610.28 Ind
p
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Petunjuk Teknis Pelabelan Alat Kesehatan dan Perbekalan Alat Kesehatan Rumah Tangga (PKRT). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2013
ISBN 9786022354499
PETUNJUK TEKNIS PELABELAN
ALAT KESEHATAN DAN
PERBEKALAN KESEHATAN
RUMAH TANGGA (PKRT)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
OilJEN BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DIREKTORAT BINA PROOUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YM E atas karuniaNya sehingga penyusunan Petunjuk Teknis Pelabelan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) dapat diselesaikan.
Buku Petunjuk Teknis Pelabelan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) ini disusun untuk dapat digunakan sebagai salah satu pedoman bagi petugas kesehatan pusat untuk melakukan penilaian alat kesehatan dan PKRT dalam rangka pemberian izin edar sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga alat kesehatan dan PKRT yang beredar dan sampai ke pengguna terjamin keamanan , mutu dan manfaatnya.
Pedoman ini diharapkan dapat berfungsi sebagai acuan bagi regulator, dunia usaha , dan masyarakat untuk memahami pelabelan Alat kesehatan dan PKRT . Upaya preventif dan antisipatif tersebut, khususnya oleh regulator dan dunia usaha, akan mendorong fair trade
serta memberikan perlindungan bagi masyarakat.
Demikian , Petunjuk Pelabelan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga ini untuk dapat dimanfaatkan sebaikbaiknya.
Direktur Jenderal
Ora. Maura Linda Sitanggang. Ph.D
TIM PENYUSUN
Penasehat
Penanggungjawab Ketua
Sekretaris Anggota
Sekretariat
Dra. Maura Linda Sitanggang , Ph.D Drg . Arianti Anaya, MKM
Dra. Rully Makarawo, Apt Nurhidayat, S.Si , Apt Drs. Masrul, Apt
Drs. Rahbudi Helmi, Apt. , MKM Dra. Lili Sa'diah Yusuf, Apt Dra. Ema Viaza, Apt
Nuning Lestin Bintari, S.Farm., Apt Handika Yudha Kusuma, S.Si , Apt Nazmi, S.Farm., Apt
Anisa, AMF Maryati
Meyra Setyarti, AMF
Daftar lsi
Kata Pengantar ... ... ... .
Tim Penyusun ... ii
Daftar lsi .. ... ... ... .... . ... .. ... ... iii
BAB I. PENDAHULUAN ... ... .. ... ... ... 1
A. Latar belakang ... .. .... ... 1
B. Dasar hukum .. ... ... ... ... .... ... 2
C. Tujuan ... ... ... ... ... ... 3
D. Sasaran ... 4
E. Ruang Lingkup ... 4
F. Defenisi ... . . ... 4
BAB II. HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELABELAN ... .. ... ... ... ... 6
A. UM UM ... ... 7
B. KHUSUS ... .. 11
BAB II I PENUTUP ... ... ... 17
BABI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam ra ngka pengamanan alat kesehata n dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga , Direktorat Bina Produksi dan Distribusi alat Kesehatan melakukan berbagai upaya pembinaan dan pengawasan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rum ah tangga. Pembinaan dan pengawasan secara menyeluruh dimaksudkan agar alat kesehatan dan perbe kalan kesehatan rumah tangga yang beredar dan digunakan oleh masyarakat telah memenuhi persyaratan keamanan , mutu dan manfaat.
Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan perlu dilakukan sejak proses produksi hingga saat penggunaan di masyarakat yang meliputi tingkat pengadaan , tingkat produksi dan tingkat distribusi agar penggunaan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga dapat tepat guna dan berhasil guna.
Penandaan atau disebut juga pelabelan merupakan salah satu bentuk penyampaian informasi produk yang harus objektif, lengkap dan tidak menyesatkan. Informasi produk juga harus berimbang agar dapat menjamin keamanan dan kemanfaatannya dalam rangka melindungi masyarakat. Pelabelan dapat berupa etiketllabel, brosur atau pernyataan lainnya.
Salah satu hal yang perlu diawasi berkaitan dengan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan ru mah tangga adalah informasi yang ada pada pelabelan produk . Oleh karena itu, perlu dibuat Petunjuk Teknis Pelabelan untuk mendukung pengawasan dalam hal penggunaan label produk alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga.
B. DASAR HUKUM
1. UndangU ndang Nomor 8 Tahun 1999 te ntang
Perlindungan Konsumen (Lembaran Neg ara Republik Indonesia Nomor 42 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821);2. UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tenta ng Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Pengendalian Pestisida; 4. Peraturan Pemerinta h Nomor 72 Tahun 1998
tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehata n (Lembaran Negara Repu blik Indonesia Tahun 1998 Nomor 138. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 3781);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1190/Menkes/PerNIII/20 10 tentang Izi n Edar Alat Kesehatan dan PKRT;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1191/Menkes/PerNIII/2010 tentang Izin Penyaluran Alat Kesehata n;
8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 421
Perm entan/SR 140/5/2007 tentang Pengawasan Pestisida;
9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 241
Permentan/SR 140/4/2011 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pestisida;
10. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
62/M-DAG/PER/12/2009 tentang Kewajiban Pencantuman Label Pada Barang yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Perd agangan Nomor 22/MDAG/PERl5/201 0;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 386/Men .Kes/SKlIV/1994 tentang Pedoman Periklanan : Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan , Kosmetika , Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan MakananMinuman .
C. TUJUAN
1. Menjamin masyarakat agar memperoleh informasi yang obyektif, lengkap, serta tidak menyesatkan tentang alat kesehatan dan PKRT.
2. Sebagai acuan bagi petugas Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam pengawasan pelabelan produk alat kesehatan dan PKRT.
3
イBセG@ MセM Nセ ..
=.a. ., "'"
セM 'T ..." " A ________ MMMセMセセ@ _.
セ⦅セセ
__セセ@
_セ⦅セN⦅@
JD. SASARAN
1. Pelaku usaha yang melaksanakan produksi alat kesehatan dan PKRT
2. Pelaku usaha yang mend aftarkan izin edar alkes dan PKRT
3. Pelaku usaha yang melaksanakan distribusi alat kesehatan ;
E. RUANG LlNGKUP
Petunjuk Teknis ini meliputi tata cara pelabelan dan halhal yang harus diperhatikan dalam pelabelan al at kesehatan dan PKRT.
F. DEFINISI
1. Alat kesehatan adalah instrument, apparatus, mengimplementasikan , mesin, alat, implant, reagen in vitro dan kalibrator, perangkat lunak, materi atau artikel yang sama atau artikel yang terkait :
a) Dimaksudkan oleh pemilik produk yang akan digunakan , sendiri atau dalam kombinasi , bagi manusia untuk satu atau lebih dari tujuan tertentu :
1) Diagnosis, pencegahan , pemantauan , perawatan atau pengu rangan penyakit 2) Diagnosis, pemantauan , pengobatan ,
pengurangan atau kompensasi untuk cedera
4) Mendukung atau mempertahankan hidup
5) Pengendalian masa subur
6) Proses pendesinfeksian peralatan medis 7) Memberikan informasi untuk tujuan diagnosis medis dengan cara pemeriksaan in vitro specimen yang berasal dari tubuh manusia ; dan
b) Yang tida k mencapai aksi utama yang ditujunya dalam atau pad a tubuh manusia melalui caracara farmakologiS, imunologi atau metabolik, tapi yang dapat dibantu dalam fungsi yang diinginkan tersebut dengan cara-cara seperti itu .
2. Perbekalan kesehatan Rumah Tangga (PKRT) adalah alat, bahan, atau campura n untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk manusia, hewan peliharaan rumah tangga atau tempattempat umum.
3. Label adalah tanda yang berupa tulisan , dengan atau tanpa gambar yang dilekatkan, dicetak, diukir, dicantumkan dengan cara apapun pada wadah atau pembungkus
BAB II
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PELABELAN
Pelabelan alat kesehatan dan PKRT berisi informasi yang objektif, lengkap dan tidak menyesatkan untuk mencegah terjadinya salah pengertian dan salah penggunaan. Jika alkes dan PKRT yang digunakan menimbulkan potensi bahaya, maka harus mencantumkan tanda peringatan dan cara penanggulangan untuk menceg ah terjadinya kecelakaan dan cedera.
Bagi konsumen , label mempunyai peranan yang sangat penting , setidaknya ada tiga hal pokok yang mendasarinya yaitu:
1. Informasi yang dibutuhkan sebagai pertimbangan untuk membeli atau tidak produk tertentu ;
2. Dengan pengetahuan tersebut, konsumen dapat menentukan, memilih satu produk atas produk sejenis lainnya;
3. Dengan informasi yang objektif, lengkap dan tidak menyesatkan , konsumen juga dapat terhindar dari kemungkinan gangguan keamanan dan keselamatan dalam penggunaannya , bila produk bersangkutan tidak cocok untuk dirinya atau mengandung suatu zat yang membahayakan.
A. Umum
[image:13.420.6.411.12.553.2]1. Label alat kesehatan dan PKRT dapat berbentuk gambar, warna, tulisan, atau kombinasi antara ketiganya atau bentuk lainnya yang disertakan atau dimasukan pada pembungkus/kemasan atau merupakan bag ian dari wadah dan pembungkusl kemasan .
2. Pencantuman Label harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mudah lepas dari kemasannya, tidak mudah luntur atau rusak, serta terletak pada bag ian kemasan yang mudah untuk dilihat dan dibaca.
3. Informasi mengenai produk Alkes dan PKRT harus sesuai dengan kriteria yang ditetapka n dalam pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan sebagai berikut: a. Obyektif: harus memberikan informasi sesuai
dengan kenyataan yang ada dan tidak boleh menyimpang dari sifat kemanfaatan dan keamanan Alkes dan PKRT yang telah disetujui.
b. Lengkap: harus mencantumkan tidak hanya informasi tentang khasiat Alkes dan PKRT tetapi juga memberikan informasi tentang halhal yang harus diperhatikan, misalnya adanya kontra indikasi dan efek samping . c. Tidak menyesatkan: informasi Alkes dan
PKRT harus jujur, akurat, bertanggung jawab serta tidak boleh memanfaatkan kekuatiran masyarakat akan suatu masalah kesehatan.
Disamping itu, cara penyajian informasi harus berselera baik dan pantas serta tidak boleh menimbulkan persepsi khus us di masyarakat yang mengakibatkan penggunaan Alkes dan PKRT berlebihan atau tidak berdasarkan pada kebutuhan.
4. Nomor izin edar harus dicantumkan pada label di wadah dan pembungkus/kemasan alat kesehatan dan PKRT.
5. Semua klaim yang dicantumkan pada label harus sesuai dengan yang disetujui pada saat pendafiaran produk untuk mendapatkan nomor izin edar
6. Nama produk pada label harus proporsional, jelas terbaca, menjadi satu kesatuan dan dapat mengidentifikasi produk sehingga tidak menyesatkan masyarakat.
7. Label ウセォオイ。ョァ M ォ オ イ。ョ ァョケ。@ berisi: a. Nomor izin edar
b. Nama produk dan nama dagang;
c. Nama dan ala mat perusahaan yang memproduksi alat kesehatan dan PKRT; d. Nama dan alamat PAK dan importir PKRT
yang memasukan produk kedalam wilayah Indonesia;
e. Bahan aktif dan kadar untuk produk PKRT; f. Tanda peringatanl perhatian
g. Batas waktu kadaluwarsa untuk alat kesehatan dan PKRT tertentu ;
Contoh :
• Reagen • Repelan
h. Nomor bets/kode produksi/nomor seri/tipe i. Berat bersih atau isi bersih harus dicantumkan
dalam satuan metric :
• ukuran isi untuk sediaan cair; • ukuran berat untuk sediaan padat; • ukuran isi atau berat untuk sediaan semi
padat atau kental. • Jumlah dalam unit
8. Pelabelan sekurangkurangnya berisi: a. Nomor izin edar
b. Nama produk dan nama dagang ;
c. Nama dan alamat perusahaan yang memproduksi alat kesehatan dan PKRT; d. Nama dan alamat PAK dan importir PKRT
yang memasukan produk kedalam wilayah Indonesia;
e. Komponen utama atau spesifikasi alat kesehatan dan PKRT;
f. Bahan aktif dan kadar untuk produk PKRT; g. Kegunaan dan cara penggunaan harus
dalam bahasa Indonesia;
h. Tanda peringatanl perhatian atau efek samping harus dalam bahasa Indonesia; i. Batas waktu kadaluwarsa untuk alat
kesehatan dan PKRT tertentu ; Contoh :
• Produk steril • Reagen
Repelan
9
I MMNLNセ@
...
..
..
セ@, ' セG L •. I
j . Nomor bets/kode produksilnomor seri/tipe k. Serat bersih atau isi bersih harus
dicantumkan dalam satuan metric: • ukuran isi untuk sed iaan cair;
• ukuran berat untuk sediaan padat;ukuran isi atau berat untuk sediaan semi padat atau kental.
• Jumlah dalam unit
[image:16.422.4.414.23.554.2]
9. Sagian utama label sekurangkurangnya memuat tulisan tentang ketera ngan sebagaimana dimaksud dalam Point ke 7 dengan teratur, proporsional , jelas dan mudah dibaca. Dilarang menggunakan latar belakang, baik berupa gambar, warna maupun hiasan lainnya , yang dapat mengaburkan tulisan pada bag ian utama label.
10. Bagian utama Label haru s ditempatkan pada sisi kemasan yang paling mudah dilihat dan dibaca. Label Alkes dan PKRT ya ng tidak mungkin ditempatkan pad a kemasan terkecil , maka harus disertakan terpisah.
11 . Label Alkes dan PKRT tidal< boleh mencantumkan nama, inisial, logo, lambang , atau referensi , dari Instansi pemerintah dan asosiasi, atau yang mengidentifikasi saran/persetujuan dari instansi pemerintah dan asosiasi tanpa persetujuan Kemenkes.
12. Label ditulis atau dicetak dengan menggunakan bahasa Indonesia, angka Arab dan huruf Latin. 13. Penggunaan bahasa, angka dan huruf selain
bahasa Indonesia, angka arab dan huruf Latin
diperbolehkan sepanjang tidak ada padanannya atau tidak dapat diciptakan padanannya, atau dalam rangka perdagangan ke luar negeri.
14. Alkes dan PKRT yang diperuntukkan bagi bayi, anak berumur dibawah lima tahun , ibu yang sedang hamil atau menyusui , orang ya ng menjalani diet khusus , orang lanjut usia , dan orang berpenyakit tertentu, maka pada label harus memuat keterangan tentang peruntukan , cara penggunaan , dan atau keterangan lain yang perlu diketahui , termasuk mengenai dampak Alkes dan PKRT tersebut terhadap kesehatan . 15. Label Alkes dan PKRT yang berkaitan dengan
Kesehatan Keselamata n Kerja dan Lingkungan (K3L},harus mencantumkan cara penggunaan dan simbol bahaya atau peringatan yang jelas. 16. Pelabelan alkes dan PKRT harus mengikuti
ketentuan lain yang terkait dengan produk tersebut antara lain BAPETEN, KOMPES , Perdagangan.
B. Khusus
Untuk alat kesehatan dan PKRT tertentu pada pelabelannya harus memperhatikan halhal sebagai berikut :
1. Alat Kesehatan
a. Label tidak boleh berisi informasi yang memberikan pernyataan superlatif, komperatif tentang indikasi , kegunaanl manfaat alkes , seperti katakata "aman", "tidak berbahaya", "ampuh", "bebas
kuman", "prosentasi" kecuali dapat dibuktikan secara ilmiah , atau katakata lain yang semakna yang dapat ditafsirkan salah terhadap keamanannya .
b. Alkes yang memerlukan penyimpa nan pada kond isi khusus, harus mencantumkan petu njuk tentang cara penyimpanan.
c. Alkes sekali pakai harus mencantumkan pernyataan/lambang "HANYA UNTUK SEKALI PAKAI".
d. Alkes yang dapat dipakai ulang, harus mencantumkan informasi yang memadai tentang proses pemakaian kembali , termasuk cara pembersihan , disi nfeksi, pengemasan, dan jika perlu metode sterilisasi ulang dan batasan jumlah pengulangan kembali.
e. Alkes yang haru s disterilisasi sebelum digunakan , harus mencantumkan cara pembersihan dan sterilisasi sedemikian rupa sehingga jika cara tersebut diikuti , maka alkes tersebut memenuhi ketentuan tentang keamanan produk. f. Alkes yang mengeluarkan radiasi harus
g. Alkes yang berpotensi terpengaruh dengan paparan (exposure) oleh lingkungan , listrik eksternal , muatan elektrostatik, tekanan atau variasi tekanan , akselerasi , sumber panas, dan lainnya harus mencantumkan tanda peringatan.
h. Alkes yang berpotensi menimbulkan risiko sewaktu pembuangan produk harus mencantumkan tanda peringatan. i. Alkes yang memiliki fungsi pengukuran
harus mencantumkan tingkat akurasi dan keharusan melakuka n kalibrasi. j . Alkes yang memiliki ri siko tingg i
terhadap penggunaan dan hanya boleh digunakan oleh tenaga ahli tertentu harus mencantumkan peringatan "HANYA SOl EH DIGUNAKAN OlEH DOKTER, SPESIALIS ... .. "
Contoh : silikon hanya dokter bedah Dermal filler hanya dokter bedah plastik
Implant ortopedi hanya dokter ortopedi
2. Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Halhal umum yang harus diperhatikan dalam label PKRT:
a. label tidak boleh berisi informasi yang memberikan pernyataan superlatif, komperatif tentang indikasi, kegunaanl
manfaat produk PKRT, seperti katakata "aman", "tidak berbahaya", "ampuh", "be bas kuman", "prosentasi" kecuali dapat dibuktikan secara ilmiah , atau katakata lain yang semakna yang dapat ditafsirkan salah terhadap keamanannya. b. Setiap label tentang PKRT yang
diperdagangkan wajib memuat keterangan mengenai PKRT secara benar dan tidak menyesatkan , baik dalam bentuk gam bar dan atau suara. pernyataan. dan atau bentuk apapun lainnya.
c. Labeldilarang sematamata menampilkan anakanak berusia di bawah 5 (lima) tahun dalam bentuk apapun , kecuali apabila PKRT tersebut diperuntukan bagi anakanak yang berusia di bawah 5 (lima) tahun.
d. Label Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga tertentu seperti sediaan antiseptika/desinfektan , pestisida rumah tangga, pemutih cucian dan pembersih tertentu harus disertai spot: II IKUTI PETUNJUK PEMAKAIAN , PERINGATAN , DAN CARA PENANGGULANGAN BILA TERJADI KECELAKAAN ".
a. PKRT yang berfungsi sebagai pemutih cucian tidak boleh mencantumkan informasi seolaholah hasil penggunaannya menjadi bebas noda. b. PKRT yang berfungsi sebagai pembersih
tidak boleh menginformasikan seolah-olah menghasilkan bebas kuman dan aman.
c. PKRT yang berfungsi sebagai Antiseptika dan Desinfektan
1) Antiseptika dan desinfektan tidak boleh berisi kata-kata seolah-olah
setelah penggunaan dimaksud
hasilnya dijamin telah bebas kuman.
2) Antiseptika dan desinfektan
tidak boleh berisi kata- kata
menganjurkan penggunaan yang berlebihan, misal menghilangkan bakteri, menggunakan klaim yang seolah-olah fungsinya sebagai terapi pengobatan.
d. PKRT yang berfungsi sebagai Pewangi tidak boleh mencantumkan kata-kata sebagai aroma terapi
e. PKRT yang berfungsi sebagai Pestisida Rumah tangga
1) Label pestisida rumah tangga harus
mengikuti ketentuan perlabelan
Pestisida dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Contoh : Pembasmi Serangga
2) Pestisida boleh dapat salah
keamanannya .. Contoh:
Rumah Tangga tidak berisi kata kata yang menimbulkan penafsiran terhadap penggunaan dan
BAB III
PENUTUP
Petunjuk teknis ini dapat dijadikan sebagai acua n bagi petugas pusat, propinsi, kabupaten/kota dalam rangka memberikan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel. Pelaku usaha dalam produksi dan distribusi Alkes dan PKRT, berkaitan dengan pelabelan produk juga harus mengacu pad a petunjuk teknis ini.
Dengan diterapkannya petunjuk teknis ini oleh petugas dan pelaku usaha produksi dan distribusi Alkes dan PKRT diharapkan Alkes dan PKRT yang beredar telah memenuhi kriteria tentang label yang objektif, lengkap dan tidak menyesatkan .
17
';"1 - - MMtセ@
. - . I.
" r .,
Larnpiran 1
Sirnbol yang biasa digunakan pad a Alat Kesehatan dan PKRT
1
SYMBOL
HセI@
(
セイ[j@
DESKRIPSI
Risiko biologis
2
Jangan digunakan kern bali
3
Konsultasikan cara penggunaan
Cttn: Sirnbol ini rnenyarankan
pernbacanya untuk
rnengkonsultasikan instruksi
Hatihati, konsultasikan dokumen yang menyertainya
Cttn 1: Simbol ini menyarankan pembacanya untuk
mengkonsultasikan dokumen yang menyerta i untuk informasi penting yang berkaitan dengan keselamatan seperti peringatan dan perhatian yang , untuk berbagai alasan , tidak dapat ditampilkan pad a alat tersebut.
Cttn 2: Simbol A atau B di ISO 70000434 ("Hatihati") dapat pula digunakan
Mudah pecah , tangani dengan hatihati
"""
6
Jauhkan dari sinar matahari
7
Nセiセ@
BGゥセ@
セ@
Lindungi dari panas dan sumber radioaktif
Cttn : Simbol ini dapat pula berarti jauhkan dari sinar matahari dan sumber rad ioaktif
8
Ja uhkan dari huja n
9 Batas bawah suhu
10 I
L 1
11 I
.J
L
Cttn : Batas bawah suhu harus ditunjukkan di batas garis horizontal yang lebih rendah
Batas atas suhu
Cttn : Batas atas suhu harus ditunjukkan di batas garis horizontal yang lebih tinggi
Batas suhu
12
13
....
Gunakan berdasar tanggal
Cttn : Simbol ini disertai dengan tanggal yang menunjukkan bahwa alat harus digunakan setelah akhir tahun, bula n atau hari yang tertulis. Tanggal dapat beru pa tahun, tah un dan bulan atau tahun , bulan dan hari yang sesuai
Tanggal pembuatan
Cttn : Simbol ini disertai dengan tanggal pembuatan alat. Tanggal dapat berupa tahun, tahun dan bulan atau tahun, bulan dan hari yang sesuai
14
I
L O T j
Kode batch15
IREFI
Nomor katalogCttn : Simbol ini harus disertai dengan nomor katalog yang sesuai dengan alat
Nomor seri
16
[ill
Cttn : Sim bol ini harus diserta i dengannomor seri yang sesuai dengan alat
r
.
17
I
CONTROLI
KontrolL ..J
,
18
i」ontaoセMQ@
Kontrol negatifL l
19
1
CONTROL
1·1
20
I
STERILE
I
Steril
21
セter
i@ lei@
A
I
Sterilisasi menggunakan teknik aseptik
22
I
STERIL£
I
EOI
Sterilisasi menggu nakan eti len oksida
23 r I
lS TE RIL E) I'll
I
L
Sterilisasi menggu nakan pen yinaran
24
§ER'LEl l l
Sterilisasi menggunakan penguapan atau pemanasan ke ri ng25 r 1
@
1 セ@
Jangan disterilisasi
26
セ@
S T ER I L E27
セ@
Jangan digunakan bila kemasan rusakCttn : Persamaan untuk "Jangan digunakan bila kemasan rusak" adalah "Jangan digunakan bila pembatas sterilisasi produk atau kemasannya memba hayakan" 28
I
IVD
I
Alat kesehatan diagnostik in vitroCttn : Simbol ini hanya dapat digunakan untuk mengidentifikasi alat kesehatan diagnostik
in vitro dan bukan untuk
menentukan bahwa alat ini untuk "penggunaan in vitro"
29
ITiJ
Nomor pasien30
セ@
Batas kelembabanCttn : Batas kelembaban harus ditunjukkan di batas garis horizontal yang lebih tinggi atau rendah
25
.I, , .. ''tr. GiGセN@ "!I'" vBiセ@ I . J
|セセ@ "
-31