Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE COURSE
REVIEW HOREY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
INDRIA NINGSIH
1104288
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE
COURSE REVIEW HOREY TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN
CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Oleh
INDRIA NINGSIH
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
©INDRIA NINGSIH 2015
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015
Hak cipta dilindungi undang-undang
Indri Ningsih,2016
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Indria Ningsih. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Course Review
Horey Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi FPB dan KPK Kelas V SDN Cipocok
Jaya 1 Kota Serang.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya anggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit bagi siswa. Hal ini juga dapat dilihat dari nilai rata-rata matematika siswa kelas V SDN Cipocok Jaya 1 masih rendah yaitu 62. Siswa kurang antusias dalam pembelajaran dan kurang memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu, peneliti memberikan solusi yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horey. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Course Review Horey terhadap hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK. Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design dengan model eksperimen menggunakan kelompok A dan kelompok B yang dipilih tidak secara random. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas V SDN Cipocok Jaya 1 dengan sampel yang diambil adalah semua siswa kelas VA sebanyak 30 siswa dan VB sebanyak 30 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu wawancara, observasi, angket, dan tes. Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas muka dan validitas isi. Analisis data menggunakan SPSS yang diawali dengan uji normalitas dan homogenitas sebagai syarat untuk melakukan uji T dan uji N Gain. Hasil analisis uji T menunjukkan thitung (0,018) < ttabel (0,05) yang artinya Ho ditolak (rata-rata yang tidak sama atau berbeda). Rata-rata (mean) kelas eksperimen (75,63) lebih besar dari rata-rata (mean) kelas kontrol (65,27). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Course Review Horey terhadap hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK. Penelitian ini direkomendasikan bagi guru untuk melakukan pembelajaran menggunakan Course Review Horey dan bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian sejenis untuk lebih menyempurnakan penelitiannya.
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Indria Ningsih. (2015). The Influence Of Cooperative Tipe Course Review Horey
Learning Model Toward The Result Of Student’s Study On Fpb And Kpk Material Of
Class V Sdn Cipocok Jaya 1 Serang City.
This research is motivated by the assumption that there are still many math is a difficult subject for students. It can also be seen from the average value mathematics fifth grade students of SDN Cipocok Jaya 1 is still low at 62. Students are less enthusiastic in learning and do not understand the material being taught. Therefore, the researchers provide a solution that is by using a learning model Course Review Horey. This research is an experimental research which is purposed to know the influence of course review horey toward the result of
student’s study on FPB and KPK material. The research design which is used is
nonequivalent control group design with the experimenal model used A group and B group that was not choosen randomly. The population of this research is all students of class V SDN Cipocok Jaya 1 with the sample is all the students of VA which is consist of 30 students and 30 students of VB. The instrument that used in the technique of data collection are interview, observation, quetionnaire, and test. The validity in this research used surface validity and contents validity. The data analysis used SPSS which is begun with normality experiment and homogenity as the requirement for T test and N Gain test. The result analysis T test showed tcount (0,018)< ttable (0,05) which meant Ho is rejected (the average is not same or different). The average (mean) of circling class (75,63) is bigger than the mean of control class (65,27) . Hence, thus can be conclude that there were any influence of learning model course review
horey toward the result of student’s study on the FPB and KPK material. The research is recommended for teachers to make instructional use Horey Course Review and for subsequent researchers who conduct similar research to further refine the research.
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HAK CIPTA
HALAMAN PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR DIAGRAM ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Struktur Organisasi ... 6
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Kajian Teori ... 7
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 21
C. Kerangka Berfikir ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
A. Desain Penelitian ... 24
B. Partisipan ... 25
C. Populasi dan Sampel ... 26
D. Instrumen Penelitian ... 27
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Analisis Data ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Hasil Penelitian ... 41
B. Pembahasan ... 65
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 69
A. Simpulan ... 69
B. Rekomendasi ... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Kriteria Tingkat Validitas ... 31
3.2 Kriteria Tingkat Reabilitas ... 32
3.3 Kriteria Indeks Kesukaran ... 32
3.4 Kriteria Daya Pembeda ... 33
4.1 Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 42
4.2 Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 43
4.3 Deskripsi Statistik Nilai Pretest ... 44
4.4 Hasil Uji Normalitas Pretest ... 45
4.5 Hasil Uji Homogenitas Pretest ... 47
4.6 Hasil Uji T Pretest ... 48
4.7 Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... 50
4.8 Nilai Posttest Kelas Kontrol ... 51
4.9 Deskripsi Statistik Nilai Posttest ... 52
4.10 Hasil Uji Normalitas Posttest ... 53
4.11 Hasil Uji Homogenitas Posttest ... 55
4.12 Hasil Uji T Posttest ... 56
4.13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Ke-1 ... 60
4.14 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Ke-2 ... 62
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR DIAGRAM
Diagram
4.1 Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 42
4.2 Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 44
4.3 Q-Q Plot Kelas Eksperimen ... 46
4.4 Q-Q Plot Kelas Kontrol ... 47
4.5 Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... 51
4.6 Nilai Posttest Kelas Kontrol ... 52
4.7 Q-Q Plot Kelas Eksperimen ... 54
4.8 Q-Q Plot Kelas Kontrol ... 54
4.9 N Gain Kelas Eksperimen ... 58
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2
Soal Pretest dan Posttest + Kunci Jawaban + Kisi-Kisi Soal
Lembar Pertimbangan Validitas
Hasil Pretest dan Posttest Siswa
Lembar Kerja Siswa
Lembar Wawancara
Lembar Observasi
Lembar Angket
Lampiran 3
Data Hasil Uji Normalitas Pretest
Data Hasil Uji Homogenitas Pretest
Data Hasil Uji T Pretest
Data Hasil Uji Normalitas Posttest
Data Hasil Uji Homogenitas Posttest
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lampiran 4
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Manusia tidak dapat terlepas dari pendidikan. Pendidikan sangat diperlukan dalam setiap sendi kehidupan. Pendidikan diberikan kepada setiap individu dari lahir sampai liang lahat. Manusia memerlukan pendidikan untuk bisa mempertahankan eksistensinya. Hal ini tentu saja dikarenakan dengan adanya pendidikan, manusia bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya. Potensi inilah yang digunakan manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam kehidupannya. Makmun (2009), mengatakan bahwa :
Dalam arti luas pendidikan dapat mencangkup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal, nonformal, maupun informal, dalam rangka mewujudkan dirinya sesuai dengan tahapan tugas perkembangannya secara optimal sehingga ia mencapai suatu taraf kedewasaan tertentu. Sedangkan dalam arti yang terbatas, pendidikan dapat merupakan salah satu proses interaksi belajar-mengajar dalam bentuk formal yang dikenal sebagai pengajaran (instruksional). (hlm. 22-23)
Dilihat dari pengertian pendidikan di atas, pendidikan itu bukan hanya terjadi pada lingkungan formal atau sekolah saja. Pendidikan berlangsung selama seumur hidup manusia itu sendiri. Selain itu, pendidikan juga berlangsung dimana saja, baik di lingkungan rumah, masyarakat, maupun sekolah. Akan tetapi, jika dilihat pengertian pendidikan secara terbatas, pendidikan diartikan sebagai suatu interaksi belajar mengajar yang berlangsung di kelas. Interaksi belajar mengajar inilah yang sering disebut dengan pembelajaran. Yusnandar (2012), mengatakan bahwa :
2
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas haruslah berjalan dari dua arah, tidak dari satu arah yaitu dari guru saja. Pembelajaran tidak boleh hanya berpusat pada guru, melainkan berpusat pada siswa. Siswa harus turut aktif dalam pembelajaran. Hal ini juga berlaku dalam pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran matematika siswa harus turut akti. Siswa dilibatkan dalam pembelajaran, bukan semata-mata guru menyampaikan materi dan siswa hanya mendengarkan. “Konsep-konsep pada kurikulum matematika SD dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu penanaman konsep dasar (penanaman konsep), pemahaman konsep, dan pembinaan ketrampilan”. (Heruman, 2013, hlm. 2).
Penanaman konsep biasanya diberikan pada SD kelas 1 dan 2, pemahaman konsep pada kelas 3 dan 4, sedangkan pembinaan ketrampilan pada kelas 5 dan 6. Pada pembelajaran matematika kreatifitas seorang guru sangat diperlukan agar materi pembelajaran matematika dapat diterima dengan baik oleh siswa.
Matematika seringkali dianggap sebagai pelajaran paling menakutkan bagi hampir semua siswa terlebih bagi anak usia SD. Anggapan ini tentunya tidak dapat disalahkan karena memang matematika diidentikan dengan rumus-rumus matematika yang sifatnya abstrak dan rumit dalam mengerjakannya. Matematika merupakan sesuatu yang bersifat abstrak, bertumpu pada ketentuan dan berpola pikir deduktif. Sedangkan usia perkembangan anak SD masih bersifat kongkrit. Kondisi seperti inilah yang biasanya membuat anak sudah malas dan tidak bersemangat dalam belajar matematika. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, hasil belajar matematika siswa akan menurun dan tidak ada perkembangan. Kenyataannya, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting. Hal ini dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa terlepas dari matematika.
3
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan pembelajaran kelompok bukan individual. Pembelajaran kelompok lebih baik daripada pembelajaran individu. Hal ini dikarenakan pembelajaran kelompok memungkinkan siswa bekerja sama dengan temannya dalam memahami materi pembelajaran. Nilai rata-rata siswa dikelas pada mata pelajaran matematika sebesar 62. Hal yang perlu diperbaiki disini yaitu model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran ini haruslah yang menyenangkan dan membuat anak aktif dalam pembelajaran. Menurut Arends (dalam Suprijono, 2013, hlm. 46) “model pembelajaran mengacu pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas”.
Lingkungan belajar dan pengelolaan kelas menjadi hal yang penting selain tujuan dan tahapan dalam pembelajaran. Tentunya lingkungan belajar yang menyenangkan lah yang menjadi harapan bagi setiap siswa dalam pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang menyenangkan dan aktif yaitu model pembelajaran cooperatif tipe Course Review Horey (CRH). “Course Review Horey merupakan metode pembelajaran yang dapat
menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap
siswa yang dapat menjawab benar diwajibkan berteriak „horee!!‟ atau yel-yel
lainnya yang disukai”. (Huda, 2014, hlm. 229-230).
Model pembelajaran cooperatif tipe Course Review Horey merupakan salah satu pembelajaran kooperatif (kelompok) yang memungkinkan anak turut aktif dalam pembelajaran. Selain itu, pembelajaran juga berjalan menyenangkan dan menghibur untuk siswa. Dikatakan menyenangkan karena pembelajaran ini menggunakan kotak atau kartu yang akan diisi soal dan jawaban. Kemudian jika siswa bisa menjawab benar, siswa akan berteriak horey atau yel-yel lainnya. Model pembelajaran ini membuat siswa tidak jenuh dan stres dalam menghadapi pembelajaran di kelas. Oleh karena itu
4
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Materi pembelajaran matematika yang sering dianggap sulit anak SD yaitu tentang Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK). Mereka kesuliatan untuk mencari hasil FPB dan KPK. Dengan model pembelajaran tipe Course Review Horey ini guru dapat menguji kemampuan siswa dalam menetukan FPB dan KPK. Dengan Course
review Horey diharapkan siswa dapat saling berdiskusi dengan temannya
untuk lebih memahami cara menentukan FPB dan KPK. Selain itu juga, diharapkan siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan suasana pembelajaran matematika khususnya FPB dan KPK menjadi lebih menyenangkan.
B. Rumusan Masalah Penelitian
1. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Cooperatif Tipe Course Review
Horey terhadap hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK ?
2. Bagaimana perbedaan pengaruh model pembelajaran Cooperatif Tipe
Course Review Horey dan yang tidak menggunakan model pembelajaran Cooperatif Tipe Course Review Horey terhadap hasil belajar siswa pada
materi FPB dan KPK ?
3. Bagaimana respon siswa terhadap model pembelajaran Cooperatif Tipe
Course Review Horey pada materi FPB dan KPK?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh model pembelajaran Cooperatif Tipe Course Review
Horey terhadap hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK
2. Mengetahui perbedaan pengaruh model pembelajaran Cooperatif Tipe
Course Review Horey dan yang tidak menggunakan model pembelajaran Cooperatif Tipe Course Review Horey terhadap hasil belajar siswa pada
materi FPB dan KPK
3. Mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran Cooperatif Tipe
Course Review Horey pada materi FPB dan KPK.
5
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Menambah pengetahuan tentang model pembelajaran Cooperatif Tipe
Course Review Horey
b. Melakukan perbaikan dan pelengkap teori Cooperatif Tipe Course
Review Horey pada penelitian-penelitian terdahulu.
2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti
1) Peneliti memiliki pengetahuan tentang model pembelajaran
Course review Horey.
2) Peneliti bisa mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran di kelas dan mencari solusi dari permasalahan tersebut.
3) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai langkah awal untuk penelitian selanjutnya
b. Bagi guru
1) Menambah model pembelajaran yang bisa digunakan di kelas 2) Menambah pengetahuan guru tentang model pembelajaran
Course Review Horey
3) Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas khususnya dalam materi pembelajaran FPB dan KPK.
c. Bagi siswa
1) Siswa dapat meningkatkan hasil belajar mereka dalam pembelajaran FPB dan KPK.
2) Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif dan menyenangkan.
6
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Siswa lebih bersemangat karna diberikan reward oleh guru jika bisa menjawab dengan benar.
d. Bagi Sekolah
1) Sebagai masukan bagi guru SD dalam mengajarkan matematika materi FPB dan KPK menggunakan model pembelajaran Course
review Horey.
2) Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan kemampuan siswa dalam materi FPB dan KPK.
3) Sebagai acuan untuk melakukan kegiatan yang sejenis. E. Struktur Organisasi
Struktur organisasi skripsi ini berpatokan pada pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2014 yang terdiri dari beberapa Komponen. Pertama adalah halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan, halaman ucapan terima kasih, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
Selanjutnya ada BAB I yaitu pendahuluan yang terdiri dari 5 komponen. 5 komponen tersebut yaitu: latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi. Kemudian pada BAB II yaitu kajian pustaka terdiri dari kajian teori, penelitian terdahulu yang relevan, dan kerangka berfikir. Lanjut pada BAB III yaitu metode penelitian. Bab ini terdiri dari 5 komponen, yaitu: desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian, dan prosedur penelitian. Prosedur penelitian terdiri dari hipotesis dan analisis data.
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental hampir sama persis seperti penelitian kuantitatis atau bisa dibilang sebagai penelitian paling murni kuantitatis. Menurut Krathwohl (dalam Sukmadinata, 2011, hlm. 57-58), metode ini bersifat validation atau menguji, yaitu menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel lain. Variabel yang memberi pengaruh dikelompokkan sebagai variabel bebas (independent variables) dan variabel yang dipengaruhi dikelompokkan sebagai variabel terikat (dependent variables).
Jenis metode eksperimental yang digunakan yaitu eksperimental semu (quasi experimental). Metode eksperimental semu (quasi experimental) pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan.
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonequivalent control group design. Model ekperimen ini menggunakan
kelompok A dan Kelompok B yang dipilih tidak secara acak atau random. Kelompok A disebut dengan kelas eksperimen dimana kelas ini diberikan perlakuan berupa model pembelajaran cooperatif tipe course review horey, sedangkan kelompok B disebut kelas kontrol yang diberi perlakuan seperti biasa. Desain penelitian nonequivalent control group design dapat digambarkan sebagai berikut:
nonequivalent control group design
O1 X O2
...
25
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:
O1 hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan
O2 hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan
O3 hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan
O4 hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan
X perlakuan khusus yang diberikan menggunakan Course
review Horey (CRH)
Tahap awal peneliti menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol terlebih dahulu. Kelas V A dijadikan sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas V B sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan khusus yaitu menggunakan model pembelajaran Course Review Horey. Sedangkan pada kelas kontrol, guru kelas VB menggunakan model pembelajaran konvensional.
Selanjutnya, peneliti dan guru kelas memberikan pretest yang sama kepada kepada siswa kelas ekperimen dan kelas kontrol. Peneliti melakukan pretest di kelas eksperimen yaitu kelas VA dan guru kelas VB melakukan pretest di kelas kontrol yaitu kelas VB. Pretest diadakan pada waktu yang bersamaan antar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah diadakan pretes, peneliti dan guru kelas melakukan proses pembelajaran di kedua kelas tersebut. Materi yang diajarkan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama yaitu materi tentang FPB dan KPK. Pada kelas eksperimen, peneliti menggunakan model pembelajaran Course review Horey. Sedangkan pada kelas kontol, guru kelas menggunakan model pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran di kelas eksperimen dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, di kelas kontrol jumlah pertemuan terserah pada guru kelas yang mengajar. Kemudian setelah diadakan proses pembelajaran, peneliti dan guru kelas memberikan posttest untuk mengetahui hasil belajar setelah dilakukan perlakuan pada pembelajaran di kelas.
26
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian eksperimen ini dilakukan pada siswa kelas V SDN Cipocok Jaya 1. Kelas V di SDN Cipocok Jaya 1 ada 3 kelas, yaitu kelas VA, kelas VB, dan kelas VC. peneliti menggunakan 2 kelas untuk penelitian eksperimen. Kelas yang digunakan yaitu kelas VA dan VB. Kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol. Jumlah siswa di kelas VA sebagai kelas eksperimen sebanyak 30 orang. Jumlah siswa di kelas VB sebagai kelas kontrol sebanyak 30 orang.
Kelas VA dan VB dipilih berdasarkan karakteristik yang sama yaitu pembelajaran yang mereka lakukan sama karena kurikulum yang digunakan sama, suasana belajar dan fasilitas belajar juga sama. Rata-rata nilai matematika dari kelas 5A dan 5B pun tidak jauh berbeda.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono,
2013, hlm. 117). Populasi dari penelitian ini yaitu semua siswa kelas V di SDN Cipocok Jaya 1. Jumlah semua siswa di kelas V sebagai populasi yaitu sebanyak 126 siswa. Kelas V terdiri dari kelas VA, VB, dan VC. Kelas VA terdiri dari 41 siswa. Kelas VB terdiri dari 42 siswa, dan kelas VC terdiri dari 43 siswa.
2. Sampel
27
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan jumlah siswa laki-laki sebanyak 14 siswa. Pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan sampel yaitu karena beberapa siswa tidak berangkat dan fokus menjalani latihan lomba. Jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 60 siswa. Persentase jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebesar 48 %.
D. Instrumen Penelitian
Tingkat keberhasilan suatu penelitian dapat diukur dengan menggunakan instrumen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Salah satu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa:
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit-kecil. Esterberg (2002) mendefinisikan
wawancaran yang terjemahannya yaitu ”wawancara adalah merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. (hlm. 317).
“Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya-jawab sepihak” (Arikunto, 2012, hlm. 44).
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara tidak terstruktur.
Sugiyono (2013), “wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang
bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya”.
Pertanyaan dalam wawancara ini terbuka, artinya responden bebas menjawab pertanyaan yang diajukan sesuai dengan yang mereka pikirkan.
rata-28
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rata, sedang, dan di bawah rata-rata. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran
Course Review Horey yang sudah dilakukan dalam pembelajaran FPB dan
KPK.
2. Angket (Kuisioner)
Instrumen selanjutnya yang digunakan adalah angket atau kuisioner.
Sugiyono (2013), “kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya” (hlm. 199). Sebelum menulis
angket, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh peneliti. Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2013) mengemukakan bahwa “prinsip dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu: 1) prinsip
penulisan, 2) pengukuran, dan 3) penampilan fisik” (hlm. 200).
Bentuk angket yang digunakan yaitu bersifat terbuka, artinya responden memilih jawaban yang sudah ditentukan oleh peneliti. Pada penelitian ini, angket yang digunakan berupa pertanyaan-pertanyaan berjumlah 10 pertanyaan mengenai model pembelajaran Course Review
Horey. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan angket hanya ada dua, yaitu
Ya atau Tidak.
Angket digunakan untuk mengetahui respon dari responden terhadap sesuatu. Begitu juga dalam penelitian ini, angket digunakan untuk memperkuat bagaimana respon siswa terhadap model pembelajaran
Course Review Horey yang sudah dilakukan dalam pembelajaran FPB dan
KPK. 3. Observasi
Selain wawancara dan angket, instrumen dalam penelitian ini juga menggunakan observasi. Sugiyono (2013), mengemukakan bahwa:
29
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kuisioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Nasution (1988) menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan . Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. (hlm. 310).
Arikunto (2012), “pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta
pencatatan secara sistematis” (hlm. 45).
Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara terstruktur. Sugiyono
(2013), “observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara
sistematis, temtang apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya”.
(hlm. 205). Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas eksperimen. Observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa di kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi berisi aktivitas-aktivitas siswa sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Course Review Horey, apakah aktivitas siswa di kelas sesuai dengan langkah-langkah Course Review Horey atau tidak. Observasi ini juga digunakan untuk memperkuat respon siswa terhadap model pembelajaran Course Review Horey pada materi FPB dan KPK.
4. Tes
Selain menggunakan non tes, teknik pengumpulan data juga menggunakan tes. Tes dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes bisa dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran. Tes yang dilakukan sebelum pembelajaran yaitu pretest. Sedangkan tes yang dilakukan setelah pembelajaran disebut dengan posttest. Berikut adalah penjelasan dari test : a. Pengertian
30
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sudijono, tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam
rangka pengukuran dan penilaian” (hlm. 6).
Dilihat dari cara penyusunannya, tes dalam penelitian ini merupakan tes buatan guru. Tes dibuat oleh peneliti yang juga menjadi guru pada saat melakukan pembelajaran. Tes ini berbentuk tes objektif berupa soal uraian.
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil belajar ini digunakan untuk melihat pengaruh pembelajaran Course Review Horey serta perbedaan pengaruh model pembelajaran Course Review Horey dan model pembelajaran konvensional. Tes untuk melihat hasil belajar diberikan setelah akhir pembelajaran pada pertemuan kedua.
b. Langkah pengujian instrumen tes terdiri dari: 1) Validitas
Arikunto (2012) “Validitas” merupakan sebuah kata
benda, sedangkan “valid” merupakan kata sifat. Sebuah data
atau informasi dikatakan valid apabila sesuai dengan keadaan senyatanya. Jika data yang dihasilkan valid oleh instrumen benar dan valid, sesuai kenyataan, maka instrumen yang digunakan juga valid. Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. (hlm. 72-73).
Arikunto (2012), “Tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran hasil tes dengan kriterium. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson” (hlm. 85). Rumus korelasi product moment ada dua macam, yaitu:
31
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu rxy =
√
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y, dua variabel yang dikorelasikan (x=X-X ) dan (y= Y- Y).
= jumlah perkalian x dan y = kuadrat dari x
= kuadrat dari y (Arikunto, 2012, hlm. 85)
b) Korelasi product moment dengan angka kasar
rxy =
√
Keterangan :
32
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Arikunto (2012) Kata reabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa Inggris, berasal dari
kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya. “reliabilitas” merupakan kata benda, sedangkan “reliabel” merupakan kata
sifat atau kata keadaan. Tes tersebut dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. (hlm. 74).
Rumusnya:
=
= korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
= koefisien reabilitas yang sudah disesuaikan
Tabel 3.2
Kriteria tingkat reabilitas 0,800 – 1,00 Sangat tinggi 0,600 – 0,800 Tinggi 0,400 – 0,600 Cukup 0,200 – 0,400 Rendah 0,00 – 0,200 Sangat rendah
(Arikunto, 2012, hlm. 107) 3) Tingkat Kesukaran
Arikunto (2012), Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggu usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. (hlm. 222).
33
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu P =
Keterangan:
P = indeks kesukaran
= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul = jumlah seluruh siswa peserta tes
(Arikunto, 2012, hlm. 223)
Tabel 3.3
Kriteria indeks kesukaran 0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah
(Arikunto, 2012, hlm. 225) 4) Daya Pembeda
“Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antar siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah)”
(Arikunto, 2012, hlm. 226). Rumusnya:
D = - = -
Keterangan: D = daya pembeda
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
34
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat P sebagai indeks kesukaran)
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar (Arikunto, 2012, hlm. 228)
Tabel 3.4 Kriteria daya pembeda 0,00 – 0,20 Jelek (poor)
0,21 – 0,40 Cukup (satistisfactory) 0,41 – 0,70 Baik(good)
0,71 – 1,00 Baik sekali (excellent)
(Arikunto, 2012, hlm. 232)
E. Prosedur Penelitian
1. Langkah-Langkah Penelitian
Peneliti harus memperhatikan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan. Berikut ini adalah langkah-langkah penelitian yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian menurut Pamungkas (2014) :
a. Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan masalah
Langkah paling awal dalam melakukan penelitian ini adalah mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi di dalam pembelajaran FPB dan KPK di kelas. Setelah masalah dalam materi FPB dan KPK teridentifikasi, kemudian peneliti merumuskan masalah. Rumusan masalah ini berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai berbagai masalah FPB dan KPK. Rumusan masalah juga memberi petunjuk untuk mengumpulkan data sebagai jawaban dari rumusan masalah.
35
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah masalah dirumuskan, langkah selanjutnya yaitu menyusun kerangka pemikiran. Sebelumnya peneliti harus menguasai teori-teori sebagai dasar dalam menyusun kerangka pemikiran. Penyusunan kerangka pemikiran juga haruslah menggunakan pemikiran yang logis untuk meyakinkan sesama peneliti. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini berisi gejala-gejala yang terjadi selama proses pembelajaran FPB dan KPK di kelas berlangsung sebelum menggunakan model pembelajaran Course Review Horey.
c. Merumuskan hipotesis
Selanjutnya peneliti merumuskan hipotesis atau jawaban sementara dari masalah-masalah penelitian. Hipotesis ini didasarkan pada pemikiran peneliti dalam memecahkan masalah.
d. Menguji Hipotesis secara empirik
Hipotesis tidak dapat diterima dengan mudah tanpa adanya pengujian. Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian diuji secara empiris. Pengujian ini dilakukan dengan mengumpulkan data secara langsung di lapangan yang diteliti oleh peneliti. Jika hipotesis sudah diuji, ada dua kemungkinan, yaitu hipotesis itu diterima atau ditolak. e. Melakukan pembahasan
Setelah data-data dari lapangan didapatkan, langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut. Data yang diolah dilakukan pembahasan. Pembahasan dilakukan berdasarkan sumber dari dasar teori. Pengolahan data ini pertama kali yang dilakukan yaitu menguji validitas dan reliabilitas. Analisis data juga sangat diperlukan dalam penelitian. Peneliti harus memilih sumber mana yang digunakan dalam analisis data.
f. Menarik kesimpulan
36
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena itu, di dalam kesimpulan bukan menciptakan suatu masalah baru melainkan pemecahan dari masalah yang diteliti. (Mugi Pamungkas. http://edukasi.kompasiana.com/2014/03/17/langkah-langkah-penelitian-639317.html)
2. Hipotesis secara statistik
Variabel dalam sebuah penelitian ada dua macam, yaitu variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen). Sugiyono (2013), “Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas” (hlm. 61). Variabel bebas pada penelitian ini yaitu model pembelajaran Course Review Horey (CRH). Sedangkan Variabel terikat pada penelitian ini yaitu hasil belajar. Hubungan variabel bebas-terikat di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
Course Review Horey Hasil Belajar
(variabel bebas) (variabel terikat)
Martono (2012), beberapa definisi mengenai hipotesis menurut beberapa ahli di antaranya adalah:
a. Menurut James E. Greighton, hipotesis merupakan sebuah dugaan tentatif atau sementara yang memprediksi situasi yang akan diamati. b. Menurut Lungberg, hipotesis merupakan sebuah generalisasi yang
bersifat tentatif, sebuah generalisasi tentatif yang valid yang masih harus diuji. Dalam tahap yang paling dasar hipotesis dapat berupa firasat, prediksi, ide imajinatif yang menjadi dasar penyelidikan lebih lanjut.
37
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diadopsi untuk menjelaskan fakta-fakta atau kondisi yang diamati dan untuk membimbing dalam penyelidikan lebih lanjut. (hlm. 63-64).
Sugiyono (2013), Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data. (hlm. 96). Hipotesis dalam penelitian dibagi menjadi 2 yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja merupakan hipotesis yang akan diuji, biasanya dalam bentuk kalimat positif. Sedangkan hipotesis nol merupakan hipotesis yang masih diragukan, biasanya berbentuk kalimat negatif.
Hipotesis dalam penelitian ini ada dua macam. Hipotesis yang pertama adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak ada pengaruh model pembelajaran Cooperatif Tipe Course
Review Horey terhadap hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK.
b. Hipotesis Alternatif (Ha)
Ada pengaruh model pembelajaran Cooperatif Tipe Course Review
Horey terhadap hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK.
Hipotesis statistiknya yaitu:
H0 :
Ha : Keterangan:
38
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak ada perbedaan pengaruh model pembelajaran Cooperatif
Tipe Course Review Horey dan yang tidak menggunakan model
pembelajaran Cooperatif Tipe Course Review Horey terhadap hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK.
b. Hipotesis Alternatif (Ha)
Ada perbedaan pengaruh model pembelajaran Cooperatif Tipe
Course Review Horey dan yang tidak menggunakan model
pembelajaran Cooperatif Tipe Course Review Horey terhadap hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK.
Hipotesis statistiknya yaitu:
H0 :
Ha : Keterangan:
: rata-rata hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK yang diberikan perlakuan model pembelajaran Course Review Horey. : rata-rata hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK yang
diberikan perlakuan model pembelajaran konvensional. F. Analisis data
Analisis data dalam penelitian ini yaitu meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji kesamaan dua rata-rata (uji t) dan uji perbedaan dua rata-rata posttest kelompok kelas eksperimen. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Uji Normalitas
Menurut Ratnasari (2014), “uji ini bertujuan untuk menentukan data
yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak diambil dari
39
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑
Keterangan: : Chi- Kuadrat
f0 : Jumlah data hasil observasi fe : Jumlah/frekuensi yang diharapkan
Kriteria pengujian diperoleh dengan membandingkan x2hitung dengan x2tabel yaitu:
Jika x2hitung x2tabel, artinya data berdistribusi normal Jika x2hitung x2tabel, artinya data tidak berdistribusi normal
(Riduwan, 2008, hlm. 182)
Penelitian ini untuk melakukan uji normalaitas menggunakan
Software Statistical Product and Solution (SPSS) versi 20. Adapun
langkah-langkah yang digunakan yaitu sebagai berikut : a. Buka lembar kerja SPSS 20
b. Klik “variabel view”, kemudian isi kolom “nama” dengan “kelas” pada
baris 1 dan “nilai” pada baris 2. Ganti desimal dengan nilai “0”
semuanya.
c. Klik data view, kemudian isi data “kelas” dan “nilai” sesuai data yang telah didapat.
d. Pilih menu analyze - pilih descriptive statistic – pilih explore.
e. Masukkan nilai ke dependent list, dan kelas ke factor list. Kemudian klik plots, beri tanda ceklis pada histogram dan normality plots with test, serta ganti none dengan power estimation.
f. Klik continue dan klik OK
2. Uji Homogenitas Variansi
40
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak. (hlm. 30).
Menurut Martono (2012, hlm. 185), untuk keperluan pengujian, hipotesis yang diujikan adalah sebagai berikut :
Ho = hipotesis memiliki varians yang sama (seragam) Ha = hipotesis memiliki varians yang tidak sama Untuk ketentuan pengujian hipotesis tersebut adalah : Apabila p value (sig.) > 0,05, maka Ho diterima
Apabila p value (sig.) ≤ 0,05, maka Ho ditolak
Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS 20. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan uji homogenitas menggunakan SPSS 20 :
a. Buka lembar kerja SPSS 20
b. Klik “variabel view”, kemudian isi kolom “nama” dengan “kelas” pada baris 1 dan “nilai” pada baris 2. Ganti desimal dengan nilai “0” semuanya.
c. Klik data view, kemudian isi data “kelas” dan “nilai” sesuai data yang telah didapat.
d. Pilih menu analyze - pilih descriptive statistic – pilih explore.
e. Masukkan nilai ke dependent list, dan kelas ke factor list. Kemudian klik plots, beri tanda ceklis pada histogram dan normality plots with test, serta ganti none dengan power estimation.
f. Klik continue dan klik OK
g. Tabel uji homogenitas berada di bawah tabel uji normalitas 3. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
41
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berupa perbandingan keadaan kelompok dari dua rata-rata sampel. (hlm. 179).
Menurut Martono (2012, hlm. 186), untuk keperluan pengujian, hipotesis yang diujikan adalah sebagai berikut :
Ho = hipotesis memiliki rata-rata yang sama (identik) Ha = hipotesis memiliki rata-rata yang tidak sama Untuk ketentuan pengujian hipotesis tersebut adalah : Apabila p value (sig.) > 0,05, maka Ho diterima
Apabila p value (sig.) ≤ 0,05, maka Ho ditolak
Perhitungan uji kesamaan dua rata-rata penelitian ini menggunakan SPSS 20. Berikut ini adalah langkah-langkah menggunakannya :
a. Buka lembar kerja SPSS 20
b. Klik “variabel view”, kemudian isi kolom “nama” dengan “nilai” pada
baris 1 dan “kelas” pada baris 2. Ganti desimal dengan nilai “0”
semuanya.
c. Klik data view, kemudian isi data “nilai” dan “kelas” sesuai data yang telah didapat.
d. Pilih menu analyze - pilih compare means – pilih independent-samples t test.
e. Masukkan nilai ke test variable (s), dan kelas ke grouping variable. Kemudian klik define groups, isi group 1 dengan angka 1 dan group 2 dengan angka 2.
f. Klik continue dan klik OK 4. Uji N Gain
Uji N Gain ini digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari pretest sampe posttest. Uji N Gain ini dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. N Gain dihitung dengan menggunakan
Microsoft Exel. Rumus dari N Gain adalah sebagai berikut :
N Gain =
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Bab V ini akan memberikan kesimpulan-kesimpulan dari penelitian serta analisis data yang telah dilaksanakan. Berikut ini adalah kesimpulan yang didapatkan berdasarkan rumusan masalah penelitian ini : 1) Pengaruh model pembelajaran Cooperatif Tipe Course Review Horey terhadap hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK. Setelah kelas eksperimen diberikan treatmen khusus dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course
Review Horey, hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK mengalami
peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari analisis data menggunakan beberapa uji data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen. Nilai rata-rata pada pretest di kelas eksperimen sebesar 61,50. Kemudian setelah diadakan treatmen, nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 75,63. Peningkatan nilai rata-rata di kelas eksperimen dari pretest sampai posttest sebesar 14,13. Oleh karena itu, model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horey memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK. 2) Perbedaan pengaruh model pembelajaran Cooperatif Tipe Course Review Horey dan yang tidak menggunakan model pembelajaran Cooperatif Tipe Course Review
Horey terhadap hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK. Analisis data
70
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap hasil belajar siswa pada materi FPB dan KPK. 3) Respon siswa terhadap model pembelajaran Cooperatif Tipe Course Review Horey pada materi FPB dan KPK. Dilihat dari analisis data hasil observasi, wawancara dan angket terhadap siswa yang dilakukan pada saat proses dan akhir pembelajaran, respon siswa sangat baik terhadap model pembelajaran Course
Review Horey. Hasil observasi menunjukkan hampir seluruh siswa yaitu
sebesar 93 % mengikuti pembelajaran dengan aktif. Hasil wawancara dari tiga siswa di kelas eksperimen juga menunjukkan mereka sangat senang dan tertarik terhadap pembelajaran Course Review Horey. Sedangkan rata-rata dari angket siswa sebesar 3,14 (setuju) yang artinya sikap siswa positif terhadap model pembelajaran Course Review Horey.
B. Rekomendasi 1. Bagi Guru
Peneliti memberikan rekomedasi terhadap guru untuk melakukan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna di kelas. Siswa memiliki aktivitas aktif yang bisa meningkatkan kreatifitas mereka, bukan hanya sekedar menerima materi saja. Guru bisa menggunakan model pembelajaran Course Review Horey di kelas. Seperti telah dibahas sebelumnya, model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Guru juga dituntut untuk mempersiapkan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan berhasil.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini hendaknya dapat digunakan bagi para peneliti selanjutnya yang memiliki penelitian sejenis tenatang model pembelajaran
Course Review Horey. Pada penelitian ini masih banyak kekurangan
70
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dahar, R. W. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Dewi, N. M. M. dkk. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay (CRH) Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas V SD Tahun Pelajaran 2013/2014 Di Gugus IV Kecamatan Buleleng. (Skripsi).
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan TP, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.
Djaali & Muljono, P. (2007). Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Heruman. (2013). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Huda, M. (2014). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran : Isu-Isu
Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kusmami, M. (2013). Keefektifan Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Course Review Horey Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kaligangsa Kulon 01 Kabupaten Brebes. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Latifah. (2014). Belajar Menyenangkan Dengan Model Pembelajaran Course Review
Horay Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. [Online]. Diakses dari
http://www.academia.edu/7311389/MAKALAH_LATIFAH.
Makmun, A S. (2009). Psikologi Pendidikan Perangkat Sistem Pengajaran
Modul. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Pamungkas, M. (2014). Langkah-langkah Penelitian. [Online]. Diakses dari MugiPamungkas.http://edukasi.kompasiana.com/2014/03/17/
langkah-langkah-penelitian-639317.html.
Purnomo, Y. W. (2014). Serial Matematika untuk PGSD Bilangan Cacah dan
Bulat Sebuah Tinjauan Konsep dan Instruksional dalam Pembelajaran.
Indri Ningsih,2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATYIVE TIPE COURSE REVIEW HORLEY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FPB DAN KPK KELAS V SDN CIPOCOK JAYA 1 KOTA SERANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ratnasari, E. (2014). Pengaruh Penggunaan Course Review Horay (CRH)
Terhadap peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkembangan Teknologi Transportasi di Kelas IV SDN 1 Walantaka Kota Serang.
(Skripsi). Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Kampus Serang.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2011). Merode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suprijono, A. (2013). Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.