9 BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Handayani dan Zulyanti (2018) melakukan penelitian tentang Pengaruh EPS, DER, dan ROA terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan perhitungan Regresi Linier berganda menggunakan software SPSS versi 16.0. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa EPS berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, semakin besar EPS menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan bersih setiap lembarnya. Kemudian DER berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Dan yang terakhir ROA berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kampongsina et al. (2020) tentang Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity dan Return On Equity terhadap return saham pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI (periode 2015-2019). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, hal ini dikarenakan untuk beberapa perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI memiliki aktiva lancar yang cukup. Debt to Equity Ratio dalam penelitian ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan farmasi yang
10
terdaftar di BEI, karena perputaran utang ekuitas di perusahaan perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI setiap tahunnya menunjukkan angka yang baik. Dan Return On Equity terhadap return saham tidak berpengaruh baik secara stimulan ataupun parsial.
Basalama et al. (2017) melakukan penelitian tentang Pengaruh Current Ratio, DER dan ROA terhadap return saham pada perusahaan automotif dan komponen periode 2013-2015. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis dan regresi berganda. Disimpulkan dari analisis bahwa CR, DER, dan ROA secara stimulan berpengaruh terhadap return saham. Dan secara parsial Current Ratio tidak berpengaruh terhadap return saham, sedangkan DER dan ROA mempunyai pengaruh terhadap Return saham.
Pada penelitian Widyasari (2019) tentang Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Dan Retrun on Asset terhadap return saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017. Penelitian ini menggunakan metode analisis data dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini adalah Current Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, Debt to Equity ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, Return on Asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017.
11
Mardiana dan Triyonowati (2020) meneliti tentang PENGARUH DER, ROE, DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Terdapat 46 Perusahan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2015-2018.
Sebanyak 10 perusahaan sampel dalam penelitian yang diperoleh dengan menggunakan purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan menggunakan SPSS 25.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham, Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap harga saham, dan Earning PerShare (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Mahardika dan Artini (2017) melakukan penelitian tentang Pengaruh Rasio Pasar dan Rasio Profitabilitas terhadap return saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh signifikan dari price earning ratio, earning per share, net profit margin, dan return on equity terhadap return saham.
Sampel penelitian yang digunakan, yaitu perusahaan Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 yang berjumlah 19 perusahaan.Penentuan jumlah sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu menggunakan kriteria untuk pengambilan sampel. Teknik analisis data yang digunakan, yaitu regresi linear berganda data panel dengan menggunakan Eviews dan Stata sebagai pengolahan data.
12
Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa secara parsial price earning ratio dan return on equity mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap returnsaham, sedangkan earning per share mempunyai pengaruh yang negatif namun tidak signifikan terhadap return saham dan net profit margin mempunyai pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap return saham.
Pada penelitian Hafni dan Anggraini (2018) tentang The Effect Of Current Ratio (Cr), Debt To Equity Ratio (Der), Earning Per Share (Eps), Return On Equity (Roe), And Price Earning Share (Per) To Stock Return On Food Andbeverage Companies Listed On Indonesia Stockexchange.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis. Hasil dari penelitian ini adalah CR tidak berpengaruh dan tidak signifikan secara parsial terhadap Return Saham pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia. DER tidak berpengaruh dan tidak signifikan secara parsial terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia. EPS tidak berpengaruh dan tidak signifikan secara parsial terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia. ROE tidak berpengaruh dan tidak signifikan secara parsial terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia. PER berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.
13
Nurmasari (2018) melakukan penelitian tentang Pengaruh Rasio Keuangan dan Pertumbuhan pendapatan terhadap return saham pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia 2010-2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah CR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
ROE secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
DER secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham.
Pertumbuhan pendapatan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Sedangkan secara stimulan rasio keuangan (CR, ROE, DER) dan pertumbuhan pendapatan berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Wulandari (2020) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Current Ratio (Cr), Debt To Equity Ratio (Der), Return On Equity (Roe) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ-45 Tahun 2016-2018 di Bursa Efek Indonesia). Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang konsisten masuk kedalam indeks LQ-45 periode 2016- 2018, dengan menggunakan teknik sampling nonprobability sampling dengan metode sampling purposive. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah Variabel CR, DER, ROE dan EPS secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. CR tidak mempunyai pengaruh terhadap Return Saham, DER berpengaruh negatif terhadap
14
Return Saham, ROE tidak mempunyai pengaruh terhadap Return Saham, EPS tidak mempunyai pengaruh terhadap Return Saham.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Samalam et al. (2018) tentang Pengaruh Return on Asset, Return on Equity dan Debt to Equity Ratio terhadap return saham pada perusahaan asuransi BEI periode 2012-2016.
Penelitian ini merupakan penelitian kasual, yaitu penelitian yang dimasukkan untuk mengungkapkan hubungan sebab dan akibat antara variabel terkait. Populasi dalam penelitian ini merupakan 12 perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, dimana populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 7 perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah ROA, ROE, DER secara stimulan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. ROA tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap return saham, ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Novia dan Zuliyana (2019) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Return on Equity Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Indonesia Stock Exchange (IDX) Tahun 2014-2017. Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif yang didapatkan dari data primer dan data sekunder. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di IDX dari tahun 2014- 2017 yang
15
memenuhi kriteria sampel penelitian ini. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu perusahaan pertambangan yang memiliki laporan keuangan lengkap dari tahun 2014-2017. Ada puluh dua perusahaan pertambangan (Coal Mining) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017. Dari ke-22 perusahaan ini hanya ada 15 (lima belas) perusahaan yang memenuhi kriteria menjadi sampel dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan 7 (tujuh) perusahaan lainnya tidak memiliki laporan keuangan yang lengkap selama 4 (empat) tahun terakhir 2014-2017. Jadi total jumlah pengamatan dalam penelitian ini untuk kelompok perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menjadi 60 (enam puluh) data observasi. Hasil dari penelitian ini secara stimulan variabel current ratio, debt to equity ratio dan return on equity secara bersama- sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Sedangkan secara parsial a current ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, a debt to equity ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, return on equity tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham yang mungkin dikarenakan fluktuasi Return On Equity selama tahun 2014-2017 menunjukkan kondisi yang tidak stabil.
B. Teori dan Kajian Pustaka 1. Teori Sinyal
Teori sinyal menjelaskan bahwa suatu pembawa informasi memberikan isyarat berupa informasi yang menjelaskan kondisi
16
suatu perusahaan untuk memberi manfaat bagi pihak penerima (investor). Teori sinyal memberikan pandangan kepada investor terhadap pertumbuhan perusahaan dimasa depan sehingga akan mempengaruhi respon para investor terhadap perusahaan. Sinyal yang diberikan perusahaan kepada investor berupa informasi tentang upaya manajemen mewujudkan keinginan pemilik.
(Gunadi and Kesuma 2015).
Jika informasi tersebut bernilai positif berarti investor akan merespon secara positif dan mampu membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan tidak baik, sehingga harga saham akan semakin tinggi. Namun, jika investor memberikan sinyal negative menandakan bahwa keinginan investor untuk berinvestasi semakin menurun sehingga harga saham yang dihasilkanpun ikut turun.
2. Return Saham
Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Menurut Hartono (2010), return saham dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return realisasi (realized return) merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting dalam mengukur kinerja
17
perusahaan dan sebagai dasar penentuan return dan risiko di masa mendatang. Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan di masa mendatang dan masih bersifat tidak pasti. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Hartono, 2010).
3. Current Ratio
Menurut Sutrisno (2015) Rasio lancar atau Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Baik buruknya tingkat current ratio dapat menjadi pertimbangan tersendiri bagi para investor dalam menanamkan modalnya.
4. Debt to Equity Ratio
Dalam bukunya, Horne dan Wachowicz (2015) mengatakan Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh hutang, termasuk hutang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik
18
perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan hutang.
5. Return On Equity
Menurut Brigham dan Houston (2017) Return on Equity merupakan rasio bersih terhadap ekuitas biasa yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa.
C. Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan penelitian terdahulu dan landasan teoritis yang ada, maka pengembangan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Current Ratio terhadap Return Saham
Current Ratio menunjukkan kemampuan sebuah perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya dan mendanai operasional perusahaannya. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi nilai Current Ratio maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Apabila semakin baik kemampuan sebuah perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya berarti semakin kecil risiko likuiditas yang dialami oleh perusahaan tersebut atau dengan kata lain semakin kecil risiko yang harus ditanggung oleh pemegang
19
saham perusahaan. Bagi para investor nilai Current Ratio yang tinggi menandakan bahwa perusahaan beroperasi dengan baik dan mampu menutupi kewajiban jangka pendeknya sehingga ketika Current Ratio meningkat maka nilai return saham yang dihasilkan juga meningkat.
Penjelasan antara teori sinyal terhadap Current Ratio adalah apabila suatu perusahaan berkualitas buruk, maka akan memberikan sinyal negatif berupa sebuah informasi yang buruk. Apabila sebuah perusahaan tidak dapat membiayai kewajiban jangka pendeknya dengan baik, maka perusahaan tersebut mengalami resiko kerugian yang besar, sehingga mengakibatkan harga saham menurun dan return saham yang dihasilkan akan menurun juga. Hipotesis Current Ratio berpengaurh terhadap return saham didukung oleh penelitian Novia dan Zuliyana (2019) bahwa Current Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Sehingga dapat dibentuk hipotesis sebagai berikut:
H1 : Current Ratio berpengaruh terhadap Return Saham 2. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham
Debt to Equity Ratio mengambarkan struktur modal pada perusahaan yang dipakai sebagai sumber utama pendanaan usaha. Semakin tinggi debt to equity ratio maka akan menunjukkan semakin tinggi utang yang dimiliki perusahaan
20
dibandingkan dengan modal sendiri. Sehingga akan berdampak besar pada beban perusahaan kepada pihak luar, hal ini akan meningkatkan dampak solvabilitas perusahaan.
Hal tersebut terjadi karena laba perusahaan akan digunakan untuk memenuhi kewajiban hutang terlebih dahulu sebelum memberikan dividen kepada investor. Semakin tinggi debt to equity ratio maka dapat dikatakan bahwa risiko yang dimiliki perusahaan relatif tinggi, maka dari itu investor akan cenderung menghindari saham saham perusahaan yang memiliki nilai debt to equity ratio yang tinggi.
Penjelasan antara teori sinyal terhadap debt to equity ratio adalah adanya resiko yang tinggi dapat memberikan sinyal yang buruk kepada investor untuk tidak membeli saham.
Kemudian dampaknya adalah terjadinya penurunan penjualan, hal tersebut akan mengakibatkan pada harga saham yang menurun dan return saham juga akan mengalami penurunan. Hipotesis debt to equity ratio berpengaruh terhadap return saham didukung oleh penelitian Wulandari (2020), Nurmasari (2018), dan Widyasari (2019) bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap return saham.
Sehingga dapat dibentuk hipotesis sebagai berikut:
H2 : Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Return Saham.
21
3. Pengaruh Return On Equity terhadap Return Saham
Return On Equity merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan sebuah perusahaan untuk memberi keuntungan terhadap investor dengan menunjukkan presentase laba bersih yang tersedia untuk modal yang dipakai oleh perusahaan. Nilai Return On Equity tinggi, mencerminkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan dari modal yang tersedia. Dengan meningkatnya Return On Equity maka dapat dikatakan bawa profitabilitas perusahaan baik, sehingga mengangkat nilai jual perusahaan.
Meningkatnya nilai jual perusahaan, maka dapat mengakibatkan peningkatan permintaan saham perusahaan.
Penjelasan teori sinyal terhadap Return On Equity adalah penggambaran suatu tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk ditunjukkan kepada investor tentang bagaimana manajemen dapat meningkatkan peluang perusahaan di masa yang akan datang, yang dapat dilihat pada informasi laporan keuangan yang mencantumkan laba perusahaan sebagai wujud dari kinerja sebuah perusahaan agar investor lebih percaya bahwa manajemen sebuah perusahaan telah merealisasikan keinginan investor. Apabila laba perushaaan rendah, maka return saham yang dihasilkan juga rendah atau menurun. Hipotesis Return On Equity berpengaurh terhadap
22
return saham didukung oleh penelitian Mahardika dan Artini (2017) dan Mardiana dan Triyonowati (2020) bahwa Return On Equity mempunyai pengaruh positif terhadap return saham. Sehingga dapat dibentuk hipotesis sebagai berikut:
H3 : Return On Equity berpengaruh terhadap Return Saham.
D. Kerangka Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah serta kajian teori maupun kajian-kajian penelitian yang relevan. Adapun Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return On Equity terhadap return saham dapat digambarkan pada gambar berikut ini:
Variabel Independen Variabel Dependen
H1
H2
H3
Gambar 1. Kerangka Penelitian Current Ratio
(X1)
Debt to Equity Ratio (X2)
Return saham (Y)
Return On Asset (X3)