DRPH. Hj. Tasnim,SKM,MPH
~'sahkan
".I eh
SenatSTIKESMW PENANGGUNG JAWAB
..
':'ROSES TANGGALNama Jabatan Tanda
Tangan
"/'"/ 'l.olt
: ~umuskan Moh. Guntur Nangi,SKM.M.Kes Ketua Pro
_6 Kesehatan
Masyarakat
"
.I:11
:: Periksa La DjaboButon,SKM,M.Kes KetuaLPPM eh
Drs.H. La Ode Hamiru, M.Sc Setujui
J eh
PANDUAN PENYUSUNAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES MANDALA WALUYA KENDARI
Halaman :50 STIKES MANDALA WALUYA KENDARI
Revisi : IV
Tanggal :
00 (I I ~IB
Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Kode/No
M.Kes
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
~-::a tu menyiapkan dan memberikan masukan serta menyusun pedoman ini - ~ ama kepada tim penulis dan penyusun yang telah diberi wewenang berdasarkan
=:..
retua STIKES Mandala Waluya Kendari Nomor : 0733.D/STIKES-MWIXI1I2017.=:~oga pedoman penulisan ini memberi manfaat bagi segenap sivitas akademika -_ agipihak yang membutuhkannya untuk keperluan penulisan. Terima kasih.
:Jedoman penulisan ini disusun untuk membantu mahasiswa dalam penulisan - ;~: ashir (skripsi) untuk program Strata 1 Khususnya Program Studi Kesehatan
="-4
a'"akat dengan cara yang sesuai dengan prosedur, format dan tata cara_:- _ sa yang ditetapkan.Pedoman ini merupakan pedoman resmi yang wajib diikuti -==- :~enap sivitas akademika Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat STIKES Waluya Kendari. Format dan tata cara penulisan yang termuat dalam : -_ -'" ini diharapkan menjadi acuan khusus yang berlaku untuk penulisan skripsi
~ :>ogram Studi Kesehatan Masyarakat. Oi samping panduan umum, pada buku
-: -!l ini juga terdapat tahap pelaksanaan seminar dan persyaratan umum yang _ :-engkapi oleh mahasiswa.
KA TA PENGANTAR
Kendari, 29 Januari 2018
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat I .dala Waluya Kendari
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II KETENTUAN UMUM DAN PENGETIKAN
A. Jarak 3
B. Ukuran dan Jenis Kertas 4
C. Batas Tepi 4
D. Pengisian Ruang Tulis 4
E. Nomor Halaman 4
F. Penulisan Angka 5
G. Singkatan 5
H. Pengetikan Pada Akhir Baris 5
I. Tanda Titik Tanda Koma dan Tanda Kutip 6
J. Pemberian Contoh 6
K. Bab dan Sub Bab 6
L. Halaman Baru 7
M. Alinea Baru 7
N. Font 8
O. Bahasa 8
P. Penyebutan Nama Dagang Bahan Kimia 9
Q. Penulisan Besaran 9
R. Penggunaaan Huruf Miring 9
BAB III FORMAT PENULISAN SKRIPSI (PENELITIAN KUANTITATIF) A. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
1. Bagian Awal 11
2. Bagian Inti 11
3. Bagian Akhir 12
B. PENJELASAN PENULISAN SKRIPSI 1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul Luar 13
b. Halaman Judul Dalam 14
c. Halaman Persetujuan 14
d. Halaman Pengesahan 14
e. Abstrak 14
f. Kata Pengantar 15
g. Daftar Isi 15
h. Daftar Tabel 16
i. Daftar Gambar 16
j. Daftar Lampiran 16
k. Daftar Arti Singkatan dan Lambang 16
2. Bagian Inti
a. BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 17
2. Rumusan Masalah 17
3. Tujuan Penelitian (Tujuan Umum dan Khusus) 17
4. Manfaat Peneitian 17
5. Keaslian Penelitian 17
b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan Teori dan Konsep 18
2. Tinjauan Empiris 18
c. BAB III KERANGKA KONSEP
1. Dasar Pikir Penelitian 18
2. Kerangka Konsep 18
3. Variabel Penelitian 20
4. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif 21
5. Hipotesis (Bila Perlu) 21
d. BAB IV METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Desain Penelitian 22
2. Waktu dan Lokasi Penelitian 22
3. Populasi dan Sampel 22
4. Pengumpulan Data 23
5. Pengolahan Data 23
6. Analisis dan Penyajian Data 23
7. Etika Penelitian 24
e. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 24
2. Hasil Penelitian 24
3. Pembahasan Hasil Penelitian 25
f. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan 26
2. Saran 26
3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka (Harvard Style) 26
b. Lampiran 30
BAB IV FORMAT PENULISAN SKRIPSI (PENELITIAN KUALITATIF) A. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
1. Bagian Awal 32
2. Bagian Inti 32
3. Bagian Akhir 32
B. PENJELASAN PENULISAN SKRIPSI 1. Bagian Awal
a. Sampul Luar 33
b. Halaman Judul 34
c. Halaman Persetujuan 34
d. Halaman Pengesahan 34
e. Abstrak 34
f. Kata Pengantar 35
g. Daftar Isi 35
h. Daftar Tabel 35
i. Daftar Gambar 36
j. Daftar Lampiran 36
k. Daftar Singkatan/Arti Lambang 36
2. Bagian Inti
a. BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 37
2. Rumusan Masalah 37
3. Tujuan Peneitian 38
4. Kegunaan Penelitian 38
5. Keaslian Penelitian 38
b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 38
c. BAB III METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian 39
2. Kehadiran Peneliti 39
3. Lokasi Penelitian 40
4. Sumber Data 40
5. Teknik Pengumpulan Data 40
6. Analisis Data 41
7. Pengecekkan Validitas Temuan 41
8. Tahap-Tahap Penelitian 42
d. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42
e. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 42
3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka 43
b. Lampiran 46
BAB V FORMAT PROPOSAL VS SKRIPSI 47
BAB VI TAHAPAN PELAKSANAAN SEMINAR 49
LAMPIRAN – LAMPIRAN
A. Lampiran Proposal Penelitian B. Lampiran Hasil Penelitian C. Lampiran Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
Karya ilmiah adalah karya tulis yang telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Karya ilmiah ini merupakan prasyarat untuk menyelesaikan program studi yang akan mahasiswa raih sesuai bidang studinya. Karya ilmiah jika dilihat dari jenisnya ada bermacam-macam dan mempunyai perbedaan satu dengan lainnya, seperti halnya skripsi, tesis dan disertasi. Skripsi merupakan tugas akhir yang wajib ditulis oleh seorang mahasiswa dalam program pendidikan sarjana dengan pengawasan tim pembimbing sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa dari penelitian yang dilakukannya secara mandiri, sehingga mahasiswa dapat menunjukkan kemampuan dan sikap berpikir ilmiahnya.
Penulisan karya ilmiah harus mengikuti seperangkat kode etik atau aturan ilmiah yang berbeda dengan penulisan artikel populer atau karya non fiksi. Aturan ini menyangkut metodologi, teknik penulisan, pengutipan dan perujukan referensi. Bila tidak hati-hati, seorang penulis karya ilmiah dapat terjebak ke dalam tindakan plagiat yang merupakan pelanggaran hukum. Terdapat banyak ragam cara dan notasi dalam menulis sebuah karya ilmiah, bahkan telah ada yang dibakukan di beberapa perguruan tinggi tertentu.
Dengan adanya pembakuan tersebut, baik mahasiswa maupun para pembimbing sama sama mempunyai wawasan dan kesatuan bahasa mengenai tata cara, teknik penulisan, maupun kerangka isi tulisannya. Karena itu, dalam rangka meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas akhir mahasiswa, perlu adanya suatu panduan penyelenggaraan tugas akhir pada tingkat program studi, baik bagi dosen maupun mahasiswa.
Panduan penulisan ini bukan buku metodologi penelitian, melainkan hanya memberikan tuntunan dan ketentuan-ketentuan penting bagi mahasiswa dan dosen tentang mekanisme pelaksanaan tugas akhir mahasiswa. Penulisan skripsi
mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat wajib mengacu pada panduan penulisan ini.
BAB II
KETENTUAN UMUM PENGETIKAN
Dalam penulisan tugas akhir, skripsi dan tesis agar terlihat baik, rapi, jelas, dan mudah dibaca, diperlukan beberapa syarat dalam pengetikannya seperti dipaparkan di bawah ini:
A. JARAK
1. Yang diketik dengan jarak satu spasi adalah:
a. Judul tabel pada daftar tabel b. Judul tabel pada tabel
c. Judul gambar pada gambar
d. Judul lampiran pada daftar lampiran e. Judul lampiran pada lampiran
f. Judul lajur pada tabel g. Abstrak
h. Sumber tabel dan sumber gambar
i. Kutipan yang panjangnya lima baris atau lebih j. Bacaan pada daftar bacaan
2. Yang diketik dengan jarak satu setengah spasi
a. Jarak antara satu tabel dengan tabel lainnya pada daftar tabel
b. Jarak antara satu gambar dengan gambar lainnya pada daftar gambar c. Jarak antara satu lampiran lainnya pada daftar lampiran
d. Jarak antara satu lampiran dengan bacaan lainnya pada daftar bacaan e. Jarak antara nomor tabel dengan judul tabel
f. Jarak antara nomor gambar dengan judul gambar
g. Jarak antara penulisan sumber dengan tabel dan dengan gambar 3. Yang diketik dengan jarak dua spasi
a. Seluruh isi dan materi skripsi
b. Jarak antara judul bab dengan penulisan bab (baris terakhir alinea baru) dengan subbab berikutnya.
4. Yang diketik dengan jarak tiga spasi
a. Jarak antara judul tabel dengan alinea pertama atau subbab pertama b. Jarak antara penulisan tabel dan penulisan halaman dengan daftar tabel
c. Jarak antara penulisan gambar dan penulisan halaman dengan daftar gambar
d. Jarak antara penulisan lampiran dan penulisan halaman dengan daftar lampiran
e. Jarak antara bacaan yang pertama dengan penulisan daftar bacaan
B. UKURAN DAN JENIS KERTAS
Naskah dicetak di atas kertas kwarto 80 gram ukuran A4 (21,59 cm x 27,94 cm).
C. BATAS TEPI
Batas pada tepi kiri dan atas selebar 4 cm dan tepi kanan dan bawah selebar 3 cm(contoh terlampir)
D. PENGISIAN RUANG TULIS
Ruang tulis yaitu bagian halaman yang terdapat di sebelah dalam dari batas tepi.
Sedapat mungkin diisi penuh, artinya penulisan dimulai dari batas tepi kiri ke kanan dan dari atas ke bawah tanpa ada ruang yang terbuang. Pengecualian berlaku jika akan memulai alinea baru, persamaan, daftar, rincian ke bawah, gambar, sub judul, atau hal-hal yang khusus.
E. NOMOR HALAMAN
1. Nomor halaman yang diketik dengan angka romawi kecil (i, ii, iii, dst) adalah seluruh
2. halaman dari bagian permulaan dengan urutan terhitung mulai dari “halaman judul”.
3. Diketik di tengah-tengah bagian bawah halaman dengan jarak 2 spasi.
4. Untuk bagian utama dan bagian akhir.
a. Diketik dengan angka latin (1, 2, 3, 4 dst)
b. Diketik sebelah kanan atas dengan jarak 2 spasi dari teks c. Untuk halaman bab diketik di tengah pada bagian paling bawah d. Urutannya dihitung mulai dari bab pendahuluan sampai bab terakhir
F. PENULISAN ANGKA
1. Angka-angka dari sepuluh ke bawah ditulis dengan huruf (satu, dua, tiga, tujuh)bukan 1, 2, 3, 7 dan seterusnya.
2. Angka-angka di atas sepuluh ditulis dengan angka latin 11, 12, 13 dan seterusnya.
3. Persen, tanggal, nomor rupiah, nomor telepon, jumlah uang, angka desimal dan angka yang disertai oleh singkatan selalu ditulis dengan angka-angka, misalnya 3%,5 April, Jalan Melati 7, Rp 8.000, 8 m, dan seterusnya.
4. Tidak memulai satu kalimat dengan angka kecuali angka yang ada pada awal kalimatboleh ditulis dengan huruf. Jika angka pada awal kalimat di atas sepuluh makadilakukan pengubahan susunan kalimat sehingga angka tersebut tidak berada pada awalkalimat.
G. SINGKATAN
Tidak menggunakan singkatan dalam teks seperti utk, tlh, sdh dan seterusnya.
Singkatan dapat dituliskan jika sebelumnya telah dituliskan kepanjangannya dan penulisankepanjangannya cukup satu kali di bagian awal.
H. PENGETIKAN PADA AKHIR BARIS
1. Pengetikan pada akhir baris dari lajur atas ke bawah harus lurus, tidak ada barisyang muncul keluar.
2. Untuk menghindari agar tidak ada baris yang muncul keluar, maka berikut dianjurkanbeberapa saran:
a. Merenggangkan jarak kata demi kata pada baris tersebut
b. Merenggangkan jarak kata pada akhir baris, yang sekiranya kata tersebut setelahdirenggangkan letaknya tepat pada akhir baris dan jaraknya tidak terlalu jauhdari kata didepannya
c. Pemotongan kata pada akhir baris diberi tanda penghubung (-)
d. Pemotongan kata pada akhir baris harus berdasarkan suku katanya.
Misalnya memukuli tidak boleh memuku-li, tetapi seharusnya memukul-i.
e. Apabila pada paragraf baru hanya ada satu baris, maka dipindahkan ke halaman berikutnya (paragraf tersebut berada pada akhir halaman)
Semua anjuran di atas secara otomatis dapat diatur dengan mudah melalui penggunaanaplikasi Ms. Word pada komputer atau laptop. Namun pemeriksaan secara manualtetap diperlukan untuk mencegah kesalahan pengetikan.
I. TANDA TITIK (.), TANDA KOMA (,) DAN TANDA KUTIP (”)
1. Pada saat baris terdapat tanda titik (.) atau tanda koma (,), maka kata berikutnyaharus dilangkahi satu ketukan ketikan.
2. Pada satu baris terdapat kutipan, maka di antara kutipan diberi tanda kutip (”)dengan jarak 2 pukulan ketikan dari awal kutipan maupun akhir kutipan.
J. PEMBERIAN CONTOH
Pemberian contoh untuk memperjelas suatu kalimat dapat berupa istilah, nama, atau katadan kalimat. Untuk rincian contoh yang berupa istilah, nama atau kata cukup ditulis dalambaris yang menerus. Rincian berupa sejumlah kalimat harus ditulis ke bawah. Penggunaantanda hubung (-) maupun simbol lain seperti *, #, bullets dan lain-lain sebagai tandarincian tidak dibenarkan.
K. BAB DAN SUB BAB 1. Bab
a. Tulisan “BAB” diketik dengan huruf kapital seluruhnya dengan jarak 4 cm dari pinggir halaman atas.
b. Nomor urut bab diketik sesudah “BAB” dengan angka romawi besar (I, II, III, IV dan seterusnya) tanpa titik sebagai penutup dan tanpa garis bawah, dengan jarakdua spasi dari tulisan “BAB”.
c. Tulisan “BAB” baru harus berada pada halaman baru.
2. Subbab
a. Judul subbab diketik dengan huruf kecil, dengan jarak 1,5 cm (3 spasi) dari judulbab seperti alinea pertama.
b. Nomor urut subbab tepat pada margin kiri (batas ketik sebelah kiri), diberi titik,kemudian langkahi satu ketukan setelah itu diketik judul Subbab.
c. Pada akhir baris judul subbab diberi titik.
d. Judul Subbab diketik dengan huruf kecil dan tebal.
e. Jarak Subbab pertama dari judul bab sejauh 3 spasi seperti alinea pertama.
L. HALAMAN BARU
1. Halaman baru dipergunakan untuk:
a. Seluruh bagian dari bagian permulaan b. Seluruh bab baru dari bagian teks c. Seluruh bagian dari bagian akhir
2. Judul-judul diketik seluruhnya dengan huruf kapital, tanpa titik sebagai penutup dantanpa garis bawah.
3. Nomor halaman untuk halaman baru.
a. Untuk seluruh bagian dari bagian permulaan diketik dengan angka romawi kecil (i, ii, iii, iv dan seterusnya), diketik di tengah halaman bagian bawah dengan jarak 2spasi dari teks, terhitung mulai dari halaman judul sampai akhir.
b. Untuk bab-bab baru dari bagian teks dan seluruh bagian dari bagian akhir, nomorhalaman diketik dengan angka latin (1, 2, 3, 4, dan seterusnya), diketik di tengah-tengah halaman bagian bawah dengan jarak 2 spasi dari teks. Biasanya nomorhalaman untuk bab-bab baru dari bagian teks dan seluruh bagian dari bagianakhir ini dikosongkan, tetapi dianjurkan untuk memberi nomor halaman agarmemudahkan urutan-urutan dalam penyusunannya.
M. ALINEA BARU
Yang perlu diperhatikan pada waktu mengetik alinea baru adalah:
1. Alinea baru yang tidak didahului oleh subbab:
a. Jarak baris pertama alinea baru dari judul bab sejauh 3 spasi
b. Baris pertama alinea baru mulai diketik dengan jarak 6 pukulan ketikan dari margin kiri dan untuk baris kedua dan selanjutnya diketik tepat pada margin kiri.
2. Alinea baru yang didahului oleh:
a. Baris pertama alinea baru diketik dengan jarak 6 ketukan ketik dari margin kiri
b. Supaya nomor urut subbab mudah kelihatan dan urutan-urutannya terletak pada satu jalur, maka baris kedua dan selanjutanya dari alinea
baru diketik dengan jarak3 ketukan diketik dari margin kiri atau pada satu lajur dengan judul subbab
N. FONT
Pada skripsi, secara keseluruhan pengetikan menggunakan font (huruf) “Times New Roman” karakter 12, kemudian untuk judul sampul, judul bab menggunakan karakter 12yang ditebalkan. Berbeda dengan font penulisan pengetikan pada tesis dan disertasi yangmenggunakan font (huruf) “Arial” karakter 12 kecuali untuk penulisan kata-kata judulpada sampul, judul bab menggunakan karakter 14 yang ditebalkan.
O. BAHASA
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku dengan gaya bahasa keilmuan yang
berciri antara lain:
1. Bernada formal, bernalar, dan objektif.
2. Gagasan atau paham dikomunikasikan secara lugas, jelas, ringkas, dan tepat. Istilah yang digunakan tidak bermakna ganda.
3. Tidak menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua, seperti saya, kami, engkau, kita, peneliti, dll.
4. Berbentuk prosa dengan corak eksposisi.
5. Kalimat dan paragraf tidak terlalu panjang.
6. Format dan tata cara penulisan harus konsisten.
7. Penggunaan istilah yang digunakan adalah istilah Indonesia atau yang telah diindonesiakan. Jika terpaksa harus memakai istilah asing, istilah ini ditulis denganhuruf miring (italic). Istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapatdigunakan asalkan konsisten. Pada penggunaan awal, istilah ini perlu diberikanpadanannya dan diapit oleh tanda kurung menggunakan huruf miring. Jika digunakancukup banyak maka dimasukkan ke dalam daftar istilah.
P. PENYEBUTAN NAMA DAGANG BAHAN KIMIA
Penulisan untuk penyebutan nama dagang bahan kimia harus dihindari dan diganti dengannama umum atau rumus kimia, sedangkan merek dagang produk lainnya hendaknyadicetak miring.
Q. PENULISAN BESARAN
Penulisan besaran ditulis menurut standar internasional bukan besaran lokal (misal kuintal, are) harus dikonversi ke satuan Internasional (kg, ha) dan mengikuti kaidahejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (misal: g, l, kg, t ha-1bukan gr, ltr, kg ataut/ha)
R. PENGGUNAAN HURUF MIRING
Menggunakan huruf miring (italic) untuk kata latin/asing misal kedelai [Glycine max,(Linn.) Merrill.]
Adapun hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam proses penulisan antara lain:
1. Pengutipan
Pengutipan adalah mengutip tulisan dalam suatu teks yang ditulis oleh seorangpenulis lain. Tulisan penulis lain tersebut dikutip untuk menunjukkan bukti bahan bacaanyang telah dibaca penulis, juga untuk mendukung isi, analisa, dan kesimpulantulisannya. Setiap kutipan harus menyertakan referensi di akhir tulisan (daftar pustaka);yang menyajikan secara detail sumber bacaan tersebut dan harus bisa ditemukan. Secaraakademik setiap penulis harus merujuk pada suatu sumber bacaan secara akurat dan inimerupakan keahlian yang harus dikuasai. Selain itu pengutipan dan acuan yang akuratberguna untuk:
- Memberikan muatan bagi konsep dan ide penulis lain
- Menyediakan pembaca fakta mengenai ke dalaman bacaan si penulis - Memudahkan pembaca menemukan referensi kutipan tersebut
2. Plagiasi
Plagiasi atau tindakan plagiat adalah mempergunakan hasil karya orang lainsebagai milik sendiri. Plagiat merupakan “pencurian akademik”
(pelanggaran hukum)yang sangat serius. Contoh tindakan plagiat antara lain:
a. Mengutip kata demi kata dari tulisan orang lain tanpa menuliskan sumber asli ataupenulisnya.
b. Mengutip tulisan orang lain dengan merubah beberapa kata atau merubah urutanpenyajian tanpa menyebut sumber aslinya.
c. Mengakui hasil karya, tulisan atau penyajian orang lain sebagai milik atau hasil karyasendiri.
d. Pengutipan dengan menyebutkan sumber asli sesekali dalam penulisan dapat pulamenjadi tindakan plagiat bila tidak disertai tanda kutip yang memisahkan penyusunankata-kata tersebut dengan tulisan sendiri.
3. Sistem Perujukan
Ada berbagai sistem dalam pengutipan suatu referensi. Program studi kesehatan masyarakat mengacu pada sistem harvard. Nama belakang penulis dan tahun publikasidikutip dalam teks, misalnya ... (Soemirat, 2005), dan daftar pustaka (daftar semuakutipan/referensi yang digunakan) disertakan pada akhir skripsi, tesis dan disertasi dalamurutan alfabet nama penulis.
Kutipan pada umumnya harus sama dengan aslinya, baik susunan kata maupunejaan dan tanda bacanya. Apabila dalam kutipan ada beberapa kata yang dihilangkankarena tidak perlu, pada bagian yang dihilangkan diberi tanda titik tiga buah (...). Namun, bila yang dihilangkan satu kalimat, diberi tanda titik hingga satu baris penuh.Penulisan sumber dalam pengutipan teks dapat dilakukan dengan cara yang bervariasitergantung kalimat atau paragraf yang akan ditulis
BAB III
FORMAT PENULISAN SKRIPSI (PENELITIAN KUANTITATIF)
BAGIAN I
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI (PENELITIAN KUANTITATIF)
I. BAGIAN AWAL
BAGIAN INI TERDIRI DARI A. Halaman sampul luar B. Halaman Judul dalam C. Halaman Persetujuan D. Halaman Pengesahan E. Ringkasan
F. Abstrak
G. Kata Pengantar H. Daftar Isi
I. Daftar Tabel J. Daftar Gambar K. Daftar Lampiran
L. Daftar arti singkatan dan lambang II. BAGIAN INTI
A. Pendahuluan (Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan manfaat penelitian dan keaslian penelitian).
B. Tinjauan Pustaka ( tinjauan Teori dan konsep, tinjauan empirik)
C. Kerangka Konsep (Kerangka Konsep, Variabel Penelitian,Definisi Operasional dan Kriteria Objektif, Hipotesis (Bila Perlu))
D. Metode Penelitian (Jenis dan Desain Penelitian, Waktu dan Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel, Pengumpulan data, pengolahan, Analisis dan penyajian data, dan Etika Penelitian).
E. Hasil dan Pembahasan (Gambaran Umum Lokasi Penelitian, hasil Penelitian dan Pembahasan hasil penelitian).
F. Kesimpulan dan Saran (Kesimpulan dan Saran)
III.BAGIAN AKHIR
A. Daftar Pustaka (Harvard Style) B. Lampiran.
BAGIAN II
PENJELASAN PENULISAN SKRIPSI (PENELITIAN KUANTITATIF)
Skripsi terdiri atas bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir A. BAGIAN AWAL
Bagian awal terdiri dan sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar arti Iambang/singkatan.
1. Sampul luar
Halaman sampul luar dengan Hard Cover berwarna Hitam, menggunakan huruf Arial Reguler warna Hitam dengan Tulisan Warna Emas dan pada bagian sudut sampul menggunakan bis logam warna emas ( berurut dari atas kebawah):
a. Judul (menceriminkan seluruh isi skripsi), dimulai tepat pada sembir atas, terdiri dan maksimal 20 kata, (Font 16)
b. Lambang Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya (berukuran 4 x 6 cm)
c. Nama Iengkap penulis dan NIM ( Font 12)
d. Tulisan Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat / Keperawatan ( Font 12 dan miring dengan spasi 1 cm)
e. Tulisan PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT atau PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ( Font 14)
f. Tulisan SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA WALUYA (Font 14 )
g. Tulisan KENDARI (Font 14) h. Tahun lulus ujian (Font 14)
Kalimat atau kata dicetak dengan huruf kapital berwarna emas, ditempatkan ditengah ruang (simetris kiri dan kanan). Contoh format terlampir (Lampiran 1).
2. Halaman Judul
Halaman ini memuat tulisan yang sama dengan sampul depan, tetapi ditambahkan kata-kata berikut setelah lambang STIKES-MW:
Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat atau Sarjana Keperawatan (Font 12) Dicetak diatas kertas putih yang sama dengan naskah. Halaman ini bernomor i, tanpa dicantumkan nomor halaman tetapi diperhitungkan. Contoh format terlampir.
3. Halaman Persetujuan
Contoh format halaman persetujuan terlampir. Halaman ini bernomor “ii”, tanpa dicantumkan nomor halaman tetapi diperhitungkan.
4. Halaman Pengesahan
Contoh format halaman pengesahan terlampir. Halaman ini bernomor “iii”, tanpa diberi nomor halaman tetapi diperhitungkan
5. Abstrak
Abstrak mengandung uraian singkat penelitian berkisar 200 – 250 kata dengan 1 spasi.
a. Kata ABSTRAK diketik dengan font 12 pada sembir paling atas, dicetak tebal dan ditempatkan ditengah-tengah
b. Kata-kata:
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya Program Studi Kesehatan Masyarakat atau Program Studi Keperawatan Skripsi, (bulan dan tahun penulisan) Ditulis rata kanan dengan font 12 dan dicetak tebal dengan jarak 1 spasi c. Nama Penulis (huruf kapital, dicetak tebal, font 12)
d. Judul (huruf kapital, dicetak tebal, font 12)
e. Jumlah halaman, tabel, dan lampiran jarak nomor 3,4, dan 5 adalah 1 spasi f. Isi ABSTRAK dimulai dari latar belakang (background), Metode
(methods),Hasil (Results) dan Kesimpulan (Conclusion).(Hall,1994) g. Jumlah kepustakaan yang digunakan
h. Kata kunci dan judul Contoh halaman ringkasan terlampir Halaman ini dimulai dengan nomor iv.
6. Kata Pengantar
Kata Pengantar merupakan ungkapan yang tulus dari peneliti dan mencakup uraian refleksi peneliti terhadap keseluruhan proses penelitian yang dilalui, manfaat skripsi dan apresiasi terhadap pihak-pihak yang mempunyai kontribusi dalam penyelesaian skripsi (termasuk responden penelitian).
a. Perkataan KATA PENGANTAR diletakkan pada sembir paling atas dan ditempatkan ditengah-tengah.
b. Diketik dengan huruf kapital font 12.
c. Diketik dengan 2 spasi tidak Iebih dan 3 halaman.
d. Pada bagian akhir, disebelah kanan, 4 spasi dibawah baris kalimat terakhir dicantumkan tempat dan tahun penerbitan.
e. 2 spasi dan tempat dan tahun penerbitan dicantumkan kata “Penulis” atau
“Penyusun”
7. Daftar Isi (contoh terlampir)
Daftar isi disusun secara teratur menurut nomor halaman dan memuat hal-hal berikut beserta nomor halamannya Ringkasan ; Kata Pengantar; Daftar Isi;
Daftar Tabel; Daftar Gambar; Daftar lampiran; Judul, sub judul, dan anak sub judul dan seluruh bagian skripsi; Daftar Pustaka; Riwayat Hidup; Lampiran.
a. Tulisan DAFTAR ISI diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri tanda titik, diletakkan dipertengahan halaman tepat pada batas sembir atas.
b. Tulisan Halaman diketik tepat pada batas sembir kanan dengan jarak 3 spasi dibawah tulisan DAFTAR ISI, diketik dengan huruf keci) diawali dengan huruf kapital font 12
c. Susunan daftar isi dimulal dengan 3 spasi dibawah tulisan “halaman”.
d. Jarak spasi yang digunakan untuk susunan daftar isi ada 1 ½ spasi e. Semua hal diatas ditulis dengan huruf kapital font 12, kecuali sub judul
dan anak judul
f. Sub judul dan anak judul diketik dengan huruf kecil diawali huruf kapital.
g. Tulisan Bab, nomor unit bab dan judul bab diketik daam satu baris h. Nomor urut bab pada daftar isi dan uraian skripsi harus sama.
8. Daftar Tabel (contoh terlampir)
Daftar tabel disusun sécara berurut sesuai dengan nomor tabel dan halamannya, diletakkan setelah daftar isi.
a. Tulisan DAFTAR TABEL diketik huruf kapital tanpa titik dan garis bawah, terletak tepat dibatas sembir atas simetris kiri dan kanan.
b. Tulisan Tabel ditempatkan dibatas sembir kiri dan tulisan Halaman diletakkan tepat dibatas sembir kanan dalam satu baris dengan jarak 3 spasi dan tulisan DAFTAR TABEL
c. Judul tàbel diketik dengan huruf kecil dengan diawali huruf kapital dimulai 3 ketukan setelah tanda titik yang mengikuti nomor tabel dan berakhir 1 ketukan sebelum huruf “h” dan kata halaman.
d. Jarak yang digunakan dalam daftar tabel adalah 1 ½ spasi 9. Daftar Gambar (contoh terlampir)
Daftar gambar diletakkan setelah daftar tabel dan memuat judul gambar dan nomor halamannya. Bagian ini diperlukan bila didalam skripsi terdapat Iebih dan 5 gambar. Format daftar gambar sama dengan format untuk daftar tabel.
10. Daftar Lampiran (contoh terlampir)
Daftar lampiran diletakkan setelah daftar gambar dan memuat judu lampiran sesuai urutan pengaturannya. Format yang digunakan untuk daftar lampiran sama dengan daftar tabel dan daftar gambar, tanpa disertai nomor halaman.
11. Daftar singkatan/arti Iambáng (contoh terlampir)
Daftar singkatan dan arti lambang diperlukan bila didalam skripsi terdapat banyak singkatan dan lambang. Daftar ini memuat arti lambang dan singkatan tersebut. Format yang digunakan sama dengan daftar gambar yang terdiri dan 2 kolom. Kolom pertama berisi singkatan dan lambang dan kolom kedua berisi penjelasan singkatan dan lambang.
B. BAGIAN UTAMA
Bagian utama skripsi terdiri dan PENDAHULUAN, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP, METODE PENELITIAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, KESIMPULAN DAN SARAN.
1. BAB I. PENDAHULUAN Bab I. Pendahuluan terdiri dari
a. Latar Belakang
Latar belakang mengungkapkan alasan perlunya penelitian dilaksanakan.
Didalamnya diuraikan mengenai masalah yang ada sehubungan dengan penelitian, identifikasi kesenjangan yang ada antara kondisi ideal dan kondisi real beserta dampak yang ditimbulkan. Isi latar belakang dapat bersumber dan kajian pustaka, penelitian sebelumnya, ataupun pengalaman pribadi. Penulisan dimulai dari paparan yang lebih luas ke paparan yang lebih sempit.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan kalimat-kalimat ringkas yang mengarahkan penelusuran atas teori-teori yang sesuai dengan masalah penelitian.
Sebagian besar rumusan masalah mempersoalkan hubungan atau perbedaan. Rumusan masalah dapat berbentuk kalimat tanya atau kalimat pernyataa. Rumusan masalah penelitian perlu dijabarkan atau dirinci sebanyak variabel bebas (independent) yang akan diteliti.
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pernyataan peneliti mengenai hasil akhir yang akan dicapai pada akhir penelitian ini. Tujuan dirumuskan berdasarkan masalah yang ingin dipecahkan, terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menggambarkan harapan yang ingin dicapai dari penelitian secara menyeluruh. Tujuan khusus menyatakan secara spesifik hal yang ingin diperoleh dari penelitian disesuaikan dengan variabel yang diteliti.
d. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan pernyataan rinci dan eksplisit kontribusi hasil penelitian dalam pengembangan teori, perumusan kebijakan atau aplikasi hasil penelitian untuk meningkatkan kinerja, efisiensi dan
pemerataan kesehatan pada tingkat individu maupun organisasi, yang terdiri dari manfaat teoritis, dan manfaat praktis.
e. Keaslian Penelitian
Pada bagian Keaslian penelitian ini menunjukkan hal yang berbeda atau hal baru (variable independen) dipenelitian yang dilakukan jika dibandingkan penelitian serupa yang disertai dengan tabel keaslian penelitian (Nomor, Nama Peneliti, Judul Penelitian, Desain Penelitian, Variabel dan Hasil Penelitian).
2. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Mengidentifikasi secara sistematis, penemuan dan analisis elemen-elemen teori, yang bersumber dari dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan masalah-masalah penelitian. Kajian dapat bersumber dari tulisan yang telah ataupun belum dipublikasikan, baik berupa acuan umum (buku, kamus dan ensiklopedia) maupun acuan khusus (bulletin. majalah, makalah seminar, skripsi I tesis / disertasi, dan laporan penelitian lainnya) serta data sekunder yang berhubungan. Sebisa mungkin, berbagai teori dan fakta yang dikemukakan diambil dan sumber yang mutakhir dan dikutip dari sumber aslinya. Semua sumber yang digunakan harus dicantumkan nama penulis dan tahun penerbitannya (diletakkan didalam kurung setelah pernyataan). Syarat jumlah minimum kepustakaan yang harus dipenuhi adalah 10 jurnal dan 7 buku ilmiah terkait penelitian.
3. BAB Ill. KERANGKA KONSEP Bab Kerangka Konsep terdiri dari A. Dasar Pikir Penelitian
Dasar pikir penelitian dijabarkan dari tinjauan pustaka sebagai tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian dan merumuskan hipotesis. Bagian ini menguraikan dasar pemilihan variabel penelitian secara spesifik dan hubungan antar variabel dikemukakan dan lazimnya disajikan dalam bentuk bagan yang berisi suatu rangkaian konstruk atau konsep, definisi dan proposisi yang saling berhubungan yang menyajikan pandangan
sistematis tentang suatu fenomena dengan mencirikan hubungan antara variabel-variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena tersebut.
B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematik, ataupun persamaan fungsional. Bagan kerangka konsep penelitian berisi variabel bebas (independent) dan variabel terikat ( dependent). setiap variable independent dibuat kotak tersendiri, baik yang diteliti maupun variabel independent yang tidak teliti, demikian juga variabel terikat (dependen) juga dibuat kotak tersendiri.Variabel independent disebelah kiri dan variabel dependent disebelah kanan dan untuk melihat hubungan/pengaruh/risiko antara variable bebas (independent) dan variable terikat (dependent) maka ditarik garis. Kemudian penelitian yang mengukur pengaruh atau resiko garis dari variabel independent ke variabel dependent harus memakai mata panah, karena kejadian variabel B adalah akibat pengaruh/resiko dari variabel A. Sedangkan jika penelitian yang mengukur hubungan antara kedua variabel, garis dari variabel independent ke variabel dependent tidak memakai mata panah, karena kedua variabel bisa saling berhubungan (variabel A berhubungan dengan variabel B atau bisa juga variabel B berhubungan dengan variabel A.
Selanjutnya dibawah kotak kotak variabel independent ditulias “ Keterangan : dan dibawah kata keterangan dibuat kode kotak variabel independent yang diteliti (garis kotak utuh), kode kotak variabel independent yang tidak diteliti (kotak tidak utuh/garis-garis) serta kode kotak variabel dependent (utuh). Dibawah kode kotak keterangan ditulis “ Gambar 1: Bagan Kerangka konsep penelitian “.
Model gambar/kotak pada variabel independent dan dependent bisa berbentuk kotak dimana diharapkan ada perbedaan antara gambar/kotak variabel bebas (independent) dengan kotak variabelvariabel terikat (dependent) sehingga memudahkan mahasiawa (penulis),penguji atau pembaca dalam memahami bagan kerangka konsep penelitian yang dibuat ( kotak variabel dependen/terikat) dibuat garis tebal)
Catatan : Diupayakan agar bangan kerangka konsep dan keterangannya utuh pada 1 lembar atau tidak terpisah pada 2 lembar
Contoh bagan kerangka konsep penelitian sbb.
1. Contoh bagan kerangka konsep untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel dependent dan independent (tidak memakai mata panah)
Keterangan :
: variabel independent yang diteliti : : variabel independent yang tidak diteliti
: variabel dependent yg diteliti Gambar 1 : Bagan Kerangka Konsep Penelitian
2. Contoh bagan kerangka konsep untuk melihat faktor risiko atau pengaruh antara variabel independent dan variabel dependent ( memakai mata panah)
Keterangan :
: variabel dependent yang diteliti : variabel dependent yang tidak diteliti : variabel independent
Gambar 2 : Bagan Kerangka Konsep Penelitian V. bebas 3
V. bebas 2 V.bebas 1
Variabel terikat
V.bebas 4
V.bebas 1 V. bebas 2
V. terikat V. bebas 3
V. bebas 4
C. Variabel Penelitian
Berisi tentang variabel yang diteliti minimal terdapat variabel independen dan variabel dependen yang diteliti.
C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
Bagian ini menjelaskan atau operasionalisasi variabel penelitian yang dipilih dan telah dikemukakan dalam kerangka konsep sehingga dapat diukur dengan berbagai teknik pengukuran. Jadi definisi ini mempunyai implikasi praktis dalam proses pengumpulan data. Definisi operasional variabel bukanlah definisi teoritis. Tidak semua variabel perlu diberikan definisi operasionalnya; hanya variabel-variabel yang mempunyai lebih dari satu cara pengukuran, atau variabel yang pengukurannya spesifik, atau variabel yang belum memiliki alat ukur standar dan perlu dikembangkan alat ukur oleh peneliti.
D. Hipotesis ( Bila Perlu)
Hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis selalu mengambil bentuk kalimat pernyataan dan secara umum maupun khusus menghubungkan variabel yang satu dengan variabel lain. Jika penelitian bersifat eksploratif dan memakai prosedur penelitian kualitatif maka tinjauan pustaka tidak akan menghasilkan hipotesis tetapi menghasilkan suatu pertanyaan penelitian yang akan dijawab oleh penelitian yang direncanakan.
Hipotesis penelitian memberi arah dan petunjuk untuk penelitian. Mereka menunjukkan variabel bebas (Independen) dan variabel tergantung (dependen) yang akan diteliti. Mereka memberi arahan data macam apa yang harus dikumpulkan dan jenis analisis yang harus dikerjakan untuk mengukur hubungan.
Cara membuat hipotesis penelitian diawali dari Ho baru Ha, karena Ho yang diuji statistik.
Contoh membuat hipotesis :
1. Hipotesis dengan melihat Hubungan
Ho : Tidak ada hubungan pengetahuan dengan kejadian Penyakit TBC di wilayah kerja puskesmas Poasiakota kendari tahun 2015
Ha : Ada Hubungan pengetahuan dengan kejadian penyakit TBC di wilayah kerja Puskesmas Poasia kota kendari tahun 2015.
2. Hipotesis dengan melihat Komparatif/Perbedaan
Ho : Tidak ada perbedaan status gizi balita antara keluarga yg berstatus ekonomi tinggi dan yg berstatus ekonomi rendah diwilayah kerja puskesmas posia kota kendari tahun 2015 Ha : Ada perbedaan status gizi balita antara keluarga yg
berstatus ekonomi tinggi dan yg berstatus ekonomi rendah diwilayah kerja puskesmas poasia kota kendari tahun 2015
4. BAB IV. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian
Deskripsi jenis dan disain penelitian yang diterapkan. Jenis dan disain disesuaikan dengan hipotesis yang akan diuji ataupun pertanyaan penelitian yang akan dijawab. Peneliti dapat mengacu pada jenis dan disain yang dijumpai dalam buku-buku metode penelitian kesehatan, sosial, manajemen ataupun kebijakan.
B.Waktu dan Lokasi Penelitian
Bagian ini merupakan deskripsi singkat mengenai kondisi lokasi penelitian, terutama penelitian lapangan, dan waktu pelaksanaan penelitian.
C. Populasi dan Sampel
Bagian ini terdiri dari populasi, besar sampel, dan cara penarikan sampel.
1) Populasi
Yang dimaksud dengan populasi adalah kelompok subjek yang menjadi sasaran penelitian. Sasaran penelitian semacam itu bisa berupa manusia (pada penelitian epidemiologi, penelitian perilaku, penelitian manajemen), bisa berupa binatang (pada penelitian entomologi,
surveilens vektor), dan dapat pula berupa benda mati (kartu rekam medik, slide pemeriksaan BTA).
2) Besar sampel
Sebagian dari populasi tersebut disebut sampel. Besar sampel harus ditentukan dengan menggunakan rumus yang sesuai. Pilih dan sajikan rumus yang sesuai tersebut pada bagian ini. Kemudian lakukan penghitungan besar sampel dengan menggunakan rumus tersebut. Bila penelitian dilakukan terhadap seluruh anggota populasi, maka kata-kata
”sampel” menjadi tidak relevan.
3) Cara penarikan sampel
Pada bagian ini disajikan teknik pengambilan sampel yang digunakan.
Pengambilan sampel meliputi: teknik pengambilan sampel probabilistik dan teknik pengambilan sampel non-probabilistik. Teknik pengambilan sampel probabilistik meliputi: pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling), pengambilan sampel sistematik (systematic sampling), pengambilan sampel acak stratifikasi (stratified random sampling), pengambilan sampel kelompok (cluster sampling), dan pengambilan sampel bertingkat (multistage sampling). Pengambilan sampel non-probabilistik meliputi: sampling aksidental atau seadanya (accidental sampling, convenience sampling), sampling purposif (purposive sampling), sampling kuota (quota sampling), sampling bola salju (snowball sampling). Ada kalanya sampel diambil dengan cara menyetarakan (mencocokkan) ciri-ciri individu kelompok lainnya.
Pengambilan sampel dengan cara menyetarakan ini disebut matching.
Matching juga termasuk dalam pengambilan sampel non-probabilistik.
D. Pengumpulan data
Bagian ini memuat uraian Iengkap mengenai langkah dan prosedur pengumpulan data termasuk instrumen/alat ukur penelitian penelitian. Bila pengambilan data dilakukan oleh orang lain perlu dijelaskan langkah- Iangkah penulisan dalam menjamin realibilitas dan validitas data. Untuk penelitian laboratorium harus dijelaskan mengenai bahan (termasuk susunan bahan kimianya) dan data yang digunakan, serta cara atau prosedur kerja, Jika perlu dilengkapi dengan foto (sebagai lampiran skripsi).
E. Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data
Disini diuraikan tentang jenis program yang dipergunakan dalam mengolah data yang telah diperoleh dan cara atau model yang dipergunakan dalam analisis data beserta alasan pemilihan atau penggunaan cara tersebut.
Dikemukakan pula bentuk penyajian data (narasi, tabel atau grafik).
F. Etika Penelitian
Dalam sub-bab ini diuraikan bahwa peneliti telah melakukan langkah- langkah atau prosedur yang berkaitan dengan etika penelitian, terutama yang berhubungan dengan perlindungan terhadap subjek penelitian, baik berupa manusia, hewan coba, institusi atau sistem dalam suatu institusi.
5. BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Pada bagian ini, peneliti memberikan deskripsi umum mengenai lokasi penelitian.
B. Hasil Penelitian
Hasil suatu penelitian dapat disajikan melalui tiga jenis penyajian, yakni:
penyajian tekstual, penyajian tabular dan penyajian grafik. Lazimnya, peneliti menyajikan dengan kombinasi dua teknik, yaitu tekstual dan tabular, dan atau tekstual dan grafik. Maksudnya, data disajikan melalui teks secara naratif, kemudian informasi yang sama juga disajikan lagi dengan menggunakan tabel atau grafik.
Dalam penyajian menggunakan tabel, peneliti harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1) memuat informasi mengenai Apa, Dimana dan Kapan penelitian dilakukan.
2) Judul tabel antara satu baris dengan baris berikutnya adalah 1 spasi.
3) Harus ada sumber data (dibagian kiri bawah tabel).
4) Samping kiri dan kanan tabel tidak ditutup(terbuka).
5) Dari sub judul ke tabel tidak boleh langsung, tetapi harus ada kalimat pengantar.
Dalam penyajian tekstual, peneliti diwajibkan untuk mendeskripsikan data sejelas dan sedetil mungkin, tetapi tidak harus menyajikan semua hal. Yang harus disajikan secara naratif adalah hal-hal yang menonjol dari data tersebut, misalnya: persentase/frekuensi terbesar, persentase/frekuensi terkecil, rerata terbesar, rerata terkecil, atau perbedaan (selisih) terbesar, perbedaan terkecil dan perbedaan atau hubungan yang bermakna
Contoh penyajian hasil penelitian dalam bentuk tabel :
Distribusi responden menurut pendidikan dapat terlihat pada tabel 1berikut :
Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan diPuskesmas Benu Benua Kota Kendari
tahun 2014
No Tingkat pendidikan n %
1 SMP 23 23.2
2 SMU/Sederajat 52 52.5
3 PT 24 24.2
Jumlah 99 100.0
Sumber : Data Primer, diolah bulan Januari, 2013
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 99 responden, terbanyak adalah berpendidikan SMU yaitu 52 responden (52,5%) dan terkecil adalah berpendidikan SMP yaitu sebanyak 23 responden (23,2%)
C. Pembahasan
Esensi dari pembahasan adalah menjelaskan mengapa hasil penelitian yang dilakukan seperti itu. Penjelasan harus dibuat bukan hanya jika hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis, bahkan jika sesuaipun harus dibuat penjelasannya. Uraian tersebut memuat penjelasan secara teoritik, tentang mekanisme mengapa hasilnya seperti itu.
Uraian juga harus menjelaskan posisi hasil penelitian ini dengan hasil penelitian-penelitian terdahulu, apakah sama atau berbeda. Penjelasan mengapa hasil penelitian yang dilakukan seperti itu, dapat dilakukan dengan fokus pada aspek teoritik dan aspek metodologis. Pada aspek
sudah digunakan untuk membangun hipotesis dengan kenyataan empiris di lapangan.
Bila teori yang ada masih belum mampu menjelaskan fenomena tersebut, maka dapat digunakan asumsi-asumsi ilmiah, dengan menggunakan logika, baik deduktif maupun induktif. Pada aspek metodologis, perlu disadari bahwa tidak ada penelitian yang sempurna.
Ketidaksempurnaan tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi hasil penelitian. Dalam kaitannya dengan hal ini, peneliti perlu mengkaji kemungkinan hasil penelitian tersebut dipengaruhi oleh kontribusi langkah-langkah metodologis yang telah dilakukan. Misalnya, apakah cara penetapan variabel benar, instrumen penelitiannya baik, cara pengambilan sampelnya benar, cara analisis datanya tepat, dan sebagainya.
6. BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan khusus dan penjabaran singkat mengenai hasil penelitian serta hasil pengujian hipotesa.
B. Saran
Saran dapat ditujukan untuk penelitian selanjutnya atau terhadap program yang akan dilaksanakan. Saran dibuat berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman peneliti dan harus dinyatakan dengan jelas serta dapat direalisasikan dilapangan serta saran harus bersifat operasional.
C. BAGIAN AKHIR
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran 1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka atau disebut juga bibliography dalam bahasa lnggris merupakan daftar semua karya yang dijadikan referensi dalam skripsi. Dan daftar pustaka ini dapat diketahui semua sumber bacaan yang digunakan oleh penulis sehingga bila ada pembaca yang ingin menelusuri lebih jauh pernyataan-pernyataan yang ada dalam skripsi penulis dapat mencari sumber referensinya didalam daftar ini. Daftar pustaka yang balk berisi hanya sumber-
sumber bacaan yang terpilih (selected bibliography), yang berarti sumber bacaan yang sangat relevan dan baik mutunya. Daftar pustaka yang digunakan minimal terdiri dan 5 jurnal ilmiah dan 10 buah text book.
Bentuk susunan daftar pustaka :
a. Setiap kepustakaan berjarak 1 spasi
b. Jarak antar masing-masing kepustakan adalah 2 spasi
c. Baris pertama tiap kepustakaan dimulai tepat pada batas sembir kiri dan baris selanjutnya digunakan indensi 6 ketukan huruf
d. Nama penulis disusun menurut abjad
e. Tidak digunakan nomor unit dalam daftar pustaka
Cara penulisan kutipan dan penulisan daftar pustaka konsisten dengan pilihan model penulisan Harvard Style.
Cara penulisan daftar pustaka Harvard Style sebagai berikut:
a. Rujukan dari buku
Ditulis berurut-urut sebagai berikut: Nama penulis tanpa gelar, tahun penerbit, judul buku, jilid, (bila ada), tempat penerbitan dan nama penerbit.
1) Satu penulis
Slamet, Juli Soemirat. 1994 Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Gadjah Mada University Press,.
2) Dua penulis
Nasution, A.H., dan Banizi. 1975. Metode Statistika. Jakarta: PT.
Gramedia.
3) Tiga penulis
Sanders, Donald H., Murph, A. Franklin and Eng, Robe J. 1980. Statistic A Fresh Approach, Second Edition, International Student Edition.
4) Lebih dari tiga pengarang
Turki, Jonathan, et al. 1987. Environmental Science, Illrd. Edition.
Philadelphia Sounders Co Publishing.
5) Tanpa Pengarang
Ethical Standars of Psychologists, 1963. Washington DC: American Psychological Association.
b. Rujukan dari Jurnal dan Majalah
Nama Belakang Pengarang, Inisial. (tahun penerbitan). Judul artikel. Judul Jurnal, Nomor volume – jika ada (Nomor issue), nomor halaman awal dan
akhir dari artikel.
Contoh:
Huffman, L. M. 1996, ‘Processing whey protein for use as a food ingredient’, Food Technology, vol. 50, no. 2, pp. 49-52.
c. Rujukan dari Koran
Contoh:
Simpson, L. 1997, ‘Tasmania’s railway goes private‘, Australian Financial Review, 13 Oct., page. 10.
d. Rujukan dari pemerintah atau lembaga
Urutannya sebagai berikut Nama lembaga, Tahun, Judul Tulisan, Tempat Penerbitan,.
Contoh:
Badan Tenaga Atom Nasional. 1979. Ketentuan Keselamatan Kerja tethadap Radiasi, Jakarta.
American Library Association. ALA Handbook of Organization and 1995/1996 Member- ship Directory. 1995. Chicago: American Library Association.
e. Rujukan dan dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga
Urutan penulisan sebagai berikut: Nama Dokumen, tahun penerbit, kota penerbit, nama Penerbit,.
Contoh:
Undang-undang Republik Indonesia No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. PT. Armas Duta Jaya.
f. Rujukan berupa skripsi, tesis, atau disertasi
Nama penulis, Judul skripsi I tesis l disertasi (tulisan) skripsi I tesis I disertasi tidak diterbitkan, Fakultas, Nama perguruan tlnggi, Nama kota perguruan tinggi, tahun yang tercanturn pada sampuL
Contoh:
Djarwanto, “Masalah Distribusi dan Pengangkutan Gula pada Pabrik Gula Majo Solo Timur”, 1967. Skripsi Sarjana, Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Phillips, O.C., Jr. “The Influence of Ovid on Lucan’s Bellum Civile.” 1962.
Ph.D. diss.,University of Chicago.
g. Rujukan dari sumber kedua
Contoh:
Krug, Edward A, Curriculum Planning, New York: Harper & Row, 1950, mengutip dan Earl P. Kelly, Education for what is Real, New York, 1947
h. Rujukan dan makalah seminar, penataran, atau lokakarya
Nama penulis, Judul Makalah (pernyataan) Makalah disajikan dalam nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, tanggal, bulan
dan tahun.
Contoh:
Arman Darsidi. Strategi dan Kebijaksanaan Pembangunan Kehutanan, Makalah pada Lokakarya Evaluasi Proyek dalam Perencanaan Pembangunan Wilayah Pedesaan dan Pertanian. 12 Januari - 2 Maret 1982.Bogor.
Bohrer, S., Zielke, T. & Freiburg, V. 1995, ‘Integrated obstacle detection framework for intelligent cruise control on motorways’, IEEE Intelligent Vehicles Symposium, Detroit, MI, Piscataway, pp. 276- 281.
i. Rujukan dari internet
Contoh:
Weibel, S. 1995, ‘Metadata : the foundations of resource description’, D-lib Magazine, [Online], accessed 24 June 1995, Available at:
http://www.dlib.org/dlib/July95/07weibel.html.
2. Lampiran
Lampiran merupakan data atau keterangan yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam bagian utama skripsi.
BAB IV
FORMAT PENULISAN SKRIPSI (PENELITIAN KUALITATIF)
BAGIAN I
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI (PENELITIAN KUALITITATIF)
Penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks (holistik-kontekstual) melalui pengumpulan data dan latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian semacam ini bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna dari sudut pandang subjek lebih ditonjolkan dalam penelitian ini. Clri-ciri penelitian kualitatif tersebut mewarnai sifat dan bentuk laporannya.Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri alamiahnya.
Penulisan hasil penelitian kualitatif harus memiliki fokus yang jelas. Fokus dapat berupa masalah, objek evaluasi, atau pilihan kebijakan. Penulisan hasil penelitian kualitatif harus memiliki struktur dan bentuk yang koheren yang dapat memenuhi maksud yang tercermin dalam fokus penelitian.
Gaya penulisan hasil penelitian kualitatif tidak menggunakan model tunggal.
Gaya penulisan dapat bersifat formal, nonformal, atau gabungan keduanya. Hasil penelitian yang ditulis dengan gaya formal memuat hal-hal pokok pada bagian awal, kemudian menunjukkan aspek-aspek yang dianggap penting yang dipaparkan beserta contoh-contoh dari data. Hasil penelitian bergaya nonformal, misalnya berisi paparan sebuah cerita yang diakhiri dengan kesimpulan.
Sistematika skripsi, hasil penelitian kualitatif pada dasarnya terdiri dari tiga bagian utama: bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Jumlah bab pada penelitian kualitatif boleh menyesuaikan dengan luasnya obyek, dalamnya kajian, dan sudut pandang penelitian.
I. BAGIAN AWAL
BAGIAN INI TERDIRI DARI A. Halaman sampul luar B. Halaman Judul dalam C. Halaman Persetujuan D. Halaman Pengesahan E. Ringkasan
F. Abstrak
G. Kata Pengantar H. Daftar Isi
I. Daftar Tabel J. Daftar Gambar K. Daftar Lampiran
L. Daftar arti singkatan dan lambang II. BAGIAN INTI
A. Pendahuluan (Konteks Penelitian atau latar belakang, focus penelitian/rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan keaslian Penelitian).
B. Tinjauan Pustaka ( tinjauan Teori dan konsep, tinjauan empirik dan kerangka pemikiran (bila diperlukan).
C. Metode Penelitian (Jenis dan Desain Penelitian, kehadiran peneliti, Lokasi Penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan validitas data, tahap-tahap penelitian).
D. Hasil dan Pembahasan (Gambaran Umum Lokasi Penelitian, hasil Penelitian dan Pembahasan hasil penelitian).
E. Kesimpulan dan Saran (Kesimpulan dan Saran)
III.BAGIAN AKHIR
C. Daftar Pustaka (Harvard Style) D. Lampiran.
BAGIAN II
PENJELASAN PENULISAN SKRIPSI (PENELITIAN KUALITATIF)
Skripsi terdiri atas bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir A. BAGIAN AWAL
Bagian awal terdiri dan sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar arti Iambang/singkatan.
1. Sampul luar
Halaman sampul luar dengan Hard Cover berwarna Hitam, menggunakan huruf Arial Reguler warna Hitam dengan Tulisan Warna Emas dan pada bagian sudut sampul menggunakan bis logam warna emas ( berurut dari atas kebawah):
a. Judul (menceriminkan seluruh isi skripsi), dimulai tepat pada sembir atas, terdiri dan maksimal 20 kata, (Font 16)
b. Lambang Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya (berukuran 4 x 6 cm)
c. Nama Iengkap penulis dan NIM ( Font 12)
d. Tulisan Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat / Keperawatan ( Font 12 dan miring dengan spasi 1 cm)
e. Tulisan PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT atau PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ( Font 14)
f. Tulisan SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA WALUYA (Font 14 )
g. Tulisan KENDARI (Font 14) h. Tahun lulus ujian (Font 14)
i. Kalimat atau kata dicetak dengan huruf kapital berwarna emas, ditempatkan ditengah ruang (simetris kiri dan kanan). Contoh format terlampir (Lampiran 1).
2. Halaman Judul
Halaman ini memuat tulisan yang sama dengan sampul depan, tetapi ditambahkan kata-kata berikut setelah lambang STIKES-MW:
Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat atau Sarjana Keperawatan (Font 12) Dicetak diatas kertas putih yang sama dengan naskah. Halaman ini bernomor i, tanpa dicantumkan nomor halaman tetapi diperhitungkan. Contoh format terlampir.
3. Halaman Persetujuan
Contoh format halaman persetujuan terlampir. Halaman ini bernomor “ii”, tanpa dicantumkan nomor halaman tetapi diperhitungkan.
4. Halaman Pengesahan
Contoh format halaman pengesahan terlampir. Halaman ini bernomor “iii”, tanpa diberi nomor halaman tetapi diperhitungkan
5. Abstrak
Abstrak mengandung uraian singkat penelitian berkisar 200 – 250 kata dengan 1 spasi.
a. Kata ABSTRAK diketik dengan font 12 pada sembir paling atas, dicetak tebal dan ditempatkan ditengah-tengah
b. Kata-kata:
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya Program Studi Kesehatan Masyarakat atau Program Studi Keperawatan Skripsi, (bulan dan tahun penulisan) Ditulis rata kanan dengan font 12 dan dicetak tebal dengan jarak 1 spasi c. Nama Penulis (huruf kapital, dicetak tebal, font 12)
d. Judul (huruf kapital, dicetak tebal, font 12)
e. Jumlah halaman, tabel, dan lampiran jarak nomor 3,4, dan 5 adalah 1 spasi f. Isi ABSTRAK dimulai dari latar belakang (background), Metode (methods),Hasil (Results) dan Kesimpulan (Conclusion).(Hall,1994)
g. Jumlah kepustakaan yang digunakan
h. Kata kunci dan judul Contoh halaman ringkasan terlampir Halaman ini dimulai dengan nomor iv.
6. Kata Pengantar
Kata Pengantar merupakan ungkapan yang tulus dari peneliti dan mencakup uraian refleksi peneliti terhadap keseluruhan proses penelitian yang dilalui, manfaat skripsi dan apresiasi terhadap pihak-pihak yang mempunyai kontribusi dalam penyelesaian skripsi (termasuk responden penelitian).
1. Perkataan KATA PENGANTAR diletakkan pada sembir paling atas dan ditempatkan ditengah-tengah.
2. Diketik dengan huruf kapital font 12.
3. Diketik dengan 2 spasi tidak Iebih dan 3 halaman.
4. Pada bagian akhir, disebelah kanan, 4 spasi dibawah baris kalimat terakhir dicantumkan tempat dan tahun penerbitan. 2 spasi dan tempat dan tahun penerbitan dicantumkan kata “Penulis” atau “Penyusun”
7. Daftar Isi (contoh terlampir)
Daftar isi disusun secara teratur menurut nomor halaman dan memuat hal-hal berikut beserta nomor halamannya Ringkasan ; Kata Pengantar; Daftar Isi;
Daftar Tabel; Daftar Gambar; Daftar lampiran; Judul, sub judul, dan anak sub judul dan seluruh bagian skripsi; Daftar Pustaka; Riwayat Hidup; Lampiran.
a. Tulisan DAFTAR ISI diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri tanda titik, diletakkan dipertengahan halaman tepat pada batas sembir atas.
b. Tulisan Halaman diketik tepat pada batas sembir kanan dengan jarak 3 spasi dibawah tulisan DAFTAR ISI, diketik dengan huruf keci) diawali dengan huruf kapital font 12
c. Susunan daftar isi dimulal dengan 3 spasi dibawah tulisan “halaman”.
d. Jarak spasi yang digunakan untuk susunan daftar isi ada 1 ½ spasi
e. Semua hal diatas ditulis dengan huruf kapital font 12, kecuali sub judul dan anak judul
f. Sub judul dan anak judul diketik dengan huruf kecil diawali huruf kapital.
g. Tulisan Bab, nomor unit bab dan judul bab diketik daam satu baris h. Nomor urut bab pada daftar isi dan uraian skripsi harus sama.
8. Daftar Tabel (contoh terlampir)
Daftar tabel disusun sécara berurut sesuai dengan nomor tabel dan halamannya, diletakkan setelah daftar isi.
a. Tulisan DAFTAR TABEL diketik huruf kapital tanpa titik dan garis bawah, terletak tepat dibatas sembir atas simetris kiri dan kanan.
b. Tulisan Tabel ditempatkan dibatas sembir kiri dan tulisan Halaman diletakkan tepat dibatas sembir kanan dalam satu baris dengan jarak 3 spasi dan tulisan DAFTAR TABEL
c. Judul tàbel diketik dengan huruf kecil dengan diawali huruf kapital dimulai 3 ketukan setelah tanda titik yang mengikuti nomor tabel dan berakhir 1 ketukan sebelum huruf “h” dan kata halaman.
d. Jarak yang digunakan dalam daftar tabel adalah 1 ½ spasi 9. Daftar Gambar (contoh terlampir)
Daftar gambar diletakkan setelah daftar tabel dan memuat judul gambar dan nomor halamannya. Bagian ini diperlukan bila didalam skripsi terdapat Iebih dan 5 gambar. Format daftar gambar sama dengan format untuk daftar tabel.
10. Daftar Lampiran (contoh terlampir)
Daftar lampiran diletakkan setelah daftar gambar dan memuat judu lampiran sesuai urutan pengaturannya. Format yang digunakan untuk daftar lampiran sama dengan daftar tabel dan daftar gambar, tanpa disertai nomor halaman.
11. Daftar singkatan/arti Iambáng (contoh terlampir)
Daftar singkatan dan arti lambang diperlukan bila didalam skripsi terdapat banyak singkatan dan lambang. Daftar ini memuat arti lambang dan singkatan tersebut. Format yang digunakan sama dengan daftar gambar yang terdiri dan 2 kolom. Kolom pertama berisi singkatan dan lambang dan kolom kedua berisi penjelasan singkatan dan lambang.
B. BAGIAN INTI
1. Pendahuluan (Konteks Penelitian atau latar belakang, focus penelitian/rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan keaslian penelitian).
2. Tinjauan Pustaka ( tinjauan Teori dan konsep, tinjauan empirik dan kerangka pemikiran (bila diperlukan).
3. Metode Penelitian (Jenis dan Desain Penelitian, kehadiran peneliti, Lokasi Penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan validitas data, tahap-tahap penelitian).
4. Hasil dan Pembahasan (Gambaran Umum Lokasi Penelitian, hasil Penelitian dan Pembahasan hasil penelitian).
5. Kesimpulan dan Saran (Kesimpulan dan Saran)
Adapun penjelasan dari bagian – bagian tersebut diatas sebagai berikut : 1. Bab I Pendahuluan
Bab pendahuluan memberikan wawasan umum tentang arah penelitian yang dilakukan. Pada bab pendahuluan ini pembaca dapat mengetahui konteks atau latar belakang penelitian, focus penelitian, tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian.
a. Konteks Penelitian (Latar Belakang)
Bagian ini memuat uraian tentang latar belakang penelitlan, untuk maksud apa penelitian ini dilakukan dilihat dari sisi teoretis dan/atau pengambilan kebijakan. Karena itu, perlu diuraikan posisi dan kontribusi penelitian ini dihubungkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Gambaran singkat tentang fenomena dan masalah yang akan diteliti juga perlu diungkap, baik berdasarkan hasll penelitian sebelumnya maupun penelitian pendahuluan.
b. Fokus Penelitian (Rumusan Masalah)
Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik- topik pokok yang akan diungkap/digali dalam penelitian ini. Apabila digunakan istilah rumusan masalah, fokus penelitian berisi pertanyaan- pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian dan alas an diajukannya pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui gambaran apa yang akan diungkapkan di lapangan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus didukung oleh alasan-alasan mengapa hal tersebut ditampilkan. Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang holistik, induktif, dan naturalistic yang berarti dekat sekali dengan gejala yang diteliti. Pertanyaan pertanyaan tersebut diajukan setelah diadakan studi (penelitian) pendahuluan di
lapangan.yang diteliti. Pertanyaan pertanyaan tersebut diajukan setelah diadakan studi (penelitian) pendahuluan di lapangan.
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Sasaran hasil ini merupakanoutput dan deskripsi, analisis, dan interpretasi yang dilakukan berdasarkan focus penelitian.
d. Kegunaan Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian, terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas.
Dengan kata lain, uraian dalam sub-bab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan. Kegunaan penelitian menggambarkan manfaat dan diperolehnya sasaran hasil penelitian, baik dihubungkan dengan perkembangan bidang ilmu yang diteliti (penemuan konsep baru, pengembangan konsep yang sudah ada, penemuan teori baru, atau pengembangan teori sebelumnya) maupun dihubungkan dengan pengambilan kebijakan.
e. Keaslian Penelitian
Pada bagian ini Keaslian penelitian menunjukkan hal yang berbeda atau yang baru dipenelitian yang dilakukan jika dibandingkan penelitian serupa yang disertai dengan tabel keaslian penelitian (Nomor, Nama Peneliti, Judul Penelitian, Desain Penelitian, Variabel dan Hasil Penelitian).
2. Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi tinjauan terhadap landasan teori yang dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan. Selain itu, landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan
mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif penelitian bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu"teori"
3. Bab III Metode Penelitian
Bab ini memuat uraian tentang metode dan langkah langkah penelitian secara operasional yang menyangkut rancangan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan validitas temuan, dan tahap tahap penelitian.
a) Rancangan Penelitian
Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan rancangan atau desain penelitian yang digunakan untuk setiap jenis penelitian. Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid, sesuai dengan karakteristik pendekatan dan tujuan penelitian.
Dalam hal ini,peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan alasan singkat mengapa pendekatan ini digunakan. Selain itu, juga dikemukakan orientasi teoretik, yaitu landasan berpikir untuk memahami makna suatu gejala, misalnya fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan, etnometodologis, atau kritik seni (hermeneutik). Peneliti juga perlu mengemukakan jenis penelitian yang digunakan apakah etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif, ekologis, partisipatoris,penelitian tindakan, atau penelitian kelas.
b) Kehadiran Peneliti
Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula digunakan, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Oleh karena itu, kehadiran peneliti di lapangan untuk