27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 31.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Penelitian tindakan kelas bertujuan memperbaik pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu PTK menggunakan perlakuan yang berupa siklus. Dalam pelaksanaan penulis menggunakan 2 siklus.
3.1.2 Lokasi Penelitian/Tempat Penelitian
Tempat penelitian tidakan kelas di SD Negeri Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Dalam rangka untuk melihat siswa Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam khususnya materi Proses Pembentukan Tanah.
3.1.3 Karakteristik dan Subjek Penelitian
Berdasarkan subjek penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini adalah siswa kelas 5 semester II SD Negeri Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2013/2014 yang berjumlah 43 orang siswa. 21 siswa laki- laki dan 22 siswa perempuan. Usia siswa kelas 5 antara 10 -12 tahun, para siswa mayoritas asli penduduk Kota Salatiga pekerjaan orang tua mereka berbeda-beda sebagian kecil siswa yang pandai dan ada juga yang kurang pandai, karena perbedaan usia dan latar belakang yang berbeda-beda ini menjadikan karakter masing-masing siswa pun berbeda.
28 3.1.4 Setting (Alokasi Waktu Penelitian)
Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penilaian Tindakan Kelas (PTK ) yang akan dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Mangunsari 05, Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2013 – 2014.
Tabel 3.1
Setting (Alokasi Waktu Penelitian) N
o
Pelaksana an
penelitian
Januari Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Proposal PTK 2 Siklus 1
Perencana an
Tindakan Observasi Refleksi 3 Siklus II Perencana an
Tindakan Observasi Refleksi 4 Pelaporan
3.2 Variabel Penelitian Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian
Sugiyono (2010: 38), mendefinisikan variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
29
ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y).
1. Variabel Bebas (X)
Sugiyono (2010: 39) mendefinisikan variable bebas (Independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Picture And Picture .
2. Variabel Terikat (Y)
Sugiyono (2010:39) mendefinisikan variabel terikat (Dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar.
3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Sesuai judul penelitian “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture. Terhadap Hasil Pembelajaran IPA pada siswa kelas 5 SDN Mangunsari 05, Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013-2014", definisi operasional dari variabel- variabel penelitian yang digunakan adalah:
3.3.1 Hasil Belajar IPA
Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh siswa dari pengalaman dan latihan yang diikutinya selama pembelajaran yang berupa ketrampilan kognitif, afektif, dan psikomotorik (Dimyati dan Mudjiono, 2006).
3.3.2 Rencana Tindakan
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari model Suharsimi Arikunto (2010:16), yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dan siklus 2 dilakukan tindakan
30
pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Adapun tahap-tahap model penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.1
Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Sumber:Arikunto, 2010: 16).
Perencanaan SIKLUS I
pengamatan perencanaan
SIKLUS II
pengamatan
pelaksanaan Refleksi
Refleksi pelaksanaan
31
Berdasarkan skema diatas penelitian akan dilaksanakan melalui siklus I dan siklus II, sebelum dilaksanakan penelitian, menyususn suatu perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran.
3.3.3 Pelaksanaan Tindakan
Prosedur dalam kegiatan penelitian ini ditempuh melalui langkah langkah sebagai berikut:
1. Siklus I a. Perencanan
Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan studi pendahuluan dengan melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran IPA materi proses pembentukan tanah dikelas 5 SDN Mangunsari 05, Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Peneliti berupaya mengingat kembali berbagai peristiwa pembelajaran yang telah berlangsung, dan mewawancarai siswa kelas 5 SDN Mangunsari 05, Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga untuk mengungkapkan kesulitan yang dialami siswa saat proses pembelajaran dan mengungkap perasaan siswa yang berkaitan dengan suasana pembelajaran. Di samping itu, peneliti juga melakukan telah terhadap dokumen-dokumen tentang kemampuan belajar IPA siswa berupa dokumen latihan dan penugasan, serta dokumen hasil tes formatif.
Peneliti juga mendeskrepsikan hasil pengamatan yang berhubungan dengan model-model pembelajarannya, keaktifan siswa dalam belajar, dll.
Studi pendahuluan tersebut menghasilkan masalah-masalah proses dan hasil pembelajaran IPA pada materi proses pembentukan tanah benda siswa kelas 5 SDN Mangunsari 05, Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Dalam proses pembelajaran, peneliti merasakan adanya masalah dalam hal penerapan model pembelajaran yang kurang tepat, kurangnya keaktifan siswa, guru kurang berinteraksi dengan siswa, siswa kurang tertarik dengan model pembelajaran, suasana pembelajaran yang
32
kurang menyenangkan, dan jarangnya menggunakan media pembelajaran. Dari masalah di atas, maka pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan:
1. Menyusun silabus.
2. Menyusun RPP IPA materi proses pembentukan tanah berdasarkan langkah-langkah penerapan model pembelajaran picture and picture.
3. Menyiapkan media berupa gambar- gambar proses pembentukan tanah seperti batu, maupun pengamatan langsung.
4. Membuat dan menyiapkan lembar kerja siswa (LKS).
5. Mempersiapkan kunci jawaban.
6. Menyiapkan instrumen untuk pengumpulan data berupa lembar observasi, dan tes.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini peneliti sesuai pada silabus, RPP dan LKS yang telah disesuaikan dengan pembelajaran picture and picture yang telah dibuat baik dari segi waktu dan banyak pertemuan yang disesuaikan dengan perencanaan. Peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Peneliti akan menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
2. Menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab apa yang diketahui siswa tentang materi yang akan dijelaskan.
3. Menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan melalui gambar - gambar dengan cara siswa menganalisis gambar tersebut.
4. Menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membuat setiap anggota kelompok aktif saat melakukan diskusi.
5. Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.
a. Guru membagikan lembar kerja diskusi berupa gambar - gambar yang berbeda - beda masing - masing kelompok.
33
b. Siswa bekerja sama untuk berdiskusi dalam kelompok seperti biasa dengan cara menganalisa gambar tersebut.
c. Guru membimbing kelompok saat berdiskusi.
d. Kelompok mencocokan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
6. Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masingmasing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya.
7. Memberikan penghargaan terhadap hasil belajar individu dan kelompok.
c. Pengamatan
Selama tahap pelaksanaan peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran siswa dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan di atas, kemudian peneliti melakukan refleksi atas proses dan hasil pembelajaran yang dicapai pada tindakan ini. Refleksi yang dimaksud adalah berfikir ulang terhadap apa yang sudah dicapai, apa yang belum dicapai, dan masalah apa saja yang belum terpecahkan, dan menentukan tindakan apa lagi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, yang akan dilanjutkan pada siklus ke-2.
1. Kegiatan refleksi yang dilakukan untuk menganalisis terhadap proses dan tindakan dengan mamanfaatkan hasil kerja siswa melalui pembelajaran menggunakan model Picture And Picture.
2. Kegiatan refleksi juga melihat kekurangan dan kelebihan yang terdapat dalam pelaksanaan siklus I serta melihat perubahan yang terjadi selama tindakan siklus I.
Hal-hal yang harus dicermati guru dalam kegiatan refleksi adalah keaktifan siswa yang mencerminkan motivasi siwa belajar Ilmu Pengetahuan Alam, dan keadaan-keadaan yang menghambat, faktor- faktor yang menjadi pendorong,dan alternative solusinya. Dengan penelitian ini secara teknis, refleksi ditentukan dengan analisis dengan
34
pola berfikir deduktif dan induktif sebagaimana yang dikembangkan oleh Muhajir ( 1997 ) dan simbola ( 1999).
2. Siklus II
Siklus 2 dilakukan seperti halnya siklus 1 mencakup perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, refleksi, dan perbaikan rencana.
Pada siklus kedua dilakukan tahapan-tahan seperti pada siklus pertama tetapi didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus pertama, sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus pertama tidak terjadi pada siklus kedua. Sehingga pada rancangan penelitian ini peneliti belum bisa mendeskripsiakan perbaikan- perbaikan apa saja yang akan dilakukan pada siklus ke-2.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dilakukan berdasarkan bentuk data yang ingin di peroleh. Untuk mengetahui kemampuan melakukan penyelidikan atau Picture And Picture di lakukan dengan tes hasil belajar dalam bentuk skor, sedangkan data tentang sikap atau penelitian serta tanggapan siswa selama pembelajaran Ilmu Pengetaahuan Alam di kelas 5 dilakukan melalui pengamatan pada subjek penelitian.
3.4.1 Teknik Tes
Pengumpulan data dengan tes untuk mengukur prestasi belajar siswa.
berupa tes tulis yang bentuk soalnya adalah soal pilihan ganda dengan jumlah soal 20 butir soal pilihan ganda. Tes tulis dilaksanakan di akhir pembelajaran.
Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa selama proses belajar, sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki pembelajaran. Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Pemberian tindakan dilakukan melalui dua siklus, sedangkan evaluasi dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa pada setiap siklus. Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada
35
seorang murid atau kelompok murid (Muchtar Bukhori dalam Suharsimi Arikunto, 2012:46).
1. Soal tes tertulis
Soal tes yang diberikan adalah soal test tertulis yang berbentuk pilihan ganda 20 soal yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran. Tes ini diberikan di akhir pertemuan siklus. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Pembelajaran Menggunakan Model Picture And Picture ILMU PENGETAHUAN ALAM SD
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Nomor Soal
7. Memahami perubahan yang terjadi dialam dan hubungan dengan penggunaan sumber daya alam
71.Mendeskripsik an Proses pembentukan tanah karena pelapukan.
- Memahami apa itu pelapukan
- Mengetahui jenis pelapukan dan memahami
prosesnya
- Menyebutka jenis tanah berdasarkan komposisi
penyusunnya - Menggolongkan
batuan
berdasarkanwarna,k ekerasan,permukaan (kasardan halus).
- Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
1, 4, 7,9
3, 6, 11, 15, 20
2, 5, 8, 12,
13, 14,
16, 18, 10, 15.
17, 19.
JUMLAH SOAL 20
36 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal
ILMU PENGETAHUAN ALAM SD Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Nomor Soal
8. Memahami perubahan yang terjadi dialam dan hubungan dengan penggunaan sumber daya alam
7.2Mengidentifi kasi jenis-jenis tanah
- Mengetahui jenis batuan
berdasarkan cara pembentukkannya - Memahami
pembentukan batuan beku dan mengetahui
contohnya : - Memahami
pembentukan batuan sedimen dan mengetahui contohnya
- Memahami pembentukan batuan metamorf dan mengetahui contohnya: karena pelapukan.
1, 4, 7,9
2,6,10, 12, 13.
5, 8, 11, 14,17.
15, 16, 18, 20, 19.
JUMLAH SOAL 20
3.4.2 Teknik Non Tes
Menurut Schwart (Sutikno,2013:133) teknik non tes merupakan cara pengumpulan data tidak menggunakan alat-alat buku, dengan demikian
37
tidak bersifat mengukur, dan tidak diperoleh angka-angka sebagai hasil pengukuran. Teknik ini hanya bersifat mendeskrifsikan atau memberikan gambaran, hasilnya adalah suatu deskripsi atau gambaran.
3.4.3 Observasi
Dalam penelitian ini ada dua pedoman observasi yaitu observasi keaktifan siswa dan obsevasi terhadap proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Picture And Picture, obsevasi aktivitas siswa di fokuskan pada pengamatan siswa selama proses pengamatan pada materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, sedangkan observasi pelaksaanaan pembelajaran pada aktifitas guru dalam proses pembelajaran IPA tersebut. Guru harus menggunakan alat media seperti gambar-gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3.4.4 Dokumentasi
Dokumentasi di peroleh dari hasil tes siswa, kelompok siswa, dan foto-foto selama proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dalam materi proses pembentukan tanah.
Tabel: 3.4
Kisi-kisi Tindakan Guru
Dalam Model Kooperatif Tipe Picture And Picture
No Aspek Indikator Nomor
item 1. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
Guru memeriksa kesiapan siswa 1
Gurumembuka pelajaran meliputi berdoa dan presensi.
2
Guru menyampaikan sebuah apersepsi sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
3
Merumuskan hipotesis 4
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5 Refleksi
38
2 Memberi materi Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang penting.
6
Guru memeberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap.
7
Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari.
8
3 Menyediakan gambar-gambar
Guru mengajar siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan oleh guru atau temannya.
9
Siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan.
10
4. Siswa secara bergiliran
memasangkan gambar.
Salah satu cara adalah dengan undian, sehingga siswa merasa memang harus menjalankan tugas yang harus diberikan.
11
Gambar - gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk dipasangkan.
12
5. Memberi pertanyaan Setelah itu mengajak siswa untuk menemukan jalan cerita atau tuntutan KD dengan indikator yang akan dicapai.
13
39
Mengajak sebanyak-banyaknya peran siswa untuk membantu, sehingga proses diskusi dalam PBM biar semakin menarik.
14
6. Mengembangkan
materi dan
menanamkan konsep.
Dalam proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus memberikan penekanan-penekanan pada hal ini dicapai dengan meminta siswa lain untuk mengulanginya.
15
Dengan tujuan siswa mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan Indikator yang telah ditetapkan.
16
Indikator yang dirumuskan pada kisi-kisi observasi aktivitas guru diatas sesuai dengan standar proses dan sintaks model kooperatif tipe Picture And Picture.
Tabel 3.5
Kisi-kisi Observasi Dengan Model Kooperatif Tipe Picture And Picture
No Aspek Indikator Nomor
item 1 Kegiatan Awal
Kesiapan
siswa dalam mengikuti
pembelajaran
Membewa perlengkapan . 1
Membawa buku sumber. 2
Bersemangat dalam mengikuti 3
Kegiatan pembelajaran. 4
Sudah mempelajari materi pelajaran di rumah.
5
40 2 Kegiatan Inti
Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja
Bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran.
6
Mengerjakan lembar kerja. 7
Mengerjakan lembar kerja sesuai dengan petunjuk yang ada pada lembar kerja .
8
Dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dalam lembar kerja.
9
3 Aktif mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran
Bertanya bila mengalami kesulitan 10
Memecahkan masalah. 11
Memiliki inisiatif untuk bertanya 12
Tanpa ditunjuk guru. 13
Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan materi pembelajaran.
14
Bertanya lebih dari 1 kali. 15 4 Bekerja sama
dalam kelompok
Bertukar pikiran dalam memecahkan masalah.
16
Antusias untuk bekerjasama dengan 17
Teman diskusi. 18
Menghargai pendapat teman. 19
Merespon pendapat teman diskusi dengan positif.
20
5 Kegiatan Akhir Keberanian
Mempresentasikan hasil kerja kelompok ke depan kelas.
21
Menanggapi hasil kerja kelompok lain.
Siswa mengerjakan evaluasi.
21
41
Indikator yang dirumuskan pada kisi-kisi observasi aktivitas guru diatas sesuai dengan standar proses dan sintaks model kooperatif tipe Picture And Picture.
3.5 Analisis Data 1. Data Hasil Siswa
Setelah diperoleh nilai siswa yang mengikuti tes dinyatakan tuntas belajar apabila mendapat nilai 70 sesuai dengan KKM yang telah ditentukan. Untuk mengukur ketuntasan belajar digunakan rumus :
Nilai = x 100
Setelah diperolah nilai hasil belajar kemudian dihitung ketuntasan belajar secara klasikal. Indikator ketuntasan belajar secara klasikal apabila 85% siswa dari jumlah siswa secara keseluruhan dinyatakan tuntas belajar. Ketuntasan secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus :
Ketuntasan =
x 100
Indikator : ketercapaian data hasil siswa sesuai dengan KKM di SDN Magunsari 05, Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga adalah ≥ 85 % siswa dari jumlah siswa mendapat nilai ≥ 70.
3.6 Indikator Keberhasilan
Tolak ukur keberhasilan dari model Picture And Picture pada pelajaran IPA yaitu siswa dapat memahami dan mengerti dengan mudah materi yang dipelajari. Indikator ini merupakan tempat dari rencana yang telah dibuat dan implikasinya dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Indikator keberhasilan bagi siswa dalam penelitian tindakan kelas ini adalah jika minimal 85% siswa yang diajar dengan menggunakan model Picture And Picture dapat memperoleh nilai lebih besar dari 70 (Kriteria Ketuntasan Minimum). Indikator kinerja yang berkaitan dengan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran bagi guru, berhasil
42
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Picture And Picture jika minimal 85% skenario pembelajaran yang dibuat telah dilaksanakan.