• Tidak ada hasil yang ditemukan

i PENERAPAN METODE DEKOMPOSISI DALAM PERAMALAN DATA DERET WAKTU (Time Series) (Skripsi) Oleh HESTI MEILIANA PUTRI 1617031004 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "i PENERAPAN METODE DEKOMPOSISI DALAM PERAMALAN DATA DERET WAKTU (Time Series) (Skripsi) Oleh HESTI MEILIANA PUTRI 1617031004 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2022"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE DEKOMPOSISI

DALAM PERAMALAN DATA DERET WAKTU (Time Series)

(Skripsi)

Oleh

HESTI MEILIANA PUTRI 1617031004

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2022

(2)

ABSTRACT

APPLICATION OF DECOMPOSITION METHOD IN TIME SERIES DATA FORECASTING (TIME SERIES)

By

HESTI MEILIANA PUTRI

Time series data is a type of data collected according to the order of time in a certain time range. Forecasting on time series data can be done to predict future events. The purpose of this study is to apply the decompotition method to forecasting results from the application of the classical decompotition method. To predict a data, used measuring tools including Mean Absolute Percentage Error (MAPE), Mean Absolute Deviation (MAD), and Mean Squared Deviation (MSD).

The results of this study show the equation model of the classical decompotition method and forecasting on the data on the amount of currency circulating in Indonesia for the next six periods.

Keywords: Forecasting, Classical Decompotition Method, Mean Absolute Percentage Error (MAPE), Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Squared Deviation (MSD).

(3)

ABSTRAK

PENERAPAN METODE DEKOMPOSISI DALAM PERAMALAN DATA DERET WAKTU (TIME SERIES)

Oleh

HESTI MEILIANA PUTRI

Data deret waktu (time series) merupakan suatu jenis data yang dikumpulkan menurut urutan waktu dalam suatu rentang waktu tertentu. Peramalan pada data deret waktu dapat dilakukan untuk memprediksi kejadian di masa yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan metode dekomposisi pada peramalan data deret waktu yang mengandung trend musiman dan mengetahui hasil peramalan dari penerapan metode dekomposisi klasik. Untuk meramalkan suatu data, digunakan alat ukur diantaranya Mean Absolute Percentage Error (MAPE), Mean Absolute Deviation (MAD), dan Mean Squared Deviation (MSD).

Hasil penelitian ini menunjukan model persamaan metode dekomposisi klasik dan peramalan pada data jumlah uang kartal yang beredar di Indonesia selama enam periode mendatang.

Kata kunci: Peramalan, Metode Dekomposisi Klasik, Mean Absolute Percentage Error (MAPE), Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Squared Deviation (MSD).

(4)

PENERAPAN METODE DEKOMPOSISI DALAM PERAMALAN DATA DERET WAKTU (TIME SERIES)

Oleh

HESTI MEILIANA PUTRI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA MATEMATIKA

Pada

Jurusan Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

(5)
(6)
(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Hesti Meiliana Putri merupakan anak kedua dari pasangan Bapak Sutarmin dan Ibu Nefra Linda yang dilahirkan di Desa Jati Baru, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan pada tanggal 31 Mei 1999.

Penulis telah menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD N 3 Jati Baru 2004- 2010, pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP N 1 Tanjung Bintang pada tahun 2010-2013, dan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA N 1 Tanjung Bintang pada tahun 2013-2016. Pada tahun 2016 penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Matematika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN dan memperoleh beasiswa Bidikmisi di Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswa penulis menjadi mahasiswa aktif di Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA) FMIPA Unila. Penulis juga aktif di organisasi luar kampus yaitu organisasi bidang kesenian.

Pada tanggal 03 Januari 2019 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sukabumi, Kecamatan Pakuan Ratu, Kabupaten Way Kanan dan pada tanggal 01 Juli 2019 penulis melaksanakan Kerja Praktik (KP) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPPP) Kedaton Bandar Lampung.

(9)

KATA INSPIRASI

“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.”

(Q.S At-Talaq: 4)

“dan Allah sebaik-baik pemberi rezeki.”

(Q.S Al-Jumu’ah: 11)

(10)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap Alhamdulillah atas berkat dan rahmat Allah SWT dan dengan kerendahan hati kupersembahkan karya kecilku

untuk:

Kedua orang tuaku mama dan papa tercinta yang telah merawat, membesarkan, mendidik, mencurahkan seluruh hidupnya untuk

kebahagiaanku dan tak berhenti untuk selalu mendoakanku.

Puterimu ini akan selalu berusaha membahagiakanmu mama, papa.

Kakakku dan adikku, orang terdekatku, sahabat-sahabatku, dan Almamaterku Universitas Lampung.

Terima Kasih

(11)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Dekomposisi dalam Peramalan Data Deret Waktu (Time Series).”

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, penuntun jalan bagi umat manusia.

Dalam Kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Nusyirwan, M.Si. selaku dosen pembimbing I, atas kesediaan waktunya dalam membimbing, dan memberikan kritik serta saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ahmad Faisol, S.Si., M.Sc. selaku dosen pembimbing II, atas bantuan dan arahannya dalam penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Dr. Khoirin Nisa, S.Si., M.Si. selaku dosen penguji, atas kritik dan saran yang diberikan untuk perbaikan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Drs. Mustofa Usman, M.A., Ph.D. selaku dosen pembimbing akademik atas bimbingannya selama ini.

5. Bapak Dr. Aang Nuryaman, S.Si., M.Si. selaku Ketua Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung 6. Bapak Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T. selaku dekan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

7. Seluruh dosen dan staff Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

8. Kedua orang tua dan semua semua keluarga tercinta yang selalu mendoakan, memberikan dukungan dan motivasi serta pengorbanan yang tak terhingga.

9. Sahabat-sahabat terbaikku (Tari, Elita, Eriza, Sinta, Susi, Cahya, Kak Adi, Erni, Dinda, Kak Najib, Iyek) yang selalu menghiburku, menemaniku dalam keadaan suka maupun duka.

(12)

10. Teman-teman Mahasiswa Jurusan Matematika 2016 yang tidak dapat saya tuliskan satu per satu.

11. Seluruh pihak yang telah membantu serta mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan bagi semua pihak yang telah berjasa selama menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandar Lampung, Desember 2022

Penulis

Hesti Meiliana Putri NPM. 1617031004

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.3 Manfaat Penelitian ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Peramalan ... 4

2.2 Data Deret Waktu (Time Series) ... 4

2.3 Indeks Musiman ... 6

2.4 Metode Dekomposisi ... 7

2.4.1 Komponen Musiman ... 9

2.4.2 Komponen Trend ... 11

2.4.3 Komponen Siklus ... 12

2.4.4 Keacakan (error) ... 12

2.5 Ukuran Ketepatan Peramalan ... 12

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 15

3.1 Tempat dan Waktu ... 15

3.2 Data Penelitian ... 15

3.3 Metode Penelitian ... 15

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 17

4.1 Data Penelitian ... 17

4.2 Plot Analisis Deret Waktu ... 18

(14)

4.3 Metode Dekomposisi ... 19

4.3.1 Menentukan Komponen Musiman ... 19

4.3.2 Menentukan Komponen Trend ... 26

4.3.3 Menentukan Komponen Siklus ... 27

4.3.4 Menentukan Keacakan (error) ... 29

4.4 Ukuran Ketepatan Peramalan ... 31

4.5 Peramalan ... 32

V. KESIMPULAN ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 35 LAMPIRAN

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Jumlah Uang Kartal yang Beredar di Indonesia (Milyar Rupiah)

Periode Januari 2013-Juni 2022 ... 17

2. Nilai Dekomposisi Rasio Rata-Rata Bergerak ... 20

3. Nilai Indeks Musiman untuk Metode Dekomposisi Klasik ... 24

4. Komponen Trend untuk Metode Dekomposisi Klasik ... 27

5. Komponen Siklus untuk Metode Dekomposisi Klasik ... 27

6. Nilai Indeks Siklus untuk Metode Dekomposisi Klasik ... 28

7. Nilai Hasil Peramalan Data Jumlah Uang Kartal yang Beredar di Indonesia (Milyar Rupiah) ... 32

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Grafik Data Deret Waktu Jumlah Uang Kartal yang Beredar di Indonesia

(Milyar Rupiah) Periode Januari 2013-Juni 2022 ... 18

2. Grafik Komponen Musiman untuk Metode Dekomposisi Klasik ... 25

3. Grafik Komponen Siklus untuk Metode Dekomposisi Klasik ... 29

4. Grafik Model Multiplikatif Metode Dekomposisi Klasik ... 30

5. Grafik Peramalan Metode Dekomposisi Klasik ... 33

(17)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peramalan merupakan suatu hal yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien untuk memprediksi kejadian dimasa yang akan datang dengan menggunakan dan mempertimbangkan data di masa lampau (Makridakis, dkk., 1999). Selain diperlukan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa mendatang peramalan juga merupakan salah satu hal penting dalam mengambil sebuah keputusan untuk membuat planning.

Untuk melakukan peramalan tersebut diperlukan data yang akurat pada masa lampau sehingga dapat melihat kondisi yang akan datang. Data yang akan digunakan untuk peramalan ini adalah data deret waktu (time series). Data deret waktu (time series) merupakan suatu data deret observasi dalam suatu rentang waktu tertentu (jam, hari, minggu, bulan, kuartal dan tahun).

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk meramalkan data. Salah satu metode peramalan yang digunakan untuk meramalkan data deret waktu tersebut adalah dengan menggunakan metode dekomposisi. Metode dekomposisi adalah metode peramalan dengan cara menghilangkan pengaruh variasi musiman, jumlah data masing-masing kuartal (yang berisi trend, siklus, musiman, dan keacakan) dibagi dengan indeks musiman untuk kuartal yang bersangkutan kemudian menentukan persamaan regresi dari trend data dan menggunakannya untuk peramalan (Mason, 1999). Metode dekomposisi adalah metode yang memecah data menjadi beberapa pola, dan mengidentifikasi pola-pola tersebut secara terpisah, sehingga mendapatkan tingkat keakuratan yang tinggi (Makridakis, 1999)

(18)

Metode dekomposisi mempunyai asumsi bahwa data tersusun sebagai berikut:

( )

Metode dekomposisi seringkali digunakan tidak hanya membuat suatu prediksi atau ramalan, tetapi juga digunakan untuk menghasilkan informasi mengenai komponen periodic dan pengaruh dari berbagai faktor, seperti musiman dan siklus pada hasil yang diamati. Dalam metode dekomposisi terdapat model dekomposisi aditif dan multiplikatif. Model dekomposisi aditif dan multiplikatif dapat digunakan untuk memprediksikan atau meramalkan faktor trend, musiman, dan siklus.

Uang merupakan benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantara untuk mengadakan tukar-menukar atau perdagangan. Jumlah uang yang beredar merupakan nilai keseluruhan uang yang berada di tangan masyarakat yang terdiri atas uang kartal dan uang giral (Ni Luhgede Ari Luwihadi, 2017). Dalam perkembangannya, jumlah uang yang beredar di Indonesia tidak menutup kemungkinan mengalami kenaikan atau penurunan karena hal itu merupakan suatu hal yang wajar, namun permasalahannya yaitu jika jumlah uang beredar di masyarakat itu berlebihan dapat mendorong peningkatan harga-harga (inflasi) dan jika jumlah uang yang beredar di masyarakat terlalu rendah akan mengakibatkan kelesuhan dalam perekonomian (Puswanti, 2020). Kenaikan jumlah uang beredar di masyarakat juga disebabkan oleh meningkatnya tingkat konsumtif masyarakat yang tidak diimbangi dengan kenaikana jumlah barang atau jasa yang diproduksi yang mengakibatkan naiknya harga akibat kelangkaan terhadap barang atau jasa.

Tingginya harga secara keseluruhan dalam perekonomian sering disebut dengan

(19)

menyatakan bahwa terdapat variabel lain yang lebih dapat mempengaruhi naik turunnya jumlah uang beredar.

Berdasarkan uraian diatas, dengan mengetahui ramalan dengan menggunakan metode dekomposisi untuk jumlah uang yang beredar di masyarakat maka dapat membantu Bank Indonesia selaku pengendali moneter dalam menentukan kebijakannya dalam hal mencetak dan mengedarkan uang di Indonesia.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menerapkan metode dekomposisi pada peramalan data deret waktu.

2. Mengetahui fluktuasi data deret waktu yang mengandung trend musiman.

3. Mengetahui hasil peramalan dari penerapan metode dekomposisi pada peramalan data deret waktu yang mengandung trend musiman.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah menambah wawasan keilmuan matematika umumnya tentang penerapan metode dekomposisi dalam meramalkan data deret waktu yang mengandung trend musiman.

(20)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peramalan

Definisi dari peramalan adalah memperkirakan besarnya atau jumlah sesuatu pada waktu yang akan datang berdasarkan data pada masa lampau yang dianalisis secara alamiah khususnya menggunakan metode statistika (Sudjana, 1989).

Untuk mempersiapkan dan mengantisipasi peristiwa yang dapat terjadi dimasa yang akan datang maka diperlukan peramalan. Peramalan dapat digunakan sebagai alat bantu bagi perencanaan jangka panjang maupun jangka pendek yang efektif dan efisien dari suatu organisasi dikarenakan peramalan merupakan proses dalam manajemen untuk membuat keputusan yang tepat.

Dalam membuat peramalan diupayakan supaya pengaruh ketidakpastian dapat diminimumkan. Dengan kata lain peramalan ini bertujuan agar prakiraan yang dibuat dapat meminimumkan kesalahan prediksi (forecast error). Forecast Error bisa diukur dengan Mean Absolute Error (MAE) yaitu rata-rata nilai Absolute Error dari kesalahan meramal (tidak dihiraukan tanda positif ataupun negatifnya) dan Mean Squared Error (MSE) yaitu rata-rata dari kesalahan forecast dikuadratkan (Subagyo, 1986).

(21)

empat faktor komponen variasi atau gerak yang masing-masing sering dianggap sebagai pengaruh yang dianggap dapat menjelaskan keseluruhan yaitu trend, siklus, musiman (seasonal) dan error (indeks gerak tak beraturan).

a. Kecenderungan (Trend)

Trend atau kecenderungan adalah komponen jangka panjang yang mempunyai kecenderungan tertentu dalam pola data, baik arahnya meningkat atau menurun dari waktu ke waktu sehingga membentuk pola yang konstan.

Teknik yang sering digunakan untuk mendapatkan trend suatu deret waktu adalah rata-rata bergerak linear, pemulusan eksponensial, model Gompertz, dimana teknik tersebut hanya menggunakan data masa lalu untuk mendapatkan pola kecenderungan dan tidak memperhitungkan faktor lain yang mempengaruhi kejadian.

b. Musiman (Seasonal)

Pola musiman menunjukan suatu gerakan yang berulang dari suatu periode ke periode berikutnya secara teratur. Pola musiman ini dapat ditunjukan oleh data-data yang dikelompokan secara mingguan, bulanan, atau kuartalan tetapi untuk data yang berbentuk data tahunan tidak terdapat pola musimannya.

Pola musiman ini harus dihitung setiap minggu, bulan atau kuartalan tergantung pola data yang digunakan untuk setiap tahunnya dan pola musiman ini dinyatakan dalam bentuk angka. Teknik yang digunakan untuk menentukan nilai pola musiman adalah metode rata-rata bergerak, pemulusan eksponensial dari dekomposisi.

c. Siklus

Pola siklus adalah suatu seri perubahan naik atau turun, sehingga siklus ini berubah dan bervariasi dari satu siklus ke siklus berikutnya. Pola siklus dan pola tak beraturan didapatkan dengan menghilangkan pola kecenderungan dan pola musiman jika data yang digunakan berbentuk mingguan, bulanan atau kuartalan. Jika data yang digunakan adalah data tahunan maka yang harus dihilangkan adalah pola kecenderungannya saja.

(22)

d. Variasi acak

Pola yang acak atau tidak teratur tidak dapat digambarkan. Pola acak ini disebabkan oleh peristiwa yang tak terduga seperti perang, bencana alam, kerusuhan dan lain-lain. Karena bentuknya tidak beraturan atau tidak selalu terjadi dan tidak bisa diramalkan maka pola variasi acak ini diwakili dengan indeks 100% atau sama dengan 1 (Cryer, 1986).

2.3 Indeks Musiman

Pola musiman merupakan pola yang berulang secara berkala dan biasanya tidak melebihi satu tahun. Variasi musiman juga bersifat periodik, artinya berulang pada waktu tertentu setiap tahunnya. Variasi musim dapat terjadi dalam periode mingguan, bulanan atau tahunan. Umtuk mengetahui ada atau tidaknya variasi musiman, maka perlu dilakukan perhitungan indeks musiman. Indeks musiman adalah angka yang menunjukkan nilai relatif dari data deret waktu untuk setiap bulan dalam satu tahun. Rata-rata indeks musiman untuk periode tersebut adalah 100%. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa indeks musiman adalah suatu angka yang bervariasi terhadap nilai dasar 100. Terdapat beberapa metode untuk menghitung nilai indeks musiman, yaitu sebagai berikut:

1. Metode Rata-Rata Sederhana

Dalam metode rata-rata bergerak sederhana, indeks musiman dihitung berdasarkan rata-rata periode musim setelah bebas dari pengaruh trend.

2. Metode Rasio Terhadap Trend

Dalam menghitung indeks musiman dengan metode rasio terhadap trend,

(23)

̂ ̅ ̅ ̅

dengan:

= Indeks musiman pada periode waktu ke-t

̂ = Rata-rata bergerak pusat pada periode waktu ke-t ̅ = Rata-rata bergerak pada periode waktu ke-t

= Data aktual pada periode waktu ke-t = Banyaknya data (Masrudin, dkk., 2018).

2.4 Metode Dekomposisi

Metode dekomposisi adalah suatu metode pendekatan analisis data deret waktu untuk mengindentifikasi faktor-faktor komponen yang mempengaruhi masing- masing nilai dari data. Setiap komponen diidentifikasi secara terpisah. Proyeksi dari masing-masing komponen kemudian dapat dikombinasikan untuk menghasilkan nilai ramalan masa depan dari data deret waktu (Hanke & Wichern, 2009).

Metode dekomposisi memisahkan 3 komponen dasar, yaitu komponen trend, komponen siklus, dan komponen musiman. Faktor trend menggambarkan perilaku data yang dapat meningkat atau menurun dalam jangka panjang. Faktor siklus menggambarkan kenaikan atau penurunan dalam periode tertentu. Faktor musiman mengacu pada fluktuasi periodik dengan panjang konstan yang disebabkan oleh beberapa hal. Perbedaan antara musiman dan siklus adalah musiman berulang pada interval yang tetap seperti tahun, bulan atau minggu, sedangkan faktor siklus memiliki periode yang lebih lama dan lamanya bervariasi pada setiap siklusnya. Dekomposisi memiliki asumsi bahwa data tersusun sebagai berikut:

(24)

( )

Selain komponen pola, terdapat pula unsur galat atau keacakan. Galat ini dianggap merupakan perbedaan antara pengaruh gabungan dari sub-pola deret tersebut dengan data yang sebenarnya (Makridakis, dkk., 1999).

Metode dekomposisi termasuk pendekatan peramalan yang tertua. Dasar dari metode dekomposisi muncul pada tahun 1920-an ketika konsep rasio-trend (ratio- to-trend) diperkenalkan. Sejak saat itu pendekatan dekomposisi telah digunakan secara luas baik oleh para ahli ekonomi atau para pengusaha.

Ada beberapa pendekatan alternatif untuk mendekomposisi data deret waktu, yang bertujuan untuk memisahkan setiap komponen deret data seteliti mungkin.

Konsep dasar dalam pemisahan tersebut adalah bersifat empiris dan tetap, awalnya memisahkan musiman, trend, dan siklus. Residu yang ada dianggap sebagai unsur acak yang tidak dapat diprediksi atau diramal tetapi dapat teridentifikasi. Penulisan matematis umum dari pendekatan dekomposisi adalah :

( ) dengan:

= Nilai aktual data deret waktu pada periode ke-t = Nilai indeks musiman pada periode ke-t

= Nilai trend pada periode ke-t

= Nilai indeks siklus pada periode ke-t

= Komponen galat atau acak pada periode ke-t (Makridakis, dkk., 1999).

(25)

( ) )

Sejak perkembangannya pada tahun 1920-an, metode rasio rata-rata bergerak merupakan prosedur dekomposisi yang telah banyak digunakan selama beberapa dekade, metode ini berasumsi pada model multiplikatif. Metode rasio rata-rata bergerak dimulai dengan memisahkan unsur trend-siklus dari data dengan menghitung rata-rata bergerak yang jumlah unsurnya sama dengan panjang musiman. Rata-rata bergerak dengan panjang seperti ini tidak memiliki pengaruh musiman dan tanpa atau sedikit sekali keacakan. Rata-rata bergerak yang dihasilkan menurut Makridakis, dkk. (1999):

Berikut akan dibahas cara untuk mendapatkan komponen deret waktu pada metode dekomposisi.

2.4.1 Komponen Musiman

Gerakan musiman terjadi pada waktu yang sama atau sangat berdekatan, dengan kata lain gerakan musiman merupakan gerakan yang teratur yang mempunyai pola tetap atau berulang-ulang secara teratur. Kecenderungan musiman dapat berupa tahunan, bulanan atau mingguan. Gerakan musiman merupakan gerakan yang memiliki pola-pola tetap atau identik dari waktu kewaktu dengan waktu yang kurang dari satu tahun. Oleh sebab itu, variasi musiman adalah suatu pola yang berulang dalam jangka pendek (Box dan Jenkins, 1976). Persamaan untuk memperoleh komponen musiman pada metode dekomposisi yaitu dengan membagi persamaan dekomposisi model multiplikatif dengan persamaan metode rasio rata-rata bergerak yang jumlah unsurnya sama dengan panjang musiman.

Persamaan nya menjadi sebagai berikut:

(26)

Persamaan diatas merupakan rasio dari data yang sebenarnya dengan rata-rata bergerak dan mengisolasi dua komponen deret berkala lainnya. Menurut Makridakis, dkk (1999), nilai rasio tersebut berkisar diantara 100, menunjukkan pengaruh musiman pada nilai rata-rata data yang telah dihilangkan faktor musimannya. Nilai rasio dapat ditentukan dengan rumus berikut:

( )

dengan

Kemudian, langkah selanjutnya yaitu dengan menghilangkan keacakan dari nilai- nilai yang diperoleh dengan menggunakan suatu bentuk rata-rata pada bulan yang sama. Untuk menghitung rata-rata medial maka rasio nilai sebenarnya terhadap rata-rata bergerak disusun menurut bulan tiap tahunnya. Rata-rata medial adalah nilai rata-rata untuk setiap bulan setelah dihilangkan nilai terbesar dan terkecil.

Nilai indeks musiman dapat diperoleh dari rata-rata medial dengan mengalikan setiap rata-rata medial nya dengan (1200/jumlah rata-rata medial), yang merupakan nilai penyesuaian hingga nilai rata-ratanya adalah 100. Sehingga dapat dinyatakan seperti pada rumus berikut:

dimana:

(27)

Perhitungan nilai trend dapat ditentukan dengan beberapa metode, salah satunya yang cocok untuk digunakan pada metode dekomposisi adalah trend linear.

Menentukan nilai-nilai komponen trend memerlukan dua perameter yaitu a dan b, untuk spesifikasi. Nilai a dan b dapat ditentukan dengan cara yang serupa dengan yang digunakan untuk mencari nilai rata-rata data aktual. Nilai untuk a dan b dapat diperoleh dengan meminimumkan Mean Square Error (MSE) dimana galatnya adalah perbedaan antara nilai data deret waktu dan nilai garis trend yang bersangkutan.

Garis trend pada dasarnya adalah garis regresi yang mana dapat dijelaskan dengan dua parameter yaitu a dan b. Berikut persamaan garis trend:

Dari persamaan garis trend diatas dapat digunakan untuk menentukan komponen trend data deret waktu pada metode dekomposisi. Nilai a dan b yang meminimumkan MSE dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut:

∑ ∑ ∑ ∑ (∑ ) ∑

∑ dengan:

= Data aktual time series = Periode

= Jumlah data

= Parameter garis trend (Makridakis, dkk., 1999).

(28)

2.4.3 Komponen Siklus

Siklus merupakan suatu perubahan atau gelombang yang berulang naik dan turun dalam suatu periode dan berulang pada periode lainnya. Dalam perekonomian, siklus dikenal sebagai resesi, recovery, boom dan krisis. Suatu siklus biasanya memiliki periode tertentu untuk kembali ke titik asalnya. Siklus juga memiliki frekuensi, yaitu siklus yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

Berikut persamaan untuk mencari indeks siklus:

2.4.4 Keacakan (error)

Variasi gerak tak beraturan adalah suatu perubahan yang berupa kenaikan dan penurunan yang tidak beraturan baik dalam waktu maupun lama siklus. Penyebab untuk situasi ini misalnya perang, krisis dan bencana alam. Penentuan indeks error dapat dilakukan dengan memecah komponen-komponen data deret waktu.

Persamaan untuk menentukan keacakan suatu data deret waktu dengan metode dekomposisi adalah sebagai berikut:

2.5 Ukuran Ketepatan Peramalan

(29)

= data aktual untuk periode

= ramalan (nilai kecocokan atau fitted value) untuk periode

Jika terdapat nilai pengamatan di ramalan untuk n periode waktu, maka akan terdapat n buah galat dan ukuran statistik standar dapat didefinisikan sebagai berikut:

MSE = ∑

( )

Ukuran-ukuran ketepatan yang sering digunakan untuk mengetahui ketepatan suatu metode peramalan yang melibatkan ∑ ( ) yaitu sebagai berikut:

a. MAPE (Mean Absolute Percentage Error). Persentase kesalahan absolute rata-rata atau MAPE memberikan petunjuk seberapa besar kesalahan peramalan dibandingkan dengan nilai sebenarnya.

MAPE = ∑|( ) |

b. MAD (Mean Absolute Deviation). Simpangan absolute rata-rata atau MAD mengukur akurasi peramalan dengan merata-ratakan nilai absolute kesalahan ramalan. Kesalahan diukur dalam unit yang sama seperti data aslinya.

MAD = ∑|( )|

c. MSD (Mean Squared Deviation). MSD menggunakan penyebut n tanpa memperhatikan derajat bebas model. MSD juga digunakan bila ingin membandingkan ketepatan ramalan antara metode peramalan yang berbeda.

MSD = ∑( )

dengan :

= nilai sebenarnya = nilai ramalan n = jumlah data

(Makridakis, dkk., 1999).

(30)

Dalam fase peramalan menggunakan MSD dan MAD sebagai suatu ukuran ketepatan peramalan dapat menimbulkan masalah, karena MSD dan MAD merupakan ukuran absolute yang sangat bergantung pada skala dari data deret waktu. Karena alasan tersebut, maka dipakailah alternatif sebagai salah satu indikasi ketepatan dalam peramalan yaitu menggunakan MAPE.

(31)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2021/2022 di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

3.2 Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari situs resmi Badan Pusat Statistika (BPS) yaitu data jumlah uang kartal yang beredar di Indonesia.

3.3 Metode Penelitian

Langkah-langkah untuk menganalisis data dalam meramalkan data jumlah uang kartal yang beredar di Indonesia dengan menggunakan metode dekomposisi adalah sebagai berikut:

1. Membuat pola time series untuk mengetahui model data.

2. Menentukan komponen musiman

a. Langkah pertama yaitu dengan cara menghitung nilai rata-rata bergerak yang panjangnya (L) sama dengan panjang musiman. Merata-ratakan sejumlah periode yang sama dengan panjang pola musiman (misal 12 untuk periode tahunan, 4 untuk periode kuartalan, atau 7 untuk untuk periode mingguan), nilai ini disebut nilai rasio rata-rata bergerak.

(32)

b. Menghitung nilai rata-rata medial dengan menentukan nilai rata-rata dari nilai rasio rata-rata bergerak untuk setiap bulan setelah dihilangkan nilai terbesar dan terkecil.

c. Menentukan nilai penyesuaian yang akan digunakan untuk menentukan nilai indeks musiman yaitu dengan jumlah nilai rata-rata medialnya.

d. Menentukan nilai indeks musiman dengan cara mengalikan tiap rata-rata medial dengan nilai penyesuaian.

3. Menentukan komponen trend

a. Menghitung nilai konstanta a dan b untuk menentukan persamaan garis trend linear.

b. Menghitung nilai komponen trend untuk tiap periode dengan persamaan garis trend yang telah ditentukan.

4. Menentukan komponen siklus dengan memisahkan nilai gabungan dari komponen trend dan siklus untuk memperoleh faktor siklus yaitu dengan cara membagi nilai rata-rata bergerak dengan nilai komponen trend.

5. Menentukan keacakan (error) yaitu dengan memisahkan komponen musiman, trend, siklus dari data asli untuk mendapatkan unsur keacakan dengan indeks 100 atau diwakilkan dengan nilai 1.

6. Melakukan peramalan untuk data ke depan dari Data Jumlah Uang Kartal yang Beredar di Indonesia.

(33)

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Model peramalan pada data jumlah uang kartal yang beredar di Indonesia menggunakan metode dekomposisi klasik adalah:

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

2. Hasil peramalan 6 (enam) periode mendatang data jumlah uang kartal yang beredar di Indonesia pada bulan Juli 2022=800764, Agustus 2022=795844, September 2022=793586, Oktober 2022=795149, November=806495, dan bulan Desember 2022=856800

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Box, G.E.P.& Jenkins, G.M. 1976. Time Series Analylis and Forcasting. John Wiley and Sons. Inc, New Jersey.

Cryer, J.D. 1986. Time Series Analysis. University of Iowa PSW Kent Publishing Company, Boston.

Hanke, J.E. & Wichern, D.W. 2009. Business Forecasting. Ninth Edition.

Pearson Prentice Hall, New Jersey.

Makridakis, S., Spyros., & Wheelwright, S. C. 1999. Metode dan Aplikasi Peramalan. Erlangga, Jakarta.

Maria, J. A., Sedana, I. B. P., & Artini, L. G. S. 2017. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi dan Pertumbuhan Gross Domestic Product Terhaadap Jumlah Uang Beredar di Timor-Leste. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 6(10): 3477-3514

Masrudin, Satyahadewi, N., & Imro’ah, N. 2018. Peramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara di Pontianak dengan Metode Deseasonalized. Buletin Ilmiah Statistika Matematika dan Terapannya, 7(3): 159-168.

Mason. 1999. Teknik Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga, Jakarta.

(35)

Indonesia. E-Jurnal EPUnud, 8(4): 703-734.

Septeriani, S. 2013. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, dan Produk Domestik Bruto Terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Periode 1995-2011. Jurnal Pembangunan dan Pemerataan, 2(2).

Setiadi, I. O. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Uang di Indonesia Tahun 1999 : Q1-2010 : Q4 dengan Pendekatan Error Corection Models (Ecm). Economics Development Analysis Journal, 2(1).

Subagyo. 1986. Forecasting: Konsep dan Aplikasi. BPFE, Yogyakarta.

Sudjana. 1986. Metode Statistika. Edisi ke V. Tarsito, Bandung.

Yuliana, SE., MM. (2011). Analisis Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI dan Nilai Tukar Terhadap Jumlah Uang yang Beredar di Indonesia Periode 2001-2006. Istishoduna, 3(1):1-21.

Yuni S., Mozart W. Talakua, & Yopi A. Lesnussa. 2015. Peramalan Jumlah Pengunjung Perpustakaan Universitas Pattimura Ambon Menggunakan Metode Dekomposisi. Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan, 9(1): 41-50.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapat dari wawancara dengan pihak universitas akan kondisi dan kebutuhan penggunaan fasilitas virtual account pada proses pembayaran

dengan jumlah apertur pada tiap polen. sedikit hingga

Harus dipikirkan kemungkinan kematian akibat keracuan bila pada pemeriksaan setempat (scene investigation) terdapat kecurigaan akan keracunan, bila pada autopsi ditemukan kelainan

Hasil simulasi dari perencanaan pembangunan jaringan baru dari GI Masaran adalah berkurangnya susut daya dari semula rugi daya aktif 306 KW dan rugi daya reaktif sebesar

Materi yang digunakan adalah 16 galur mutan gandum varietas Alibey generasi M3, yang diperoleh dengan perlakuan EMS LC 50 yaitu konsentrasi 0,1%, waktu perendaman 60 menit,

Hasil yang diperoleh dari penentuan panjang gelombang maksimum (λ max ) yang menggunakan larutan standar besi(II) dengan konsentrasi 5 ppm dengan rentang 10 nm pada

14 Mahasiswa memahami karakteristik variabel random berdistribusi Uniform Kontinu dan Eksponensial, serta mampu menentukan mean, varians, dan fungsi pembangkit momennya;

Temuan dalam penelitian ini yang berupa properti psikometris level butir dan skala mendukung bahwa skala AMS versi bahasa Indonesia telah diadaptasi dengan baik dan