STRATEGI PENGENALAN ABK PADA SEKOLAH INKLUSI DALAM
PJJ DARING SECARA BERBUDI
Disajikan dalam Webinar 27 Juli 2020 OLEH: Sri Wahyuni,M.KPd
SDN Mojorejo 01-Kota Batu
APA DAN MENGAPA PENDIDIKAN INKLUSI
LINGKUP
PEMBAHASAN
BAGAIMANA SOP PPDBK
STRATEGI PEMBELAJARAN PDBK
PJJ DARING BAGI PDBK
SECARA BERBUDI
APA PENDIDIKAN INKLUSI
system layanan pendidikan yang
mensyaratkan anak berkebutuhan khusus belajar di sekolah-sekolah terdekat di kelas biasa bersama teman-teman seusianya ( Sapon – Shevin dalam O Neil 1994)
Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif adalah sekolah yang menampung semua murid di kelas yang sama. Sekolah ini
menyediakan program pendidikan yang layak, menantang, tetapi disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan setiap murid maupun bantuan dan dukungan yang dapat diberikan oleh para guru, agar anak-anak berhasil ( Stainback, 1980 )
PERMENDIKNAS NO 70 TAHUN 2009
Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik
pada umumnya.
TUJUAN
Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki
kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial, atau memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat
istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuannya;
Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman, dan tidak
diskriminatif bagi semua peserta didik.
Siapakah PDBK
Hambatan pendengaran
Hambatan fisik Hambatan komunikasi
Hambatan intelektual Hambatan penglihatan
Hambatan emosi dan sosial
Autis ADHD Gifted
Cerebral Palsy Kesulitan
Belajar
Lamban Belajar
PDBK YANG MASIH KESULITAN DITERIMA DI SEKOLAH PENYELENGGARA INKLUSI
HAMBANTAN PENDENGARAN 100%,
HAMBATAN PENGLIHATAN 100%
HAMBATAN FISIK YG DISERTAI DGN HAMBATAN KECERDASAN
BERAT
AUTISME YANG BELUM MANDIRI
BAGAIMANA SOP PPDBK
menentukan tim Assesment yang terdiri dari GPK (internal ) dan Psikolog ( eksternal)
Tes penempatan dilakukan sesuai waktu yang ditentukan sekolah.
Tim asesmen melakukan skoring dan membagi rombongan belajar
Sekolah menyediakan kuota paling sedikit 1 (satu) peserta dan paling banyak 3 (tiga) peserta didik
dengan tidak lebih 2 (dua) jenis hambatan
ABK (hambatan fisik disertai hambatan kecerdasan berat), hambatan pendengaran , penglihatan 100%
diarahkan ke SLB
Memerlukan peran aktif & kepercayaan orang tua (misal: pubertas dini)
Keputusan penempatan dan persentase
anak ditentukan oleh tim, dapat berubah
sewaktu-waktu sesuai perkembangan anak
Segala permasalahan diselesaikan secara
musyawarah dan kekeluargaan
BAGAIMANA PENERAPAN BUDAYA INKLUSIF DI SEKOLAH
KEBIJAKAN INKLUSIF
BUDAYA INKLUSIF
PEMBELAJARAN INKLUSIF
BAGAIMANA
KEBIJAKAN INKLUSIF
INDIKATOR
Penunjukan staf /
kenaikan staf secara adil
4. Sekolah menyediakan bangunan yang aksessibilitas
bagi semua warga sekolah.
5. Semua siswa baru diberikan pembelajaran yang
menyenangkan agar betah di Sekolah
Sekolah berusaha menguasai karakteristik peserta didik / kelokalan
wilayahnya
Semua staf baru dibantu agar nyaman di sekolah (
PIGP)
6. Sekolah menyusun kelompok mengajar siswa sesuai dengan
bakat dan minat sehingga semua siswa merasa dihargai.
Kebijakan yang diterapkan
Pembagian tugas mengajar disesuaikan dengan
kompetensi/ keahlian guru
4. Ada reward dan punishman kepada guru
5. Adanya buku panduan program induksi bagi guru
pemula (PIGP).
3. Penilaian harus dilakukan secara objektif berdasarkan
kinerja
2.Kenaikan pangkat guru disesuaikan dengan kinerja
dalam penilaian PKG
6. Assesmen / identifikasi awal bagi peserta didik
Kebijakan lanjutan....
7. Menyusun perencanaan dalam melengkapi
aksesibilitas
9.Pembentukan Guru Pembimbing khusus (GPK) melalui surat
keputusan kepala sekolah
10. Pembentukan koordinator GPK
11. Melakukan mentoring / sharing antar GPK baik sekolah maupun
guslah
8. program pembelajaran pakem/ inklusif bagi semua guru yang dituangkan dalam rencana pengembangan sekolah
BAGAIMANA PEMBELAJARAN YANG INKLUSIF
Pembelajaran yang
berdasarkan visi yang sama
Melibatkan anak tanpa memandang
perbedaan
Perlindungan ;melindungi Semua anak dari kekerasan,
pelecehan dan penyiksaan
Sensitif budaya, menghargai perbedaan, dan menstimulasi
pembelajaran untuk Semua anak
Meningkatkan partisipasi dan kerjasama
Menerapkan pola hidup sehat
Belajar disesuaikan dgn kehidupan sehari-hari anak, Anak bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri
Memberikan kesempatan bagi guru untuk belajar, dan mengambil manfaat dari pembelajaran itu
Keadilan Jender Dan Non diskrimin
Keluarga, guru dan masyarakat, terlibat dalam pembelajaran anak
STRATEGI PEMBELAJARAN YANG DIKEMBANGKAN DI MOSA
Prinsip Pembelajaran Inklusi.
Prinsip pemerataan dan peningkatan
,Prinsip kebutuhan individual, Prinsip Kebermaknaan,
Prinsip Keberlanjuatan, Prinsip keterlibatan
Kurikulum Yang
dikembangkan duplikasi, modifikasi, subtitusi,oOmisi
Model pembelajaran Kelas reguler, Pull Out,
Kelas Khusus
CONTOH PEMBELAJARAN SEBELUM PJJ DARING
PENJAS ADAPTIF
BINA DIRI TERAPI
WICARA
motorik halus
STRATEGI PJJ DARING YANG BERBUDI
PENDATAAN KEPEMILIKAN HP
MERENCANAKAN PEMBELAJARAN YANG
DIBUTUHKAN
PENDATAAN JENIS KEBUTUHAN SISWA
MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN ORTU
MENYUSUN JURNAL BERBASIS AKTIFITAS
MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN MELAPORKAN HASIL
PEMBELAJARAN MELAKUKAN REFLEKSI
PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN DARING
YANG DILAKUKAN UNTUK ABK
Jurnal Kegiatan Berbasis Aktifitas Hambatan Perkembangan dan Autis
N O
HARI/
TGL
AKTIFIT AS
MATERI KETERANGAN (ditandai salah satu) MEDIA PENILAIAN
1. Senin, 20 Juli
2020
Terapi wicara
Mengucapkan a, o, u, e, i
Anak mampu mengucapkan a,o,u,e,i dengan suara yang lantang
Anak mampu membuka mulut
mengikuti gerak bibir mengucapkan a,o, u,e,i
Anak menolak mengucapkan dan membuka mulut
o o
o
HP untuk
merekam video terapi
Performance
2. Selasa, 21 Juli
2020
Bina diri Mengancing kemeja
Anak mampu mengancing kemeja secara mandiri
Anak mengancing kemeja dengan bantuan orang tua (anak kesulitan untuk memasukkan kancing ke lubang) Anak menolak mengancingkan kemeja o
o
o
Kemeja, HP untuk merekam video
mengancing kemeja
Performance
3. Rabu, 22 Juli
2020
Keteram pilan motorik halus
Menjimpit satu persatu
manik/biji- bijian
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
Menjimpit satu persatu manik/biji-bijian menggunakan ibu jari dan jari telunjuk secara mandiri
Anak menjimpit lebih dari satu manik/
biji-bijian menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
Anak menolak Menjimpit satu persatu manik/biji-bijian menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
o
o
o
Manik/ biji-bijian, HP untuk
Menjimpit satu persatu manik/
biji-bijian menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
Performance
4. Kamis,
23 Juli 2020 Literasi Identifikasi huruf vocal (a, o,u,e,i)
Anak mengerjakan
Lembar Kerja identifikasi huruf vocal (a,o,u,e,i) secara mandiri
Anak masih ada kesalahan pada saat mengerjakan (anak dibantu orang tua pada saat mengerjakan) Anak menolak
mengerjakan Lembar Kerja identifikasi huruf vocal (a,o,u,e,i) secara mandiri
o
o
o
Lembar Kerja identifikasi
huruf vocal (a,o, u,e,i),
Portofoli o
5. Jumat,
4 Juli 2020 Refleksi Guru dan wali murid diskusi tentang keberhasilan dan kendala selama
proses pembelajaran yang dilakukan
selama empat hari.
Kemudian berdiskusi mencari solusi secara bersama-sama untuk perbaikan
pembelajaran selanjutnya.
Anak mempraktekkan
Google meet.
Google meet
Performance
BAGAIMANA CARA
MELAKUKAN ASSESMEN
Hasil laporan pembelajaran dari jurnal berbasis aktifitas
Guru melakukan penilaian sesuai dengan rencana pada Jurnal berbasis aktifitas, dan
melakukan RTL
FOTO LAPORAN HASIL
PEMBELAJARAN DARING ABK
Terapi wicara
mengucapkan A O U E I Bina diri
Mengancingkan baju kemeja
REFLEKSI KEBERHASILAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI DAN RTL
Orang tua dan GPK melakukan refleksi
Menemukan keberhasilan kendala dan solusi
Menyusun RTL untuk perbaikan pembelajaran berikutnya
KESIMPULAN
1. Setiap anak harus mendapatkan pelayanan yang sama secara inklusif
2. Setiap sekolah seharusnya menerpkan budaya inklusif yang meliputi kebijakan, pembelajaran dan budaya inklusif
3. Dalam melakukan Pembelajaran pada PDBK baik secara luring maupun daring perlu mengidentifikasi kebutuhan peserta didik 4. Strategi PJJ daring dan luring secara Berbudi melalui jurnal
berbasis aktifitas sangat efektif dilakukan di sekolah penyelenggara inklusif
5. setiap akhir kegiatan pembelajaran daring selama satu minggu perlu melakukan refleksi antara orang tua dan guru, untuk
melakukan perbaikan dan mencarikan solusi dari kendala yang dihadapi saat pembelajaran
6. RTL senantiasa dibuat untuk perbaikan pembelajaran berikutnya
MELALUI STRATEGI PENGENALAN ABK PADA SEKOLAH INKLUSI DALAM PJJ SECARA DARING YANG BERBUDI, AKAN
MEMBERIKAN KESEMPATAN DAN KENYAMANAN SEMUA SISWA DALAM
BERBAGAI KONDISI DALAM MENIMBA ILMU