• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Metode Student Team Achievement Division (Stad) Pada Siswa Kelas V SDN Sruni Musuk Tahun Pelajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dengan Metode Student Team Achievement Division (Stad) Pada Siswa Kelas V SDN Sruni Musuk Tahun Pelajaran 2012/2013."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V SDN SRUNI

MUSUK TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :

SRI

WAHYUNI

HADI

NIM: A54C090015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA

SISWA KELAS V SDN SRUNI MUSUK TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Sri Wahyuni Hadi

A 54C090015, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 54 halaman.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan kemampuan berbicara melalui metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas V SDN Sruni Musuk Pelajaran 2012/2013. Penelitian dilaksanakan pada semester Gasal tahun pelajaran 2012/2013 selama 4 bulan, yakni mulai bulan Mei-Agustus 2012. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes dan alat pengumpulan data meliputi butir soal tes. Hasil penelitian dipaparkan sebagai metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelas V SDN Sruni Musuk tahun pelajaran 2012/201. Hal ini ditandai dengan: (1) Hasil penilaian pembelajaran siklus I sebanyak 75 % siswa mendapat nilai tes minimal 65. (2) Hasil penilaian pembelajaran siklus II 100 % siswa mendapat nilai tes materi memberi tanggapan terhadap suatu minimal sama dengan 65. Oleh karena itu penelitian ini dapat dijadikan suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menerapkan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar, terutama bagi guru bahasa Indonesia dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca puisi yang menyenangkan dan menarik minat siswa untuk meningkatkan kemampuan membaca.

Kata kunci: Kemampuan, Berbicara, dan metode Student Teams Achievement

(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada masa lalu proses belajar mengajar untuk pelajaran Bahasa Indonesia

cenderung terlalu fokus pada guru, dan kurang terfokus pada siswa. Sehingga

dalam proses belajar mengajar hanya guru yang aktif sementara siswa

cenderung pasif. Indikator tersebut dapat dilihat dari perilaku siswa yang

kurang antusias ketika pelajaran sedang berlangsung, rendahnya pemusatan

perhatian siswa serta rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap

pertanyaan guru.

Akibatnya penguasaan dan pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia

khususnya dalam hal berbicara pada siswa kelas V SDN Sruni Musuk sampai

saat ini belum mencapai hasil yang memuaskan. Berdasarkan ulangan harian

menunjukkan masih terdapat siswa yang nilainya di bawah nilai minimal lulus

(65). Berdasarkan identifikasi guru Bahasa Indonesia, hal ini berkaitan dengan

rendahnya minat dan motivasi sehingga siswa kurang bersemangat dan cepat

bosan saat pembelajaran berlangsung.

Mengingat permasalahan diatas, maka diperlukan suatu metode yang

tepat agar tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi

dasar berbicara tercapai sesuai yang diharapkan. Dalam upaya meningkatkan

hasil belajar Bahasa Indonesia, khususnya dalam kompetensi dasar berbicara

pada siswa kelas V SD Sruni Musuk, penulis menerapkan metode Student

Teams Achievement Divisions (STAD). Metode ini dipilih karena merupakan

salah satu metode pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas dan

kreatifitas siswa (Suprijono, 2009:111).

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka penulis

bermaksud mengadakan penelitian tentang “Upaya meningkatkan

Kemampuan Berbicara dengan Metode Student Teams Achievement Divisions

(5)

B. Perumusan Masalah

Apakah dengan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD)

dapat meningkatkan kemampauan berbicara pada siswa kelas V SDN Sruni

Musuk Pelajaran 2012/2013?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan “untuk mengetahui peningkatkan kemampuan

berbicara melalui metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada

siswa kelas V SDN Sruni Musuk Pelajaran 2012/2013”.

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat bagi :

1. Manfaat Teoritis, untuk mengembangkan teori pembelajaran.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Siswa, dapat meningkatkan kemampauan berbicara pada siswa

kelas V SDN Sruni Musuk Pelajaran 2012/2013.

b. Guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan

kegiatan pembelajaran.

c. Sekolah, sebagai perbaikan proses pembelajaran dan peningkatan mutu

sekolah

LANDASAN TEORI A. Kajian Teori

1. Belajar

a. Hakikat dan Hasil Belajar

Gagne dalam Suprijono (2009:2) berpendapat belajar adalah

perubahan kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas.

Sementara itu Burton sebagaimana dikutip oleh Aunurrahman

(2009:35) menyatakan belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri

individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan

individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi

(6)

disengaja oleh seseorang untuk mengubah kemampuan dan perilaku

(pengetahuan, sikap-kepribadian, dan kecakapan-keterampilan) dirinya

melalui berbagai pengalaman dan latihan (Amirin, 2003:1).

b. Tujuan Belajar

Dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar

Proses disebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk

untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik,

mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu

pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran

(standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar menurut

Aunurrahman (2009:176) secara garis besar ada dua hal, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal

a) Ciri khas siswa

b) Sikap terhadap belajar

c) Motivasi Belajar

d) Konsentrasi Belajar

e) Mengolah Bahan Belajar

f) Menggali Hasil Belajar

g) Rasa Percaya Diri

h) Kebiasaan Belajar

2) Faktor-faktor Eksternal Belajar

a) Faktor Guru

b) Lingkungan Sosial

c) Kurikulum Sekolah

d) Sarana dan Prasarana

2. Komunikasi dalam Pembelajaran

Komunikasi dan hubungan manusiawi antara guru dan siswa

(7)

pembelajaran. Hal ini disebabkan bantuan guru kepada siswa di dalam

maupun di luar pembelajaran formal dapat memberi pengaruh, terutama

dorongan yang bersifat psikis untuk menyelesaikan tugas-tugas dan

penyelesaian pendidikan.

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia a. Hakikat Pembelajaran Bahasa.

Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi, oleh

karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi antara satu

dengan yang lain (Depdikbud, 1995).

b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Tujuan pembelajaran bahasa, menurut Basiran (1999) adalah

keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi. Tujuan

pembelajaran bahasa Indonesia antara lain: (1) Berkomunikasi secara

efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan

maupun tulis, (2) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya

dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, (3) Menikmati dan

memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus

budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

berbahasa, dan (4) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia

sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

c. Peran Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun

tulis, serta menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap hasil karya

kesastraan manusia Indonesia.

4. Kemampuan Berbicara

Pada hakikatnya berbicara merupakan ungkapan pikiran dan perasaan

seseorang dalam bentuk bunyi-bunyi bahasa. Kemampuan berbicara

(8)

pikiran, gagasan, dan perasaan. Pendengar menerima pesan atau informasi

melalui rangkaian nada, tekanan, dan penempatan persendian. Jika

komunikasi berlangsung secara tatap muka, berbicara itu dapat dibantu

dengan mimik dan pantomimic pembicara.

5. Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Adapun langkah-langkah atau fase-fase dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan metode Student Teams Achievement Divisions

(STAD) sebagai berikut (Pahyono : 2004).

Fase 1 : Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan

pembelajaran dan memberikan informasi tentang materi yang

akan dipelajari. Guru juga perlu menjelaskan tata cara

kerjasama dalam kelompok, dalam menjalankan metode

STAD.

Fase 2 : Guru membentuk kelompok, berdasarkan kemampuan

(prestasi sebelumnya), jenis kelamin, ras dan etnik. Jumlah

anggota tiap kelompok antara 3-5 orang siswa

Fase 3 : Bekerja dalam kelompok, Siswa belajar bersama, diskusi,

menjawab soal atau mengerjakan eksperimen sesuai LKS yang

diberikan guru

Fase 4 : Scafolding. Guru melakukan bimbingan kepada kelompok

atau kelas

Fase 5 : Validation. Guru mengadakan validasi hasil kerja kelompok

dan memberikan kesimpulan hasil tugas kelompok

Fase 6 : Quizzes.

Fase 7 : Penghargaan kelompok : Berdasarkan skor penghitungan

yang diperoleh anggota, dirata-rata.

Fase 8 : Evaluasi oleh guru

B. Peran Metode STAD dalam Pembelajaran Bahasa

Penggunaan metode STAD sebagai penguat pembelajaran Bahasa

(9)

Belum menggunakan metode STAD dalam pem-belajaran Bahasa

Indonesia

Menggunakan metode STAD dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia

Diduga melalui penggunaan metode

STAD dapat meningkatkan kemampuan berbicara

pada siswa kelas V

C. Kerangka Berfikir

Gambar 1. Alur Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis penelitian berdasarkan berbagai pertimbangan mengenai

permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia,

adalah melalui metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat

meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelas V SDN Sruni Musuk

tahun pelajaran 2012/2013.

METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian

1.Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Sruni Musuk Boyolali,

2.Waktu

Penelitian akan dilaksanakan pada semester Gasal tahun pelajaran

2012/2013 selama 3 bulan, yakni mulai bulan Juli - September 2012.

Kondisi Akhir

Minat dan perhatian siswa kurang, hasil belajar rendah Pra

Tindakan

Tindakan

Siklus I Belajar kelom-pok dgn metode STAD

(10)

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelian ini di batasi pada siswa kelas V SDN

Sruni Musuk tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 15 orang terdiri dari 8

laki-laki dan 7 perempuan.

C. Data dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini meliputi dua macam data yaitu data

kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka

sedangkan data kualitatif adalah data yang dalam bentuk kata, kalimat, dan

gambar (Sugiyono, 2009:15). Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes

sedangkan data kualitatif diperoleh berdasarkan pada hasil observasi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Tes

2. Observasi

3. Dokumentasi

E. Validasi Data

Menurut Afifuddin & Saebani (2009:143) pengecekan validitas data

dengan cara trianggulasi dalam suatu penelitian meliputi :

1. Trianggulasi data, yaitu dengan menggunakan berbagai sumber data,

seperti dokumen, arsip, hasil diskusi refleksi pembelajaran dengan guru

dan siswa.

2. Trianggulasi teori, yaitu dengan berbagai teori yang berlainan untuk

memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat.

3. Trianggulasi metode, yaitu dengan metode tes, observasi, dan

dokumentasi.

F. Teknik Analisis Data

Analisis kualitatif dibagi dalam tiga alur kegiatan yang terjadi secara

bersamaan. Ketiga alur yang di maksud adalah: reduksi data, penyajian data,

(11)

G

or Kinerja

Untuk men

r kinerja seb

l penilaian

dapat nilai

ria ketuntasa

l penilaian

dapat nilai

ria ketuntasa

hasan Hasil gelolaan pro

an minimal (

pembelajara

tes kemamp

an minimal (

n

s dalam pen

m spiral refl

pengamatan

puan berbic

(KKM), yait

an siklus II

puan berbic

(KKM), yait

nelitian tinda

leksi diri yan

(observe), r

sar untuk s

i & Suranto,

3.1. Tahapan

AN PEMBA

lajaran oleh

san paparan

siklus II dap

tujuan pe

ng dimulai d

refleksi (ref

kondisi riil

pat diketahu ACTION

ACTION

enelitian, d

urangnya 75

al sama den

kurangnya 90

al sama den

ut Kemmis

dengan renc

flect) dan pe

ng-ancang p

K

& Taggart

ana (plan),

erencanaan

pemecahan

(12)

a. D

imbal balik

untuk aktif d

Guru selalu

melakukan d

dihadapi dala

Guru selalu

yang terarah

tisipasi Sisw

Pra Siklus

Hasil

antara guru

an berseman

memberi ke

diskusi dan

am menjalan

berupaya s

dan tepat sa

wa dalam Pr

servasi menu

njukkan kesi

wa saat men

at senang

aan yang dib

mampuan B

tes pada pe

; jumlah sisw

wa yang be

dalam tabel

.5 Kemampu

eterangan

untas

jaran guru

dan siswa s

ngat mengiku

esempatan s

bertanyajaw

ni proses pem

sebaik mung

Berbicara

embelajaran

wa yang tun

elum tuntas

dan gambar

uan Berbicar

uti proses pe

eluas-luasny

wab terhada

mbelajaran

gkin agar te

elajaran

hwa selama

kuti pembela

es pembelaja

mangat dala

h guru.

prasiklus d

ntas belajar 8

s 7 orang

wa menjadi t

embelajaran.

ya kepada si

ap permasal

n interaksi

termotivasi

.

iswa untuk

lahan yang

disi belajar

siklus II :

tanggapan

ai rata-rata

,33%); dan

Hasil ini

(13)

b. S

dalam tabel

Tabel 4.6

67; jumlah s

a yang belum

dan gambar

6 Kemampu

eterangan

untas

dak Tuntas

bar 4.2 Prose

tes pada pe

33.; jumlah

h siswa yan

dalam tabel

4.7 Kemamp

eterangan

untas

iswa yang tu

m tuntas 3 o

siswa yang

ng belum t

dan gambar

puan Berbic

Pros

ntas Ti

n prasiklus d

untas belajar

orang (20%)

a pada Siklu

sentase Ketun

tuntas 0 or

r berikut.

ara pada Sik

sentase Ketun

100%

0 %

dak Tuntas

diperoleh nil

r 12 orang (

). Hasil ini d

us I

ntasan

bicara pada

iperoleh nila

jar 15 orang

rang (0%).

klus II

ntasan

ai rata-rata

(80%); dan

ditampilkan

Siklus I

ai rata-rata

g (1000%);

(14)

sejak

k pra siklu

ngkatan kem

bar berikut. 5 10

4.3 Prosenta

nilaian yang

us, siklus I

mampuan mem

el 4.8 Hasil T

ada Pra Siklu

aran Nil

s

kan nilai rata

73,33 (siklus

mbaca ini di

Tes Kemamp

an hasil bela untas

puan Berbica

n setiap akh

klus II me

itunjukkan p

puan Berbic

dan Siklus I

Prosentas

53

8

10

ngkat dari 6

da kenaikan

etuntasan be

; dan 100 %

ajar ini dap

Tidak Tunta

ara pada Sik

hir proses pem

engalami pe

pada tabel be

ara

63,6 (pra sik

nilai rata-ra

ata sebesar

ngkat dari

). Jadi ada

(15)

B

ditampi

peningk

(belum

siklus I 1

Gamb

p

Berdasarkan

lkan pada

katan jika di

menggunak

dan siklus II 0

20 40 60 80 100

Pra Si

bar 4.4. Hasi

pada prasiklu

n perbanding

Tabel 4.8

bandingkan

kan metode

I yang telah

klus Sik

l Tes Kemam

us, Siklus I, d

gan kemamp

dan Gam

antara hasil

STAD) den

menggunak

klus I S

mpuan Berbi

dan Siklus II

puan berbica

mbar 4.4,

l tes pada p

ngan hasil t

kan metode S iklus II

icara

I

ara siswa se

menunjukka

embelajaran

tes pada pem

STAD. Nilai Rata

Ketuntasa

ebagaimana

an adanya

n pra siklus

mbelajaran

‐rata

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Pustaka Setia.

Arbi, Sutan Zanti 1993. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : Depdikbud.

Basiran, Mokh. 1999. Apakah yang Dituntut GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum

1994?. Yogyakarta: Depdikbud.

Depdikbud. 1995. Pedoman Proses Belajar Mengajar di SD. Jakarta: Proyek Pembinaan Sekolah Dasar.

Gulo, W. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo.

Hamalik, Omar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara.

Mudini dan Salamat Purba. 2009. Pembelajaran Berbicara. Jakarta Depdiknas : PPPPTK Bahasa.

Pahyono. 2004. Sosialisasi Model-model Pembelajaran di LPMP Jawa Tengah

Tahun 2004. Semarang : LPMP Jawa Tengah

Patilima, Hamid. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses.

Popham, W. James dan Eva L. Baker. 2005. Teknik Mengajar Secara Sistematis (Terj. Amirul Hadi, dkk). Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyanto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta. : Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabheta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum: Teori dan

Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suwandi, Sarwiji 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Wiraatmaja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja

Gambar

Gambar 1.  Alur Kerangka Pemikiran
Gambar 33.1. Tahapan

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Implementasi Electronic Procurement (E- Proc) Dalam Pengadaan Barang/ Jasa Terhadap Perwujudan Good Governance Di Balai Besar Wilayah Sungai

“Pembangunan, kelompok sosial dalam sistem tersebut, berpindah dari suatu kondisi yang dianggap tidak menyenangkan kepada suatu kondisi atau situasi kehidupan yang dianggap

Pengembangan Model Pembelajaran Partisipatif Andragogis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Warga Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia |

sustainability in our three pillars of energy resources, energy services and energy infrastructure, also carries out the roles of mentor to communities and steward of

Dari hasil yang diperoleh penulis berdasarkan analisis Economic Value Added dapat diketahui bahwa kinerja keuangan perusahaan pada periode tersebut dapat dikatakan baik karena

[r]

Pemeriksaan kendaraan bermotor atau disebut juga “ syaken ” ,adalah pemeriksaan dengan waktu tertentu, apakah mobil yang Anda pakai sesuai dengan standart dasar hukum

Untuk menarik minat pencari informasi bentuk elektronik misalnya website, maka dapat dibuatkan tampilan gambar yang menarik sekaligus informasi yang up to date. Pada kesempatan