• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SISTEM PENGGAJIAN KARYAWAN PELAKSANA PADA PT. PERKEBUNAN MITRA OGAN (KEBUN BATANGHARI LEKO)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SISTEM PENGGAJIAN KARYAWAN PELAKSANA PADA PT. PERKEBUNAN MITRA OGAN (KEBUN BATANGHARI LEKO)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN-P 2407-2184

Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu ( ACSY ) Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 37-49

Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 37-49

37

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SISTEM PENGGAJIAN

KARYAWAN PELAKSANA PADA PT. PERKEBUNAN MITRA

OGAN (KEBUN BATANGHARI LEKO)

Endang, S.E., M.M

Dosen Tetap STIE Rahmaniyah Sekayu Email : endangsriyani.nurdin@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sitem pengendalian internal atas sistem penggajian karyawan pada PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan pembahasan diketahui pada PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) ditinjau dari sistem pengotorisasian, prosedur pencatatan dan unsur karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab terhadap sistem pengendalian internal atas sistem penggajian yang diterapkan telah dilaksanakan dengan baik. Bila dilihat dari unsur struktur organisasi terhadap sistem pengendalian internal yang berkaitan dengan sistem penggajian adanya perangkapan jabatan. Dilihat dari unsur praktirk yang sehat PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) tidak melakukan verifikasi atas dokumen penggajian kepada bagian akuntansi. Perusahaan sebaiknya memisahkan tugas bagian SDM/Umum (krani upah) dengan bagian akuntansi, meningkatkan sistem pengotorisasian dan prosedur pencatatan serta perlu adanya verifikasi dokumen bagian akuntansi (krani 1 akuntansi) sebelum diberikan kepada bagian keuangan (kasir).

Kata Kunci : Sistem Pengendalian Internal, Sistem Penggajian

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia salah satu sumber daya yang memiliki faktor penting dalam menjalankan aktivitas-aktivitas perusahaan. Sumber daya manusia tersebut dapat diartikan sebagai karyawan dan tenaga kerja yang membantu tercapainya tujuan perusahaan. Peruahaan akan memiliki kesempatan yang baik untuk bertahan dan maju apabila memiliki tenaga kerja yang tepat dan berkompeten. Sebaliknya, karyawan juga membutuhkan sebagai tempat untuk bekerja dan mencari nafkah, karyawan berhak untuk mendapatkan gaji dan upah yang sesuai dengan kinerja mereka.

Sistem penggajian adalah salah satu hal yang berkaitan dengan pengelolaan kesejahteraan tenaga kerja sehingga harus diberi perhatian khusus oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Gaji memiliki arti yang sangat penting bagi karyawan karena gaji merupakan cerminan nilai atas karya, kontribusi, dan kinerja mereka baik bagi

perusahaan, masyarakat, maupun bagi diri mereka sendiri. Seperti halnya sistem-sistem lain yang terdapat di perusahaan, sistem penggajian rentan terhadap berbagai bentuk penyimpangan (fraud), kesalahan manusia (human error), bahkan ketidakandalan sistem dan ketidaktepatan sistem yang digunakan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.

PT. Perkebunan Mitra Ogan adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, Kebun Batanghari Leko adalah salah satu cabang dari PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) ini mempunyai dua kategori karyawan yaitu karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana, dimana pelaksanaan pembayaran gaji untuk karyawan pimpinan dilakukan langsung dari kantor pusat, sedangkan untuk pembayaran gaji karyawan pelaksanaannya dilakukan pada setiap kantor Kebun yang dikirimkan dari kantor pusat dan kantor kebun yang menghitung pembayaran gajinya dan melakukan pembayaran kepada karyawannya.

(2)

Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 37-49

38

Pada kantor Kebun Batanghari Leko ini terdapat karyawan pelaksana sebanyak 57 orang. Dalam pembayaran gaji karyawannya PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) menggunakan program tersendiri yaitu Payroll dan sistem penggajian karyawannya sudah dilakukan dengan baik tetapi masih ada kelemahan pada sistemnya yaitu adanya perangkapan jabatan krani upah dengan bagian akuntansi dimana perhitungan gaji, pembuatan slip gaji, daftar transfer gaji, dan penjurnalan dilakukan oleh krani upah, dan dokumen-dokumen yang dihasilkan oleh krani upah tidak diverifikasi terlebih dahulu sebelum diberikan kepada kasir.

Dengan melihat keadaan ini, mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang sistem penggajian karyawan. Oleh sebab itu, penulis ingin menganalisis sistem penggajian yang ada. Adapun judul yang akan diambil oleh penulis adalah “analisis sistem pengendalian internal atas sistem penggajian karyawan pelaksanan PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko)’. sehingga diharapkan dapat membantu, mempercepat dan melancarkan proses penggajian dan meminimalkan kesalahan yang ada.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan yang terjadi pada PT. Perkebunan Mitra Ogan, yaitu Bagaimanakah Sistem Pengendalian Internal atas Sistem Penggajian Karyawan pelaksana pada PT Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko)?

2. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur

Menurut Mulyadi (20114: 5) “sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Sedangkan menurut Puspitawati (2011: 2) “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Sistem merupakan bagian-bbagian atau prosedur-prosedur yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dalam rangkaian secara menyeluruh untuk berfungsi bersama-sama dalam mencapai tujuan tertentu.

Mulyadi (2014: 5) mendefinisikan “prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.”

Sedangkan menurut Susanto (2009: 264) mengemukakan bahwa “prosedur adalah rangkaian aktifitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama.”

Menurut Mulyadi (2014: 6), prosedur memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.

2) prosedur menunjukkan tidak adanya keterlambatan.

3) prosedur menunjukkan urutan yang logis dan sederhana.

4) Prosedur menunjukkan adanya keputusan dan tanggung jawab.

5) Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan menggunakan biaya seminimal mungkin.

Dengan dilaksanakan suatu pekerjaan dengan memakai suatu prosedur kerja yang jelas akan memberkan beberapa manfaat (Mulyadi, 2014: 6) diantaranya :

a. Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan dimasa akan datang. b. Merubah pekerjaan yang berulang-ulang

(3)

Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 37-49

39

menyederhanakan pelaksanaan dan selanjutnya mengerjakan yang perlunya saja.

c. Adanya suatu petunjuk/program kerja yang jelas dan harus dipatuhi untuk seluruh pelaksanaan.

d. Membantu dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja yang efektif dan efisien. e. Mencegah terjadinya penyimpangan dan

memudahkan dalam pengawasan.

Dari pengertian yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Prosedur adalah urutan-urutan kegiatan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih.

2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal Menurut Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam buku Agoes (2012: 100) mendefinisikan pengendalian internal sebagai : suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yaitu: keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Sedangkan menurut Mulyadi (2014: 163) mendefinisikan pengendalian internal yaitu, “ sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.”

Dari Pengertian yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa Pengendalian internal meliputi Struktur organisasi, semua tata cara serta alat-alat yang terkordinasi dan dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

2.1.2 Unsur-unsur Pokok Sistem Pengendalian Internal

Sistem Pengendalian Internal Terdiri dari empat unsur pokok yang sangat perlu untuk diterapkan oleh perusahaan. Unsur-unsur pokok tersebut Menurut Mulyadi (2014:164) yaitu: a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung

jawab fungsional secara tegas. Struktur Organisasi Merupakan Kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatankegiatan pokok perusahaan.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas

dan fungsi setiap unit organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksanadengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya. d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan

tanggung jawabnya. Struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat, semuanya tergantung kepada manusia yang melakukannya.

2.2 Pengertian Gaji

Gaji merupakan salah satu hal yang mendorong atau memotivasi pegawai untuk bekerja atau mengabdi secara menyeluruh terhadap perusahaan. Menurut Sujarweni (2015:127), “Gaji adalah pembayaran atas jasa-jasa yang dilakukan oleh karyawan yang dilakukan perusahaan setiap bulannya”.

(4)

Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 37-49

40

Sedangkan menurut Mardi (2014: 107) mendefinisikan “gaji adalah sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai tetap”. Gaji dapat dinyatakan sebagai suatu imbalan atas hasil yang dikerjakan oleh seorang karyawan atau pegawai biasanya gaji dibayarkan secara tetap setiap bulannya.

2.3 Sistem Penggajian

Mulyadi (2014: 17) menyatakan “sistem penggajian dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji karyawan dan pembayarannya.” Sedangkan menurut Sujarweni (2015: 127) mendefinisikan bahwa “ Sistem penggajian adalah sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk memberi gaji kepada karyawannya atas jasa—jasa yang mereka berikan..”

Menurut Mulyadi (2014: 374) ada beberapa informasi yang diperlukan oleh manajemen untuk sistem penggajian yaitu :

1. Jumlah karyawan gaji yang menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu. 2. Jumalh biaya gaji yang menjadi beban setiap

pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.

3. Jumlah gaji yang diterima setiap karyawan selama periode akuntansi tertentu.

4. Rincian unsur biaya gaji yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.

Terdapat beberapa dokumen didalam sistem penggajian, setiap dokumen memiliki fungsi yang berbeda dan terkait dalam sistem penggajian. Menurut Sujarweni (2015: 130) dokumen yang terkait dalam pembayaran gaji yaitu :

1. Data Karyawan

Berisi data identitas karyawan, jabatan, jumlah rupiah gaji yang diberikan.

2. Kartu Jam Hadir

Kartu ini digunakan presensi kedatangan dan keulangan oleh karyawan.

3. Kartu Jam Kerja

Kartu ini digunakan untuk mengisi jam dalam mencatat waktu yang digunakan oleh tenaga kerja langsung pabrik untuk mengerjakan pesanan tertentu.

4. Daftar Gaji

Dokumen diisi besar gaji sebelum dikurangi pajak.

5. Rekap Daftar Gaji

Dokumen berisi ringkasa gaji setiap departemen, dibuat berdasarkan daftar gaji. 6. Bukti Kas Keluar

Dokumen berisi bukti pengeluaran kas untuk gaji.

Menurut Mulyadi (2014: 385) ada beberapa jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian yaitu :

1. Prosedur pencatatan waktu hadir 2. Prosedur pembuatan daftar gaji 3. Prosedur distribusi biaya gaji 4. Prosedur pembuatan bukti kas keluar 5. Prosedur pembayaran gaji

Sedangkan, menurut Sujarweni (2015: 128) prosedur penggajian meliputi :

1. Prosedur pengisian absensi karyawan 2. Prosedur perekapan gaji

3. Prosedur validasi

4. Prosedur pembayaran gaji 5. Prosedur pembuatan laporan

2.4 Sistem Pengendalian Internal atas Sistem Penggajian

Unsur-unsur pengendalian internal terdiri dari 16 unsur, tiap-tiap unsur tersebut memiliki fungsi yang penting untuk dilaksanakan. Menurut Mulyadi (2014: 386) unsur-unsur pengendalian internal antara lain:

(5)

Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 37-49

41

a. Organisasi

1. Fungsi pembuatan daftar gaji harus terpisah dari fungsi keuangan

2. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi

b. Sistem Organisasi

1. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan ditandatangani oleh Direktur Utama.

2. Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan Direktur Keuangan.

3. Setiap potongan gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian.

4. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatatan waktu.

5. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan. 6. Daftar gaji harus diotorisasi oleh fungsi

personalia.

7. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi fungsi akuntansi.

c. Prosedur

1. Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan.

2. Tarif gaji yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi Akuntansi.

d. Praktik yang sehat

1. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung.

2. Pemasukan kartu jam kerja hadir kedalam mesin pencatat waktu hadir diawasi oleh fungsi pencatatan waktu.

3. Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran.

4. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan.

5. Catatan penghasilan karyawan disiman oleh fungsi pembuat daftar gaji.

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilakukan pada PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) yang berada di Kecamatan Batanghari Leko Kabupaten Musi Banyuasin.

3.2 Data yang digunakan

Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Dimanadata primer dapat penulis peroleh dari sumber asli yaitu PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) dan kemudian penulis juga menggunakan data sekunder yang diperoleh dari media perantara. Menurut Indriantoro dan Supomo (2009: 146), data primer dan sekunder yaitu :

a. Data primer (Primary Data), yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara llangsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).

b. Data sekunder (Scondary Data), yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

(6)

Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 37-49

42

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010: 193) beberapa metode pengumpulan data antara lain :

1. Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung kelapangan berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam. 2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menemukan permasalahan yang ingin diteliti dengan cara melakukan wawancara melalui tatap muka maupun menggunakan telepon.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik yang dilakukan dengan pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi, buku-buku, literatur yang berhubungan dan menunjang penelitian.

Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan ketiga metode ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Dimana penulis melakukan observasi langsung ke lapangan, kemudian melakukan wawancara dengan karyawan PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) dan yang terakhir mengumpulkan data-data yang diperlukan penulis.

4. PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Mengingat Sistem Penggajian adalah salah satu hal yang berkaitan dengan pengelolaan kesejahteraan tenaga kerja sehingga harus diberi perhatian khusus oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Gaji memiliki arti yang sangat penting bagi karyawan karena gaji merupakan cerminan nilai atas karya, kontribusi, dan kinerja mereka, baik bagi perusahaan,masyarakat, maupun bagi diri mereka sendiri. Seperti halnya

sistem-sistem lain yang terdapat di perusahaan, sistem-sistem penggajian rentan terhadap berbagai bentuk penyimpangan (fraud), kesalahan menusia (human

error), bahkan ketidakandalan sistem dan ketidaktepatan sistem yang digunakan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.

Sistem penggajian pada PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko melibatkan beberaapa fungsi yang terkait yaitu :

1. Fungsi pencatat waktu hadir

Fungsi ini bertangggung jawab untuk membuat, mencatat dan merekapitulasi daftar hadir karyawan.

2. Fungsi pembuat daftar gaji

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji karyawan, menghitung gaji karyawan pelaksana serta melakukan penjurnalan alokasi beban gaji.

3. Fungsi keuangan

Fungsi ini bertanggung jawab mentransfer uang ke rekening masing-masing karyawan berdasarkan daftar transfer gaji karyawan serta membuat bukti kas keluar.

Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian pada PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko yaitu sebagai berikut:

1. Absensi Karyawan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatatan waktu hadir untuk mencatat kehadiran setiap karyawan di perusahaan. 2. Daftar Gaji dan Potongan

Dokumen ini digunakan untuk melihat berapa besar gaji bruto untuk dikurangi potongan kemudian dapatlah gaji netto.

3. Daftar Transfer Gaji Karyawan

Dokumen ini digunakan kasir untuk mentransfer uang kepada setiap karyawannya dan sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar. 4. Bukti Kas Keluar

(7)

Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 37-49

43

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh bagian kasir.

5. Slip Gaji

Dokumen ini digunakan sebagai catatan begi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan.

Selain fungsi dan dokumen-dokumen yang digunakan perusahaan PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko terdapat juga prosedurprosedur yang membentuk jaringan yaitu sebagai berikut :

1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir (absensi) karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatatan waktu hadir dengan menggunakan daftar hadir dan mengisi kehadiran karyawan dengan memberikan cheklist pada nama karyawan yang hadir.

2. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

Prosedur ini diselenggarakan oleh fungsi pembuat gaji (krani Upah) yaitu dengan menginput daftar potongan gaji karyawan dan menguranginya dengan gaji bruto karyawan pelaksanan.

3. Prosedur Distribusi Gaji

Pembayaran gaji dilakukan oleh kasir dengan mentransfer uang ke rekening bank masing-masing karyawan pelaksana.

4. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar

Prosedur ini dibuat oleh kasir atas dasar daftar transfer gaji karyawan.

4.2 Analisis Data

Dengan adanya pengendalian internal ini mutlak dibutuhkan dalam melaksanakan suatu sistem akuntansi, dengan adanya pengendalian internal yang baik maka akan tercipta prosedur yang baik pula dan pada akhirnya akan membantu

terciptanya pelaksanaan aktivitas yang baik dalam sebuah organisasi baik itu perusahaan maupun instansi. Berikut ini merupakan al-hal yang penulis analisis :

1. Analisis struktur organisasi

2. Analisis sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

3. Analisis praktik yang sehat

4. Analisis terhadap karyawan yang mutunya sesuai denga tanggung jawabnya

Berdasarkan analisis penulis pada permasaahan mengenai sistem pengendalian internal atas sistem penggajian karyawan pelaksanan pada perusahaan PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko, maka penulis menemukan permasalahan sebagai berikut : 1. Adanya perangkapan jabatan antara fungsi

SDM/Umum dan fungsi akuntansi yaitu krani upah dengan krani 1 akuntansi, hal ini terlihat dari struktur organisasi dan bagan alir sistem penggajian karyawan pelaksanan dimana krani upah selain melakukan perhitungan gaji juga membuat jurnal alokasi beban gaji karyawan pelaksana.

2. Perusahaan tidak memenuhi praktik yang sehat dikarenakan perusahaan tidak melakukan verifikasi dokumen penggajian sebelum diberikan kepada kasir terlihat dari bagan alir sistem pengggajian karyawan pelaksana PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Analisis Struktur Organisasi Atas Sistem Penggajian

Berdasarkan struktur organisai PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko terdapat bagian yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing salah satunya yaitu fungsi

(8)

Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 37-49

44

SDM/Umum (krani upah) yang bertanggung jawab antara lain:

a. Menginput daftar potong gaji dan menghitung gaji bersih.

b. Membuat daftar gaji bersih, daftar transfer gaji dan slip gaji.

c. Membuat jurnal alokasi beban gaji.

Akan tetapi dalam hal ini fungsi SDM/Umum (krani upah) secara tidak langsung telah melakukan tugas dari fungsi akuntansi (krani 1 akuntansi) dalam membuat jurnal alokasi beban gaji dan didalam bagan alir sistem penggajian karyawan perusahaan terlihat tidak melibatkan bagian akuntansi dalam sistem penggajian tersebut. Kondisi dan keadaan diatas tidak sesuai dengan teori yang berhubungan dengan unsur pengendalian internal. Seharusnya yang mencatat/membuat jurnal alokasi beban gaji adalah bagian akuntansi (krani 1 akuntansi) karena krani 1 akuntansi yang membuat laporan keuangan.

4.3.2 Analisis terhadap Sistem otorisasi dan Prosedur Pencatatan

Setiap pemberian wewenang yang terjadi pada PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko dinilai telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dilihat dari daftar hadir karyawan yang diotorisasi oleh fungsi pencatatan waktu hadir (krani SDM/Umum). Bagian pencatatan waktu hadir membuat daftar hadir kemudian mencatatnya dengan cara memberi tanda cheklist pada nama karyawan jika karyawannya masuk kerja. Kemudian daftar gaji dan potongan diinput oleh krani upah berdasarkan data yang diberikan oleh kasir beripa dokumen potongan gaji agar dapat menguranginya dengan gaji bruto sehingga menghasilkan gaji netto.

Untuk itu harus lebih ditingkatkan lagi sistem pengotorisasian dan prosedur pencatatannya agar

data-data yang dihasilkan akan benar-benar andal dan dapat dipertanggung jawabkan.

4.3.3 Analisis Praktik Yang Sehat

Praktik yang sehat pada PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko yang dijalankan sudah memadai, tetapi masih terdapat perbedaan data dari perusahaan dengan teori yaitu tidak adanya verifikasi terlebih dahulu kebagian akuntansi atas dokumen penggajian berupa daftar gaji bersih karyawan, daftar transfer gaji karyawan sebelum diberikan kepada kasir. Maka dari itu perlu adanya verifikasi dokumen penggajian karyara agar keandalan dokumen nya dapat dipertanggung jawabkan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pembayaran gaji karyawan pelaksana pada PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko.

4.3.4 Analisis Terhadap Karyawan yang Mutunya sesuai dengan Tanggung Jawabnya.

Pada PT. Perkebunan Mitra Ogan Kebun Batanghari Leko, karyawan-karyawan yang telah bekerja sesuai dengan persyaratan yang telah ditetpkan. Hal ini terlihat pada posisi atau jabatan yang diduduki oleh karyawan sesuai dengan tingkat pendidikannya masing-masing. Untuk itu ditingkatkan lagi potensi yang dimiliki oleh karyawan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan kerja sehingga perusahaan memiliki karyawan yang berkuaitas tinggi sesuai dengan bidangnya.

4.4 Bagan Alir/Flowchart Usulan

Setelah penulis menganalisis berbagai permasalahan mengenai sistem penggajian karyawan pelaksana PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko), berikut ini terdapat flowchart atau bagan alir usulan yang dibuat oleh penulis. Bagan alir ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan.

(9)

Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 37-49

45

Krani SDM/Umum Krani Upah

Mulai

Membuat, Mencatat dan merekapitulasi

daftar Kartu hadir Karyawan 2 Daftar Hadir Karyawan T 1 1 Daftar Hadir Karyawan Menginput daftar Hadir Karyawan dan daftar potongan gaji karyawan kedalam

Aplikasi Payroll

Proses perhitungan gaji pada Aplikasi

Payroll Daftar Hadir Karyawan Daftar Potongan Gaji Karyawan Slip Gaji Karyawan Daftar Transfer Gaji 2 Daftar Gaji Bersih Karyawan 3 T 2 Daftar Potongan gaji Karyawan 3 Daftar Potongan Gaji Karyawan Slip Gaji Karyawan Daftar Transfer Gaji 2 Daftar Gaji Bersih Karyawan Perbaikan Dokumen Daftar Potongan Gaji Karyawan Slip Gaji Karyawan Daftar Transfer Gaji 2 Daftar Gaji Bersih Karyawan 3

Sumber : Data diolah dari perusahaan

Gambar 1

(10)

Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 37-49

46

Krani 1 Akuntansi 3 Daftar Potongan Gaji Karyawan Slip Gaji Karyawan Daftar Transfer Gaji 2 Daftar Gaji Bersih Karyawan Memverifikasi Dokumen Verifikasi Kebenaran dokumen Daftar Potongan Gaji Karyawan Slip Gaji Karyawan Daftar Transfer Gaji 2 Daftar Gaji Bersih Karyawan Membuat jurnal Alokasi Beban Gaji berdasarkan daftar gaji bersih karyawan

Daftar Gaji Bersih Karyawan Jurnal Alokasi Beban Gaji Benar T T 6 Memperbaiki Dokumen Salah Daftar Potongan Gaji Karyawan Slip Gaji Karyawan Daftar Transfer Gaji 2 2 Daftar Gaji Bersih Karyawan

Sumber : Data diolah dari perusahaan

Gambar 1

(11)

Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 37-49

47

Kasir Membuat Daftar Potongan Gaji Karyawan

Daftar Potongan Gaji Karyawan Daftar Potongan Gaji Karyawan 2 T 6 Slip Gaji Karyawan Daftar Transfer Gaji Daftar Gaji Bersih Karyawan Mentransfer Gaji Karyawan ke Bank dan Membuat Bukti

kas Keluar

Daftar Transfer Gaji Daftar Gaji Bersih Karyawan

Membuat bukti kas keluar berdasarkan bukti transfer yang diberikan oleh bank peserta daftar gaji bersih karyawan dan daftar

transfer gaji Daftar Transfer Gaji Daftar Gaji Bersih Karyawan Bukti Transfer Buku kas Keluar Selesai T Diberikan Kepada Karyawan Diberikan Kepada Bank

Sumber : Data diolah dari perusahaan

Gambar 1

(12)

Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 37-49

48

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas, maka dapat ditarik simpulan sehubungan dengan sistem penggajian karyawan pelaksana PT.Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko). Berikut ini penulis menyimpulkan bahwa : 1. Dilihat dari unsur struktur organisasi terhadap

sistem pengendalian internal yang berkaitan dengan sistem penggajian bahwa adanya perangkapan jabatan fungsi pembuatan daftar gaji dan fungsi akuntansi dalam membuat/mencatat jurnal alokasi beban gaji. 2. Ditinjau dari sisi sistem pengotorisasian dan

prosedur pencatatannya PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) telah dijalankan dengan baik. Hal ini dilihat dari daftar hadir karyawan, dan daftar gaji dan potongan.

3. Dilihat dari sistem praktik yang sehat PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) tidak melakukan verifikasi atas dokumen penggajian kepada bagian akuntansi (krani 1 akuntansi) sebelum diberikan kepada bagian keuangan (kasir).

4. Dilihat dari unsur karyawan yang mutunya sesuai sengan tanggung jawab terhadap sistem pengendalian internal atas sistem penggajian yang diterapkan oleh PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) tidak dilaksanakan dengan baik.

5.2 Saran

Dari hasil kesimpulan tersebut, maka penulis dapat memberikan saran sebagai bahan masukan sehingga dapat bermanfaat bagi perusahaan. Saran-saran yang dapat penulis berikan antara lain sebagai berikut :

1. Sebaiknya perusahaan memisahkan tugas bagian SDM/Umum (krani upah) dengan

bagian akuntansi (krani 1 akuntansi) dalam membuat jurnal alokasi beban gaji dan seharusnya melibatkan bagian akuntansi dalam sistem penggajian karyawan pelaksana PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) tersebut.

2. Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan sistem penotorisasian dan proedur pencatatan yang dilaksanakan oleh perusahaan. Karena dengan adanya sistem pengotorisasian yang baik maka efisiensi dan efektivitas perusahaan dapat terjamin selain itu data data yang dihasilkan akan benar-benar andal dan dapat dipertanggung jawabkan keakuratannya. 3. Sebaiknya perlu adanay verifikasi dokumen

penggajian kepada bagian akuntansi (krani 1 akuntansi) sebelum diberikan kepada bagian keuangan (kasir) sehingga tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pembayaran gaji karyawan pelaksana PT. Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko).

4. Lebih meningkatkan potensi yang dimiliki karyawannya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan kerja sehingga perusahaan memiliki karyawan yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan bidangnya.

(13)

Jurnal ASCY, Volume V, No. 2, Oktober 2016, h. 37-49

49

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing (Pemeriksaan

Akuntan), Jilid Dua, Edisi Ketiga. Jakarta.

FE UI.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2009.

Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi 1. Cetakan

Ketiga. Yogyakarta : BPFE UGM.

Mardi. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Cetakan Kedua. Bogor : Ghalia Indonesia.

Mulyadi. 2014. Sistem Akuntansi. Cetakan Kelima. Jakarta : Salemba Empat.

Puspitawari, Lilis dan Sri Dewi Anggadin. 2011.

Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta :

Graha Ilmu.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Bandung.

Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Sistem Akuntansi. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Susanto, Azhar. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung : Lingga Jaya.

Referensi

Dokumen terkait

Underaning Panliten yaiku (1) Kepriye undhak-undhakane asil pasinaon siswa sasajrone pasinaon nulis layang pribadi kanthi Modhel Kooperatif Tipe STAD (2) Kepriye

Belajar merupakan suatu proses dan bukan hasil oleh karena itu belajar mengajar berlangsung secara aktif dan interaktif dengan mengunakan berbagai bentuk perbuatan

1 Menggunakan dokter rujukan perusahaan Kesimp[ulan untuk bagaimana menggunakan jaminan kesehatan dan jamsostek karyawan menggunakan dokter rujukan dan menggunakan

Setelah mengadakan pembahasan tentang kekerasan terhadap perempuan maka diperoleh suatu analisa dari hasil penelitian bahwa upaya pencegahan dan perlindungan kekerasan

Perkebunan Mitra Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) sebagai suatu perusahaan industri yang memiliki karyawan yang cukup banyak dalam pelaksanaan kegiatan

.901 50.. Selanjutnya, item yang tidak valid dibuang dan disusun kuesioner evaluasi program sertifikasi guru dari butir item yang valid untuk kemudian digunakan

Dengan menggunakan asupan data estimasi dan proyeksi prevalensi HIV pada populasi usia 15-49 tahun dari modul AEM, data program dan asumsi epidemiologi lainnya,

Dengan menggunakan fuzzy inference system -Tsukamoto, kapasitas produksi akan ditentukan dengan pertimbangan nilai minimum dan maksimum dari permintaan yang diterima,