• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PENELITIAN DOSEN MADYA STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS GULA AREN DI KABUPATEN TASIKMALAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "USULAN PENELITIAN DOSEN MADYA STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS GULA AREN DI KABUPATEN TASIKMALAYA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PENELITIAN DOSEN MADYA

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS GULA AREN DI KABUPATEN TASIKMALAYA

TIM PENGUSUL :

Candra Nuraini, SP.,M.Si NIDN 00-1512-7402 Unang, Ir., M.Sc NIDN 04-2009-6001

UNIVERSITAS SILIWANGI FAKULTAS PERTANIAN

FEBRUARI 2017

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Tasikmalaya,13 Februari2017

1 Judul Penelitian Strategi Pengembangan Agribisnis Gula Aren di Kabupaten Tasikmalay.

2 Bidang Penelitian : 181/Sosial Ekonomi Pertanian 3 Identitas Peneliti

3.1. Ketua Peneliti :

Nama : Candra Nuraini, SP.,M.Si Jenis kelamin : Perempuan

NIDN 00-151274-02

Disimpin Ilmu : Manajemen Agribisnis (Agribisnis) Pangkat/Golongan : Penata /III C

Jabatan Akademik : Lektor Fakultas : Pertanian

Alamat : Jl.Cirahong No. 73 Ciamis Telepon/HP : 081235000232

3.2. Anggota Peneliti

Nama : Unang, Ir.,MSc.

NIDN : 04-2009-6001

Perguruan Tinggi : Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi 4 Lokasi Penelitian : Kabupaten Tasikmalaya

5 Biaya Penelitian : Rp 12.485.000 (Dua belasjuta empat ratus delapan puluh lima ribu rupiah)

Mengetahui

Fakultas Pertanian - Universitas Siliwangi

Dekan,

Dr. Hj Ida Hodiyah, Ir.,MP NIP. 195811231198612001

Tim Peneliti Ketua,

Candra Nuraini,SP.,M.Si.

NIDN 0015127402

Universitas Siliwangi Ketua LP2M-PMP,

Prof. H. Aripin. PhD NIP.196708161996031001

(3)
(4)

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Penelitian : STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS GULA AREN DI KABUPATEN TASIKMALAYA

2. Tim Peneliti

No NIDN Nama Jabatan

1 0015127402 Candra Nuraini, SP.,M.Si Lektor 2 0417086401 Unang, Ir., M.Sc. Lektor Kepala

3. Objek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian):

Petani gula aren dan pemerintah daerah kabupat 4. Masa Pelaksanaan

Mulai Tahun : 2017 Berakhir Tahun : 2017 5. Biaya Usulan

- Tahun ke-1 : 12485000

6. Lokasi Penelitian (lab/studio/lapangan) - Kabupaten tasikmalaya

7. Instansi lain yang terlibat (jika ada, dan uraikan apa kontribusinya) - Dinas Pertanian, BKP, Diskoperindag

8. Temuan yang ditargetkan (penjelasan gejala atau kaidah, metode, teori, produk, atau rekayasa) - Strategi untuk mengembangkan agribisnis gula aren

9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50 kata, tekankan pada gagasan fundamental dan orisinal yang mendukung pengembangan iptek)

- Memberikan alternatif strategi atau masukan dalam bidang agribisnis terutama untuk komoditi gula aren.

10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran (tuliskan nama terbitan berkala ilmiah internasional bereputasi, nasional terakreditasi, atau nasional tidak terakreditasi dan tahun rencana publikasi)

- Jurnal Nasional

11. Rencana luaran HKI, buku, purwarupa atau luaran lainnya yang ditargetkan, tahun rencana perolehan atau penyelesaiannya

- Rekayasa Sosial

- Artikel dimuat di Jurnal Nasional ber ISSN tidak terakreditas - Makalah disampaikan dalam Pertemuan Nasional

- Buku Ajar

(5)

RINGKASAN

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS GULA AREN DI KABUPATEN TASIKMALAYA

Penelitian ini dilakukan untuk: 1) mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal, 2).

merumuskan alternatif-alternatif strategi pengembangan agribisnis gula aren, 3).

Menentukan prioritas strategi pengembangan agribisnis gula aren

Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif ini menggunakan metode survei dengan alat pengukuran berupa kuesioner. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive sampling ) yaitu Kabupaten Tasikmalaya.

Metode pengambilan sampel secara nonprobabilitas (non-random). Sampel yang menjadi responden dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu pengambil kebijakan atau pejabat di pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya dan pakar akademisi dari Universitas Siliwangi.

Analisis yang digunakan adalah analisis eksternal, analisis internal, matriks SWOT(Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dan AHP (Analytical Hierarchy Process) .Pengolahan matriks dilakukan dengan software Expert Choice.

Kata Kunci :Gula aren, strategi, AHP,SWOT

(6)

PENDAHULUAN

HALAMAN PENGESAHAN ………... ii

DAFTAR ISI ………..………... iii

RINGKASAN PROPOSAL ...………... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahn………... 1

1.2. Tujuan ……….………... 4

1.3. Urgensi Penelitian…………..……... 4

1.4. Hasil Yang Ditargetkan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka…...……….. 6

2.2. PenelitianTerdahulu ……… ……….…….. 10

2.3. LandasanPenelitian ……… 10

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. PenentuanLokasi Penelitian………….. ……….……….. 14

3.2. Teknik Penerikan Sampel ……… 14

3.3. Data Penelitian…………..………. 14

3.4. Metode Analisis……… ……….. 17

BAB IV ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1. Anggaran Biaya ... 22

4.2. Jadwal Penelitian ... 23

DAFTAR PUSTAKA ... 24 LAMPIRAN

(7)

DAFTAR TABEL

No Judul Tabel Hal

4-1 Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian ... 20 4-2 Jastifikasi Anggaran Biaya Penelitian ... 20 4-3 Jadwal dan Rincian Tahapan Kegiatan Penelitian ... 21

(8)

RINGKASAN

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS GULA AREN DI KABUPATEN TASIKMALAYA

Penelitian ini dilakukan untuk: 1) mengetahui keragaan system agribisis gula aren, 2).

mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal, 3). merumuskan alternatif-alternatif strategi pengembangan agribisnis gula aren, 4). Menentukan prioritas strategi pengembangan agribisnis gula aren

Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif ini menggunakan metode survei dengan alat pengukuran berupa kuesioner. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive sampling ) yaitu Kabupaten Tasikmalaya.

Metode pengambilan sampel secara nonprobabilitas (non-random). Sampel yang menjadi responden dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu pengambil kebijakan atau pejabat di pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya dan pakar akademisi dari Universitas Siliwangi.

Analisis yang digunakan adalah analisis eksternal, analisis internal, matriks SWOT(Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dan AHP (Analytical Hierarchy Process) .Pengolahan matriks dilakukan dengan software Expert Choice.

Kata Kunci :Gula aren, strategi, AHP,SWOT

(9)

I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki kekayaan dan kesesuaian sumber daya lahan, kesesuaian agroklimat serta keaneka ragaman hayati yang sangat potensial untuk pengembangan komoditas pertanian, termasuk komoditas perkebunan. Tanaman aren termasuk komoditas perkebunan yang yang memiliki kesesuaian agroklimat dengan kondisi di Indonesia dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga memiliki prospek dan peluang untuk dikembangkan yang dapat meningkatkan perekonomian suatu wilayah.

Namun, karena belum adanya strategi pengembangan atas agroekosistem setempat secara menyeluruh dari hulu sampai hilir.

Menurut Gumbira-Sa’id dan Intan (2001), kemajuan agribisnis sangat tergantung dari kekuatan dan kemauan seluruh masyarakat untuk mengembangkan komoditas unggulan dalam rangka meningkatkan pendapatan para petani. Peran masyarakat agribisnis Indonesia dalam persaingan pasar dunia masih sangat kurang sehingga diperlukan upaya dan kemauan masyarakat pertanian dalam pengembangan agribisnis.

Pengembangan agribisnis akan efektif dan efisien bila disertai dengan pengembangan subsistem-subsistem lainnya, seperti pengolahan hasil dan pemasarannya. Gula semut aren merupakan salah satu produk turunan aren yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan memiliki prospek yang sangat bagus untuk dikembangkan. Permintaan produk gula aren mengalami peningkatan.Terkait dengan permintaan dalam negeri, kebutuhan gula semut terbesar datang dari industri makanan dan obat yang tersebar di sekitar Tangerang dan permintan dari masyarakat disaat menjelang bulan ramadhan. Sedangkan, untuk permintaan ekspor yaitu dari Jerman, Swiss dan Jepang (BI, 2009).

Disamping itu, gula aren juga sebagai pensuplai energi serta sebagai komponen pelestarian lingkungan hidup (Smits, 2004). Tanaman aren juga memiliki potensi dalam menghasilkan etanol. Potensi etanol dari aren adalah yang paling besar di antara semua sumber yang saat ini bisa dilakukan . Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.5/2006, pemerintah memiliki target untuk mengganti 1,48 miliar liter bensin dengan bioetanol. Oleh karena itu, Peraturaran Pemerintah No.5/2006 memberikan gambaran bahwa tanaman aren memiliki peluang untuk dikembangkan karena memiliki produksi etanol yang tinggi per satuan luas lahan sehingga mampu memenuhi kebutuhan bioetanol dalam negeri ataupun untuk diekspor ke luar negeri (Soleh, 2009).

Selain itu, produk gula aren juga mampu mengatasi fenomena yang terjadi pada persoalan kesenjangan antara tingkat produksi di dalam negeri dengan kebutuhan konsumsi

(10)

gula oleh masyarakat sehingga harga gula meningkat dan membebani pola pengeluaran masyarakat. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan gula akan terus meningkat. Menurut Effendi (1999), permintaan gula nasional per tahun yang meningkat akan berdampak terhadap permintaan gula merah sebagai pengganti gula manis. Secara teoritis potensi aren sebagai penghasil gula lebih tinggi dibandingkan tebu per satuan luas lahan, produksi gula yang dihasilkan tanaman aren 2,4 kali lebih besar di bandingkan tanaman tebu. Oleh karena itu, gula aren berpotensi menjadi komoditas substitusi gula pasir andalan di dalam negeri sehingga mampu menekan ketergantungan terhadap impor gula.

Potensi yang dimiliki komoditas pertanian merupakan tantangan dan peluang bagi petani, pengusaha produk-produk komoditas pertanian, dan pemerintah dalam usaha meningkatkan produksi komoditas pertanian. Masa depan komoditas pertanian tergantung pada sejauh mana sistem agribisnis berkembang yaitu keseimbangan antara aspek pertanian, bisnis dan jasa penunjang (Krisnamuthi dan Fausia, 2009).

Sistem agribisnis aren memiliki peluang untuk dikembangkan akan tetapi peluang tersebut belum dimanfaatkan semaksimal mungkin. Pada umumnya, tanaman aren tumbuh begitu saja tanpa adanya budidaya dan animo masyarakat untuk mengembangkan tanaman aren tersebut masih sedikit yang disebabkan karena masyarakat takut akan resiko yang akan terjadi apabila mereka mengembangkan tanaman aren. Kepunahan tanaman aren yang memiliki banyak manfaat akan semakin cepat terjadi apabila tidak dikembangkan.

Sehubungan dengan itu, pemerintah telah mulai menggalakkan tanaman aren dengan menganjurkan masyarakat membudidayakannya. Pada tahun 1959, pemerintah melalui Dirjen Industri Kecil Departermen Perindustrian RI telah mengeluarkan surat keputusan No.

1959/XIII/86, tentang pengamanan pohon aren. (Rangkuti, 1987).

Jawa Barat merupakan daerah persebaran aren terluas di Pulau Jawa sekitar 13.878 Hektar. Kabupaten Tasikmalaya memiliki kondisi geografis yang sangat mendukung terhadap pertumbuhan tanaman aren, sehingga merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi aren cukup besar di Jawa Barat. Pengembangan agribisnis gula aren di Tasikmalaya semakin pesat sejalan dengan program pengelolaan Hutan Lestari di lahan hutan rakyat yang tergabung dalam Unit Manajemen Hutan Rakyat (UMHR) tersebar beberapa kecamatan, terutama di 3 (tiga) kecamatan dengan jumlah petani sebanyak 1.800 orang, yaitu Kecamatan Bantarkalong (7 desa, 300 orang petani), Kecamatan Bojong Gambir (5 desa, 1.300 petani aren) dan Kecamatan Pageurageung (2 desa, 200 petani).

(11)

1.2 Permsalahan

Sehubungan dengan hal-hal yang telah diungkapkan sebelumnya, dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimanakah keragaan sistem agribisnis gula aren di Kabupaten Tasikmalaya?

2. Apakah yang dapat diidentifikasikan sebagai faktor kekuatan dan faktor kelemahan utama, baik faktor internal maupun faktor eksternal, yang berpengaruh terhadap strategipengembangan agribisnis aren di Kabupaten TAsikmalaya

3. Bagaimana rumusan alternatif-alternatif strategi pengembangan agribisnis gula aren 4. Prioritas kebijakan apa yang secara tepat harus diambil oleh pemerintah daerah

Kabupaten Tasikmalaya untuk melaksanakan pengembangan agribisnis aren

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini antara lain:

1. mengetahui sistem agribisnis gula aren

2. Menganalisis faktor-faktor yang berkaitan dengan pengembangan agribisnis gula aren, baik dari faktor internal maupun faktor eksternal berupa kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity) maupun ancaman (threat);

3. Merumuskan strategi-strategi kebijakan pengembangan agribisnis gula aren;

4. Memilih prioritas strategi kebijakan berdasarkan pertimbangan potensi, kemampuan dan kendala yang ada.

1.4 Urgensi penelitian

Penelitian ini memiliki peranan yang penting dalam pengembangkan tanaman aren.

produk – produk yang dihasilkan tanaman aren memiliki nilai ekonomis. Produk yang paling besar nilai ekonomisnya adalah gula aren. Produk gula aren selain dikonsumsi dalam negri juga diminati oleh pasar ekspor terutama dalam bentuk gula semut. Negara-negara tujuan ekspor tersebut antara lain Jepang, AS dan negara-negara di Eropa ( Burhanuddin, 2005). Hal ini berdampak pada peningkatan nilai ekspor, sehingga dapat meningkatkan devisa dan perekonomian nasional.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengambil kebijakan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya dalam rangka pengembangan agribisnis gula aren dengan pemberdayaan masyarakatnya daerah Kabupaten Tasikmalaya, sehingga mampu membawa Kabupaten Tasikmalaya menjadi daerah yang mampu bersaing di

(12)

era globalisasi ekonomi dan mampu meningkatkan kesejahteraan sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat.

1.5. Hasil Yang Ditargetkan

Dalam konteks sebagai produk penelitian internal yang didanai DIPA Universitas Siliwangi, hasil yang ditargetkan dari penelitian ini adalah :

a. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi strategi untuk melakukanpengembangan terhadap komoditas gula aren, sehingga mampu memanfaatkan potensi dansumberdaya alam sehingga mampu memberikan kontribusi pendapatan bagi penduduk di Kabupaten Tasikmalaya

b. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dimuat dalam jurnal ilmiah;

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Aren

Aren (Arenga pinnata. Merr) adalah tumbuhan yang termasuk ke dalam famili Palmae dan genus Arenga.Batangnya tidak berduri, tidak bercabang, tinggi dapat mencapai 25 meter dan diameter pohon dapat mencapai 65 cm. Batang terbalut oleh ijuk sehingga pelepah daun yang sudah tua sulit lepas dari batang. Oleh karena itu batang pohon sering ditumbuhi oleh banyak tanaman jenis paku-pakuan. Panjang tangkai daun dapat mencapai 1.5 m, helaian daun mencapai 1.4 m dengan lebar daun 7 cm dan bagian bawah daun memiliki lapisan lilin.

Pohon aren berumah satu dengan panjang tongkol betina dan jantan sekitar 2.5 m.

Pohon mulai berbuah pada umur 6-12 tahun. Masa berbuah (masa produktif) umumnya berlangsung 2-5 tahun sampai pohon mati, lebih dari 50 tahun. Aren termasuk tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) yaitu biji buahnya terbungkus daging buah (Sunanto, 1993).

Buah aren berbentuk bulat, berdiameter 5-4 cm, di dalamnya berisi 3 biji buah yang berbentuk satu siung bawang putih. Kulit buah pada waktu muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna kekuning-kuningan, lunak dan dapat menyebabkan gatal pada kulit.

Tumbuhan aren menyebar secara alami di Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya. Pohon aren tumbuh baik pada ketinggian antara 0–1400 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan minimum 1200 mm setahun. Pada

(13)

daerah yang mempunyai ketinggian kurang dari 500 m dan lebih dari 800 m, tanaman aren masih dapat tumbuh namun produksi buahnya kurang memuaskan.

Biji aren dikenal sebagai biji yang cukup sulit untuk dikecambahkan. Berdasarkan kondisi fisik benih aren dikelompokkan benih ortodoks karena memiliki fase dorman yang panjang hingga lebih dari 4-6 bulan sebelum berkecambah. Karakter kulit benih yang keras diyakini sebagai pembatas proses perkecambahan meskipun kondisi lingkungan di sekitarnya sudah mendukung. Beberapa percobaan dengan menggunakan asam keras (H2SO4 atau H202) maupun fermentasi telah berhasil mempercepat perkecambahan menjadi hanya 2 atau 3 minggu saja.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang strategi pengembangan agribisnis aren telah banyak dilakukan, antara lain, Aris Aria Samudra(2011) yang menyimpulkan bahwa Strategi pengembangan agribisnis aren yang cocok dalam meningkatkan pendapatan petani aren di Kecamatan Mungka, yaitu (1) membangun lahan pembibitan tanaman aren, (2) peningkatan luas lahan tanaman aren, skala produksi dan kualitas gula aren, (3) memberikan penyuluhan tentang budidaya, (4) membangun pabrik gula aren secara kelompok dengan teknologi tepat guna, (5) pelatihan pengolahan gula aren yang berkualitas, (6) mengembangkan kawasan agroindustri berbasis aren dan (7) membangun sistem informasi tanaman aren yang berbasis web.

Sugiyowati dkk(2015) dalam Penelitian tentang Strategi Pengembangan Agroindustri Gula Aren Di Kabupaten Kendal menyimpulkan bahwa biaya yang dikeluarkan dalam satu kali proses produksi adalah Rp 89.960 dengan rata-rata produksi 10,48 kg. Penerimaan yang diperoleh yaitu Rp 108.157 dan pendapatan yang diperoleh adalah Rp 18.196. Analisis kelayakan usaha nilai R/C ratio 1,2 dan B/C ratio 0,2 yaitu usaha ini menguntungkan.

Analisis aspek pemasaran yaitu nilai marjin pemasaran, farmer's share dan nilai efisiensi pemasaran pada semua saluran pemasaran gula aren di Kabupaten Kendal sudah berjalan efisien. Posisi usaha pengolahan gula aren berada pada kuadran I. Alternatif strategi pengembangan agroindustri gula aren dengan menggunakan strategi S-O yaitu mendukung pertumbuhan agresif yaitu dengan pengembangan diversifikasi produk , penguatan pengembangan pasar, membuka jaringan pemasaran dan orientasi ekspor, peningkatan kapasitas produksi, peningkatan promosi melalui kegiatan pameran, penerapan standar mutu produk, penguatan sebagai produk unggulan khas daerah, mengoptimalkan kegiatan riset spesifik lokasi.

(14)

2.3 Landasan Teori 1. Analisis SWOT

Dengan menggunakan analisis SWOT, diharapkan penelitian ini dapat mengungkapkan faktor internal dan faktor eksternal yang dianggap penting dalam mencapai tujuan, yaitu dengan mengidentifikasikan kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity), dan ancaman (threat). Analisis ini didasarkan pada logika berpikir bahwa dalam menentukan strategi kebijakan yang akan diimplementasikan, sebuah organisasi harus memaksimalkan kekuatan dan peluang, dan sekaligus dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada, sehingga dapat dicapai keseimbangan antara kondisi internal dengan kondisi eksternal. Analisis SWOT memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

a. Tidak hanya dapat membuat ekstrapolasi masa depan, analisis SWOT dapat dipakai untuk membuat masa depan;

b. Bersifat multiguna dan sederhana;

c. Cocok dengan tehnik lain, antara lain Delphi, Brainstroming, time series, regression (ekonometri), dan AHP;

d. Dapat dipakai membangun untuk konsensus berdasarkan kebutuhan dan keinginan (Soesilo, 2002).

2. AHP

Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah salah satu bentuk model pengambilan keputusan yang pada dasarnya berusaha menutupi kekurangan dari model pengambilan keputusan yang lainnya. Alat utama dalam model AHP ini adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya berupa persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dan tidak terukur dipecah ke dalam kelompokkelompoknya dan kemudian kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi sebuah bentuk hirarki (Brojonegoro, 1992).

Dalam proses penyusunan model AHP, terdapat 2 tahapan yang utama, yaitu: 1.

Penyusunan Hirarki (Dekomposisi) 2. Evaluasi Hirarki Penyusunan hirarki atau dekomposisi mencakup 3 proses berurutan yang merupakan proses iterasi, yaitu (a) identifikasi level dan elemen, (b) definisi konsep, dan (c) formulasi pertanyaan.

Proses penyusunan hirarki sebenarnya merupakan proses iterasi dimana konsep- konsep, pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawabannya menentukan elemen dan level dari suatu hirarki. Ketidakjelasan atau kesalahan dalam proses menjawab pertanyaan akan

(15)

membuat para pengambil keputusan memilih kriteria atau alternatif yang salah, oleh karena itu semua pertanyaan seharusnya dijawab dan konsisten dengan informasi yang ada. Proses dekomposisi merupakan langkah terpenting dalam penyusunan model AHP, karena dari langkah inilah sebuah validitas dan kemapuhan model dapat diuji (Brojonegoro, 1992).

III. METODE PENELITIAN

3.1Penentuan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive sampling ) di Kabupaten Tasikmalaya. Daerah ini dipilih karena merupakan salah satu sentra padi organik Indonesia dengan luas areal 120,245 Ha yang telah mendapatkan sertifikasi international dari IMO dan Indonesian Organik Farming Certification (INOFICE).

3.2 Penentuan Sampel Penelitian

Metode pengambilan sampel secara nonprobabilitas (non-random), yaitu dengan Purposive sampling” yang mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu, sampel dipilih secra cermat, sehingga relevan dengan rancangan penelitian (Soeratno dan Arsyad, 2003 : 119). Sampel yang menjadi responden dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu yang berasal pemerintah daerah (pejabat di Kabupaten Tasikmalaya) dan pakar akademisi dari Universitas Siliwangi.

3.3 Data penelitian

Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kegiatan wawancara dengan pejabat di Kabupaten Tasikmalaya dan pakar akademisi.

Data sekunder dilakukan dengan mengambil data pada instansi terkait.

3.4 Metode Analisis

Metode analisis digunakan kombinasi antara analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Analisis SWOT dipilih karena analisis ini sangat bermanfaat dalam proses perencanaan strategi. Setelah didapatkan opsi strategi, maka dilanjutkan proses pemilihan strategi terbaik. Pemilihan strategi ini digunakan analisis Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP dipilih karena AHP dapat membantu menentukan pilihan terbaik yang melibatkan banyak kriteria berdasarkan intuisi dan persepsi para ahli dengan tetap memperhatikan konsistensi.

(16)

Pada penelitian ini dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1. Analisis SWOT dibuat dengan cara mengidentifikasikan faktor internal dan faktor eksternal untuk menentukan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pengembangan agribisnis gula aren melalui pemilihan strategi kebijakan oleh orang yang dianggap ahli;

2. Menggunakan analisis interaksi IFAS-EFAS (Internal Factor Analysis Sistem - External Factor Analysis Sistem) dengan elemen-elemen yang berkaitan untuk menghasilkan alternatif strategi pilihan yang sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai;

3. Pendekatan AHP dibuat dengan cara memecah suatu masalah yang kompleks dan menyusunnya dalam suatu hirarki, kemudian dilakukan penilaian atas hirarki tersebut oleh orang yang dianggap ahli.

4. Tahapan analis data dengan menggunakan software Expect Choice.

Analisis SWOT

Tahapan-tahapan dalam melakukan analisis SWOT dilakukan sebagai berikut:

1. Identifikasi Faktor-Faktor Internal Dan Eksternal Tahap pertama dalam analisis SWOT adalah melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya yang dianggap berpengaruh secara positif maupun secara negatif dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan daerah

2. Penyusunan Kuisioner Setelah faktor-faktor internal dan eksternal telah teridentifikasi, kemudian disusun sebuah kuisioner sebagai sarana untuk mendapatkan penilaian dari responden terhadap faktor-faktor yang telah dirumuskan.

3. Penentuan responden Setelah kuisioner selesai disusun, maka tahap berikutnya adalah penentuan responden yang akan mengisi kuisioner tersebut. Penentuan responden dilakukan dengan mempertimbangkan keahlian dan keterkaitan calon responden dengan permasalahan yang akan diteliti.

4. Analisis Data Setelah pengisian kuisioner, maka akan didapatkan persepsi ahli atas faktorfaktor internal dan eksternal yang ada di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya.

5. Perumusan Strategi Untuk mendapatkan prioritas dan keterkaitan antar strategi, maka dari hasil pembobotan IFAS-EFAS kuisioner SWOT untuk masing-masing indikator

(17)

tersebut, dilakukan interaksi kombinasi dari strategi yang meliputi kombinasi internaleksternal, yang terdiri dari: 1. Strategi Strength-Opportunity (SO); Interaksi kombinasi strategi SO: yaitu suatu strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang; 2. Strategi Strength-Threat (ST); Interaksi kombinasi strategi ST: yaitu suatu strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman; 3.

Strategi Weakness-Opportunity (WO); Interaksi kombinasi strategi WO: yaitu suatu strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang; 4. Strategi Weakness-Threat (WT) Interaksi kombinasi strategi WT: yaitu suatu strategi yang meminimalkan kelemahan untuk mengatasi ancaman.

Analytical Hierarchy Process

Ciri pemecahan model AHP adalah menggunakan hirarki yang menguraikan permasalahan yang kompleks menjadi elemen-elemen yang lebih sederhana. Hirarki dari metode ini dapat dibagi menjadi Goal, Sasaran, dan Strategi.

1. Prinsip Penyusunan Hirarki Dalam penelitian ini, hirarki yang akan digunakan dalam menentukan kebijakan pembangunan daerah yang terbaik adalah hirarki yang terdapat pada Alternatif strategi yang digunakan merupakan hasil dari analisis SWOT yang telah dilakukan sebelumnya.

2. Penyusunan Kuisioner dan Responden Pengisian kuisioner bertujuan untuk menjaring pesepsi responden sebagai expert untuk menghasilkan data primer

3. Penilaian Kuisioner AHP Penilaian responden atas kuisioner AHP dilakukan dengan memberikan penilaian dari skala 1 sampai 9.

4. Perumusan Strategi Pengolahan data dengan metode AHP ini dilakukan dengan memberikan bobot kepada masing-masing responden

5. Pengolahan Data Pengolahan data dalam metode AHP ini akan dilakukan dengan menggunakan software Expert Choice 2000 2nd edition.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Brojonegoro PS, Bambang. 1992. AHP (the Analytical Hierarchy Process). Pusat Antar University – Studi Ekonomi Universitas Indonesia;

Leni Sugiyowati, Karno, Titik Ekowat.2015. Strategi Pengembangan Agroindustri Gula Aren Di Kabupaten Kendal.Jurnal Agromedia. Vol. 33, No. 1 Maret 2015

Listyati, D. 1994. Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr) dan Pemanfaatannya di Jawa Barat. Buletin Balitka No. 2000 hal 47 – 52

Rangkuti, F. 2014. Teknik Membdah Kasus Bisnis Analisis SWOT Cara perhitungan Bobot, Rating, dan OCAI. PT. Gramdia Pustaka Utama: Jakarta

Saaty, L. Thomas. 2000. Decision Making For Leaders. University of Pittsburgh;

Smits, W. 2004. Pengalaman Pengembangan Tanaman Aren untuk Koservasi Lahan dan Lingkungan Hidup. Makalah Seminar Pengembangan Aren, Tondano, 19 April 2004.

Sunanto, H. 1993. Aren Budidaya dan Multigunanya. Kanisius. Anggota IKAPL.

Yogyakarta.

(19)

BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1. Anggaran Biaya

Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan program penelitian ini diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp 12,485.000, terbilang dua belasjuta empat ratus delapan puluh lima ribu rupiah. Rincian komponen biaya dimaksud dinyatakan dalam Tabel 4.1.

berikut.

I BAHAN HABIS

JUMLAH

KOMPOSISI (%)

(Rp)

ATK dan lain-lain

2,985,000

Jumlah Biaya untuk Bahan habis

2,985,000 24%

II SEWA ALAT

Sewa Kendaraan

3,600,000 29%

III TRANSPORTASI

Transportasi Penjajagan

900,000

Transportasi Survai

5,000,000

Jumlah Biaya Transportasi

5,900,000 47%

12,485,000 100%

(20)

Tabel

Perincian Anggaran Biaya Penelitian

No URAIAN SAT VOL BIAYA/

JML (Rp) SAT

(Rp) I BAHAN HABIS ATK

1.1 Kertas HVS 80 gram rim 3

45,000

135,000

1.2 Copy Kuisioner 20 ex 10 lm lmbr 100 150

15,000

1.3 Balpoint 1 doze doze 1

85,000

85,000

1.4 Catrigd Tinta Printer pcs 2

325,000

650,000

1.5 Copy dan Jilid Laporan 40% paket 3 200,000

600,000

1.6 Copy dan Jilid Laporan 70% paket 3

250,000 750,000

1.7 Copy dan Jilid Laporan Akhir Paket 3

250,000 750,000

Biaya Bahan habis ATK

2,985,000 II BIAYA SEWA ALAT

2.1 Sewa Kendaraan Operasional hari 12 300,000

3,600,000

Biaya Sewa Alat

3,600,000 III PENJAJAGAN

3.1 Penjajagan ke institusi terkait HOK 6

150,000 900,000

Transportasi Penjajagan 900,000

IV PELAKSANAAN SURVAI

4.1 Pelaksanaan Survai Lapangan HOK 20 250,000

5,000,000

Transportasi Survai

5,000,000

Total Biaya Penelitian 12,485,000

(21)

4.2. Jadwal Penelitian

Penelitian ini memerlukan waktu sekitar enampuluh hari kerja, sejak tahapan persiapan, pengumpulan data, penyusunan laporan hingga pekerjaan penggandaaan laporan.

Pelaksanaan penelitian direncankan selama 8 bulan pada tahun 2017. Untuk lebih jelasnya urutan tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat dalam dapat dilihat dalam Tabel 4.2 berikut.

Tabel.4.2 Jadual Penelitian

No Tahapan Kegiatan

Tahun 2017 Bulan Ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 1 Persiapan

2 Pengumpulan Data

a. Data sekunder

b. Data primer (ground chek)

3 Penyusunan Laporan

4 Penggandaan Laporan

(22)

Lampiran 1.

SUSUNAN ORGANISASI DAN PEMBAGIAN TUGAS

NO NAMA / NIDN

INSTANSI ASAL

BIDANG ILMU

ALOKASI WAKTU

URAIAN TUGAS 1 Candra

Nuraini, SP.,M.Si NIDN 00-1512- 7402

Jurusan Sosek Pertanian (Agribisnis) Fak.

Pertanian Universitas Siliwangi

Manajemen Agribisnis

8 Minggu

Team Leader :

• Mengkoordinasikan seluruh kegiatan penelitian meliputi kegiatan :

• Mengkoordinasikan persiapan dan penyusunan proposal penelitian;

• Mengkoordinasikan pelaksanaan survai penelitian hingga penyusunan laporan hasil penelitian serta publikasi hasil penelitian.

2 Unang, Ir.,M.Sc

Jurusan Sosek Pertanian (Agribisnis) Fak.

Pertanian Universitas Siliwangi

Sosial Ekonomi Pertanian

8 Minggu

Anggota Team :

• mempersiapkan penyusunan usulan penelitian, dengan bobot substansi materi pada aspek- aspek sosial ekonomi pertanian;

• turut serta dalam pelaksanaan survai penelitian

• turut serta dalam penyusunan laporan penelitian

• berupaya membantu ketua Tim Peneliti dalam mempublikasikan hasil penelitian, dengan bobot materi pada analisis aspek sosial ekonomi pertanian.

(23)

1. Ketua Tim

IDENTITAS DIRI

Nama : Candra Nuraini

Tempat/tanggal lahir : Jember, 15 Desember 1974 Jenis Kelamin : Perempuan

Perguruan Tinggi : Universitas Siliwangi

Alamat : Jl. Siliwangi No.24 Tasikmalaya Telp/Fax : (0265) 330634 Fax. (0265) 325812

Alamat Rumah : Jl. Cirahong No. 73 Kabupaten Ciamis Jawa Barat

Telp/Fax : 08179693986, 081235000232

Alamat e-mail : Candra151274@gmail.com , candranuraini12@gamil.com

RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI Tahun

lulus

Program Pendidikan (Diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor)

Perguruan Tinggi

Jurusan/

Program Studi

2001 Pasca Sarjana / S-2 UGM Magister

Manajemen Agribisnis

Fakultas Pertanian

1998 Sarjana / S-1 Universitas

Jember

Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian

PENGALAMAN PENELITIAN

Tahun Judul Penelitian Ketua/angg

ota Tim

Sumber Dana 2003 Peningkatan Pendapatan wanita Nelayan Melalui

Model Pembinaan Terpadu Kompetitif

Anggota DIKTI 2004 Motivasi Kerja dan faktor-faktor yang

Berpengaruh Terhadap Pendapatan Nelayan Tradisional (Studi kasus di kecamatan Puger Kabupaten jember)

Ketua LPPM Univ Muhammady ah Jember 2005 Kajian Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan di

Perairan Selat Madura dengan Menggunakan Metode Holistik dan Analisis ekonominya

Anggota Univ.

Trunojoyo 2008 Perberdayaan Wanita Nelayan Melalui Ketua Dosen Muda

(24)

Pengembangan Agribisnis Perikanan Sebagai upaya Model Pembinaan TErpadu dalam RAngka Peningkatan Pendapatan Keluarga Nelayan di kabupaten Bangkalan

DIKTI

2008 Keragaan Industri Krupuk Udang di Kecamatan Kwanyar Kabupaten bangkalan

Ketua DIPA

unijoyo 2008 Model Pengembangan Agribisnis Terpadu dengan

Pemberdayaan institusi Lokal/PEsantren (Studi kasus di beberapa pondok Pesantren di Wilayah Madura)

Anggota Hibah Bersaing DIKTI 2014 Model Kelembagaan pada Agribisnis Padi Organik

di kabupaten Tasikmalaya

Ketua Swadaya 2016 Analsis Efisien, daya Sainga dan Strategi

pengembangan Agribisnis Padi Organik di Kabupaten Tasikmalaya

Ketua Hibah doktor

KARYA ILMIAH*

A. Buku/Bab Buku/Jurnal

Tahun J u d u l Penerbit/Jurnal

2001 Efektifitas kemitraan Perusahaan Inti Rakyat (PIR) lokal Teh Jawa Tengah

Thesis 2004 Peningkatan Pendapatan wanita Nelayan Melalui Model

Pembinaan Terpadu Kompetitif

Agritrop Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2. No.2 Desember 2004 ISSN : 1693-2897 2004 Motivasi Kerja dan faktor-faktor yang Berpengaruh

Terhadap Pendapatan Nelayan Tradisional (Studi kasus di kecamatan Puger Kabupaten jember)

Embryo Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 1 No.2 Desember 2004 ISSN : 0216-0188

2006 Kajian Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan di Perairan Selat Madura dengan Menggunakan Metode Holistik dan Analisis ekonominya

Protein Jurnal Ilmu-ilmu Peternakan dan

Perikanan Univ

Muhammadyah Malang Vol 13 No. 1 th 2006 ISSN 14103281 2009 Keragaan Industri Krupuk Udang di Kecamatan

Kwanyar Kabupaten bangkalan

PAMATOR Jurnal Ilmu Sosial, Ekonomi dan Humaniora. Vol 2. No.1 Januari 2009

2009 Perberdayaan Wanita Nelayan Melalui Pengembangan Agribisnis Perikanan Sebagai upaya Model Pembinaan TErpadu dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Keluarga Nelayan di kabupaten Bangkalan

Embryo Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 6 No.2 Desember 2009 ISSN : 0216-0188

2009 Model Pengembangan Agribisnis Terpadu dengan Pemberdayaan institusi Lokal/Pesantren (Studi kasus di beberapa pondok Pesantren di Wilayah Madura)

Embryo Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 1 No.2 Desember 2004 ISSN : 0216-0188

(25)

RIWAYAT HIDUP

1. NAMA LENGKAP : Unang , Ir. MSc.

2. TEMPAT, TGL LAHIR : Tasikmalaya, 17 Agustus 1964 3. KEBANGSAAN : Indonesia

4. Agama : Islam

5. ALAMAT : Pondok Tandala Jl. Manggis No. 86 Kawalu

Tasikmalaya 46118. Telp. 0265 310326 ; HP 081321246970 ; Email: unang@unsil.ac.id 6. JABATAN AKADEMIK : Lektor Kepala

7. PANGKAT/GOL.RUANG : Pembina/ IV-A

8. PENDIDIKAN :

1. Jurusan Perikanan Fak. Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung (S1) (Lulus 1989)

2. Agriculture Development, Gent University Belgium (S2) (Lulus 1996) 3. Training: Short Course on Market Access and Sustainable Agriculture.

Wageningen International The Netherland (2007).

9. BAHASA : BICARA TULISAN INDONESIA : Bahasa Ibu Bahasa Ibu INGGRIS : Baik Baik 10. KEANGGOTAAN DALAM LEMBAGA/ ASSOSIASI:

- Jaringan Analis Kebijakan Pertanian

- Komisi Plasma Nutfah Daerah Kota Tasikmalaya

- Jaringan Kerjasama Pengembangan Kemitraan UKM (JKPK-UKM) Kota Tasikmalaya

11. PENGALAMAN KERJA:

A. Tahun 1991 s/d sekarang Bekerja di Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Posisi Jabatan : Staf Pengajar

Tugas pokok dan fungsi :

- Mengajar, Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat..

(26)

-

-

-

-

Membina Mata kuliah (1991- 1994): (1) Limnologi, (2) Mikrobiologi, (3) Akuakultur, (4) Oseanografi

Membina mata kuliah(1996- sekarang):

(1) Makroekonomi, (2) Perencanaan Wilayah dan (3) Ekonomi Sumberdaya.

Sejak Tahun 2000 mengajar di Program Pascasarjana Agribisnis untuk matakuliah: (1)Ekonomi Makro Madya, (2) Pembiayaan Usahatani dan (3) Politik Pertanian.

Membimbing skripsi S1 dan S2 Agribisnis B. Tahun 1991 s/d 1994 - Sekretaris Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian

UNSIL

- Kepala Laboratorium Perikanan (Sumberdaya Perairan) Fakultas Pertanian UNSIL

Tahun 1996 s/d 1998 - Kepala Laboratorium Biometrik Fakultas Pertanian UNSIL

Tahun 1998 s/d 2004 Sekretaris Jurusan Sosial ekonomi/Agribisnis Fakultas Pertanian UNSIL

Tahun 2002- 2006 Kelompok Kerja untuk Pembangunan Kota dan Kabupaten Tasikmalaya untuk merespon berbagai peluang dari Unieropa.

Tahun 2004 – 2006 - Biro Kerjasama : Kepala Bidang Kerjasama Internasional Universitas Siliwangi

Tahun 2005 – Sekarang Vice Director Tasikmalaya Trade and Industy Guide (TTIG), Sebuah lembaga yang memfasilitasi berbagai peluang (akses pasar, pendanaan, pelatihan, dll) bagi pengembangan UKM (Usaha Kercil Menengah) di Tasikmalaya

2006 – 2010 Pembantu Dekan I Fakultas Pertanian Bidang Akademik

2014-2016 Ka UPT Kerjasama Universitas Siliwangi 2016- Sekarang Kapus Kerjasama Peelitian dan PPM Lembaga

Penelitian dan PPm Universitas Siliwangi C. Tahun 1998 s/d sekarang

- Tim ahli pada berbagai kajian Ekonomi dan sosial ekonomi Pertanian a.l:

§ Pengembangan Wanatani (Kerjasama Dephutbun)

§ Profile Investasi Kawasan andalan Priangan Timur: core bussines kelautan

§ Profile Investasi Kabupaten Tasikmalaya: core bussines kelautan

§ Analisis Kebijakan Pertanian: industri broiler di Tasikmalaya (Team Leader, kerjasama

Bappenas/USAID/DAI)

§ Penyusunan Masterplan Pembangunan Kabupaten Tasikmalaya (Kerjasama Komisi

(27)

Unieropa- SPF (Small Project Facility).

§ Establishment of Support Structure for Small and Medium Enterprises in Tasikmalaya

(Kerjasama Unsil- Pemda Kabupaten Tasikmalaya dan Komisi Uni Eropa-SPF) 2004 – Sekarang Researcher associate Komisi Pemantau Pelaksanaan

Otonomi Daerah (KPPOD) Jakarta.

D. Tahun 2004- 2006 - Management Board (Financial affair) Female Cancer Program: See and Treats in Regency and City of Tasikmalaya, Leiden University The Netherland.

E. Tahun 2005 -

-

-

Studi Banding ke Belanda dalam kerangka pengembangan Usaha Kecil Menengah dan kelembagaan (Kepala Rombongan)

Misi dagang ke Eropa Timur ( Praha, republik Zcech dan Bratislava, Republik Slovak) (Penanggung jawab untuk peserta Kabupaten Tasikmalaya)

Peserta Pameran di Milan Itali (Fierra Milano) untuk komoditi Kerajinan (Natural fibre) (Penanggung jawab).

10. PENELITIAN/KARYA TULIS

1 Optimasi Alokasi Lahan Pada Sistem pengelolaan Usaha Wanatani (Kasus di Laboratorium

Lapangan Wanatani UNSIL)

Prosiding Pengembangan Model Wanatani DAS Citanduy Tahap IV, Desember 2001, hal 30-47

2 Analisis Ekonomi Program Pengembangan Wanatani di Laboratorium Wanatani

Prosiding Pengembangan Model Wanatani DAS Citanduy Tahap IV, Desember 2001, hal 21-29

3 Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Usahatani Padi Organik

Jurnal Ilmiah Talun, Volume Edisi Khusus Juli 2007. ISSN 1693-6396.

hal. 95-111

4 Developing pilot projects for Agricultural Development Strategy in the Tasikmalaya Regency

Jurnal Ilmiah Talun, Volume 5 No.

1 Januari-Juni 2006. ISSN 1693- 6396. hal. 83-99

5 Perencanaan Pemanfaatan Sumberdaya Perairan Waduk Jatiluhur melalui Pemeliharaan Ikan dalam Keramba Jaring Apung

Jurnal Ilmiah Agribisnis

(TERAKREDITASI), Vol. VI No. 2 dan Vol VII No. 1 Juli 2002-Juni 2003, hal 36-43.

6 Profitability and Efficiency of Broiler Industry in Tasikmalaya

DITERBITKAN

INTERNASIONAL (Applications of The Policy Analysis Matrix In

(28)

Indonesian agriculture, page: 198- 223), Tahun 2004

7 Profil Pelayanan Birokrasi Perizinan Usaha di Kota Balikpapan Kalimantan Timur

Hasil Kajian di

sebarluaskan/dipublikasikan ke seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia. Tahun 2006

Demikian riwayat hidup ini kami buat dengan sebenarnya dan untuk digunakan seperlunya.

(29)
(30)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil uji prototype yang didasarkan pada perbandingan sistem lama dan sistem baru yang menyatakan bahwa sistem website e- commerce ini memiliki sistem

Hasil pengujian aktivitas antibakteri dari kelima ekstraksi memperlihatkan hanya ekstrak A.chromis dan C.aerizusa yang aktif terhadap bakteri B.megaterium dengan nilai

“Manajemen Pengelolaan Buku di Micro-Library Sembulang, Batam, Kepulauan Riau”. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan minat baca masyarakat, terutama para pelajar,

Keberadaan Pedagang di Taman Wisata Alam Cimanggu Berdasarkan Tanggapan Pengelola dan Wisatawan Universitas Pendidikan Indonesia |

Kadar hemoglobin selama pemeliharaan hari ke-0, 15, 30, dan setelah uji tantang pada perlakuan pakan tanpa probiotik dan injeksi PBS (K-), pakan tanpa probiotik dan injeksi

Dana tahapan per masa masuk sekolah yang diberikan perusahaan pada peserta asuransi sistem syariah merupakan persentase dari jumlah premi yang dibayar oleh peserta,

Selanjutnya, kata tersebut digunakan sebagai salah satu nama kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW., karena Al-Qur’an terdiri atas sekumpulan surah dan ayat yang

Demikian penjelasan singkat saya, dan menurut saya alangkah lebih baik lagi untuk lebih memahami Al- Quran, karena dengan mempelajari Al-quran akan dapat mengetahui akan