• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA."

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(Studi Deskriptif Pada Kegiatan UKM OlahragaBeregu di Universitas Pendidikan Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

DADAN HIDAYAT

1103535

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA

YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA

BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh Dadan Hidayat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan OlahrgadanKesehatan

© Dadan Hidayat 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

LEMBAR PENGESAHAN DADAN HIDAYAT

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA disetujuidandisahkanolehpembimbing:

Pembimbing I

Yusuf Hidayat, M.Si NIP. 196808301999031001

Pembimbing II

DidinBudiman, M.Pd NIP. 197409072001121001

Mengetahui, Ketua Program Studi

PendidikanJasmaniKesehatandanRekreasi

(5)

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Pembimbing I : Yusuf Hidayat, M.Si Pembimbing II : Didin Budiman, M.Pd

Dadan Hidayat* 1103535

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengamatan penulis mengenai unit kegiatan mahasiswa di universitas yang memiliki dampak positif maupun negatif. Dalam kaitannya dengan keterampilan sosial, dan dari analisis situasi inilah unit kegiatan mahasiswa olahraga beregu diasumsikan akan memiliki peranan penting. Oleh karena itu, penelitian ini didasarkan untuk mengetahui Perbedaan Keterampilan Sosial Mahasiswa yang MengikutiUnit Kegiatan Mahasiswa Olahraga Beregu di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti unit kegiatan mahasiswa olahraga beregu Futsal, Bola Basket dan Bola Tangan di UPI Bandung sebanyak 60 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh sebanyak 20 orang mahasiswa yang mengikuti UKM futsal, 20 orang mahasiswa yang mengikuti UKM bola basket dan 20 orang mahasiswa yang mengikuti UKM bola tangan. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket tertutup dan dianalisis menggunakan teknikone

way anovaatau sering disebut uji F dengan bantuan program SPSS 22. Berdasarkan

pengolahan dan analisis data yang diperoleh nilai Fhitung keterampilan sosial (1.781) lebih kecil

dari nilai Ftabel (3.15) maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara keterampilan sosial mahasiswa yang mengikuti UKM olahraga beregu di Universitas Pendidikan Indonesia.

(6)

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

ANALYSIS DISTINCTION THE SOCIAL SKILLS STUDENT WHO FOLLOW UNIT FOR STUDENT ACTIVITIES SPORTS TEAM AT THE UNIVERSITY

INDONESIA OF EDUCATION Tutor I : Yusuf Hidayat, M.Si

Tutor II : Didin Budiman, M.Pd

Dadan Hidayat* 1103535

This research in background by observations the writer about unit activity student at the university of the having positive or negative impact. In relation to the social skills, and from the analysis situation this is unit for student activities sports team assumed will have an important role. Hence, research this based to knows the difference the social skills student who follow Unit for Student Activities (USA) sports team at the university of indonesian education. This research using methods descriptive. Population in research this is student who follow unit for student activities sports team futsal, basketball and handball in upi bandung as many 60 personnel. Technique the sample collection using a technique sampling saturated about 20 people student who follow USA futsal, 20 students who follow USA basketball and 20 students who follow USA handball. An instrument in this research was question closed and analyzed using a technique one way anova or often called test f with program assistance SPSS 22. Based on processing and analysis of the data obtained, value Fhitung the social skills

( 1.781 ) smaller of the value of Ftabel ( 3.15) and Ho accepted. So can be concluded that there

is no significant difference between the social skills student who follow smes sports team at the university of indonesian education

(7)

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(8)

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS

PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG

MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA” ini beserta seluruh isinya adalah

benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku

dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung

resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika

keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya sendiri.

Bandung, September2015

Yang membuat pernyataan,

Ttd.

Dadan Hidayat

(9)

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Illahi Rabbi atas segala rahmat dan Karunia-Nya,

shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul: “Analisis Perbedaan Keterampilan Sosial Mahasiswa

yang Mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa Olahraga Beregu di Universitas

Pendidikan Indonesia”. Dalam skripsi ini dibahas mengenai perbedaan tingkat

keterampilan sosial mahasiswa yang mengikuti unit kegiatan mahasiswa olahraga

beregu .

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan yang penulis tempuh selama mengikuti studi pada Prodi Pendidikan

Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,

Universitas Pendidikan Indonesia.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu

kritik dan saran yang akan membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para

pembaca pada umumnya.

Bandung, September 2015

Penulis,

(10)

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 10

C. Rumusan Masalah ... 11

D. Tujuan Penelitian ... 11

E. Manfaat Penelitian ... 11

F. Batasan Penelitian ... 12

G. Batasan Istilah ... 12

H. Struktur Organisasi Penelitian ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 16

A. Konsep Dasar Permainan Bola Basket ... 16

1. Sejarah dan Definisi Permainan Bola basket ... 16

2. Teknik Dasar Permainan Bola Basket... 17

3. Peraturan Dalam Permainan Bola Basket ... 28

(11)

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. Sejarah dan Definisi Bola Tangan... 30

2. Teknik Dasar Permainan Bola Tangan ... 31

3. Peraturan Dalam Permainan Bola Tangan ... 33

C. Konsep Dasar Permainan Futsal ... 36

1. Sejarah dan Definisi Futsal ... 36

2. Teknik Dasar Permainan Futsal ... 36

3. Peraturan Dalam Permainan Futsal ... 38

D. Mahasiswa ... 40

1. Pengertian Mahasiswa ... 40

2. Tugas Perkembangan Mahasiswa ... 41

3. Masalah-Masalah Mahasiswa ... 41

E. Keterampilan Sosial ... 44

1. Pengertian Keterampilan Sosial ... 44

2. Arti Penting Keterampilan Sosial ... 46

3. Ciri-ciri Keterampilan Sosial ... 49

4. Dimensi Keterampilan Sosial ... 52

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Sosial ... 57

6. Manfaat Permainan Bola Basket Terhadap Keterampilan Sosial ... 60

7. Manfaat Permainan Bola Tangan Terhadap Keterampilan Sosial ... 63

8. Manfaat Permainan Futsal Terhadap Keterampilan Sosial ... 64

F. Kerangka Pemikiran ... 65

1. Displin ... 66

2. Kerjasama ... 66

3. Menghargai/ Fair Play ... 67

4. Tanggung Jawab... 67

G. Hipotesis Penelitian ... 68

BAB III METODE PENELITIAN ... 69

A. Metode Penelitian... 69

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 70

1. Populasi ... 70

(12)

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

C. Paradigma Penelitian ... 72

1. Pengertian Paradigma Penelitian... 72

2. Langkah-langkah Penelitian ... 73

D. Instrumen Penelitian... 75

1. Melakukan Spesifikasi Data ... 78

2. Penyusunan Angket ... 82

3. Uji Coba Angket ... 83

E. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 84

4. Uji Validitas ... 84

5. Uji Reliabilitas ... 92

F. Prosedur Penelitian dan Analisis Data ... 95

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...101

A. Hasil Penelitian...101

1. Desktiptif Statistik dan Menghitung Rata-rata, Simpangan Baku...101

2. Uji Normalitas ... 104

3. Uji Homogenitas ... 106

4. Uji Hipotesis ... 108

B. Diskusi Pembahasan Hasil Penelitian ... 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 114

A. Kesimpulan ... 114

B. Saran ... 114

DAFTAR PUSTAKA ... 115

(13)

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat

dan karunia-Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Dan sudah sepantasnya apabila

penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada

semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu

kelancaran penyusunan skripsi ini khususnya kepada yang terhormat:

1. Kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan ridho-Nya lah skripsi ini

dapat selesai dengan baik.

2. Ayahanda H. Ajat (Alm) dan Ibunda Hj. Yayah tercinta yang telah

dengan sabar membesarkan, mendidik, membimbing, mendoakan,

memberikan limpahan kasih sayang dan memberi materi serta moral

sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Kakak-kakakku H. Asep Saepudin, Masrika, Imas Komariah, Ai

Fatimah, dan Iis Laelasari S.Kom. yang selalu memberikan motivasi,

mendoakan dan memberi materi serta moral sehinggapenulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd selaku Dekan FPOK UPI Bandung

beserta staf yang telah memberikan kelancaran dalam segala

administrasi penyelesaian studi di FPOK UPI Bandung.

5. Bapak Drs. Sucipto, M.Kes., AIFO selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

yang telah membantu kelancaran atas perizinan proses penelitian dan

penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Bambang Abduljabar, M.Pd selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK UPI Bandung atas

izin dan rekomendasinya kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.

7. Bapak Yusuf Hidayat, M.Si selaku Dosen Pembimbing I sekaligus

(14)

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

nasehat kepada penulis serta rekomendasi dalam menentukan judul

skripsi ini sehingga penulis mendapatkan judul yang tepat.

8. Bapak Didin Budiman, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan banyak ilmu, bimbingan, petunjuk, motivasi dan

pengarahan yang membangun dari awal sampai akhir penyusunan

skripsi ini kepada penulis.

9. Staf Dosen dan Asisten Dosen FPOK UPI yang telah memberikan

penulis ilmu-ilmu yang bermanfaat selama penulis mengikuti

perkuliahan.

10.UKM Futsal UPI, UKM Bola Basket UPI dan UKM Bola Tangan UPI

yang telah memberikan izin penelitian sehingga penulis dapat

melaksanakan penelitian dengan lancar.

11.Kekasihku Risa Fauzia yang telah memberikan warna dalam kehidupan

penulis, menemani, mendukung dan mendoakan penulis, berkatnya

penulis dapat melewati masa-masa sulit dengan canda tawa.

12.Sahabat-sahabat terbaik Richard, Willy, Imam, Sabila, Nabila, Wiwin,

Hana, Salsadilla, Yayu, Elisa, Asep Haben, Yusup, Budi dan Fadly yang

telah memberikan semangat dan doa sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

13.Keluarga Besar Unit Kegiatan Mahasiswa Futsal Univeritas Pendidikan

Indonesia yang selalu memberikan semangat, dorongan, doa,

pengalaman berharganya dan kenangan manis dan pahit dalam

menjalankan latihan dan pada saat kejuaraan.

14.Keluarga Besar Futsal 35, Futsal Be Young atas segala dukungan serta

doanya dalam menyelesaikan skripsi ini.

15.Keluarga Besar PJKR 2011 khususnya PJKR C 2011 yang telah

memberikan motivasi dan doanya sehingga skripsi ini telah selesai

dengan baik.

16.Teman-teman KKN Desa Kopo 2014 yaitu Dita, Nessa, Zamilah, Amel,

Rizki, Aap, Imas, Fitri dan Syelvia yang telah memberikan dukungan

(15)

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

17.Kepada Bu Iis, Bu Juju, Pak Nono, Pak Ahmad dan guru-guru SMPN 5

Bandung lainnya yang telah mengijinkan serta memberikan pengarahan

dan pengalaman dalam melaksanakan kegiatan PPL.

18.Siswa-siswi SMP Negeri 5 Bandung yang selalu memberikan semangat,

doa dan kenangan manis selama Program Pengalaman Lapangan (PPL).

19.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih

untuk semuanya. Kalian tidak akan penulis lupakan.

Atas segala kebaikan yang mereka berikan semoga mendapat balasan yang

setimpal dari Allah SWT. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat dan menjadikan tambahan ilmu khususnya bagi penulis dan umumnya

bagi pembaca.

Bandung, September 2015

(16)

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Dimensi Umum Keterampilan sosial ... 54

3.1 Jumlah Sampel Penelitian ... 69

3.2 Kisi-kisi Variabel Penelitian Keterampilan Sosial Mahasiswa ... 76

3.3 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban ... 80

3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Keterampilan Sosial Mahasiswa ... 82

3.5 Kisi-kisi Hasil Uji validitas Instrumen Keterampilan Sosial mahasiswa.87 3.6 Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach ... 91

3.7 Kategori Presentase Rating Skala ... 93

3.8 Penghitungan One Way Anova ... 97

4.1 HasilTes Pengisian Angket Keterampilan Sosial Mahasiswa yang Mengikuti UKM Futsal ... 95

4.2 Hasil Tes Pengisian Angket Keterampilan Sosial Mahasiswa yang Mengikuti UKM Bola Basket ... 96

4.3 Hasil Tes Pengisian Angket Keterampilan Sosial Mahasiswa yang Mengikuti UKM Bola Tangan ... 97

4.4 Hasil Pengujian Normalitas Mahasiswa yang Mengikuti UKM Futsal .... 99

4.5 Hasil Pengujian Normalitas Mahasiswa yang Mengikuti UKM Bola Basket ... 99

4.6 Hasil Pengujian Normalitas Mahasiswa yang Mengikuti UKM Bola Tangan ... 100

4.7 Hasil Pengujian Bagian Homogenitas ... 101

4.8 Hasil Pengujian Homogenitas ... 101

(17)

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Chest Pass ... 15

Gambar 2.2 Bounce Pass... 16

Gambar 2.3 Baseball Pass... 17

Gambar 2.4 Over Head Pass ... 18

Gambar 2.5 Control Dribbling ... 19

Gambar 2.6 Speed Dribble ... 20

Gambar 2.7 Foot Fire Dribble ... 20

Gambar 2.8 Retreat Dribble ... 21

Gambar 2.9 Reverse Dribble ... 22

Gambar 2.10 Behind – The Back ... 23

Gambar 2.11 Standing Shoot ... ... ... 23

Gambar 2.12 Jump Shoot... ... 24

Gambar 2.13 Lay Up shoot... 24

Gambar 2.14 Luas Lapangan Bola Tangan ... 31

(18)

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SK pengesahan judul dan penunjukkan dosen pembimbing skrispi

Lampiran 2 SK penunjukkan pergantian dosen pembimbing skripsi

Lampiran 3 Buku bimbingan skripsi

Lampiran 4 Surat permohonan izin mengadakan riset/ penelitian

Lampiran 5 Surat balasan izin mengadakan riset/ penelitian

Lampiran 6 Angket uji coba

Lampiran 7 Data hasil penyebaran angket uji coba dan uji validitas

Lampiran 8 Hasil uji validitasinstrumen keterampilan sosial mahasiswa

Lampiran 9 Uji reliabilitas butir angket keterampilan sosial mahasiswa

Lampiran 10 Angket penelitian keterampilan sosial mahasiswa

Lampiran 11 Data hasil pengisian angket mahasiswa UKM Futsal

Lampiran 12 Data hasil pengisian angket mahasiswa UKM Bola Basket

Lampiran 13 Data hasil pengisian angket mahasiswa UKM Bola Tangan

Lampiran 14 Hasil nilai simpangan baku dan rata-rata

Lampiran 15 Hasil penghitungan uji normalitas

Lampiran 16 Hasil penghitungan uji homogenitas

Lampiran 17 Hasil pengujian hipotesis dan uji F (Oneway Anova)

Lampiran 18 Tabel distribusi F

Lampiran 19 Tabel product moment

Lampiran 20 Dokumentasi penelitian

(19)

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(20)

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULAUN

A. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa adalah pemimpin masa depan. Mahasiswa adalah agen pembaharu

(agent of change) yang mampu melakukan perubahan, sebab mahasiswa idealitas

dan moralitas dalam setiap perjuangannya. Mahasiswa merupakan makhluk

intelek dan makhluk sosial karena mahasiswa memiliki segudang ilmu dan

pengalaman, serta mahasiswa merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup

sendirian dalam meraih sukses. Dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990

mahasiswa adalah “peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi

tertentu”. Ia harus pandai bergaul (fleksibel), dan ia harus selalu berinteraksi

dengan setiap orang dalam beraktivitas, mahasiswa berperan penting dalam

perubahan yang ada di dunia ini terutama didunia pendidikan, perubahan tersebut

sangat pesat bukan hanya di negara-negara maju.

Negara berkembang pun sekarang sudah mengikuti kemajuan yang sangat

baik termasuk Indonesia. Akan tetapi untuk tetap mengikuti kemajuan terutama

didunia pendidikan itu diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang baik juga

dan memiliki pemikiran maju. Untuk itu belajar bagi mahasiswa sangat besar

pengaruhnya. Karena belajar merupakan keberhasilan seorang mahasiswa dalam

menyelesaikan studinya. Dengan belajar akan membuka cakrawala berpikir.

Belajar yang membuat orang menjadi pintar. Belajar yang membuat orang

menjadi dewasa. Belajar menjadikan seseorang berubah menuju kemajuan.

Melalui belajar kita akan menemukan jati diri. Oleh sebab itu belajar adalah tugas

seorang pelajar (mahasiswa).

Proses belajar mengajar demi terciptanya tujuan yang yang telah ditanamkan

yaitu mengikuti perubahan zaman dengan teknologi yang begitu maju. Sesuai

(21)

2

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

tidak dapat dipisahkan dari aksi (aktivitas) dan interaksi, karena prestasi dan

aktivitas berjalan seiring secara biologis. Belajar merupakan proses penciptaan

makna sebagai hasil dari pemikiran individu dan melalui interaksi dalam suatu

konteks sosial”. Selanjutnya Slameto (2003: hlm.2) mengemukakan bahwa,

“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk

memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interkasi dengan lingkungannya”.

Sesuai dengan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa terjadinya interaksi

dalam proses belajar karena adanya suatu hubungan pendidikan yang menjadi

fokus kegiatan interaksi antara siswa dan guru. Selain itu juga fungsi dari belajar

yaitu berguna untuk perubahan pada diri seseorang guna menghasilkan tujuan

yang ingin dicapai.

Selanjutnya pengertian belajar menurut Sardiman (2010: hlm.20) mengutip

definisi tentang belajar dari Harold Spears yaitu, “Learning is to observe, to read,

to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction”. Definisi

tersebut menjelaskan bahwa belajar adalah sebuah proses mengobservasi,

membaca, mengimitasi, mencoba sesuatu yang ada pada dirinya, mendengarkan

dan mengikuti petunjuk. Semua itu diperoleh melalui pengalaman langsung dalam

pembelajaran. Apa yang diperolehnya dalam belajar akan mempengaruhi

pandangan dan pola pikir yang akhirnya juga dapat mempengaruhi tingkah laku

kesehariannya.

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara umum

memiliki tanggung jawab untuk mendidik individu dan kelompok siswa melalui

aktivitas fisik atau jasmani, hal ini sudah dilakukan oleh banyak negara di dunia

meskipun pendidikan jasmani dilakukan dengan cara dan prosedur yang berbeda.

Begitu juga di Indonesia, pendidikan jasmani sudah tidak dapat dipisahkan dari

sistem pendidikan nasional. Hal ini dapat diamati dari wajibnya pendidikan

jasmani diselenggarakan di setiap jenjang dan tingkat pendidikan. Dari mulai

Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA),

bahkan ada beberapa Perguruan Tinggi (PT) yang mewajibkan seluruh

(22)

3

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Kredit Semester (SKS) tertentu. Rusli Lutan (1997: hlm.36) menjelaskan

pengertian penjaskes sebagai “Pendidikan yang menggunakan aktivitas fisik

sebagai media untuk mengembangkan segala potensi yang ada pada individu

(kognitif, afektif dan psikomotor), sehingga tumbuh dan berkembang secara

menyeluruh atau holistik.” Siswa bukan hanya diberikan pembelajaran

keterampilan fisik atau motorik saja, melainkan juga harus dikembangkan ranah

kognitif serta afektifnya. Pembelajaran penjas dikatakan holistic atau menyeluruh

apabila ketiga ranah dalam pembelajaran penjas disampaikan oleh guru. Lebih

lanjut Rusli Lutan (2001: hlm.35) mengemukakan bahwa:

Tujuan pendidikan jasmani bersifat menyeluruh dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.

Pendapat tersebut memberikan penegasan bahwa penjas juga memiliki tujuan

untuk dapat mengembangkan kepercayaan diri, disamping mengembangkan

keterampilan gerak. Pengembangan kepercayaan diri dan sosial pada akhirnya

akan mendorong mahasiswa untuk berpastisipasi dalam setiap aktivitas fisik.

Penjas bukan semata-mata hanya pendidikan terhadap kemampuan fisik

semata, hal ini dikemukakan Sukintaka (2004: hlm.37) yang menyatakan bahwa,

“Pendidikan jasmani bukanlah pendidikan terhadap badan, atau bukan merupakan

pendidikan tentang problem tubuh, akan tetapi merupakan pendidikan tentang

problem manusia dan kehidupan”. Artinya bahwa pendidikan jasmani bukan

pendidikan siswa agar terampil dari segi fisik semata, melainkan bagaimana

pendidikan jasmani dapat menjadi sebuah solusi bagi permasalahan dalam

kehidupan manusia. Selanjutnya Sukintaka (2004: hlm.38) menyatakan bahwa,

“tujuan pendidikan jasmani terdiri dari empat ranah, yakni: (1) jasmani, (2)

psikomotorik, (3) afektif dan (4) kognitif.”

Selanjutnya tujuan dari pendidikan jasmani yang diungkapkan oleh Bucher

(1964) yang dikutif oleh Suherman (2009: hlm.7) bahwa tujuan dari pendidikan

jasmani dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori, adapun kategori tersebut

(23)

4

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. Pengembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang (Physical fitness).

2. Perkebangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna (Skillfull). 3. Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

berfikir dan menginterprestasikan keseluruhan pengentahuan tentang pendidikan jasmani ke dalam lingkungan.

4. Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada sesuatu kelompok atau masyarakat.

Semua tujuan dari belajar tidak akan sepenuhnya tereliasasi hal tersebut

terjadi karena waktu yang digunakan bisanya terbatas. Apalagi didunia perguruan

tinggi yang tingkat kesibukannya makin besar, sehingga guna menyelesaikan

semua tujuan tersebut dibutuhkan waktu yang lebih dengan istilah di sekolah yaitu

ekstrakurikuler atau di dunia perguruan tinggi sering disebut Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) yang merupakan lembaga kemahasiswaan tempat

berhimpunnya para mahasiswa yang memiliki kesamaan minat, kegemaran,

kreativitas, dan orientasi aktivitas penyaluran kegiatan ekstrakurikuler di dalam

kampus. Ekstrakurikuler yang dimana pelajar (mahasiswa) sebagai pelaku yang

menjalankannya. Adapun pengertian dari ekstrakurikuler menurut Hermawan,

dkk. (2003: hlm.123) menyatakan bahwa “Ektrakurikuler adalah kegiatan di luar

jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan baik di sekolah

ataupin di luar sekolah”.

Karena kegiatan ekstrakurikuler salah satu kegiatan di luar jam perkuliahan,

jadi sifatnya tidak dibatasi dengan waktu. Artinya seorang dosen atau pelatih bisa

mengembangkan kegiatan secara menyeluruh dan terperinci misalnya dalam

pengembangan permainan olahraga beregu dan cabang yang lainya, akan tetapi

bisa menjelaskan dengan teknik dan komponen kondisi fisik yang lainya bahkan

sampai peraturanya secara mendetail bisa diberikan. UKM juga memungkinkan

mahasiswa untuk meningkatkan rasa percaya diri di dalam diri mereka yang

nantinya membentuk karakteristik fisiknya. Dan juga akan meningkatkan sosial

(24)

5

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Kegiatan UKM sering dilakukan di PT dalam bentuk olahraga yaitu sepak

bola, futsal, bola voli, bola tangan dan bola basket, bela diri, dan lain-lain. Cabang

olahraga yang terdapat dalam UKM adalah salah satu materi yang berada dalam

kurikulum pendidikan jasmani dan harus diajarkan kepada mahasiswa, dengan

diadakannya kegiatan ini, pelajar (mahasiswa) diharapkan akan lebih menguasai

dan memahami materi dari pelajaran pendidikan jasmani tersebut, bahkan

nantinya akan mengarah terhadap prestasi dari cabang olahraga yang mahasiswa

ikuti.

Adapun yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini cabang olahraga

futsal, bola tangan dan bola basket, ketiga cabang tersebut menjadi permasalahan

yang mengakibatkan tumbuhnya suatu hubungan antar mahasiswa sehingga

terjalinnya sosial yang baik antar mahasiswa.

Olahraga futsal, bola tangan dan basket merupakan bagian dari pembelajaran

olahraga yang dikelompokkan dalam pelajaran bola besar tetapi dari ketiga

cabang olahraga tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Adapun

karakteristik futsal memiliki karakterisitik yang sama dengan sepak bola, yang

membedakan hanyalah ukuran lapangan, jumlah pemain, peraturan permainan,

lebar dan panjang gawang pun lebih kecil, serta ukuran bola pun lebih kecil dari

ukuran sepak bola. Adapun permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang

masing-masing beranggotakan 5 orang, 1 orang penjaga gawang, 4 orang lainnya

penyerang dan maksimal 7 orang pemain cadangan. Kemudian karakteristik bola

tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain

(6 pemain dan 1 penjaga gawang) yang berusaha memasukkan sebuah bola ke

gawang lawan dengan cara berjalan atau berlari sambil memantul-mantulkan bola

ke lantai/ke tanah. Permainan ini mirip futsal, tapi cara memindahkan bola adalah

dengan tangan pemain, bukan kaki. Sedangkan karakteristik bola basket

merupakan permainan yang menggunakan keranjang sebagai sasaran memasukan

bola dan permainannya pun hanya menggunakan tangan sebagai dorongan untuk

memantulkan bola serta jumlah dari setiap regu hanya 5 orang.

Dikarenakan futsal, bola tangan dan bola basket merupakan suatu cabang

(25)

6

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

untuk dapat memainkan futsal, bola tangan dan bola basket dengan baik

diperlukan penguasaan teknik yang sempurna, oleh karena itu, diperlukan latihan

gerakan teknik secara terus menerus sehingga terjadi otomatisasi tiap teknik dasar

futsal, bola tangan dan bola basket.

Selain teknik dan taktik yang harus dimiliki oleh setiap pemain futsal, bola

tangan dan bola basket, adapun kemampuan yang lain yang sama pentingnya

dimiliki oleh pemain futsal, bola tangan dan basket yaitu diantaranya karakteristik

fisik, komponen kondisi fisik, dan emosional. Semua kemampuan tersebut

bertujuan untuk mencapai prestasi juara.

Dalam suatu pertandingan futsal, bola tangan dan basket, keberhasilan dan

kegagalan suatu tim dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor teknik, fisik,

taktik, dan mental dalam pencapaian prestasi yang maksimal, sehingga

faktor-faktor ini sangat perlu mendapat perhatian khusus. Seperti yang diungkapkan oleh

Harsono (1988: hlm.100) bahwa “Ada empat aspek latihan yang perlu

diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu : (a) Latihan fisik, (b)

Latihan teknik, (c) Latihan Taktik, dan (d) Latihan mental”.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses keberhasilan seseorang

dalam tim, salah satunya perlu adanya belajar sosial. Belajar sosial adalah suatu

proses tingkah laku dimana kita mengamati, bahkan meniru suatu pola perilaku

orang lain (masyarakat) yang awalnya tidak tahu menjadi tahu. Menurut Alex

Sobur (2003: hlm.99) sendiri “Belajar sosial adalah belajar yang bertujuan

memperoleh keterampilan dan pemahaman terhadap masalah-masalah sosial,

penyesuaian terhadap nilai-nilai sosial dan sebagainya”. Termasuk belajar jenis ini

misalnya belajar memahami masalah keluarga, masalah penyelesaian konflik antar

etnis atau antar kelompok, dan masalah-masalah lain yang bersifat sosial.

Keterampilan dapat menunjuk pada aksi khusus yang ditampilkan atau pada

sifat dimana keterampilan itu dilaksanakan. Banyak kegiatan dianggap sebagai

suatu keterampilan atau terdiri dari beberapa keterampilan dan derajat penguasaan

yang dicapai oleh seseorang menggambarkan tingkat keterampilannya. Hal ini

bisa terjadi karena kebiasaan yang sudah biasa diterima umum untuk menyatakan

(26)

7

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

keterampilan, misalnya menulis, memainkan gitar atau piano, menyetel mesin,

berjalan, berlari, melompat, dan sebagainya. Jika ini yang digunakan maka

keterampilan yang dimaksud adalah sebagai kata benda. Dipihak lain,

keterampilan juga bisa digunakan sebagai kata sifat, walaupun kalau hal ini

digunakan, kata tersebut sudah berubah strukturnya menjadi terampil. Kata ini

digunakan untuk menunjukkan suatu tingkat keberhasilan dalam melakukan suatu

tugas.

Jika memperhatikan kondisi dari kedua hal tersebut, maka istilah

keterampilan tersebut harus didefinisikan dengan dua cara. Pertama, dengan

menganggapnya sebagai kata benda, yang menunjuk pada suatu kegiatan tertentu

yang berhubungan dengan seperangkat gerak yang harus dipenuhi

syarat-syaratnya agar bisa disebut suatu keterampilan. Kedua, dengan mengganggapnya

sebagai kata sifat, yang artinya bersifat sosial. Keterampilan menurut

Poerwadarminta (1993: hlm.88) adalah: “Kecekatan-kecekatan atau kemampuan

untuk melakukan sesuatu dengan baik dan cermat.” Sedangkan pengertian dari

sosial menurut Soerjono (2006: hlm.7) bahwa, “Sekumpulan orang yang telibat

dalam suatu kegiatan dan saling berikatan dengan melibatkan lingkungan

sekitarnya.”

Beranjak dari sini, pendidikan perlu mengedepankan aspek pengembangan

pribadi untuk menciptakan karakter yang berkualitas. Salah satu wujud hasil

belajar yang membentuk karakter yang berkualitas adalah memiliki keterampilan

sosial (social skill). Keterampilan sosial akan menjadi indikator bagi

terinternalisasikannya nilai-nilai. Keterampilan sosial merupakan bagian dari aspek

kemampuan yang lahir dari proses olah pikir, olah rasa dan latihan yang

berlangsung secara kontinyu dan melingkupi setiap lingkungan kehidupan

peserta didik. Keterampilan sosial merupakan kemampuan individu dalam

menjalin komunikasi dan interaksi dengan orang lain. Diantara bentuk perilaku

sebagai ciri dari keterampilan sosial yaitu kemampuan untuk bekerja sama,

berbagi, berpartisipasi, berteman, membantu orang lain, bersikap sabar, mengikuti

(27)

8

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

mendengarkan, menghargai orang lain, menghargai diri sendiri dan bersikap sopan

santun.

Keterampilan sosial merupakan bentuk kemampuan yang memiliki indikator

spesifik, sehingga Albrecht (1987 : hlm.141) menjadikannya suatu bentuk

kecerdasan , yaitu kecerdasan sosial.

Didefinisikan bahwa kecerdasan sosial merupakan suatu kesadaran terhadap situasi dan dinamika sosial yang mengarahkan suatu pengetahuan terhadap gaya dan strategi, untuk mencapai tujuan dan keinginannya dalam berinteraksi dengan orang lain. Kecerdasan sosial juga meliputi suatu kapasitas self insight dan kesadaran terhadap persepsi dan pola reaksi diri.

Warren Bennis, dalam kata pengantar di buku Social Intelligence

menyebutkan terdapat dua jenis perilaku yang menggambarkan perbedaan dua

tipe perilaku orang yang memiliki kecerdasan sosial tinggi dan kecerdasan sosial

yang rendah. Orang dengan kecerdasan sosial rendah dicirikan memiliki toxic

behaviors, suatu perilaku yang membuat orang lain merasa dinilai rendah, tidak

cukup mampu, terintimidasi, marah, frustrasi atau merasa bersalah. Perilaku

orang dengan kecerdasan sosial tinggi memiliki tipe nourishing behaviors, suatu

perlakuan yang membuat orang lain merasa dihargai, dianggap mampu, dicintai,

dan diapresiasi dengan baik. Keterampilan sosial memiliki empat bentuk

kemampuan dasar yang digunakan dalam pergaulan antarpribadi dalam

kehidupan sehari-hari. Komponen-komponen tersebut adalah kemampuan untuk

mengorganisir kelompok, merundingkan pemecahan masalah, menjalin

hubungan pribadi yang baik dan kemampuan melakukan analisis sosial.

Lebih jauh, keterampilan ini akan membawa pada keberhasilan dalam

kehidupan individu. Tidak saja keterampilan ini berguna bagi kesuksesan hidup

individu melainkan juga dapat menjadi tenaga penggerak dinamika kelompok.

Keterampilan sosial sangat erat kaitannya dengan profesi pekerjaan sosial/

kesejahteraan sosial, praktek pekerjaan sosial dilandasi oleh berbagai nilai

sebagaimana diungkapkan oleh Morales & Sheafor (1983: hlm.195),yaitu :

(28)

9

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ilmu pekerjaan sosial maupun kode etik profesi (profesional values). Nilai- nilai yang tercakup dalam orang ditekankan pada nilai tentang klien (values of

clients). Nilai yang tercakup dalam nilai lingkungan adalah nilai tentang

lembaga di mana pekerja sosial bekerja dan bekerja sama (agency values),

serta nilai masyarakat dimana praktek pekerjaan sosial dilaksanakan (societal values).

Berdasarkan pada pendapat tersebut, maka profesi pekerjaan sosial bukanlah

profesi yang bebas nilai, karena praktek pekerjaan sosial harus berpedoman dan

mengacu kepada berbagai sistem nilai yang berlaku, baik nilai profesi , klien,

lembaga, kolega, dan masyarakat. Beberapa nilai yang menjadi prinsip utama

pekerja sosial menurut Zastrow (1999: hlm.29) sebagai berikut: "penerimaan,

komunikasi, individualisasi, tidak menghakimi, rasional, empati, ketulusan dan

kesungguhan, sikap adil dan tidak memihak, partisipasi, kerahasiaan, hak

menentukan nasibnya sendiri, dan kesadaran diri".

Berdasarkan penjelasan diatas, maka jelaslah bahwa seorang pekerja sosial

harus memahami dan melaksanakan nilai-nilai pekerjaan sosial, nilai-nilai tersebut

sama dengan nilai yang terkandung dalam keterampilan sosial (social skill).

Pembentukan keterampilan sosial bertujuan "agar setiap pribadi semakin

menghayati individualitasnya, mampu menggapai kebebasan yang dimilikinya,

sampai pada tingkat tanggung jawab moral integritas atas kebersamaan hidup

dengan yang lain di dalam dunia". Dasar dari tujuan pembentukan keterampilan

sosial yaitu pada individualitas, pengenalan diri pribadi serta kebebasan untuk

mewujudkan potensi luhur manusiawi sebagai bentuk hak dan kewajiban bagi

pemuliaan kehidupan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian dari keterampilan sosial

merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan secara cermat dan terampil

yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kegiatan dengan melibatkan

lingkungan sekitarnya.

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa permainan futsal, bola tangan dan bola basket adalah

(29)

10

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dapat mendukung terwujudnya sikap sosial yang baik pada diri mahasiswa, maka

dalam pembelajaran permainan futsal, bola tangan dan bola basket yang diberikan

kepada mahasiswa di UKM UPI haruslah mengandung usur-unsur perilaku sosial

seperti kerjasama, tanggung jawab, penerimaan, komunikasi, tidak menghakimi,

empati, ketulusan dan kesungguhan, sikap adil dan tidak memihak, partisipasi,

kesadaran diri dan disiplin dengan demikian diharapkan adanya suatu perubahan

atau suatu penunjuk yang menghasilkan bahwa akibat dari permainan futsal, bola

tangan atau bola basket dapat menunjukkan hasil keterampilan sosial yang baik.

Selanjutnya latar belakang dari penelitian ini yaitu kurangnya sebuah jalinan

interaksi antar mahasiswa sehingga dapat berimbas kepada suatu keterampilan

sosial yang dimiliki mahasiswa akibat dari permainan bola basket, bola tangan

dan futsal maka penulis ingin mengetahui dan menganalisis perbedaan

keterampilan sosial mahasiswa yang mengikuti UKM olahraga beregu di

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi masalah

yang berkaitan dengan keterampilan sosial mahasiswa yang mengikuti unit

kegiatan mahasiswa olahraga beregu di Universitas Pendidikan Indonesia antara

lain:

1. Kurangnya sebuah jalinan interaksi antar mahasiswa yg mengikuti UKM

olahraga beregu di UPI.

2. Perilaku sosial dapat meningkat apabila seseorang berinteraksi dengan

orang lain.

3. Keterampilan sosial yang baik dapat dimiliki apabila seseorang mengikuti

organisasi seperti unit kegiatan mahasiswa olahraga beregu yang

mengajarkan untuk selalu bertanggung jawab, bekerjasama,

berkomunikasi, menghargai, disiplin dan selalu menjaga hubungan dengan

(30)

11

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Adapun permasalahan intinya adalah bagaimana perbedaan keterampilan

sosial mahasiswa yang mengikuti olahraga beregu di Universitas Pendidikan

Indonesia.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana perbedaan keterampilan sosial

mahasiswa yang mengikuti UKM olahraga beregu di Universitas Pendidikan

Indonesia.”

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang penulis ajukan, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana perbedaan keterampilan sosial mahasiswa yang

mengikuti UKM olahraga beregu di Universitas Pendidikan Indonesia.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pihak yang

terkait, sebagai berikut:

1. Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan keilmuan yang berarti serta

menjadi suatu bahan informasi dalam usaha pengembangan sikap bagi

pihak yang terkait.

2. Secara praktis diharapkan bagi mahasiswa dapat bermanfaat untuk terus

aktif dalam kegiatan organisasi guna menghasilkan prestasi yang baik,

bagi PT dapat dijadikan bahan informasi dan referensi dalam rangka

pengembangan ilmu pendidikan, khususnya pendidikan jasmani dan

peneliti-peneliti lain yang hendak meneliti hal-hal lain yang berhubungan

(31)

12

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

bermanfaat untuk dijadikan referensi bagi UKM olahraga beregu

khususnya futsal, bola tangan dan bola basket disetiap PT.

3. Sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang terkait terutama

perkumpulan olahraga beregu khususnya olahraga futsal, bola tangan dan

bola basket yang bermanfaat untuk dijadikan bahan acuan bahwa dari

setiap orang harus terus meningkatkan motivasi dalam diri guna

menghasilkan prestasi yang tinggi.

F. Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini batasan masalah sangat diperlukan dalam setiap

penelitian agar masalah serta pelaksanaannya tetap terkendali dan tidak keluar

dari jalur yang diteliti. Mengenai batasan masalah dijelaskan oleh Surakhmad

(1998: hlm.36) sebagai berikut:

Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya: tenaga, kecekatan, waktu, biaya dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut.

Demi kelancaran dan terkendalinya pelaksanaan penelitian ini sesuai dengan

latar belakang, maka penulis membatasi penelitian ini sebagai berikut:

1. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian dengan variabel:

a. Variabel terikat : Keterampilan Sosial Mahasiswa.

b. Variabel bebas : Olahraga Beregu (Permainan Futsal, Bola Tangan

dan Bola Basket.)

2. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa anggota UKM bola

basket, bola tangan dan futsal di UPI yang masih aktif.

3. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan tes angket/skala untuk mengukur keterampilan sosial

mahasiswa.

(32)

13

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Untuk memperjelas masalah yang akan dikaji dan agar tidak terjadi salah

paham terhadap istilah-istilah dalam penelitian ini, maka penulis akan

memberikan penjelasan mengenai beberapa istilah menurut para ahli. Adapun

istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh menurut Pius A. Partanto dan Trisno Yuwono (1994: hlm.359)

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “Daya yang timbul dari

sesuatu (orang lain)”.

2. Pendidikan jasmani. Rusli Lutan (1997: hlm.36) menyatakan mengenai

pendidikan jasmani adalah, “Pendidikan yang menggunakan atau via

aktivitas fisik sebagai media untuk mengembangkan segala potensi yang

ada pada individu (kognitif, afektif dan psikomotor), sehingga tumbuh dan

berkembang secara menyeluruh atau holistik.”

3. Ekstrakurikuler menurut Hermawan, dkk. (2003: hlm.123) menyatakan

bahwa, “Ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajran biasa dan

pada waktu libur sekolah yang dilakukan baik di sekolah atau pun di luar

sekolah”.

4. UKM pada

http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/06/konsep-organisasi-kemahasiswaan.html?m=1 Yaitu “Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

adalah wadah kegiatan ektrakurikuler di perguruan tinggi, yang bersifat

penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran, kesejahteraan mahasiswa

serta pengabdian masyarakat.

5. Permainan Menurut Hans Daeng (dalam Andang Ismail, 2009: hlm.17),

adalah “Bagian mutlak dari kehidupan anak dan permainan merupakan

bagian integral dari proses pembentukan kepribadian anak.” Selanjutnya

Andang Ismail (2009: hlm.26) menuturkan bahwa,

Permainan ada dua pengertian. Pertama, permainan adalah sebuah aktifitas bermain yang murni mencari kesenangan tanpa mencari menang atau kalah. Kedua, permainan diartikan sebagai aktifitas bermain yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan kepuasan, namun ditandai pencarian menang-kalah.

6. Bola basket pada http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_basket yaitu “Bola

(33)

14

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding

mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan.”

7. Bola tangan adalah olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu,

dimana setiap regu harus berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang

lawan dengan cara berjalan atau berlari sambil memantul-mantulkan bola

ke lantai/ke tanah.

8. Futsal pada http://id.wikipedia.org/wiki/Futsal yaitu “Permainan bola yang

dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang.

Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan

memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu

juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak

bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau

papan”.

9. Menurut Alex Sobur (2003) “Belajar sosial adalah belajar yang bertujuan

memperoleh keterampilan dan pemahaman terhadap masalah-masalah

social”.

10.Poerwadarminta (1993: hlm.88) keterampilan adalah “Kecekatan

-kecekatan atau kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik dan

cermat.”

11.Sosial menurut Soerjono (2001: hlm.7) bahwa “Sekumpulan orang yang

telibat dalam suatu kegiatan dan saling berikatan dengan melibatkan

lingkungan sekitarnya.”

12.Keterampilan sosial merupakan kemampuan individu dalam menjalin

komunikasi dan interaksi dengan orang lain. Diantara bentuk perilaku

sebagai ciri dari keterampilan sosial yaitu kemampuan untuk bekerja

sama, berbagi, berpartisipasi, berteman, membantu orang lain, bersikap

sabar, mengikuti aturan-aturan, mampu untuk menunggu antrian,

menerima perbedaan, mendengarkan, menghargai orang lain, menghargai

diri sendiri dan bersikap sopan santun.

(34)

15

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya,

maka berikut rencana penulis untuk membuat kerangka penulisan yang akan

diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

a. Latar belakang

b. Identifikasi masalah

c. Rumusan masalah

d. Tujuan penelitian

e. Manfaat penelitian

f. Batasan penelitian

g. Batasan istilah

h. Struktur organisasi

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

a. Kajian teoritis berisi konsep-konsep dan teori-teori yang berhubungan

dengan penelitian

b. Kerangka pemikiran

c. Hipotesis penelitian

3. BAB III MODEL PENELITIAN

a. Lokasi dan subjek penelitian/sampel penelitian

b. Desain penelitian

c. Model penelitian

d. Instrumen penelitian

e. Teknik pengumpulan data

f. Pelaksanaan pengumpulan data dan analisis data

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Pengolahan atau analisis data

b. Pembahasan atau analisis temuan

5. BAB V PENUTUP

a. Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan

(35)

69

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam

penelitian harus sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Hal ini berarti

metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan

pengumpulan dan analisis data. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif. Sudjana dan Ibrahim (2001: 64)

menjelaskan tentang metode deskriptif sebagai berikut:

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskriptifkan suatu gejala, peristiwa kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan perkataan lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.

Hal serupa dikemukakan oleh Arikunto (2002:309) bahwa “Metode

deskriptif merupakan metode penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan

informasi mengenai suatu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian

dilakukan.” Berdasarkan pada pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan suatu

peristiwa yang nampak pada suatu situasi pada saat penelitian. Dalam penelitian

ini, data yang diperoleh dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisis untuk

menetapkan kesimpulan. Hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas sehingga

tujuan penelitian tercapai seperti yang diharapkan. Oleh karena itu metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif ex-postfacto.

Mengenai metode ini, Nazir (2005:73) mengemukakan bahwa: “Penelitian

ex-postfacto adalah penyelidikan secara empiris yang sistematik, dimana peneliti

tidak mempunyai kontrol langsung terhadap variabel-variabel bebas (Independent

Variables) karena manifestasi fenomena telah terjadi atau karena fenomena sukar

(36)

70

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian ini

adalah meneliti tentang variabel yang kejadiannya sudah terjadi sebelum

penelitian dilaksanakan. Penggunaan metode ex-postfacto ini diharapkan dapat

mengungkapkan tentang perbedaan tingkat keterampilan sosial antara mahasiswa

yang mengikuti UKM futsal, bola tangan dan bola basket di Universitas

Pendidikan Indonesia.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam proses penyusunan sampai dengan menganalisis data sehingga

mendapatkan gambaran sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan sumber

data. Pada umumnya sumber data dalam penelitian disebut populasi dan sampel

penelitian.

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2009: hlm.80) “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Arikunto (2010: hlm.173) menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga

obyek dan benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada

pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat

yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti Unit

Kegiatan Mahasiswa futsal, bola tangan dan bola basket di Universitas Pendidikan

Indonesia, kota Bandung.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012: hlm.120) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan Arikunto (2010:

hlm.174) menyatakan bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

(37)

71

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ada pada populasi, misalnya karena keterbatasnya waktu, biaya, dan tenaga, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi. Sampel yang di

ambil dari populasi harus benar-benar mewakili (representatif).

Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa sampel

merupakan bagian dari populasi yang mempunyai karakteristik dan sifat yang

mewakili seluruh populasi yang ada. Teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. Sugiyono (2010: hlm.124)

menjelaskan bahwa: “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel.” Hal ini sering dilakukan bila jumlah

populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat

generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah

sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

Untuk mengetahui besar kecilnya sampel penelitian, peneliti menggunakan

teknik sampling yang dijelaskan oleh Arikunto (2006: hlm.134) yang menjelaskan

mengenai pedoman pengambilan sampel sebagai berikut:

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjek besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih, tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, dana dan tenaga.

Berdasarkan penjelasan diatas peneliti mempertimbangkan pengambilan

sampel ditentukan sebagai berikut:

a. Mahasiswa yang mengikuti UKM minimal 6 bulan dan aktif karena

pembentukan sikap seseorang dapat terbentuk dari aktivitas sama yang

berulang-ulang dalam waktu yang sama.

b. Mahasiswa yang mengikuti UKM tidak berpindah-pindah dari UKM satu

ke UKM lain jadi harus menetap.

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 mahasiswa yang mengikuti

UKM futsal, 20 mahasiswa yang mengikuti bola tangan dan 20 mahasiswa yang

(38)

72

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Jumlah Sampel Penenlitian

No. Mahasiswa UPI Bandung Jumlah

1 Mahasiswa yang mengikuti UKM Futsal 20 orang

2 Mahasiswa yang mengikuti UKM Bola Basket 20 orang

3 Mahasiswa yang mengikuti UKM Bola Tangan 20 orang

Jumlah 60 orang

C. Paradigma Penelitian

1. Pengertian Paradigma Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif/positivistik, pola hubungan antara variabel yang

akan diteliti disebut paradigma penelitian. Sugiyono (2010: hlm.66) menjelaskan

bahwa:

Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

Paradigma penelitian ini terdiri satu variabel bebas yaitu UKM bola basket,

bola tangan dan futsal, sedangkan variabel terikat yaitu keterampilan sosial

dengan sampelnya yaitu mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, kota

Bandung yang mengikuti kegiatan UKM bola basket, bola tangan dan futsal.

Sebagaimana dapat kita lihat dalam bagan di bawah ini:

(39)

73

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1 Paradigma Penelitian Sugiyono (2010: hlm.66)

Keterangan:

X : Olahraga Beregu Y : Keterampilan Sosial

2. Langkah-Langkah Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian deskriptif ini, Peneliti menyusun

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada

kegunaan masalah tersebut serta diselidiki dengan sumber yang ada.

b. Menetukan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan. Tujuan dari

penelitian harus konsisten dengan rumusan dan definisi dari masalah .

c. Memberikan limitasi atau scope, atau batasan sejauh mana penelitian ini

akan dilaksanakan. Baik daerah geograpisnya, batasan kronologis, serta

sebarapa utuh daerah penelitian ini akan dijangkau.

d. Merumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian

diturunkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis untuk diverifikasikan.

e. Menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang berhubungan dengan

masalah yang ingin dipecahkan.

f. Merumuskan hipotesis-hipotesis yang ingin diuji, baik secara eksplisit

maupun implisit.

g. Mengumpulkan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang

cocok untuk penelitain.

h. Membuat tabulasi serta analisis statistik dilakukan terhadap data yang

telah dikumpulkan.

i. Memberikan interprestasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi

sosial yang ingin diselidiki serta dari data yang diperoleh secara referensi

(40)

74

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

j. Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta

hipotesis-hipotesis yang ingin diuji. Memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk

kebijakan-kebijakan yang dapat ditarik dari penelitian.

k. Membuat laporan penelitian dengan cara ilmiah.

Dari proses di atas terlihat jelas bahwa dalam penelitian deskriptif terbagi

atas dua proses, yaitu proses perencanaan dan proses pelaksanaan. Proses

perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan serta rumusan

masalah, sampai dengan perumusan hipotesis serta kaitannya dengan teori dan

kepustakaan yang ada. Proses selanjutnya merupakan tahap operasional dari

penelitian. Langkah-langkah penelitian dapat digambarkan sebagaimana

tercantum dalam bagan 3.2 berikut:

Pengambilan data dengan menggunakan angket

Pengolahan data

Analisis data

Kesimpulan

Hasil tes kelompok A

Mahasiswa yang mengikuti UKM Futsal

Hasil tes kelompok B

Mahasiswa yang mengikuti UKM Bola Basket

Hasil tes kelompok C

(41)

75

Dadan Hidayat, 2015

ANALISIS PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA OLAHRAGA BEREGU DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.2

Langkah-langkah Penelitian

D. Instrumen Penelitian

Dalam proses pengumpulan data, diperlukan alat yang disebut instrumen.

Pemilihan instrumen penelitian yang tepat sangat diperlukan agar lebih

mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data. Dijelaskan oleh Arikunto

(2010: hlm.203) bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah”.

Untuk memperoleh data tentang keterampilan sosial seseorang digunakan

kuisioner yang disusun oleh peneliti. Arikunto (2010: hlm.194) menjelaskan

bahwa “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau

hal-hal yang ia ketahui”. Kuisionernya adalah berbentuk skala. Menurut Azwar

(2012, hlm. xvii) Skala adalah “perangkat pertanyaan yang disusun untuk mengungkap atribut tertentu melalui respon terhadap pertanyaan tersebut.”

Sebagai alat ukur, skala psikologis mempunyai karakteristik khusus yang

membedakan dengan instrument pengumpulan data yang lain seperti angket,

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Sampel Penenlitian
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
+5

Referensi

Dokumen terkait

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah

• Listrik berasal dari kata elektron (dalam bahasa Yunani) yang menyebutkan batu amber yang ketika di gosok akan.. menarik benda-benda kecil seperti jerami

Fungsi observer (pengamat) yaitu untuk dijadikan teman.. diskusi dalam mengindentifikasi permasalahan ataupun kekurangan proses pembelajaran dengan menggunakan

Penyakit kulit akibat kerja dapat ditemui pada pekerja cuci mobil di Kelurahan Medan Binjai, Karena pada pekerja cuci mobil pasti akan bersentuhan langsung dengan

Penyakit kulit akibat kerja dapat ditemui pada pekerja cuci mobil di Kelurahan Medan Binjai, Karena pada pekerja cuci mobil pasti akan bersentuhan langsung dengan

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui keterlibatan tenaga kerja wanita pada usaha pembuatan tempe dan kontribusi pendapatan wanita terhadap pendapatan keluarga serta motivasi

Adapun beberapa faktor yang lain yang kemungkinan mempengaruhi pada percobaan ini disebabkan karena kontrol udara yang tidak banyak terpapar angin karena

Arah kearahkanan.. Jarakantarketigamuatanmasing-masingadalah 10 cm.. Untukmemilihposisinyasecarabenarperhatikanilustrasiberikutinidaningatkembalibahwakuatme danlistrik