• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : SMKN 1 GABUSWETAN. : 3 x 45 Menit (2X pertemuan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : SMKN 1 GABUSWETAN. : 3 x 45 Menit (2X pertemuan)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMKN 1 GABUSWETAN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : XI/Ganjil Materi Pokok :Teks Cerpen

Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit (2X pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasaingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun

cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek

3.9.1 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek

3.9.2 Mempresentasikan hasil analisis unsur-unsur pembangun cerita pendek 4.9 Mengkonstruksi sebuah cerita pendek

dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen

4.9.1 Merumuskan topik tentang kehidupan dalam cerita pendek

4.9.2 Menulis cerita pendek dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun

C. Tujuan pembelajaran Pertemuan-1

Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik mampu menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek dengan tepat melalui model discovery learning.

Pertemuan-2

Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik mampu mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen melalui model pembelajaran project based learning.

(2)

D. Materi Pembelajaran 1. Fakta

Teks Cerpen

Video pembacaan teks cerpen 2. Konsep

a. Unsur-unsur pembangun cerpen Unsur intrinsik :

1. Tema

2. Tokoh dan penokohan 3. Alur (plot)

4. Sudut pandang 5. Gaya bahasa 6. Amanat Unsur ekstrinsik :

1. Latar belakang masyarakat 2. Latar belakang penulis

3. Nilai yang terkandung dalam cerpen b. Struktur cerpen

1. Abstrak 2. Orientasi 3. Komplikasi 4. Evaluasi 5. Resolusi 6. Koda

c. Kaidah kebahasaan cerpen

1. Kata ganti orang pertama/ketiga 2. Kalimat bermakna lampau 3. Konjungsi kronologis

4. Kata kerja yang menggambarkan peristiwa

5. Kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung

6. Menggunakan kata kerja yang menyatakan pikiran/perasaan 7. Menggunakan dialog

3. Prinsip

Teks cerpen adalah kisah yang diceritakan dengan pendek atau singkat tidak lebih dari 10.000 kata. Cerpen juga memberikan kesan karena ceritanya hanya memusatkan pada satu tokoh, satu kejadian, atau satu permasalahan.

4. Prosedur

Langkah-langkah menulis cerpen:

a. Menentukan permasalahan utama dalam cerpen

b. Menentukan pemecahan masalah dan pesan yang ingin disampaikan c. Mempertajam urutan peristiwa

d. Melengkapi struktur cerpen

e. Menulis cerpen dengan memerhatikan diksi dan ejaan

(3)

E. Metodologi Pembelajaran: Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran Pendekatan : Saintifik,

Model Pembelajaran : Discovery Learning dan project based learning Teknik : diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan F. Sumber Belajar

Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017. Jakarta:

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

G. Media Pembelajaran

Papan Tulis/White Board, spidol, laptop, pelantang, LCD proyektor Teks cerpan

Video pembelajaran teks cerpen https://youtu.be/ph14UyLYhXI https://youtu.be/kPqyObQ7peE H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan-1 (3 ×45 menit)

Tahap Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik

Nilai Karakter

(PPK), Literasi, 4C,

HOTS

Alokasi Waktu

Kegiatan Awal

Mengondisikan kelas:

kebersihan kelas, kerapian berpakaian, dan kesiapan belajar. (Guru menegaskan pentingnya kondisi belajar yang kondusif untuk

keberhasilan belajar) Berdoa bersama dengan sungguh-sungguh sesuai dengan tradisi baik di sekolah. (Guru menegaskan pentingnya berdoa dengan sungguh-sungguh sebagai ikhtiar menghadirkan pertolongan Tuhan dalam kegiatan belajar)

Mengecek kehadiran dan keadaan siswa. (Guru

Peserta didik berdiri

mengecek kebersihan kelas, kerapian pakaiannya, dan kesiapan belajar.

KM memimpin doa

Peserta didik menjawab

“hadir” ketika diabsen oleh

Disiplin

Religius

20 menit

(4)

Tahap Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik

Nilai Karakter

(PPK), Literasi, 4C,

HOTS

Alokasi Waktu

mengapresiasi siswa yang hadir dan memberi

perhatian/kepedulian terhadap siswa yang tidak hadir karena sakit)

Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

Guru memotivasi peserta didik untuk rajin belajar

Guru menyampaikan tujuan dan langkah pembelajaran, bentuk tugas/tes, dan penilaian.

guru atau menjawab siapa temannya yang tidak hadir pada hari itu

Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan guru tentang pembelajaran pada pertemuan

sebelumnya Peserta didik

mendengarkan motivasi dari guru sehingga peserta didik lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran.

Peserta didik

mendengarkan penjelasan guru terkait tujuan

pembelajaran.

Peduli

Percaya diri

Peduli

Peduli

(5)

Tahap Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik

Nilai Karakter

(PPK), Literasi, 4C,

HOTS

Alokasi Waktu

Kegiatan Inti

Guru memandu

pembentukan kelompok belajar peserta didik di kelas.

Guru mengarahkan siswa untuk membaca cerpen Dodolitdodolitdodolibret karya Seno Gumira Ajidarma.

Guru menyajikan video pembelajaran.

Guru mengarahkan peserta didik untuk memirsa video pembelajaran yang

ditayangkan.

Guru memberikan LKPD tentang analisis unsur pembangun teks cerpen.

Guru mengarahkan peserta didik untuk menganalisis unsur pembangun teks cerpen dalam LKPD.

Guru membimbing peserta didik untuk berdiskusi dalam kelompok.

Guru membimbing peserta didik dalam mencari data atau informasi mengenai unsur pembangun teks cerpen.

Stimulasi

Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari empat sampai lima orang.

Peserta didik membaca cerpen

Dodolitdodolitdodolibret karya Seno Gumira Ajidarma.

Peserta didik memirsa video analisis unsur pembangun teks cerpen

Dodolitdodolitdodolibret karya Seno Gumira Ajidarma.

Identifikasi Masalah Peserta didik diberikan LKPD tentang analisis unsur pembangun teks cerpen.

Peserta didik diminta menganalisis unsur pembangun teks cerpen dalam LKPD.

Pengumpulan data Peserta didik berdiskusi dalam kelompok mencari cara menganalisis unsur pembangun teks cerpen.

Peserta didik mencari data atau informasi mengenai unsur pembangun teks cerpen dalam LKPD.

Kerja sama

Literasi media

Berpikir ktitis

HOTS Berpikir kritis

Berpikir ktitis Kreativitas

Komunikatif

100 menit

(6)

Tahap Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik

Nilai Karakter

(PPK), Literasi, 4C,

HOTS

Alokasi Waktu

Guru membimbing peserta didik dalam menganalisis unsur pembangun teks cerpen.

Guru memberikan fasilitas kepada peserta didik yang akan mempresentasikan hasl temuan dalam diskusi.

Guru membimbing peserta didik dalam menganalisis unsur pembangun teks cerpen.

Guru membimbing peserta didik dalam menyimpulkan analisis unsur pembangun teks cerpen.

Pengolahan data Peserta didik dalam

kelompok berdiskusi untuk menganalisis unsur

pembangun teks cerpen dalam LKPD.

Pembuktian Peserta didik

mempresentasikan hasil temuan.

Peserta didik berdiskusi antarkelompok menentukan jawaban unsur teks cerpen dalam LKPD.

Menarik Simpulan

Peserta didik menyimpulkan hasil analisis unsur

pembangun teks cerpen dalam LKPD.

Tanggung jawab

Tanggung jawab

HOTS

Berpikir kritis

Kegiatan Penutup

Membimbing siswa melakukan refleksi pembelajaran.

Memberikan tugas membaca minimal 3 teks cerpen yang sudah dipublikasikan dalam koran.

Menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.

Menutup kegiatan belajar mengajar.

Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Peserta didik

mengungkapkan pencapaian dan hambatan pembelajaran.

Peserta didik menerima informasi pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya.

Berpikir ktitis

Komunikatif

Peduli

15 menit

(7)

Pertemuan-2 (3 ×45 menit)

Tahap Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik

Nilai Karakter (PPK), Literasi,

4C, HOTS

Alokasi Waktu Kegiatan

Awal

Mengondisikan kelas:

kebersihan kelas, kerapian berpakaian, dan kesiapan belajar. (Guru menegaskan pentingnya kondisi

belajar yang kondusif untuk keberhasilan belajar)

Berdoa bersama dengan sungguh-sungguh sesuai dengan tradisi baik di sekolah. (Guru

menegaskan pentingnya berdoa dengan sungguh- sungguh sebagai ikhtiar menghadirkan pertolongan Tuhan dalam kegiatan belajar)

Mengecek kehadiran dan keadaan siswa. (Guru mengapresiasi siswa yang hadir dan memberi

perhatian/kepedulian terhadap siswa yang tidak hadir karena sakit)

Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang sudah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

Guru memotivasi peserta didik untuk rajin belajar

Peserta didik berdiri mengecek kebersihan kelas, kerapian pakaiannya, dan kesiapan belajar.

KM memimpin doa

Peserta didik menjawab “hadir”

ketika diabsen oleh guru atau menjawab siapa temannya yang tidak hadir pada hari itu

Peserta didik

menjawab pertanyaan yang diajukan guru tentang pembelajaran pada pertemuan sebelumnya Peserta didik mendengarkan motivasi dari guru sehingga peserta didik lebih semangat dalam mengikuti

Disiplin

Religius

Peduli

Percaya diri

Peduli

20 menit

(8)

Tahap Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik

Nilai Karakter (PPK), Literasi,

4C, HOTS

Alokasi Waktu

Guru menyampaikan tujuan dan langkah pembelajaran, bentuk tugas/tes, dan penilaian.

pembelajaran.

Peserta didik mendengarkan

penjelasan guru. Peduli Kegiatan

Inti

Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri atas 3-4 orang.

Guru memberikan stimulus dengan menugaskan siswa membaca cerpen yang sudah dipublikasikan dari berbagai sumber.

Guru membimbing siswa untuk merumuskan pertanyaan terkait topik dalam cerpen yang dibaca.

Guru menugaskan siswa untuk menulis teks cerpen dengan topik sesuai gambar peristiwa yang disajikan.

Guru membagikan LKPD terkait menulis teks cerpen.

Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pendapat terkait batasan waktu pelaksanaan

Menentukan

pertanyaan mendasar Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 3-4 orang.

Siswa membaca cerpen yang sudah

dipublikasikan dari berbagai sumber.

Siswa merumuskan pertanyaan terkait topik cerpen yang mereka baca.

Mendesain

perencanaan proyek Siswa mendengarkan arahan guru terkait penugasan menulis teks cerpen dengan topik sesuai gambar peristiwa yang disajikan.

Siswa menerima LKPD dari guru terkait menulis teks cerpen.

Menyusun jadwal Siswa mengajukan pendapat terkait batasan waktu pelaksanaan pengerjaan tugas menulis teks cerpen.

Kerja sama

Literasi media

Berpikir kritis

Peduli

Peduli

Demokratis

100 menit

(9)

Tahap Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik

Nilai Karakter (PPK), Literasi,

4C, HOTS

Alokasi Waktu pengerjaan tugas menulis

teks cerpen.

Guru bernegosiasi dengan siswa sampai terjadi kesepakatan mengenai batasan waktu pelaksanaan pengerjaan tugas menulis teks cerpen.

Guru berkeliling ke tiap- tiap kelompok untuk memonitor kegiatan siswa saat pengerjaan LKPD menulis teks cerpen.

Guru memberikan kesempatan kepada kelompok siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya menulis teks cerpen.

Guru meminta kelompok siswa untuk saling

mengomentari hasil tulisan teks cerpen kelompok lain.

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menceritakan pengalamannya selama pelaksanaan proyek menulis teks cerpen.

Siswa bernegosiasi dengan guru sampai terjadi kesepakatan mengenai batasan waktu pelaksanaan pengerjaan tugas menulis teks cerpen.

Memonitor kemajuan proyek

Siswa mengerjakan LKPD menulis teks cerpen.

Uji proses dan hasil belajar

Siswa mempresentasikan hasil kerjanya menulis teks cerpen secara berkelompok.

Melakukan evaluasi pengalaman

Kelompok siswa

mengomentari satu sama lain terkait hasil tulisan teks cerpen yang dipaparkan.

Siswa menceritakan pengalamannya selama pelaksanaan proyek menulis teks cerpen.

Demokratis

Tanggung jawab

Percaya diri

Percaya diri

Demokratis

Kegiatan Penutup

Membimbing siswa melakukan refleksi

Peserta didik melakukan refleksi terhadap

Berpikir ktitis 15 menit

(10)

Tahap Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik

Nilai Karakter (PPK), Literasi,

4C, HOTS

Alokasi Waktu pembelajaran.

Menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.

Menutup kegiatan belajar mengajar.

kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Peserta didik mengungkapkan pencapaian dan

hambatan pembelajaran.

Peserta didik

menerima informasi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

Percaya diri

Komunikatif

I. Penilaian 1. Teknik Penilaian:

a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis

c. Penilaian Keterampilan : Presentasi, Unjuk Kerja, dan Portofolio 2. Bentuk Penilaian:

a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja

c. Presentasi : lembar penilaian presentasi d. Unjuk kerja : lembar penilaian menulis cerpen e. Portofolio : pedoman penilaian portofolio 3. Remedial

a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas

b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

4. Pengayaan

Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:

a. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

b. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

(11)

Mengetahui Gabuswetan, Juli 2022

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MASKA, S.Pd, M.Si. WARSINIH, S.Pd NIP 196308051987031013 NIP199002242022212006

(12)

LAMPIRAN

MATERI CERITA PENDEK 1. Fakta

Teks Cerpen

Dodolitdodolitdodolibret

Seno Gumira Ajidarma Kiplik sungguh mengerti, betapapun semua itu tentunya hanya dongeng.

“Mana ada orang bisa berjalan di atas air,” pikirnya.

Namun, ia memang berpendapat bahwa jika seseorang ingin membaca doa, maka ia harus belajar membaca doa secara benar.

”Bagaimana mungkin doanya sampai jika kata-katanya salah,” pikir Kiplik, ”karena jika kata- katanya salah, tentu maknanya berbeda, bahkan jangan-jangan bertentangan. Bukankah buku Cara Berdoa yang Benar memang dijual di mana-mana?”

Adapun dongeng yang didengarnya menyampaikan pesan, betapa siapa pun orangnya yang berdoa dengan benar, akan mampu berjalan di atas air.

Kiplik memang bisa membayangkan, bagaimana kebesaran jiwa yang dicapai seseorang setelah mampu membaca doa secara benar, akan membebaskan tubuh seseorang dari keterikatan duniawi, dan salah satu perwujudannya adalah bisa berjalan di atas air.

Namun, ia juga sangat sadar sesadar-sadarnya, pembayangan yang bagaimanapun, betapapun masuk akalnya, tidaklah harus berarti akan terwujudkan sebagai kenyataan, dalam pengertian dapat disaksikan dengan mata kepala sendiri.

”Dongeng itu hanyalah perlambang,” pikirnya, ”untuk menegaskan kebebasan jiwa yang akan didapatkan siapa pun yang berdoa dengan benar.”

Justru karena itu, semenjak Kiplik memperdalam ilmu berdoa, kepada siapa pun yang ditemuinya, ia selalu menekankan pentingnya berdoa dengan benar. Adapun yang dimaksudnya berdoa dengan benar bukanlah sekadar kata-katanya tidak keliru, gerakannya tepat, dan waktunya terukur, selain tentu saja perhatiannya terpusat, melainkan juga dengan kepercayaan yang mendalam dan tak tergoyahkan betapa sedang melakukan sesuatu yang benar, sangat benar, bagaikan tiada lagi yang akan lebih benar.

Kebahagiaan yang telah didapatkannya membuat Kiplik merasa mendapatkan suatu kekayaan tak ternilai, dan karena itulah kemudian ia pun selalu ingin membaginya. Setiap kali ia berhasil membagikan kekayaan itu, kebahagiaannya bertambah, sehingga semakin seringlah Kiplik menemui banyak orang dan mengajarinya cara berdoa yang benar.

Ternyata tidak sedikit pula orang percaya dan merasakan kebenaran pendapat Kiplik, bahwa dengan berdoa secara benar, bukan hanya karena cara-caranya, tetapi juga karena tahap kejiwaan yang dapat dicapai dengan itu, siapa pun akan mendapatkan ketenangan dan kemantapan yang lebih memungkinkan untuk mencapai kebahagiaan.

Demikianlah akhirnya Kiplik pun dikenal sebagai Guru Kiplik. Mereka yang telah mengalami bagaimana kebahagiaan itu dapat dicapai dengan berdoa secara benar, merasa sangat berterima kasih dan banyak di antaranya ingin mengikuti ke mana pun Kiplik pergi.

”Izinkan kami mengikutimu Guru, izinkanlah kami mengabdi kepadamu, agar kami dapat semakin mendalami dan menghayati bagaimana caranya berdoa secara benar,” kata mereka.

Namun, Guru Kiplik selalu menolaknya.

”Tidak ada lagi yang bisa daku ajarkan, selain mencapai kebahagiaan,” katanya, ”dan apalah yang bisa lebih tinggi dan lebih dalam lagi selain dari mencapai kebahagiaan?”

(13)

Guru Kiplik bukan semacam manusia yang menganggap dirinya seorang nabi, yang begitu yakin bisa membawa pengikutnya masuk surga. Ia hanya seperti seseorang yang ingin membagikan kekayaan batinnya, dan akan merasa bahagia jika orang lain menjadi berbahagia karenanya.

Demikianlah Guru Kiplik semakin percaya, bahwa berdoa dengan cara yang benar adalah jalan mencapai kebahagiaan. Dari satu tempat ke tempat lain Guru Kiplik pun mengembara untuk menyampaikan pendapatnya tersebut sambil mengajarkan cara berdoa yang benar. Dari kampung ke kampung, dari kota ke kota, dari lembah ke gunung, dari sungai ke laut, sampai ke negeri-negeri yang jauh, dan di setiap tempat setiap orang bersyukur betapa Guru Kiplik pernah lewat dan memperkenalkan cara berdoa yang benar.

Sementara itu, kadang-kadang Guru Kiplik terpikir juga akan gagasan itu, bahwa mereka yang berdoa dengan benar akan bisa berjalan di atas air.

”Ah, itu hanya takhayul,” katanya kepada diri sendiri mengusir gagasan itu.

***

Suatu ketika dalam perjalanannya tibalah Guru Kiplik di tepi sebuah danau. Begitu luasnya danau itu sehingga di tengahnya terdapatlah sebuah pulau. Ia telah mendengar bahwa di pulau tersebut terdapat orang-orang yang belum pernah meninggalkan pulau itu sama sekali. Guru Kiplik membayangkan, orang-orang itu tentunya kemungkinan besar belum mengetahui cara berdoa yang benar, karena tentunya siapa yang mengajarkannya? Danau itu memang begitu luas, sangat luas, bagaikan tiada lagi yang bisa lebih luas, seperti lautan saja layaknya, sehingga Guru Kiplik pun hanya bisa geleng-geleng kepala.

”Danau seluas lautan,” pikirnya, ”apalagi yang masih bisa kukatakan?”

Maka disewanya sebuah perahu layar bersama awaknya agar bisa mencapai pulau itu, yang konon terletak tepat di tengah danau, benar-benar tepat di tengah, sehingga jika pelayaran itu salah memperkirakan arah, pulau itu tidak akan bisa ditemukan, karena kedudukannya hanyalah bagaikan noktah di danau seluas lautan.

Tiadalah usah diceritakan betapa lama dan susah payah perjalanan yang ditempuh Guru Kiplik. Namun, akhirnya ia pun sampai juga ke pulau tersebut. Ternyatalah bahwa pulau sebesar noktah itu subur makmur begitu rupa, sehingga penghuninya tiada perlu berlayar ke mana pun jua agar dapat hidup. Bahkan, para penghuninya itu juga tidak ingin pergi ke mana pun meski sekadar hanya untuk melihat dunia. Tidak terdapat satu perahu pun di pulau itu.

”Jangan-jangan mereka pun mengira, bahwa dunia hanyalah sebatas pulau sebesar noktah di tengah danau seluas lautan ini,” pikir Guru Kiplik.

Namun, alangkah terharunya Guru Kiplik setelah diketahuinya bahwa meskipun terpencil dan terasing, sembilan orang penduduk pulau sebesar noktah itu di samping bekerja juga tidak putus-putusnya berdoa!

”Tetapi sayang,” pikir Guru Kiplik, ”mereka berdoa dengan cara yang salah.”

Maka dengan penuh pengabdian dan perasaan kasih sayang tiada terkira, Guru Kiplik pun mengajarkan kepada mereka cara berdoa yang benar.

Setelah beberapa saat lamanya, Guru Kiplik menyadari betapa susahnya mengubah cara berdoa mereka yang salah itu.

Dengan segala kesalahan gerak maupun ucapan dalam cara berdoa yang salah tersebut, demikian pendapat Guru Kiplik, mereka justru seperti berdoa untuk memohon kutukan bagi diri mereka sendiri!

”Kasihan sekali jika mereka menjadi terkutuk karena cara berdoa yang salah,” pikir Guru Kiplik.

(14)

Sebenarnya cara berdoa yang diajarkan Guru Kiplik sederhana sekali, bahkan sebetulnya setiap kali mereka pun berhasil menirunya, tetapi ketika kemudian mereka berdoa tanpa tuntunan Guru Kiplik, selalu saja langsung salah lagi.

”Jangan-jangan setan sendirilah yang selalu menyesatkan mereka dengan cara berdoa yang salah itu,” pikir Guru Kiplik, lagi.

Guru Kiplik hampir-hampir saja merasa putus asa. Namun, setelah melalui masa kesabaran yang luar biasa, akhirnya sembilan orang itu berhasil juga berdoa dengan cara yang benar.

Saat itulah Guru Kiplik merasa sudah tiba waktunya untuk pamit dan melanjutkan perjalanannya. Di atas perahu layarnya Guru Kiplik merasa bersyukur telah berhasil mengajarkan cara berdoa yang benar.

”Syukurlah mereka terhindar dari kutukan yang tidak dengan sengaja mereka undang,”

katanya kepada para awak perahu.

Pada saat waktu untuk berdoa tiba, Guru Kiplik pun berdoa di atas perahu dengan cara yang benar.

Baru saja selesai berdoa, salah satu dari awak perahunya berteriak.

”Guru! Lihat!”

Guru Kiplik pun menoleh ke arah yang ditunjuknya. Alangkah terkejutnya Guru Kiplik melihat sembilan orang penghuni pulau tampak datang berlari-lari di atas air!

Guru Kiplik terpana, matanya terkejap-kejap dan mulutnya menganga. Mungkinkah sembilan penghuni pulau terpencil, yang baru saja diajarinya cara berdoa yang benar itu, telah begitu benar doanya, begitu benar dan sangat benar bagaikan tiada lagi yang bisa lebih benar, sehingga mampu bukan hanya berjalan, tetapi bahkan berlari-lari di atas air?

Sembilan orang penghuni pulau terpencil itu berlari cepat sekali di atas air, mendekati perahu sambil berteriak-teriak.

”Guru! Guru! Tolonglah kembali Guru! Kami lupa lagi bagaimana cara berdoa yang benar!”

Ubud, Oktober 2009 /

Kampung Utan, Agustus 2010.

*) Cerita ini hanyalah versi penulis atas berbagai cerita serupa, dengan latar belakang berbagai agama di muka bumi.

Video pembacaan teks cerpen 2. Konsep

a. Unsur-unsur pembangun cerpen Unsur intrinsik :

1) Tema

Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Untuk dapat merumuskan tema cerita fiksi, seorang pembaca harus mengenali unsur-unsur intrinsik yang dipakai oleh pengarang untuk mengembangkan cerita fiksinya.

2) Tokoh

Tokoh merupakan pelaku pada sebuah cerita. Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa dalam cerita.

3) Penokohan (Perwatakan)

(15)

Penokohan adalah cara pengarang dalam menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Metode yang digunakan untuk menetukan karakter suatu tokoh ada 2 (dua) macam yaitu sebagai berikut.

a. Metode analitik

Metode analitik adalah metode yang digunakan untuk menetukan karakter tokoh dengan cara memaparkan ataupun menyebutkan sifat tokoh secara langsung.

b. Metode dramatik

Metode dramatik adalah suatu metode yang digunakan untuk menetukan karakter tokoh dengan cara tidak langsung menggambarkan sifat tokoh. Penggambaran tokoh dilakukan melalui percakapan yang dilakukan oleh tokoh lain. Metode ini dapat juga disebut sebagai metode reaksi tokoh lain (berupa pandangan, pendapat, sikap, dan sebagainya).

4) Alur (Plot)

Plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, tiap kejadian dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa satu disebabkan oleh peristiwa lain atau peristiwa satu menyebabkan peristiwa lain. Dalam membuat alur atau plot penulis harus memperhatikan karakter tokoh yang akan di ceritakan. Biasanya semakin baik karakter tokoh maka semakin besar konflik yang akan timbul.

5) Setting atau Latar

Setting adalah latar atau tempat kejadian, waktu kejadian sebuah cerita. Setting bisa menunjukkan tempat, waktu, suasana batin, saat cerita itu terjadi.

6) Sudut Pandang (Point of View)

Point of view adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Posisi pengarag terdiri atas dua macam, yaitu berperan langsung sebagai orang pertama (sebagai tokoh yang terlibat dalam cerita yang bersangkutan) dan sebagai orang ketiga yang berperan sebagai pengamat.

7) Gaya Bahasa

Gaya bahasa dalam karya sastra mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai alat penyampaian maksud pengarang dan sebagai penyampaai perasaan. Artinya, melalui karya sastra seorang pengarang bukan hanya sekedar bermaksud memberitahukan kepada pembaca mengenai apa yang dilakukan dan dialami tokoh dalam ceritanya, melainkan bermaksud pula untuk mengajak pembacanya untuk ikut merasakan apa yang dilakukan oleh tokoh cerita.

8) Amanat atau Pesan

Amanat merupakan ajaran moral atau pesan didaktis yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui karyanya. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, dan sebagainya. Pesan merupakan hal penting dalam sebuah cerpen, karena dengan pesan yang baik pengarang dapat menyajikan cerita yang baik sehingga tokoh-tokoh dalam ceritanyapun dapat diteladani.

Unsur ekstrinsik :

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur cerpen yang berada diluar karya sastra. Akan tetapi, secara tidak langsung unsur ini mempengaruhi proses pembuatan suatu cerpen. Unsur ekstrinsik cerpen antara lain, latar belakang masyarakat, latar belakang penulis, nilai yang terkandung di dalam cerpen.

(16)

Struktur cerpen

1) Abstrak (sinopsis).

Abstrak merupakan bagian ringkasan atau awal cerita dari cerpen yang akan dikembangkan menjadi suatu rangkaian-rangkaian peristiwa. Struktur abstrak bersifat opsional yang berarti sebuah teks cerpen boleh ada atau tidak memakai abstrak.

2) Orientasi (pengenalan cerita).

Orientasi merupakan bagian yang berisi pengenalan cerita yang berkaitan dengan waktu, tempat dan suasana yang berkaitan dengan cerita pendek tersebut.

3) Komplikasi (puncak konflik).

Pada bagian ini berisikan urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada struktur ini Anda mendapatkan karakter atau watak tokoh cerita pendek karena beberapa kerumitan akan mulai bermunculan.

4) Evaluasi (komentar).

Pada bagian evaluasi struktur konflik yang terjadi akan mengarah pada klimaks atau puncak. Pada struktur ini mulai mendapatkan pemecahan masalahnya / penyelesaian.

5) Resolusi (penyelesaian akhir).

Pada struktur ini pengarang mengungkapkan solusi dari masalah yang dialami tokoh pada cerita.

6) Koda (komentar akhir terhadap keseluruhan isi cerita).

Pada bagian ini berisikan nilai nilai atau pelajaran yang dapat dipetik dari suatu teks cerita oleh pembacanya.

7) Abstrak, evaluasi dan koda bersifat opsional. Artinya sebagian besar cerpen tidak mengharuskan ada abstrak, evaluasi dan koda.

Kaidah kebahasaan cerpen

a. Kata ganti orang pertama/ketiga b. Kalimat bermakna lampau c. Konjungsi kronologis

d. Kata kerja yang menggambarkan peristiwa

e. Kata kerja yang menunjukkan kalimat taklangsung

f. Menggunakan kata kerja yang menyatakan pikiran/perasaan g. Menggunakan dialog

5. Prinsip

Teks cerpen adalah kisah yang diceritakan dengan pendek atau singkat tidak lebih dari 10.000 kata. Cerpen juga memberikan kesan karena ceritanya hanya memusatkan pada satu tokoh, satu kejadian, atau satu permasalahan.

6. Prosedur

Langkah-langkah menulis cerpen:

a. Menentukan permasalahan utama dalam cerpen

b. Menentukan pemecahan masalah dan pesan yang ingin disampaikan c. Mempertajam urutan peristiwa

d. Melengkapi struktur cerpen

e. Menulis cerpen dengan memerhatikan diksi dan ejaan

(17)

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP Nama Satuan pendidikan : SMK Negeri 1 Gabuswetan Tahun pelajaran : 2022/2023

Kelas/Semester : XI / 1

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

NO WAKTU NAMA KEJADIAN/

PERILAKU

BUTIR SIKAP

POS/

NEG

TINDAK LANJUT 1

2 3 4 5 2 7 8 9 10 11

INSTRUMEN PENUGASAN 1 Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Gabuswetan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : XI

Kompetensi dasar : 3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek

Indikator : 3.9.1 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek 3.9.2 Menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan cerita

pendek

Materi : Cerita pendek

Contoh Tugas:

Carilah sebuah cerpen, kemudian analisislah unsur-unsur pembangun, struktur, serta kaidah kebahasaan teksnya!

INSTRUMEN PENUGASAN 2 Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Gabuswetan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : XI

Kompetensi dasar : 4.9 Mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen.

Indikator : 4.9.1 Merumuskan topik tentang kehidupan dalam cerita pendek

4.9.2 Menulis cerita pendek dengan memerhatikan unsur- unsur pembangun.

(18)

Materi : Cerita pendek Contoh Tugas:

1. Buatlah sebuah cerita pendek berdasarkan gambar peristiwa yang disajikan.

2. Tentukanlah topiknya yang menarik dari gambar peristiwa tersebut.

3. Catatlah kata-kata kunci yang berkaitan dengan topik, lalu susunlah menjadi kerangka cerpen secara kronologis.

4. Kembangkanlah kerangka itu menjadi cerpen yang utuh dengan menggunakan kekuatan emosi.

5. Lakukanlah silang baca dengan teman sebangku untuk saling memberikan koreksi berkaitan dengan pilihan kata, ejaan, dan tanda bacanya.

RUBRIK PENILAIAN PENUGASAN

Nama Peserta didik/kelompok : ………

Kelas : ………

Tanggal Pengumpulan : ………

No Kategori Skor Alasan

1. 1. Apakah cerita pendek yang ditulis lengkap dengan unsur-unsurnya?

2. 2. Apakah terdapat uraian tentang memenuhi strukturnya?

3. 3. Apakah bahasa yang digunakan lugas, sederhana, runtut dan sesuai dengan kaidah EYD?

Jumlah Kriteria:

5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang

INSTRUMEN TES TERTULIS Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Gabuswetan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : XI

Kompetensi dasar : 3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek

Indikator : 3.9.1 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek 3.9.2 Menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan cerita

pendek

Materi : Cerita pendek

Tes Tertulis

Disediakan teks cerita pendek

1. analisislah unsur-unsur dan struktur serta kaidah kebahasaan cerpen!

(19)

2. Kemukakan komentarmu terhadap teks cerita pendek tersebut RUBRIK PENILAIAN

Soal Aspek yang Dinilai Skor

1 Peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur, struktur, dan kaidah kebahasaan teks cerpen dengan tepat

5 Peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur, struktur, dan kaidah

kebahasaan teks cerpen dengan kurang tepat

3 Peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur, struktur, dan kaidah

kebahasaan teks cerpen dengan tidak tepat

1

Soal Aspek yang Dinilai Skor

2 Peserta didik mengemukakan komentar dengan tepat 5 Peserta didik mengemukakan komentar dengan kurang tepat 3 Peserta didik mengemukakan komentar dengan tidak tepat 1

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Gabuswetan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : XI

Kompetensi dasar : 4.9 Mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen.

Indikator : 4.9.1 Merumuskan topik tentang kehidupan dalam cerita pendek

4.9.2 Menulis cerita pendek dengan memerhatikan unsur- unsur pembangun.

Materi : Cerita pendek

1. Lembar Soal Keterampilan

Buatlah sebuah cerita pendek dengan memperhatikan struktur, unsur, dan kaidah kebahasaannya..

2. Rubrik Penilaian

Soal Aspek yang Dinilai Skor

1 Peserta didik membuat cerita pendek dengan

memperhatikanstruktur, unsur, dan kaidah kebahasaannya dengan sangat baik

4

Peserta didik membuat cerita pendek dengan

memperhatikanstruktur, unsur, dan kaidah kebahasaannya dengan baik

3

Peserta didik membuat cerita pendek dengan

memperhatikanstruktur, unsur, dan kaidah kebahasaannya dengan kurang baik

2

Peserta didik membuat cerita pendek dengan

memperhatikanstruktur, unsur, dan kaidah kebahasaannya

1

(20)

Soal Aspek yang Dinilai Skor dengan tidak baik

INSTRUMEN PENILAIAN PORTO FOLIO Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Gabuswetan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : XI

Materi : Menganalisis Cerita pendek

Kompetensi dasar : 3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek

4.9 Mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen.

Indikator : 3.9.1 Menentukan unsur-unsur pembangun cerita pendek 3.9.2 Menelaah teks cerita pendek berdasarkan struktur dan

kaidah

4.9.1 Merumuskan topik tentang kehidupan dalam cerita pendek

4.9.2 Menulis cerita pendek dengan memerhatikan unsur- unsur pembangun.

Tugas I

1. Simpan setiap tugas yang diberikan ke dalam map individu peserta didik (warna map sesuai dengan kelas masing-masing/tiap kelas beda warna map

2. Buat rangkuman dari setiap tugas yang telah diberikan dan rangkuman dibuat pada kertas folio bergaris.

3. Batas waktu pengumpulan tugas adalah di pertemuan terakhir PEDOMAN PENSKORAN:

KRITERIA YANG DINILAI SKOR

MAKSIMAL Peserta didik menyimpan semua tugas yang telah dikerjakan dengan

lengkap, dan tugas dikerjakan dengan benar, serta dikumpulkan tepat waktu

4

Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, dan sebagian besar benar tapi kurang lengkap, serta dikumpulkan tepat waktu

3 Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun

sebagian besar salah, kurang lengkap, dan tidak dikumpulkan tepat waktu

2 Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun tugas

yang dikerjakan salah, dan kurang lengkap, serta tidak dikumpulkan tepat waktu

1

Peserta didik tidak menyimpan satu pun tugas-tugas yang diberikan karena tidak pernah mengumpulkan tugas

0

(21)

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO

Jenis Tugas :

Kelas : XI

Semester/ Tahun Pelajaran : 1/ 2022 - 2023

No Nama Peserta didik

Tugas

KD Nilai

Tanda Tangan Ket.

(Tgl Pengumpulan) Peserta

Didik Guru

KISI-KISI SOAL HOTS Tahun Pelajaran 2022/2023 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Program : XI Semester : 1 (satu) Kurikulum : 2013

No Kompetensi Dasar

Kelas Materi Indikator Soal Level Kogni

tif

No So

al

Bentuk Soal 1 3.9 Menganalisis

unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek

XI Unsur intrinsik cerpen (pendeskri psian watak tokoh)

Disajikan kutipan cerpen, peserta didik dapat menganalisis cara pendeskripsian watak tokoh dalam kutipan cerpen tersebut

C4 1 Pilihan Ganda

2 3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita

XI Unsur intrinsik cerpen

Disajikan kutipan cerpen, peserta didik dapat

C4 2 Pilihan Ganda

(22)

pendek dalam buku kumpulan cerita pendek

(penyebab konflik)

menganalisis penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut 3 3.9 Menganalisis

unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek

XI Unsur pembangu n cerpen (kebahasa an cerpen, majas)

Disajikan kutipan cerpen, peserta didik dapat menganalisis penggunaan majas yang dominan dalam kutipan cerpen tersebut

C4 3 Pilihan Ganda

4 3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek

XI Unsur intrinsik cerpen

Disajikan dua kutipan cerpen, peserta didik dapat membandingkan perbedaan penyajian kedua kutipan cerpen tersebut

C5 4 Pilihan Ganda

5 3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek

XI Unsur intrinsik cerpen (watak tokoh dan amanat)

Disajikan kutipan teks cerpen, peserta didik dapat menganalisis hubungan

antarunsur kutipan cerpen tersebut

C4 5 Pilihan Ganda

6 3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek

XI Unsur intrinsik cerpen (peristiwa)

Disajikan kutipan teks cerpen, peserta didik dapat mengaitkan

peristiwa dalam kutipan cerita tersebut dengan kehidupan saat ini

C5 6 Pilihan Ganda

7 3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek

XI Unsur intrinsik cerpen (tahapan alur)

Disajikan kutipan teks cerpen, peserta didik dapat menganalisis tahapan alur kutipan cerpen tersebut

C4 7 Pilihan Ganda

8 3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita

XI Unsur intrinsik cerpen

Disajikan kutipan cerpen, peserta didik dapat

C4 8 Pilihan Ganda

(23)

pendek dalam buku kumpulan cerita pendek

(latar waktu dan latar tempat)

menganalisis penggunaan latar dalam kutipan cerpen tersebut 9 3.9 Menganalisis

unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek

XI Unsur intrinsik cerpen

Disajikan dua kutipan cerpen, peserta didik dapat menemukan persamaan unsur intrinsik kedua kutipan cerpen tersebut

C5 9 Pilihan Ganda

10 3.8

Mengidentifikasi nilai- nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita pendek

XI Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen

Disajikan kutipan cerpen, peserta didik dapat menganalisis penggunaan nilai kehidupan dalam kutipan cerpen tersebut

C4 10 Pilihan Ganda

KARTU SOAL HOTS Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : XI / 1 (satu) Kurikulum : 2013

Kompetensi Dasar : Mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen.

Materi : Cerita pendek

Indikator Soal Nomor 1

: Disajikan cerita pendek, peserta didik dapat menentukan unsur- unsur pembangun cerita pendek dengan benar

Indikator Soal Nomor 2

: Disajikan cerita pendek, peserta didik dapat menelaah teks cerita pendek berdasarkan struktur dan kaidah dengan benar

Indikator Soal Nomor 3

: Disajikan cerita pendek peserta didik dapat menentukan topik tentang kehidupan dalam cerita pendek dengan baik

Indikator Soal Nomor 4

: Disajikan cerita pendek peserta didik dapat menulis cerita pendek dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun.dengan benar.

Referensi

Dokumen terkait

figurasi sumbu 1.1’ lalu keluar sub menu ‘data sumbu’ dilanjutkan dengan klik ‘tambah data’. Form masukkan data konfigurasi sumbu 1.1. Kendaraan, Merk/Jenis Kend., Nama

Prosedur rencana atau desain pembelajaran yang digunakan dapat merujuk pada model Inverted (Taba, 1962), desain yang dikembangkan Taba diawali dengan

18 Jika perusahaan memperoleh kembali saham yang telah dikeluarkan, selisih antara jumlah yang dibayarkan pada saat perolehan kembali dengan jumlah yang diterima pada saat

Peserta didik diminta menemukan suatu kesimpulan dari Unsur-unsur Musik dan teknik bermain alat musik dan apa yang dapat mereka peroleh berdasarkan penyelesaian masalah

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) didiskusikan dengan anggota kelompok. Peserta didik bersama kelompoknya bereksperimen, mencermati dan mendiskusikan hasil percobaan

Melalui kegiatan discovery learning peserta didik mampu membandingkan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam teks hikayat dan cerpen yang dibaca dengan teliti, bekerja

d. Kegiatan sampling dilakukan sebaiknya tidak dalam kondisi sirkulasi air. Saat akan sampling maka pengoperasian kincir seminimal mungkin sehingga bukaan

4.1 Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam (ekosistem). 1) Siswa dapat menjelaskan dampak membuang sampah dengan bahasanya sendiri. 2)