenderungan untuk melakukan menunda dalam memulai melaksanakan dan mengakhiri suatu aktivitas. Gejala perilaku prokratinasi dalam dunia pendidikan sering disebut dengan prokrastinasi akademik.

Prokrastinasi juga dapat menyebabkan banyak akibat seperti kebiasaan belajar buruk, suka membolos, motivasi belajar menurun nilai menjadi tidak baik. Prokrastinasi juga dapat berakibat secara afeksi seperti depresi dan mengalami kecemasan yang tinggi (Semb, Glick dan Spencer dalam Khusniatun 2014). Selain itu, juga dapat berdampak terhadap kesehatan psikologis (Alwisol, 2006).

Hasil wawancara, penulis menyimpulkan bahwa faktor yang menyebabkan penundaan dalam mengerjakan tugas meliputi faktor, yang pertama faktor internal dan yang kedua faktor eksternal. Faktor internal meliputi, karena malas mengerjakan hal tersebut disebabkan karena tugas yang susah lalu guru yang tidak menyenangkan, kelelahan karena banyak melakukan kegiatan, melakukan hal yang lebih menyenangkan untuk dirinya, kebiasaanya menunda tugas. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan yang tidak mendukung dan ajakan dari teman untuk bermain.

Siswa laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Perbedaan tersebut bisa dilihat dari motivasi belajar, siswa perempuan cenderung memiliki motivasi belajar yang baik, lebih mematuhi aturan yang ada. Mengerjakan tugas jauh-jauh hari sebelum mendekati deadline. Siswa laki-laki cenderung mengerjakan tugas pada detik-detik terakhir pengumpulan tugas, lebih bersikap santai daripada perempuan. Siswa laki-laki dan perempuan terkadang merasa kelelahan dalam beraktivitas juga dapat memengaruhi siswa untuk melakukan penundaan.

(12)

3

mencontek atau meminjam hasil dari temanya. Ia tidak merasa takut ketika mencontek pekerjaan dari temannya dan tidak merasa cemas dengan tugas yang belum dikerjakan.

Dari pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang yang merasa kelelahan, mata pelajaran yang susah seperti matematika, ajakan bermain teman hal tersebut akan menjadikan seseorang cenderung mengabaikan tugas-tugas yang seharusnya harus segera diselesaikan. Selain itu, lingkungan sekitar juga dapat memengaruhi perilaku prokrastinasi akademik. Misalnya lingkungan yang selalu dipenuhi dengan canda tawa tanpa memberi motivasi sedikitpun untuk segera menyelesaikan tugasnya sebagai seorang siswa, sehingga orang yang hidup di lingkungan tersebut juga ikut-ikutan malas dalam menyelesaikan tugasnya.

Ada beberapa penelitian yang menunjukan adanya perbedaan tingkat prokrastinasi ditinjau dari jenis kelamin. Penelitian yang dilakukan oleh Akmal (2003) dalam jurnalnya

yang berjudul “ perbedaan prokrastinasi akademik berdasarkan jenis kelamin dengan

mengontrol manajemen waktu pada mahasiswa yang kuliah sambil bekerja di Yogyakarta”

(13)

4

Dari uraian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan dari hasil-hasil penelitian sebelumnya dan subjek penelitiannya bukan pada siswa SMA. Padahal pada siswa SMA juga ada kecenderungan melakukan prokrastinasi akademik, sehingga penulis tertarik untuk meneliti. Apakah ada perbedaan prokrastinasi ditinjau dari jenis kelamin pada siswa SMA.

A. Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan prokrastinasi akademik antara siswa perempuan dan laki-laki pada siswa SMA Lab Salatiga.

B. Tujuan Penelitian

Mengetahui apakah terdapat perbedaan prokrastinasi akademik pada siswa SMA Laboratorium Salatiga yang ditinjau dari jenis kelamin.

C. Manfaat Penelitian

1. Agar dapat memberikan sumbangan teori tentang prokrastinasi dalam bidang psikologi.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada sekolah dan memberikan pembinaan pada siswa untuk mengatasi prokrastinasi akademik.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Prokrastinasi Akademik

Tuckman dan Sexton (1989, dalam Tuckman, 1990) menjelaskan bahwa prokrastinasi termasuk dalam permasalahan regulasi diri yaitu merupakan kecenderungan untuk menangguhkan atau menghindari aktivitas atau tugas yang harus diselesaikan.

B. Aspek-aspek prokrastinasi akademik

(14)

5

1. Tendency to delay or put off doing things/pembuang waktu. Kecenderungan untuk membuang waktu secara sia-sia dalam menyelesaikan tugas yang perlu diprioritaskan demi melakukan hal-hal lain yang kurang penting.

2. Tendency to have difficulty doing unpleasant things and when possible to avoid or circumvent the unpleasantness/kesulitan dan penghindaran dalam melakukan sesuatu yang tidak disukai. Kecenderungan untuk merasa berkeberatan mengerjakan hal-hal yang tidak disukai dalam tugas yang harus dikerjakannya tersebut atau jika memungkinkan akan menghindari hal-hal yang dianggap mendatangkan perasaan tidak menyenangkan.

3. Tendency to blame others for one’s own plight/menyalahkan orang lain. Merupakan kecenderungan untuk menyalahkan pihak lain atas penderitaan yang dialami diri sendiri dalam mengerjakan sesuatu yang ditundanya.

C. Faktor-faktor yang memengaruhi prokrastinasi

Prokrastinasi akademik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Ferrari ( Nugrasanti, 2006), menyebutkan bahwa prokrastinasi akademik dipengaruhi oleh keyakinan yang tidak rasional dan perfeksionisme. Menurut Solomon dan Rothblum (Nugrasanti, 2006), prokrastinasi dilakukan siswa karena memiliki kecemasan kemampuannya dievaluasi, takut gagal, dan susah mengambil keputusan. Prokrastinasi juga dilakukan karena membutuhkan bantuan orang lain untuk mengerjakan tugasnya, malas, kesulitan mengatur waktu, dan tidak menyukai tugasnya. Menurut Ferrari (Ghufron, 2003) menyatakan, prokrastinasi mengganggu dalam dua hal:

1. Faktor internal

Faktor-faktor yang mempengaruhi individu untuk melakukan prokrastinasi, meliputi:  Kondisi kodrati, terdiri dari jenis kelamin anak, umur, dan urutan kelahiran.

(15)

6

tua belum berpengalaman. Anak bungsu cenderung dimanja, apalagi bila selisih usianya cukup jauh dari kakaknya.

 Kondisi fisik dan kondisi kesehatan, mempengaruhi munculnya prokrastinasi akademik. Menurut Ferrari (Ghufron, 2003) tingkat intelegensi tidak mempengaruhi prokrastinasi walaupun prokrastinasi sering disebabkan oleh adanya keyakinan-keyakinan.

 Kondisi psikologis, trait kepribadian yang dimiliki individu turut mempengaruhi munculnya perilaku prokrastinasi, misalnya hubungan kemampuan sosial dan tingkat kecemasan dalam berhubungan sosial, Millgram (Ghufron, 2003). Sikap perfeksionis yang dimiliki seseorang biasanya mempengaruhi perilaku prokrastinasi lebih tinggi. Besarnya motivasi seseorang juga akan mempengaruhi prokrastinasi secara negatif. Semakin tinggi motivasi yang dimiliki individu ketika menghadapi tugas, akan semakin rendah kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi akademik, Briordy (Ghufron, 2003).

2. Faktor Eksternal

(16)

7

rendahnya prokrastinasi seseorang daripada lingkungan yang penuh dengan pengawasan.

D. Pengertian Jenis Kelamin

Menurut Hungu (2007) jenis kelamin (seks) adalah perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir. Seks berkaitan dengan tubuh laki-laki dan perempuan, dimana laki-laki memproduksikan sperma, sementara perempuan menghasilkan sel telur dan secara biologis mampu untuk menstruasi, hamil dan menyusui. Perbedaan biologis dan fungsi biologis laki-laki dan perempuan tidak dapat dipertukarkan diantara keduanya, dan fungsinya tetap dengan laki-laki dan perempuan pada segala ras yang ada di muka bumi.

E. Perbedaan prokrastinasi akademik dengan jenis kelamin

Prokrastinasi merupakan perilaku penundaan dalam menyelesaikan kegiatan atau tugas. Penundaan yang dilakukan dalam bentuk tidak segera memulai pengerjaan tugas ataupun tidak melakukan tugas hingga tuntas. Perbedaan prokrastinasi akademik dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain jenis kelamin, lingkungan sekitar dan pola asuh. Dalam penelitian ini lebih membahas tentang jenis kelamin, banyak perbedaan prokrastinasi antara laki-laki dan perempuan terutama pada siswa SMA. Menurut Clack perkembangan perempuan dan laki-laki memiliki perbedaan, perempuan lebih cepat daripada laki-laki.

(17)

8

penundaan lebih sering dilakukan oleh karyawan pria. Penelitian yang dilakukan oleh Washington (2004) adanya perbedaan prokrastinasi berdasarkan jenis kelamin dan

hasil menunjukan bahwa mahasiswa tahun pertama berjenis kelamin perempuan lebih

sering melakukan penundaan. Balkis dan Duru (2009) pada sampel yang terdiri dari

580 mahasiswa berbagai fakultas yang berada di Universitas Pamukkale (329

perempuan,251 laki-laki) menunjukan bahwa laki-laki lebih melakukan penundaan

daripada perempuan. Jadi dapat disimpulkan ada perbedaan prokrastinasi ditinjau dari

jenis kelamin bahwa belum diketahui mana yang lebih tinggi yang melakukan

prokrastinasi akademik.

F. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada perbedaan signifikan prokrastinasi akademik ditinjau dari jenis kelamin pada siswa SMA.

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk tipe penelitian kuantitatif dimana penelitian bertujuan untuk mencari perbedaan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran penyelidikan dan sesuatu yang menunjukan sesuatu variasi baik maupun tingkatannya ( Hadi , 1994).

B. Identifikasi Prokrastinasi Akademik

Penelitian ini merupakan penelitian komparatif dimana variabel dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu sebagai berikut :

1. Variabel terikat (Y) : Prokrastinasi Akademik

(18)

9

C. Definisi Operasional

Prokrastinasi Akademik sebagai suatu penundaan yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang, dengan melakukan aktivitas lain yang tidak diperlukan dalam pengerjaan tugas yang penting.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Menurut Sugiono (2003) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 29 Juli 2016. Partisipan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa SMA Laboratorium kelas XII tahun 2016/2017 program studi IPS dan Bahasa yang berjumlah 85 siswa. Pada saat melakukan pengambilan data hanya 68 siswa yang dapat mengisi angket dengan 30 laki-laki dan 38 perempuan. Teknik dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu teknik sampling berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu (Sugiyono, 2003).

E. Alat Ukur

Alat ukur pengumpulan data menggunakan angket/ kuesioner skala prokrastinasi dari

Tuckman Procrastination Scale (TPS). Diterjemahkan oleh Tolewo (2016) dan dimodifikasi oleh peneliti. Jumlah item dalam skala ini berjumlah 35 dengan menggunakan skala likert dengan 4 alternatif jawaban yaitu nilai 4 untuk (SS) dan 1 (STS).

F. Teknik Analisis Data

Teknik statistik yang diterapkan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah

(19)

10

(Hadi,1997). Program yang dipakai untuk menganalisis adalah program SPSS 16,0 for windows.

G. Metode Analisis Data

Untuk menguji hipotesis perbedaan prokrastinasi akademik siswa SMA ditinjau dari jenis kelamin, maka dilakukan uji perbedaan terhadap normalitas dan homogenitas korelasi. Dan selanjutnya metode analisis data menggunkan uji t (Independent sample t- test).

HASIL PENELITIAN

A. Analisis Item

Jumlah item gugur adalah 12, yaitu pada item 5, 6, 11, 16, 19, 20, 24, 26, 27, 30, 31, 33. Penentuan item valid menggunakan ketentuan dari Azwar menyatakan bahwa item pada skala pengukuran dapat dikatakan valid apabila > 0,25. Item total bergerak antara 0,273-0,694.

B.Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dari dua kali pengujian menggunakan Alfa Cronbach menunjukan hasil yang memuaskan dengan 23 item didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,859. Berdasarkan hasil uji yang diperoleh maka alat ukur ini dapat dikatakan alat ukur yang reliabel.

Tabel 1. Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(20)

11

C.Statisitif Deskriptif

Kategorisasi digunakan untuk menggolongkan prokrastinasi akademik pada siswa laki-laki dan perempuan. Berdasarkan penggolongan tersebut didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 2. KATEGORI SKOR PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA SMA

DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

Interval Kategori Frekuensi Laki-laki

(21)

12

Tabel 3. Hasil Normalitas

Selanjutnya adalah uji homogenitas yang bertujuan untuk melihat apakah sample dalam penelitian berasal dari populasi yang sama. Data dapat dikatakan homogen apabila nilai probabilitas p>0,05. Uji homogenitas dengan metode Levene’s Test. Nilai Levene

ditunjukan dengan p value (sig) sebesar 0,078 apabila > 0,05 memiliki arti terdapat kesamaan varians antar kelompok atau yang berarti homogen.

Tabel 4. Uji Homogenitas

E. Uji t

Independent Sample t-Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sample yang tidak berhubungan, hasil perhitungan Uji-t dapat diketahui t hitung = 1,785 dengan nilai signifikansinya adalah sebesar 0,079

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

laki_laki perempuan

N 30 38

Normal Parametersa Mean 54.13 50.89

Std. Deviation 8.870 6.066

Most Extreme Differences Absolute .138 .112

Positive .088 .095

Negative -.138 -.112

Kolmogorov-Smirnov Z .757 .692

Asymp. Sig. (2-tailed) .615 .725

a. Test distribution is Normal.

Test of Homogeneity of Variances

prokrastinasi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

(22)

13

(p>0,05). Maka hal ini memiliki arti tidak adanya perbedaan prokrastinasi akademik pada siswa SMA Laboratorium yang ditinjau dari jenis kelamin.

Tabel 3.Hasil Uji- t

PEMBAHASAN

Dari hasil yang telah ada diatas menunjukan bahwa penelitian pada perhitungan Uji-t t hitung = 1,724 dengan nilai signifikansinya adalah sebesar 0,079 (p>0,05). Jika p>0,05 maka Ho diterima yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara prokrastinasi akademik pada siswa SMA laboratorium yang ditinjau dari jenis kelamin. Tingkat prokrastinasi akademik antara laki-laki dan perempuan sama- sama memiliki tingkat yang rendah. Perbandingan diperoleh dari rata-rata tingkat prokrastinasi akademik siswa laki-laki sebesar 54,13 dan siswa perempuan sebesar 50,89. Hal ini berarti rata-rata yang diperoleh sama dalam batas kategori rendah sehingga tidak ada terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa laki-laki dan perempuan.

Dari penelitian ini diperoleh hasil pada kedua kelompok sama-sama memiliki skor item tertinggi pada item nomor 26. Pada item nomor 26 yang ditulis demikian “saya berharap

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

(23)

14

bisa menemukan cara yang mudah agar saya dapat memulai mengerjakan tugas dari guru”. Hasil tersebut dapat diindikasikan bahwa siswa laki-laki dan perempuan sama-sama berusaha mencari cara agar dapat mengerjakan tugas yang diberikan sehingga tugas tersebut dapat selesai tepat waktu. Terutama pada pelajaran matematika yang memiliki tingkat kesulitan, sehingga siswa berusaha mencari cara seperti bertanya dengan teman, belajar kelompok dan mengikuti les tambahan.

Sedangkan skor item terendah pada nomor item 13 yang ditulis demikian “saya percaya pada pepatah”tetap bekerja keras terus menerus pasti akan menghasilkan sesuatu”.

Hasil tersebut berarti bahwa siswa laki-laki dan perempuan memiliki sifat pekerjakeras dalam bersekolah dan belajar.

Selain itu, siswa laki-laki maupun perempuan sama-sama memiliki keinginan untuk selalu berprestasi disekolah. Untuk mendapatkan sebuah prestasi, mereka berusaha belajar giat dan tidak menuda-nunda dalam mengerjakan tugas, sehingga memperkecil melakukan prokrastinasi.

(24)

15

Menurut Knaus (dalam Rizki, 2009) kecendrungan untuk tidak segera memulai ketika menghadapi suatu tugas yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan indikasi dari prokrastinasi. Pelaku prokrastinasi akademik mengerjakan tugas pada menit-menit terakhir batas pengumpulan dan keadaan yang terdesak mengakibatkan munculnya pikiran untuk melakukan kecurangan akademik.

Dari hasil keseluruhan dapat dilihat bahwa tidak ada perbedaan prokrastinasi akademik pada siswa SMA yang ditinjau dari jenis kelamin.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat perbedaan prokrastinasi akademik siswa SMA Laboratorium Salatiga yang ditinjau dari jenis kelamin.

2. Laki-laki dan perempuan tidak cenderung melakukan prokrastinasi akademik.

SARAN

1. Bagi sekolah :

a. Sekolah dapat memfasilitasi siswa dalam meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

2. Bagi penelitian selanjutnyaa

a. Penelitian ini masih memerlukan banyak masukan untuk penelitian selanjutnya, sehingga diharapkan penelitian selanjutnya dapat memperkuat fenomena yang berkaitan dengan prokrastinasi akademik.

(25)

16

Daftar Pustaka

Akmal,V.E. (2013). Perbedaan prokrastinasi akademik berdasarkan jenis kelamin dengan mengontrol manajemen waktu pada mahasiswa yang kuliah sambil bekerja di Yogyakarta. Jurnal FakultasPsikologi Universitas Ahmad Dahlan.

Amini, Z (2010). Kecenderungan perilaku prokrastinasi akademik ditinjau dari locus of control pada siswa SMA Bina Taruna Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Arif Hafsa, dkk (2014). Academic Procrastination among Male and Female University and College Students. Government College University Lahore: FWU Journal of Social Sciences, Winter 2014, 8(2), 65-70.

Catrunada, L., & Puspitawati, I. (2008). Perbedaan kecenderungan prokrastinasi tugas skripsi berdasarkan tipe kepribadian introvert dan ekstrovert. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

Ferrari, J.R., Jhonson, J.L., & McCown, W.G. 1995. Procrastination And Task Avoidance : Theory, Research and Treatment. New York : Plenum Press.

Ghufron, M. N. (2003). Hubungan antara Kontrol Diri dan Persepsi Remaja Terhadap Penerapan disiplin orang Tua dengan Prokrastinasi Akademik. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Hadi, S. (1994). Analisis butir untuk instrument. Yogyakarta : Andi Offset.

Huda, MJN. (2015). Perbandingan prokrastinasi akademik menurut pilahan jenis kelamin di Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta. Fakultas ilmu Sosial dan humaniora UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta

Janssen, J (2015). Academic procrastination: prevalence among high school and undergraduate student and relationship to academic achievement. Georgia State University.

Khusniatun (2014). Hubungan antara resiliensi dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi psikologi fakultas ilmu sosial dan humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skripsi. UINSK : Yogyakarta.

Monks, F.J. (2006). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nilakantie, R. & Mastuti, E. (2014). Perbedaan tingkat prokrastinasi akademik ditinjau dari jenis kelamin dan locus of control pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Jurnal psikologi kepribadian dan sosial, 3(1).

(26)

17

Innovation. Diakses pada 30 Agustus 2016 dari

http://www.ipedr.com/vol18/8-ICERI2011-R00015.pdf

Raharjo, W. & Lee, Y. (2011). Prokrastinasi Keterbangkitan dan Menghindar : Kaitanya dengan Efikasi Diri Pada Karyawan.

Rizki, S., A. 2009. Hubungan prokrastinasi akademis dan kecurangan pada mahasiswa fakultas psikologi universitas sumatera utara. Skripsi (tidak diterbitkan). Medan : Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Sepehrian, F & Lotf, J.J (2011). The Effects of Coping Styles and Gender on Academic Procrastination among University Students. Journal of Basic and Applied Scientific Research: Urmia University, Iran

Sugiyono. (2003). Statistika untuk penelitian. Bandung : CV. Alfabeta Suryabrata,S. (1990). Metode penelitian. Jakarta : Rineke cipta.

Sutriyono, dkk (2012). Perbedaan prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Uksw berdasarkan tipe kepribadian A dan B :

Satya Widya, 28(2), 127-135.

Tamiru, Tiruwork. 2008. Academic Procrastination and Causal Perception of Tabor Senior Secondary Students Ethiopia. African Research Review (AFRREV) Journals, 2(2).

Tolewo, S.P. 2016. Hubungan antara Asertivitas dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana.

Skripsi. Salatiga : Fakultas Psikologi UKSW.

Tuckman, B. W. (1990). Measuring procrastination atitudinally and behaviorally. Paper Presented at the Annual Meeting of The American Educational Research Association.

Verdiawati, E (2013). Hubungan asertivitas dengan prokrastinasi akademik pada siswa kelas VIII Di SMP Negeri 1 Kota Mungkid Magelang. Skripsi. UNY: Yogyakarta. Wijaya, M.S & Widodo, P.B (2013). Studi perbedaan prokrastinasi akademik ditinjau dari

Gambar

Tabel 1. Uji Reliabilitas
Tabel 2. KATEGORI SKOR PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA SMA
Tabel 4. Uji Homogenitas
Tabel 3.Hasil Uji- t

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan sari buah kiwi hijau (Actinidia deliciosa) dapat diformulasikan dalam sediaan hand body milky lotion yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan dan

Merupakan suatu fitrah yang telah Allah tanamkan di hati manusia akan kecintaan dan kebanggan terhadap anak-anak dan istrinya, semua makhluk di muka bumi

• Guru mengingatkan tentang materi pembahasan pada minggu lalu dan mencoba mengaitkannya dengan materi yang akan dibahas sekarang (apersepsi) tentang gangguan pada sistem peredaran

Kata Kunci : Punishment; Kedisiplinan Shalat Berjama’ah; Permasalahan yang sering terjadi di Dayah pada umumnya berkaitan dengan kedisiplinan santri di lingkungan

Ejaan Seluruh tulisan memiliki ejaan yang benar Sebagian besar tulisan memiliki ejaan yang benar Sebagian kecil tulisan memiliki ejaan yang benar Tulisan tidak

PROBLEM FOCUSED COPING PADA PERAWAT DITINJAU DARI DUKUNGAN

Penulis dapat mengetahui bentuk pelatihan yang ada pada PT FastFood Indonesia, Tbk (KFC International Plaza) dalam meningkatkan pelayanan prima pada bagian kasir,

Pelaksanaan Pemajakan atas Transaksi Pemakaian Jasa Trucking Menggunakan Metode Gross Up Dalam Perhitungan PPh Pasal 23. Mensiasati kondisi yang telah diuraikan pada sub