• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI SISWA TERHADAP KINERJA GURU KOMPETENSI PROFESIONAL PADA PELAJARAN PEMELIHARAAN BATERAI DI SMK NEGERI 6 KUNINGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI SISWA TERHADAP KINERJA GURU KOMPETENSI PROFESIONAL PADA PELAJARAN PEMELIHARAAN BATERAI DI SMK NEGERI 6 KUNINGAN."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI SISWA TERHADAP KINERJA GURU KOMPETENSI PROFESIONAL PADA PELAJARAN

PEMELIHARAAN BATERAI DI SMK NEGERI 6 KUNINGAN

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Teknik Mesin

oleh

SAEFUL BAHRI NIM 0907258

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

PERSEPSI SISWA TERHADAP KINERJA GURU KOMPETENSI PROFESIONAL PADA PELAJARAN

PEMELIHARAAN BATERAI DI SMK NEGERI 6 KUNINGAN

oleh SAEFUL BAHRI

NIM 0907258

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Teknik Mesin

© SAEFUL BAHRI 2014

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA OKTOBER 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

iii

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Sistematika Penyusunan ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 8

B. Kajian Pustaka ... 8

C. Kerangka Konsep ... 28

D. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 30

(5)

iv

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian ... 34

D. Alur Penelitian ... 35

E. Instrumen Penelitian ... 36

F. Judgement ... 39

G. Teknik Pengumpulan Data ... 39

H. Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A.Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 42

1. Pemaparan Data Penguasaan SK dan KD mata Pelajaran yang Diampu .... 44

2. Pemaparan Data Pengembangan Materi pembelajaran yang Diampu Secara Kreatif ... 47

3. Pemaparan Data Pengembangan Keprofesionalan Secara Berkelanjutan dengan Melakukan Tindakan Reflektif ... 49

4. Pemaparan Data Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Mengembangkan Diri ... 52

5. Pemaparan Data Penyampaian Materi Pembelajaran ... 55

6. Pemaparan Data Respon Guru Terhadap Kesulitan Belajar Siswa ... 58

7. Pemaparan Data Penguasaan Materi yang Disampaikan ... 60

B.Pembahasan ... 64

1. Pembahasan Penguasaan SK dan KD mata Pelajaran yang Diampu ... 64

2. Pembahasan Pengembangan Materi pembelajaran yang Diampu Secara Kreatif ... 65

3. Pembahasan Pengembangan Keprofesionalan Secara Berkelanjutan dengan Melakukan Tindakan Reflektif ... 65

4. Pembahasan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Mengembangkan Diri ... 66

5. Pembahasan Penyampaian Materi Pembelajaran ... 67

6. Pembahasan Respon Guru Terhadap Kesulitan Belajar Siswa ... 67

7. Pembahasan Penguasaan Materi yang Disampaikan ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

A.Kesimpulan ... 69

B.Saran ... 70

(6)

v

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN-LAMPIRAN 74

DAFTAR TABEL

Tabel Hal.

1.1 Pengolahan Data Persepsi Guru Terhadap Kinerja Diri Sendiri ... 3

2.1 SK dan KD Pemeliharaan Baterai ... 28

3.1 Perincian Jumlah Populasi ... 31

3.2 Instrumen Penelitian ... 37

3.3 Interpretasi Prosentase ... 41

4.1 Pengolahan Data Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru ... 42

4.2 Pengolahan Data Penguasaan SK dan KD Mata Pelajaran yang Diampu ... 43

4.3 Pengolahan Data Indikator Penguasaan SK dan KD Mata Pelajaran yang Diampu ... 44

4.4 Pengolahan Data Pengembangan Materi Pembelajaran yang Diampu Secara Kreatif ... 46

4.5 pengolahan Data Indikator Pengembangan Materi Pembelajaran yang Diampu Secara Kreatif... 46

4.6 Pengolahan Data Pengembangan keprofesionalan Secara Berkelanjutan dengan Melakukan Tindakan Reflektif ... 48

4.7 Pengolahan Data Indikator Pengembangan Keprofesionalan Secara Berkelanjutan dengan Melakukan Tindakan Reflektif ... 49

4.8 Pengolahan Data Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Mengembangkan Diri ... 51

4.9 Pengolahan Data Indkator Pemanfatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Mengembangkan Diri ... 52

4.10 Pengolahan Data Penyampaian Materi Pembelajaran... 53

4.11 Pengolahan Data Indikator Penyampaian Materi Pembelajaran ... 54

(7)

vi

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.13 Pengolahan Data Indikator Respon Guru Terhadap Kesulitan Belajar Siswa

... 56

4.14 Pengolahan Data Penguasaan Materi yang Disampaikan ... 58

4.15 Pengolahan Data Indikator Penguasaan Materi yang Disampaikan ... 58

DAFTAR GAMBAR Gambar Hal. 1.1 Grafik Prosentase Persepsi Guru Terhadap Kinerja Diri Sendiri ... 3

2.1 Proses Terjadinya Persepsi ... 11

2.2 Variabel Psikologis diantara Rangsangan dan Tanggapan... 12

3.1 SMK Negeri 6 Kuningan ... 30

3.2 Nomogram Harry King ... 32

3.3 Desain Penelitian ... 34

3.4 Alur Penelitian ... 36

4.1 Grafik Prosentase Persepsi Siswa terhadap Kinerja Guru ... 43

4.2 Grafik Prosentase Penguasaan SK dan KD Mata Pelajaran yang Diampu ... 44

4.3 Grafik Prosentase Pengembangan Materi Pembelajaran yang Diampu Secara Efektif ... 46

4.4 grafik prosentase pengembangan Keprofesionalan Secara Berkelanjutan dengan Melakukan Tindakan Reflektif ... 49

4.5 Grafik Prosentase Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Mengembangkan Diri ... 51

4.6 Grafik Prosentase Penyampaian Materi Pembelajaran ... 53

4.7 Grafik Prosentase Respon Guru Terhadap Kesulitan Belajar Siswa ... 56

(8)

vii

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal.

1. Surat Tugas Pembimbing I ... 71

2. Surat Tugas Pembimbing II ... 72

3. Lembar Bimbingan Skripsi Pembimbing I ... 73

4. Lembar Bimbingan Skripsi Pembimbing II ... 74

5. Lembar ACC Seminar Skripsi Tahap 1 ... 77

6. Surat Undangan Seminr Skripsi Tahap 1 ... 78

7. Berita Acara Seminar Skripsi Tahap 1 ... 79

8. Surat Keterangan Judgement ... 80

9. Surat Pengantar Penelitian Skripsi ... 81

10. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... 82

11. Lembar ACC Seminar Skripsi Tahap 2 ... 83

12. Surat Undangan Seminr Skripsi Tahap 2 ... 84

13. Berita Acara Seminar Skripsi Tahap 2 ... 85

14. Lembar ACC Ujian Sidang ... 86

15. Angket Penelitian Persepsi Guru Terhadap Kinerja Diri Sendiri ... 87

16. Kisi-kisi Penelitian Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru ... 95

17. Angkat Penelitian Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru ... 96

18. Rekap Data Persepsi Guru Terhadap Kinerja Diri Sendiri... 98

19. Rekap Data Prosentase Persepsi Guru Terhadap Kinerja Diri Sendiri ... 107

20. Rekap Data Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru... 116

(9)

viii

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

22. Rekap Data Prosentase Indikator Menguasai SK dan KD Mata Pelajaran yang

Diampu ... 121

23. Rekap Data Prosentase Indikator Mengembangkan Materi Pembelajaran yang

Diampu Secara Kreatif ... 122

24. Rekap Data Prosentase Indikator Mengembangkan Keprofesionalan Secara

Berkelanjutan dengan Melakukan Tindakan Reflektif ... 123

25. Rekap Data Prosentase Indikator Memanfaatkan Teknologi Informasi dan

Komunikasi untuk Mengembangkan Diri ... 124

26. Rekap Data Prosentase Indikator Penyampaian Materi Pembelajaran ... 125

27. Rekap Data Prosentase Indikator Respon Guru Terhadap Kesulitan Belajar

Siswa ... 126

(10)

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Saeful Bahri (2014). Persespsi Siswa terhadap Kinerja Guru Kompetensi Propesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan. Departemen Pendidikan Teknik Mesin. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Guru profesional harus menguasai kompetensi guru yang terdiri dari kompetensi pedagodik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Idealnya guru memenuhi keompetnsi tersebut dengan 100%, tetapi guru juga manusia biasa yang tidak sempurna. Persepsi siswa terhadap kinerja guru merupakan salah satu cara mengetahui ketercapaian kompetensi guru menurut persepsi siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan terhadap 91 responden siswa kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 6 Kuningan. Pengumpulan data dalam penelitiaan ini yaitu dengan menggunakan angket yang ditujukan kepada siswa untuk mendapatkan data mengenai persepsi siswa terhadap kinerja guru. Hasil pengolahan, analisis, dan pengujian data maka diperoleh hasil persepsi siswa terhadap kinerja guru kompetensi profesional pada pelajaran pemelihraan baterai di SMK Negeri 6 Kuningan sebagai berikut: (1) 55,84% (sebagian besar) siswa mempersepsi baik; (2) 21,29% (sebagian kecil) siswa mempersepsi cukup; (3) 20,19% (sebagian kecil) siswa mempersepsi sangat baik; (4) 2,47% (sebagian kecil) siswa mempersepsi kurang; (5) 0,21% (sebagian kecil) siswa mempersepsi sangat kurang. Guru dan pihak sekolah harus sama-sama meningkatkatkan kualitas dan kuantitas faktor pendukung yang menunjang ketercapaian kompetensi guru.

(11)

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstract

Saeful Bahri (2014). Perception Students to Teacher Performance Competency propesional on Battery Maintenance Lessons in SMK Negeri 6 Kuningan.

Department of Mechanical Engineering Education. Faculty of Technology and Vocational Education. Indonesia University of Education. Bandung. Professional teachers must master teacher competency comprising pedagodik

competence, personal competence, social competence and professional

competence. Ideally, the teacher meets with a 100 % keompetnsi, but teachers also

ordinary people who are not perfect. Students' perception of the performance of

teachers is one way to determine the achievement of competence of teachers

according to student perceptions. The method used in this research is descriptive

quantitative approach. The study was conducted on 91 students of class XI

respondents Light Vehicle Engineering department at SMK Negeri 6 Kuningan.

Collecting data in this penelitiaan is by using a questionnaire addressed to the

students to obtain data on student perceptions of teacher performance. The results

of the processing, analysis, and testing of the data of the obtained results on the

performance of the teacher student 's perception of professional competence in the

subject in battery maintenance lessons in SMK Negeri 6 Kuningan as follows: (1)

55.84 % (most ) students perceive good; (2) 21.29 % (fraction) students perceive

enough; (3) 20.19 % (fraction) students perceive very well; (4) 2.47% (fraction)

students perceive less; (5) 0.21 % (fraction) of students perceiving very less.

Teachers and schools should be equally increase the quality and quantity of the

supporting factors that support the achievement of the competence of teachers

.

(12)

1 Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai peran penting dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru yang profesional diharapkan mampu

berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia

yang bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, unggul dalam ilmu pengetahuan

dan teknologi, memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, dan

berkepribadian. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan

masyarakat, bangsa, dan negara, sebagian besar ditentukan oleh guru. Seorang

guru adalah tenaga pengajar yang harus mempunyai dasar-dasar ilmu

kependidikan, tujuan dan karakteristik tertentu. Guru memiliki tugas untuk

mengajar, sebagai mentor dan rekan siswa di dalam proses belajar mengajar.

Tugas guru sangat berperan aktif dalam melaksanakan pembelajaran, di

samping itu siswa juga ikut berperan selama proses belajar mengajar. Guru

memiliki tugas untuk menyampaikan materi kepada siswa, oleh karena itu

guru harus bisa menyampaikan materi tersebut dengan jelas supaya siswa

mengerti. Banyak cara manyampaikan materi kepada siswa, bisa dengan cara

klasikal seperti menggunakan metode ceramah, maupun cara modern seperti

metode ceramah dengan power point maupun animasi, sehingga dalam

penyampaian materi guru dapat memotivasi siswa untuk belajar menjadi

tinggi.

Guru dituntut untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswanya,

sehingga siswa dapat dengan mudah mengerti dan memahami materi yang

disampaikan. Para siswanya juga demikian, di mana posisi mereka sebagai

objek langsung dari proses belajar mengajar, sehingga mereka dapat secara

langsung mengamati guru atau pengajar. Guru merupakan kunci bagi

peningkatan mutu pendidikan, di mana untuk meningkatkan mutu pendidikan

(13)

2

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terbuka dan menerima penilaian siswa terhadap performansinya dalam

mengajar. Kondisi seperti ini membuat bervariasinya kinerja guru selama

proses belajar mengajar berlangsung sesuai dengan keinginan dan kemampuan

gurunya sendiri dengan tetap untuk mencapai tujuan dalam proses belajar

mengajar. Berkenaan dengan proses tersebut dimana guru sebagai tenaga

pengajar dengan siswa sebagai yang diajar harus terjadi kesinambungan

diantara keduanya.

Menurut Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

dan diperjelas oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun

2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, guru

profesional harus menguasi beberapa kompetensi guru, seperti kompetensi

pedagodik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi

profesional. Keprofesionalan guru perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara

terus menerus dan proporsional menurut jabatan fungsional guru. Selain itu agar

fungsi dan tugas yang melekat pada jabatan fungsional guru dilaksanakan sesuai

dengan aturan yang berlaku, maka diperlukan penilaian kinerja guru yang

menjamin terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas di semua jenjang

pendidikan.

Kenyataanya di lapangan tidak semua guru memenuhi kriteria dari

kompetensi guru tersebut, dari hasil temuan kami selama melaksanakan program

pengalaman lapangan di salah satu SMK Negeri di Kuningan dan penelitian

awal kepada para guru produktif terdapat kesenjangan antara kompetensi ideal

yang harus dimiliki oleh seorang guru dengan kompetensi real yang ada.

Berdasarkan hasil penelitian awal kepada para guru didapat data bahwa guru

didapat data presentase kinerja guru sebagai berikut, sedangkan data lengkap

(14)

3

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1

Pemaparan Data Persepsi Guru Terhadap Kinerja Diri Sendiri

NO ASPEK YANG

DITELITI

PILIHAN (%)

Sangat

Baik

Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang

1 Kompetensi guru

keseluruhan

27,38 36,91 35,48 0,24 0

2 Kompetensi

pedagodik

23,42 39,64 36,94 0 0

3 Kompetensi

kepribadian

25,64 42,31 32,05 0 0

4 Kompetensi sosial 42,59 22,22 33,33 1,85 0

5 Kompetensi

profesional

30,30 33,33 36,36 0 0

(Sumber: Hasil Penelitian)

0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 30.00% 35.00% 40.00% 45.00%

Keseluruhan Pedagodik Kepribadian Sosial Profesional

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

(15)

4

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 1.1 Grafik Prosentase Persepsi Guru Terhadap Kinerja Diri Sendiri

(Sumber: Hasil Penelitian)

Sementara berdasarkan pengamatan penyusun kekurangan guru dalam

kompetensi pedagodik diantaranya guru jarang mempersiapkan silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran sebeleum memulai

kegiatan belajar mengajar, guru hanya menyiapkan materi dan alat evaluasi.

Selain itu guru jarang menggunakan teknologi seperti internet untuk

memperkaya materi bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa.

Kekurangan guru dalam kompetensi kepribadian diantaranya guru memiliki

etos kerja yang kurang yang dikarenakan kurangnya alat dan bahan untuk proses

kegiatan belajar mengajar. Sedangkan kekurangan guru dalam kompetensi sosial

antara lain kurangnya komunikasi yang baik antara guru dengan pembuat

kebijkan yang terkadang menghambat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,

serta kurangnya kedekatan secara emosional antara guru dengan siswa yang

mempengaruhi kenyamanan siswa saat belajar. Kekurangan guru dalam

kompetensi profesional diantaranya guru menyampaikan materi dengan cara

tradisional, jarang melakukan variasi dalam mengajar baik metode mengajar

maupun alat dan bahan yang digunakan yang akan meningkatkan semangat

belajar siswa, selain itu guru jarang menggunakan teknologi (laptop, infocus,

maupun internet) untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar.

Atas dasar pengalaman kami di lapangan saat melaksanakan program

pengalaman lapangan, maka kami tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Persepsi Siswa terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah untuk memperjelas permasalahan yang

kemungkinan timbul dari penelitian. Identifikasi masalah juga berguna untuk

memperjelas suatu objek dalam hubungannya dengan situasi tertentu, suatu

masalah atau bukan, identifikasi masalah perlu dibuat untuk memperjelas

(16)

5

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penyusun mengidentifikasikan beberapa masalah yang timbul pada saat

observasi awal (saat melakukan Program Pengalaman Lapangan) di SMK

Negeri 6 Kuningan, dan merujuk hasil penelitian awal kepada guru, antara lain

mencakup:

1. Guru jarang mempersiapkan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) dan skenario pembelajaran sebelum memulai kegiatan belajar

mengajar, guru hanya menyiapkan materi dan alat evalusi.

2. Guru jarang menggunakan teknologi seperti internet untuk memperkaya

materi bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa.

3. Guru memiliki etos kerja yang kurang yang dikarenakan kurangnya alat dan

bahan untuk proses kegiatan belajar mengajar.

4. Kurangnya komunikasi yang baik antara guru dengan pembuat kebijkan

yang terkadang menghambat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

5. Kurangnya kedekatan secara emosional antara guru dengan siswa yang

mempengaruhi kenyamanan siswa saat belajar.

6. Guru menyampaikan materi dengan cara tradisional, jarang melakukan

variasi dalam mengajar baik metode mengajar maupun alat dan bahan yang

digunakan, yang akan meningkatkan semangat belajar siswa.

7. Guru jarang menggunakan teknologi (laptop, infocus, maupun internet)

untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar.

C. Pembatasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi dengan batasan masalah sebagai

berikut:

1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan

di SMK Negeri 6 Kuningan.

2. Aspek yang diteliti adalah persepsi siswa terhadap kinerja guru yang

mengajar pelajaran pemeliharaan baterai.

3. Kinerja guru yang diteliti hanya salah satu dari empat (pedagodik, sosial,

kepribadian dan profesional) kompetensi inti guru, yaitu hanya kompetensi

(17)

6

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Kompetensi profesional guru yang dipersepsi siswa hanya pada mata

pelajaran pemelihraan baterai.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

diuraikan sebelumnya, maka permasalahan penelitian perlu dirumuskan secara jelas dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: “Bagaimana Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional Guru pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

persepsi siswa terhadap kinerja guru pada pelajaran pemeliharaan baterai di

SMK Negeri 6 Kuningan, sedangkan tujuan khususnya adalah:

1. Mengetahui hasil persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru.

2. Mengetahui kekurangan guru dalam kompetensi profesional, sehingga

menjadi bahan masukan untuk meningkatkan kompetensinya.

3. Mengetahui kelebihan guru dalam kompetensi profesional, sehingga hal baik

tersebut bisa ditingkatkan dan ditularkan ke guru-guru yang lainnya.

4. Mengetahui solusi yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan

kompetensi profesionalnya.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi siswa yang menjadi sampel penelitian:

a. Menjadi media aspirasi dalam memberikan penghargaan terhadap guru.

b. Menjadi media aspirasi dalam menyalurkan kritik terhadap guru.

c. Bisa mendapatkan pelayanan pendidikan yang lebih baik dari guru.

d. Bisa meningkatkan semangat belajar di sekolah.

e. Bisa meningkatkan hasil belajar di sekolah.

(18)

7

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Menjadi raport atas kompetensi profesionalnya selama melaksanakan

tugasnya.

b. Menjadi bahan rujukan untuk memperbaiki kompetensi profesionalnya.

c. Menjadi alat ukur untuk mengukur keberhasilan seorang guru.

3. Bagi SMK tempat penelitian

a. Menjadi bahan rujukan untuk mengetahui kinerja guru.

b. Menjadi teguran untuk menyediakan alat dan bahan yang lebih memadai

bagi guru dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar yang

lebih baik.

4. Bagi penyusun

a. Mengetahui kompetensi ideal seorang guru profesional.

b. Mengetahui kondisi real kompetensi profesional guru di lapangan.

c. Mengetahui kesulitan seorang guru untuk menjadi guru profesional.

G. Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan berguna untuk memperjelas urutan penyusunan

yang terdapat pada skripsi ini, yang terdiri dari bab I sampai dengan bab V.

sistematika penyusunan skripsi ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Bab I yaitu tentang Pendahuluan, yang meliputi; latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan massalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat peleitian, dan sistematika penyusunan.

2. Bab II yaitu tentang Kajian Pustaka, yang meliputi: penelitian terdahulu

yang relevan, kajian pustaka, kerangka konsep, dan hipotesis penelitian.

3. Bab III yaitu tentang Metodologi Penelitian, yang meliputi: lokasi dan

subjek peneltian (populasi dan sampel), desain penelitian, metode penelitian,

alur penelitian, instrumen penelitian, judgement, teknik pengumpulan data

dan análisis data.

4. Bab IV yaitu tentang Hasil Penelitian dan pembahasan, yang meliputi:

deskripsi data hasil penelitian dan pembahasan.

5. Bab V yaitu tentang Kesimpulan dan Saran, yang meliputi; kesimpulan dan

(19)

8

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

(20)

30 Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian yang kami lakukan ini berlokasi di SMK Negeri 6 Kuningan,

yang beralamat di Jl. Raya Sindang Kempeng, Kecamatan Pancalang,

Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, Kode Pos 45554.

Gambar 3.1 SMK Negeri 6 Kuningan

(Sumber: Dokumen Pribadi)

2. Subjek Penelitian

a. Populasi

Suharsimi Arikunto (2003: 130) mengungkapkan bahwa “Populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti

semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi”

(21)

31

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI, jurusan

teknik kendaraan ringan, SMK Negeri 6 Kuningan, dengan rincian sebagai

berikut:

Tabel 3.1

Perincian Jumlah Populasi

KELAS JUMLAH

XI TKR 1

XI TKR 2

XI TKR 3

35 orang

35 orang

35 orang

Total 105 orang

(Sumber: Tata Usaha SMK Negeri 6 Kuningan)

b. Sampel

Sudjana (2010: 6) mengungkapkan bahwa “Sampel sebagai sebagian

yang diambil dari populasi. Jadi jelas bahwa sampel adalah sebagian dari

jumlah keseluruhan populasi yang ada”. Mengenai jumlah sampel, S.

Nasution (2011: 101) menjelaskan bahwa “Tidak ada aturan yang tegas

tentang jumlah sampel yang dipersyaratkan untuk suatu penelitian dari

populasi yang tersedia, juga tidak ada batasan yang jelas apa dimaksud

dengan sampel yang besar dan yang kecil”.

Sementara pendapat lain tentang sampel diungkapkan oleh S. Nasution

(2011: 101-102) yang menyatakan

(22)

32

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sementara Suharsimi Arikunto (2006: 107) mengungkapkan

pendapatnya tetang populasi bahwa

Untuk ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjek populasi besar atau lebih dari 100 orang maka diambil antara 10-15% atau 20-25%.

Cara pengambilan sampel menurut Nomogram Harry King adalah

dengan menarik garis jumlah populasi ke % tingkat kesalahan, sehingga

akan didapat jumlah % populasi yang harus diambil kemudian dikalikan

dengan faktor pengali.

Gambar 3.2 Nomogram Harry King

(Sumber: Sugoyono 2013: 129)

Berdasarkan penjelasan mengenai sampel terutama berkaitan dengan

jumlah sampel yang akan diambil, maka penyusun menentukan teknik

(23)

33

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini menggunakan metode Nomogram Harry King, Jumlah

populasi 105 orang, tingkat kesalahan 5% (tingkat kebenaran 95%), dan

faktor pengali untuk tingkat kebenaran 95% adalah 1,195, prosentase

populasi yang diambil adalah 72%, maka sampel yang diambil dapat dicari

melalui perhitungan berikut:

S = Sampel = N% X P X MF

N% = Prosentase populasi yang diambil = 72%

P = Jumlah populasi = 105 orang

MF = Multiplied factor/faktor pengali = 1,195

S = 72% X 105 X 1,195

= 0,72 X 105 X 1,195

= 75,6 X 1,195

= 90.35 dan dibulatkan menjadi 91 orang

Jumlah populasi yang 91 orang kemudian dibagi tiga kelas, sehingga

akan ada dua kelas yang masing-masing diambil sampel 30 orang dan satu

kelas yang diambil sampelnya 31 orang.

B. Desain Penelitian

Suharsimi Arikunto (2006: 79) mengungkapkan bahwa “Desain penelitian

adalah cara mengadakan penelitian dengan menunjukkan jenis dan tipe

penelitian yang diambil”.

Desain penelitian adalah alur pikiran mengenai objek penelitian dalam

sebuah proses penelitian. Desain penelitian dibuat untuk memperjelas langkah

atau alur penelitian dengan menggunakan kerangka penelitian sebagai tahapan

kegiatan penelitian secara keseluruhan. Untuk memperjelas gambaran variabel

penelitian maka disusun secara skematis dalam bentuk desain penelitian,

(24)

34

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan

= Arah Penelitian = Proses Penelitian = Lingkup penelitian

Gambar 3.3 Desain penelitian

(Sumber: Dokumen Pribadi)

C. Metode Penelitian

Koentjaraningrat (1997: 7) mengungkapkan pendapat tentang pengertian

metode penelitian bahwa “Metode (Yunani: methodos) adalah cara atau jalan.

Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara

kerja, yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu

yang bersangkutan”.

Pendapat lain tentang metode penelitian diungkapkan oleh Winarno

Surakhmad (1985: 131) yang menyatakan bahwa

Metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikkan serta dari situasi penyelidikan.

Persepsi Siswa Tentang Kinerja Guru Kompetensi Profesional Pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai

Aspek yang diungkap adalah kinerja guru kompetensi profesional

Siswa SMK Negeri 6

Kuningan Kelas XI

yang Telah Belajar

Pemeliharaan Baterai

Hasil Penelitian

Pembahasan

(25)

35

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah-langkah yang harus

ditempuh dalam kegiatan penelitian agar pengetahuan yang akan dicapai dari

suatu penelitian dapat memenuhi harga ilmiah. Penelitian ini bertujuan

mendapatkan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta sifat–sifat

dan hubungan antar fenomena yang diamati yang sedang berlangsung saat ini.

Winarno Surakhmad (2008: 56) mengungkapkan untuk membedakan

metode deskriptif dengan metode lainnya, ada sifat-sifat tertentu yang

dipandang sebagai ciri dari metode deskriptif ini, yaitu :

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode yang bercirikan deskriptif analitis).

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif, metode ini digunakan karena sejalan dengan maksud

penelitian yaitu untuk memecahkan dan mengungkapkan permasalahan yang

ada pada saat melakukan penelitian mengenai persepsi siswa tentang kinerja

guru kompetensi profesional pada pelajaran pemeliharaan baterai di SMK

Negeri 6 Kuningan.

Supaya pengumpulan data untuk penelitian berjalan efektif, maka

penyusun bertindak sebagai observer utama dalam penelitian. Penyusun

bertindak sebagai instrumen penelitian, maka penyusun akan langsung terjun

ke lapangan untuk mengadakan observasi berupa menyebar angket langsung

ke responden yang merupakan subjek penelitian.

Penyusun berusaha memperoleh gambaran secara sistematis tentang

“Persepsi Siswa terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran

Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan”.

(26)

36

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alur penelitian dibuat untuk menggambarkan proses penelitian yang akan

dilakukan, dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.4 Alur Penelitian

(Sumber: Dokumen Pribadi)

E. Instrumen Penelitian

Dalam pengumpulan data digunakanlah metode angket atau kuesioner.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 194) mengungkapkan

Start

Pelaksanaan Penelitian (Pengumpulan Data)

Kesimpulan dan Saran Hasil Penelitian Observasi Awal (PPL)

Mengidentifikasi Masalah

Menentukan Variabel Menentukan Subjek Penlitian

Menyusun Instrumen Judul Penelitian

Finish

(27)

37

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ai ketahui. Kuesioner dipakai untuk menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner.

Instrumen yang penyusun gunakan adalah angket tertutup dengan lima

tingkat penilaian, karena jawaban dari angket tersebut sudah disediakan,

sehingga responden tinggal memilih. Angket yang penyusun gunakan termasuk

angket tidak langsung, karena responden menjawab tentang orang lain, yaitu

siswa menjawab pertanyaan tentang kinerja guru. Bentuk angket yang penyusun

gunakan adalah Rating-scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pernyataan diikuti

oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan. Dalam hal ini

tingkatan tentang kinerja guru mulai dari sangat baik, baik, cukup, kurang

hingga sangat kurang.

Melalui angket diharapkan diperoleh data utama yang berhubungan dengan

masalah penelitian yang ditujukan pada kinerja guru kompetensi profesional

pada pelajaran pemeliharaan baterai di SMK Negeri 6 Kuningan. Angket yang

dipilih dalam penelitian ini adalah angket tertutup dan menggunakan skala

Likert. Pembobotan skala Likert ini terdiri dari lima tingkatan penilaian, dari

sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju, seperti terlihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 3.2

Instrumen Penelitian

ARAH

PERTANYAAN

BOBOT PENILAIAN

Sangat

Baik

Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

(Sumber: Dokumen Pribadi)

S Nasution (1987: 89) mengungkapkan pertimbangan dari penggunaan

(28)

38

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Skala Likert mempunyai reabilitas tinggi dalam meninstrukturkan manusia berdasarkan intensitas tertentu.

2. Skala Likert sangat luwes dan fleksibel, lebih fleksibel dari pada teknik pengukuran lainnya.

Suharsimi Arikunto (2010: 195) mengungkapkan keuntungan penggunaan instrumen angket adalah:

1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden.

4. Dapa dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.

5. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Sedangkan kelemahan kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulang untuk memberikan kembali kepadanya.

2. Sering sukar dicari validitasnya.

3. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.

4. Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. Menurut penelitian, angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20% (Anderson).

5. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.

Sementara Sugiyono (2012: 201) mengungkapkan keuntungan penggunaan

instrumen angket adalah:

Pertanyaan tertutup akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul. Pertanyaan/ pernyataan dalam angket perlu dibuat kalimat positif dan negatif agar responden dalam memberikan jawaban setiap pertanyaan lebih serius, dan tidak mekanistis.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan angket atau kuesioner terutana no 2

dan 3, maka peneliti perlu menyilang jawaban responden dengan data yang

diperoleh melalui metode lain. Istilahnya, peneliti mengatakan cross-check.

(29)

39

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini dapat dilihat dari tabel tentang kisi-kisi instrumen penelitian yang terdapat

pada lampiran.

F. Judgement

Dalam penelitian, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena

data merupakan penggambaran variabel yang diteliti. Sebelum instrumen

penelitian digunakan perlu dilakukan uji validitas atau judgement oleh para ahli.

Validitas instrumen adalah ketepatan dari suatu instrumen atau alat

pengukur terhadap konsep yang akan diukur, sehingga suatu instrumen akan

dikatakan memiliki taraf validitas yang baik jika betul-betul mengukur apa yang

hendak diukur. Wahid Munawar (1995: 59) mengungkapkan “Karena

instrumen dikembangkan berdasarkan indikator yang diperoleh dari penelaahan

teori, maka validitas isi merupakan persyaratan utama”.

Prosedur yang harus ditempuh untuk mendapatkan instrumen yang yang

baik adalah:

1. Perencanaan meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel.

2. Penulisan item-item (butir soal).

3. Penyuntingan yaitu melengkapi instrumen dengan kunci jawaban.

Uji validitas isi dalam hal ini berupa angket yang akan dipergunakan,

sehingga yang angket dibuat dapat dikatakan baik, penyusun menguji angket

yang akan digunakan melalui judgement oleh penilai atau judger. Judgement

dilakukan dengan cara menyampaikan kuesioner kepada penilai atau judger,

pada penelitian ini penyusun memilih Dr. Wowo Sunaryo Kuswana, M.Pd.

sebagai penilai atau judger.

(30)

40

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik angket/ kuesioner. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang

persepsi siswa terhadap kinerja guru kompetensi profesional pada pelajaran

pemeliharaan baterai di SMK Negeri 6 Kuningan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan jenis angket tertutup, artinya jawaban sudah disediakan oleh

peneliti sehingga responden hanya menjawab atau memilih pilihan jawaban

yang sesuai pendapatnya dengan tujuan untuk memudahkan dalam proses

pengolahan datanya.

Penggunaan teknik ini dimaksudkan untuk memperoleh data dengan cara

melakukan komunikasi tidak langsung. Winarno Surakhmad (1985: 162)

mengungkapkan "Teknik komunikasi tidak langsung yaitu dimana penyelidik

mengumpulkan data melalui perantara alat, baik alat yang sudah tersedia

maupun alat yang dibuat khusus untuk keperluan itu".

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam mengumpulkan data pada

penelitian ini digunakan sebuah perantara alat, yaitu angket atau kuesioner

tertutup. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

mendapatkan informasi dari responden dalam hal ini adalah siswa kelas XI TKR

SMK Negeri 6 Kuningan. Angket digunakan guna mendapatkan variabel

persepsi siswa terhadap kinerja guru kompetensi profesional pada pelajaran

pemeliharaan baterai di SMK Negeri 6 Kuningan.

Pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan angket

kepada siswa kelas XI TKR SMK Negeri 6 Kuningan. Item-item pertanyaan

angket disusun dalam konstruksi tertutup, artinya alternatif jawabannya sudah

disediakan. Responden nya hanya tinggal memilih salah satu alternatif jawaban

yang paling sesuai dengan pendapatnya.

H. Analisis Data

(31)

41

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabulasi data ini adalah pengelompokan data sesuai kebutuhan

pengolahan data. Bentuknya berupa nomor, alternatif jawaban, frekuensi

jawaban dan prosentase.

2. Analisa dan Penafsiran Data

Hasil tabulasi kembali dianalisis dan ditafsirkan sesuai sistematika data

yang diperlukan. Dalam menganalisa data teknik yang digunakan adalah

prosentase (%) yaitu dengan melihat perbandingan frekuensi dari tiap item

jawaban yang muncul dari responden.

3. Penarikan kesimpulan

Hasil penafsiran dari setiap item kemudian dikelompokan berdasarkan

data yang diperlukan untuk memberikan jawaban terhadap perumusan

masalah penelitian yang diajukan. Kegiatan ini merupakan usaha penarikan

simpulan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh gambaran dari

keseluruhan data yang diperoleh dalam penelitian yang dilakukan.

Teknik analisa data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu prosentase

dengan rumus sebagai berikut:

P = x 100%

(Sumber: Mohammad Ali 1982: 269)

Keterangan:

% = Prosentase alternatif jawaban

f = Frekuensi alternatif jawaban

N = Jumlah responden

Setelah diketahui nilai prosentasenya, maka penafsiran terhadap data

[image:31.595.185.440.665.736.2]

tersebut dikonsultasikan pada kriteria penafsiran sebagai berikut:

Tabel 3.3

Interpretasi Prosentase

NO PROSENTASE INTERPRETASI

1 0 % Tidak ada

2 1 % - 39 % Sebagian kecil

(32)

42

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 50 % Setengahnya

5 51 % - 75 % Lebih dari setengahnya 6 76 % - 99% Sebagian besar

7 100 % Seluruhnya

(33)

66 Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

1. Secara umum, sebagian besar siswa mempersepsi kinerja guru kompetensi

profesional pada pelajaran pemeliharaan baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

adalah baik, sedangkan sisanya sebagian kecil mempersepsi cukup, sebagian

kecil mempersepsi sangat baik, sebagian kecil mempersepsi kurang dan

sebagian kecil mempersepsi sangat kurang.

2. Kekurangan guru mata pelajaran pemeliharaan baterai di SMK Negeri 6

Kuningan pada kompetensi profesional antara lain tidak mengolah materi

pelajaran secara kreatif, tidak melakukan refleksi terhadap kinerja diri

sendiri, tidak menyampaikan informasi terbaru, dan tidak mengulangi

materi yang sulit dipahami.

3. Kelebihan guru mata pelajaran pemeliharaan baterai di SMK Negeri 6

Kuningan pada kompetensi profesional antara lain memahami standar

kompetensi, memilih materi pembelajaran sesuai dengan perkembangan

peserta didik, memanfaatkan hasil refleksi dan melakukan penelitian tindakan

kelas, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, member motivasi

kepada siswa, kemudian mendengar, menghargai, dan merespon pendapat

siswa, serta tampil dan lancar dalam menyampaikan materi.

4. Solusi yang dapat dilakukan guru mata pelajaran pemeliharaan baterai di

SMK Negeri 6 Kuningan untuk memperbaiki kekurangan dan meningkatkan

kompetensi profesionalnya antara lain mengolah materi dengan lebih

kreatif, melakukan refleksi atas kinerja diri sendiri, menyampaikan

informasi terbaru dan mengulang materi yang sulit dipahami.

B.Saran

1. Bagi siswa:

a. Belajar lebih rajin terutama materi keotomotifan, baik pengetahuan teori

(34)

67

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Jangan pernah merasa cukup dengan ilmu yang didapat di sekolah.

c. Perkaya bahan sumber belajar dari berbagai media.

d. Belajar mandiri dalam belajar.

2. Bagi guru mata pelajaran pemeliharaan baterai:

a. Meningkatkan cara pengolahan materi ajar sekreatif mungkin.

b. Meningkatkan penyampaian informasi terbaru mengenai materi ajar.

c. Meningkatkan pengulangan materi yang sulit dipahami siswa.

3. Bagi SMK tempat penelitian

a. Menambah sumber bahan ajar dan sumber belajar untung meningkatkan

kualitas proses kegiatan belajar mengajar.

b. Menambah bahan dan alat praktek untuk meningkatkan kualitas praktek.

c. Melakukan pembinaan dan pelatihan secara berkala kepada para pendidik

tenaga kependidikan.

d. Melakukan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan secara

berkala.

4. Bagi penyusun

a. Mempersiapkan diri untuk bisa menjadi guru profesional yang menguasi

kompetensi pedagodik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan

(35)

68 Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. (1982). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2003). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Atkinson, Rita L. dkk. (2010). Pengantar Psikologi. Tanggerang: Interaksara.

Fathurahman, Pupuh. dan Suryana, Aa. (2012). Guru Professional, Bandung: PT. Refika Aditama.

Gibson, Ivacenvich dan Donnely. (1994). Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Erlangga

Koentjoroningrat, (1987). Ensiklopedia Umum, Jakarta: Kanisius

Koentjoroningrat, (1997). Metode Penelitian, Jakarta: Kanisius

Marhiyanto, B. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Media Centre

Muhaimin. (2004) . Kompetensi Guru. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyasa. (2005). Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Rineka Cipta.

Munawar, Wahid. (1995). Studi Penelurusan Tamatan STM Penerbangan Bandung. Tesis Program Pasca Sarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jakarta: Tidak diterbitkan.

Nasution, S. (1987). Metode Research. Bandung: Bumi Aksara.

(36)

69

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Purbowo, Jaenuri. (2012) Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kinerja Guru Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan di SMK Negeri 8 Bandung, Skripsi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Rakhmat, Jalaluddin. (2007) Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi dengan Contoh Analistik Statistik. Bandung: Remaja Rosdakarya

Shaleh dan Wahab. (2004). Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana.

Siagian, Sondang. (1995). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Sobur, Alex. (2009). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana. (2010). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suprihanto dkk. (2003). Prinsip-prinsip Evaluasi dalam Pembelajaran. Cetakan Pertama. Malang: UMM Press.

Surakhmad, Winarno. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito.

Surakhmad, Winarno. (2008). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito.

Susanto, Eko. Januari (2014), Pengertian siswa. [online]. Tersedia http://www.menatap-ilmu.blogspot.com [6 Januari 2014].

Usman, U.M. (2000). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Walgito, B. (2003). Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi Offset.

Walgito, B. (2005). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Ando Offset.

(37)

70

Saeful Bahri, 2014

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Kompetensi Profesional pada Pelajaran Pemeliharaan Baterai di SMK Negeri 6 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Yusuf. (1991). Psikologi Antar Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Zamroni. (2000). Psikologi Antar Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

---. (2004). Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

---. (2005). Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta.

---. (2005). Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.

---. (2008). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tentang Kompetensi Guru. Jakarta.

---. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 3.1 SMK Negeri 6 Kuningan
Tabel 3.1 Perincian Jumlah Populasi
Gambar 3.2 Nomogram Harry King
+5

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui ada pengaruh kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru pada mata pelajaran kewirausahaan terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Negeri

Persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru merupakan salah satu faktor dari dalam diri siswa merupakan salah satu

Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari kompetensi profesional, persepsi guru tentang sistem manajemen mutu, dan kepemimpinan kepala sekolah

Raden Roro Suci Nurdianti (1102636) “ PENGARUH MANAJEMEN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK SERTA

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru otomotif SMK Negeri se-Kabupaten

Diketahui bahwa kompetensi profesional memiliki peranan yang penting dalam mewujudkan kinerja guru, Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi profesional guru

Diketahui bahwa kompetensi profesional memiliki peranan yang penting dalam mewujudkan kinerja guru, Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi profesional guru

Prediksi tingkat pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru menggunakan analisis regresi dengan persamaan ̂ yang