• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Simbolik dan Prioritas Konsumsi pada Masyarakat Miskin.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Simbolik dan Prioritas Konsumsi pada Masyarakat Miskin."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

(B. Ekonomi)

Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Simbolik dan Prioritas Konsumsi

pada Masyarakat Miskin

Kata kunci: konsumsi simbolik, prioritas konsumsi, nilai fungsional, nilai individu, nilai materialism, nilai hedonis, publik figur, trend masyarakat

Khoiriyah, Siti

Fakultas Ekonomi UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersaing, 2012

Studi kemiskinan yang dilakukan di indonesia lebih banyak melihat kemiskinan dari sisi produktivitas individu. Kemiskinan dilihat dari kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang dilihat dari berapa banyak rupiah yang dihasilkan oleh individu. Kemiskinan dilihat dari berapa rupiah yang didapatkan individu selama periode tertentu. konsekuensi pendekatan ini, kemiskinan dilihat dari sisi produktivitas individu yang kemudian lebih banyak menyoroti mengenai faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas individu. Faktor yang sering ditemukan terkait penyebab kemiskinan adalah rendahnya tingkat pendidikan. Pendekatan kemiskinan yang melihat pada konsumsi individu masih sangat terbatas. Pendekatan ini tidak melihat pada produktivitas akan tetapi melihat pada bagaimana individu membelanjakan pendapatan yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pendekatan ini melihat individu sebagai konsumen produk/jasa. Yang dilihat disini adalah perilaku konsumsi dari individu dengan menggunakan kerangka teori perilaku konsumen. Asumsi dasar yang dipakai adalah pada masyarakat miskin, seharusnya bersikap rasional dalam melakukan keputusan pembelian produk. Bersikap rasional mengandung arti individu membeli dengan menilai manfaat dan risiko yang melekat pada produk. Individu membeli melalui serangkaian keputusan secara berhati hati karena adanya keterbatasan pendapatan. Sebaliknya ketika individu tidak bersikap rasional, mereka tidak lagi melihat pada manfaat produk namun lebih pada simbolik yang melekat pada produk. Kalau simbolik yang dipentingkan maka konsumsi menjadi tidak rasional lagi dan berdampak pada rendahnya manfaat yang diterima individu. Konsumsi simbolik kalau banyak dilakukan pada masyarakat miskin maka akan mengeser skala prioritas konsumsi mereka. Pada masyarakat miskin, skala prioritas konsumsi menjadi sangat penting karena keterbatasan pendapatan. Maraknya penggunaan telepon gengam dan kredit motor pada masyarakat miskin mencerminkan seberapa kuanya konsumsi simbolik yang melekat pada masyarakat miskin. Akibat dari konsumsi simbolik dalam jangka panjang akan semakin memiskinkan masyarakat miskin. Konsumsi simbolik dan prioritas konsumsi inilah yang akan diteliti dalam penelitian ini.

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) upaya layanan bimbingan konseling Islam yang dilakukan guru konselor untuk menyadarkan perilaku merokok pada siswa di SMP Negeri 5

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

Hasil dari penelitian ini yaitu; (1) menghasilkan komik yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan berisi materi Besaran dan Satuan SMP kelas VII SMP, dan

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga

Penerapan Model Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) Dalam Peningkatan Pembelajaran Bahasa Indonesia Tentang Menulis Puisi Bebas Pada Siswa

Aplikasi yang dihasilkan pada penelitian ini sudah menerapkan perancangan yang telah dilakukan seperti: (1) aplikasi ini dapat mengidentifikasi kondisi anak dan remaja

Kebiasaan dalam pengelolaan pembuatan kue rumahan di Desa Lampanah memiliki kebiasaan kurang baik, hal ini di sebabkan karena pengelolaan kue rumahan oleh