• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Tinjauan Teoritis a. Sekilas Tentang Musik

Musik adalah suatu kata yang mempunyai arti bunyi-bunyian khususnya bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. (“Musik”, par. 1)

Musik dapat juga diartikan sebagai bunyi yang dianggap enak oleh pendengarnya dan dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik. (“Musik”, par. 2)

Musik sendiri merupakan suatu alat komunikasi yang berpengaruh pada masyarakat luas, terbukti dengan banyaknya masyarakat yang meniru gaya berpakaian, gaya rambut, sampai pada gaya hidup pemusik yang diidolakan.

Musik terdiri dari berbagai aliran yang dianut oleh para pemusik dunia saat ini diantaranya : Musik klasik, Musik rakyat/tradisional, Blues, Jazz, Acid Jazz, Country, Musik populer, dan lain sebagainya.

Musik populer itu sendiri adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar luas oleh pendengarnya dan kebanyakan bersifat komersial. Aliran-aliran musik populer terdiri dari : Heavy metal, Hip-hop, R&B, Teen pop, Balada, Emo, Dance, Disko, Disko emo, Pop, Soul, Rock, Reggae, Musik elektronik, New age.

Di Indonesia aliran musik populer yang akrab di telinga para penikmat musik ada berbagai macam diantaranya R ‘n B yang dipopulerkan oleh penyanyi- penyanyi seperti Shania, Shanty, Dewi Sandra, kemudian pada aliran Pop atau Pop Alternatif (tidak hanya menyatukan satu aliran musik) adalah Padi, Ungu, Dewa 19, Slank, Kerispatih, Gigi, Project Pop, dan masih banyak lagi yang saat ini menjadi idola bagi para pencinta musik di tanah air. Edane, God Bless, Jamrud menghiasi musik Indonesia pada jalur Rock.

Selain perkembangan musik yang ada, saat ini perkembangan industri musik dan rekaman di tanah air juga semakin maju. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang musik dan rekaman diantaranya Sony Music, BMG, EMI, dan sebagainya. Nama-nama ini banyak dikenal oleh kalangan

(2)

musikus sebagai mayor label. Banyak pemusik yang telah mengirimkan demo musiknya ke mayor label, namun hanya sedikit yang dapat memenuhi keinginan para produser di mayor label yang diyakini sesuai dengan selera pasar. Pemusik yang tidak lolos seleksi di dalam mayor label tersebut dihadapkan pada situasi yang penuh ketidakpastian. Dengan keadaan tersebut tumbuhlah pemikiran untuk dapat berkreasi tanpa harus mengandalkan mayor label sehingga terbentuklah indie label.

b. Media Indie

Kata indie berasal dari kata independen yang artinya adalah merdeka, berdiri sendiri (Poerwadarminta, 378). Dalam hal ini indie label dapat diartikan sebagai kebebasan dalam berkarya dan berkreatifitas yang tidak dibatasi oleh aturan- aturan yang terdapat di dalam mayor label yang mempunyai banyak kriteria dan birokrasi yang rumit. Bila dilihat dari sisi kualitas karyanya, para pemusik yang berada di jalur indie tidak kalah dengan pemusik yang berada di jalur mayor label.

Namun perbedaan yang menonjol terletak pada promosi yang dilakukan. Para pemusik yang berada di jalur indie selain berkarya mereka juga harus memikirkan cara berpromosi agar dapat bersaing. Mereka memikirkan bagaimana caranya lagu mereka dikenal dan juga image mereka tertanam di benak masyarakat luas.

c. Sekilas Tentang Video Klip

Video klip atau music video, adalah suatu presentasi visual dari musik lagu yang populer, di mana seringkali video klip disebut juga video promo karena fungsi pemasarannya. Sejak kelahiran MTV (stasiun televisi yang khusus menayangkan video klip) sekitar tahun 1982, video klip menjadi alat sentral pemasaran musik. Bahkan, pengolahan dan ketenaran video klip bisa setara atau lebih dari musik itu sendiri. Selanjutnya, perkembangan video klip sudah menjelma dalam rentang waktu yang terbilang singkat, menjadi sejenis karya seni baru dalam budaya pop modern. Karena, kini orang tidak hanya puas mendengar musik, tetapi ingin juga menonton musik dengan pengambaran visual untuk memperkaya pengalaman musikalnya. (Januar, par. 2).

(3)

Menurut Rudy Farid Sagir, Dosen Fakultas Disain Komunikasi Visual &

Multimedia, dalam kesempatan acara Seminar & Talkshow Video After Schol Volume 1, pada dasarnya jenis video klip dibagi dalam dua golongan besar, yaitu;

performance clips dan conceptual clips. Di mana jenis performance clips, lebih ditujukan sebagai alat dagang dengan lebih menonjolkan si artis yang berusaha menjadi idola atau icon budaya. (Januar, par. 3).

Sedangkan jenis conceptual clips, menampilkan sesuatu selain artis, lebih menekankan ekspresi dan aspek artistik. Video klip yang terbentuk dari perpaduan dan interaksi unsur musik, lirik dan gambar, dapat melahirkan keragaman perpaduan ketiga unsur tersebut, sehingga pilihan unsur mana yang lebih ditonjolkan menghasilkan berbagai kerangka dasar suatu video klip. Tetapi tidak ada rumus baku yang mengaitkan jenis musik dengan jenis video klip. (Januar, par. 4).

Di Indonesia sendiri video klip mulai bermunculan pada era ’90an sebagai cara berpromosi. Hingga saat ini bisa dikatakan video klip masih memiliki kekuatan yang besar dalam mempromosikan karya bermusik. Perkembangan video klip sendiri juga pesat karena dapat terlihat hingga sekarang sudah ratusan video klip yang telah dihasilkan oleh produsen video klip di Indonesia.

Video klip musik merupakan video yang mengandung unsur visual dan audio dan biasanya berdurasi antara 3-5 menit. Visual yang ada menggambarkan visualisasi dari lagu yang ada sedangkan audio merupakan lagu itu sendiri. Inilah yang merupakan kelebihan dari video klip dimana pesan lagu yang ingin disampaikan dapat diperjelas melalui kekuatan konsep visual sehingga mereka dapat melihat video klip sebagai dua bagian yang dikemas dalam sebuah kesatuan yang menarik yaitu audio visual. Video klip musik dapat dipergunakan baik untuk kepentingan komersial maupun nonkomersial. Walaupun pada umumnya video klip dipergunakan untuk kepentingan komersial namun terkadang video klip tersebut diperuntukkan bagi kepentingan nonkomersial.

d. Pengertian Promosi

“Promotion” is a term […] to communication undertaken to persuade others to accept ideas, concepts, or things (Engel, Wales, dan Warshaw, 1). Yang

(4)

artinya adalah promosi merupakan suatu bentuk komunikasi yang bersifat membujuk atau mempengaruhi orang lain untuk menerima ide, konsep, atau sesuatu yang disampaikan.

Menurut Murdick pencapaian tujuan di atas melibatkan 5 komponen promosi diantaranya (dikutip dalam Suwandi, 1) :

1. Personal Selling

Personal selling is the persona communication of information to persuade a prospective customers to buy a product, services, or concept.

The sales revenue person producers sales revenue, meets buyers needs and expectations, and provides market feedback to his or her management.

2. Advertising

Advertising is any form of paid non personal communication iniated by marketer to establish or continue to exchange relationships, with stakeholders, particularly with customers.

3. Sales Promotion

Sales promotion consist of those promotional activities other than personal selling, publicity, and advertising to stimulate customers and consumer demand. Example are coupons, two for the price of one, free sample.

4. Public Relations

Public relations are unpaid communications to build long term relationship and favorable company image with all stakeholders.

5. Direct Marketing

Direct marketing is marketing directly to the consumers at home by linking telephone, computers, and cable tv. (2).

Lebih lanjut Iman menjelaskan bahwa komponen-komponen dalam bauran promosi terdiri dari penjualan individu, periklanan, promosi penjualan, pemasaran langsung, dan public relations. Penjualan secara individu ditandai dengan adanya tatap muka langsung secara fisik antara tenaga penjual dan pelanggan. Karakteristik periklanan secara tidak langsung menggunakan media non-personal dan disertai adanya pembayaran. Promosi

(5)

penjualan dilakukan untuk mendorong pelanggan dan permintaan konsumen seperti kupon. Pemasaran langsung mempunyai karakteristik hampir sama dengan penjualan secara individu tetapi dilakukan menggunakan media seperti telepon. (2).

2.2 Identifikasi Data 2.2.1 Data Produk

2.2.1.1 Sejarah Industri Rekaman di Indonesia

Sejarah industri rekaman di Indonesia berawal dari Surakarta dan Jakarta.

‘Lokananta’ merupakan industri rekaman milik pemerintah yang bertempat di Surakarta dan banyak melahirkan lagu-lagu daerah, sedangkan ‘Irama’ merupakan industri rekaman yang bertempat di Menteng Jakarta dan merupakan industri rekaman milik Suyoso Karsono atau akrab dipanggil Mas Yos yang banyak melahirkan lagu-lagu popular atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan lagu pop. Rachmat Kartolo, Nien Lesmana, hingga Patty Sisters pernah rekaman di

‘Irama’ yang awalnya hanya sebuah studio kecil di sebuah garasi di Menteng, Jakarta Pusat. Peristiwa tersebut terjadi di ujung tahun 1950-an hingga memasuki tahun 1960-an.

Yang pertama direkam Irama adalah sebuah quintet yang terdiri dari Dick Abel, Max van Dalm, Van der Capellen, dan Nick Mamahit. Perusahaan rekaman pertama setelah kemerdekaan Indonesia ini juga memproduksi penyanyi dan grup musik Melayu seperti Hasnah Tahar (Burung Nuri, Khayalan dan Penyair), yang diiringi Orkes Melayu Bukit Siguntang pimpinan A Chalik.

Sementara Lokananta tetap memproduksi lagu-lagu daerah dan tradisional.

Hingga tahun 1964, perusahaan-perusahaaan yang memproduksi piringan hitam ini tidak mengalami hambatan berarti kecuali pasar yang lambat berkembang.

Kemudian pada awal tahun 1970-an, berdiri studio rekaman Dimita yang berdomisili di daerah Bandengan Selatan Jakarta Kota dan dikomandani oleh Dick Tamimi. Studio rekaman ini menjadi pioner rekaman lagu-lagu pop, karena di tempat ini nama-nama tenar seperti Koes Bersaudara, Panbers, Dara Puspita, Rasela memulai karirnya. Sampai dengan tahun 1975 Dimita tetap berjaya bahkan dengan keunikannya : musisi harus berjuang pada waktu rekaman dikarenakan

(6)

adanya keharusan untuk break ketika ada kereta api lewat. Selain itu pula teknologi rekaman saat itu pun masih mengandalkan jumlah track yang kecil yaitu 8 tracks. Dimita memang terletak di pinggir rel kereta api. ‘Kecelakaan’ ini menyebabkan begitu lamanya proses rekaman yang dilakukan. Jika jaman sekarang 1 shift dihitung antara 7 atau 8 jam, jaman dulu produser rekaman agak membiarkan artisnya berkreasi. Sebab dari tahun 1950-an hingga pertengahan tahun 1970-an, studio rekaman tak ada yang disewakan. Pemilik studio adalah eksekutif produsernya sendiri.

Dick Tamimi dan Mas Yos adalah nama-nama pioner pemilik studio rekaman di Indonesia. Setelah itu muncul raja studio rekaman Indonesia dan kelak dianggap sebagai produser legendaris yang menguasai pangsa pasar terbesar di Indonesia yakni Amin Wijaya atau biasa disebut Amin Cengli. Ia memiliki studio rekaman Metropolitan yang sekarang dikenal dengan nama Musica Studio’s.

Selain itu ada pula Eugene Timothy yang mengomandani perusahaan rekaman Remaco. Remaco pernah menjadi perusahaan rekaman di Indonesia, dengan akses kuat ke pergaulan di dunia rekaman internasional, karena pada saat membuat piringan hitam (PH), seperti Irama, Lokananta, dan Dimita, Remaco masih memakai perusahaan pembuat matris pencetak piringan hitam yang berasal dari luar negeri yaitu Singapura.

Industri rekaman Indonesia baru memasuki ERA KASET tahun 1964.

Waktu itu para pembajak memimpin suatu perubahan. Mereka memberikan teknologi yang lebih praktis dan murah, yaitu kaset, ketimbang piringan hitam yang terbilang mahal dan lebih rumit.

Jangkauan pasar kaset yang luas, menyebabkan Remaco juga mulai memproduksi kaset tahun 1967. Setahun kemudian Eugene Timothy melakukan operasi antipembajak yang barangkali pertama di Indonesia, karena waktu itu lagu-lagu dari piringan hitam Remaco paling banyak dibajak.

Bimbo, D’Lloyds, dan The Mercy’s lahir dari perusahaan Remaco ini. Koes Bersaudara yang pada tahun 1967 berubah nama menjadi Koes Plus pun pindah ke Remaco. Selain itu pula, dengan Remaco-nya, Eugene Timothy merekam suara emas Broery Pesolima, Eddy Silitonga, Ernie Djohan, Tetty Kadi, Lilies Suryani, Ida Royani, Benyamin S, Hetty Koes Endang, Rhoma Irama, Elvy Sukaesih, grup

(7)

Empat Nada, Favouriet's, Panbers, The Pros, The Crabs, serta sederetan nama lainnya. Awal tahun 1980-an merupakan akhir dari perusahaan rekaman Remaco.

Eugene pun tinggal mengandalkan sejumlah master rekaman yang masih dimilikinya, baik sejak era piringan hitam sampai kaset rekaman. Sementara itu, Amin Cengli banyak mengandalkan pertemanan, antara lain merekam temannya sendiri yaitu album pop Ireng Maulana. Di tempat ini diterapkan sistem rekaman yang banyak mengandalkan insting humanisme. Dengan cara ‘persaudaraan- pertemanan’, banyak sekali artis musisi yang mampu bertahan lama dan dikontrak jangka panjang oleh Metropolitan. Setelah itu Metropolitan menjadi perusahaan rekaman besar dan berganti nama menjadi Musica Studio’s dan ketika Amin Cengli meninggal dunia semua aset keluarga dan kerajaan bisnis studionya diserahkan pada adik-adiknya, antara lain Indrawati Wijaya (Acin), Acu Wijaya dan adik-adiknya yang lain. Indrawati Wijaya yang merupakan Direktur Utama Musica Studio’s saat ini dan merupakan putri ketiga dari pendiri Musica Studio's Amin Widjaja ini sudah akrab dengan studio rekaman sejak sekolah menengah pertama.

Sebagai contoh artis yang dibesarkan oleh Musica adalah nama Chrisye.

Lebih dari 80% karir rekamannya dimulai yang dimulai dari jaman album solo Sabda Alam (1978) sampai album Badai Pasti Berlalu - Re Record (1999), sebagian besar direkam di Musica.

Chrisye dan Berlian Hutauruk merekam album Guruh Gipsy di studio Tri Angkasa di Kebayoran Baru. Rekaman terakhir inilah sebenarnya merupakan embrio lahirnya album paramusisi ‘gedongan’, yang melahirkan album monumental Badai Pasti Berlalu, juga album Jurang Pemisah yang digarap Jockie Suryoprayogo (1976).

2.2.1.2 Sejarah dan Perkembangan Musik Pop di Indonesia

Sejarah musik populer di Indonesia bisa ditelusuri mulai tahun 1950-an. Saat itu, festival musik, pergelaran musik, dan misi kesenian (termasuk musik) mulai banyak diadakan. Sejak tahun-tahun itu, telah berkembang sebuah genre musik yang disebut sebagai musik “hiburan” yang segera merebut pengaruh pendengar musik Indonesia. Ketika RRI mulai mengadakan pemilihan “Bintang Radio” pada

(8)

1951, musik “hiburan” jadi salah satu kategori dalam kontes itu di samping kategori seriosa dan keroncong.

Tahun 1960, musik pop makin berkembang di Indonesia dan mulai menyaingi genre musik yang berkembang tahun 1940-an seperti kroncong, gambus, dan musik Hawaian. Para penyanyi musik “hiburan” tahun-tahun itu antara lain Sam Saimun, Bing Slamet, Nunu Moraza, dan lain-lain. Namun diantara sekian banyak penyanyi pop pada saat itu, yang menjadi legenda hingga saat ini yaitu Koes Bersaudara atau yang akrab dengan nama Koes Plus. Bisa disimpulkan bahwa pelopor kehadiran musik pop di Indonesia berasal dari Koes Bersaudara.

Gambar 2.1 Album Koes Plus Vol.2

<http://img502.imageshack.us/img502/3334/koesplus022xp7.jpg>

Gambar 2.2 Album Koes Plus Vol. 9

<http://students.ou.edu/S/Budi.Santosa-1/koes_Vol.9.jpg>

(9)

Kembali pada 40 tahun yang lalu, jaman ketika Koes Bersaudara baru merintis jalan menjadi kelompok musik yang legendaris. Koes Bersaudara, oleh karena lirik lagunya yang “cengeng” dan merupakan “pesimisme”, pernah dipenjara selama 100 hari mulai Juli 1965. Mereka dianggap sebagai pembawa suara “kontrarevolusioner” dalam bidang musik. Lagu-lagu mereka dilarang, mereka ditahan karena musik mereka dianggap akan melemahkan semangat para pemuda Indonesia kala itu yang masih belum selesai “bertugas dalam revolusi”.

Meski dikecam, Koes Bersaudara tetap menyanyikan lagu-lagu cengeng mereka yang sering pula diejek sebagai “ngak ngik ngok” itu. Akibatnya, mereka makin sering mendapat kecaman, makin sering dicap kontrarevolusioner. Demi lagu pop, Koes Bersaudara akhirnya masuk bui. Dalam kasus tersebut, lagu pop justru sebuah pembawa suara alternatif. Ia yang bernada cengeng, justru hadir guna melakukan “perlawanan” terhadap segala suara revolusioner yang mengaku gagah saat itu. Namun dari kelompok Koes Bersaudara ini lahir lagu-lagu yang sangat populer seperti Bis Sekolah, Di Dalam Bui, Telaga Sunyi, Laguku Sendiri dan masih banyak lagi.

Penyebab bergantinya nama Koes Bersaudara berawal dari satu anggotanya, Nomo Koeswoyo keluar dan digantikan Murry sebagai drummer. Walaupun penggantian ini awalnya menimbulkan masalah dalam diri salah satu personalnya yakni Yok yang keberatan dengan orang luar. Nama Bersaudara seterusnya diganti dengan Plus, artinya plus orang luar: Murry. Sebenarnya lagu-lagu Koes Bersaudara lebih bagus dari segi harmonisasi ( seperti lagu Telaga Sunyi, Dewi Rindu atau Bis Sekolah) dibanding lagu-lagu Koes Plus. Saat itu Nomo,selain bermusik juga mempunyai pekerjaan sampingan. Sementara Tonny menghendaki totalitas dalam bermusik yang membuat Nomo harus memilih. Akhirnya Koes Bersaudara harus berubah. Kelompok Koes Plus dimotori oleh almarhum Tonny Koeswoyo (anggota tertua dari keluarga Koeswoyo). Sulit dibayangkan sejarah musik pop Indonesia tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus. Tradisi membawakan lagu ciptaan sendiri adalah tradisi yang diciptakan Koes Bersaudara.

Group-group lain yang seangkatan seperti Favourites, Panbers, Mercy's, D'Lloyd menjadikan Koes Plus sebagai kiblat. Sehingga group-group ini selalu

(10)

meniru apa yang dilakukan Koes Plus. Seperti pembuatan album di luar pop Indonesia, seperti pop melayu dan pop jawa menjadi trend group-group lain setelah Koes Plus mengawalinya.

Setelah itu musik pop terus berkembang dan hingga pada tahun 1988 dimulailah nuansa baru bagi musik pop di Indonesia dengan kehadiran Katon, Lilo, Adi dan Ari yang dikenal melalui KLa Project. Lebih dari satu Dekade mereka berkreasi dalam menciptakan lirik dan melodi yang telah melahirkan nuansa baru dalam peta musik pop Indonesia. KLa Project lebih dikenal dengan sebuah grup musik inovatif yang tak lepas dari suguhan lirik dan untaian kata-kata puitis yang sarat dengan makna. Warna musik KLa Project yang dituangkan dalam sebuah lagu selalu memiliki hidangan kuat untuk lebih dicerna. Kekuatan lirik lagu-lagu KLa memang tidak terasa dengan sekali teguk. Akan terasa kuat apabila didengar secara berulang kali.

Gambar 2.3 Sampul CD Kla Project “Yogyakarta”

<http://i175.photobucket.com/albums/w124/shaquntala/kla/bestcuts.jpg>

Dan saat ini musik pop telah menjadi salah satu genre musik yang diminati oleh masyarakat. Lagu pop adalah sebuah jalur utama, bukan lagi sesuatu yang

(11)

dijauhi seperti yang terjadi pada jaman Koes Bersaudara. Terbukti dengan banyaknya grup band atau penyanyi yang mengusung musik jenis ini, sebagai contoh Ungu, Radja, Kerispatih, dan lain sebagainya.

2.2.1.3 Jenis-jenis Perusahaan Rekaman

Perusahan rekaman adalah perusahaan yang mengelola rekaman suara dan penjualannya, termasuk promosi dan perlindungan hak cipta. Mereka biasanya memiliki kontrak dengan artis-artis musik dan manajer mereka. Di dalam industri musik, perusahaan rekaman terdiri dari 2 jenis yaitu major label dan indie label.

Major label adalah perusahaan besar yang mempunyai aset dan jaringan yang besar pula, bahkan beberapa perusahaan rekaman disini merupakan cabang label raksasa luar negeri (seperti Sony, BMG, dan sebagainya). Saat ini ada 4 perusahaan rekaman besar yang menguasai sekitar 70% pasar musik dunia, yaitu Warner Music Group, EMI, Sony BMG, dan Universal Music Group. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa perusahaan rekaman yang merupakan major label yaitu Sony BMG Music Entertainment Indonesia, Universal Music Indonesia, Warner Music Indonesia, EMI Music Indonesia, Musica Studios, dan Aquarius Musikindo.

Bila ditelusuri dari sejarahnya, major label yang ada sebenarnya berasal dari label-label yang bersifat independen yang melakukan merger. Sejumlah major tersebut masing-masing memiliki apa yang disebut subsidiary. Misalnya, Warner Music berasal dari 679 Recordings dan Blanco y Negro (‘rumah’ Catatonia dan Mull Historical Society). Sedangkan EMI dulu punya Food (sekarang sudah ditutup). Label-label subsidiary tersebut dimiliki sepenuhnya atau sebagian oleh major, dan seringkali dijalankan oleh sekelompok kecil orang yang terpisah dari perusahaan major, di kantor yang berbeda. Tingkat independensi subsidiary terhadap major pun berbeda. Kebanyakan harus melapor langsung ke major dan sepenuhnya dikontrol.

(12)

Gambar 2.4 Sampul CD Band Major Label “Peterpan”

<http://i16.photobucket.com/albums/b46/luvteja/alexandria.jpg>

Di luar itu ada juga perusahaan-perusahaan rekaman kecil yang disebut independent/indie. Mereka tidak dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar seperti di atas, namun juga biasanya memiliki kemampuan terbatas dalam memasarkan produk mereka. Tetapi bukan berarti indie label tidak punya kesempatan untuk bersaing. Dalam sejarahnya, indie label biasanya dibentuk oleh orang-orang yang sudah lama terjun di dunia musik. Manajer artis kadang membentuk indie label dengan harapan bisa memanfaatkan sejumlah artis yang memang diwakilinya. Namun mayoritas indie label, biasanya dibentuk oleh artis sendiri dengan tujuan bisa mengembangkan produk musik mereka dan bisa memperdengarkan karya mereka kepada khalayak dengan bebas. Di Indonesia, artis atau grup band itu sendiri, yang mempunyai inisiatif untuk membentuk indie label. Hal tersebut terjadi karena musik yang mereka mainkan sulit menembus major label lantaran musiknya dianggap tidak marketable (tidak sesuai selera pasar) jika dijual, maka dari itu sejumlah artis atau grup musik berjuang memasarkan hasil karyanya lewat jalur indie.

Sebagai contoh sejarah band indie yang paling spektakuler penghasilannya bisa dipastikan berlaku pada Slank. Band yang bermarkas di Jl. Potlot Jakarta ini telah menyimpan fans fanatik terdaftar dalam komunitas Slankers sebanyak 400.000 orang. Slankers inilah pembeli fanatik kaset dan CD, merchandise Slank, dan penonton konser Slank, yang terus mencoba menghindari membeli barang

(13)

bajakannya. Slank sendiri telah ber-indie ria sejak album ke 7 (hit ”Balikin”) melalui label Slank Records dengan model titip edar lewat Virgo Ramayana Records, maka inilah industri indie yang terbesar dalam sejarah indie label di Indonesia. Itu pula sebabnya, hanya Slank yang berani melepas 2 album dalam setahun (album reguler dan album road show), karena telah jelas jumlah pembelinya.

Hal di atas merupakakan salah satu grup band yang bergerak di jalur indie.

Sebenarnya masih banyak grup band lain di Indonesia yang bergerak di jalur indie namun di Indonesia indie label belum seberani di luar negeri, indie label di sini sepertinya dibuat untuk melakukan perlawanan kemapanan major label dalam memilih jenis musik yang mereka orbitkan. Apalagi indie label lebih banyak dibuat oleh artis atau band yang sudah merasakan sulitnya menembus major label.

Dengan semangat ingin merilis album, maka artis atau band tersebut membentuk organisasi sendiri untuk memproduksi sekaligus mengedarkan sendiri hasil karya mereka.

Gambar 2.5 Sampul CD Band Indie Label “Diodi”

<http://www.djwirya.com/news/pictures/diodi%20album.jpg>

(14)

Gambar 2.6 Sampul CD Band Indie Label “Lipgloss”

<http://cybertainment.cbn.net.id/UserFiles/Image/cybertainment/Album%20 Review/lipgloss.JPG>

2.2.1.4 Musik Independen

Musik sendiri merupakan suatu alat komunikasi yang berpengaruh pada masyarakat luas, terbukti dengan banyaknya masyarakat yang meniru gaya berpakaian, gaya rambut, sampai pada gaya hidup pemusik yang diidolakan.

Pembentukan lifestyle terjadi pada remaja berdasarkan apa yang menjadi trend saat itu seperti membuat tato di bagian tubuhnya, menindik bagian tubuhnya untuk diberi perhiasan, seperti anting, dan lain sebagainya.

Kembali ke masa 10 tahun yang lalu, pada saat label rekaman besar melihat ke indie seperti klub bola liga utama melihat ke liga mini. Sejumlah artis memandang pergerakan indie menggemparkan, sensasional, sampai dapat mempengaruhi lifestyle serta trend pada saat itu. Hampir semua band indie melakukan apapun untuk bertahan. Band-band besar seperti Nirvana, Soundgarden, Sonic Youth, The Replacements, Soul Asylum, Jane’s Addiction, Motley Crue, The Cult, hingga The Beatles dimulai dari pergerakan indie.

Rekaman pertama The Beatles harus disahkan dari indie ke major label di Amerika Serikat. Bahkan di Indonesia sendiri terdapat grup band yang memulai dari jalur indie, sebut saja PAS band yang merupakan perintis pada jalur indie.

Ketika artis utama ditemukan dan dikembangkan dalam satu wilayah, level yang didistribusikan secara independen, baik untuk setiap orang. Hal ini menyelamatkan perusahaan untuk menentukan arah angin selanjutnya, ini

(15)

membuat label rekaman kecil yang tidak melakukan perserikatan dapat menjual produk dan memberi konsumen mutu yang tinggi, pilihan provokatif untuk kenikmatan pendengar. Dengan menawarkan kepada konsumen pilihan yang beragam tentang musik independen dan memberikan tempat bagi artis untuk memulai dari bawah, indie mempunyai perhatian yang berlebih untuk mengembangkan dan memelihara musik.

Mudah untuk menunjukkan dan meletakkan kesalahan pada label-label musik besar. Bukanlah suatu rahasia bahwa pada label-label besar, musik mengalami kerapuhan dan kehilangan kebebasannya sehingga semakin terlihat serupa. Musik menjadi lebih homogen, buatan pabrik, dan terkadang membosankan.

Selagi terdapat pengabaian yang berlebih terhadap kontrol label besar sekarang ini, sejarah musik pop menunjukkan bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk musik independen muncul dan memiliki peluang besar. Terbukti pada tahun 1955, 1963, 1977, dan 1989 banyak bermunculan musik indie. Terjadilah sebuah revolusi musik baru yang menghadirkan sebuah musik yang segar dan baru, serta menyenangkan yang dapat menginspirasikan ratusan bahkan ribuan penikmat musik yang bosan dengan musik yang ada. Hal ini dapat terjadi dan jika demikian maka harus dilakukan dengan visi, bakat, keberuntungan serta penentuan yang nyata dari masing-masing label indie. Dengan kata lain akan merupakan saat yang tepat untuk berada di bisnis rekaman yang independen.

2.2.1.5 Musik Alternatif

Sebenarnya tidak ada jawaban yang pasti dan definisi dari apa itu musik alternatif. Definisinya akan terus berubah setiap tahunnya. Dalam pemahaman yang murni, musik alternatif merupakan kebalikan dari musik pop. Tetapi, alternatif menurut perkembangannya telah menjadi sebuah pedoman untuk mendeskripsikan musik rock baru. Rock modern adalah sebuah deskripsi yang lebih baik. Alternatif meliputi banyak sub generasi termasuk : Indie Rock, Alt Folk, Gothic, Brit Pop, Alt Country, Adult Alternatif, Shoegazer, Heavy Metal, Grunge, Punk, New Wave, Post-Rock, dan masih banyak lagi.

(16)

Asal mula musik alternatif sebenarnya berawal dari awal tahun 1960-an dengan band seperti The Velvet Underground, Iggy dan The Stooges, The Silver Apples, dan masih banyak lagi. Band-band ini menggabungan seni dan intelektualisme, serta perpaduan idealisme dengan rock’n roll. Trend ini berlangsung sampai pada tahun 1970-an dengan band seperti David Bowie, T- Rex, Can, Neu, Kraftwerk, Television dan The Newyork Dolls. Semua grup tersebut merupakan pengaruh utama pada formasi Punk rock dalam tahun 1976- 1977. Punk rock sangat penting bagi perkembangan musik alternatif karena keindahan atau seni dari Do It Yourself. Dalam kata lain hal itu mengubah musik band jaman dinosaurus atau band lama menjadi musik yang unik, baru, dan inovatif. Pada tahun 1980, Punk memberikan jalan bagi New Wave, sehingga seni dan intelektualisme sekali lagi diperkenalkan dalam musik rock. Di kampus- kampus, pelajar membentuk atau paling tidak membeli musik alternatif.

Pada awal pertengahan tahun 1980-an, band seperti REM dan Echo & The Bunnymen menjadi nomor satu pada stasiun radio di kampus-kampus, begitu juga pertunjukkan video malam hari seperti Night Flight dan 120 Minutes di MTV.

Tidak lama sebelum mahasiswa memasuki dunia nyata dan mulai mengelola record labels dan stasiun radio. Stasiun radio alternatif besar mulai muncul di seluruh Amerika, tetapi menyisakan underground yang ajaib. Label record independent menemukan 100% band yang bertalenta dan alternative underground menjadi berkembang. Pada saat album Nirvana: Nevermind meledak di pasaran musik alternatif menjadi sebuah mesin pencetak uang dan alternatif menjadi sesuatu yang harus di dengar dan ditiru oleh kalangan remaja. Setelah itu muncullah kloningan band Nirvana berikutnya dan sejak saat itu sebagian besar album rilis baru dimasukkan ke dalam kategori alternatif.

Sekarang ini musik alternatif mulai berkembang tidak hanya rock atau punk saja melainkan terdapat beberapa jalur musik yang populer antara lain :

a. Indie Rock

Adalah band-band yang membuat perilaku Do It Yourself dari Punk Rock.

Album mereka direkam dalam dana yang lebih kecil dan melalui label rekaman yang bukan perusahaan besar, tetapi dimiliki secara pribadi atau independen.

(17)

Band-band ini biasanya lebih tegar dan mempunyai integritas musik daripada band yang direkam secara besar dan di perusahaan rekaman yang besar.

b. Gothic

Rock Gothic tumbuh keluar dari Punk Rock pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. Musikya berisi pandangan gelap dan dingin, sinis dan atau suara yang melambangkan kesengsaraan. Orang yang berkecimpung dalam musisi Gothic dikenal karena menggunakan baju hitam dan bergaya vampir. Sebagai tambahan, romantisme, agama dan eksistensialisme adalah yang paling penting.

c. Alt. Country

Sebuah gaya yang dipengaruhi dan dituntun dari Gram Parsons, Neil Young, Jhonny Cash dan Hank Williams, diinterpretasikan melalui mata seorang musisi yang lahir pada musik Rock dan Punk Rock. Biasanya, daya tarik dari musik Country bagi seorang artis uda adalah hal-hal yang tidak jelas dan aspek emosional dari musik Country. Hal ini jangan dirancukan dengan lagu Country Pop The Shiny, Overproduced, 2 Minute, Faux Emotional yang dimainkan di radio Country.

d. Shoegazer

Dinamakan untuk penampilan perseorangan dari band utamanya, mereka akan berdiri tanpa gerakan sedikitpun melihat gitarnya. Memainkan dengan keras mix gitar “wall of sound” dengan suasana berat dan vokal yang terkubur.

e. Grunge

Grunge merupakan aliran suara Rock modern yang gelap. Artis-artisnya muncul pada musik heavy metal tahun 1970-an, seperti Black Sabbath atau bahkan Foghat, tetapi juga secara besar dipengaruhi oleh Punk Rock, membuat mereka terdengar lebih tajam.

(18)

f. Punk Rock

Punk Rock pada dasarnya adalah Rock’n Roll tradisional (3 chord dan 1 melodi) Dimainkan lebih cepat, lebih keras, dan lebih bersemangat. Punk berpengaruh penting dalam perkembangan budaya pop dan musik alternatif karena membawa musik keluar dari jalur grup Classic Rock pada tahun 1970-an dan mengembalikannya pada orang yang menyukainya. Lirik biasanya fokus pada politik aau ketidaksukaan pibadi.

g. Post-Rock

Istilah yang digunakan untuk band yang berakar pada Indie Rock, tetapi menggabungkan gaya lain seperti Jazz, Ambient, Elektronik ke dalam musiknya, membuat sesuatu yang seluruhnya baru dan bkan tradisional. Pada dasarnya, sebuah band yang susah untuk diklasifikasikan.

2.2.1.6 Data Grup Band

Nookie, adalah sebuah grup band yang memproklamasikan diri pada pertengahan Desember 2005 tepatnya di kota Surabaya. Nookie sebenarnya merupakan singkatan dari Nongkrongnya orang-orang komunitas indie. Nama tersebut muncul karena latar belakang para personelnya yang berasal dari band- band indie sebelum mereka tergabung di dalam grup band Nookie. Selain itu pula, nama Nookie diambil karena mudah diingat dan dirasa pas mewakili karakter musik mereka yang menghadirkan realitas potret kehidupan yang ada dengan lirik sederhana dan sedikit melodius.

Pada awalnya, grup band Nookie hanya beranggotakan 2 orang yaitu Hersan Dhany Prayitno (drummer) atau biasa dipanggil Dhany dan Haris Riyadi (vokalist) atau lebih akrab dengan panggilan Haris. Bisa dikatakan 2 orang inilah perintis berdirinya grup band Nookie. Pada waktu itu meski hanya beranggotakan 2 orang saja namun mereka mempunyai misi menawarkan lagu-lagu yang mereka ciptakan ke major label. Berulang kali mereka mencoba namun masih tetap belum membuahkan hasil. Setelah itu dikarenakan hanya beranggotakan 2 orang saja maka mereka mulai berinisiatif mencari anggota baru agar lebih lengkap dan berwarna yaitu bassist, gitarist, serta keyboardist.

(19)

Bangkit Zakia Damba atau lebih dikenal dengan sebutan Jaki saat itu berjumpa dengan kedua orang tersebut. Pada saat itu Jaki telah mendapatkan berbagai penghargaan di berbagai festival salah satu diantaranya adalah The Best Drummer pada Festival antar pelajar di Sumenep Madura pada tahun 2002.

Walaupun berprofesi sebagai drummer namun di posisi bassist ia mempunyai skill yang bagus dan pada akhirnya Haris dan Dhany mengajaknya bergabung di Nookie karena Nookie sendiri kekurangan personil di posisi tersebut.

Tak lama setelah bergabung, Jaki bertemu dengan temannya yaitu Terry.

Mereka nge’jam’ bareng pada saat itu dan langsung ada kecocokan diantara mereka sehingga Jaki mengajak Terry untuk bergabung dengan Nookie dan ia pun akhirnya berkenalan dengan personel yang lainnya.

Mereka sering berkumpul di base camp mereka di Sumenep Madura. Tidak hanya mereka saja yang berkumpul di base camp namun banyak juga teman- teman mereka yang bercanda atau hanya sekedar ‘cangkruk’ di base camp.

Sampai pada suatu waktu karena seringnya mereka berkumpul ada salah seorang teman mereka yang sering berkunjung ke base camp Nookie yaitu Iwan. Iwan merupakan seorang keyboardist dari grup band indie lain yang saat itu juga masih aktif bermain di Madura. Setelah sering berkumpul akhirnya Iwan diajak untuk bergabung dengan Nookie dan karena adanya kecocokan diantara mereka baik dalam pergaulan maupun cara bermain akhirnya Iwan pun bergabung.

Di dalam bermusik, mereka terinspirasi musik-musik pop alternatif baik berasal dari mancanegara maupun dari negeri sendiri. Band-band mancanegara yang cukup memberi inspirasi aliran musik band Nookie ini diantaranya U2, Hoobastank, MUSE, Simple Plan, dan Green Day. Sedangkan band-band dalam negeri semacam Dewa, Slank serta Ungu turut menjadi panutan dalam berkarya.

Sebenarnya di dalam berkarya, grup band yang bertempat di Rungkut ini memiliki visi yang sama antara satu anggota dengan anggota yang lainnya yaitu ingin dapat berkarya dan dapat menjadi entertainer sejati di bidang musik. Mereka ingin masyarakat luas mengenal lagu mereka dan dapat menjadi inspirasi bagi setiap orang yang mungkin pernah mengalami isi pesan dari lagu yang mereka ciptakan. Hal tersebut tidaklah berlebihan mengingat grup band Nookie ini dalam

(20)

menciptakan sebuah lagu tidaklah lepas dari perjalanan dan pengalaman hidup para personel Nookie sendiri maupun teman-teman mereka.

Adapun visi yang dibawa oleh grup band Nookie ini berkaitan dengan menjaga dan mengembangkan image perdamaian bebas narkoba. Hal tersebut dijunjung tinggi mengingat pada masa sekarang ini banyaknya anak muda yang masih berkecimpung dengan narkoba dan tidak dapat lepas darinya. Dan image tersebut entah mengapa identik dengan anak muda yang bergabung di dalam band indie. Selain itu pula misi mereka menuju ke arah major label serta berusaha membangkitkan adrenaline para pecinta musik Indonesia melalui karya-karya musik mereka.

Grup band Nookie ini terdiri dari 5 orang lelaki yang mempunyai berasal dari latar belakang berbeda-beda. Kebanyakan dari mereka sebelum bergabung dengan grup band ini mempunyai grup band masing-masing. Berikut sekilas profil personil grup band Nookie :

a. Haris Riyadi – Haris (Vokal)

Gambar 2.7 Haris Riyadi (Vokalis) Sumber : Manajemen Nookie

Pemuda yang bernama asli Haris Riyadi ini dilahirkan di kota Sumenep, Madura tepatnya pada tanggal 28 Mei 1984. Haris yang merupakan salah seorang perintis grup band NOOKIE ini mempunyai hobby menyanyi. Pantas saja di dalam Nookie ini ia didaulat untuk membawakan lagu-lagu yang diciptakan. Dengan suaranya yang khas membuat lagu yang dibawakan

(21)

mencerminkan aliran yang jelas yaitu pop alternatif. Namun sebenarnya jenis musik kesukaannya sangat bertolak belakang dengan apa yang ia nyanyikan sekarang. Musik yang menjadi kesukaannya adalah musik dangdut, arabian, melayu, dan jenis evergreen. Dia pun juga menyukai jenis musik rock dan pop. Meskipun menyukai musik dangdut, melayu hingga evergreen namun untuk urusan grup band idolanya pasti dia menyebut Linkin Park, GodBless, dan Padi. Merekalah yang menjadi inspirasinya dalam bermusik. Prestasipun telah banyak ditorehkan pemuda penggemar tempe penyet ini diantaranya The Best Vocal Bengkel Musik (Djarum Rock Nite Festival tahun 2001), The Best Vocal bersama MAQ Band (Black Djarum Cappucino se-Jawa Timur tahun 2002), The Best Vocal bersama Larampa Band se-Madura (2002), serta tampil sebagai juara 1 Bintang Radio dan Televisi se-Madura di RRI Sumenep (2004). Oleh karena itu tidak diragukan lagi kemampuannya dalam bernyanyi bagi grup band Nookie.

b. Terry Januarcky – Terry (gitar)

Gambar 2.8 Terry Januarcky (Gitaris) Sumber : Manajemen Nookie

Mendengar dari namanya pastinya langsung terlintas bahwa sosok pemuda yang satu ini lahir pada bulan Januari. Pemuda kurus ini dilahirkan 22 tahun yang lalu tepatnya 12 Januari 1986 di Surabaya. Terry bisa dikatakan sebagai orang yang cukup pendiam namun ramah kepada siapapun. Hal yang paling ia sukai adalah membuat lagu. Tidaklah heran jika salah satu lagu ciptaannya ada

(22)

pada salah satu lagu demo grup band Nookie ini. Tapi tidak hanya satu saja melainkan banyak tetapi masih belum menemukan waktu yang tepat untuk memasarkan lagunya. Sosoknya yang kecil, kurus, dan sederhana membuat orang tidak menyangka bahwa dibalik kesederhanaanya itu tersimpan skill yang tidak biasa. Pemuda penggemar soto madura dan kornet ini merupakan seorang pemain gitar handal. Ini terbukti dari prestasi yang telah diukirnya yaitu meraih The Best Guitarist 3 periode berturut-turut (Festival Musik Gresik tahun 2004, 2005, 2006). Selain itu pula ia sempat tergabung dalam dream band di Gresik. Untuk musik yang menjadi favoritnya adalah musik- musik Japanesse Rock, Jazz, dan Blues, karena itu bisa ditebak grup band favoritnya adalah J-Rock. Di dalam berpakaian rata-rata sama dengan persnil yang lainnya yaitu lebih menyenangi kesan kasual dan tetap mengikuti perkembangan jaman.

c. Bangkit Zakia Damba – Jaki (Bass)

Gambar 2.9 Bangkit Zakia Damba (Bassis) Sumber : Manajemen Nookie

Bangkit Zakia Damba alias Jaki dilahirkan pada tanggal 27 Juni 1987 di Kota Bandung. Pemuda ini merupakan personil termuda di Nookie. Meskipun terbilang paling muda namun sosoknya yang tegap membuat ia tidak terlihat sebagai yang termuda, mungkin ini juga terpengaruh dari hobbinya yaitu hiking. Penggemar masakan Italia seperti bolognaise dan spaghetti ini tidak perlu diragukan lagi dengan skill bermain musiknya. Sejak kecil ia telah

(23)

berhasil meraih prestasi yang membanggakan yaitu menjadi Finalis 5 besar sebagai gitaris pada saat kelas 6 SD di Bandung. Seiring waktu berjalan, ada pengalaman yang paling membekas di benaknya ketika menjadi gitaris dari grup junior milik Hari Roesly. Kemampuannya tidak hanya pada satu alat musik saja namun bisa dikatakan sebagai multitalent yang artinya ia piawai dalam memainkan hampir semua alat musik di dalam sebuah band seperti drum, gitar, serta bass. Hal tersebut terbukti dari prestasi yang diukirnya yaitu The Best Drummer (Festival Antar Pelajar 2002) di Sumenep, The Best Drummer (Festival Slank Anti Narkoba) di Sumenep, The Best Drummer (Festival Band Saltis 2004). Untuk masalah fashion bisa dikatakan mengikuti erkembangan jaman namun tetap tampil sederhana. Pemuda penggemar Red Hot Chilli Peppers dan P.O.D ini mengaku bahwa jenis musik yang disenanginya dan dijadikan inspirasi olehnya adalah jenis musik Pop Alternatif, Jazz, serta Hip Metal dan di dalam berkarya ia selalu mengasah kemampuannya dalam bermain musik.

d. Hersan Dhany Prayitno – Dhany (Drumm)

Gambar 2.10 Hersan Dhany Prayitno (Drummer) Sumber : Manajemen Nookie

Nama Hersan Dhany Prayitno alias Dhany sebenarnya telah lama berkiprah di dunia musik Indonesia. Pria kelahiran Sumenep tanggal 23 Januari 1976 ini merupakan pencipta lagu pada album Nicky Astria yang ber-title “Kemana”.

Di dalam album tersebut ia menciptakan 2 buah lagu yaitu “Jumpa Pertama”

(24)

dan “Kau dan Aku”. Bisa dikatakan Dhany merupakan personil tertua dan terkadang dianggap sebagai “Bapak” karena sering memberikan bimbingan dan nasihat-nasihat dalam grup band Nookie ini. Walaupun dianggap seperti itu, ia selalu menganggap semua anggota band adalah sahabat dan tidak pernah mempermasalahkan umur masing-masing personil. Di dalam bermusik ia mendapatkan inspirasi dari grup band mancanegara macam Linkin Park, Green Day, dan Hoobastank. Berbicara soal makanan, pria pencinta musik Pop Alternatif dan Hip Metal ini menyebut pecel dan rendang sebagai makanan favoritnya. Berbagai prestasipun pernah diukir oleh mantan additional player Golden Boy Band diantaranya yaitu The Best Drummer (Festival Band Saltis 2002), The Best Vocal (Djarum Rock Festival 2002).

e. Iwan Wahyudi – Iwan (Keyboard)

Gambar 2.11 Iwan Wahyudi (keyboardis) Sumber : Manajemen Nookie

Iwan Wahyudi dilahirkan di Sumenep, Madura tepatnya pada tanggal 22 Desember 1982. Pemuda yang suka jalan-jalan dan nonton ini piawai dalam bermain keyboard. Semua band yang pernah dimasukinya seperti Zanji Band dan Alfarobi Band selalu memposisikannya sebagai pemain keyboard karena memang spesialisasinya ada pada alat musik tersebut. Ia sangat senang sekali dengan yang namanya gorengan dan mie instan. Di dalam bermusik ada satu grup band yang sangat dipujanya yaitu Tropicana Band karena permainannya yang menarik dan dapat menjadi inspirasi bagi karir bermusiknya. Jenis musik

(25)

yang disukainya adalah jenis musik R&B, dangdut, pop, dan arabian gambus.

Berbagai prestasi juga pernah diukir diantaranya The Best Keyboard (Festival Band Wiraraja 2005) di Sumenep, The Best Keyboard (Festival Band Djarum 2005).

Potensi Grup Band

Walaupun tergolong grup band yang baru, namun bila dilihat dari sisi potensinya, grup band ini memiliki banyak pengalaman dan prestasi yang menggambarkan bahwa mereka memang mempunyai semangat dan keseriusan dalam berkarir di dunia musik. Potensi yang dimilikinya antara lain :

1) Merupakan grup band yang berkarya melalui jalur independen.

2) Mempunyai kualitas bermain musik yang baik dan rapi.

3) Mempunyai prestasi sebagai berikut :

- Juara Favorit 1 IndieFest LA Lights se-Jawa Timur, 2006.

- Juara 1 IndieFest Pamekasan Madura.

- 10 Band Album Kompilasi LA Lights IndieFest se-Madura, 2006.

- Juara 1 Black Cappucino Festival Musik Kafe di Sumenep, 2006.

- Guest Star Dipa Musik Festival dengan Encung Hariyadi (Golden Boy) di Pamekasan, 2006.

- Guest Star Nadira Band Surabaya (Jazz) di Sumenep.

- Guest Star Attribute to Dewa Band Festival with HAMINDALID, 2005.

2.2.2 Data Pemasaran 2.2.2.1 Cara Pendistribusian

Proses pendistribusian label independen sangat unik, karena jaringan yang diterapkan hanya bermodalkan perkawanan dan relationship, dan cakupannya cukup luas. Dengan cara menitipkan album-album yang mereka buat dalam bentuk kaset, CD, mini disc, pada distro-distro atau pada langsung pada teman- teman mereka tanpa perantara, menjual langsung pada saat konser grup band tersebut (direct selling), adapula yang menjualnya di website grup bandnya, bahkan dari sistem pendistribusian seperti itu tak jarang dapat merambah sampai ke seluruh Indonesia bahkan sampai ke luar negeri, sebagai contoh grup band

(26)

yang sukses go-internasional dalam penjualan albumnya, PUPPEN dan TENGKORAK, mereka dapat menjual albumnya sampai ke berbagai negara di Asia, Eropa, bahkan Amerika. Bila berbicara mengenai sistem pendistribusian yang diterapkan oleh grub band indie bagi para distro adalah dengan cara mendrop barang terlebih dahulu, dengan catatan grup band dan distro tersebut sudah saling mengenal, sedangkan bagi distro yang belum mengenal grup band tersebut dan berlokasi jauh, biasanya harus membayar kontan atau sistem jual putus. Sistem ini dilakukan untuk menghindari kecurangan dari pihak distro, hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan grup band indie membatasi jumlah kopian albumnya, selain itu pula dapat juga membuat album terkesan limited edition atau terbatas. Ada pula sistem pendistribusian selain dengan cara di atas yaitu bekerja sama dengan pihak major label atau hanya membeli pajak penjualannya saja, atau istilahnya titip edar. Hal tersebut pernah dilakukan oleh beberapa grup indie besar seperti KOIL, SUCKERHEAD, PUPPEN.

Dikarenakan masih belum memiliki album, grup band Nookie sendiri saat ini masih merilis album demo mereka dan untuk sementara ini mereka akan mengajukannya pada pihak major label. Selain itu, dalam hal pendistribusian mereka akan memakai sistem drop pada distro-distro, khususnya daerah Jawa Timur terutama Surabaya dan sekitarnya, serta menjual album melalui website.

2.2.2.2 Pesaing

Di Surabaya sendiri sudah banyak band indie, ada yang kompilasi, solo maupun grup band, diantaranya : grup band Agenda, Cassanova, Alva November, Artemis, Dadu, Edisi, Enam, Floop, Lelaki, Synopsis, Trinity, dan Koteka. Selain grup band tersebut ada pula Pasukan Records yang merilis album Perang Rap, album tersebut digarap keroyokan atau dengan kompilasi (banyak penyanyi rap Surabaya yang ikut andil dalam pembuatan album kompilasi ini), ada pula album Beautiful Day dan Surabaya Is Diversity yang dirilis oleh komunitas hard core.

Di Jawa Timur sendiri grup band indie yang banyak dikenal diantaranya VOX band, Lovelity Band, Rivera Band, serta Dan Band. Namun pada umumnya grup band indie yang ada tidak melakukan persaingan dalam arti saling menjatuhkan, persaingan dalam mendapatkan konsumen memang mau tidak mau selalu terjadi,

(27)

tetapi di sisi lain mereka saling membantu dalam mempromosikan band indie baru kepada masyarakat luas seperti pembuatan album kompilasi. Meskipun aliran bermusik yang digunakan dalam bermain musik bermacam-macam, mulai dari rap, pop, alternatif, rock, hingga hard core, kebanyakan mereka loyal karena merasa senasib sepenanggungan yaitu bergerak pada jalur indie. Begitu pula dengan grup band NOOKIE, mereka mendapatkan kesempatan untuk membuat album kompilasi di Madura bersama dengan grup band indie lain.

2.2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan grup band indie Nookie dengan grup band indie yang lain di Surabaya adalah dari sisi kualitas lagu dan dari segi prestasi para personilnya.

Lagu yang diciptakan kebanyakan atau bahkan bisa dikatakan hampir keseluruhan merupakan pengalaman pribadi dari para personil Nookie sendiri, kerapian komposisi lagu yang baik serta lagu yang bersifat komersil atau menjual (bukan idealisme yang berlebihan) dapat juga menjadi kelebihan. Selain itu pula berbagai prestasi dari para personil yang ada menyebabkan jika dilihat dari skill dan kualitas permainan sudah tidak diragukan lagi. Di Madura grup band Nookie pun sudah cukup dikenal karena telah menjuarai berbagai macam festival dan mengikuti berbagai event yang ada.

Kekurangan dari grup band Nookie bila dibandingkan dengan grup band indie lain di Surabaya adalah belum pernah merilis album sendiri, melainkan album kompilasi namun itu pun pada tingkat lokal yaitu di Madura.

2.3 Analisis Data

2.3.1 Tinjauan Teoritik Analisa

Untuk membuat karya perancangan video klip lagu “Kata Terakhir” oleh Nookie, maka perlu dilakukan beberapa analisa mengenai beberapa hal yang sehubungan dengan data yang telah didapatkan. Metode analisa data yang digunakan adalah metode 5W + 1H, yaitu What (apa yang akan disampaikan), Where (dimana), Why (mengapa diwujudkan), When (kapan kejadian tersebut), Whom (untuk siapa), serta How (bagaimana mewujudkannya). Beberapa penjelasan mengenai hal-hal diatas diantaranya :

(28)

a. What (apa yang akan disampaikan melalui video klip ini).

Hal-hal yang berkaitan dengan lagu dan lirik yang terkandung di dalamnya harus benar-benar menjadi perhatian utama untuk mewujudkan sebuah video klip yang memberikan pesan kepada target audience. Di dalam membuat visualisasi video klip diperlukan pengetahuan mendasar dalam memahami sebuah lagu dan nadanya untuk dapat menyampaikan maksud utama yang ada di dalam lagu tersebut. Video klip ini menyampaikan pesan berupa sebuah cerita kehidupan yang berhubungan dengan isi pesan yang terkandung di dalam lagu tersebut. Dengan tidak menampilkan performance dari grup band yang bersangkutan karena tujuan utama adalah memperkenalkan lagu kepada calon konsumen. Hal tersebut dilakukan karena sesuai dengan visi dan misi utama mereka yaitu ingin dikenal dari lagu yang mereka ciptakan.

b. Where (dimana produk ini akan divisualisasikan).

Video klip lagu “Kata Terakhir” ini diwujudkan sebagai suatu media berpromosi bagi band indie Nookie. Video klip ini dibagikan ke kafe-kafe yang sekarang ini sudah banyak memiliki fasilitas LCD untuk ditayangkan.

Tidak menutup kemungkinan juga akan ditayangkan di televisi-televisi swasta yang membawakan acara video musik. Sedangkan tentang penjadwalan, biaya tayang, dan jangka waktu tayang akan ditangani oleh pihak manajemen Nookie secara pribadi. Yang perlu diperhatikan format akhir dari video klip ini akan dikemas dalam format VCD/DVD sebagai Final Artwork-nya.

c. Why (mengapa diwujudkan).

Perancangan video klip ini diwujudkan dengan maksud untuk memperkenalkan dan mempromosikan album Nookie dengan membawakan salah satu lagu karya mereka. Pembentukan image band yaitu band realita kehidupan dapat divisualisasikan dengan kecenderungan menunjukkan video klip yang bercerita dan tidak menunjukkan band performance.

(29)

d. When (kapan diwujudkan).

Sesuai dengan perencanaan sebelumnya, pembuatan video klip ini akan segera dilaksanakan untuk mendukung kegiatan promosi mereka nantinya. Selain itu juga segera diajukan ke major label karena pada saat ini pihak menajemen Nookie sendiri sedang mengajukan contoh album demo mereka.

e. Whom (untuk siapa).

Perancangan video klip ini dibuat sesuai dengan permintaan manajemen grup band Nookie guna menunjang pengajuan ke major label dan juga promosi pribadi mereka. Sesuai dengan karakter lagu mereka, maka produk ini memiliki target audience yang terbatas pada usia 17 – 30 tahun baik itu laki- laki maupun perempuan.

f. How (bagaimana mewujudkannya).

Di dalam mewujudkan perancangan video klip ini diperlukan berbagai macam persiapan teknis dan non-teknis mengenai cara, prosedur, dan sebagainya tahap demi tahap. Persiapan yang matang mengenai penjadwalan, perencanaan budgeting, pemilihan dan setting lokasi, casting untuk model, dan semua metode perencanaan audio visual perlu dilakukan secara terstruktur dan lengkap guna menghasilkan Final Artwork yang sempurna.

2.3.2 Kesimpulan Analisa Data

Dengan memperhatikan semua aspek yang telah diambil dari data yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan video klip lagu “Kata Terakhir” ini memerlukan perencanaan yang cermat untuk menghasilkan video klip yang optimal. Perlu diketahui juga tentang berbagai teknis mengenai beberapa hal yang berkenaan dengan pembuatan sebuah video klip. Hal tersebut akan didapatkan dengan mencari referensi dari berbagai video klip yang ada dan bisa juga dari buku-buku yang membahas teknik yang berkaitan dengan pembuatan video klip seperti teknik pengambilan sudut pandang dan lain sebagainya. Produk lagu yang beraliran pop alternatif memang merupakan aliran yang universal dan banyak diminati oleh konsumen karena karakternya yang easy listening, komersil/menjual

(30)

serta mudah diingat, dapat dijadikan suatu point of selling dengan memanfaatkan media audio visual berupa video klip untuk menunjang promosi lagu grup band Nookie. Penyesuaian dengan target audience juga penting untuk dilakukan dengan maksud agar video klip ini dapat diterima dan dipahami oleh konsumen.

Berdasarkan observasi yang dilakukan, kebanyakan video klip terutama menampilkan band performance yang tidak membedakan dengan video klip yang lainnya. Dengan pendekatan video klip bercerita membuat video klip ini tetap diperhitungkan dan dapat berkesan bagi calon pembeli album Nookie meskipun banyak pesaing baru yang bermunculan.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisissidik ragam pemberian limbah penyulingan nilam dan kotoran kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada parameter tinggi tanaman,

Dari uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapat tiga biaya yang tidak diperhitungkan secara kuantitatif dalam pembuatan roti dan kue karena pemilik merasa bahwa biaya

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: (1) Kelompok Kerja guru PKn ternyata efektif dalam pelaksanaan kurikulum

Metode granulasi basah merupakan metode yang banyak digunakan dalam industri farmasi untuk memproduksi tablet kompresi (Parrott, 1971). Meningkatkan kohesifitas dan

 biasa dikatakan dikatakan adanya adanya peningkatan peningkatan volume darah pada jaringan atau bagian volume darah pada jaringan atau bagian tubuh yang mengalami

mereka sendiri untuk fokus, merencanakan, mengevaluasi kemajuan mereka menuju kompetensi komunikatif. Strategi Afektif mengembangkan kepercayaan diri dan ketekunan

Program mikro merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa yang akan mengambil PPL pada semester berikutnya. Persyaratan yang diperlukan untuk mengikuti mata

Skripsi yang berjudul: “Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Penguraian Materi FPB Dan KPK Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Snowball Throwing Dibantu Media Dekak Kelas IV