35 A. Metode Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di wilayah Kota Malang, pada salah satu tempat terhadap konsumen yang membeli mobil Honda di dealer Mandalasena.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif .Desain penelitian deskriptif adalah desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian. Penelitian deskriptif berfokus pada penjelasan sistematis tentang fakta yang diperoleh saat penelitian dilakukan (Sanusi, 2011). Dalam penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu penelitian dengan menggunakan kuisioner terstruktur tertulis untuk mengetahui variabel yang mempegaruhi konsumen dalam keputusan pembelian mobil Honda tahun 2014 di Kota Malang.
C. Sumber Data
Menurut Umar (2005) “Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti”. Data primer dalam penelitian ini yaitu konsumen yang membeli mobil Honda di dealer Honda Mandalasena di Kota Malang.
D. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah hasil observasi dan survey yaitu seluruh konsumen yang membeli mobil Honda di Dealer Honda Mandalasena Malang pada tahun 2014 sebanyak 150 orang.
b. Sampel
Menurut Arikunto (2006) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiyono (2008) ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”
Berdasarkan dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan wakil dari jumlah dan karakteristik populasi yang diteliti.
Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli mobil merek Honda tahun 2014. Karakterisitik responden dalam penelitian ini adalah : 1. Konsumen yang membeli dengan melihat salah satu informasi yang
dikeluarkan mobil Honda, antara lain : Iklan TV, koran dan brosur.
2. Konsumen yang membeli setelah dijelaskan oleh salesman dari honda Menurut Sugiyono (2008), perhitungan sampel dapat dihitung dengan rumus berikut. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan
rumus Slovin dan dalam penelitin ini, perhitungan sampel menggunakan tingkat kepercayaan 90% dengan standart error 10% :
N n =
1 + (N.e2) Dimana :
n= Jumlah sampel N= Jumlah populasi e= Standart error 10%
150 n=
1 + (150.0,1 2) 150
= 2,5
= 60
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang.
E. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu, teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sehingga data yang diperoleh lebih representatif dengan melakukan proses penelitian yang kompeten dibidangnya (Sugiyono, 2008).
F. Definisi Operasional Variabel
Definisi oprasional bertujuan memberikan penjelasan mengenai pengukuran variabel yang akan digunakan peneliti. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
a. Advertising (X1) : bentuk informasi tentang mobil merek Honda yang dilihat melalui media oleh konsumen
• Isi Pesan : tema pesan yang dikaitkan dengan apa yang ingin
disampaikan
1) Menunjukkan keunggulan mobil Honda 2) Menunjukkan mutu mobil Honda
• Bentuk Pesan : susunan iklan yang disampaikan sangat menarik
1) Kemudahan untuk dipahami 2) Kejelasan iklan
• Format Pesan : Design pesan yang menarik
1) Gambar iklan yang menawan 2) Pemilihan kata yang jelas
• Sumber Pesan : model iklan yang digunakan agar menarik perhatian konsumen
1) Model iklan terkenal dan menarik 2) Memiliki kecakapan berbicara
b. Personal Selling (X2) : presentasi lisan tentang mobil merek Honda dengan calon pembeli
• Presentasi : Proses seorang wiraniaga memberikan penjelasan
tentang mobil merek Honda 1) Keramahan saat menjelaskan
2) Penjelasan tentang keunggulan merek Honda
• Komplain : Proses seorang wiraniaga mengatasi keluhan
konsumen
1) Kemampuan menangani keluhan 2) Menjawab keluhan dengan jelas
• Menutup Penjualan : Proses seorang wiraniaga meyakinkan
konsumen untuk membeli mobil merek Honda
1) Kemampuan meyakinkan konsumen
2) Menjelaskan kemudahan syarat pembayaran
c. Keputusan Pembelian (Y) : pengambilan keputusan untuk membeli mobil merek Honda
1) Kebutuhan transportasi yang handal 2) Kemudahan dalam mencari informasi 3) Membandingkan dengan produk lain 4) Keyakinan untuk membeli
G. Teknik Pengumpulan Data
Sanusi (2011) menyatakan bahwa pengumpulan data adalah serangkaian memperoleh informasi mengenai tanggapan konsumen terhadap variabel advertising dan personal selling yang mempengaruhi keputusan pembelian. Menggunakan kuisioner, karena variabel yang diukur merupakan skala tanggapan dan tidak mempunyai standar yang sama.
H. Teknik Pengukuran Variabel a. Skala Likert
Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang terjadi. Dengan skala likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Data yang digunakan untuk mengukur tanggapan responden adalah data kuantitaif. Dengan menggunakan sistem skor yang mempunyai bobot paling tinggi dengan poin 5 dan yang terendah mendapatkan poin 1.
• Sangat Tidak Setuju (STS) nilai skor 1
• Tidak Setuju (TS) nilai skor 2
• Ragu-Ragu (R) nilai skor 3
• Setuju (S) nilai skor 4
• Sangat Setuju (SS) nilai skor 5
I. Teknik Pengujian Instrumen a. Uji Validitas
Uji validitas ini dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Menurut Sugiyono (2004) “cara yang digunakan adalah dengan analisa item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan total nilai seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment”. Syarat minimum untuk dianggap valid adalah nilai r hitung> dari nilai r tabel. Uji validitas dapat diformulasikan sebagai berikut :
Dimana, r : koefisien korelasi
n : jumlah sampel
y : skor total
x : skor item
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat yang digunakan untukk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstrak. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah kosnsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbrach Alpa(α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai(α)>0,6 , Ghozali (2006). Rumus pengujian reliabilitas diformulasikan sebagai berikut :
Dimana , α : koefisien reliabilitas
k : banyaknya butir pertanyaan Ʃơb2 : jumlah varians butir
ơt2 : varians total J. Uji Asumsi Klasik.
a) Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independent).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable bebas ,Ghozali (2001). Metode untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat angka variance inflation factor (VIF),yaitu dengan melihat berapa nilai tolerance (1-
R2 auxilary) dan berapa nilai VIF-nya. Jka Tolerance < 0,1 atau jka VIF>10,maka terjadi multikolinieritas.
b) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas ,Ghozali (2001). Metode yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan metode Scatterplots, yaitu dengan melihat penyebaran data yang diteliti.
Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu, yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi Heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Jika Dalam pengujian Asumsi Klasik terdapat ”penyakit atau tidak terpenuhinya syarat syarat uji asumsi klaisk pada model regresi”, maka gejala tersebut harus dihilangkan terlebih dahulu baru kemudian di lakukan regresi ulang
c) Uji Linieritas
Menurut Imam Ghozali (2001), uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau
tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik. Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik.
Nilai mean dari variabel Y untuk suatu kombinasi X1, X2, X3, ...,Xn terletak pada garis/bidang linier yang dibentuk dari persamaan regresi. Untuk mengetahui asumsi linieritas dapat diketahui dari uji ANOVA (overall F test) jika hasilnya signifikan (p value < alpha), maka model berbentuk linier.
K. Teknik Analisis Data a. Analisis linier berganda
Alat analisis yang digunakan adalah linier berganda. Regresi linier berganda merupakan alat analisi yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dua atau lebih dari satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam analisis regresi berganda ini dapat ditentukan rumus sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e (Sanusi, 2003) Dimana , Y : Variabel terikat
a : Konstanta
b : Besarnya koefisien dari masing-masing variabel X1 : Variabel bebas advertising
X2 : Variabel bebas personal selling
L. Pengujian Hipotesis 1) Uji t
Uji t berarti melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan.
Sugiyono (2010) merumuskan uji t sebagai berikut:
Dimana, t = Distribusi t n = Jumlah data
r = Koefisien korelasi parsial r2 = Koefisien determinasi
Pengujian tersebut dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dari hasil perhitungan (th) dengan ttabel yang terdapat dalam ttabel (tt) pada derajat bebas = n -k -1 dan pada taraf nyata atau signifikan sebesar 5 %, dengan kriteria pengujian:
1) thitung < - ttabel atau thitung > ttabel
Maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh yang nyata antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
1 2
2 r n t r
−
= −
2) -ttabel < thitung < ttabel
Maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada pengaruh yang nyata antara variabel - variabel bebas yang diuji dengan variabel terikat.
2) Uji f
Menurut Arikunto (2002) pengujian hipotesis secara statistik untuk menguji kebenaran hipotesis nol (ho) dan hipotesis alternatif (ha) atau untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel-varibel bebas terhadap variabel terikat dan akan ditentukan pada lebih besar tidaknya perbedaan yang berarti antara nilai parameter b dan nol.
Ho : b = 0 ( tidak ada pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat )
Ha : b ≠ 0 ( terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat )
Uji f digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Apabila nilai f hitung lebih besar dari nilai f tabel, berarti variabel bebas secara bersama sama mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel bebas. Menurut Sugiyono (2008) rumus f hitung adalah :
R² / k
F =
(1 – R²) / (n – k – 1)
Dimana ,F = F hitung(yang selanjutnya dibandingkan dengan f tabel)
R2 =Koefisien determinasi yang ditentukan k = jumlah variabel bebas
n = jumlah anggota
Pengujian tersebut dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung
dari hasil perhitungan ( Fh) dengan nilai Ftabel yang terdapat dalam tabel (Ft) pada derajat bebas tertentu yaitu N- K-1 dengan taraf nyata atau signifikan sebesar 5 %,
Kriteria pengujian :
a) Fhitung≥ Ftabel : maka Ho di tolak dan Ha diterima, yang berarti variabel- variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat b) FHitung < Ftabel : maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti variabel-
variabel bebas tidak berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat
M. Uji Variabel Dominan
Menurut Dajan (1996) untuk mengetahui variabel yang dominan berpengaruh pada Keputusan Pembelian, maka bisa digunakan Standarized Koefisien Beta, dimana Beta tertinggi menunjukkan variabel bebas yang dominan berpengaruh terhadap variabel terikat. Misalnya jika β1 > β2, dan β3
maka Variabel X1 yang dominan berpengaruh terhadap variabel terikat.