• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA :Surveipadapesertadidikkelas XII Program KeahlianPemasaran di SMK Negeri 1 Bandung:.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA :Surveipadapesertadidikkelas XII Program KeahlianPemasaran di SMK Negeri 1 Bandung:."

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

135/UN40.7.D1/LT/2014

PENGARUH PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA

(Surveipadapesertadidikkelas XII Program KeahlianPemasaran di SMK Negeri 1 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh : Dewi Nur Fatimah

0700021

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA

(Survey pada Peserta Didik Kelas XII Program Keahlian Pemasaran SMK Negeri 1 Bandung)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. B Lena Nuryanti, M.Pd. NIP. 196107091987032001

Mengetahui, Dekan Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Edi Suryadi, M.S. NIP. 19600412 198603 1 002

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo,S.Sos.,S.Pd.,M.M. NIP. 19690404 199903 1 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

(3)

PENGARUH PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP

MOTIVASI BERWIRAUSAHA

(Survei pada peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemasaran di SMK Negeri 1 Bandung)

Oleh

Dewi Nur Fatimah 0700021

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikaan Ekonomi dan Bisnis

© Dewi Nur Fatimah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dewi Nur Fatimah, 0700021, Pengaruh Praktek Kerja Industri terhadap Motivasi

Berwirausaha (Survei pada peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemasaran di SMK

Negeri 1 Bandung), dibawah bimbingan Dr. B. Lena Nuryanti M.Pd

Pendidikan kewirausahaan sangat diperlukan dalam era globalisasi ini, pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu program pemerintah khususnya Kementrian Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif dan wirausaha. Dalam pendidikan kewirausahaan diharapkan adanya motivasi berwirausaha peserta didik. motivasi dalam dunia pendidikan dirasakan sangat penting salah satunya adalah motivasi belajar dan motivasi berprestasi. Agar dapat memotivasi peserta didik untuk berwirausaha, maka guru dan pihak sekolah bekerja sama dengan Dunia Usaha/Dunia Industri guna melaksanakan praktek kerja industri.

Penelitian ini bertujuan 1) untuk memperoleh gambaran pelaksanaan praktek kerja industri, 2) untuk memperoleh gambaran motivasi berwirausaha peserta didik. 3) untuk mengetahui berapa besar pengaruh pelaksanaan praktek kerja industri terhadap motivasi berwirausaha peserta didik. Objek penelitian ini adalah peserta didik kelas XII program keahlian pemasaran di SMKN 1 Bandung. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah praktek kerja industri (X) terhadap motivasi berwirausaha (Y). Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, verivikatif dan explanatory survey dengan teknik simple random sampling serta jumlah sampel sebanyak 58 responden. Teknik analisa data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan alat bantu software komputer SPSS 16,0. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menyatakan bahwa praktek kerja industri berpengaruh terhadap motivasi berwirausaha peserta didik sebesar 36,97%. Dari hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa praktek kerja industri memiliki pengaruh positif terhadap motivasi berwirausaha.

(5)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dewi Nur Fatimah, 0700021,The Influence of Industrial Training Program to the Student's

Motivation in Business (A study of the twelfth grade students of SMK Negeri 1 Bandung in

Marketing Major), advised by Dr.B. Lena Nuryanti, M.Pd.

Business education is very important in global era. It's one of the educational ministry program which has a purpose to build and to develop students to be a creative, inovatif and sportive entrepreneur. Students who are supported by entrepreneurship major, can be motivated to be a real entrepreneur. This kind of motivation is to motivate them in studying to get the best achievement goals. It means that students should facilitated to get an industrial training program in the related curriculum.

The purpose of the research are 1) to get the real illustration of the industrial training program. 2) to get the ilistration of student's motivation in business. 3) to know the influence of the industrial training program to the students' motivation in business. The sample of the study is the twelfth grade studentsos SMK Negeri 1 Bandung. The variable of this research are the idustrial training program (x) to the students' motivation in business (y). The method of the research aredescriftive, verivicative, and explanatory survey with the random sampling by 58 sample of population. The data analysis technique ia a liniearregretion by using SPSS 16,00 software system. The result of the research is that the industrial training program is influenced to the students' motivation in business in the amount of 26,11%. Based on the hypothesis, it can be known that the industrial training program has a positive influence to the studenyts' motivation in business.

(6)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ...xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 13

1.3 Rumusan Masalah ... 15

1.4 Tujuan Penelitian ... 16

1.5 Kegunaan Penelitian ... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 18 2.1 Kajian Pustaka ... 18

2.1.1 Konsep Belajar dan Mengajar ... 18

2.1.2 Kompetensi Guru... 22

2.1.2.1 Kompetensi Pedagogik ... 23

2.1.2.2 Kompetensi Kepribadian ... 26

(7)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.2.4 Kompetensi Profesional ... 28

2.1.3 Pendidikan Sistem Ganda ... 30

2.1.3.1 Hakekatdan Tujuan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)... 30

2.1.4 Praktek Kerja Industri ... 34

2.1.4.1 Pengertian Praktek Kerja Industri ... 34

2.1.4.2 Tujuan Praktek Kerja Industri ... 37

2.1.4.3 Pelaksanaan Praktek Kerja Industri ... 40

2.1.4.3 Indikator Praktek Kerja Industri ... 42

2.1.5 Motivasi Berwirausaha ... 47

2.1.5.1 Pengertian Motivasi ... 48

2.1.5.2 Motivasi Berwirausaha ... 52

2.1.5.3 Proses Motivasi ... 57

2.1.5.4 Jenis Motivasi ... 60

2.1.5.5 Fungsi Motivasi ... 63

2.1.6 Pengaruh Praktek Kerja Industri terhadap Motivasi Kewirausahaan .. 63

2.1.7 Orisinalitas Penelitian ... 65

2.2 Kerangka Pemikiran ... 68

(8)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 76

3.1 Objek Penelitian ... 76

3.2 Metode Penelitian ... 77

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 77

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 78

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 85

3.2.4. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 86

3.2.4.1 Populasi ... 86

3.2.4.2 Sampel ... 87

3.2.4.3 Teknik Penarikan Sampel ... 90

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 91

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 93

3.2.6.1 Pengujian Validitas ... 93

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas ... 102

3.2.7 Teknik Analisis Data ... 104

3.2.7.1 Analisis Deskriptif ... 106

3.2.7.2 Analisis Verifikatif dengan menggunakan Analisis Regresi Sederhana ... 107

3.2.7.3 Pengujian Hipotesis ... 115

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 116

4.1 Profil dan Identitas Sekolah Menengah Kejuruan ... 116

(9)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.2 Identitas Sekolah ... 117

4.1.3 Visi, Misi dan Tujuan SMK Negeri 1 Bandung ... 118

4.2 Karakteristik Responden ... 119

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 120

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 121

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Suku Bangsa... 122

4.3 Tanggapan Responden Terhadap Model Pembelajaran Praktik Kerja Industri ... 122

4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Kurikulum Pembelajaran Praktik Kerja Industri ... 123

4.3.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Bahan Belajar Mandiri .. 123

4.3.1.2 Tanggapan Responden Terhadap Strategi Personal ... 124

4.3.1.3 Tanggapan Responden Terhadap Sumber Belajar ... 126

4.3.1.4 Tanggapan Responden Terhadap Praktik Magang ... 127

4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Pengelolaan Magang ... 128

4.3.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Partisispasi dalam Pengelolaan ... 128

4.3.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Tanggung Jawab dalam Pengelolaan ... 130

4.3.3 Gambaran Terhadap Praktik Kerja Industri ... 131

4.4 Tanggapan Responden Terhadap Motivasi Berwirausaha ... 135

(10)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Kreativitas ... 135 4.4.1.2 Tanggapan Responden Terhadap Umpan Balik ... 136 4.4.1.3 Tanggapan Responden Terhadap Memperhitungkan

Keberhasilan ... 138 4.4.1.4Tanggapan Responden Terhadap Menyatu Dengan Tugas139 4.4.2 Tanggapan Responden Terhadap Kebutuhan Akan Kekuasaan ... 140

4.4.2.1Tanggapan Responden Terhadap Mempengaruhi

dan Mengendalikan orang lain ... 140 4.4.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Respon Dalam

Menghadapi Masalah-Masalah Organisasi ... 141 4.4.3 Tanggapan Responden Terhadap Kebutuhan Akan Afiliasi ... 143

4.4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Kebutuhan akan

Perasaan Diterima ... 143 4.4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Kebutuhan akan

Perasaan Dihormati ... 144 4.4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Kebutuhan akan

Perasaan Diikutsertakan ... 145 4.4.4 Gambaran Terhadap Motivasi Berwirausaha ... 146 4.5 Pengujian Hipotesis Pengaruh Praktik Kerja Industri Terhadap

(11)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.5.3 Pengaruh Praktek Kerja Industri Terhadap Motivasi Berwirausaha 155

4.6 Implikasi Hasil Penelitian ... 156

4.6.1 Implikasi Hasil Temuan Bersifat Empirik Deskriptif ... 156

4.6.2 Implikasi Hasil Temuan Bersifat Empirik Verifikatif ... 158

4.6.3 Implikasi Hasil Temuan Bersifat Empirik Teoritik ... 158

4.6.4 Implikasi Hasil Temuan Bersifat Empirik Empirik ... 159

4.7 Implikasi Penelitian Terhadap Pengembangan Pendidikan Manajemen Bisnis160 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 164

5.1 Kesimpulan ... 164

5.2 Rekomendasi... 165

(12)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang cepat dan pertumbuhan lapangan kerja yang relatif lambat menyebabkan masalah pengangguran yang ada di suatu daerah menjadi semakin serius. Besarnya tingkat pengangguran merupakan cerminan kurang berhasilnya pembangunan di suatu negara. Separuh dari pengangguran terbuka di Indonesia adalah pengangguran terdidik. Fenomena pengangguran terdidik sebenarnya bukan baru-baru ini saja terjadi. Fenomena pengangguran terdidik telah berlangsung dari tahun ke tahun. Berikut ini merupakan grafik pengangguran terdidik di Indonesia :

10.9

10

8.6 9 8.6 8.12

7.3 7.2

0 2 4 6 8 10 12

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

(13)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: BPS, data diolah 2013

GAMBAR 1.1

TINGKAT PENGANGGURAN DI INDONESIA

Besarnya jumlah pengangguran dari tahun ke tahun disebabkan oleh sedikitnya lapangan pekerjaan yang tersedia sedangkan jumlah lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi terus bertambah. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan antara jumlah lapangan pekerjaan dengan orang yang akan bekerja. Hal tersebut semakin didorong dengan timbulnya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari beberapa perusahaan yang mengalami kerugian.

Masalah pengangguran sebenarnya bisa diatasi jika negara mampu menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin. Namun hal ini sepertinya tidak mungkin bisa secepatnya terealisasi, karena perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam bidang teknologi informasi telah memberikan dampak terhadap percepatan perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Perubahan mempengaruhi dinamika kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang pendidikan diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU No.20/2003), Bab II Pasal 3, bahwa:

(14)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Sebagai perwujudan dari amanat undang-undang tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merupakan sub-sistem pendidikan nasional juga mengalami perubahan, demi perbaikan dan peningkatan kualitas hasil pendidikan. SMK menyiapkan lulusannya untuk bekerja dalam bidang tertentu dengan bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri atau berwirausaha.

Visi SMK menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan adalah terwujudnya SMK bertaraf internasional, menghasilkan tamatan yang memiliki jati diri bangsa, mampu mengembangkan keunggulan lokal dan bersaing di pasar global.

(15)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terkait dan (6) meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan kejuruan yang bermutu.

Sedangkan tujuan SMK menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan adalah (1) mewujudkan lembaga pendidikan kejuruan yang akuntabel sebagai pusat pembudayaan kompetensi berstandar nasional, (2) mendidik Sumber Daya Manusia yang mempunyai etos kerja dan kompetensi berstandar internasional, (3) Memberikan berbagai layanan pendidikan kejuruan yang permeabel dan fleksibel secara terintegrasi antara jalur dan jenjang pendidikan, (4) Memperluas layanan dan pemerataan mutu pendidikan kejuruan, (5) Mengangkat keunggulan lokal sebagai modal daya saing bangsa.

Doni Muhardiansyah (2010:6) mengungkapkan SMK sebagai bentuk satuan penyelenggara dari pendidikan menengah kejuruan yang berada di bawah Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan, merupakan lembaga pendidikan yang berorientasi pada pembentukan kecakapan hidup, yaitu melatih peserta didik untuk menguasai keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja (termasuk dunia bisnis dan industri), memberikan pendidikan tentang kewirausahaan, serta membentuk kecakapan hidup (life skill).

(16)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(a) menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secara layak; (b) meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik; (c) menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab; (d) menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia; (e) menyiapkan peserta didik agar dapat menerapkan dan memelihara hidup sehat, memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan dan seni; (f) menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati; (g) membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi, dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

(17)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sementara itu LIPI menemukan bahwa sebagian besar lulusan SMK kurang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi, sulit untuk bisa dilatih kembali, dan kurang bisa mengembangkan diri. Hal ini berdampak pada rendahnya kualitas lulusan sekolah kejuruan dimana produktifitas tenaga kerja terampil di dunia industri semakin rendah.

Kepercayaan dunia industri semakin berkurang sehingga lulusan yang terserap juga sedikit. Salah satu faktor penyebab adalah kurikulum yang terus berubah menyebabkan kondisi di lembaga pengelola pendidikan kejuruan semakin terbebani. Kondisi tersebut secara tidak langsung berakibat lembaga pendidikan kejuruan tidak siap dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Bila ditinjau dari segi penghasil lulusan, tingkat pengangguran terdidik berdasarkan jenjang pendidikan dapat digambarkan sebagai berikut :

TABEL 1.1

JUMLAH PENGANGGURAN TERDIDIK TAHUN 2008 – 2012

Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012

SD 2.163.426 3.419.614 2.744.943 2.543.700 1.522.465

SMP 1.416.646 2.643.062 2.166.619 2.054.700 1.657.452

SMA\SMK 3.991.502 3.745.035 3.369.959 2.933.600 3.448.137

Diploma 322.836 330.316 519.867 499.400 523.186

Universitas 385.418 409.890 626.202 626.600 820.020

Jumlah 8.279.828 10.547.917 9.427.590 8.658.000 7.971.260

(18)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1 memperlihatkan tingkat pengangguran tertinggi berada pada lulusan SMA\SMK. Salah satu faktor penyebab meningkatnya jumlah penganggran lulusan SMA\SMK di Indonesia, karena daya serap industri sebagai end user hanya mencapai 10% sampai 15% sehingga hampir setiap tahun terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja yang belum terserap oleh lingkungan industri. Akibatnya sekarang pengangguran terdidik terus mengalami peningkatan.

Tingginya angka pengangguran terdidik disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu, faktor dari lulusan yang bersangkutan, biasanya mereka tidak memliki kompetensi yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh penyedia lapangan kerja atau menjadi penyedia lapangan kerja. Sementara untuk faktor lingkungan berkaitan dengan kondisi negara yang belum mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup untuk para pencari kerja. Sedangkan faktor sistem pendidikan yaitu ketidakmampuan lembaga pendidikan, dalam hal ini SMK untuk menciptakan lulusan yang terampil, bukan saja sebagai tenaga kerja tetapi sebagai penyedia lapangan pekerjaan.

(19)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Demikian pula dalam kemandirian dan semangat kewirausahaan menurut tingkat pendidikan, semakin tinggi pendidikan seseorang di Indonesia, justru semakin rendah kemandirian dan jiwa kewirausahaannya. Gambar 1.2 berikut memperlihatkan kemandirian wirausaha menurut tingkat pendidikan:

Sumber : Modifikasi dari www.kopertis5.org

GAMBAR 1.2

KEMANDIRIAN WIRAUSAHA MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN

Berdasarkan Gambar 1.2 lulusan SMA/SMK sekitar 60,87% lebih memilih sebagai karyawan atau buruh dibandingkan menjadi wirausaha yang hanya 15,13%. Sebesar 12,3% memilih buruh tidak tetap dan tetap, serta 11,69% menjadi pekerja kelurga. Tingginya angka lulusan SMA/SMK yang bekerja sebagai buruh atau karyawan menunjukkan rendahnya tingkat kemandirian dan semangat kewirausahaan.

0%

(20)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMK Negeri 1 Bandung merupakan salah satu bagian dari SMK sebagai penghasil tenaga kerja tingkat menengah dengan akreditasi A, terdiri dari berbagai bidang keahlian antara lain akuntansi, administrasi perkantoran, pemasaran dan usaha perjalanan wisata. Bidang keahlian pemasaran merupakan salah satu program keahlian yang menghasilkan lulusan tenaga kerja terampil dan profesional yang siap pakai.

Salah satu tujuan SMK Negeri 1 Bandung adalah membekali peserta didik untuk berkarir mandiri yang mampu beradaptasi di lingkungan kerja sesuai dibidangnya, dan mampu menghadapi perubahan yang terjadi di masyarakat. Namun sepertinya tujuan ini masih belum dapat tercapai sepenuhnya. Hal ini terlihat pada Tabel 1.2 berikut ini :

TABEL 1.2

REKAPITULASI LULUSAN SISWA SMK NEGERI 1 BANDUNG

Tahun Lulus

Program Keahlian Bekerja Wirausaha Melanjutkan Jumlah Jurusan Jumlah Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

2010/ 2011

(21)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPW 34 27 79,41 0 0,00 5 14,71 32 94,12

Jumlah 317 279 88,01 0 0,00 23 7,26 302 95,27

2011/ 2012

Akuntansi 106 88 83,02 0 0,00 11 10,38 99 93,40 Adm. Perkantoran 114 93 81,58 0 0,00 16 14,04 109 95,61 Pemasaran 77 64 83,12 1 1,30 6 7,79 71 92,21

UPW 37 26 70,27 0 0,00 8 21,62 34 91,89

Jumlah 334 271 81,14 1 0,30 41 12,28 313 93,71

2012/ 2013

Akuntansi 147 97 65,99 0 0,00 17 11,56 114 77,55 Adm. Perkantoran 113 89 78,76 0 0,00 6 5,31 95 84,07 Pemasaran 112 77 68,75 1 0,89 9 8,04 87 77,68

UPW 73 59 67,12 1 1,37 14 19,18 74 87,67

Jumlah 445 312 70,11 2 0,45 46 10,34 360 80,90

Sumber: Ketua Bursa Kerja Khusus (BKK) SMKN Program Keahlian Manajemen Bisnis Bandung

Tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa persentase peserta didik lulusan SMK Negeri 1 Bandung yang berwirausaha sangat kecil. Seperti pada peserta didik lulusan tahun 2007/2008, tidak ada lulusan yang berwirausaha. Tahun 2008/2009, 0,30% peserta didik lulusan SMK Negeri 1 Bandung melakukan kegiatan wirausaha, sedangkan pada tahun 2009/2010 hanya 0,45 peserta didik yang melakukan kegiatan wirausaha. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar lulusan SMK Negeri 1 Bandung memiliki motivasi kewirausahaan yang relatif rendah.

(22)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.3 menunjukkan pra penelitian yang dilakukan kepada peserta didik SMK Negeri 1 Bandung program studi keahlian pemasaran mengenai motivasi kewirausahaan dengan responden sebanyak 30 responden :

TABEL 1.3

HASIL PRA PENELITIAN TENTANG MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN SMKN 1 BANDUNG PROGRAM STUDI KEAHLIAN PEMASARAN

Kategori F %

Sangat tinggi 1 3,33

Tinggi 3 10

Sedang 9 30

Rendah 14 46,67

Sangat rendah 3 10

Jumlah 30 100

Pra Penelitian Juni 2012

Tabel 1.3 di atas menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya (56,67%) peserta didik memiliki motivasi kewirausahaan yang relatif rendah. Padahal seharusnya program keahlian pemasaran yang persentase jumlah lulusan yang belum bekerjanya rendah. Karena pada program studi keahlian pemasaran, peserta didik tidak hanya dituntut untuk mengerti pelajaran formal, namun peserta didik dituntut untuk menerapkan jiwa entertpreneur dalam hubungan sosialnya. Kondisi tersebut di atas didukung pula oleh kenyataan bahwa sebagian besar lulusan SMK adalah lebih terdorong untuk mencari pekerjaan sebagai pencari kerja (job seeker) dari pada pencipta lapangan pekerjaan (job creator). (Sumber: www.kopertis5.org).

(23)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengetahuan dalam berwirausaha, permodalan, rendahnya motivasi, minimnya fasilitas dan sarana praktek kewirausahaan disekolah yang dikelola secara profesional sebagai tempat untuk melatih dan mendekatkan siswa pada kondisi yang sebenarnya, serta kurangnya dukungan keluarga dan pengalaman yang dimiliki.

Buchari Alma (2009:2-3) menyebutkan bahwa banyak faktor psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat, sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain sifat agresif, ekspansif, egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat pekerjaan rendah, sehingga mereka tidak tertarik. Landasan filosofis inilah yang menyebabkan rakyat Indonesia tidak termotivasi terjun ke dunia bisnis. Fenomena tersebut mengindikasikan bahwa motivasi kewirausahaan siswa SMK berada pada kategori rendah dalam menghadapi dunia bisnis. Buchari Alma (2009:1) mengemukakan bahwa wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri.

Masalah ini hendaknya menjadi perhatian semua pihak yang memiliki kepentingan bagi masa depan anak bangsa dalam rangka ikut mengatasi angka pengangguran terutama pengangguran terdidik. Sudrajat (2011:13) mengungkapakan tiga upaya yang ditempuh dalam menghadaapi masalah pengangguran yaitu :

(24)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

relative kecil. Jika dibandingkan dengan jumlah pengangguran yang ada. (3) menumbuhkembangkan kewirausahaan.

Dari ketiga upaya diatas, menumbuhkembangkan kewirausahaan merupakan salah satu alternatif yang menjadi tugas utama pendidikan formal. Menumbuhkembangkan kewirausahaan berarti menanamkan nilai-nilai kewirausahaan pada peserta didik melalui proses belajar mengajar, sehingga akan tumbuh jiwa kewirausahaan. Anastasia D. Miranti (2008:5) mengemukakan bahwa :

Salah satu terobosan yang perlu dilakukan untuk mengatasi pengangguran di negeri ini adalah dengan membuka lapangan kerja baru, melatih tenaga-tenaga muda untuk menjadi entrepreneur dalam setiap jenjang pendidikan terutama pendidikan menengah atas (setingkat SMA) dan Perguruan Tinggi adalah hal yang mutlak dilakukan. Menanamkan jiwa atau sikap kewirausahaan harus dilakukan sejak dini, tanpa mempertentangkan apakah kemampuan berwirausaha itu berkat bakat (terlahir) atau hasil pendidikan (terdidik). Selain itu, pendidikan dapat menjadi pendorong kesuksesan berwirausaha.

Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (prakerin) merupakan salah satu inovasi dalam menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan pada program SMK dimana peserta didik melakukan praktek kerja (magang) di perusahaan atau industri yang merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan pelatihan di SMK.

Sebagaimana yang tercantum dalam Kurikulum SMK Departemen Pendidikan Nasional (2004:11) menyebutkan bahwa :

(25)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan, seperti day release, block release, dan sebagainya.

Sedang M. Kamil (2007:78) mengungkapkan bahwa :

Praktek Kerja Industri (magang) merupakan suatu proses pembelajaran yang mengandung unsur “belajar sambil bekerja” (learning by doing), dimana warga belajar akan membiasakan diri untuk mengikuti proses pekerjaan yang sudah biasa dilakukan oleh sumber belajar, fasilitator.

Sementara itu Kamajaya mengungkapkan bahwa “Praktek kerja industri

adalah merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan di SMK (dual system) yang ditujukan untuk memberikan sarana penguasaan kompetensi bagi siswa yang relevan dengan kebutuhan DU/DI dan praktikan diharapkan dapat memiliki wawasan industrialisasi secara utuh”.

Pola pembelajaran di dua tempat seperti ini mutlak dilaksanakan di sekolah

kejuruan. Hal ini seperti pendapat Wena (1997:22) bahwa “bagi lembaga pendidikan

kejuruan praktik industri merupakan suatu keharusan dalam pelaksanaan

pendidikannya”.

Sedang Pakpahan (1997:1) menjelaskan bahwa “praktik industri adalah program bersama antara SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan Dunia Usaha/ Dunia Industri dimana penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar didua tempat yaitu

di sekolah dan di industri”. Dalam melaksanakan praktik industri tersebut SMK

(26)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membangun mental dan memotivasi para siswa untuk berwirausaha. Oleh sebab itu pertumbuhan ekonomi suatu negara utamanya negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, akan dapat berjalan dengan baik apabila dirangsang oleh adanya aktifitas di bidang kewirausahaan.

Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu diadakan suatu penelitian

tentang ” Pengaruh Praktek Kerja Industri terhadap Motivasi Berwirausaha

(Survei pada peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemasaran di SMK Negeri 1 Bandung).

1.2 Identifikasi Masalah

(27)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(a) menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secara layak; (b) meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik; (c) menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab; (d) menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia; (e) menyiapkan peserta didik agar dapat menerapkan dan memelihara hidup sehat, memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan dan seni; (f) menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati; (g) membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi, dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

Namun berdasarkan data yang diperoleh dari Bursa Kerja Khusus (BKK) SMKN 1 Bandung bahwa persentase lulusan yang berwirausaha sangat rendah, dari tahun ke tahun persentase lulusan yang berwirausaha mengalami penurunan, padahal seharusnya program keahlian pemasaran memiliki persentase yang tinggi dan terus meningkat dalam jumlah lulusan yang berwirausaha. Karena pada program studi keahlian pemasaran siswa tidak hanya dituntut untuk mengerti pelajaran formal, namun siswa dituntut untuk menerapkan jiwa entertpreneur dalam hubungan sosialnya.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi masalah penelitian ini diidentifikasi masalah ke dalam tema sentral sebagai berikut :

(28)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diharapkan dapat membangun mental dan memotivasi para siswa untuk berwirausaha.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran pelaksanaan praktek kerja industri pada peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemasaran SMK Negeri 1 Bandung.

2. Bagaimana gambaran motivasi berwirausaha peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemasaran SMK Negeri 1 Bandung.

3. Bagaimana pengaruh pelaksanaan praktek kerja industri terhadap motivasi berwirausaha pada peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemasaran SMK Negeri 1 Bandung.

1.4 Tujuan Penelitian

(29)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Gambaran pelaksanaan praktek kerja industri pada peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemasaran SMK Negeri 1 Bandung.

2. Gambaran motivasi berwirausaha peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemasaran SMK Negeri 1 Bandung.

3. Besarnya pengaruh pelaksanaan praktek kerja industri terhadap motivasi berwirausaha pada peserta didik kelas XII Program Keahlian Pemasaran SMK Negeri 1 Bandung.

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu pendidikan, melalui pendekatan serta metode-metode yang digunakan terutama dalam upaya menggali pendekatan-pendekatan baru dalam aspek strategi pembelajaran yang menyangkut pelaksanaan praktek kerja industri terhadap motivasi berwirausaha peserta didik, sehingga diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi para akademisi dalam mengembangkan teori bidang pendidikan.

(30)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Negeri 1 Bandung dalam mengembangkan strategi pembelajaran guna meningkatkan motivasi kewirausahaan peserta didik.

(31)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh praktek kerja industri terhadap motivasi berwirausaha di SMK Negeri 1 Bandung. Variabel bebasatau independent variabel dalam penelitian ini yaitu praktek kerja industri. Kemudian yang menjadi

variabel terikat atau dependent variabeladalah motivasi berwirausaha. Adapun objek penelitian ini adalahpeserta didik kelas XIIprogram keahlian pemasarantahun ajaran 2013/2014 di SMK Negeri 1 Bandung.

Objek penelitian di SMKN 1 Bandung, yaitu mengenaipengaruh praktek kerja industridanmotivasi berwirausaha.Sedangkan responden yang akan menjadi bahan penelitian adalah peserta didikkelas XIIprogram keahlianpemasarantahun ajaran 2013/2014 di SMK Negeri 1 Bandung.

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, maka pendekatan yang digunakan menurut Husein Umar (2008:45) adalah pendekatan cross sectional, yaitu “Metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu

(32)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2008:2). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dan verifikatif. Seperti yang diungkapkan oleh Travers dalam Husein Umar (2002:21) ”Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain”. Penelitian yang berupa deskriptif ini mempunyai maksud untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan mengenai praktek kerja industri. Sedangkan untuk penelitian verifikatif bermaksud untuk mengetahui kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.

Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Menurut Ker Linger yang dikutip oleh Sugiyono (2010:17)yang dimaksud dengan metode survei adalah:

(33)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat saling mempengaruhi. Dalam hal ini, variabel-variabel tersebut juga dapat disebut sebagai objek penelitian. Suharsimi Arikunto (2009:96), menjelaskan bahwa, “Variabel adalah objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2010:58) “Variabel penelitian pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Dalam suatu penelitian agar bisa dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi variabel.Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi praktek kerja industri (X) terdiri dari aspek kurikulum pembelajaran terdiri dari empat faktor, yaitu (1) modul kerja, (2) strategi personalisasi, (3) sumber belajar dan (4) praktek kerja magang. terhadap motivasi berwirausaha (Y) yang terdiri dari kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan dan kebutuhan akan afiliasi.

(34)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala No

Item bekerja” (learning by doing), dimana

1. Modul Kerja Tingkat ketersediaan

3. Sumber Belajar Tingkat ketersediaan referensi dan alat-alat yang mendukung

(35)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala No

Item

4. Praktek Magang Tingkat peluang dalam

(36)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala No

Item

Tingkat inisiatif Interval 23

b. Umpan balik Tingkat

(37)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala No

(38)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala No

(39)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala No

Item

(40)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Data penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Data primer

Menurut Husein Umar (2008:42) yang dimaksud dengan data primer adalah Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada pelaku langsung atau yang teribat langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu, dengan kata lain data primer diperoleh secara langsung.

Menurut pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari respoden, yaitu dengan cara komunikasi dengan responden dan melakukan observasi.Dalam penelitian ini yang menjadi data primer adalah kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden, sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu peserta didik SMKN 1 Bandung. Selain itu juga data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara terhadap pihak-pihak terkait di SMKN 1 Bandung.

2. Data Sekunder

(41)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

Jenis Data Sumber Data Kategori Data

Tingkat pengangguran di Indonesia tahun 2013

Badan Pusat Statistik 2013 Sekunder Jumlah pengangguran terdidik

tahun 2008-2012

Data dan informasi ketenagakerjaan 2012

Sekunder Kemandirian wirausaha

menurut tingkat pendidikan

Modifikasi dari www.kopertis5.org Sekunder Rekapitulasi tamatan siswa

SMKN Bandung Program Keahlian Manajemen Bisnis

Ketua Bursa Kerja Khusus (BKK) SMKN Bandung Program Keahlian Manajemen Bisnis

Sekunder

Hasil pra penelitian tentang motivasi kewirausahaan smkn 1 bandung program studi keahlian pemasaran

Pra Penelitian 2012 Primer

Tanggapan responden terhadap praktek kerja industri kelas XII program keahlian pemasaran angkatan 2012/2013

Peserta didik kelas XII program keahlian pemasaran angkatan 2013/2014

Primer

Tanggapan responden terhadap motivasi berwirausaha kelas XII program keahlian pemasaran angkatan 2012/2013

Peserta didik kelas XII program keahlian pemasaran angkatan 2013/2014

Primer

Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data 2013

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Anggota Sampel 3.2.4.1Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:130) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2009:115) “Populasi adalah wilayah

(42)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian.

Berdasarkan pengertian populasi di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII program Keahlian Pemasaran SMKN 1 Bandung berukuran 139peserta didik yang dijadikan populasi penelitian yang terlihat pada Tabel 3.3.

TABEL 3.3

DATA POPULASI PESERTA DIDIK KELAS XII PROGRAM STUDI PEMASARAN SMK NEGERI 1 BANDUNG

Peserta didik kelas XII program studi pemasaran

Jumlah

Kelas XII PS 1 35

Kelas XII PS 2 34

Kelas XII PS 3 34

Kelas XII PS 4 36

TOTAL 139

Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data 2013

3.2.4.2Sampel

Menurut Sugiyono (2010:116) menyatakan bahwa, “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Salah satu syarat dalam

penarikan sampel bahwa sampel itu harus bersifat representative, artinya sampel yang digunakan harus mewakili populasi. MenurutArikunto (2010:131) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Agar memperoleh sampel yang

(43)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Keterbatasan biaya 2. Keterbatasan tenaga

3. Keterbatasan waktu yang tersedia.

Maka dari itulah peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Seperti pendapat Sugiyono (2010:116), yang menyatakan bahwa :

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).

Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel, digunakan rumus Slovin dalam Husein Umar(2008:141), yakni ukuran sampel yang merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan presentasi kelongaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel dapat ditolerir atau diinginkan. Dalam pengambilan sampel ini digunakan taraf kesalahan sebesar 10%. Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:

2

1 Ne N n

 

Keterangan:

(44)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu N : Ukuran populasi

e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat

ditolerir (e0,1)

Adapun perhitungan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

N = 140 e = 0.1 Maka :

(hasil pembulatan)

Menurut Winarmo Surakhmad (1998:100) bahwa “Untuk jaminan ada baiknya sampel selalu ditambah sedikit lagi dari jumlah matematik”. Kemudian agar sampel

yang digunakan representatif, maka pada penelitian ini ditentukan sampel yang berjumlah 58 orang. dengan pembagian ukuran sampel masing-masing komunitas sebagai berikut.

TABEL 3.4

UKURAN SAMPEL TIAP KELAS

Kelas Jumlah Populasi Perhitungan Sampel Ukuran Sample

(45)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

XII PS 3 34 58 14,1

139 34

 14

XII PS 4 36 58 15,02

139 36

 15

Total 139 58

Sumber : Pengolahan data 2012

Berdasarkan Tabel 3.4 ukuran sampel penelitian ini sebanyak 58 yang terbagi dalam kelas XII PS 115, kelas XII PS2 dan XII PS 3 14sertakelas XII PS4 15 sampel.

3.2.4.3Teknik Penarikan Sampel

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Sugiyono (2011:116) mengemukakan bahwa: “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel”. Menurut Suharsimi

Arikunto (2009:111) teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Sedangkan menurut Uber Silalahi (2009:236):

Pemilihan sampel atau penarikan sampel (sampling) dapat diartikan sebagai proses memilih sejumlah unit, elemen, atau subjek dari dan yang mewakili populasi untuk dipelajari yang dengannya dapat dibuat generalisasi atau inferensi tentang karakteristik dari satu populasi yang diwakili.

(46)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi unsur sampel. Sehingga digunakan teknik simple random sampling atau pengambilan sampel secara acak tanpa memperhartikan strata.

Setelah memperoleh data dari responden yang merupakan populasi penelitian, penulis mengambil sampel berdasarkan teknik simple random sampling, menurut Sugiyono (2011:120),teknik ini digunakan apabila pengambilan anggota sample dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel. Oleh karena itu hak setiap subjek sama, maka

peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian dengan data yang terkumpul untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner

(47)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanyaan yang mencerminkan pengukuran indikator dari variabel X(praktek kerja industri) dan variabel Y (motivasi berwirausaha).

Kuesioner dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yaitu peserta didik kelas XII program studi pemasaran tahun angkatan 2013/2014. Kuesioner ini mengemukakan beberapa pertanyaan yang mencerminkan pengukuran indikator dari variabel praktek kerja industri (X)dan variabel motivasi berwirausaha (Y). Kemudian memilih alternatif jawaban yang telah disediakan pada masing-masing alternatif jawaban yang dianggap paling tepat.

Langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut: a) Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan.

b) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai dengan alternatif jawaban yang disediakan, sehingga responden hanya memilih jawaban yang tersedia.

(48)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.6.1 Pengujian Validitas

Menurut Sugiyono (2010:172), “Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.

Suharsimi Arikunto (2010:168) mengemukakan bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berati memiliki validitas yang rendah.

Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2009:170)

Keterangan:

(49)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

n = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut:

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel atau (rhitung>rtabel).

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika r hitung lebih kecil dari r tabel atau (rhitung≤ rtabel).

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows.Besarnya koefisien korelasi diinterprestasikan dengan menggunakan Tabel 3.5 dibawah ini :

TABEL 3.5

INTERPRESTASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI

INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN

Antara 0,700 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi

Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang

Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak Tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak Tinggi

Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat Tidak Tinggi Sumber: Suharsimi Arikunto (2009:178)

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Selanjutnya perlu diuji

2

X

2

(50)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf signifikan tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan, diuji dengan rumus statistik t sebagai berikut :

2

1 2

r n r t

 

 ; db = n-2

Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria sebagai berikut:

1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika t hitung > t tabel 2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika t hitung ≤ t tabel

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Adapun variabel yang diuji yaitu praktek kerja industri dan motivasi berwirausaha.Jumlah seluruh responden yang menjadi sampel penelitian ini adalah sebanyak 58 orang, dengan dk = n-2 = 58-2=56 dan tingkat kesalahan 5% maka akan diperoleh rtabel = 0,263.

(51)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL PRAKTEK KERJA INDUSTRI (X)

NO Pernyataan rhitung rtabel Ket.

Praktek Kerja Industri 1. Kurikulum

a. Bahan Belajar Mandiri

1

Peserta didik memiliki lembar kerja prakerin (modul) untuk laporan harian kegiatan prakerin

0,325 0,263 Valid

2

Peserta didik mengisi lembar kerja prakerin (modul) dengan tepat sesuai dengan kegiatan prakerin

0,602 0,263 Valid

3

Keaktifan peserta didik

(pemagang) dalam mempelajari bahan belajar mandiri (modul)

0,354 0,263 Valid

4

Peserta didik (pemagang) mudah dalam mempelajari bahan belajar mandiri (modul)

0,440 0,263 Valid

b. Strategi Personal

5 Peserta didik (pemagang)

bersemangat mengikuti prakerin 0,320 0,263 Valid 6

Peserta didik (pemagang) mampu dan paham dalam menyusun program prakerin

0,522 0,263 Valid

c. Sumber Belajar

7

Ketersediaan buku-buku atau referensi lain dan alat-alat yang mendukung proses pelaksanaan prakerin

0,305 0,263 Valid

8

Buku-buku dan alat-alat yang mendukung proses pelaksanaan prakerin cocok untuk digunakan

0,367 0,263 Valid

9

Peserta didik (pemagang) aktif dalam mencari dan mempelajari sumber belajar untuk kelancaran proses pelaksanaan prakerin

0,443 0,263 Valid

10 Peserta didik (pemagang) mampu

(52)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NO Pernyataan rhitung rtabel Ket.

alat yang tersedia bagi kelancaran proses pelaksanaan prakerin

d. Praktek Magang

11

Peserta didik (pemagang) berkesempatan memunculkan gagasan atau ide baru saat pelaksanaan prakerin

0,443 0,263 Valid

12

Peserta didik (pemagang) mampu dalam menyampaikan pendapat yang berhubungan dengan pekerjaan

0,267 0,263 Valid

Pengelolaan Magang a. Partisipasi dalam Pengelolaan

13

Peserta didik (pemagang) selalu meluangkan waktu dalam mengelola prakerin

0,546 0,263 Valid

15

Peserta didik (pemagang) selalu memiliki dorongan untuk ikut terlibat dalam mengelola prakerin

0,354 0,263 Valid

b. Tanggung Jawab Pengelolaan

16

Peserta didik (pemagang) selalu bertanggungjawab atas kelancaran proses pelaksanaan prakerin

0,320 0,263 Valid

17

Peserta didik (pemagang) selalu mampu mengerjakan tugas-tugas dalam pelaksanaan prakerin

0,536 0,263 Valid

18

Jika menghadapi masalah saat prakerin, peserta didik (pemagang) selalu berupaya memecahkannya dengan waktu yang telah

ditentukan

0,443 0,263 Valid

(53)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Tabel 3.6 pada instrumen variabel praktek kerja industri diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada item ketepatanpeserta didik dalam mengisi lembar kerja prakerin dengan tepat sesuai dengan kegiatan prakerin yang bernilai 0,602sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya tinggi sedangkan nilai terendah terdapat pada item peryataan tentang kemampuan peserta didik dalam menyampaikan pendapatnya yang berhubungan dengan pekerjaanyang bernilai 0,267 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya tidak tinggi.Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel motivasi berwirausaha (Y)dapat dilihat pada Tabel 3.7 sebagai berikut ini :

TABEL 3.7

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL MOTIVASI BERWIRAUSAHA (Y)

NO Pernyataan rhitung rtabel Ket.

Motivasi Berwirausaha 1. Kebutuhan akan prestasi

a. Kreativitas

20

Dorongan dalam diri pemagang untuk melakukan kegiatan wirausaha dengan cara-cara baru yang lebih inovatif.

0,739 0,263 Valid

21

Dorongan dalam diri pemagang untuk mencari peluang agar maju dalam melakukan kegiatan wirausaha

0,746 0,263 Valid

22

Dorongan dalam diri pemagang untuk menindaklanjuti setiap peluang dalam melakukan kegiatan wirausaha.

0,667 0,263 Valid

23

Dorongan dalam diri pemagang untuk berinisiatif dalam melakukan kegiatan wirausaha

(54)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NO Pernyataan rhitung rtabel Ket.

b. Umpan balik

24

Dorongan untuk secepatnya

mendapatkan umpan balik dari bagi keberhasilan wirausaha pemagang di masa yang akan datang.

0,695 0,263 Valid

25

Dorongan untuk mendapatkan umpan balik yang nyata bagi

keberhasilan wirausaha pemagang di masa yang akan datang.

0,772 0,263 Valid

26

Dorongan untuk mendapatkan umpan balik bagi perbaikan wirausaha pemagang di masa yang akan datang

0,739 0,263 Valid

c. Memperhitungkan keberhasilan

27

Dorongan untuk menentukan tujuan berwirausaha yang dapat dicapai dalam melakukan kegiatan wirausaha.

0,663 0,263 Valid

28

Dorongan untuk menghadapi setiap perubahan yang terjadi dalam melakukan kegiatan wirausaha.

0,778 0,263 Valid

29

Dorongan dalam diri pemagang untuk mempertanggungjawabkan setiap hasil kegiatan wirausaha yang telah dilakukan

0,670 0,263 Valid

30

Dorongan dalam diri pemagang untuk mencapai tujuan

berwirausaha dengan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.

0,738 0,263 Valid

d. Menyatu dengan tugas

31

Dorongan dalam diri pemagang untuk berkomitmen terhadap setiap kegiatan wirausaha yang

dilakukan.

0,757 0,263 Valid

32

Dorongan dalam diri pemagang untuk berkomitmen terhadap setiap kegiatan wirausaha yang

dilakukan.

0,638 0,263 Valid

(55)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NO Pernyataan rhitung rtabel Ket.

untuk berdisiplin terhadap setiap kegiatan wirausaha yang

dilakukan.

Kebutuhan Akan Kekuasaan c. Mempengaruhi dan mengendalikan orang lain 34

Dorongan yang kuat dalam diri pemagang untuk bersaing dengan orang lain dalam hal berwirausaha.

0,635 0,263 Valid

35

Dorongan dalam diri pemagang untuk lebih baik dari orang lain dalam berwirausaha.

0,667 0,263 Valid

36

Dorongan dalam diri pemagang untuk mempengaruhi orang lain dengan tetap menjaga prestasi wirausahanya.

0,532 0,263 Valid

d. Respon terhadap masalah-masalah organisasi

37

Dorongan dalam diri pemagang untuk cepat tanggap terhadap setiap permasalahan yang timbul dalam proses kegiatan wirausaha

0,784 0,263 Valid

38

Dorongan dalam diri pemagang untuk aktif melaksanakan setiap kebijakan yang ada dalam proses kegiatan wirausaha.

0,731 0,263 Valid

39

Dorongan dalam diri pemagang untuk mencari solusi dalam menghadapi setiap permasalahan yang timbul dalam proses kegiatan wirausaha.

0,716 0,263 Valid

Kebutuhan Akan Afiliasi

a. Kebutuhan akan perasaan diterima (sense of belonging)

40

Dorongan dalam diri pemagang untuk menciptakan hubungan yang saling menyenangkan dengan orang lain

0,612 0,263 Valid

41

Dorongan dalam diri pemagang untuk membina hubungan yang saling menyenangkan dengan orang lain.

0,621 0,263 Valid

(56)

Dewi Nur Fatimah, 2014

Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NO Pernyataan rhitung rtabel Ket.

untuk mengembangkan hubungan yang saling menyenangkan dengan orang lain

b. Kebutuhan akan perasaan dihormati (sense of important) 43

Dorongan dalam diri pemagang untuk saling menghargai prestasi kerja orang lain.

0,647 0,263 Valid

44

Dorongan dalam diri pemagang untuk mengakui kelebihan orang lain.

0,731 0,263 Valid

45

Dorongan dalam diri pemagang untuk memberikan masukan kepada orang lain dengan santun.

0,571 0,263 Valid

c. Kebutuhan akan perasaan diikutsertakan (sense of participation) 46

Dorongan dalam diri pemagang untuk melakukan kerja sama dengan orang lain.

0,375 0,263 Valid

47

Dorongan dalam diri pemagang untuk memberikan empati kepada orang lain

0,633 0,263 Valid

48

Dorongan dalam diri pemagang untuk membantu orang lain yang berada dalam kesulitan.

0,753 0,263 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014 (Menggunakan SPSS 16,00 For Windows)

Gambar

TABEL 1.1 JUMLAH PENGANGGURAN TERDIDIK
GAMBAR 1.2 KEMANDIRIAN WIRAUSAHA MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
TABEL 1.2 REKAPITULASI LULUSAN SISWA SMK NEGERI 1 BANDUNG
Tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa persentase peserta didik lulusan SMK
+7

Referensi

Dokumen terkait

Simulasi perhitungan unjuk kerja radio link system merupakan suatu program yang berfungsi sebagai program bantu yang memungkinkan kita untuk merancang sebuah radio link

kesehatan jiwa mengingat pentingnya perawatan spiritual tidak hanya untuk pasien tetapi juga untuk perawat sebagai terapis. Penelitian ini bertujuan untuk menilai

Excellent results show that the presented method is better than traditional phase correlation matching methods based on surface fitting in these aspects of accuracy and

ESRON LUBIS (100304025) dengan judul skripsi “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAN PERSEPSI NELAYAN TERHADAP PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN ( Kasus : Desa

Terutama pada motor induksi yang baru didatangkan, pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah motor induksi teresebut sesuai dengan standart maupun sesuai dengan pesanan,

[r]

jurusan Multimedia SMK Saraswati Salatiga meningkat dari 46.15% pada siklus I dan dikategori sedang, meningkat pada siklus II menjadi 75.78% dan dikategori tinggi. Kata

Akar bayam ini mengalami pertumbuhan yang dibentuk oleh xilem primer pada penampang melintang dan posisi lateral terhadap xilem dan floem pada akar dengan bentuk poliark,