• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TRANSAKSI JUAL BELI VIA MEDIA ELEKTRONIK (E-COMMERCE) DALAM PERSEPEKTIF HUKUM ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MAKALAH TRANSAKSI JUAL BELI VIA MEDIA ELEKTRONIK (E-COMMERCE) DALAM PERSEPEKTIF HUKUM ISLAM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 MAKALAH

TRANSAKSI JUAL BELI VIA MEDIA ELEKTRONIK (E-COMMERCE) DALAM PERSEPEKTIF HUKUM ISLAM

Disusun untuk memenuhi salah satu matakuliah Fiqih Mu’amalah Kontemporer Dosen Pengampu : Imam Mustofa, SHI, MSI.

Di Susun Oleh

Rahmana Lufi Fadhillah 14124679

JURUSAN SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM PRODI HUKUM EKONOMI SYARI’AH (S1) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

JURAI SIWO METRO TAHUN 2017 M/1438 H

(2)

2

JUAL BELI ON LINE (E- COMMERCE)

A. Pendahuluan

Di era globalisasi yang serba moderen ini, semua aktifitas manusia diupayakan dapat dilaksanakan dengan cepat dan mudah . aktifitas manusia terminimalisir dengan alat bantu, alat- alat canggih berupa elektronik semuanya dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia1.

Jual beli merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan manusia . namun, jual beli dahulu pada umumnya dilaksanakan ditempat khusus , yaitu tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi jual beli. Seperti pasas , mall, supermarket, dan pusat perbelanjaan lainya. Akan tetapi, untuk melakukan transaksi diharuskan datang ke tempat transaksi. Dengan padatnya pekerjaan dan aktifitas manusia di zaman modern ini untuk datang ke pusat perbelanjaa akan menyita waktu kerjanya dan waktu istirahatnya. Oleh karenanya, inisiatif manusia modern mencari jalan jual beli yang tidak menyita waktu dan dapat dilakukan dimana saja tanpa mengganggu aktifitas wajibnya.

E- commerce adalah kegiatan komunikasi komersial bisnis dan menegement yang dilaksanakan menggunakan metode-metode elektronik seperti halnya elektronik data interchange dan automated data –collection system. E-commerce juga dapat maliputi transfer informasi secara elektronis antarbisnis , dalam hal ini menggunakan elektronic data interchange( EDI).

E- commerce atau transaksi elektronik merupakan transaksi yang dilakukan menggunakan sistem informasi . elektronik commerce ( e- commerce) adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsument ( consumers), manufaktur (manufactures), service providers, dan pedagang penata (intermediaries) dengan menggunakan jaringan jaringan konputer ( computer network) yaitu internet .

1Witono , ”Pembuatan Aplikasi Web Jual Beli Dan Lelang Online”, jurnal sistem informasi , (Maranatha : Universitas kristen Maranatha , volume 6, No. 1 (2011), h. 9-10

(3)

3

E- commerce merupakan salah satu implementasi dari bisnis on line , berbicara mengenai bisnis online tidak terlepas dari transaksi seperti jual beli via internet. Transaksi inilah yang kemudian dikenal dengan elektronik commerce yang lebih populer dengan istilah e- commerce. E- commerce merupakan aktivitas pembelian , penjualan, , pemasaran, dan pelayanan atas produk dan jasa yang ditawarkan melalui jaringan komputer. Dunia industri teknologi informasi melihatnya sebuah aplikasi bisnis secara elektronik yang mengacu pada transaksi –transaksi komersial.

Adanya hubungan yang secara langsung antara satu jaringan komputer dengan jaringan yang lain maka sangat memungkin untuk melakukan satu transaksi langsung melalui jaringan komputer. Transaksi langsung inilah yang kemudian disebut dengan transaksi on line2. Dalam lingkup pembahansan hukum islam yang menjadi bahan pembicaraan adalah bagaimanakah hukumnya transaksi yang dilakukan bila hanya melalui jariangan tanpa melihat langsung barang, antara pembelii dengan penjual hanya menyatakan kesepakatan melalui telefon secra tertulis atau komunikasi tanpa kehadiran di majlis akad. Apakah diperboleh kan atau tidak dan sah atau tidakkah akad yang demikian itu.

Makalah ini akan membahas masalah hukum jual beli melalui elektroonik commerce atau sering di sebut dengan jula beli on-line.

2 Assafa Endeshaw, hukum E- Commerce dan Internet, ( jakarta : pustaka pelajar , 2011 ), hal

(4)

4 BAB II

PEMBAHASAN

TRANSAKSI JUAL BELI VIA MEDIA ELEKTRONIK (E-COMMERCE) DALAM PERSEPEKTIF HUKUM ISLAM

Transaksi pertukaran (mu’awadhah) adalah salah satu transaksi yang diperoleh melalui proses atau perbuatan memperoleh sesuatu dengan memberikan sesuatu. Bentuk transaksi pertukaran ini meliputi transaksi tukar- menukar ( al- mubadalah/al-mu’awadhah), jual – beli ( al- bai’), dan sewa – menyewa ( al- ijaroh)3.

Bisnis Online atau disebut juga bisnis internet adalah satu bentuk usaha yang medianya memakai akses internet. Sebagai satu bentuk bisnis yang mempergunakan dunia maya, bisnis ini mulai banyak digandrungi oleh banyak pengguna internet. Dikatakan demikian, Karena rata-rata pengguna internet akan lebih enjoy ketika berhadapan dengan komputer dan bahkan bisa berlama- lama di depan komputer ketika mereka sedang akses.

Di dalam dunia bisnis online dikenal istilah work from home atau bekerja dari rumah. Ini yang mengasyikkan. Hanya dengan memiliki kursi, sebuah meja, dan dihadapannya ada komputer yang dihubungkan dengan server internet, pengguna bisa menghasilkan uang. Bahkan uang itu bisa datang tanpa kita duga. Misalnya datang pada saat kita tidur. Uang bisa datang otomatis ditransfer ke rekening kita. Uang itu bisa berbentuk dollar, euro atau Rupiah. Berbeda dengan bisnis off line. Bisnis di luar rumah, kita harus keluar rumah untuk mencari dan mendapatkannya. Seperti menjadi sales sebuah perusahaan yang menjual suatu produk.

Untuk menyampaikan produk dari perusahaan ke konsumen maka kita sebagai sales wajib keluar rumah. Kita harus rela mengeluarkan keringat, rela bercapek-capek di jalan raya, rela berkorban meninggalkan istri dan anak, serta berbagai capek yang lain. Jika tidak bisa menyampaikan barang-barang perusahaan ke konsumen resikonya adalah kita akan dipecat oleh pemilik perusahaan. Bisnis online tidal demikian.

3Fathurrahman Djamil, Hukum Ekonomi Islam ( Sejarah, Teori Dan Konsep), ( Jakarta Timur: Sinar Grafika , 2013), Hal...212

(5)

5

Didalam E- commerce akad dalam transaksi elektronik di dunia maya berbeda dengan akad secara langsung. transaksi elektronik biasanya menggunakan akad secara tertulis, ( E- mail , short message servis / SMS , Black Barry Messager/BBM atau sejenisnya).

Pada dasarnya praktek ekonomi , bisnis, wirausaha dan lainya bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dan di pandu baik oleh aturan-aturan ekonomi yang bersifat rasional dan dan di tuntut oleh nilai agama sebagai petunjuk4.

E- commerce sebagai bentuk transaksi jual beli, maka keabsahanya tergantung pada terpenuhi atau tidaknya rukun dan syarat yang berlaku dalam jual beli. Apabila rukun dan syarat terpenuhi maka e-commerce sah sebagai sebuah transaksi yang mengikat , dan sebaliknya , apabila tidak terpenuhi maka tidak sah5.

Beberapa syarat yang terkait dengan pembahasan transaksi e-commerce dijelaskan dalam uraian berikut6:

تشتو )هلاكولاو ءاصيلااو هبهلا ادع اميف( سلجملا داجتا ءاملعلا طرتشي طر

لا دنع لوبقلا ةيروف طرتشت لاو فرعلا بسحب لوبقلاو باجيلاا نيب ةلااوملا ادع روهمج

اعفد ةيعفاشلا او لمءاتلا نم نكمتيلو ررضلل

اتكلا قيرطلا نع باجيءلاا ناك اذ ب

طرتشيو باتكلا لوصو سيلاجم يف لوبقلا لوصح طرتشيف ةلسارملاو

باطت باجيلاا ق

وهمجلا دنع حصيو دقاعتلا نع نيدقاعلا دحا ضارعا ىلع لدي م رودص مدعو لوبقلاو ر

ا اذا ةيفنحلا دنعو بجوملا عوجر ةيكلاملا ادع لاجملا فلاتخا بجوي رخا رماب لغتش

س مث

دقعني لا لبق

Maksud dari pernyataan diatas adalah bahwa Ulama mensyaratkan satu majlis (ijtihad al-majlis) dala sebuah transaksi , kecualimdalam hibah , wasiat, dan wakalah. Selain itu disyaratkan pula keberlangsungan antara ijab dan qobul

4Aris Baidowi, “Etika Bisnis Persepektif Islam”,Jurnal Hukum Islam, ( Volume 9 , No. 2, Desember 2011) Hal...248

5Imam Mustofa, Ijtihad Kontemporer Menuju Fiqih Kontekstual, ( Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada, 2013), Hal...63

6Ibid, hal...64

(6)

6

dengan mengacu pada kebiasaan yang berlaku dalm masyarakat tertentu.

Hanya saja jumhur ulama dan kalangan syafi’iyah tidak disyaratkan qobul langsung diucapkan oleh pihak penerima tawaran. Apabila ijab atau penawaran dilakukan melalui tulisan atau surat maka qobul harus dilakukan atau diucapkan ditempat surat atau tulisan itu diterima . syarat lainya adalah kesuaian antara ijab dan qobul dan tidak adanya indikasi pengingkaran antara kedua belah pihak yang bertransaksi.

Akad dalam transaksi elektronik berbeda dengan akad secara langsung. Transaksi elektronik biasanya menggunakan akad secara tertulis, ( e- mail , short messaage servis / sms, black berry massager / bbm dan sejenisnya) atau meggunakan lisan via televon atau video seperti teleconference.

Umumnya, penawaran dan akad dalam transaksi elektronik dilakukan secara tertulis , dimana suatu barng dipajang dilaman internet dengan dilebeli harga tertentu . kemudian bagi konsumen atau pembeli yang menghendaki maka mentransfer uang sesuai dengan harga yang tertera dan ditambah ongkos kirim.

Suatu akad dilakukan dengan isyarat saja bisa absah, terlebih dengan menggunakan tulisan , gambar dan ilustrasi yang lebih jelas. Isyarat dalam akad pada dasarnya mempunyai kekuatan hukum sebagaimana penjelasan dengan lisan. Hal ini berdasrkan kaidah7 :

ناسلاب نايبلاك سرخلال ةدوهعملا ةراشلاا

“isyarat (yang dapat dipahami) bagi orang yang bisu (hukumnya) sama dengan penjelasan dengan lisan.”

Transaksi elektronik penjualan barang yang ditawarkan melalui internet merupakan transaksi tertulis8 . jual beli dapat menggunakan transaksi secara lisan dan tulisan . keduanya memiliki kekuatan hukum yang sama. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqhiyah:

7Ibid, hal...65

8 Arifin nur sodig, “ E-Commerce dan Jual Beli Online”, karya ilmiyah mahasiswa S1 sistem informasi , (Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta , 2012 ) hal 13-15

(7)

7

باطخلاك باتكلا

“tulisan ( mempunyai kakuatan hukum ) sebagimana ucapan.”

Akad jual beli yang dilakukan secara tertulis sama hukumnya dengan akad yang dilakukan secara lisan. Berkaitan dengan kaidah ini al-dasuqi mengatakan:

نم ةباتكو امهدحا نم لوقوا امهنم ةباتك وا نيبناجلا نم لوقب حصي رجلاا

Kalangan malikiyah , hanbaliyah dan sebagian syafiiyah berpendapat bahwa tulisan sama hanya , hanya dengan lisan dalam hal sebagai indikasi kesuka relaan , baik saat para pihak yang melakukan akad hadir (ada) maupun tidak. Namun demikian, hal ini tidak berlaku untuk akad nikah.

Al-dimyati dalam kitab I’anah al-tholibin menjelaskan syarat transaksi atau akad ada delapan , di antaranya adalah lafadz akad dapat didengar atau inti akad dapat diterima masing-masing pihak.

Al-dimyati menyatakan :

بطاخملا هعمسي مل ناو ةداع ةبرقي نم هعمسي ثحبي –

عم هنم لوبقلا دوجو روصتي مدع

كلذك لبقف باجيلاا ظفل هيلا حيرلا لمحوا اروف لبقف عمسلا ةغلب اذا امب هعامس لبق وا

قافت ا - حصي مل هبرقب نم هعمسي مل ولف مس نع لاقن يمريجبلا يف امك

Transaksi menggunakan tulisan merupakan transaksi kinayah yang keabsahanya sama dengan transaksi dengan lisan , selama maksud masing- masing pihak yang berakad tercapai. Al-syarwani menyatakan bahwa tulisan selama dapat menyampaikan pesan dan maksud pihak yang melkasanakan akad maka dapat diterima9:

ف لبقيلف رضاحل ولو ةينلا عم اهب دقعنيف ةيانك ءاوه وا عىام ىلع لا ةباتكلاو هملع دنع ارو

هلوبق سلجم ءاضقنلا امهرايخ دتميو

9Imam Mustofa, Fiqih Muamalah Kontemporer ,( Yogyakarta : Kaukaba Dipantara, 2014), Hal ...27-28

(8)

8

“t

ransaksi bukan pada zat cair atau udara termasuk kinayah. maka jual beli dengan tulisan yang jelas bila disertai dengan niat maka hukum sah.meskipun bertransaksi dengan orang hadir dalam majlis akad, maka ia harus menerima akad tersebut ketika mengetahuinya. Khiyar mereka berlaku sampai majlis menerimaan (qobul ) tersebut berakhir.”

Senada dengan al-Syarwani, al- Romli juga menyatakan:

لا هحجر امك رضاحل ولو ةينلا عم اهب دقعنيف ةيانك ءاوه وا عىام ىلع لا ةباتكلاو يكبس

هريغو غ نم عاب ولو هلوبق سلجم ءاضقنلا امهرايخ دتميو هملع دنع اروف لبقيلف بى ا

ىلوا لب هبتاك امك حص ربجلا هغلب نيح لبقف بى اغ وهو نلافل ييراد تعبك

“tulisan bukan pada zat zair atauu udara termasuk kinyah. Maka jual beli dengan tulisan yang jelas bila disertai dengan niat maka hukumnnya sah. Meskipun bertransaksi denbgan orang yang hadir dalam majlis akad, (pendapat ini) sebagaimana didukung oleh pendapat imam subki. Maka calon pembeli harus segera menjawab ijab ketika mengetahuinya. Adapun khiyarnya berlaku sampai majlis qobul transaksi tersebut berakhir. Apabila seseorang menjual sebuah rumah kepada orang yang tidak jelas atau tidak ada dengan mengatakan ‘ aku jual rumah ini kepada si fulan’ padahal saat itu fulan tidak ada, namun saat penawaran tersebut sampai kepada si fulan, kemudian dia langsung menjawab , maka transaksi tersebut sah. Hal ini sama dengan bila penawaran dilakukan secara tertulis. Bahkan transaksi tersebut lebih kuat dari pada dengan tulisan.”

Selain penjelasan tentang kekuatan transaksi secara tertulis di atas, perlu ditekankan bahwa yang menjadi acuan hukum suatu perbuatan adalah maksud dan tujuanya, bukan zhohirnya. Transaksi elektronik sebagai suatu perbuatan hukum , maka yang menjadi acuan adalah niat dan tujuan masing- masing pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut. Dalam hal ini berlaku kaidah fiqhiyah10.

ىنابملاو ظافللالل لا ىناعملاو دصاقملل دوقعلا ىف ةربعلا

10 Imam Mustofa, Ijtihad Kontemporer Menuju Fiqih Kontekstual, Hal...67

(9)

9

“Acuan dalam suatu akad adalah tujuan dan subtansinya, bukan bentuk dan lafazdnya.”

Lafazd ini merupakan derivasi dan pengembangan kaidah umum lainya “ al umuru bimaqosidiha” . dua kaidah diatas menunujukan bahwa yang menjadi acuan suatu perbuatan adlah niat dan tujuanya. Dalam sebuah akad ,, maka lafazd dan mediatidak menjadi pertimbangan atau acuan hukum. Berkaitan dengan hal ini ibnu al-qoyyim al-jauziyah mengatakan11 :

فلاو اهروص لا اهين اعمو اهقىاقح دوقعلا ىف ىعرملا نا دهشت هلوصاو هقفلا دعاوق اهظ ا

“kaidah fiqh dan ushul fiqh mengakui bahwa yang menjadi acuan utama adalam akad dalah tujuan dan hakikatnya, bukna bentuk dan lafazdnya.”

Al-Syatiri juga mengatakan :

لاا روصل لا اهيناعمل دوقعلا ىف ةرابعلاو ظافل

“Acuan dalam akad adalah maknanya bukan bentuk dan lafazdnya.”

Menguatkna pendapat tersebut Ibnu Qoyyim juga mengatakan :

“tidak ada perbedaan antara lafazd dengan lafazd, acuan utama dalam sebuah akad adalah hakikat dan tujuanya, bukan hanya mengacu pada lafaznya.

Berkaitan dengan hal diatas, maka berlaku juga kaidah :

دص اقملا ىف رفتغي لا ام لى اسولا يف رفتغي

Maksud kaidah ini adlah hukum perantara terhadap suatu tindakan atau peristiwa hukum berbeda dengan hukum tujuanya12. Contohnya, apabila orang hendak melakukan jual beli, maka yang menjadi perhatian hukumnya adalah tujuan dan maksud dari transaksi jual beli tersebut. Adapun perantara atau media untuk melaksanakan transaksi tersebut tersebut tidak dipermasalahkan.

11Ibid.,hal...68

12 C Ahmad , D Hermawan, E- Business dan E- Commerrce, (Yogyakarta : Andi , 2013), hal 40

(10)

10

Bila mengacu pada tnjauan dan pendakatan fiqih, maka sah tidaknya suatu akad harus ditinjau dari sisi syarat dan rukunya. Berbagai rukun dan syaratnya sebagaimana dijelaskan pada subbab di atas dapat terpenuhi dalam sebuah transaksi elektronik via internet tablet atau media online lainya. Hanya saja ada permasalahan pada syarat akad atau transaksi harus satu majlis (ittihad al-majlis). Ulama fiqih kontemporer seperti mustofa al- zarqo dan wahbah al-zuhaili berpendapat bahwa suatu majlis tidak harus diartikan hadir dalam satu lokasi atau sebuah tempat , tetapi satu situasi dan kondisi , meskipun antara kedua belah pihak berjauhan , tetapi membicarakan objek yang sama. Terlebih dengan kecanggihan teknologi telekomunikasi saat ini, dimana seseornag yang berlainan tempat dan berjauhan bisa saling melihat gambar dan mendengar suara secara langsung dengan jelas seakan berhadapan langsung.

Hal ini tentunya memenuhi kriteria satu majlis dalam syarat sebuah transaksi jual beli.

Zakariya al-Anshori mengatakan 13:

ىف ام وا ياا ظفللا نم هيلع لدي ام ربتعاف هلوق ك هنع ةرابع وه امم هانعم

ا

سرخلاا ةراشاك هماقم مىاق وا طخل

” suatu yang dapat menunjukan tujuan lafaz maka dapat menjadi media dalam akad, seperti tulisan atau sejenisnya, seperti isyarat bagi orang yang bisu.”

An- Nawawi mengatakan 14:

ترلاا هب لصحي ام وهو بجاوتلا ءاطعلاا هيفط طرتشي ىذلا سلاجملاب دارملا طاب

دقعلا ناكم لاو لوبقلاو باجيلاا نيب

“majelis yang disyaratkan dalam transaksi jual beli maksudnya adalah majlis tawajub ( saling menetapkan) yaitu majlis yang menghasilkan keterkaitan antara ijab dan qobul. Hal ini dilakukan dengan tidak mempertimbangkan tempat akad.”

As- Syatari menjelaskan bahwa akad atau transaksi dengan menggunakan teknologi elektronik , seperti telepon, faaks dan sejenisnya adalah

13Ibid.,hal...68

14 Imam Mustafa , “ Transaksi Elektronik ..., hal. 171-172

Referensi

Dokumen terkait

Posyandu-Posyandu Lansia Kabupaten Rokan Hulu tahun 2013 yaitu 48,06 tahun.Variabel yang berhubungan sebab akibat terhadap usia menopause adalah variabel konsumsi makanan

Tenaga Kerja Kabupaten Murung Raya Tahun 2003 -2007 II-14 Jumlah Pencari Kerja yang terdaftar Menurut Tingkat. Pendidikan di Kabupaten Murung Raya Tahun 2003 -2007

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan intra kurikuler yang wajib di ikuti oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang mengambil program

Game planarity merupakan salah satu contoh model game di dalam netlogo, dimana game ini dirancang sederhana menggunakan graf planar (Graf yang dapat digambarkan pada

Jika kepada siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan (ranking) yang sama atau ajek dalam kelompoknya.

Walaupun pada penelitian ini hasil yang didapatkan adalah terdapat adanya hubungan antara kelengkapan imunisasi dasar dengan kejadian stunting , namun perlu diketahui

Makna yang terkandung dalam syair Peuayôn Aneuk di Gampong Lhok Dalam Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur adalah tentang nasehat pentingnya mengakui adanya

Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi untuk para orang tua agar setelah adanya sosialisasi ini diharapkan orang tua mengerti cara mendidik anak dengan baik, sehingga pengaruh