• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

19 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen sesungguhnya (True Experimental Research). Rancangan penelitian ini menggunakan The Posttest-Only Control Group Design, dalam design ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Home industri tahu dan tempe desa Tegalbang utara kecamatan Palang kabupaten Tuban. Peneltian ini dipersiapkan pada bulan Oktober 2020 sampai dengan bulan Oktober 2021.

3.3 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah 100 kg kedelai (Glycine max. L. Merr) yang terdapat pada home industri tahu dan tempe desa Tegalbang utara kecamatan Palang kabupaten Tuban.

3.3.2 Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling, teknik ini digunakan karena setiap unit atau anggota populasi itu bersifat homogen, sehingga anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Pengambilan sampel Glycine max. L.

Merr dilakukan secara acak.

3.3.3 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah Glycine max. L. Merr. Glycine max. L.

Merr yang digunakan adalah sebanyak 100 gram untuk masing-masing sampel.

Penentuan jumlah pengulangan pada sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus federer, yaitu (t-1) (r-1) ≥ 15 dimana t adalah perlakuan dan r adalah

(2)

replikasi atau jumlah pengulangan (Muntaha et al., 2015). Banyaknya pengulangan dihitung dengan rumus sebagai berikut.

(t-1) (r-1) ≥ 15 (4-1) (r-1) ≥ 15 3 (r-1) ≥ 15 3r - 3 ≥ 15 3r ≥ 15 + 3 3r ≥ 18 r≥ 6 n = t.r n =4.6

n = 24 sampel penelitian keterangan:

r : Jumlah pengulangan t : Perlakuan

n : Jumlah sampel penelitian (unit eksperimen)

Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan hasil 6 pengulangan sehingga total sampel penelitian yang digunakan yaitu 4 x 6 = 24 sampel.

(3)

3.4 Variabel Penelitian 3.4.1 Variabel Bebas

Variabel bebas penelitian ini yaitu lama waktu perendaman kedelai menggunakan air dan sari jeruk nipis yang dilakukan selama 2 jam, 4 jam, dan 6 jam.

3.4.2 Variabel Terikat

Variabel terikat penelitian ini yaitu lama fermentasi Glycine max L. Merr yang ditandai dengan munculnya miselium pada kedelai dan hasil uji organoleptik yang meliputi warna, aroma, tekstur, rasa serta tingkat kesukaan tempe.

3.4.3 Variabel Kontrol

Variabel kontrol penelitian ini yaitu temperatur proses pembuatan tempe, lama perebusan, jumlah ragi yang diberikan, pH proses perendaman kedelai yaitu pH= 4, diameter lubang pada plastik pembungkus, jarak antar lubang, serta ukuran tempe.

3.4.4 Definisi Operasional Variabel

Agar tidak terjadi kesalahan makna dalam tiap variabel maka perlu didefinisikan tiap variabel yang digunakan. Adapun definisi operasional variabel tersebut, yaitu:

1. Proses perendaman adalah kegiatan atau proses merendam kedelai menggunakan air dan sari jeruk nipis.

2. Ragam waktu perendaman kedelai yang dilakukan yaitu 2 jam, 4 jam, dan 6 jam dengan kontrol pH=4.

3. Kontrol pH=4 diperoleh dari penambahan 4 ml sari jeruk nipis pada 500 ml air.

4. Ragi yang digunakan adalah ragi raprima yang diperoleh dari home industri tahu dan tempe desa Tegalbang utara kecamatan Palang kabupaten Tuban.

5. Sari jeruk nipis merupakan sediaan yang diperoleh dengan cara ekstraksi metode pemerasan, yaitu metode dengan cara memeras buah jeruk nipis.

6. Lama fermentasi kedelai adalah waktu yang digunakan untuk mengetahui pengaruh pemberian perasan jeruk nipis terhadap waktu fermentasi kedelai

(4)

setelah diberi berbagai perlakuan, yang diukur dengan menggunakan stopwatch atau jam.

7. Uji organoleptik adalah uji karakter fisik pada tempe yang berdasarkan warna, aroma, tekstur, rasa serta tingkat kesukaan tempe.

3.5 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan ini merupakan rancangan yang perlakuannya dilakukan secara acak pada setiap percobaan, hal ini berarti seluruh unit percobaan memiliki peluang yang sama untuk menerima perlakuan. Rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dengan 6 kali ulangan. Penempatan setiap unit eksperimen dilakukan dengan cara melakukan pengundian secara acak dengan hasil sebagai berikut pada Gambar 3.1.

A0U1 A3U3 A1U2 A2U2 A0U6 A3U1

A1U4 A2U6 A0U4 A1U6 A1U1 A2U3 A2U4 A0U2 A3U5 A2U5 A3U2 A0U5

A3U6 A1U5 A2U1 A0U3 A3U4 A1U3

Gambar 3.1 Denah Rancangan Acak Lengkap

Keterangan :

A0 : Kontrol (perendaman selama 8 jam dengan air saja) A1 : Perendaman selama 2 jam dengan kontrol pH = 4 A2 : Perendaman selama 4 jam dengan kontrol pH = 4 A3 : Perendaman selama 6 jam dengan kontrol pH = 4 U1 : Ulangan ke-1

U2 : Ulangan ke-2 U3 : Ulangan ke-3 U4 : Ulangan ke-4 U5 : Ulangan ke-5 U6 : Ulangan ke-6

3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu sebagai berikut.

(5)

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain Beaker Glass (500 ml), pH meter, timbangan analitik, pisau, pengaduk, kompor gas, panci berukuran besar, plastik ukuran 1 Kg, tusuk gigi, stopwatch (HP), dan 24 baskom ukuran sedang.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain 3 Kg Glycine max L. Merr, 1 Kg Citrus aurantifolia Cristm. Swingle, 500 gram ragi, Air, dan 1 lembar kertas label.

3.6.2 Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan dan alur dalam penelitian ini perlu dilakukan beberapa tahap yaitu sebagai berikut.

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Menambahkan 4 ml sari jeruk nipis pada 500 ml air sehingga didapatkan pH=

4 pada masing-masing perendaman.

3. Pembuatan Tempe :

a. Membersihkan kedelai dari kotoran dan bahan bahan lainnya.

b. Merebus kedelai hingga matang atau kurang lebih selama 2 jam

c. Merendam kedelai pada campuran air dan sari jeruk nipis selama 2 jam, 4 jam, dan 6 jam

d. Setelah perendaman, kedelai dibersihkan dari kulitnya.

e. Merebus kedelai kembali hingga mendidih, kemudian meniriskan sampai kering dan suhunya hangat atau tidak terlalu panas.

f. Mencampurkan kedelai dengan ragi tempe sebanyak 2 gram dengan merata.

g. Membungkus kedelai tersebut dengan plastik yang sudah dilubangi di beberapa bagian.

4. Melihat dan mencatat perlakuan manakah yang fermentasinya paling cepat dan seperti apa kualitas tempe tersebut kemudian menganalisis hasilnya.

(6)

5. Uji organoleptik pada penelitian ini menggunakan panelis kategori tidak terlatih sebanyak 30 panelis. Penilaian uji orgnoleptik meliputi penilaian berupa penilaian warna, tekstur, aroma, rasa dan tingkat kesukaan. Uji organoleptik dilakukan dengan cara menyediakan angket untuk 30 panelis dan menyajikan 4 sampel tempe yang masing-masing telah diberi tanda sesuai dengan perlakuan yang dilakukan. Kemudian memberi arahan dan penjelasan terkait angket yang telah disediakan, selanjutnya panelis melakukan pengujian dan memberikan penilaian organoleptik sesuai dengan ketentuan.

3.6.3 Tahap Pengamatan

Pada tahap ini perlu diperhatikan beberapa tahapan yaitu sebagai berikut.

1. Lama fermentasi tempe

a. Mencatat waktu awal tempe difermentasi hingga muncul miselium yang menandakan tempe sudah terfermentasi.

b. Menuliskan hasil pada tabel yang telah disediakan.

2. Penilaian Uji Organoleptik

Tahap pengamatan pada dilakukan dengan cara berdasarkan skala perbandingan yang ditransformasikan menjadi skala numerik. Skala perbandingan dan skala numerik warna, tekstur, aroma, dan rasa disajikan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Skala Perbandingan dan Skala Numerik Warna, Tekstur, Aroma, dan Rasa dalam Pengujian Organoleptik

Skala Perbandingan Skala Numerik

Amat sangat suka 5

Sangat suka 4

Suka 3

Agak suka 2

Tidak suka 1

Sumber : (Soekarto, 1998)

(7)

3.7 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.2.

.2.

Menambahkan 4 ml sari jeruk nipis pada 500 ml air sehingga didapatkan pH= 4 pada masing-masing perendaman

Merendam kedelai selama 2 jam, 4 jam, dan 6 jam pada campuran air dan sari jeruk nipis

Memisahkan kedelai dengan kulitnya kemudian merebus kembali sampai mendidih

Mencampurkan kedelai dengan ragi tempe sebanyak 2 gram dengan merata

Membungkus kedelai tersebut dengan plastik yang sudah dilubangi di beberapa tempat

Menyiapkan Alat dan bahan yang diperlukan

Analisis Hasil

Mencatat perlakuan manakah yang fermentasinya paling cepat Mencuci bersih kedelai kemudian merebus selama kurang lebih 2 jam

Gambar 3.2 Kerangka Kerja Penelitian

(8)

3.8 Metode Pengumpulan Data 3.8.1 Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah observasi langsung, yaitu melakukan pengamatan secara langsung menggunakan panca indra kemudian dicatat pada tabel penelitian. Data yang dihasilkan berupa angka hasil pengamatan lama fermentasi tempe serta tabel hasil uji organoleptik yang meliputi warna, aroma, tekstur, rasa, serta tingkat kesukaan tempe yang disajikan dalam Tabel 3.2 dan Tabel 3.3.

Tabel 3.2 Hasil Waktu Fermentasi Kedelai

Sampel Pengulangan Total Rata-rata

I II III IV V VI (jam) (jam)

A0 A1 A2

A3 Keterangan:

A0 = Kontrol (perendaman tanpa penambahan sari Citrus Aurantifolia Cristm. Swingle) A1 = Perendaman selama 2 jam

A2 = Perendaman selama 4 jam A3 = Perendaman selama 6 jam

Tabel 3.3 Hasil Rerata Uji Organoleptik Tempe

Uji Organoleptik Skala Perlakuan

A0 A1 A2 A3

Kualitas Fisik Tempe

1-5 Warna

Tekstur Aroma Rasa Tingkat Kesukaan

Tempe Warna 1-5 Tekstur Aroma Rasa

Keterangan Kualitas Fisik Tempe:

Warna: (1) Sangat tidak berwarna putih (Tidak ada miselium), (2) Tidak berwarna putih (Miselium jarang), (3) Agak berwarna putih (Miselium agak jarang), (4) Berwarna putih (Miselium agak padat) (5) Sangat putih khas tempe (Miselium padat).

Tekstur: (1) Sangat lembek, (2) Lembek, (3) Agak kompak, (4) Kompak, (5) Sangat kompak khas tempe.

Aroma: (1) Sangat tidak memiliki bau khas tempe, (2) Tidak memiliki bau khas tempe, (3) Agak memiliki bau khas tempe, (4) Memiliki bau khas tempe, (5) Sangat memiliki bau khas tempe.

Rasa: (1) Sangat tidak memiliki rasa khas tempe, (2) Tidak memiliki rasa khas tempe, (3) Agak memiliki rasa khas tempe, (4) Memiliki rasa khas tempe, (5) Sangat memiliki rasa khas tempe.

Keterangan Tingkat Kesukaan Tempe: (1) Tidak suka, (2) Agak suka, (3) Suka, (4) Sangat suka, (5) Amat sangat suka.

(9)

3.8.2 Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan alat bantu uji statistika yaitu SPSS versi 17.0. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif berupa data lama fermentasi tempe dan uji organoleptik pada tempe. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA) one-way, dimana sebelum melakukan uji one-way ANOVA, data terlebih dahulu diuji kenormalan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal dengan menggunakan uji Saphiro-Wilk, dan dilakukan uji Levene untuk menguji homogenitas. Kedua uji tersebut digunakan untuk memenuhi prasyarat uji ANOVA.

Data yang memenuhi uji prasyarat dan telah dilakukan uji one-way ANOVA kemudian dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Duncan atau dikenal dengan Duncan Multile Range Test (DMRT) untuk mengetahui apakah semua perlakuan memiliki perbedaan secara statistik. Taraf signifikansi (α) yang digunakan adalah 0,05. Jika P-value < α maka antara perlakuan yang diamati memiliki perbedaan yang signifikan, sebaliknya jika P-value > α maka antara perlakuan yang diamati tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Gambar

Gambar 3.1 Denah Rancangan Acak Lengkap
Tabel 3.1 Skala Perbandingan dan Skala Numerik Warna, Tekstur, Aroma, dan Rasa dalam  Pengujian Organoleptik
Gambar 3.2 Kerangka Kerja Penelitian
Tabel 3.2 Hasil Waktu Fermentasi Kedelai

Referensi

Dokumen terkait

(forward linkage) dalam suatu sistem agribisnis. Keterkaitan ke belakang berlangsung karena subsistem usahatani memerlukan input produksi yang dapat diperoleh dengan

Non Aplicable Dari hasil verifikasi terhadap dokumen penerimaan bahan baku, diketahui bahwa selama periode November 2015 s/d Oktober 2016 PT Indo Mapan tidak

Pada tanaman yang diberi bahan organik bokasi jerami P1 = 5 kg/ m 2 menunjukkan hasil paling bagus, dapat sebagai rekomendasi pemupukan buat petani untuk meningkatkan hasil

Ketahanan pangan ( food security) adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup baik ( jumlah dan

Kampanye ini berisikan informasi mengenai menu sarapan yang seimbang dan baik direalisasikan bagi anak agar menjadi suatu kebiasaan, melalui Tugas Akhir ini, penulis ingin

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pH, waktu optimum, kapasitas adsorpsi, mengetahui kadar logam Cr(VI) yang teradsorp oleh Imperata cylindrica pada

Guru Bahasa Melayu, Bahasa Inggeris, dan lain- lain mempamerkan keprihatinan yang tinggi pada peringkat Tidak Berkaitan (Tahap 0) dan intensiti kedua tinggi pada Tahap

Pengguna e-marketplace ini nantinya bisa dijadikan sebagai media mempromosikan produk-produk usaha serta dapat meningkatkan pemasaran dan penjualan produk-produk UKM