1 1.1 Latar Belakang
Dewasa ini banyak sekali kita lihat mulai bermunculan usaha-usaha baru dalam industri makanan dan minuman di sekitar masyarakat, bahkan tidak jarang banyak sekali yang ikut terjun kedalam industri ini dengan menghadirkan kreatifitas dan inovasi baru sehingga banyak konsumen dan masyarakat yang tertarik dan ingin mencoba untuk mencicipinya, atau juga banyak produsen lain yang tertarik mencoba dengan menghadirkan produk serupa dengan sedikit modifikasi. Menariknya hal ini menimbulkan persaingan yang ketat didalam industri makanan dan minuman, agar tidak tergeser oleh pendatang baru maka pemain lama dalam industri ini mencoba bertahan dengan cara terus berinofasi dengan berbagai macam produk yang bisa mereka tawarkan, atau dengan promosi yang dimunculkan sehingga semakin menarik minat masyarakat untuk tetap mengkonsumsi produk yang mereka tawarkan.
Dari TEMPO.CO, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan kementriannya mencatat, pada triwulan II 2018 pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 8,67% atau melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,27%. Sektor industri makanan dan minuman mampu memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDB industri pengolahan nonmigas hingga 35,87%.
Masih dari TEMPO.CO Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), Adhi S Lukman, mengatakan indeks menejer pembelian Indonesia mampu naik pada Agustus 2018 sejalan dengan kinerja di sektor industri makanan dan minuman yang mengalami peningkatan.
“Setelah sempat ada perlambatan karena hari libur panjang Lebaran, tetapi memang mulai terlihat menggeliat lagi di Agustus” tutur Adhi S Lukman. Data diatas semakin menguatkan bahwa memang persaingan di industri makanan dan minuman semakin pesat dan ketat sehingga para pengusaha yang turut
berkecimpung dalam bidang ini harus semakin waspada dan kreatif untuk tetap mempertahankan eksistensinya dalam industri ini.
Oreo adalah salah satu merek biskuit sandwich yang sudah ada sejak lama dan mudah sekali dijumpai. Oreo adalah nama dagang dari sejenis biskuit yang diproduksi oleh Nabisco, pertama kali pada 1912. Di Indonesia, Oreo diproduksi oleh PT Kraft Indonesia atau Kraft Foods Indonesia. PT Kraft adalah produsen makanan. Oreo Terdiri dari wafer coklat dengan krim di tengahnya, . Tagline oreo yang begitu dikenal masyarakat yaitu diputar, dijilat, dicelupin. Mengutip dari hasil riset yang dilakukan oleh Angga Tanjung Saputra, Tri Sutrisno, dan Rintri Ani Pardede dalam laporan tugas yang berjudul “Laporan Hasil Research Produk Makanan Oreo Dengan Slai O’Lai” ditemukan data tentang kelebihan yang dimiliki oleh oreo:
1. Oreo memiliki rasa biscuit yang enak dan khas, cita rasa yang khas yang tentunta sangat berbeda dari biscuit merk lainnya. sejak dulu rasa biscuit tidak mengalami perubahan, dalam artian, oreo selalu mempertahankan kualitas rasa biscuit. Sehingga timbulnya kepercayaan masyarakat terhadap produk oreo.
2. Oreo selalu melakukan inovasi dalam hal rasa cream, contohnya saja rasa ice cream yang dingin pada krimnya. Ini memberikan cita rasa baru dalam sebuah biscuit. Krim tipis namun lembut menjadi cirri khas bagi oreo.
3. kemasan oreo yang menarik dan elegan menunjukkan bahwa oreo adalah biscuit sehat dan yang cukup berkelas. Warna biru dan ditambah dengan warna warna lembut lainnya sesuai warna krim oreo.
4. selain dengan meluncurkan varian rasa baru, oreo senantiasa mendekatkan diri dengan konsumen melalui iklan. Dan iklan oreo senantiasa diingat oleh masyarakat karena bertema sederhana yaitu cerita orangtua dan anak ataupun antara anak – anak sendiri. Strategi iklan yang memperlihatkan kejujuran dan terlihat apa adanya menjadi cara ampuh bagi oreo untuk menarik hati konsumen.
5. Selain itu Oreo juga digunakan untuk bahan baku untuk makanan lain, misalnya milkshake dan es krim.
Melihat kelebihan yang dimiliki oleh Oreo diatas maka wajar jika Top Brand selalu menempatkan Oreo diatas, namun yang menarik adalah terjadinya penurunan peringkat dari Oreo pada tahun 2018 dibandingkan tahun 2017, berikut datanya:
Sumber Gambar: Top Brand Tahun 2017 &2018
Gambar 1.1
Top Brand Oreo 2017 (Kiri) & Top Brand Oreo 2018 (Kanan) Terlihat disini bahwa meskipun Oreo berada diatas namun tetap saja terjadi penurunan yang signifikan dari 50.1% menjadi 29.4%, sedangkan Roma
Sandwich yang pada tahun sebelumnya tidak masuk kedalam daftar justru pada tahun dimana Oreo menurun, Roma Sandwich masuk kedalam posisi kedua. Dari website resmi Mayora dapat dilihat bahwa Roma Sandwich hanya terdapat 2 rasa, yaitu:
- Rasa Coklat - Rasa Kacang
Sumber Gambar: Website Resmi Mayora Gambar 1.2
Roma Sandwich Coklat
Sedangkan dari website resmi Oreo menyatakan bahwa Oreo memiliki varian rasa lebih banyak, yaitu:
- Vanilla - Choco Cream
- Ice Cream Blueberry - Orange Flavour - Strawberry Cream - Double Stuff - Double Deligh
Sumber Gambar: Website Resmi Oreo
Gambar 1.3 Biskuit Sandwich Oreo
Pada akhirnya penulis juga memutuskan untuk membandingkan Oreo dengan Roma Sandwich yang penulis anggap menjadi pesaing Oreo karena memang berada dalam kategori yang sama. Penulis akhirnya memutuskan untuk melakukan Exploratory Research untuk mendapatkan data mengenai hal ini, disini ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh penulis sebagai bahan penelitian dan membagi responden kedalam 2 kategori yaitu dewasa dan anak- anak, dimana dewasa diwakilkan oleh mahasiswa yang menjadi konsumen keduanya dan kategori anak-anak diwakilkan oleh siswa siswi SMP dan SMA yang menjadi konsumen keduanya. Berikut hasilnya:
Tabel 1.1
Data Hasil Exploratory Research Kategori Mahasiswa
No Pernyataan Oreo Roma Sandwich
1 Lebih memilih Oreo atau Roma Sandwich 9 6
2 Rasa yang lebih enak 9 6
3 Kemasan yang lebih menarik 14 1
Tabel 1.2
Data Hasil Exploratory Research Kategori SMP dan SMA
No Pernyataan Oreo Roma Sandwich
1 Lebih memilih Oreo atau Roma Sandwich 13 2
2 Rasa yang lebih enak 13 2
3 Kemasan yang lebih menarik 12 3
Hasil dari penelitian diatas menunjukan bahwa Oreo menang dalam segala aspek yang ditanyakan kepada konsumen, sebanyak 22 responden lebih memilih Oreo daripada Roma Sandwich, lalu 22 responden juga mengatakan bahwa Oreo memiliki rasa yang lebih enak dibandingkan Roma Sandwich, dan 26 responden mengatakan bahwa Oreo memiliki kemasan yang lebih menarik dibandingkan Roma Sandwich. Namun mengapa terjadi penurunan di data yang dikeluarkan Top Brand ketika Roma Sandwich hadir sebagai pesaing.
Penulis juga mencoba mengumpulkan data tentang banyaknya perusahaan makanan dan minuman yang menggunakan Oreo sebagai bahan dasarnya, dan bukan hanya itu, tapi penulis juga sengaja memilih yang dimana nama menu dari makanan dan minuman tersebut mencantumkan nama Oreo sehingga konsumen mereka mengetahui bahwa ada Oreo didalam menu tersebut, namun penulis hanya
akan memasukan menu populer yang biasa ditemukan di Bandung, berikut datanya:
Tabel 1.3 List Menu Oreo
No Gambar Nama Tempat Harga
1 Alpukat Kerok Oreo Warung
Upnormal
Rp 34.500
2 Martabak Durian Oreo Martabak
Maskulin
Rp 50.400
3 Martabak Oreo Keju Martabak
Maskulin
Rp 48.000
4 Martabak Premium
Durian Oreo
Asia Martabak Jepang
Rp 59.000
5 Martabak Double
Cream Oreo
Asia Martabak Jepang
Rp 38.000
6 McFlurry Oreo McDonald’s Rp 10.500
Dengan data yang sudah terkumpul diatas dari mulai menu yang menggunakan Oreo yang sudah penulis kumpulkan hingga exploratory research yang sudah penulis lakukan semua menunjukan seharusnya Oreo berada dalam
posisi aman, namun dengan data yang ditampilkan oleh Top Brand dimana Oreo terjadi penurunan dari tahun sebelumnya maka dengan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang menyangkut seberapa besar pengaruh product quality dan brand image terhadap purchase intention pada konsumen Oreo. Sehubungan dengan hal tersebut penulis melakukan penelitian dengan judul:
“PENGARUH KUALITAS BISKUIT DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT KONSUMEN UNTUK MEMBELI BISKUIT SANDWICH OREO”
1.2 Identifikasi Masalah
Industi makanan dan minuman ini memang banyak sekali peminatnya terutama di kota Bandung ini dimana kita lihat mudah sekali untuk menjumpai para pelaku usaha yang bergerak di bidang ini. Dengan jumlahnya yang banyak dan membuat persaingan dalam industri ini sangat ketat, berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan permasalahan yang timbul sebagai pengaruh product quality dan brand image terhadap purchase intention. Oleh karena itu, penulis membatasi ruang lingkup masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tanggapan responden mengenai product quality dari biskuit sandwich Oreo?
2. Bagaimana tanggapan responden mengenai brand image dari biskuit sandwich Oreo?
3. Bagaimana minat konsumen untuk membeli biskuit sandwich Oreo?
4. Seberapa besar pengaruh product quality terhadap purchase intention Oreo?
5. Seberapa besar pengaruh brand image terhadap purchase intention Oreo?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan perkuliahan S1 Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen di Universitas Widyatama. Dengan diperolehnya data informasi dari penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai product quality dari biskuit sandwich Oreo.
2. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai brand image dari biskuit sandwich Oreo.
3. Untuk mengetahui minat konsumen untuk membeli biskuit sandwich Oreo 4. Untuk mengetahui pengaruh quality product terhadap purchase intention
Oreo.
5. Untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap purchase intention Oreo.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis pada bidang manajemen pemasaran khususnya mengenai quality product, brand image dan purchase intention.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, perusahaan dapat mengetahui sejauh mana
pengaruh product quality dan brand image terhadap purchase intention, sehingga perusahaan dapat mengevaluasi apakah product quality dan brand image yang dimiliki sudah baik, atau perlu ditingkatkan.
3. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan, bahan referensi bagi pihak yang tertarik dengan masalah yang penulis bahas.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di seluruh Indonesia dengan objek penelitian konsumen Oreo yang melakukan pembelian, yang sudah melakukan pembelian, atau yang akan melakukan pembelian terhadap produk Oreo. Penelitian ini dilakukan dari Februari 2019 hingga skripsi ini selesai.