• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGENALAN ABK PADA SEKOLAH INKLUSI DALAM PJJ DARING SECARA BERBUDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STRATEGI PENGENALAN ABK PADA SEKOLAH INKLUSI DALAM PJJ DARING SECARA BERBUDI"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGENALAN ABK PADA SEKOLAH INKLUSI DALAM

PJJ DARING SECARA BERBUDI

Disajikan dalam Webinar 27 Juli 2020 OLEH: Sri Wahyuni,M.KPd

SDN Mojorejo 01-Kota Batu

(2)

APA DAN MENGAPA PENDIDIKAN INKLUSI

LINGKUP

PEMBAHASAN

BAGAIMANA SOP PPDBK

STRATEGI PEMBELAJARAN PDBK

PJJ DARING BAGI PDBK

SECARA BERBUDI

(3)

APA PENDIDIKAN INKLUSI

system layanan pendidikan yang

mensyaratkan anak berkebutuhan khusus belajar di sekolah-sekolah terdekat di kelas biasa bersama teman-teman seusianya ( Sapon – Shevin dalam O Neil 1994)

Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif adalah sekolah yang menampung semua murid di kelas yang sama. Sekolah ini

menyediakan program pendidikan yang layak, menantang, tetapi disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan setiap murid maupun bantuan dan dukungan yang dapat diberikan oleh para guru, agar anak-anak berhasil ( Stainback, 1980 )

(4)

PERMENDIKNAS NO 70 TAHUN 2009

Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi

kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik

pada umumnya.

(5)

TUJUAN

Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki

kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial, atau memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat

istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuannya;

Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman, dan tidak

diskriminatif bagi semua peserta didik.

(6)

Siapakah PDBK

Hambatan pendengaran

Hambatan fisik Hambatan komunikasi

Hambatan intelektual Hambatan penglihatan

Hambatan emosi dan sosial

Autis ADHD Gifted

Cerebral Palsy Kesulitan

Belajar

Lamban Belajar

(7)

PDBK YANG MASIH KESULITAN DITERIMA DI SEKOLAH PENYELENGGARA INKLUSI

HAMBANTAN PENDENGARAN 100%,

HAMBATAN PENGLIHATAN 100%

HAMBATAN FISIK YG DISERTAI DGN HAMBATAN KECERDASAN

BERAT

AUTISME YANG BELUM MANDIRI

(8)

BAGAIMANA SOP PPDBK

menentukan tim Assesment yang terdiri dari GPK (internal ) dan Psikolog ( eksternal)

Tes penempatan dilakukan sesuai waktu yang ditentukan sekolah.

Tim asesmen melakukan skoring dan membagi rombongan belajar

Sekolah menyediakan kuota paling sedikit 1 (satu) peserta dan paling banyak 3 (tiga) peserta didik

dengan tidak lebih 2 (dua) jenis hambatan

ABK (hambatan fisik disertai hambatan kecerdasan berat), hambatan pendengaran , penglihatan 100%

diarahkan ke SLB

(9)

Memerlukan peran aktif & kepercayaan orang tua (misal: pubertas dini)

Keputusan penempatan dan persentase

anak ditentukan oleh tim, dapat berubah

sewaktu-waktu sesuai perkembangan anak

Segala permasalahan diselesaikan secara

musyawarah dan kekeluargaan

(10)

BAGAIMANA PENERAPAN BUDAYA INKLUSIF DI SEKOLAH

KEBIJAKAN INKLUSIF

BUDAYA INKLUSIF

PEMBELAJARAN INKLUSIF

(11)

BAGAIMANA

KEBIJAKAN INKLUSIF

(12)

INDIKATOR

Penunjukan staf /

kenaikan staf secara adil

4. Sekolah menyediakan bangunan yang aksessibilitas

bagi semua warga sekolah.

5. Semua siswa baru diberikan pembelajaran yang

menyenangkan agar betah di Sekolah

Sekolah berusaha menguasai karakteristik peserta didik / kelokalan

wilayahnya

Semua staf baru dibantu agar nyaman di sekolah (

PIGP)

6. Sekolah menyusun kelompok mengajar siswa sesuai dengan

bakat dan minat sehingga semua siswa merasa dihargai.

(13)

Kebijakan yang diterapkan

Pembagian tugas mengajar disesuaikan dengan

kompetensi/ keahlian guru

4. Ada reward dan punishman kepada guru

5. Adanya buku panduan program induksi bagi guru

pemula (PIGP).

3. Penilaian harus dilakukan secara objektif berdasarkan

kinerja

2.Kenaikan pangkat guru disesuaikan dengan kinerja

dalam penilaian PKG

6. Assesmen / identifikasi awal bagi peserta didik

(14)

Kebijakan lanjutan....

7. Menyusun perencanaan dalam melengkapi

aksesibilitas

9.Pembentukan Guru Pembimbing khusus (GPK) melalui surat

keputusan kepala sekolah

10. Pembentukan koordinator GPK

11. Melakukan mentoring / sharing antar GPK baik sekolah maupun

guslah

8. program pembelajaran pakem/ inklusif bagi semua guru yang dituangkan dalam rencana pengembangan sekolah

(15)

BAGAIMANA PEMBELAJARAN YANG INKLUSIF

Pembelajaran yang

berdasarkan visi yang sama

Melibatkan anak tanpa memandang

perbedaan

Perlindungan ;melindungi Semua anak dari kekerasan,

pelecehan dan penyiksaan

Sensitif budaya, menghargai perbedaan, dan menstimulasi

pembelajaran untuk Semua anak

Meningkatkan partisipasi dan kerjasama

Menerapkan pola hidup sehat

(16)

Belajar disesuaikan dgn kehidupan sehari-hari anak, Anak bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri

Memberikan kesempatan bagi guru untuk belajar, dan mengambil manfaat dari pembelajaran itu

Keadilan Jender Dan Non diskrimin

Keluarga, guru dan masyarakat, terlibat dalam pembelajaran anak

(17)

STRATEGI PEMBELAJARAN YANG DIKEMBANGKAN DI MOSA

Prinsip Pembelajaran Inklusi.

Prinsip pemerataan dan peningkatan

,Prinsip kebutuhan individual, Prinsip Kebermaknaan,

Prinsip Keberlanjuatan, Prinsip keterlibatan

Kurikulum Yang

dikembangkan duplikasi, modifikasi, subtitusi,oOmisi

Model pembelajaran Kelas reguler, Pull Out,

Kelas Khusus

(18)

CONTOH PEMBELAJARAN SEBELUM PJJ DARING

PENJAS ADAPTIF

BINA DIRI TERAPI

WICARA

motorik halus

(19)

STRATEGI PJJ DARING YANG BERBUDI

PENDATAAN KEPEMILIKAN HP

MERENCANAKAN PEMBELAJARAN YANG

DIBUTUHKAN

PENDATAAN JENIS KEBUTUHAN SISWA

MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN ORTU

MENYUSUN JURNAL BERBASIS AKTIFITAS

MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN MELAPORKAN HASIL

PEMBELAJARAN MELAKUKAN REFLEKSI

PEMBELAJARAN

(20)

MODEL PEMBELAJARAN DARING

YANG DILAKUKAN UNTUK ABK

(21)

Jurnal Kegiatan Berbasis Aktifitas Hambatan Perkembangan dan Autis

N O

HARI/

TGL

AKTIFIT AS

MATERI KETERANGAN (ditandai salah satu) MEDIA PENILAIAN

1. Senin, 20 Juli

2020

Terapi wicara

Mengucapkan a, o, u, e, i

Anak mampu mengucapkan a,o,u,e,i dengan suara yang lantang

Anak mampu membuka mulut

mengikuti gerak bibir mengucapkan a,o, u,e,i

Anak menolak mengucapkan dan membuka mulut

o o

o

HP untuk

merekam video terapi

Performance

2. Selasa, 21 Juli

2020

Bina diri Mengancing kemeja

Anak mampu mengancing kemeja secara mandiri

Anak mengancing kemeja dengan bantuan orang tua (anak kesulitan untuk memasukkan kancing ke lubang) Anak menolak mengancingkan kemeja o

o

o

Kemeja, HP untuk merekam video

mengancing kemeja

Performance

3. Rabu, 22 Juli

2020

Keteram pilan motorik halus

Menjimpit satu persatu

manik/biji- bijian

menggunakan ibu jari dan jari telunjuk

Menjimpit satu persatu manik/biji-bijian menggunakan ibu jari dan jari telunjuk secara mandiri

Anak menjimpit lebih dari satu manik/

biji-bijian menggunakan ibu jari dan jari telunjuk

Anak menolak Menjimpit satu persatu manik/biji-bijian menggunakan ibu jari dan jari telunjuk

  o

o

o

Manik/ biji-bijian, HP untuk

Menjimpit satu persatu manik/

biji-bijian menggunakan ibu jari dan jari telunjuk

Performance

(22)

4. Kamis,

23 Juli 2020 Literasi Identifikasi huruf vocal (a, o,u,e,i)

Anak mengerjakan

Lembar Kerja identifikasi huruf vocal (a,o,u,e,i) secara mandiri

 

Anak masih ada kesalahan pada saat mengerjakan (anak dibantu orang tua pada saat mengerjakan) Anak menolak

mengerjakan Lembar Kerja identifikasi huruf vocal (a,o,u,e,i) secara mandiri

  o

o

o

Lembar Kerja identifikasi

huruf vocal (a,o, u,e,i),

Portofoli o

5. Jumat,

4 Juli 2020 Refleksi Guru dan wali murid diskusi tentang keberhasilan dan kendala selama

proses pembelajaran yang dilakukan

selama empat hari.

Kemudian berdiskusi mencari solusi secara bersama-sama untuk perbaikan

pembelajaran selanjutnya.

Anak mempraktekkan

  Google meet.

               

Google meet

 

Performance

(23)

BAGAIMANA CARA

MELAKUKAN ASSESMEN

Hasil laporan pembelajaran dari jurnal berbasis aktifitas

Guru melakukan penilaian sesuai dengan rencana pada Jurnal berbasis aktifitas, dan

melakukan RTL

(24)

FOTO LAPORAN HASIL

PEMBELAJARAN DARING ABK

Terapi wicara

mengucapkan A O U E I Bina diri

Mengancingkan baju kemeja

(25)

REFLEKSI KEBERHASILAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI DAN RTL

Orang tua dan GPK melakukan refleksi

Menemukan keberhasilan kendala dan solusi

Menyusun RTL untuk perbaikan pembelajaran berikutnya

(26)

KESIMPULAN

1. Setiap anak harus mendapatkan pelayanan yang sama secara inklusif

2. Setiap sekolah seharusnya menerpkan budaya inklusif yang meliputi kebijakan, pembelajaran dan budaya inklusif

3. Dalam melakukan Pembelajaran pada PDBK baik secara luring maupun daring perlu mengidentifikasi kebutuhan peserta didik 4. Strategi PJJ daring dan luring secara Berbudi melalui jurnal

berbasis aktifitas sangat efektif dilakukan di sekolah penyelenggara inklusif

5. setiap akhir kegiatan pembelajaran daring selama satu minggu perlu melakukan refleksi antara orang tua dan guru, untuk

melakukan perbaikan dan mencarikan solusi dari kendala yang dihadapi saat pembelajaran

6. RTL senantiasa dibuat untuk perbaikan pembelajaran berikutnya

(27)

MELALUI STRATEGI PENGENALAN ABK PADA SEKOLAH INKLUSI DALAM PJJ SECARA DARING YANG BERBUDI, AKAN

MEMBERIKAN KESEMPATAN DAN KENYAMANAN SEMUA SISWA DALAM

BERBAGAI KONDISI DALAM MENIMBA ILMU

(28)

TERIMAKASIH

SALAM INKLUSIF

Gambar

FOTO LAPORAN HASIL

Referensi

Dokumen terkait

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah

Dalam sebuah pembelajaran baik daring maupun luring pastinya membutuhkan suatu strategi komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam

Cicipilah sampel puree buah yang berada di hadapan Anda dengan jarak antar pencicipan sampel satu dengan yang lain ± 30 detik. Selanjutnya bandingkan dengan

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tesis dengan judul Sifat Mekanik dan Durabilitas

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi memonitor pelaksanaan kegiatan Detasering secara berkala, baik secara daring maupun secara luring serta terhadap laporan

“Saat ini kami masih me- laksanakan PJJ daring dan luring, namun lebih banyak peserta didik yang memilih untuk luring dengan penu- gasan-penugasan, karena banyak yang tidak

- Opasitas digunakansebagai indikator praktis pemantauan dan dikembangkan untuk memperoleh hubungan korelatif dengan pengamatan Total partikulat - Bagi pabrik yang mengoperasikan

Pada laporan proyek akhir ini akan dilakukan pembahasan mengenai penilaian kondisi perkerasan runway Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo yakni dengan