• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORITIK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

17 BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. KETAHANAN KELUARGA 1. Pengertian Keluarga

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta, Kula dan Warga, yang berarti

"anggota" dari "saudara". Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang masih berhubungan. Sebuah keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari banyak individu dan memiliki hubungan di antara mereka, dan ada hubungan, kewajiban, dan tanggung jawab di antara individu-individu tersebut. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat, di mana kepala keluarga dan beberapa orang berkumpul dan saling bergantung untuk hidup dalam satu tempat di bawah satu atap.

Keluarga dianggap sebagai awal terbentuknya dinamika sosial dalam masyarakat. Eksistensi keluarga sebagai kesatuan suami, istri, dan anak merupakan sistem terkecil yang mewakili model hubungan interpersonal. Oleh karena itu, tidak salah jika menganggap bahwa keluarga memiliki peran sosial vertikal yang penting karena peran dan hubungan antar manusia (hablum minan nas).

Gerakan dan ruang hidup harus dipahami sebagai sesuatu yang dinamis. Hal ini disebabkan oleh perbedaan bentuk dan keragaman keluarga. Setiap keluarga tentunya memiliki taraf hidup masing-masing untuk memenuhi perannya.

Bicaralah dari perspektif pemahaman pembagian peran dan sifat keluarga. Juga, pengaruh perkembangan budaya juga mempengaruhi terhadap kehidupan keluarga.

Sistem keluarga tidak statis dan berkembang dari waktu ke waktu. Dalam pandangan Islam, hubungan yang dijalani dalam sebuah keluarga dapat mengarah pada terwujudnya hubungan yang baik. Ikatan dimulai dengan sistem perkawinan,

(2)

18

Mitsaqan Ghalizhan, suatu ikatan kuat yang terbentuk melalui sistem perkawinan.

Kesepakatan inilah yang kemudian menandai lahirnya konsep kebugaran, keseimbangan, dan daya tahan keluarga. Kesesuaian ini menghasilkan kemitraan antara laki-laki dan perempuan yang tidak lagi menjadi pemimpin, tetapi menjadi pemimpin. Begitu pula ketika Anda memiliki anak. Anak selalu bersyukur dan bertanggung jawab atas keyakinannya, karena ia telah ditetapkan sebagai anugerah dari Yang Maha Kuasa. Keluarga dapat membentuk Kepribadian dan kebiasaan manusia. pendidikan pertama berlangsung di rumah, bukan di sekolah. Hilangnya peran keluarga yang penting dalam kehidupan anak dapat menimbulkan perilaku negatif yang mengantarkan anak tersebut menjadi dewasa.Oleh karena itu, ketika memutuskan untuk menikah, Anda perlu memiliki pemahaman yang baik tentang fungsi keluarga Anda. Di bawah ini adalah delapan fitur dari keluarga yaitu

a) Fungsi agama yaitu keluarga menjadi tempat dimana nilai agama diberikan, diajarkan, dan dipraktikkan. Di sini, orang tua bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan nilai-nilai agama dan memberikan identitas keagamaan Kepada anak-anaknya. Sebuah keluarga yang berhasil menerapkan nilai-nilai agama melalui teladan kehidupan sehari-hari dapat menjadi landasan yang kokoh bagi setiap keluarga.

b) Fungsi cinta adalah mengetahui cinta setelah bayi lahir. Sangat penting untuk merasa bahwa anak kita dicintai, karena suatu hari kita akan dapat mencintai anak kita juga. Hal ini membantu seluruh keluarga Menumbuhkan rasa kasih sayang dalam konteks yang lebih luas dan mengurangi munculnya permusuhan dan anarkisme di masyarakat.

c) Fungsi protektif idealnya adalah keluarga kaya dapat menjadi tempat yang aman dan tenteram bagi anggotanya. Oleh karena itu, hindarilah

(3)

19

diskriminasi verbal, fisik, dan pemaksaan kehendak, seberat apapun konflik dalam keluarga.

d) Fungsi sosial budaya yaitu Keluarga juga berperan penting dalam mengenalkan anak pada nilai-nilai sosial budaya yang ada di masyarakat.

Selain itu, tata krama sangat dijunjung tinggi di Indonesia, dan berbagai norma, adat istiadat, dan tata krama tersebar luas di masyarakat. Anak-anak dapat belajar dari keluarga yang lebih tua dari bagaimana berperilaku benar dan salah tentang orang tua maupun budaya mereka.

e) Fungsi reproduksi yaitu kebanyakan orang dalam berkeluarga adalah memiliki keturunan. Perkawinan yang sah mengubah sebuah keluarga menjadi satu kesatuan yang dapat menciptakan generasi penerus negara.

Pendidikan seks sejak dini dan penghargaan terhadap lawan jenis perlu ditanamkan dalam keluarga.

f) Fungsi sosialisasi dan pengasuhan, keluarga merupakan Tempat pertama anak belajar berinteraksi dengan orang lain, orang tua, saudara. Dalam keluarga, proses pendidikan dilakukan terutama oleh anak-anak. Semua ini karena interaksi intens yang terjadi agar proses pendidikan berjalan secara alami dan efisien.

g) Fungsi ekonomi, keadaan ekonomi keluarga, biasanya mempengaruhi keharmonisan keluarga. Saat mengajari anak menabung dan menumbuhkan kewirausahaan, mereka akan lebih pintar secara finansial nantinya.

h) Begitu pula dengan kebiasaan dari fungsi pembinaan lingkungan seperti ramah lingkungan dengan tetangga dan masyarakat pada umumnya. Kita hanya bisa hidup dari alam, jadi ajari alam untuk mencintai lingkungan.

(4)

20

Tidak pemborosan listrik, air bersih, tidak ada limbah. Jadi ajari anak agar terbiasa membuang sampah sejak usia dini ditempat yang seharusnya.

Eksekusi yang tepat dari semua fungsi ini tentu membutuhkan tugas yang menakutkan. Oleh karena itu, pasangan yang ingin menikah dan sudah menikah anda perlu menentukan visi dan misi keluarga Anda. visi dan misi tidak hanya mencakup masalah keuangan, tetapi juga pembagian peran dalam keluarga, nilai- nilai hidup dan aturan yang harus dipatuhi. Ketahui peran keluarga sesegera mungkin akan memberikan gambaran nyata tentang apa yang akan dilakukan pasangan di masa depan setelah menikah. Pernikahan, kepemilikan rumah, kepemilikan mobil, anak bukanlah inti dari perkawinan, tetapi delapan fungsi keluarga. Jika keluarga tidak bekerja dengan baik, keluarga yang terkena dampak tidak hanya tidak bahagia, tetapi juga akan mempengaruhi kepribadian generasi muda secara keseluruhan. Perencanaan yang cermat memungkinkan kami dan mitra kami untuk mengukur kemampuan mereka untuk menumbuhkan keluarga yang bahagia.

2. Pengertian Ketahanan Keluarga

Ketahanan keluarga mengelola sumber daya fisik dan non fisik serta menjawab tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan keluarga yang berkualitas dan tangguh sebagai landasan utama untuk mencapai ketahanan nasional.

Keluarga perlu menjadi tangguh karena memiliki peran, fungsi, dan tanggung jawab yang berbeda. Kehidupan dan kualitas keluarga merupakan miniatur kehidupan dan kualitas sosial dan nasional, yang mencerminkan budaya dan peradaban manusia. Ukuran keberhasilan berbagai upaya pembangunan, baik pemerintah maupun non pemerintah, dapat ditemukan dalam kehidupan keluarga.

(5)

21

Perkembangan keluarga di Indonesia menjadikan keluarga sebagai unit sosial terkecil, institusi utama, dan talenta kualitas pertama seiring dengan tumbuh dan berkembangnya individu dalam keluarga. Pemimpin nasional. Keluarga adalah tempat di mana setiap orang menjalani aspek utama kehidupan dan diterima serta dicintai oleh semua orang.

Perhatian terhadap pentingnya ketahanan keluarga dalam UU No. 52 Tahun 2009 (Revisi UU No. 10 Tahun 1992) tentang Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Ini mendefinisikan ketahanan dan kesejahteraan keluarga sebagai

"keadaan dinamis keluarga dengan keuletan dan keuletan." Pendekatan sistem (input process-output) Mendefinisikan ketahanan keluarga mampu mengelola sumber daya keluarga, dan mengatasi masalah, serta mencapai tujuan, kesejahteraan keluarga. Ketahanan keluarga memiliki tiga komponen: ketahanan fisik dan ekonomi, ketahanan sosial, dan ketahanan psikologis. Kesejahteraan keluarga, terwujudnya (objektif) kebutuhan keluarga dan (subyektif) terwujudnya kebutuhan sistem, dan kebutuhan setiap individu anggota, merupakan hasil dari ketahanan keluarga.

Keluarga dapat dipahami sebagai sebuah sistem. Sistem ini terjadi akibat adanya komunikasi dua arah (suami-istri) dan komunikasi segala arah bagi semua anggota keluarga (ayah, ibu dan anak). Maka, setiap komponen keluarga berfungsi untuk saling mengarahkan, membina, memberikan perhatian dan kasih sayang kepada setiap anggota keluarga.

Konsep institusi keluarg dalam dasarnya tentu berdiri sendiri. Sejumlah paguyuban yang langgeng pada tengah rakyat turut menopang pertahanan berdasarkan institusi keluarga. Keluarga tumbuh dan berkembang pada institusi sosial menjadi bagian berdasarkan sistem sosial keseluruhan. Lembaga-forum

(6)

22

kemasyarakatanpun turut sebagai suplemen pada membangun kepribadian anak bangsa, seperti (1) Memberikan panduan dalam anggota-anggota rakyat, bagaimana mereka wajib bersikap atau bertingkah laris pada menghadapi kasus- kasus yang ada pada lingkungan rakyat, termasuk yang menyangkut interaksi pemenuhan kebutuhan, (2) Menjaga keutuhan rakyat yang bersangkutan, (3) Memberikan pengarahan pada rakyat buat mengadakan sistem pengendalian sosial, yaitu sistem supervisi rakyat terhadap anggota-anggotanya. Disinilah letak pentingnya penguatan ketahanan keluarga, baik yang dari berdasarkan internal keluarga juga berdasarkan hubungan yang ditawarkan forum kemasyarakatan pada membangun kepribadian bagi masing-masing anggota keluarga.

B. PEMENUHAN NAFKAH 1. Pengertian Nafkah

Nafkah (Nafakah) merupakan bentuk jamak dari Nafaqat, seperti kalimat Tsumarah. Ibnu Farris berkata: nun dan qaf adalah huruf asli untuk perpisahan atau penghilangan. Ungkapan Nafaka muncul dalam surat-surat ini karena mendahuluinya. Nafaka adalah tempat berteduh, seperti dirham. Di sisi lain, menurut istilah dalam buku Fiqh Sunnah Sayyid Savik makanan, tempat tinggal, bantuan, obat-obatan, adalah kebutuhan pasangan istri. Meskipun dia (perempuan) kaya suami tetap harus memberikan nafkah kepada istri. sedangkan perkara hidup itu adalah wajib dalam Al-Qur'an, Sunnah dan Ijma. Menurut konsep dalam kitab 4 Imam madzhab, adalah kewajiban seorang laki-laki untuk memberikan kepada orang-orang yang wajib menanggung harga air makanan, pakaian, papan dan semua kekayaan lain yang mencakup dalam hal tersebut. Seperti minyak, lampu, air dan lain sebagainya.

2. Macam-Macam Nafkah

(7)

23 a. Nafkah Lahir

Salah satu hak yang harus dimiliki seorang suami atas istrinya adalah tanggung jawab penuh terhadap nafkah. Dalam hal ini sudah ditetapkan oleh Al-Qur'an, hadits dan ijma. nafkah memang tergantung pada kebutuhan wanita.

Bahkan jika seorang wanita itu kaya dia tetap membutuhkan makanan, tempat tinggal, layanan (perawatan), obat-obatan dan pakaian dari suaminya. Allah berfirman dalam Q.S Al-Baqarah 2 :233.

Al-mauludu lahu artinya ayah atau suami. Sedangkan rezeki dalam ayat ini adalah makanan yang cukup. Kiswah artinya pakaian. Arti bil ma’ruf sesuai dengan kebiasaan dalam hukum Syariah, tetapi tidak dapat dilebih-lebihkan atau terlalu minim. Imam Muslim meriwayatkan hadits yang diriwayatkan oleh Nabi. Tentang haji wada' : Aku takut kepada Allah SWT. Jika anda menikahi istri anda karena anda menikah dengan mereka atas nama Allah, anda juga diperbolehkan untuk membersihkan mereka atas nama Allah. Dan anda akan membenci mereka jika mereka menyimpang, maka perlu dipastikan mereka tidak menyimpang. Kemudian jika istrimu melakukan kejahatan, pukullah dia dengan pukulan yang tidak merusak, tetapi kamu wajib memberi nafkah dan pakaiannya (baik). Dari Muawiyah kata Al-Qusyairi “Rasul Allah, apa hak-hak wanita? Rasul Allah menjawab. Dapatkan sesuatu saat kamu marah, jangan pukul mukanya atau perlakukan dia dengan buruk, biarkan saja dia di rumahmu.

Tentang Ijma, Ibnu Qudamah, Para ulama sepakat bahwa adalah kewajiban suami untuk memberi makan istrinya ketika dia Balik, kecuali dia nusyuz (kemaksiatan) dan kemaksiatan kepadanya.

b. Nafkah Batin

(8)

24

Ada dua jenis hak perempuan atas suami, ada yang berbentuk benda, ada yang berbentuk bukan benda, dan kita sudah berbicara tentang hak dalam bentuk benda, jadi sekarang kita mengacu pada bukan benda. Hak-hak tersebut antara lain:

a) Mengauli Isteri dengan baik

Istri berhak atas perlakuan yang adil dan merata dari suaminya.Hak- hak mereka harus dilindungi dengan baik. Tidak dikecilkan atau dilebih- lebihkan. Suami harus berlaku adil dan baik kepada istrinya, mengingat kedudukannya sebagai pemimpin dan kepala keluarga. Allah menjadikan suaminya sebagai kepala keluarga dan menuntut agar istrinya mengikutinya dan tinggal di rumahnya.

Tuhan juga diberdayakan untuk mendidik dan mengajar istrinya. Ini tidak akan berhasil jika suami diberikan hak yang tidak terbatas (unlimited) untuk melakukan apa yang ingin dia lakukan. Oleh karena itu, agama menuntut suami untuk bertindak adil guna memajukan kehidupan keluarga dan mencapai tujuan mereka. Oleh karena itu, banyak syair dan hadits yang mengingatkan kita untuk berlaku adil dari pada sewenang-wenang terhadap suami kita, menghindari kerugian, dan menebar kasih sayang, dan menjauhkan kita dari kekerasan.

b) Menjaga Isteri

Selain wajib menggauli istrinya, suami wajib menjaga harkat dan martabatnya, melindunginya dari hinaan, dan mencegahnya dari berkata- kata yang tidak baik. Itulah kecemburuan yang Allah cintai. Jika seorang suami wajib cemburu kepada istrinya (jangan diganggu oleh laki-laki lain), ia juga membuat cemburu itu adil, objektif, mengerikan, tidak mengikuti

(9)

25

gerak-gerik istrinya, dan tidak memperhitungkan istrinya. istri, yang kesemuanya itu harus dilakukan, melukai hubungan suami istri dan menghilangkan kasih sayang. Sama seperti pikiran buruk yang merusak hubungan antara pria dan wanita di rumah dan mengaburkan suasana kehidupan, pikiran buruk juga dapat merusak hubungan keluarga. Dan itu mengganggu dan membuat Allah tidak nyaman. Tidak ada yang lebih penting dalam kehidupan keluarga selain seorang pria yang mempercayai istrinya, seorang wanita yang mempercayai suaminya, dan menghindari hal-hal yang dapat menyakiti pasangannya.

c) Mencampuri isteri

Betapa indahnya syariat islam mengatur hubungan yang lebih spesifik, yaitu hubungan antara suami dan istri. Di sini suami wajib menjaga istrinya dan diperintahkan beribadah untuk hak-hak keluarga. Selain itu, Islam memotivasi mereka yang menjalankan hak ini, seperti yang diberitakan oleh para nabi sah yang sejati. Dari Abi Dzar berkata Rasulullah bersabda: Dan salah satu alat kelaminmu ada sedekah. Mereka berkata. “Rasulullah, apakah pahalanya bagi orang yang telah mencapai orgasmenya?” Beliau menjawab, “Tahukah Anda bahwa tidak berdosa baginya untuk mengenakannya pada seorang penjahat?” Dijawab, “Ya, saya seorang pendosa." Dia menyatakan: “Maka demikian juga jika ia meletakkan pada yang halal baginya pahala.

Hubungan seksual antara seorang pria dan seorang wanita membantu untuk menekan pandangan, keinginan, memperkuat jiwa, dan menghindari ketidaksetiaan. Nabi melihat. Jelaskan, "Pemuda! Siapa pun yang bisa menikah harus menikah. Bahkan, itu melemahkan penglihatan dan

(10)

26

memelihara alat kelamin. Ibnu Qayyim menyatakan bahwa tujuan utama dari hubungan seksual adalah:

1) Mempertahankan silsilah (keturunan) untuk mencapai jumlah yang ditetapkan sesuai dengan takdir Allah.

2) Pelepasan air kencing jika hal ini dibiarkan, bisa berbahaya bagi kesehatan fisik.

3) mencapai tujuan dan rasakan sukacita seperti yang dialami di surga.

C. MAQASID SYARIAH

1. Pengertian Maqasid Syariah

Klasifikasi Maqashid al-Syari'ah menurut ulama klasik dan Jasser Auda (modern) Secara bahasa, "maqashid" (jamak maqashid) berarti maksud, prinsip, maksud, dan tujuan. "Maqashid" hukum Islam menentukan atau menunjukkan tujuan hukum dengan cara-cara islam.

Maqasid al-syariah adalah tujuan diberlakukannya hukum Islam. "Maqasid" di sini dapat diartikan sebagai "kebijaksanaan" di balik definisi hukum islam.

Faktanya, para ulama klasik telah mengembangkan banyak klasifikasi, bahkan Maqassid al-Syariah yang hierarkis. Konsep Maqassid Al-Syariah dalam hukum Islam klasik telah diterapkan dan dipahami secara hierarkis dalam pertimbangan keadaan darurat.

Menurut studi hukum Islam klasik, Maqasid dibagi menjadi tiga kelompok:

Ad-daruriyat, Al-hajiyat, dan At-Tahsiniyat. Daruriyat dibagi lagi menjadi hifz ad- din (perlindungan agama), hifz an-nafs (perlindungan jiwa), hifz al-mal (perlindungan harta benda), hifz al-aql (perlindungan akal), hifz an-nasl (perlindungan keturunan), hifz al'ird. meningkat. (Perlindungan kehormatan).

Daruriyyat (tujuan utama) didefinisikan sebagai tujuan yang harus ada,

(11)

27

kekurangannya mengarah pada kehancuran total kehidupan, misalnya untuk menyelamatkan nyawa, Islam membutuhkan ibadah, Hajiyyat (tujuan sekunder) didefinisikan sebagai sesuatu yang dinikmati orang dan dibutuhkan untuk memudahkan untuk menjangkau kepentingan yang termasuk dalam kategori daruriyyat. Tahsiniyyat (tujuan tersier) diartikan sebagai sesuatu yang tidak membutuhkan atau membutuhkan keberadaannya, tetapi menghiasi proses mewujudkan manfaat Daruriyyat dan Hajiyyat (sebagai terjemahan harfiah dari kata tahsiniyat; dekoratif). Di sisi lain, kekurangannya tidak merusak atau memperburuk kehidupan, melainkan mengurangi rasa keindahan dan etika.

Prioritas terakhir ini adalah kebebasan bergerak seniman. Ketentuan tekstual seperti itu konsisten dengan mereka.

2. Maqasid Syariah Menurut Jasser Auda

Enam fungsi sistem dioptimalkan oleh Jasser Auda sebagai pisau analisis untuk menggunakan teori sistem sebagai pendekatan hukum Islam: sifat kognitif, keutuhan, keterbukaan, hierarki koheren (interrelated hierarchy), multidimensi, dan untuk kenyamanan (purposefulness.). Bukannya menolak atau mengabaikan Maqassid Al-Syariah klasik, Jasser Auda justru mengkritiknya dan mengembangkannya menjadi Maqassid modern yang lebih universal, holistik, manusiawi, dan sistematis. Jasser auda sedang mempertimbangkannya dengan lebih baik.

Jasser Auda sangat menekankan bagaimana Maqasid Al-Syari`ah sanggup dipakai buat memaknai doktrin Islam. Dalam konteks pembangunan insan melalui kebijakan-kebijakan yang ditetapkan pun sebisa mungkin wajib

(12)

28

mempertimbangkan prinsip-prinsip Maqasid Al-Syari`ah & hasrat-hasrat masyarakat. Melalui gagasannya yang baru, Jasser Auda menekankan adanya pergeseran kerangka berpikir pada tahu teori-teori Maqasid al-Syari`ah yang diperinci sang Imam As-Syatibi. Pergeseran atau lebih mudahnya dianggap pemaknaan ulang berdasarkan teori Maqasid syariah yaitu: hifz al-din pada teori Maqasid syariah dimaknai ulang menggunakan menjaga, melindungi &

menghormati kebebasan beragama & berkepercayaan, hifz al-nasl dimaknai ulang menggunakan proteksi terhadap famili & institusi famili, hifz al-`aql dimaknai ulang menggunakan melipatgandakan pola pikir & research ilmiah, hifz al-nafs dimaknai dimaknai ulang menggunakan menjaga prestise humanisme & Hak Asasi Manusia (HAM) & hifz al-harta benda dimaknai ulang menggunakan mengutamakan kepedulian sosial, pembangunan & kesejahteraan sosial.

Harapan berdasarkan teori Maqasid al-Syari`ah ini misalnya halnya yang digaungkan sang pemerintah baru pada Indonesia sekarang, mereka selalu menyuarakan kebijakan yang “pro-rakyat”, adalah mempertimbangkan kemaslahatan dalam rakyatnya. Tentu yang dibutuhkan demikian, bukan hanya penampilan seseorang pemimpinnya yg “merakyat” akan namun lebih krusial berdasarkan itu merupakan kebijakan-kebijakan yang selalu “merakyat”. Melalui pendekatan sistem yang beliau gagas, yaitu: sifat kognitif, integritas, keterbukaan, hierarki yg saling terkait, multidimensi & mempunyai tujuan, Jasser Auda memperlihatkan metodologi aturan Islam yang rahmatan li al-`alamin yaitu berguna bagi umat Islam buat kehidupan yang lebih adil, sejahtera, saling menghormati, mengedepankan tasamuh, toleransi & penuh kedamaian.

Referensi

Dokumen terkait

Pengamatan dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan instrument yaitudalam pelaksanaan tes tertulis diperoleh data

Untuk menghadapi kekuatan Jepang dan Sekutu pemerintah Indonesia membentuk Badan Kemanan Rakyat ( BKR ) pada tanggal 22 Agustus 1945 yang berada di bawah wewenang KNIP.. Oleh

Primi Infantyasning 2001 Pengaruh Citra Negara Asal Produk Terhadap Keinginan Membeli Konsumen Sebuah Studi Empiris Pembelian Telepon Seluler di Kota Semarang

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas dalam aspek kesesuaian isi surat dengan topik adalah 56,16 % atau kategori kurang. Adapun rincian data tersebut dijelaskan

Pada tombol berhenti berguna untuk memberhentikan permainan, tombol kamera untuk mengaktifkan kamera yang berguna untuk melihat dan mengambil benda pada misi

penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan Peraturan Menteri Keuangan mengenai indeks dalam

Dalam kuadran ini, guru menghayati kondisi netral yaitu tidak mengalami kepuasan kerja ataupun ketidakpuasan kerja, dimana total skor indikator dalam Satisfier/Motivator

Penelitian ini dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul “ Pengaruh Akuntansi Sumber Daya Manusia Yang Diugkapkan Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Tehadap Kinerja Dan