Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Melirik Sistem Ekonomi Islam Oleh : Sulaeman Rahman *)
Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) yang ke 17 dilaksanakan di Bukittinggi Sumatra Barat berlangsung 30 Juli 1 Agustus 2009 sangat penting dalam perkembangan perkonomian Indonesia . Tema yang diambil pada kongres kali ini yaitu rekonstruksi sistem ekonomi untuk mendukung daya saing Indonesia pasca krisis ekonomi global, tema yang tepat dan menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang mendorong pengambilan tema tersebut, seperti pada bulan Agustus 2008 dimulainya badai krisis ekonomi global dengan titik sentral Amerika Serikat melalui terungkapnya masalah subprime mortgage (surat berharga kredit perumahaan). Dan kemudian krisis memang berdampak ke seluruh dunia, dengan turunya ekpor beberapa negara, banyak perusahaan yang kolaps, dan banyak lagi dampak yang terjadi.
Tema yang diambil berkaitan dengan rekonstruksi sistem ekonomi, karena selama mulai bulan April 2009, saat itu kita baru memulai adanya pencalonan presiden dan wakil presiden untuk periode 2009 -2014 dengan adanya isu kampanye antara lain mengenai sistem ekonomi neoliberal. Sehingga hampir banyak yang membahas sistem ekonomi dalam rangka kampanye untuk memenangkan calonnya masing-masing. ISEI sebagai kumpulan sarjana ekonomi merasa perlu mengambil dua situasi yang akan menjadi pendorong dan atau penghambat ekonomi Indonesia sebagai tema yang dibahas, dan hasilnya akan diberikan kepada pemerintah sebagai rekomendasi.
Pemerintah melalui Mentri Keuangan , memberikan sambutan pada tanggal 30 Juli 2009, meminta ISEI untuk mengkaji peran pemerintah dalam pembangunan saat ini, terutama disesuaikan dengan pelaksanaan pasal 33 UUD 1945, yang secara jelas pasal-pasalnya membahas masalah ekonomi yang harus ditegakkan. Dan disesuiakan dengan tema , maka pada kongres kali ini memang yang dibahas pada sesi persidangan lebih difokuskan pada sistem ekonomi untuk Negara tercinta ini.