Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya 1314
Pengembangan Aplikasi Persediaan, Penjualan dan Pembelian Barang berbasis Website pada UD. Lancar Jaya Motor
Septian Dwi Cahyo1, Adam Hendra Brata2, Faizatul Amalia3
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
Abstrak
UD. Lancar Jaya Motor adalah toko yang menjual berbagai suku cadang mobil di Desa Bajulmati, Kec.
Wongsorejo, Kab. Banyuwangi yang sudah berdiri sejak tahun 2002. Dalam menjalankan usahanya, pemilik UD. Lancar Jaya Motor dibantu oleh 2 orang pegawai. Dari hasil wawancara bersama pemilik UD. Lancar Jaya Motor, ditemukan beberapa permasalahan pada proses bisnis yang sedang berlangsung.
Permasalahan tersebut antara lain, tidak adanya pengelolaan persediaan barang yang mengharuskan pegawai mencatat setiap barang habis sebagai acuan pemilik untuk melakukan pembelian barang ke supplier, proses transaksi penjualan barang yang masih dilakukan dengan menulis pada kertas nota dan menjumlahkan menggunakan kalkulator membuat proses transaksi menjadi kurang efisien serta penghitungan pendapatan harian toko yang dilakukan secara mandiri oleh pemilik membuat jam pulang kerja menjadi mundur. Oleh karena itu, ditawarkan sebuah solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang sudah dijelaskan yaitu dengan membangun aplikasi berbasis website. Pengembangan aplikasi berbasis website pada penelitian ini menggunakan metode pengembangan perangkat lunak model waterfall, bahasa pemrograman PHP dengan bantuan framework laravel serta basis data MySQL. Pada penelitian ini menghasilkan 3 aktor, 38 kebutuhan fungsional dan 1 kebutuhan non fungsional. Aplikasi berbasis website yang dibangun telah dilakukan pengujian berupa pengujian unit yang menghasilkan 100% valid pada 3 kasus uji, pengujian validasi yang menghasilkan 100% valid pada 38 kebutuhan fungsional dan pengujian kompatibilitas yang menunjukkan aplikasi dapat berjalan dengan baik pada 6 web browser.
Kata kunci: usaha dagang, otomotif, manajemen spare part, laravel, aplikasi berbasis website Abstract
UD. Lancar Jaya Motor is a shop that sells various auto parts in Bajulmati Village, Wongsorejo District, Banyuwangi Regency, which has been established since 2002. In carrying out his business, the owner of UD. Lancar Jaya Motor is assisted by 2 employees. Even though UD. Lancar Jaya Motor has been running its business for a very long time, but the business processes that occur are still manual. From the results of interviews with the owner of UD. Lancar Jaya Motor, found several problems in ongoing business processes. Some of the problems that occurred among others is there is no product management inventory which requires employees to record every item that runs out as a reference for the owner to make purchases from suppliers, the sales transaction process is still being carried out by writing on notes and adding up using a calculator making the transaction process less efficient and calculating store revenue which is done independently by the owner makes the working hours longer. Therefore, a solution is offered to solve the problems that have been described, one of the solutions offered is to build a web-based application. Website-based application development in this study uses the waterfall model software development method, PHP programming language with the help of the Laravel framework and MySQL database. This research produces 3 actors, 38 functional needs and 1 non-functional requirement. The website-based application that has been built has been tested in the form of unit testing which results in 100% valid in 3 test cases, validation testing which results in 100% valid on 38 functional requirements and compatibility testing which shows the application can run well on 6 web browsers.
Keywords: sole proprietorship, automotive, spare part management, laravel, web based application
1. PENDAHULUAN
UD. Lancar Jaya Motor adalah toko yang menjual berbagai suku cadang mobil. Toko ini sudah berdiri sejak tahun 2002 dan berada di Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Dalam menjalankan usahanya, pemilik UD. Lancar Jaya Motor dibantu oleh 2 orang pegawai. Dari hasil wawancara bersama pemilik UD. Lancar Jaya Motor, ditemukan beberapa permasalahan pada proses bisnis yang sedang berlangsung sekarang.
Permasalahan pertama adalah tidak adanya pengelolaan persediaan barang yang pegawai di UD. Lancar Jaya Motor mengalami kesulitan ketika melayani pelanggan. Menurut pemilik UD. Lancar Jaya Motor, ketika ada pelanggan yang ingin membeli suatu barang, pegawai sering kali lupa barang yang ingin dibeli oleh pelanggan tersebut masih tersedia atau sudah habis di tempat penyimpanan. Ini mengakibatkan pegawai harus mengecek terlebih dahulu dan mencari barang ke tempat penyimpanan sehingga membuat pelanggan menunggu dengan ketidakpastian.
Permasalahan kedua juga masih terkait dengan tidak adanya pengelolaan persediaan barang yang berdampak pada pembelian barang ke supplier. Menurut pemilik UD. Lancar Jaya Motor, jika ada barang yang habis di tempat penyimpanan, maka pegawai seharusnya mencatat barang yang habis tersebut di buku catatan barang habis. Akan tetapi, sering kali pegawai lupa untuk mencatat barang yang habis tersebut karena terlalu sibuk melayani pelanggan. Oleh karena itu, ketika pemilik melakukan pembelian barang ke supplier, terkadang terjadi kekurangan pembelian barang karena pemilik hanya mengecek barang habis lewat catatan pada buku barang habis yang dibuat oleh pegawai. Hal ini berpengaruh pada kurang maksimalnya pendapatan karena barang yang habis tidak dibeli oleh pemilik ke supplier.
Permasalahan ketiga terjadi pada proses transaksi penjualan barang. Menurut pemilik UD. Lancar Jaya Motor, setiap transaksi penjualan barang yang terjadi harus ditulis dalam kertas nota penjualan sebagai acuan penghitungan pendapatan harian toko. Transaksi penjualan barang yang terjadi dilakukan secara manual, yaitu dengan cara menulis pada kertas nota dan menjumlahkan menggunakan kalkulator. Menurut pemilik UD. Lancar Jaya
Motor proses transaksi penjualan barang dengan cara manual seringkali menimbulkan kesalahan, entah dari penulisan nama barang ataupun penjumlahan total penjualan. Hal tersebut membuat pegawai harus menulis kembali pada kertas nota yang baru.
Permasalahan keempat terjadi pada penghitungan pendapatan harian. Menurut pemilik UD. Lancar Jaya Motor, toko ini adalah usaha kelas menengah yang sangat bergantung pada pendapatan harian. Oleh karena itu, setiap hari menjelang toko tutup, pemilik akan menghitung pendapatan toko dengan menjumlahkan semua total penjualan yang ada pada kertas nota dan mencatatnya di buku pendapatan. Penghitungan pendapatan harian bisa dilakukan berulang kali untuk memastikan jumlah pendapatan yang dihitung sesuai dengan uang yang didapat. Penghitungan pendapatan menjelang toko tutup ini mengakibatkan jam pulang kerja menjadi mundur.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan, Pembelian Dan Persediaan Suku Cadang Pada Bengkel Tiga Putra Motor Garut pada tahun 2017 (Solihin & Nusa, 2017) dijelaskan bahwa dengan dibangunnya sistem informasi berbasis web dapat menyelesaikan permasalahan mengenai transaksi penjualan dan stok suku cadang yang terjadi pada Bengkel Tiga Putra Motor Garut. Transaksi penjualan yang dilakukan pada Bengkel Tiga Putra Garut membutuhkan waktu lama karena ditulis secara manual dan untuk pengecekan stok suku cadang juga membutuhkan waktu yang lama, karena tidak adanya laporan stok suku cadang yang akan segera habis atau sudah habis.
Dari uraian permasalahan dan penelitian terdahulu yang sudah dijelaskan, maka perlu adanya solusi untuk menyelesaikan semua permasalahan pada UD. Lancar Jaya Motor.
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan membangun sebuah aplikasi berbasis website.
Pengembangan aplikasi berbasis website pada penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP karena dianggap cocok untuk mengembangkan aplikasi berbasis website dan juga open source (Prettyman, 2020). Selain menggunakan bahasa pemrograman PHP, aplikasi yang dibangun dibuat dengan bantuan framework laravel yang merupakan kerangka kerja untuk mengembangkan aplikasi berbasis website dengan bahasa pemrograman PHP yang mengusung konsep model-view-controller
(MVC) sehingga memudahkan dari sisi pengembang dan mempersingkat waktu pengerjaan (McCool, 2012). Dalam pengembangannya, aplikasi berbasis website pada penelitian ini menggunakan metode pengembangan perangkat lunak model waterfall.
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN 2.1 Kajian Pustaka
Penelitian pertama berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan, Pembelian Dan Persediaan Suku Cadang Pada Bengkel Tiga Putra Motor Garut yang dilakukan oleh Hanhan Hanafiah Solihin dan Arvid Alnuron Fuja Nusa pada tahun 2017. Masalah yang diidentifikasi pada penelitian ini antara lain pencatatan transaksi penjualan yang membutuhkan waktu lama karena ditulis secara manual. Kemudian untuk pencarian dan pengecekan stok suku cadang juga membutuhkan waktu yang lama, karena tidak adanya laporan stok suku cadang yang akan segera habis atau sudah habis (Solihin & Nusa, 2017).
Penelitian kedua berjudul Sistem Informasi Inventory Data Barang Pada UD. Mutiara Meubel Berbasis Web yang dilakukan oleh Guslan dan Rodianto pada tahun 2019.
Penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai pengolahan data persediaan barang yang masih dilakukan secara manual. Proses pengecekan barang dilakukan dengan mengecek barang secara langsung sehingga pelaporan barang masuk dan barang keluar belum efektif dan efisien. Selain itu, proses transaksi juga masih dilakukan dengan cara manual yaitu dengan mencatat dalam buku sebagai bukti untuk laporan hasil transaksi kepada pemilik (Guslan & Rodianto, 2019).
Penelitian ketiga berjudul Sistem Informasi Persediaan Barang pada Toko Surez Bogor yang dilakukan oleh Fahmi Reza dan Lukman Nulhakim pada tahun 2021. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah proses pengelolaan persediaan barang yang masih menggunakan cara manual yaitu dengan mengisi buku pengeluaran barang atau mengumpulkan dokumen penerimaan barang yang kemudian disimpan dalam ruang arsip serta membuat rekap laporan persediaan barang pada kertas dengan mengecek satu persatu barang di gudang yang
membutuhkan waktu yang lama (Reza &
Nulhakim, 2021).
2.2 Aplikasi Berbasis Website
Aplikasi berbasis website adalah perangkat lunak yang disimpan dalam server dengan menggunakan teknologi website seperti JavaScript, HTML, CSS, dan lain sebagainya.
Keuntungan dari aplikasi berbasis website antara lain dapat diakses dari mana saja melalui berbagai web browser seperti Internet Explorer, Chrome atau Firefox, tidak perlu melakukan proses instalasi, tidak perlu melakukan peningkatan perangkat lunak secara rutin dan tidak perlu melakukan pemeliharaan sistem operasi (Sturm, et al., 2017).
2.3 Model Waterfall
Model waterfall adalah metode tertua dalam pengembangan perangkat lunak. Model waterfall ini mengambil kegiatan proses dasar pengembangan perangkat lunak seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi. Dari proses dasar tersebut kemudian diuraikan menjadi beberapa fase proses yang terpisah seperti spesifikasi kebutuhan, perancangan, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan (Sommerville, 2016). Tahapan model waterfall dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Model Waterfall Sumber: (Marsic, 2012)
2.4 Framework Laravel
Laravel adalah sebuah framework atau kerangka kerja dalam mengembangkan aplikasi berbasis website dengan menggunakan konsep model-view-controller (MVC) yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP. Salah satu kemudahan yang diberikan laravel dalam mengembangkan aplikasi berbasis website adalah adanya fitur migrasi basis data. Laravel menyediakan fitur untuk migrasi basis data yang memungkinkan pengembang mendesain dan memodifikasi basis data dengan cara yang mudah. Migrasi dapat dijalankan terhadap salah
satu jenis basis data yang didukung laravel seperti MySQL, PostgreSQL, MSSQL, dan SQLite tanpa ada masalah kompatibilitas (McCool, 2012).
3. METODOLOGI PENELITIAN
Beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain identifikasi masalah, studi literatur, pengumpulan data, rekayasa kebutuhan, perancangan sistem, implementasi sistem, pengujian sistem, serta kesimpulan dan saran. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan perangkat lunak model waterfall. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
Identifikasi masalah didapatkan dari hasil wawancara langsung bersama pemilik UD.
Lancar Jaya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi guna mendapatkan artefak-artefak seperti nota penjualan barang, faktur pembelian barang dan catatan barang habis.
Studi literatur digunakan untuk mengetahui dasar-dasar teori sebagai acuan dalam melakukan penelitian dan membangun aplikasi persediaan, penjualan dan pembelian barang berbasis website pada UD. Lancar Jaya Motor.
Adapun dasar-dasar teori yang digunakan untuk menyusun laporan penelitian dan membangun aplikasi berbasis website antara lain seperti pengertian dari aplikasi berbasis website, model waterfall dan framework laravel.
Rekayasa kebutuhan digunakan untuk
memberikan penjelasan tentang cara mendapatkan, menggambarkan dan menjelaskan kebutuhan aplikasi berbasis website yang dibuat.
Tahap rekayasa kebutuhan antara lain penggalian kebutuhan yang menggunakan teknik wawancara dan observasi, analisis kebutuhan yang dibagi menjadi identifikasi aktor, kebutuhan fungsional dan non fungsional, serta pemodelan kebutuhan berupa use case diagram dan use case scenario.
Perancangan sistem dilakukan berdasarkan hasil dari rekayasa kebutuhan dalam berbagai bentuk dan model rancangan agar dapat dipahami dan mudah untuk diimplementasikan.
Beberapa perancangan yang dibuat antara lain pemodelan sequence diagram, pemodelan class diagram, perancangan basis data berupa ERD, perancangan komponen berupa algoritma, dan perancangan antarmuka berupa wireframe.
Implementasi sistem dilakukan berdasarkan hasil perancangan sistem yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Hasil dari implementasi antara lain implementasi basis data dengan konsep Physical Data Model (PDM) yang ada pada MySQL, implementasi kode program (source code) dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan implementasi antarmuka menggunakan library bootstrap dengan template AdminLTE.
Pengujian sistem mempunyai tujuan untuk menguji sistem yang dibuat sudah sesuai dan benar dengan analisis kebutuhan yang telah digali dan perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Metode pengujian yang digunakan antara lain pengujian unit, pengujian validasi dan pengujian kompatibilitas.
Kesimpulan dan saran dilakukan setelah seluruh tahapan dalam penelitian selesai dikerjakan. Penarikan kesimpulan dibuat untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. Pemberian saran ditujukan kepada pembaca yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan lebih lanjut.
4. REKAYASA KEBUTUHAN 4.1 Gambaran Umum Sistem
Sistem yang dibuat pada penelitian ini berupa aplikasi berbasis website. Sistem yang dibangun mempunyai beberapa fitur utama untuk menyelesaikan permasalahan pada proses bisnis di UD. Lancar Jaya Motor seperti pengelolaan persediaan barang, transaksi penjualan barang dan rencana pembelian barang.
Selain tiga fitur utama, ada juga beberapa fitur pendukung seperti, pengelolaan member, pengelolaan supplier, pengelolaan pegawai dan laporan pendapatan.
4.2 Penggalian Kebutuhan
Penggalian kebutuhan bertujuan untuk mendapatkan kebutuhan pada sistem yang dibuat. Penggalian kebutuhan pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan observasi.
Wawancara dilakukan langsung bersama dengan pemilik UD. Lancar Jaya Motor yang mengetahui semua proses bisnis yang terjadi di toko tersebut. Penggalian kebutuhan selanjutnya adalah observasi. Tujuan observasi adalah untuk mendapatkan gambaran proses bisnis secara langsung yang terjadi di UD. Lancar Jaya Motor.
Proses bisnis yang diamati pada penelitian ini adalah proses transaksi penjualan barang.
4.3 Identifikasi Aktor
Identifikasi aktor bertujuan untuk mengidentifikasi aktor yang berinteraksi dengan aplikasi berbasis website pada UD. Lancar Jaya Motor. Aktor dari aplikasi berbasis website pada UD. Lancar Jaya Motor terdiri dari 3 kategori, yaitu pengguna, pemilik dan pegawai. Untuk daftar aktor beserta deskripsi masing-masing aktor ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Identifikasi Aktor
Aktor Deskripsi
Pengguna Aktor ini merupakan aktor umum dari Pemilik dan Pegawai.
Pemilik
Aktor ini dapat mengelola rencana pembelian barang, melihat laporan pendapatan harian dan mengelola data supplier.
Pegawai
Aktor ini dapat mengelola persediaan barang dan melakukan transaksi penjualan.
4.4 Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan didapatkan dari hasil wawancara bersama pemilik UD. Lancar Jaya Motor dan hasil observasi langsung pada tempat studi kasus. Analisis kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional. Penelitian ini menghasilkan 38 kebutuhan fungsional dan 1 kebutuhan non fungsional yaitu compatibility.
4.5 Use Case Diagram
Use case diagram digunakan untuk
memberikan gambaran dalam memodelkan perilaku aktor terhadap sistem yang dibangun.
Use case diagram menggambarkan aktor-aktor dalam sistem yang dapat bertindak sesuai dengan kebutuhan fungsional sesuai hasil analisis kebutuhan. Pemodelan use case diagram aplikasi website UD. Lancar Jaya Motor dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Pemodelan Use Case Diagram
5. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
5.1 Perancangan Arsitektur Sistem
Sistem yang dibangun pada penelitian ini adalah aplikasi berbasis website dengan memanfaatkan arsitektur model-view-controller (MVC) pada framework laravel. Secara sederhana, model adalah baris kode program yang berkaitan dengan basis data, view merupakan baris kode program yang berkaitan dengan tampilan antarmuka pengguna sedangkan controller adalah baris kode program yang memproses data (model) dan menampilkannya ke antarmuka (view) (Pitt, 2012). Perancangan arsitektur sistem dibuat untuk menjelaskan bagaimana pengguna mengakses dan mendapatkan informasi dari sistem yang dibangun. Perancangan arsitektur aplikasi berbasis website pada UD. Lancar Jaya Motor dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Perancangan Arsitektur Sistem
5.2 Pemodelan Sequence Diagram
Pemodelan sequence diagram digunakan untuk menggambarkan objek-objek yang saling berinteraksi dalam blok waktu berdasarkan use case scenario yang telah dibuat. Salah satu pemodelan sequence diagram yang dibuat adalah menambah barang. Pemodelan sequence diagram menambah barang dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Pemodelan Sequence Diagram Menambah Barang
5.3 Pemodelan Class Diagram
Pemodelan class diagram digunakan untuk menggambarkan kelas-kelas yang ada pada aplikasi website UD. Lancar Jaya Motor. Dalam pengembangan aplikasi berbasis website pada UD. Lancar Jaya Motor, menggunakan framework laravel yang menerapkan konsep MVC (model-view-controller). Jadi, dalam pemodelan class diagram aplikasi website UD.
Lancar Jaya Motor terdapat kelas-kelas untuk controller dan kelas-kelas untuk model. Dalam kelas controller terdapat 12 kelas dan kelas model terdapat 10 kelas. Pemodelan class diagram dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Pemodelan Class Diagram
5.4 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data dibuat dengan menggunakan konsep Entity Relationship Diagram (ERD). ERD adalah diagram yang digunakan untuk merepresentasikan entitas, atribut dan relasi dalam perancangan data.
Dalam ERD, entitas digambarkan dalam bentuk persegi panjang, atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran dan relasi digambarkan dalam bentuk belah ketupat dengan adanya garis antar entitas (Coronel & Morris, 2018). Perancangan basis data pada aplikasi berbasis website pada UD. Lancar Jaya Motor terdapat 7 entitas yaitu kategori, barang, pembelian, supplier, penjualan, member dan pengguna. Perancangan basis data berupa ERD dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Perancangan Basis Data ERD
5.5 Perancangan Komponen
Perancangan komponen digunakan untuk menjelaskan secara detail suatu algoritma yang nantinya akan diimplementasikan pada method dalam suatu kelas. Salah satu perancangan komponen yang dibuat adalah algoritma menambah barang. Perancangan komponen algoritma menambah barang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Algoritma Menambah Barang Algoritma menambah barang 1 MULAI
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
MASUKKAN nama barang PILIH kategori
MASUKKAN harga berhasil MASUKKAN harga jual MASUKKAN stok
KLIK tombol simpan JIKA ada kolom kosong TAMPILKAN pesan error JIKA TIDAK
MASUKKAN ke database
TAMPILKAN halaman daftar barang
SELESAI
5.6 Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka berfungsi untuk memberikan gambaran mengenai tampilan dari aplikasi berbasis website pada UD. Lancar Jaya Motor yang dibangun. Perancangan antarmuka dibuat berupa wireframe. Salah satu perancangan antarmuka yang dibuat adalah perancangan antarmuka menambah barang yang hanya dapat diakses oleh pegawai. Perancangan antarmuka menambah barang dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Perancangan Antarmuka Menambah Barang
5.7 Implementasi Basis Data
Implementasi basis data dibuat berdasarkan perancangan basis data berupa Entity Relationship Diagram (ERD) yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi basis data dibuat menggunakan konsep Physical Data Model (PDM) dengan menggunakan fitur pada aplikasi MySQL. Implementasi basis data menggambarkan tabel-tabel pada basis data beserta kolom dan tipe datanya. Implementasi basis data yang dibuat menghasilkan 10 tabel antara lain kategori, member, pembelian, pembelian_detail, penjualan, penjualan_detail, produk, setting, supplier, users. Implementasi basis data dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Implementasi Basis Data PDM
5.8 Implementasi Kode Program
Implementasi kode program dibuat berdasarkan perancangan komponen berupa algoritma yang telah dibuat sebelumnya.
Implementasi kode program dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan dibantu dengan framework laravel 8. Salah satu implementasi kode prorgam yang ditampilkan adalah kode program untuk menambah barang yang terdapat pada kelas controller ProdukController dengan method store().
Implementasi kode program menambah barang dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Kode Program Menambah Barang Kode program menambah barang 1
2 3
4 5
6
public function store(Request
$request) {
$barang = Barang::latest()-
>first() ?? new Barang();
$request['kode_barang'] = 'P'.
tambah_nol_didepan((int)$baran g->id_barang +1, 6);
$barang =
Barang::create($request-
>all());
return response()->json('Data berhasil disimpan', 200);
}
Tabel 4. Penjelasan Kode Program Menambah Barang
Penjelasan sourcecode menambah barang 1
2 3
4
5
Deklarasi fungsi dengan nama store yang mempunyai parameter berupa $request Deklarasi varibel $barang untuk mengambil data barang terakhir pada model Barang Melakukan request untuk membuat kode barang yang unik dengan memanggil helper tambah_nol_didepan
Deklarasi variabel $barang untuk menyimpan data barang pada model Barang dengan menggunakan eloquent
Menampilkan pesan json berupa “Data berhasil disimpan”
6
Penutup fungsi store
5.9 Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka dibuat berdasarkan perancangan antarmuka berupa wireframe yang telah dibuat sebelumnya.
Implementasi antarmuka dibuat menggunakan template bootstrap AdminLTE. Salah satu implementasi antarmuka yang ditampilkan adalah implementasi antarmuka menambah barang yang hanya dapat diakses oleh pegawai.
Implementasi antarmuka menambah barang dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Implementasi Antarmuka Menambah Barang
6. PENGUJIAN 6.1 Pengujian Unit
Pengujian unit digunakan untuk menguji unit terkecil dari suatu perangkat lunak, yaitu berupa komponen atau modul. Pengujian unit ini menggunakan teknik pengujian kotak putih (whitebox testing) yang berupa basis path testing. Pengujian ini akan menguji perancangan komponen yang telah dibuat sebelumnya, salah satunya yaitu menambah barang. Flowgraph dari pengujian unit menambah barang dapat dilihat pada Gambar 11. Tabel 5 menunjukkan Cyclomatic Complexity dan Jalur Independen pengujian unit menambah barang.
Gambar 11. Flowgraph Pengujian Unit Menambah Barang
Tabel 5. Cyclomatic Complexity dan Jalur Independen
Cyclomatic Complexity V(G) = jumlah region = 2
V(G) = (jumlah edge – jumlah node) + 2 V(G) = (6 – 6) + 2 = 2
V(G) = jumlah predicate node + 1 V(G) = 1 + 1 = 2
Jalur Independen Jalur 1 = 1-2-3-4-6
Jalur 2 = 1-2-3-5-6
6.2 Pengujian Validasi
Pengujian validasi digunakan untuk menguji perangkat lunak guna melihat hasil dari tindakan yang dilakukan oleh pengguna atau keluaran dari perangkat lunak. Pengujian validasi ini menggunakan teknik pengujian kotak hitam (blackbox testing) yang berupa scenario-based testing. Pengujian ini akan menguji semua kebutuhan fungsional berdasarkan use case scenario yang telah dibuat sebelumnya. Salah satu hasil pengujian validasi yaitu menambah barang dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Pengujian Validasi Menambah Barang Kode
Kebutuhan
LJM-KF-33
Nama Kasus Uji
Menambah Barang
Prosedur Uji
1. Aktor berada di halaman barang
2. Aktor menekan tombol tambah
3. Aktor memasukkan data pada form sebagai berikut:
Nama = “Shell Helix”
Kategori = “Oli”
Merk = “Shell”
Harga beli = “100000”
Harga jual = “110000”
Diskon = “0”
Stok = “10”
4. Aktor menekan tombol simpan
Hasil Yang Diharapkan
Data berhasil ditambah dan aktor akan diarahkan ke halaman daftar barang
Hasil Sebenarnya
Data berhasil ditambah dan aktor berhasil diarahkan ke halaman daftar barang
Status Valid
6.3 Pengujian Kompatibilitas
Pengujian kompatibilitas (compatibility testing) adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan sistem beradaptasi dalam berbagai sistem operasi, web browser dan kecepatan koneksi internet yang berbeda. Sistem yang dibangun pada penelitian ini adalah aplikasi berbasis website, jadi pengujian kompatibilitas akan mengacu pada kemampuan aplikasi beradaptasi dalam berbagai web browser. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak sortsite pada 6 web browser yaitu Internet Explorer, Microsoft Edge, Mozilla Firefox, Safari Browser, Opera Browser dan Google Chrome masing-masing dengan versi terbaru. Hasil pengujian menggunakan perangkat lunak sortsite menunjukkan ada major issues pada web browser Internet Explorer dan minor issues pada web browser Mozilla Firefox dan Safari.
Selebihnya aplikasi berbasis website yang dibangun tidak menunjukkan adanya masalah.
Hasil pengujian menggunakan aplikasi sortsite dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Pengujian Kompatibilitas
7. PENUTUP 7.1 Kesimpulan
Pada tahap analisis kebutuhan, penelitian ini menghasilkan 3 aktor, yaitu pengguna, pemilik dan pegawai, serta menghasilkan 38 kebutuhan fungsional dan 1 kebutuhan non fungsional berupa compatibility.
Pada tahap perancangan, penelitian ini menghasilkan 3 pemodelan sequence diagram yang mengambil 3 kebutuhan utama aplikasi, pemodelan class diagram dengan 12 kelas controller dan 10 kelas model, perancangan basis data berupa Entity Relationship Diagram
(ERD), perancangan komponen yang berupa algoritma dan perancangan antarmuka yang berupa wireframe.
Pada tahap implementasi penelitian ini menghasilkan implementasi basis data berupa Physical Data Model (PDM), implementasi kode program yang menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan bantuan framework laravel dan implementasi antarmuka menggunakan template bootstrap AdminLTE.
Pada tahap pengujian, pengujian unit yang menggunakan teknik pengujian kotak putih (whitebox testing) menghasilkan nilai valid 100% pada 3 sampel, untuk pengujian validasi yang menggunakan teknik pengujian kotak hitam (blackbox testing) menghasilkan nilai valid 100% pada 38 kebutuhan fungsional dan pengujian kompatibilitas menggunakan bantuan aplikasi sortsite menunjukkan aplikasi dapat berjalan dengan baik di 6 web browser dan tidak terdapat critical issues.
7.2 Saran
Membuat fitur yang dapat menangguhkan transaksi penjualan yang belum lunas atau belum dibayar oleh pelanggan serta membuat fitur prediksi dengan metode data science seperti prediksi stok barang atau prediksi pendapatan.
8. DAFTAR PUSTAKA
Coronel, C. & Morris, S., 2018. Database System: Design, Implementation, and Management. 13th ed. Boston: Cengage Learning.
Guslan & Rodianto, 2019. Sistem Informasi Inventory Data Barang Pada UD. Mutiara Meubel Berbasis Web. Jurnal JINTEKS, I(1), pp. 19-28.
Marsic, I., 2012. Software Engineering. New Jersey: Rutgers.
McCool, S., 2012. Laravel Starter. Birmingham:
Packt Publishing.
Pitt, C., 2012. Pro PHP MVC. New York:
Apress.
Reza, F. & Nulhakim, L., 2021. Sistem Informasi Persediaan Barang pada Toko Surez Bogor. Jurnal Sistem Informasi STMIK Antar Bangsa, X(1), pp. 27-34.
Solihin, H. H. & Nusa, A. A. F., 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan Persediaan Suku Cadang
Pada Bengkel Tiga Putra Motor Garut.
Jurnal Infotronik, II(2), pp. 107-115.
Sommerville, I., 2016. Software Engineering.
10th ed. England: Pearson Education Limited.
Sturm, R., Pollard, C. & Craig, J., 2017.
Application Performance Management (APM) in the Digital Enterprise.
Cambridge,: Todd Green.