1i
h
PERUBAHANKONSENTRASIP-TERIKAT,P-TERLAJRUTDAN _ P-TERSEDIAPADATANAHMASAMASALLAHANKERING, RAWALEBAK,DANRAWAPASANGSURUTAKIBATPENAMBAHANP
?-i'.
Oleh
DEWIEHARTATIHAlVbAYANI
*
i
r
i i
i
i
* FAICULTASPERTANIAN
UNIVERSITASSRIWIJAYA
i
indralaya
Vi-t'—- 2005
'Vi
10 7 :
\
• X \)i
. -«n»*.’-w**»r"»
.'V
1
0M&\
!0n
PERUBAHANKONSENTRASIP-TERIKAT, P-TERLARUTDgN^
P-TERSEDIAPADATANAH MASAM ASA^J^HANKERiNCL
RAWALEBAK,DANRAWAPASANGSURUTAKIBATPENAMBAH^^^s^
i
£&*‘ 7
/
C o-r/q/c?
t~e>o f'
OlfcH
iJEWIEHARTATl HANDAYANI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITASSRIWIJAYA
INDRALAYA 2005
SUMMARY
DEWIE HARTATI IIANDAYANI. Changcs in fixcd-I\ watcr soluble-P and availablc-P Conccntration of Acid Soils Takcn From Dryland, Lowland and Tidal Lowland duc to Paddition(Supcrviscdby MARSI and DULLAH TAMRAS)
The background of this rcsearch was the fact that one of most prominent problem dealt with acid soils was low P avaibility due to high P fixation by Al and Fe. The objective of this rcsearch was to establish the relationship betwecn P fractions (fixed-P, watcrsoluble-P and availablc-P) and conccntration ofP addcd to acid soils (acid dryland soil, lowland soil and tidal lowland soil) which havc differencesin waterconditionandsoil charactcristics.
The currentresearch wasconducted from April to May2005 at Laboratoryof Soil Chemistry, Biology and Fertility. The method applied ih this current research was laboratory experiment using batch tcchnique. Three acid soils werc used which represented dryland, lowland and tidal lowland Every soil was subjected to 12 treatmenls ofP conccntration made from CaHP04 namcly 0, 2,5, 5, 7,5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 42,5, 50 [ig P mL At the end ofequilibrium time, P fractions (water soluble-P,availablc Pandfixed P)wereanalyzed.
The rcsults of this cxpcrimcnt showed that soils used in this research had differentsoil fertility level (Acid soil takcn from dryland < lowland < tidal lowland).
The level of soil fertility would influencc conccntration of each soil P fractions.
From the expcriment, it can bc summarized that: 1) The total P fixalion capacity of soil takcn from tidal lowland is higher than that ofsoil takcn from dryland and the
lowcstissoil takcn from lowland; 2)The Intensityofwatersoluble-Pand available-P changcs due to cffcct ofP addition followcd the order oflowland > dryland soil >
tidal lowland soil. *
RINGKASAN
Perubahan Konsentrasi P-terikat, P-terlarut DEWIE HARTATI HANDAYANI.
dan P-terscdia Pada Tanah Masam Asal Lahan Kering, Rawa Lebak, dan Rawa Surut Akibat Penambahan P (Dibimbing oleh MARSI dan DULLAH Pasang
TAMBAS).
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnyaketersediaan fosfatpadatanah- tanah masam, akibat tingginya kelarutan Al dan Fe pada tanah-tanah tersebut, sehinggamenyebabkanterjadinya Fiksasi fosfatolehAldan Fe.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara fraksi P (P-tcrikat, P-tcrlarutdan P-tcrsedia)denganberbagai dosis penambahanP padatanah masam asal lahan kering, tanah asal rawa'lcbak, dan tanah asal rawa pasang surut yangmempunyai karakteristikdankondisiyangberbeda.
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan April sampai Mei 2005, di Laboratorium Kimia, Biologi dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Mctoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda percobaan Laboratorium dengan menggunakan bateh tcchniquc. Tiga macam macam tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu: tanah asal lahan kering, tanah asal rawa
i
lebak, tanah asal rawa pasang surut. Masing-masing tanah mendapatkan 12 Perlakuan konsentrasi Pasal senyawa CaHP04 yakni: 0, 2,5, 5, 7,5, 10, 15, 20,25, 30, 35, 42,5, 50 p.g P mL'1 . Pcubahyang diamati adalah P-tcrlarut, P-tcrscdiadan P-terikat.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ketiga tanah yang digunakan dalam penelitian ini, memilikitingkat kesuburantanah yang berbeda-beda, secara berturut- turutmulaidari yang terendah adalahtanahasal lahan kering< RawaLebak <Rawa Pasang Surut. Tingkat kesuburan tanah akan mempengaruhi konsentrasi masing- masing fraksi P tanah. Dari penelitian yang telah dilakukan, simpulan yang dapat ditarik adalah: 1) Kapasitas ikatan P-terikat total secara berturut-turut adalah tanah asal Rawa Pasang Surut> tanah asal lahan kering> tanah asal Rawa Lebak; 2) P- terikat asal perlakuan secara berturut-turut adalah tanah asal Rawa Pasang Surut <
tanah asal Rawa Lebak < tanahasal lahan kering; dan 3) Intensitas perubahan kadar P-terlarut dan P-tersedia akibat pengaruh penambahan P secara berturut-turut tanah asal Rawa Lebak> tanahasal lahankering>tanah asalRawa PasangSurut
■
PERUBAHAN KONSENTRASIP-TERIKAT, P-TERLARUTDAN P-TERSEDIAPADATANAHMASAM ASALLAHANKERING, RAWA LEBAK, DAN RAWAPASANG SURUTAKIBATPENAMBAHAN P
Oleh :
DEWIE HAR+ATI HANDAYANI
SKRIPSI
sebagaisalahsatusyaratuntukmemperoleh gelar Sarjana Pertanian
Pada
PROGRAMSTUDI ILMUTANAH JURUSANTANAH
FAKULTASPERTANIAN UNIVERSITASSRIWIJAYA
INDRALAYA 2005
Skripsi berjudul
PERUBAHAN KONSENTRASIP-TERIKAT,P-TERLARUTDAN P-TERSEDIAPADATANAHMASAM ASALLAHAN KERING, RAWALEBAK, DANRAWAPASANG SURUTAKIBATPENAMBAHANP
Oleh :
DEWIE HARTATIHANDAYANI 05013102008
telahditerima sebagaisalah satusyarat untukmemperoleii gelar
Sarjana Pertanian
Pembimbing I Indralaya, November2005
Fakultas Pertanian UniversitasSriwijaya
Dekan, Dr. H. Marsi
m;
Pembimbing II
m ^
ImronZahri
/V t
lr. H. PullahTambas
NIP. 130516530
“ Perubahan Konsentrasi P-terikat, P-tcrlarut dan P-tersedia Pada Skripsi berjudul
Tanah Masam Asal Lahan Kering, Rawa Lebak, dan Rawa Pasang Surut Akibat
“olehDewic Hartati Handayani telahdipertahankandi depankomisi Penambahan P
pengujipadatanggal24 November2005
Komisi Penguji
I Ketua
1. Dr. H. Marsi
Sekretaris 2. Dr. Adipati Napoleon
3. Ir. H. DullahTambas Anggota
4. Dr. Sabaruddin Anggota • (
5. Dr. Dwi Setyawan Anggota (
Mengetahui KetuaJurusan
Mengesahkan KetuaProgram Studi
z'
Ir. Warsito. M.P lr. Agus Hermawan.M.T
NIP. 131672714 NIP. 132047821
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyalakan dengan sesungguhnya bahwa seluruh datadan informasi yangdisajikan dalam skripsi ini. kecuali yangdisebutkan dengan jelas sumbernya, adalah hasil penelitian atau investigasi saya sendiri dan belum pernah atau tidak sedang diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan lainataukesarjanaanyangsamadi tempat lain.
Indralaya, November2005 Yangmembuatpernyataan
Dewie Hartati Handayani
RIWAYATHIDUP
Penulis dilahirkan di Palembang Tanggal 23 Juli 1984, merupakan putri keempatdari lima bersaudara, putridari BapakSukarjo Somaddan Ibu Ilmawatic Ilanafi.
Pendidikan Sekolah Dasar diselesaikan pada tahun 1995 di SD Negeri 522 Palembang. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama selesai pada tahun 1998 di SLTP Negeri 50 Palembang dan Sekolah Menengah Umum selesai pada tahun 2001 di SMUNegeri 18 Palembang.
Pada Bulan Agustus 2001, penulis tercatat sebagai mahasiswi di Jurusan Tanah FakultasPertanian Universitas SriwijayamelaluijalurUjian Masuk Perguruan TinggiNegeri(UMPTN).
Penulis juga pernah menjadi Asisten Mata Kuliah Kimia Tanah selama 2 Periode dan Asisten Mata Kuliah Analisis Tanah, Air dan Tanaman selama 1 periode.
Pada Bulan Agustus2004, penulis melaksanakan PraktekLapangan di Dinas Lingkungan Hidup Bagian Laboratorium dan Pengendalian Pencemaran PT. Pupuk Sriwidjaja,SumateraSelatan.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji Syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmatdan karunia-Nya juga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan hasil Penelitian (Skripsi) ini. Skripsi ini merupakansalahsatu syaratbagi mahasiswaJurusanTanah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian.
Adapunjudul Skripsi iniadalah:
“ Perubahan Konsentrasi P-terikat, P-tcrlarut dan P-tersedia Pada Tanah Masam Asal Lahan Kering, Rawa Lebak, dan Rawa Pasang Surut Akibat Penambahan P “
Dalam Penulisan.Skripsi ini, tentu terdapat kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Pada kesempatan ini juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih dengan segala ketulusandanpenghargaan yangsetinggi-tingginyakepada:
1. KeduaOrangTua, Saudara-saudarakudan keponakan yangkucintai, Terimakasih atassemua Dorongandan Do’ayangmengharapkan keberhasilanku.
2. BapakDr. H. Marsidan Bapak Ir. H. DullahTambas selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga terselesainya penelitian ini.
3. Bapak Dr. Sabaruddin dan Bapak Dr. Dwi Setyawan selaku dosen penguji, terima kasih banyakataskritikdansarannya.
XI
4. Ibu Dr. Nuni Gofarselaku Ketua PHK A2, JurusanTanah. Penelitianini didanai melalui Hibah Penelitian Program Hibah Kompetisi A2.
5. Bapak Ir. Warsito, MPselaku KetuaJurusanTanah Fakultas Pertanian UNSRI 6. Teman-teman satu tim PHK A2 (Kak Eja’, Apsia dan Desti), Pegawai
Laboratorium Kimia Tanah (Mbak is, Pak Suwito, Pak Sahari). Terima kasih atas kebersamaan, kerjasamadansegalabantuan selamaini.
7. Teman-teman Di Jurusan Tanah dan Jurusan BDP FP UNSRI Angkatan 2001 terimakasihatassemangatdandoronganyangkalian berikan.
Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis selama ini dapat dicatat sebagai amal ibadah dan mudah-mudahan Allah SWT memberikan rahmat sertaHidayah kepada merekasemua. Amin.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Palembang, November2005
Penulis
xii
DAFTARISI
Halaman KATAPENGANTAR XI
DAFTARISI xiu DAFTARTABEL xv DAFTARGAMBAR XVI
DAFTARLAMPIRAN XVII
I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang 1 B. Tujuan 5
C. Hipotesis 5
II.TINJAUANPUSTAKA
A. SifatdanCiriTanah Masam Asal LahanKeringdanTanah Rawa 6
B. BentukdanReaksi FosfordalamTanah 7
C. MekanismeJerapan Fosfat 9
D. Faktor yangMempengaruhi Jerapan Fosfat 10
III. PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Tempatdan Waktu 13
B. BahandanAlat 13
C. Mctodclogi 14
D. Cara Kerja 15
iir.iwiJAVA
....051916
E. Pcubah yangdiamati
| TUW6M ;
XIII
0 2 m 2005
I
F. Analisis Data 17
IV. HASILDANPEMBAHASAN
A. KarakteristikTanahAwal Penelitian. 18
B. PengaruhPerlakuanTerhadap Bentuk-BentukP Tanah 1. P-terlarut 20
2. P-terscdiaTanah 21
3. P-terikat 23
3.a. P-terikatTotal 25
3.b. P-terikatAsal Perlakuan 25
V. KESIMPULANDANSARAN 28
A. Kesimpulan....; 28
B. Saran 28
DAFTAR PUSTAKA 29
xiv
DAFTARTABEL
Haferman.
Tabel 1. Jumlahlarutan Pdan H2O yangditambahkanpadamasing-masing
Perlakuan...
't
Tabel2. Peubah-peubah daripersamaan hubungan antara P-tersediadengan
perlakuanpadaketigajenis tanah... 22 Tabel3. Peubah-peubahdari persamaanP-terikat asal perlakuanpadaketiga
jenis tanah... 25
<•
•i
DAFTARGAMBAR
Halaman
Gambar.1. Hubunganantara P-tcrlarutdengan perlakuan 20
Gambar2. Hubungan antaraP-lerscdiatanahdenganperlakuan 22 Gambar3. Hubunganantara P-terikattotaldenganperlakuan 24 Gambar5. Hubunganantara P-terikatasal perlakuandenganperlakuan 25
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Karakteristikawaltanah penelitian 33
Lampiran2. Kriteriapenilaiankesuburantanah... 33 Lampiran3. Perubahan konsentrasiP-tcrlarutakibatpenambahan P
padatanahasal lahankering, Rawa Lebak dan Rawa
PasangSurut... 34 Lampiran4. Perubahan konsentrasi P-tersediaakibatpenambahan P
padatanahasal lahankering, RawaLebak danRawa
Pasang Surut... 34 Lampiran5. PerubahankonsentrasiP-terikatasal perlakuanakibat
penambahanP padatanahasal lahankering, RawaLebak
danRawa PasangSurut... 35 Lampiran6. Perubahan Konsentrasi P-terikat perlakuanAkibat
Penambahan P Ultisol, Rawa Lebak dan Rawa
PasangSurut... 35
XVII
PENDAHULUAN I.
A. LatarBelakang
Fosfor merupakan salah satu unsur hara makro esensial yang dibutuhkan tanaman dalam jumLah yang banyak. Namun, unsur hara ini sering kali menjadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman karena ketersediannya di dalam tanah lebih rendah dari yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh normal, terutama pada tanah-tanahmasam (Ansori,T. 2003)
Tanahmasam merupakantanah marginal bagi tanaman pangan, karena tanah masam memiliki berbagai faktor pembatas bagi pertumbuhandan produksi tanaman.
Kekahatan fosfat merupakan kendala terpenting dan paling sering dijumpai pada sebagian besartanah-tanah masam, baik pada tanahmasam asal lahan keringseperti Ultisol, rawa lebak ataupun rawa pasangsurut. Pada tanah-tanahmasam umumnya kelarutan ion-ion Al dan Fe tinggi serta didominasi oleh mineral liat tipe 1:1 dan/atau seskuioksida sehingga ion Fe, Al serta liat tipe 1:1 dan seskuioksida akan mengikatfosfat(Etti, 2000). Peristiwa pengikatan Poleh Fedan Al serta mineral liatdikenalsebagai fiksasifosfor (Tan, 1995).
Fiksasi P oleh Al, Fe dan mineral liat merupakan salah satu penyebab rendahnya ketersediaan P pada tanah-tanah masam di daerah tropik seperti di Sumatcra Selatan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketersediaan P tanah yaitu: bahan organik tanah, konsentrasi dan jenis logam terlarut (Al dan Fe), fluktuasi air (fluktuasi kering dan tergenang), tipe liat dan pH tanah (Jokoe/fl/., 1994; Siradz,2002).
1 •
2
Menurut Folh (1978) Ultisol merupakan tanah kering yang mempunyai kendala kemasaman tanah, P-tersedia yang umumnya tergolong rendah sampai sedang dengan kisaran 6,75-15,50 mg P kg1tanah (Andriani,2001). Rendahnya P- tersediapada Ultisol dapatdisebabkanoleh reaksitanahmasam (pH kurangdari 5,0), Al-terlarut dan Al-dd yang tinggi, kandungan bahan organik yang umumnya sangat rendah (1,29 - 3,93 %). Karakteristik Ultisol seperti diatas mendukung terjadi fiksasidan Pmenjadi tidak tersediabagitanaman.
Tanahmasam asal rawapasang surutmerupakan tanahyangdipengaruhi oleh pasangsurut air laut, kemasamantanah yangtinggi (pH 3,70-4,75), P-tersedia yang tergolong sangat rendah sampai tinggi dengan kisaran 2,30-58,24 mg P kg'1 tanah (Andriani, 2001). Pada tanah ini, kelarutan besi umumnya tinggi yang berasal dari oksidasi pirit (FeS2),dengan demikian memungkinkan terjadinyapengikatan P oleh Fe. Hal inilahmerupakansalahsatupenyebab rendahnya P-tersediapadatanahrawa pasangsurut.
Tanah masam asal rawa lebak yang biasanya kering pada musim kemarau dan tergenang pada musim penghujan (Go, 1978)juga memiliki kemasaman tanah yang tinggi (pH kurang dari 5,0), P-tersedia yang tergolong sangat rendah sampai rendah dengan kisaran 1,50-10,65 mg P kg'1 tanah (Moenif, 1988; Hamdi, 2002).
Rendahnya P-tersedia pada tanah ini disebabkan tingginya kelarutan Al dan Fe, sehinggamenyebabkanterjadinya fiksasi fosfor.
Pengikatan Fe dan Al olehsenyawa organikdapat mengurangi fiksasi fosfor (Stcvenson, 1982; Evangelou, 1998)olehsebab itu, tersedianya bahanorganik dapat membantu pelepasan ion fosfat yang terikat (Sctiawati, 2002). Kandungan bahan organik pada tanah masam asal lahan kering (Ultisol) umumnya lebih rendah
3
dibandingkan dengan kandungan bahan organik pada tanah-tanah rawa lebak dan pasangsurut(BO Ultisol< BO Rawalebak£BO Rawapasangsurut),sehingga menyebabkan kapasitas pengikatan Poleh Al dan Fe lebih banyakterjadi padatanah asal lahan kering dibandingkan pada tanah Rawa lebak dan Rawa pasang rawa
masam surut.
Disamping itu, fluktuasi kondisi air pada lahan rawa berpengaruh terhadap Ketersediaan P pada tanah asal lahan rawa yang sering mengalami fluktuasi kering dan tergenang umumnya lebihtinggi dibandingkan pada tanah kering. Perbedaan ini, menurut De Datta (1981) dalam Citra (2003), disebabkan oleh 3 proses yaitu : pertama, reduksi Fe3+ menjadi Fe2+; kedua, hidrolisis Al dan Fe pada pH yang lebih tinggi setelah penggenangan, dan ketiga, konsentrasi CO2 yang lebih tinggi terlarut dalam larutan tanah menyebabkan meningkatnya kelarutanmineralatau batuanP. Ketigaprosesdi ataspadaumumnya menyebabkan ketersediaan P pada tanah tergenang lebih tinggi dari ketersediaan P pada tanah kering. Oleh karena itu, ikatan P akan terjadi lebih banyak pada tanah keringdibandingkan tanahtergenang(tanah asal lahanrawa).
Tanah yang berasal dari lahan rawa pasang surutumumnya mengandung ion Fe3+ yang lebih tinggi hasil oksidasi Pirit dibandingkan dengan tanah asal rawa lebak. Tanah asal lahan rawa lebak mengandung lebih banyak ion Al3*. Ikatan Fc-fosfat lebih kuatdibandingkan dengan Al-P (Evangelou, 1998), olehsebab itu P- tersedia pada tanah kering lahan rawa pasang surut lebih rendah dibandingkan dengan P-terscdia tanah lahan rawa lebak. Namun sebaliknya, dalam keadaan tergenang, Fe3+ akan mengalami reduksi menjadi Fe2+ (Bohn et al., 1985), sehingga ketersediaan P tanah.
4
P-tcrscdiatanah pada lahan rawa pasangsurut lebih tinggi dari P-tersedia padatanah rawalebak.
Untuk meningkatkan P-tcrscdia pada tanah umumnya dilakukan dengan pemupukan P seperti SP-36, TSP ataupun batuan fosfat. Reaksi pupuk P dalam tanahakanmenentukan bentuk hubunganantarajumLah Pyangditambahkandengan konsentrasi P dalam larutan tanah pada saat kesetimbangan. Hubungan ini dikenal sebagai “kurva isothcrmal jerapan P” yang dapat digunakan untuk menduga daya jerap tanah terhadap P. Kapasitasjerapan P dan konsentrasi P dalam larutan tanah merupakan indikator yang penting dalam menentukan kebutuhan P dalam tanah (Fauzi, 1996).
Melihat pentingnya peranan unsur P, serta rendahnya ketersediaan P pada tanah masam asal lahan kering, tanah asal rawa lebak dan tanah asal rawa pasang surut maka perlu untuk mempelajari, memahami dan mengetahui perubahan P- terikat, P-terlarut dan P-tersedia padaberbagai dosis penambahan P yang diterapkan pada ketigatanahtersebut.
B. Tujuan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan hubungan antara fraksi P (P-lcrikat, P-tcrlarutdan P-tcrscdia) padaberbagai konsentrasi penambahan P pada tanah masam asal lahan kering, tanah asal rawa lebak, dan tanah asal pasang surutyangmempunyai karakteristikdan kondisi yangberbeda.
rawa
J
m
>2 NSM/
U?
4
5
C. Hipotesis
1. Diduga P-terikat lebih tinggi serta P-tcrlarut dan P-tersedia lebih rendah pada tanah masam asal lahan kering(Ultisol) dibandingkan pada tanah masam asallahanbasah
2. Diduga P-terikatpadatanahmasam asal rawa lebak lebih tinggi sertaP- terlarutdan P-tersediayang lebihrendahdibandingkan pada tanahmasam asalrawa pasangsurut.
DAFTARPUSTAKA
Andriani,R. 2001. KetersediaanFosfor, Besi danAlumunium PadaBerbagaiJenis Tanah Dengan Berbagai Tingkat Bahan Organik dan pH. Laporan Praktik
Lapangan. UniversitasSriwijaya. Inderalaya. (tidakdipublikasikan) Ansori,T. 2003. Pengaruh Penambahan FosforTerhadapPertumbuhandan ProduksiTanaman JagungPadaUltisoldi Daerah Batumarta. Skripsi.
UniversitasSriwijaya. Inderalaya. (tidakdipublikasikan)
Anwar, K. 2002. PengelolaanTanah SulfatMasam Melalui Pengendalian Aktivitas Mikroorganisme.
(http;//www.tripod.com/fosfat pada rawa pasang surut, diakses 18 Agustus 2005)
Citra,S. 2003. PengaruhSisa Pemupukan Batuan FosfatTerhadap
Kctcrsediaaan dan Serapan P tanaman Serta Produksi Padi Sawah Varietas Ciliwung Pada Musim Tanaman Ketiga Di Desa Bcdilan Kecamatan Belitang. Skripsi. Universitas Sriwijaya. Inderalaya. (tidakdipublikasikan) Bohn, H.L., B.L. McNealand G. A. O’Connor. 1985. Soil Chemistry. John Wiley
and Sons. New York.
Budianta, D. andJ. Vandcrdeclen. 1995. Phosporus requirementofanUltisol from South Sumatra (Indonesia) using adsorption data. Med. Fac. Landbouw.
Univ. Gent60/1 :79-89.
(Online).
Institut Pertanian Bogor.
M
■u
i!
J'
Dedatta, S.K. 1981. Principlesand praetieesofrice produetion. John Willcy &
Sons,New York.
DirektoratJenderal Pengairan. 1998. Profil Proyek Pengembangan Daerah Rawa SumateraSelatan. DepartemenPekerjaanUmum.
Dreissen, P. M. and M. Soepraptohardjo. 1974. Soils forAgricultureExpanation in Indonesia. SoilResearch InstituteBogor, Bogor
Dwiningsih, S., Purnomo,J., Santoso., D. 2001. Pengaruh BahanOrganik, pupuk P dan Kapur terhadap Erapan dan Fraksi P serta Sifat Tanah Lain pada Oxic Dystrudepts, Jambi. Prosiding seminar nasional pengelolaan sumber daya lahandanpupuk. Buku II. Bogor: Puslitbangtanak,2002:p. 125-143.
Etti, S. 2000. PadiGogoTahanterhadapTanah Masam. (Online) (http;//www.cakrawala.com/fiksasi fosfat,diakses 12 Mei2005)
29
30
Evangclou, V. P. 1998. Enviromental Soiland WatcrChemistry: Principlesand Applications. JohnWilcy& Sons. New York. 564p.
Fauzi, Siagiandan Mirawati. 1996. Kajian Kurva Isotherm Jerapan Fosfat(P) pada Tanah Ultisol Menggunakan Persamaan Frcundlich dan Modifikasinya.
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian4(1):24-29.
Poth, U. D. 1978. PundnmonlnlofSoll SciencediterjemahkanolehSoomnrtono Abisumarno. 1984. Dasar-dasarIlmu Tanah. Erlangga. Jakarta.
Fox, R.L.and P. G. E. Searle. 1978. PhospateAdsorptionbysoilsofthetropies.Pp.
97-119. In-M. Drosdoff, R.B. Daniels, and *J. J. Nicholaides III (eds).
DiversityofSoilsintheTropies.ASA Publ.34.ASA-SSSA, Madison.
Gillman, G.P.and M.E. Sumner. 1987. Surfaccchargccharacterizationand soil solution composition of foursoils from the Southern Piedmont in Georgia.
SoilSci. Soc. Am. J.51:589-594.
Go, B.M. 1978. TanahRawa Lebak, dalam symposium Pemanfaatan
Potensi Daerah Lebak, 26-28September 1978. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Palembang.
Hamdi, S. 2002. Kajian FosforTanah Pada LahanTanamanJeruk LemonTea Di Rawa Lebak Desa Ulak Kembahang Kecamatan Pcmulutan. Laporan PraJctik Lapangan. Universitas Sriwijaya. Inderalaya. (tidakdipublikasikan)
[\
Hanafiah, K. A. 1994. Pengaruh Pupuk KandangAyam danKalsitTerhadap
Fraksionasi dan Ketersediaan Fosfatdalam Tanah Latosol. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian2 (1): 17-19.
'i
I!
I1
Hanudin, E. 1999. KlasifikasidanNilai Kesesuaian LahannyaAtasTanah-Tanah Di Sekitar Cibeuber. Procecdings ofthe 8 th Scientific Meeting (TI-VIII).
ISSN 0918-7685. Indonesian Students Association in Japan. pp. 100-104.
Osaka, 3-4 September 1999. (Online). (http;//www.cspi.istecs.org/sifat dan cirriUltisol*diakses 17Agustus2005)
Hanudin, Dasar-dasar Kimia Tanah.
(http;//www.ugm.ac.id/hubungan fosfor dengan Al dan Fe, diakses 8 September2005)
E. 2004. (Online).
Hediey, M.J.,W. B. Stewart,and B. S.Chauhan. 1982. Changes inorganiksoil phosphorus fraetions induced by cultivation praetiees and by laboratory Incubations. Soil Sci. Soc. Am. J. 46 :970-976
Kadir, S, K. Sakurai, S. Tanaka,Y. Kang, and N. Gofar. 2003. Characteristicof UltisolunderdifferentwildfirehistoryinSouth Sumatra,Indonesia :II.
DynamicsofChemical properties. SoilSci. Plant. Nutr. 1:1-7.
4
31
Kadir,S, K. Sakurai, Y. Kang, M. Hirota, and S. J. Priatna. 2002. Effects of Hcntingand Rcwcltingon PropcrticsofUltisols from SouthSumatra Province, Indonesia. Tropics 12 : 19-33.
Kadir, S. Ishizuka, K. Sakurai, S. Tanaka, S. Kubota, M. Hirota, S. J. Priatna 2001. Churaeteristies of Ultisols under difTerent wildfire
Indonesia : I. Physico-chemical properties.
and Juniriah.
history in South Sumatra, Tropics 10:565-580
Marsi. 1996. PengolahanTanah Rawa PasangSurutMelalui AspekKimia, Biologi, danTataAirMikro:I. Karakterisasi tanahLahanRawa PasangSurutPantai TimurSumateraSelatan. ProsidingSeminarHasil-hasil Penelitian ilmu-ilmu Pertanian SeBKS di Padang. 27November 1996.
Mattingly,G. E. G. 1975. Labilephosphatc insoils. Soil Sci. 119:369-375 Mehadi,A. A and W. R.Taylor. 1988. PhosphatcAdsorption byTwo Highly-
weathered Soils. Soil Sci. Soc. Am.J. 52:627-632.
Mendahm, D. S.,P. J. Smethrust, P. W. Moody,and R. L. Aitken. 1997.
Modellingnutrientuptake:A possiblc indicatorofphosphorusdeficiency.
Aust. J. SoilRes. 35:313-325.
Miller. B. J. 1983. Ultisols. P.281-323. In L. P. Wilding,N.E. Smeck, and G.
F. Hal!(Eds). Pedogcnesiaindicatorofphosphorusand SoilTaxonomy : II.
Thp Soil Ordcrs. Elvesicr. Amsterdam.
M
Moenif,W. 1988. Pengaruh PemberianKapurdan BahanOrganikTerhadap
SerapanunsurN,Pdan K olehTanamanJagungPadahTanahGleisolHumik DaerahLebakOgan KeramasandanTanah Kambisol DistrikGelumbang.
FakultasPertanian. UniversitasSriwijaya. Palembang.
,'i
ti
H
PusatPenelitianTanah danAgroklimat. 2004.TipeTanah dan Pembentukannya.
(Online). (hltp:/Avww.soil-climatc.or.id/sifat dan ciri tanah masam, diakses 17Agustus2005)
Purnomo.J. Mulyadi,danI.G. Putu Wigena. 1996. Pengaruh Residu Pupuk
SumberPdan Pengelolaan BahanOrganikTerhadap Sifat KimiaTanah Serta HasilPadidanJagung. SeminarForum Komunikasi PenelitiTanah. Puasat PenelitianTanah danAgroklimat. Bogor. 11-16.
Sabiham,S.,M. S. Djokosudardjodan G. Soepardi. 1978. PupukdanPemupukan.
JurusanTanah FakultasPertanian IPB. Bogor.
Santoso, D, J. Purnomo. I G. P. Wigena. 2000. ManagementofPhosphorus and Organik Matteronan Acid Soil inJambi, Indonesia. JurnalTanahTropika.
18:64-72.
v
M
32
Sanzhcc, P. A. 1976. Propcrtlesand ManagementofSoil lnTheTroplcs. John
Willcyand Sons, Inc.* New York,
Setlawatl, M.2002. Pupuk Biologis dari Mikroba Pelarut Fosfet. (Online).
(http;//www.pikiran rakyat.com/faktorpenycbab rendahnya fosfat, diakses 18 Agustus2005)
Setyawan, D. M.B. Prayitno, SJ. Priatna. 1997. Sudi Hubungan KapasitasJerapan Fosfatdengan StudiFisikaDan KimiaTanah Ultisol Asal KebunPercobaan FakultasPertanian Unsri Inderalaya. Unsri. Inderalaya.
Setyawan, D. 1995. Propertiesofsomeacidicsoils from South Sumatrainrelation to lime requircment,phosphatesorptionand rockphosphatedissolution.
M.Sc. thesis. The UniversityofWestern Australia, Perth.(unpublished) Siradz, S.A. 2002. Peranan Keragaman Mineralogi LiatDalam PengelolaanP pada
Tanah-tanah MineralMasam. ProsidingSeminarNasional Penegelolaan SumberDaya Lahandan Pupuk. Bogor:Puslitbangtanak. Buku II:221-235.
Stevenson,F.J. 1982. Humuschcmistry:Genesis, composition,and reaetion. John Willey& Sons Ltd, NewYork. 443pp.
Sufardi,S. Djakasutami, Supyono,danT.S. Hassan. 1999. Perubahan
Karakteristik Muatandan RetensiFosforUltisolakibatPemberian Amelioran danPupukFosfat. ProsidingKongresNasionaVII HITI. Bandung. Buku I:
601-614
‘i
Sofyan, A. 1995. Evolutionofresidual Phosphate inSome BelgianSoils. Faculteit LanfbouwkundigeEnToegepaste BiologishceWetenschappen. Thesis (Unpublished).
Tan, K. H. 1995. Dasar-DasarKimiaTanah. Gadjah Mada UniversityPress.
Wawan. 2000. Pengelolaan Subsoil Masam Untuk Peningkatan ProduksiTanaman Pangan. (Online). (http;//www.tripod.com/fosfatpada tanahmasam, diakses
18Agustus2005).
Widjaya-Adhi, IPG. 1995. Karakteristik danProses PengembanganLahan Rawa.
(Online). (http;//www.eelaart.com/luastanahrawadi Indonesia,diakses 18 Agustus2005)
# i,