Prosiding Presentasi Ilmiali Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996
ISSN : 0854-4085
ID0000079
STANDARDISASI
1 9 2I r DENGAN
TEKNIK PREPARASI EVAPORATING DAN ELECTROPLATING f9 Nazaroh
Pusat Standardisasi dan Penelitian Keselamatan Radiasi - BAT AN AS Minister dan Mercer
Radiation Science and Accoustics - NPL, UK.
ABSTRAK
STANDARDISASI Ir DENGAN TEKNIK PREPARASI EVAPORATING DAN ELEKTRO-192»
PLATING. Telah dilakukan standardisasi 192Ir secara absolut, menggunakan detektor 47t(PC)-[NaI(Tl)+HPGe]
dengan tekiiik preparasi evaporating dan elektroplating di atas penyangga sumber VYNS. Disiapkaii sebanyak sepuluh cuplikan Ir di atas penyangga sumber VYNS dengan teknik penguapan (Evaporating technique) dan satu buah cuplikan dengan teknik elcktroplating (electroplating technique) untuk meningkatkan efisiensi detektor beta. Sampel-sampel tersebut dicacah dengan sistem pencacah absolut, menggunakan detektor 4K(PC)- [NaI(Tl)+HPGe], Saluran gamma-1 (HPGe) diatur pada energi 201 dan 205 keV dan saluran gamma-2 (Nal(Tl)) dibatasi pada energi 295, 308 dan 316 keV. Untuk mendapatkan variasi efisiensi detektor beta, dua cuplikan dilakukan penambahan VYNS pada ke dua pennukaannya kemudian dicacah, demikian seterusnya. Hasil rata-rata dari pengukuran aktivitas l 9 2Ir adalah (941,04 + 0,67) Bq/mg, dengan teknik penguapan dan (938,31 ± 0,66) Bq/mg, dengan teknik elektroplating dengan derajat kebebasan 8. Dengan metode uji-t, standardisasi Ir dengan teknik preparasi elektroplating tidak berbeda nyata dengan teknik penguapan pada suhu kamar.
ABSTRACT
192Ir BY EVAPORATING AND ELECTROPLATING PREPARATION
l92Ir with evaporating and electroplating preparation techniques on STANDARDIZATION OF
TECHNIQUES. Absolute standardization of
thin VYNS fdm was carried out. Ten samples of ly2Ir were prepared by evaporating technique on thin VYNS film and one sample was prepared by electroplating technique to increase the efficiency of beta detector. The samples were counted by the absolute counting system, using 47t(PC)-[NaI(Tl)+HPGe] detectors. Gamma-] channel (HPGe) was set at gamma energies of 201 and 205 keV and gamma-2 channel (Nal(Tl)) was adjusted at gamma energies of 295, 308 and 316 keV. To get variation of beta detector efficiencies, two samples of l92Ir were added by thin VYNS fdm on both side of the surfaces, and then counted. These counting were done several times. The average result of the activity measurements of l92Ir were (941.04± 0.67) Bq/mg by evaporating technique and (938.31± 0.66) Bq/mg, by electroplating technique with degree of freedom 8. Using t-test method, standardization of Ir using electroplating technique was not significantly different compared to evaporating technique.
PENDAHULUAN
multi
l92Ir adalah radionuklida penangkap elektron (electron capture) dan memancarkan multi beta, serta meluruh dengan memancarkan sinar gamma dan sinar-X.
Bagan peluruhannya disajikan pada Gambar 1 [1]. 192Ir banyak digunakan dalam aplikasi teknik nuklir terutama di bidang teknik nuklir kedokteran untuk terapi penyakit kanker berupa jarum iridium , karena 192Ir mempunyai waktu
paro cukup pendek (73,83 hari) dengan energi gamma yang dipancarkan sebesar 201 -316 keV dengan intensitas cukup tinggi, aplikasi hidrologi untuk menguji kebocoran dam dan pipa-pipa minyak serta untuk penelitian di bidang metrologi radionuklida. Standardisasi
i92Ir cukup rumit karena bagan peluruhannya
cukup kompleks, dengan energi partikel beta dan sinar-X yang dipancarkan rendah, sehingga diperlukan kiat khusus dalam melakukan standarisasinya.
Pada percobaan ini dilakukan dua macam teknik preparasi cuplikan, yaitu teknik penguapan (evaporating technique) dan teknik elektroplating (electroplating technique).
Teknik preparasi penguapan sudah lazim dilakukan di bidang standardisasi radionuklida.
Biasanya untuk cuplikan pemancar beta energi cukup tinggi. Karena l92Ir mempunyai energi tangkapan elektron rendah, maka efisiensi detektor beta rendah. Untuk itu dicari kiat khusus untuk meningkatkan efisiensi detektor beta. Tujuan dari preparasi dengan teknik elektroplating adalah untuk memperhalus dan menipiskan kristal i92Ir yang terbentuk dalam
Prosiding l'resentasi Ilmiah KeselamaUui Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996 1SSM : 0854-4085
cuplikan sehingga meningkatkan efisiensi detektor beta dalam mendeteksi sinar-X hasil tangkapan elektron.
Variasi efisiensi di dalam metode absolut, dapat diperoleh dengan variasi swaserap yaitu dengan menambahkan larutan pengemban zat radioaktif (carrier) dengan metode pencacahan sumber basah (wet source counting) [5], dengan penambahan seeding agent "Ludoks" atau wetting agent "Catanac"
pada konsentrasi tertentu, dengan variasi tegangan kerja detektor proporsiona! dan variasi tebal VYNS [6] atau dengan variasi diskriminator saluran beta. Variasi efisiensi dapat pula dilakukan dengan kombinasi perlakuan di atas. Masing-masing perlakuan di atas ada kebaikan dan kelemahannya.
Pada percobaan ini, variasi efisiensi dilakukan dengan menambahkan lapisan film tipis VYNS berlapis etnas pada kedua permukaan cuplikan. Perlakuan ini dapat meningkatkan kekuatan cuplikan karena penyangga sumber semakin tebal sehingga lebih aman, dapat melihat apakah sistem pencacah stabil atau tidak, tetapi metode ini kurang praktis karena setiap penambahan VYNS tegangan detektor proporsional di- turunkan dan memerlukan waktu cukup lama (time consuming) untuk melekatkan VYNS pada kedua permukaan cuplikan serta memerlukan lapisan VYNS yang cukup banyak.
TEORI
Secara umum, metode standardisasi absolut telah banyak diuraikan [2,3,4], namun untuk menstandarkan radionuklida dengan pancaran khusus dan kompleks memerlukan cara-cara khusus dalam preparasi cuplikannya dan setting peralatannya.
Perumusan yang digunakan untuk menghitung aktivitas 192Ir pada percobaan ini ditulis oleh Smith [2], yaitu :
Np = N p ' / [ l - T p Np 1] - B G ( p ) (1) Ny = Ny '/ [ 1 -TyNy'] - BG (y) (2)
(Nc'-2TRNp'Ny')(l-Np'TpXl-Ny'Ty)
Nc = BG(c)
Dimana:
Np,Ny,Nc
Np',NT',Nc'
BG(p),BG(Y),BG(c)
Laju cacah beta, gamma dan koinsiden yang telah dikoreksi Laju cacah beta, gamma dan koinsiden yang belum dikoreksi
Waktu mati saluran beta, gamma dan waktu mati minimum
Waktu resolusi
Background beta, gamma dan koinsiden.
Karena pada percobaan ini digunakan dua buah saluran masing-masing dengan detektor gamma HPGe dan Nal(Tl), maka terdapat cacah Nyj.
dan Ny2 serta Nci dan Nc2' sehingga efisiensi detektor beta dapat ditentukan dengan persamaan :
£P1 = Nc I/ Ny l (4)
sp2 = Nc2/Ny2 (5) Dengan melakukan pencacahan pada berbagai kondisi sampel, artinya dengan tebal VYNS yang berbeda-beda maka diperoleh data N(3> £B1 dan eB2> YanS berbeda-beda.
Selanjutnya dibuat kurva hubungan antara Np versus (1-spi) dan (1-SR2) dengan persamaan sebagai benkut:
(6) (7) Np = N0 + ml( l p
= N0[ l + A ( l - 8 p , ) No = N p / [ l + A ( l - sp i)
No : aktivitas sumber A dan B ; gradien per intersep
" ' l r T | / 2 : 73,8J Iklli
Gambar 1. Bagan Peluruhan i92Ir[I].
Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085
TATA KERJA Bahan dan peralatan
• 192Ir dalam bentuk larutan (NH4)2lrCl6
• Carrier (larutan pengemban zat radioaktif) 60 ug/g (NH4)2lrCl6 dalam 0,1 N HCI
• Catanac, NH3 dan peralatan preparasi lainnya
• Lapisan tipis VYNS, berlapis emas
• Sistem perangkat spektrometer gamma
• Sistem koinsidensi 47t(PC)-[NaI(Tl)+HPGe]
• Sistem elektroplating
• MCA dan osiloskop
• Sistem pengolah data
Preparasi cuplikan dengan teknik penguapan (evaporating)
Larutan l92Ir dalam bentuk senyawa kimia (NH4)2lrCl6, diteteskan di atas penyangga sumber film tipis VYNS berlapis emas. VYNS adalah suatu senyawa yang terdiri atas copolimer polyvinyl chlorida dan polyvinyl acetat yang dilarutkan dengan menggunakan cyclohexanon dengan komposisi tertentu.
Jumlah cuplikan l92Ir yang dibuat sebanyak sepuluh buah dengan berat cuplikan berkisar antara 27-34 miligram. Masing- masing cuplikan ditambah wetting agent- catanac satu tetes. kemudian dikeringkan pada temperatur kamar.
Preparasi cuplikan dengan teknik elektroplating
Untuk memperhalus dan menipiskan kristal cuplikan, dilakukan preparasi dengan tenik elektroplating. Larutan l92Ir dalam bentuk kimia (NH4)2lrCl6, diteteskan di atas penyangga sumber film tipis VYNS, kemudian cuplikan tersebut diletakkan dalam kotak yang berisi silica gel dan diuapi dengan larutan NH3 selama 10 menit. Selanjutnya cuplikan tersebut diletakkan pada sistem elektroplating, kemudian diberi aliran listrik dengan tegangan sekitar 5 Volt, selama 30 detik. Untuk meng- hilangkan garam yang tidak terdeposit, pada cuplikan ditambahkan akuades beberapa tetes.
Akuades tersebut kemudian dihisap dengan menggunakan botol polietilen. Selanjutnya cuplikan dikeringkan pada tempcratur kamar.
Pencacahan cuplikan
Sebelum dilakukan pengukuran aktivitas, cuplikan diperiksa impuritasnya dengan sistem perangkat spektrometer gamma, yang diagram baloknya disajikan pada Gambar 2. Hasil pemeriksaan impuritas tertera pada Tabel 1.
S p o c l r o s c r * ! ? - . A : n p ! •-•
Gambar 2. Diagram Balok Sistem Pencacah Spektrometer Gamma
Cuplikan 192Ir, dengan nomor sampel S127 sampai dengan S136 dicacah satu demi satu dengan Sistem Pencacah Absolut menggunakan detektor 47i(PC)-[NaI(Tl)+
HPGe]. Rangkaian sistem tersebut disajikan pada Gambar 3.
Gambar 3. Diagram Balok Sistem Pencacah Absolut 4TC (PC)-[NaI(Tl)+HPGe]
Setting peralatan dalam pencacahan
l92Ir perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik. Saluran gamma-1 (HPGe), dipasang pada energi antara 201 dan 205 keV sedangkan pada saluran gamma-2 [Nal(Tl)] dipasang pada energi antara 295 dan 316 keV. Kondisi percobaan pada pengukuran
192Ir adalah sebagai berikut: Tegangan kerja detektor beta dipasang 2050 V, dengan waktu mati saluran beta 1,47 mikro-detik. Tegangan kerja detektor HPGe dipasang 3500 V, dengan waktu mati saluran gamma-1 : 4,004 mikro detik dan waktu pisah 0,703 mikro detik.
Tcgangan kerja detektor Nal(Tl) dipasang 900 V. dengan waktu mati saluran gamma"2 : 4,014
Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996 ISSN : 0854^085
mikro detik dan waktu pisah 0,706 mikro detik.
Waktu mati minimum 1,502 mikro detik.
Lama pencacahan cuplikan dan back ground 100 detik, dengan lima kali ulangan.
Data yang diperoleh dari pencacahan
192Ir adalah :Np, Ny l, Nc, , Ny 2, Nc 2. Selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk Np, zn\ dan sp2 setelali dikoreksi dengan cacan latar belakang, waktu mati, waktu pisah dan peluruhan. Untuk men- dapatkan kurva ekstrapolasi efisiensi, cuplikan
192Ir dengan teknik preparasi evaporating dan elektroplating dicacah berulang kali, setelah sampel tersebut ditambahkan film tipis VYNS pada kedua permukaannya. Data tersebut disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3. Hasil pengukuran akti vitas 192Ir dengan teknik preparasi penguapan dan elektroplating disajikan pada Tabel 4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari data pengukuran 192Ir, dibuat kurva ekstrapolasi efisiensi hubungan antara :
Np versus (1-spi) dan (l-sp2) yang dibuat dari persamaan (6)
dengan Np sebagai absis dan (1-pi) serta (l-lp2) sebagai ordinat. Dari data pada Tabel 2 (untuk cuplikan dengan teknik penguapan) terlihat bahwa efisiensi maksimum detektor beta untuk saluran gamma-1 adalah 0,8175 dan saluran gamma-2 adalah 0,9679. Dari data berbagai tebal VYNS maka diperoleh persamaan kurva ekstrapolasi efisiensi sebagai berikut:
Np=(30828,480±37,326)-(2145,436±180,643) [l-eP|] - (27758,770 ± 265,284) [1-e^]
Titik potong dengan sumbu Np = intersep = (30828,480±37,326); A= Gradien(l)/intersep = -(0,06959 ± 0,0058); B= Gradien(2)/intersep = -(0.90043 ± 0,0095). Dengan memasukkan nilai A dan B serta data Np, (1-epj) dan (1-SR2) pada Tabel 4 ke dalam persamaan (7).
maka akan diperoleh nilai aktivitas (No) wlr (disajikan pada Tabel 4. kolom 6). Hasil pengukuran aktivitas rata-rata l92Ir dengan
teknik preparasi penguapan adalah : (941,04±
0,67) Bq/mg, dengan derajat kebebasan, u = n - k = 8, dengan n = jumlah sampel 10, k=2 (untuk persamaan linier).
Demikian pula dilakukan hal yang sama untuk cuplikan 192Ir dengan teknik elektroplating. Data pencacahan cuplikan 192Lr dengan teknik preparasi elektroplating pada Tabel 3, terlihat bahwa efisiensi maksimum detektor beta pada saluran-1 adalah 0,9246 dan efisiensi pada saluran-2 adalah 0,9864. Dari data pencacahan ini terlihat bahwa teknik preparasi elektroplating dapat meningkatkan efisiensi detektor beta. Dengan adanya tambahan data pada efisiensi 0,9864 maka penarikan data ekstrapolasi lebih dapat dipertanggung jawabkan. Dari data tersebut dibuat persamaan kurva ekstrapolasi efisiensi sebagai berikut:
Np= (5269,412±4,823) - (460,10413 l,605)[l- 8p i] -(4458,457±94,835)[l-£p2] Titik potong dengan sumbu Np = intersep = (5269,412N± 4,823) ; C = Gradien(l)/intersep
= -(0,0873 ± 0,00593) ; D = Gradien(2)/
intersep = -(0,8461 ± 0,01836)
Dengan memasukkan nilai C dan D serta data Np, (1-spi) dan (l-sp2) pada Tabel 4 ke dalam persamaan (7), maka diperoleh nilai aktivitas (No) i92Ir yang terkoreksi, pada Tabel 4, kolom 7. Hasil pengukuran aktivitas rata- rata l92Ir yang dipreparasi dengan teknik elektroplating adalah : (938,31±0,66) Bq/mg, dengan derajat kebebasan 8.
Dengan metode uji-t, ternyata hasil pengukuran aktivitas l92Ir dengan menggunakan kedua metode preparasi tidak berbeda nyata tetapi metode elektroplating dapat memberikan data tambahan pada efisiensi detektor lebih tinggi sehingga dapat menambah keyakinan data ekstrapolasi pada efisiensi beta mendekati satu.
Metode preparasi elektroplating di- anjurkan untuk digunakan pada preparasi cuplikan zat radioaktif dengan pancaran beta dan tangkapan elektron berenergi rendah karena dapat meningkatkan efisiensi detektor beta.
Prosiding Presentasi Ilmiah Kesclamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085
KESIMPULAN
1. Teknik preparasi elektroplating dapat meningkatkan efisiensi detektor beta.
2. Hasil pengukuran aktivitas l92Ir dengan teknik preparasi elektroplating tidak berbeda nyata dibandingkan dengan teknik evaporating.
DAFTAR PUSTAKA
1. LAGOUTINE, F.,et al, Table de Radionucleides, vol.2, 1984
2. SMITH, D., Interim Report Of High Count Rate Intercomparison
3. KAWADA, Y., Researches of ETL No:
730,Tsukuba, 1972.
4. MIYAHARA, H., et al, International Journal Appl.Rad. Isotopes, No:37, 1986.
5. PUJADI, dkk, Pengaruh Larutan Pengem- bang Pada Efisiensi Detektor 4u(PC) dari Sistem Pencacah Koinsidensi 47c(PC)-y, Seminar PPI-PDIPTN, Yogyakarta, 1990.
6. NAZAROH, Standardisasi 51Cr meng- gunakan metode koinsidensi dengan variasi tegangan kerja detektor Proporsional dan tebal VYNS , Majalah BATAN, vol XXIV, no: 3/4, 1991.
DISKUSI Gatot Wurdiyanto - PSPKR
Anda mengatakan bahwa Ir-192
distandarkan tidak ada impuritasnya. yang Nazaroh
Dari penelitian yang dilakukan, impuritas Ir- 192 tidak terdeteksi. Memang, dalam pembuatan isotop selalu ada impuritasnya meskipun sangat kecil.
Nasukha - PSPKR
Dalam brakiterapi digunakan sumber Ir-192 dengan aktivitas sekitar 10 Ci. Bagaimana cara standardisasinya, apakah sama seperti yang saudara lakukan ?
Nazaroh
Kemampuan pengukuran aktivitas secara absolut dengan teknik koinsidensi tidak dapat mengukur aktivitas sampai 10 Ci. Oleh sebab itu Ir-192 dengan aktivitas 10 Ci dapat diukur dengan metoda kalorimetri atau dengan dose calibrator yang dikalibrasi dengan sumber standar.
- P r o y e k s i pd b i d a n g Y-X
t
W O W - -
Gambar 4. Kurva ekstrapolasi efisiensi Ir dengan teknik preparasi penguapan192
Presiding Presciitasi llmiali Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 AgusUis 1996 ISSN : 0854-4085
Tabel 1. Hasil pengukuran impuritas l92Ir dengan menggunakan sistem pencacah spektrometer gamma, dcngan kesimpulan tidak ada kontaminasi.
Energi (keV) 9,1 11,1 23,5 31,4 60,8 62,4 64,5 66,3 70,8 72,7 75,1 77,4 84,3 135,8 200,8 205,3 282,9 295,5 308,0 316.1 374,1 416,0 467,6 484.1 488.6 588,1 603,9 612,0 624,2 632,3 762,9 775,4 783,7 884,0 920,0 935,3 1060.9
Ny (cps) - -
- 10,254 22.970 24,216 64,164 10,965 0,940 23,920
4,424 1,362 3,327 7,586 57,563
5,458 557,513 584,015 1635,703
15,469 13,671 1011,326
66,793 8,973 99,561 186,136 124,522 7,377 8,783 1,661 1,817 9,097 8,223 1,024 1,600 1,113
Probabilitas Pancaran (%)
- - - - 1,23 2,28 2,70 4,90 0,78 0,20 1,68 0,44 - 0,14 0,50 3,49 0,24 30,16 31,75 87,04 0,735 0,75 51,75
3,35 0,40 4,60 8,90 5,80 308,4 + 316,5
2x316,5 295,9 + 468,1
308,4 +468,4 316,5+468,4
0,29 316,5+604,4
2x468,1 0,05
Keterangan Ge- X-rav
Cd- X-ray Ba- X-rav
192 Ir
.92 j r
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 Ir P b X - r a v
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 I r
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 Ir
192 I r
192 I r
192 I r
192 I r
Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan. 20-21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085
Tabel 2. Data pencacahan cuplikan l92 Ir no: S132, yang dipreparasi dengan teknik penguapan dengan variasi tebal VYNS.
N R
(cps) 29527,65 29156,10 28947,30 28681,89 28543,95 28392,84 28254,33 28190,83 28084,23 28006,06 26197,18 25933,54 27279,88 27641,27 27571,100
26596,46
(1-spi) [HPGe]
0,1825 0,2305 0,2564 0,2792 0,2944 0,3038 0,3093 0,3079 0,3137 0,3174 0,3668 0,3708 0,3372 0,3268 0,3310 0,3571
(1-8R9) [NaI(Tl)l 0,0331 0,0422 0,0479 0,0550 0,0595 0,0639 0,0685 0,0712 0,0749 0,0771 0,1385 0,1466 0,1018 0,0901 0,0926 0,1256
Tabel 3. Data pencacahan cuplikan Ir, yang dipreparasi dengan teknik elektroplating, dengan variasi tebal VYNS.
N R
(cps) 5174,861 5025,226 4979,331 4940,359 4905,979 4880,133 4860,595 4841,860 4824,493 4809,561 4786,226 4774,714 4754,722 4740,823 4726,847 4710,177
(1-sp,) [HPGe]
0,0754 0,2134 0,2421 0,2754 0,2857 0,3085 0,3093 0,3090 0,3151 0,3190 0,3188 0,3194 0,3216 0,3269 0,3371 0,3339
(1-ER9) [NaI(Tl)l
0,0136
0,0326
0,0397
0,0465
0,0505
0,0553
0,0604
0,0638
0,0677
0,0713
0,0744
0,0777
0,0823
0,0844
0,0880
0,0903
Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996 ISSN : 0854-4085
Tabel 4. Data Pengukuran aktivitas Ir secara absolut menggunakan sistem pencacah192 [4pi (PC)-NaI(Tl)+ HPGe]
Dengan Teknik Preparasi: Penguapan (Evaporating) dan Elektroplating
No cuplikan
sl27 sl28 sl29 sl30 sl31 sl32 sl33 sl34 sl35 sl36
Np(cps) 24603,56 24096,05 26281,32 27839,14 29955,79 29527,65 28704,21 30091,97 28250,87 27420,31
SB1 (HPGe)
0,7756 0,7750 0,7839 0,7653 0,7811 0,8175 0,7997 0,7922 0,8089 0,8090
E
p2
[Nal(Tl)]
0,9596 0,9591 0,9592 0,9553 0,9616 0,9669 0,9616 0,9590 0,8089 0,9657
m(mg) 27,536 27,165 29,634 31,504 33,667 32,907 32,172 33,866 31,537 30,609
No/m (Bq) Evaporating
946,88 940,53 939,67 941,16 940,67 941,17 942,02 941,10 941,49 941,32
No/m (Bq) Elektroplating
944,28 937,91 936,88 938,39 938,18 938,55 939,15 938,16 938,87 938,72 Hasil pengukuran aktivitas rata-rata
a.Teknik Evaporating b.Teknik elektroplating
192Ir:
: (941,04 ±0,67 )Bq/mg,
: (938,31±0,66) Bq/mg, dengan derajat kebebasan 8.
Proyeksi pd bidang Y -X
Gambar 5. Kurva ekstrapolasi Ir dengan teknik preparasi elektroplating192