• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 702011027 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 702011027 BAB III"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran Bahasa inggris dengan konsep media CBI berbasis Adobe Captivate. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Pada penelitian ini, langkah-langkah penelitian disusun berdasarkan model penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono. Metode R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk. Langkah–langkah penelitian Research and Development

[image:1.612.97.525.329.637.2]

(R&D) ada 10 tahapan yaitu tahap potensi dan masalah, tahap pengumpulan data, tahap desain produk, tahap validasi desain, tahap revisi desain, tahap ujicoba produk, tahap revisi produk, tahap ujicoba pemakaian, tahap revisi produk dan tahap produksi masal. Dari sepuluh tahap-tahap tersebut, peneliti hanya menggunakan tujuh tahap yaitu tahap analisa masalah, tahap pengumpulan data, tahap desain produk, tahap validasi desain, tahap revisi desain, tahap ujicoba produk, dan tahap revisi produk, kemudian diakhiri dengan analisa dan pelaporan. Hal ini dikarenakan produk yang dibuat tidak diproduksi secara masal hanya digunakan pada satu sekolah, dengan demikian langkah-langkah penggunaan R&D dibatasi sebagaimana berikut.

Gambar 3.1. Rancangan Penelitian R & D

Prosedur perancangan media pembelajaran CBI (Computer Based Instruction) untuk mata pelajaran Bahasa Inggris materi narrative text storytelling, meliputi beberapa

analisa masalah

tahap pengumpulan

data

tahap desain produk

tahap validasi desain

tahap revisi desain tahap revisi

produk

(2)

langkah-langkah yang beracuan pada model Research and Development (R&D), uraian langkah-langkah sebagai berikut

Tahap Analisa Masalah, masalah yang teridentifikasi dari hasil wawancara dengan waka kurikulum, guru, dan siswa di SMA N 1 Pabelan adalah 1) kurang dimanfaatkannya fasilitas pendukung pembelajaran yang tersedia di sekolah sebagai alat bantu pembelajaran secara maksimal, 2) masih banyak siswa yang belum tuntas dalam memenuhi KKM yang ditentukan sekolah yaitu 70, 3) perhatian siswa terhadap pelajaran bahasa inggris di kelas kurang khususnya pada materi bacaan 4) Kurangnya pemahaman belajar siswa pada materi reading..

Pengumpulan Data, dari tahap analisa informasi masalah pada siswa adalah kemampuan analisis siswa pada aspek reading kurang khususnya pada materi narrative text, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. Ini dikarenakan pembelajaran yang diberikan kurang pas dengan kemampuan siswa yang berbeda-beda (rendah, sedang, tinggi) menjadikan perhatian siswa pada pelajaran kurang dan dengan terbatasnya waktu pertemuan mengajar guru pada materi ini membuat tujuan belajar menjadi kurang bisa tersampaikan dengan baik. Disini pengembang menarik kesimpulan, guru dan siswa membutuhkan media dan bahan pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, serta sesuai dengan kemampuan belajar siswa. Media ini haruslah dibuat menarik agar dapat menarik perhatian siswa dalam belajar. Dalam pembuatan media, materi yang digunakan adalah materi narrative text storytelling dari modul buku paket dan internet. Adapun materi tersebut disesuaikan dengan silabus yang sesuai dengan kurikulum KTSP yang diterapkan di SMAN 1 Pabelan saat ini. Pemilihan materi disini juga didiskusikan dengan guru mata pelajaran bahasa inggris.

Desain Produk, perancangan pada pembuatan media CBI (Computer Based Instruction) ini adalah dengan membuat flowchart dan storyboard yang berisi simbol-simbol grafis yang menunjukkan aluran kegiatan dan data-data yang dimiliki program sebagai suatu proses eksekusi. Selanjutnya format aplikasi yang dibuat dalam pengembangan media CBI (Computer Based Instruction) ini adalah flash (.swf) berbasis

adobe captivate.

(3)

materi dan ahli bahasa diserahkan kepada dua guru mata pelajaran bahasa inggris di SMAN 1 Pabelan, selanjutnya untuk ahli desain diserahkan kepada guru TIK. Alat untuk menilai desain tersebut menggunakan lembar validasi yang disediakan, sehinggga dapat diketahui kelemahan dan kelebihan media.

Revisi Desain, setelah desain produk divalidasi oleh para ahli media, materi, dan bahasa, maka diketahui kelemahannya atau ketidak sesuaian pemakaian dari media tersebut. Kelemahan tersebut selanjutnya akan diperbaiki atau direvisi sesuai saran yang diberikan oleh para ahli sebagai validator, sebelum media tersebut diuji cobakan pada siswa.

Uji Coba Produk, uji coba tahap awal dilakukan dengan uji simulasi pembelajaran oleh uji perorangan dan kelompok. Uji coba perorangan diujikan pada tiga orang yaitu 1 orang guru dan 2 orang siswa, kemudian untuk uji kelompuk dilakukan dengan menerapkan media CBI (Computer Based Instruction) kepada siswa kelas XI IPS 2 dengan jumlah siswa 20 orang dan alokasi waktu 2 jam pelajaran. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah media CBI (Computer Based Instruction) tersebut ada kesalahan atau tidak saat digunakan dalam proses pembelajaran. Untuk uji coba produk perorangan dan kelompok, penilaian media menggunakan angket.

Revisi Produk, pada tahap ini kembali dilakukanya revisi produk media CBI (Computer Based Instruction) untuk menghasilkan produk yang lebih bagus dan berkualitas dan dapat membantu peserta didik untuk mempermudah dalam menggunakan media CBI (Computer Based Instruction).

3.1.1 Desain Uji Coba

Pengembang membuat gambaran secara rinci mengenai proses desain uji coba media CBI (Computer Based Instruction). Untuk lebih jelasnya langkah-langkah uji coba pengembangan media CBI (Computer Based Instruction) dapat digambarkan sebagai berikut:

Tahap 1 Desain Produk

Tahap 2 Validasi Desain

Uji Ahli Materi

Uji Ahli Media

Uji Ahli Bahasa

Tahap 4 Tahap 3 Perbaikan Desain

(4)

Gambar 3.2. Desain Uji Coba Media CBI Menggunakan Model R&D [14]

Tahap 1, produk akan didesain sedemikan rupa untuk mempermudah siswa dan guru dalam menggunakannya, untuk itu sebelum media jadi dan siap untuk digunakan terlebih dahulu dilakukan proses persiapan yang berupa gambaran rancangan produk (flowchart & storyboard). Penyusunan materi yang akan dijadikan topik pembelajaran, pengembang harus mengetahui tujuan pembelajaran, indikator ketercapaian, standart kompetnsi (SK) dan kompetensi dasar (KD) dari materi. Materi yang digunakan dalam media adalah materi narrative text story telling dengan urutan pengenalan narrative text secara umum kemudian diikuti dengan beberapa cerita dongeng (storyte lling) dengan tipe teks narrative. Cerita dongeng yang diambil adalah cinderrela, snow white, the lion and the mouse, the elephants and the mouse, dll. Pemilihan cerita ini dipilih berdasarkan alur cerita yang jelas, karakter tokoh, penekanan pesan moral dan penggunaan kata grammar yang sederhana sampai sedang. Setelah memilih materi yang akan digunakan, selanjutnya adalah membuat desain media.

Tahap 2, proses validasi desain terhadap kelayakan sebuah produk media dilakukan dengan tiga langkah yaitu pertama validasi materi (ahli materi), digunakan untuk menilai apakah materi yang akan di sampaikan sudah sesuai dengan apa yang di butuhkan, mampu mencakup butir permasalahan yang ada, dan kesesuaian isi materi dengan silabus dan RPP yang ada disekolah. Kedua adalah validasi media (ahli media) bertujuan untuk menilai apakah desain media CBI (Computer Based Instruction) sudah layak digunakan. Ketiga adalah validasi bahasa (ahli bahasa) untuk menilai kelayakan bahasa yang digunakan dalam media. Penilaian lembar validasi mengacu berdasarkan pada penilaian pengembangan bahan ajar dari BSNP.

(5)

menyempurnakannya. Tahapan revisi dilakukan dengan harapan media yang akan diproduksi dapat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi dilapangan.

Tahap 4, uji coba produk dilakukan dengan simulasi pembelajaran melalui dua tahapan yaitu uji coba perorangan sebanyak tiga orang yaitu guru dan dua siswa yang dipilih secara acak, dan dilanjutkan dengan uji coba pada kelompok besar yaitu kelas XI IPS 2 dengan jumlah 20 siswa. Tujuan dari tahap ini adalah untuk melihat apakah media CBI (Computer Based Instruction) efisien apabila digunakan untuk kegiatan pembelajaran dikelas.

Tahap 5, setelah uji coba produk simulasi pembelajaran dilakukan dan mengetahui hasilnya, tahap selanjutnya adalah melakukan kembali revisi produk dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat pada media CBI (Computer Based Instruction) materi narrative text storytelling. Dari dua tahap uji coba yang telah dilakukan, ada hal yang harus direvisi dari media yang digunakan, yaitu pada screen dan volume video yang kurang jelas. Maka dari itu pengembang melakukan revisi pada volume video, yang kemudian ditingkatkan agar suara video bisa terdengar dengan jelas oleh pengguna dan screen video diperbesar.

3.1.2 Jenis Data

Analisis deskriptif kualitatif dilakukan dengan mengelompokkan informasi dari data kualitatif yang berupa masukan, tanggapan, kritik dan saran perbaikan dari kesesuaian materi/isi produk terhadap kualitas poduk media yang dikembangkan, yang terdapat pada lembar validasi. Hasil analisis ini kemudian digunakan untuk merevisi produk yang dikembangkan. Uji lembar validasi oleh ahli materi, bahasa dan media menggunakan penilaian pengembangan bahan ajar dari BSNP kemudian dianalisis secara deskriptif persentase.

3.2Subyek Penelitian

a. Ahli materi, media, dan bahasa

(6)

kesesuaian isi materi dengan Silabus dan RPP yang ada disekolah. Sedangkan ahli bahasa bertugas untuk menilai bahasa yang digunakan dalam media layak atau tidak. Ahli media terdiri dari satu orang, yaitu guru TIK desain di SMAN 1 Pabelan. Ahli media ini adalah Bapak Sardjono S. Kom. Ahli media bertugas untuk mengetahui apakah desain media CBI (Computer Based Instruction) sudah layak digunakan mulai dari desain, kemudahan penggunaan, kejelasan teks, dan penggunaan animasi sehingga layak untuk digunakan

b. Siswa kelas XI IPS 2 SMAN 1 Pabelan

Siswa Kelas XI IPS 2 SMAN 1 Pabelan, untuk mengawali uji coba produk media CBI (Computer Based Instruction) dilakukan dengan uji coba simulasi pembelajaran pada uji perorangan dan kelompok. Uji coba perorangan diujikan pada tiga orang, 1 orang guru bahasa inggris dan 2 orang siswa. Kemudian uji coba kelompok di lakukan pada kelas XI IPS 2 dengan jumlah siswa sebanyak 20 siswa.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA 1 Pabelan. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian ini yaitu satu bulan dimulai dari 1 september - 29 September 2015

b. Kondisi Umum Wilayah Penelitian

SMA 1 Pabelan merupakan sekolah swasta yang berada di Kota Salatiga yang, tepatnya di Jl. Raya Semowo Pabelan. 32 Salatiga,. Lokasi sekolahan ini berada di antara pemukiman penduduk yang berada masuk diantara desa. Status tanah adalah milik pemerintah. Memiliki ruang kelas dengan kondisi baik. Ada laboratorium biologi, bahasa, komputer, perpustakaan, ruang guru, dan lain-lain.. Sejalan dengan perkembangan pendidikan di Indonesia maka setiap sekolah dituntut untuk menjalankan kurikulum yang dianjurkan pemerintah, di SMA 1 Pabelan pun telah menjalankan kurikulum yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Alasan mengambil lokasi di SMA 1 Pabelan karena dari hasil observasi dan survei awal yang dilakukan oleh

peneliti, bahwa di SMA tersebut pembawaan materi dan metode belajar masih

(7)

3.4Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto (2009:192) menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Jadi, berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian membutuhkan alat atau data yang lengkap untuk mengukur dan mengolah data. Teknik pengumpulan data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2009: 194). Wawancara ini menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur, dilakukan sebelum penelitian dan ditunjukkan kepada waka kurikulum, guru bahasa inggris kelas XI dan siswa kelas XI IPS . Tujuan dari wawancara ini digunakan untuk mencari tahu permasalah apa yang terjadi di SMAN 1 Pabelan, mulai dari aktivitas siswa selama pelajaran berlangsung, hasil belajar siswa, media yang digunakan, dan peran guru sebagai pengajar. Wawancara ditujukan pada waka kurikulum, guru bahasa inggris, dan siswa. Wawancara ini juga untuk mendapatkan data mengenai pendapat guru bahasa inggris terhadap media CBI (Computer Based Instruction) setelah diterapkan dalam pembelajaran di kelas, berkaitan dengan kecocokan materi, media serta berkaitan dengan kelayakan media

b. Lembar Validasi (Ahli materi, media dan bahasa)

(8)
[image:8.612.102.518.164.604.2]

dan saran revisi. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung kriteria penilaian produk menggunakan teknik perhitungan setiap program

Tabel 4.1.

Kisi-Kisi Instrumen lembar validasi terhadap uji kelayakan media CBI

Kriteria Indikator Nomor Soal

I. Aspek Kelayakan Isi A. Kesesuaian materi dengan SK 1,2,3

dan KD

B. Keakuratan Materi 4,5,6,7,8,9,10

C. Kemutakhiran Materi 11,12,13,14

D. Mendorong Keingintahuan 15, 16

II. Aspek Kelayakan A. Teknik Penyajian 1,2

Penyajian B. Pendukung Penyajian 3,4,5,6,7

C. Penyajian Pembelajaran 8

D. Koherensi dan Keruntutan 9,10

Alur Pikir

III. Aspek penilaian A. Hakikat Kontekstual 1,2

Kontekstual B. Komponen Kontekstual 3,4,5,6,7,8

c. Angket/kuesioner (Tanggapan siswa)

(9)
[image:9.612.104.516.114.616.2]

Tabel 4.2.

Kisi-Kisi Instrumen lembar Angket Tanggapan Siswa terhadap media CBI

No. Aspek Indikator

Nomor

Butir

1. Tampilan Kejelasan teks 1

Kejelasan gambar 2, 3, 4

Kemenarikan gambar 5

Kesesuaian gambar dengan materi 6

2. Penyajian materi Penyajian materi 7, 8, 9,

10, 11

Kemudahan memahami materi 12

Ketepatan sistematika penyajian materi 13, 14

Kejelasan kalimat 15, 16

Kejelasan simbol dan lambing 17

Kejelasan istilah 18

Kesesuaian contoh dengan materi 19

3. Manfaat Kemudahan belajar 20, 21

Ketertarikan menggunakan bahan ajar

22 berbentuk modul

Peningkatan motivasi belajar 23, 24,

25

Jumlah Butir 25

3.5Metode Analisis Data

(10)

pembelajaran (kelas XI IPS 2). Pengukuran penilaian yang digunakan untuk menghitung kriteria penilaian produk menggunakan rumus teknik perhitungan setiap program (arthana, 2005). Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam mengolah data hasil angket, yaitu sebagai berikut:

[image:10.612.99.520.180.606.2]

Menguji Kelayakan Media

Tabel 4.3. Kategori Skor Penilaian

Kategori SB B C K

Keterangan Sangat Baik Baik Kurang Sangat Kurang

Nilai 4 3 2 1

Untuk penilaian angket kelayakan media dari ahli materi, media, dan bahasa (guru) dan angket tanggapan siswa (Siswa kelas XI IPS 2) rumus yang digunakan untuk menghitung kriteria penilaian produk menggunakan teknik penghitungan setiap program dengan rumus:

��� =∑ � � � � � �� � � ��

∑ � �ℎ � ��

Penjelasan terhadap prosentase digunakan ketetapan sebagai berikut: 81% - 100% = Sangat Baik

61% - 80% = Baik

41% - 60% = Cukup Baik 21% - 40% = Kurang Baik

Gambar

Gambar 3.1. Rancangan Penelitian R & D
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3. Kategori Skor Penilaian

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Perbedaan atau karakteristik yag khas juga ditemui dalam konteks kondisu dan permasalahan kemiskinan di kalangan perempuan petani, perempuan nelayan atau perempuan yang

Bukti dikumpulkan melalui wawancara, pemeriksaan dokumen, pengamatan aktivitas dan keadaan di lokasi. Hasil wawancara harus diuji dengan mencari informasi yang

Begitu juga dengan Ayam, jika sedang mengerami telurnya supaya bisa menetas maka ayam selalu berhenti makan untuk memanaskan badannya dengan cara puasa dan

32 Fotsa Jumlah fitur sederhana yang diadopsi dari proyek lain. 33 New Jumlah fitur/fungsi sederhana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Keterampilan kepemimpinan kepala sekolah, 2) Strategi kepala sekolah dalam peningkatan mutu sekolah. Jenis penelitian ini

Ketika angin kerusuhan bertiup di pertengan bulan Mei 1998 yang penuh asap dan api, ternyata telah terjadi berbagai kekerasan dengan cara yang demikian kejam dan getir justru di

Berbagai macam serat yang dapat digunakan untuk memperbaiki sifat – sifat mekanik beton antara lain adalah fiber baja (steel fibre), fiber polypropylene

Sementara itu kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari golongan yang bersekolah, mengurus rumahtangga dan golongan lain penerima pendapatan (Simanjuntak, 1985). Dalam