STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMPUAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI
BAHASA INGGRIS
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang
oleh
Bernikha Syah Putri 1100986
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMPUAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI
BAHASA INGGRIS
Oleh :
Bernikha Syah Putri
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang
©Bernikhasyahputri 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMPUAN
PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA
INGGRIS
Bernikha Syah Putri 1100986 ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh data yang diperoleh dari hasil tes dan angket pada studi pendahuluan yang menunjukkan bahwa 90% mahasiswa mengalami kesulitan dalam penulisan choo’on pada kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris. Dalam penelitian ini membahas mengenai kemampuan serta kesulitan mahasiswa tingkat II dalam penulisan choo’on pada kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan mahasiswa tingkat II dalam menulis choo’on pada kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris, kesulitan apa saja yang ditemui serta faktor apa yang menjadi penyebab kesulitan dalam penulisan, agar dapat dijadikan sebagai tolak ukur serta dijadikan acuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, dengan instrumen berupa tes tulis dan angket. Objek dalam penelitian ini adalah choo’on pada kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris, dengan sampel 35 orang mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2015/2016. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa tingkat kemampuan mahasiswa adalah sedang dengan angka persentase mencapai 46,93%. Kesulitan terbanyak terdapat pada penulisan bunyi –y dan –w yang terdapat diakhir kata diubah kedalam gairaigo menjadi bunyi panjang. Sedangkan faktor yang menjadi penyebab kesulitan diantaranya adalah ketidaktahuan responden mengenai aturan penulisan yang benar, tidak adanya pengajaran secara khusus atau detail di kelas, serta jarangnya responden menulis menggunakan kosakata gairaigo (khususnya choo’on).
viii
Bernikha Syah Putri, 2015
STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMPUAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
CASE STUDY ON SECOND LEVEL STUDENTS IN THEIR ABILITIES ON
WRITING CHOO’ON FOR LOANWORDS THAT COMES FROM ENGLISH
Bernikha Syah Putri 1100986 ABSTRACT
This research is backed up by data received by test results and quetionnaires in previous experiments that shows 90% of students have difficulties students on second level face on writing choo’on for loanwords that comes from English. The objective of this research is to find out how high is the abilities of students on second level on writing choo’on for loanwords that comes from English, what kind of difficulties that they find and what factors results in these difficulties, so it can be used as a benchmark and also reference to solve these problems. The method used is the method that is most descriptive, with written test and questionnaire as the instrument. The object of this research is choo’on for loanwords that comes from English., with the sample of 35 students on second level Department Japanese Education , Indonesia University of Education 2015/2016. From this research we find out that the level of the student’s abilities is medium with 46,93% . Difficulties are mostly on writing sound –y and –w that is placed at the end of the word into garaigo which become a long sound. While the factors that results in these difficulties are the lack of knowledge in the students on the rules of how to write properly, no explanations or details in class, the lack of practice in writing using garaigo (especially choo’on).
DAFTAR ISI
HALAMAN HAK CIPTA ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... vii
ABSTRAK BAHASA INGGRIS ... viii
ABSTRAK BAHASA JEPANG ... ix
SINOPSIS ... x
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
2.1 Huruf dalam Bahasa Jepang ... 8
2.1.1 Huruf Hiragana ... 8
2.1.2 Huruf Katakana ... 9
2.1.3 Kanji ... 12
2.1.4 Romaji ... 12
2.2 Kosakata Bahasa Jepang ... 13
2.2.1 Wago ... 13
Bernikha Syah Putri, 2015
STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMPUAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.5Penelitian Terdahulu ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 33
3.1 Desain Penelitian ... 33
3.2 Partisipan ... 33
3.3 Populasi dan Sampel ... 34
3.4 Instrumen Penelitian... 34
3.5 Prosedur Penelitian... 36
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.7 Analisis Data ... 37
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 40
2.8.1 Uji Validitas ... 40
2.8.2 Uji Reliabilitas ... 40
BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA ... 44
4.1 Analisis dan Interpretasi Data ... 44
4.2 Analisis dan Interpretasi Data Angket ... 61
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 73
5.1 Kesimpulan ... 73
5.2 Implikasi ... 74
5.3 Rekomendasi ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 76
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Bahasa Jepang merupakan bahasa yang unik, dimana dalam penulisannya menggunakan 4 jenis huruf yaitu huruf Hiragana, huruf Katakana, huruf Kanji dan Romaji. Huruf hiragana adalah huruf yang digunakan dalam penulisan kosakata bahasa Jepang asli, bisa secara utuh atau digabungkan dengan huruf kanji, sedangkan huruf katakana biasa digunakan untuk penulisan kosakata yang diserap dari bahasa asing. Huruf kanji adalah huruf yang merupakan lambang, ada yang berdiri sendiri ada juga yang harus digabung dengan huruf lainnya atau diikuti oleh huruf hiragana. (Sutedi, 2011, hlm, 8).
Sedangkan huruf romaji merupakan huruf latin yang biasa digunakan untuk mentransfer bunyi Bahasa Jepang kedalam huruf alphabet. Tidak hanya dari segi huruf, kosakata dalam bahasa Jepang pun beragam. Dilihat dari asal usulnya kosakata bahasa Jepang dibagi menjadi 3 macam yakni wago, kango, dan gairaigo. Saito Michiaki ( dalam Dahidi dan Sudjianto, 2012 : 100) mengatakan bahwa wago mengacu pada bahasa Jepang asli yaitu bahasa Jepang yang dibuat di Jepang yang biasa disebut Yamato Kotoba. Kango adalah kosakata yang sebagian besar berasal dari China, dan gairaigo adalah kata-kata serapan yang berasal dari bahasa asing yang diubah kedalam bahasa Jepang dimana sebagian besarnya diambil dari bahasa Inggris. Dalam perubahan kosakata tersebut dibutuhkan penyesuaian bunyi sehingga terdapat aturan-aturan tertentu didalam penulisannya. Kosakata gairaigo ditulis dengan menggunakan huruf katakana sesuai dengan aturan penulisan yang ditentukan. Secara umum kaidah penulisan gairaigo menurut Dahidi dan Sudjianto (2012, hlm, 107) adalah sebagai berikut :
2 Bernikha Syah Putri, 2015
STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMPUAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masuku, post menjadi posuto, milk menjadi miruku, 3) bunyi panjang ditulis dengan
menggunakan tanda strip atau garis panjang ( - ). Misalnya sweater menjadi セータ
ー, car menjadi カー, 4) bunyi konsonan rangkap ditulis dengan menggunakan
hururf tsu kecil seperti konsonan –ck pada dock menjadiドック.
Meskipun penggunaan kosakata gairaigo tidak sebanyak kosakata lainnya didalam bahasa Jepang, kemampuan pembelajar dalam hal ini masih berperan penting tetap harus diperhatikan. Kurangnya pemahaman mengenai kaidah penulisan gairaigo dan jarangnya pembelajar menulis penggunakan gairaigo membuat sebagian besar mereka mengalami kesulitan dan melakukan kesalahan dalam penulisan kosakata gairaigo tersebut dengan berbagai macam faktor penyebabnya.
Luthfiyanti, R (2014) melakukan penelitian mengenai tingkat pemahaman mahasiswa terhadap penulisan sokuon pada kosakata gairaigo yang diambil dari bahasa Inggris pada mahasiswa bahasa Jepang tingkat I, II dan III. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa tingkat pemahaman mahasiswa tingkat I,II, dan III Departemen pendidikan bahasa jepang UPI tahun ajaran 2013/2014 dikategorikan sangat buruk, mahasiswa mengalami kesulitan dalam penulisan sokuon pada kosakata gairaigo yang diambil dari bahasa Inggris. Dari penelitian yang telah dilakukan tersebut diketahui bahwa banyak sekali permasalahan yang muncul terutama dalam hal penulisan gairaigo sokuon maupun choo’on.
3
Sementara itu dalam penelitian kedua yang dilakukan pada tahun 2014 mengenai analisis kesalahan persepsi dan pelafalan choo’on dan sokuon pada pembelajaran Bahasa Jepang dengan sampel mahasiswa tingkat I, II dan III, diperoleh hasil bahwa tingkat kesalahan pembelajar dalam persepsi choo’on dan sokuon adalah sangat rendah dan rendah, sedangkan tingkat kesalahan dalam
pelafalannya adalah sangat rendah, rendah dan sedang. Faktor yang mempengaruhinya diantara lain adalah pengaruh bahasa ibu, susah mengucapkan, terburu-buru, tidak sadar, tidak fokus, tidak memperhatikan aturan pengucapan dengan benar dan tidak memperhatikan konteks kalimat.
Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan pembelajar mengenai choo’on maupun sokuon masih belum teratasi secara sempurna. Untuk itu masih perlu dilakukan penelitian mengenai hal tersebut. Penelitian mengenai sokuon telah banyak dilakukan terutama dalam hal penulisan sedangkan penelitian mengenai choon sebagian besarnya adalah mengenai pelafalan. Dalam hal penulisan Diandika, Maya Ramayang (2008) pernah melakukan penelitian mengenai kesalahan penulisan choo’on dalam karangan mahasiswa, namun penelitian yang penulis lakukan adalah mengenai kemampuan penulisan choo’on yang dikhususkan pada kosakata serapan dari bahasa Inggris. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam penulisan choo’on pada kosakata gairaigo dan dapat pula dijadikan bahan acuan untuk mengantisipasi permasalahan-permasalahan berikutnya.
4 Bernikha Syah Putri, 2015
STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMPUAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan dari soal tes yang telah diberikan kepada mahasiswa tingkat I, II dan III. Jumlah kesalahan terbanyak dalam penulisan choo’on pada kosakata gairaigo terdapat pada mahasiswa tingkat II dengan persentase 36 %. Sedangkan persentase kesalahan pada mahasiswa tingkat I adalah 31.4 % dan mahasiswa tingkat III 32.6%.
Maka berdasarkan data hasil studi pendahuluan yang diperoleh dan rekomendasi dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dilakukan penelitian mengenai kemampuan mahasiswa dalam penulisan choo’on. Jika penelitian mengenai penulisan choo’on yang telah dilakukan sebelumnya adalah mengenai analisis kesalahan dalam karangan mahasiswa, sedangkan penelitian ini lebih mengarah kepada kemampuan dalam penulisan choo’on pada kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris, dengan judul : “Studi Kasus pada Mahasiswa Tingkat II dalam Kemampuan Penulisan Choo’on pada Kata Serapan yang diambil
dari Bahasa Inggris”
1.2Rumusan Masalah Penelitian
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2015/2016 dalam menulis
choo’on pada kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris?
2. Kesulitan apa yang dialami oleh mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang UPI tahun ajaran 2015/2016 dalam penulisan
choo’on pada kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris ?
3. Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan dalam penulisan
choo’on pada kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris?
2. Batasan Masalah
5
1. Penelitian ini hanya meneliti mengenai kemampuan mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2015/2016 dalam menulis choo’on pada kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris.
2. Penelitian ini hanya meneliti mengenai kesulitan apa yang dialami mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2015/2016 dalam menulis choo’on pada kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris.
3. Penelitian ini hanya meneliti faktor apa saja yang menjadi penyebab kesulitan yang dialami oleh mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2015/2016 dalam menulis choo’on pada kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris.
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai berdasarkan rumusan masalah diatas adalah untuk mengetahui :
a. Tingkat kemampuan mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2015/2016 dalam menulis choo’on pada kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris.
b. Kesulitan yang dialami mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2015/2016 dalam menulis choo’on pada kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris.
c. Faktor penyebab terjadinya kesulitan yang dialami mahasiswa mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2015/2016 dalam menulis choo’on pada kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris.
1.4Manfaat Penelitian
6 Bernikha Syah Putri, 2015
STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMPUAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Manfaat Teoritis
Melalui penelitian ini akan diperoleh gambaran atau kesimpulan mengenai tingkat pemahaman mahasiswa dalam penulisan choo’on pada kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi penulis, dapat memperdalam pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai penulisan choo’on pada kosakata gairaigo.
2) Bagi pendidik, melalui gambaran mengenai tingkat kemampuan mahasiswa yang diperoleh dari penelitian ini, dapat dijadikan umpan balik untuk mencari pemecahan masalah dalam pembelajaran di kelas.
3) Bagi mahasiwa, dapat dijadikan pedoman dalam pembelajaran sehingga dapat mengurangi terjadinya kesalahan, serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.5Struktur Organisasi Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian metode yang digunakan dalam penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data, serta sistematika penulisan laporan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Berisi landasan teoritis yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, diantara lainnya adalah mengenai huruf katakana, gairaigo, choo’on dan kaidah penulisan choo’on pada kosakata gairaigo serta penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang penulis lakukan.
BAB III METODE PENELITIAN
7
dan teknik pengolahan data, juga mengenai uji validitas dan reabilitas yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Menguraikan hasil analisis dan interpretasi data tes dan angket yang diperoleh dari penelitian.
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
33 Bernikha Syah Putri, 2015
STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMPUAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penggunaan metode penelitian yang sesuai juga akan mendukung dalam tercapainya tujuan dari suatu penelitian. Metodologi penelitian menurut Sutedi (2011, hlm. 53 ) adalah cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian dengan langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengambilan kesimpulan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif (descriptive research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan (menjabarkan) suatu keadaan atau fenomena yang ada secara apa adanya. (Sutedi, 2011,hlm. 20). Alasan penulis memilih menggunakan metode deskriptif dikarenakan dalam penelitian ini penulis akan menjabarkan mengenai kemampuan mahasiswa tingkat II dalam menulis choo’on pada kosakata gairaigo yang diambil dari bahasa Inggris. Sedangkan yang menjadi objek penelitian dalah choo’on pada kosakata gairaigo yang diambil dari bahasa Inggris. Tujuan utama dari metode deskriptif adalah
untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. ( Sukardi, 2003, hlm.157).
3.2 Partisipan
34
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif atau kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas. (Sudjana, 2005, hlm. 161 ).
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2015/2016.
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu, yaitu mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 35 orang dalam menulis choo’on pada kosakata gairaigo yang diambil dari bahasa Inggris.
Untuk teknik penyampelan digunakan teknik random sampling dan purposive sampling. Teknik random sampling adalah pengambilan sampel secara acak dengan
jumlah tertentu (Sugiyono, 2013, hlm. 120). Teknik ini dipilih karena sampel yang dipilih bebas, baik laki-laki perempuan atau pun usianya. Sedangkan teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2013, hlm. 124, 300). Alasan digunakan teknik ini adalah karena sampel dipilih berdasarkan hasil pertimbangan dari studi pendahuluan yang telah penulis lakukan sebelumnya, yaitu karena dilihat dari hasil tes dan angket dalam studi pendahuluan dibandingkan dengan mahasiswa tingkat I, II dan III kesalahan penulisan terbanyak terdapat pada mahasiswa tingkat II. Oleh karena itu sampel yang dipilih adalah mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang tahun ajaran 2015/2016.
3.4 Instrumen Penelitian
35 Bernikha Syah Putri, 2015
STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMPUAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
non tes. Penelitian ini juga menggunakan instrumen yang berbentuk tes dan non tes yang terdiri dari tes tulis dan angket. Kedua intrumen itu telah diuji validitas dan reliabilitas melalui expert judgement.
1). Tes
Salah satu instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, dan kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Misbahudin dan Hasan, 2013, hlm. 17) Dalam penelitian ini bentuk tes yang digunakan adalah tes tulis yang berupa tabel yang berisi kosakata bahasa inggris yang akan diterjemahkan ke dalam bunyi panjang (choo’on) pada kosakata gairaigo.
2). Angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. (Arikunto, 2010, hlm. 165). Angket yang digunakan berupa angket terbuka dan angket tertutup. Angket terbuka merupakan angket yang pilihan jawabannya berasal dari responden, sedangkan angket tertutup merupakan angket yang alternative jawabannya disediakan oleh peneliti. Berikut langkah-langkah yang dalam menyusun angket yang dikemukakan oleh Sakai dalam Sutedi (2011:165), yaitu :
a. Merumuskan kisi-kisi dan item pertanyaan
b. Merumuskan dan menetapkan bentuk jawaban yang diharapkan c. Melampaskan bahasa agar mudah diahami oleh responden d. Merumuskan kategori jawabannya secara lengkap
e. Membuat petunjuk atau perintah pengisian f. Memilih bentuk yang ditetapkan
g. Membuat kalimat pengantar h. Uji coba
36
j. Memperbaiki hasil dan menetapkan bentuknya, serta k. Pencetakan dan penggandaan.
Angket diberikan untuk mengetahui data kualitatif berupa informasi mengenai permasalahan responden mengenai gairaigo khususnya dalam penulisan choo’on. Angket berisi 15 butir pertanyaan dengan 12 butir berbentuk pilihan ganda dan 3 butir berbentuk isian.
3.5 Prosedur Penelitian
Tahapan pelaksanaan penelitian dilakukan melalui prosedur sebagai berikut :
a. Melakukan studi literatur, yaitu mengumpulkan data, rujukan maupun referensi yang berhubungan dengan gairaigo
b. Menyusun pembuatan instrumen berupa soal tes mengenai penulisan choo’on pada kosakata gairaigo yang diambil dari bahasa Inggris dan angket yang berisi data kualitatif berupa informasi mengenai permasalahan responden mengenai gairaigo khususnya dalam penulisan choo’on .
c. Mengkonsultasikan instrumen yang telah disusun kepada dosen pembimbing d. Melaksanakan pengambilan data
e. Pengolahan data
f. Menganalisis data yang diperoleh, dan
g. Menginterpretasikan data serta menarik kesimpulan h. Menulis laporan penelitian.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Langkah-langkah yang dilakukan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
37 Bernikha Syah Putri, 2015
STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMPUAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh referensi ataupun rujukan yang relevan dengan mengenai penelitian yang penulis lakukan. Diantaranya adalah buku Kana Nyuumon, Pengantar Linguistik Bahasa Jepang, Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang, Belajar dengan Cara Mandiri Hiragana,
Katakana, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, serta
sumber-sumber yang relevan lainnya. 2) Studi Lapangan
Dalam studi lapangan penulis melakukan studi pendahuluan untuk mengumpulkan data awal terhadap mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2015/2016 tingkat I, II dan III masing-masing 10 orang. Studi pendahuluan bertujuan untuk memperoleh gambaran awal mengenai kemampuan mahasiswa dari masing-masing tingkat dalam menulis choo’on dalam gairaigo yang diambil dari bahasa Inggris.
Berdasarkan hasil tes tersebut penulis mengambil responden mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2015/2016. Data yang dikumpulkan menggunakan teknik pendekatan one-shoot model, yaitu pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada satu saat. ( Arikunto, 2006, hlm. 83). Data diambil dengan menggunakan tes tulis dan angket.
3.7 Analisis Data
Setelah dilakukan pengambilan data, semua data yang diperoleh dikoreksi, dan di analisis pada setiap butirnya. Maka dari itu diperlukan teknik analisa data dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
38
Data dari hasil tes yang telah terkumpul, diolah dengan cara :
a. Memeriksa jawaban yang benar dan yang salah pada setiap butir soal c. Membuat tabel frekuensi dan persentase jawaban pada tiap butir soal d. Menghitung persentase setiap kategori dengan menggunakan rumus :
P =
��
�
%
Keterangan : P : angka persentase
F : frekuensi dari setiap jawaban yang akan cari persentasenya N : banyaknya individu)
( Sudjiono, 2001, hlm. 40-41)
e. Menghitung dan menafsirkan tingkat kemampuan menggunakan rumus:
Pk= ∑ �
Pk= persentase tingkat kemampuan ∑P= total persentase tiap jawaban S= jumlah soal
Berikut adalah pedoman untuk penafsiran standar penilaian tes :
Tabel 3.1 Pedoman Penafsiran Tingkat Kemampuan
39 Bernikha Syah Putri, 2015
STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMPUAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45% ~ 59% Sedang 60% ~ 74% Cukup tinggi 75% ~ 89% Tinggi 90% ~ 100% Sangat tinggi
(Sudijono, 2001, hlm. 40-41) 2). Teknik Pengolahan Data Angket
Data yang diperoleh dari angket juga dianalisis dan diuraikan pada setiap butir pertanyaannya.
Data yang terkumpul diolah dengan cara sebagai berikut :
1. Mengklasifikasi dan menghitung jumlah jawaban pada angket
2. Menghitung frekuensi dan mencari persentase jawaban dengan rumus : 3. Menyusun tabel frekuensi dan persentase dari setiap jawaban
4. Menganalisis dan menginterpretasi jawaban dari setiap butir pertanyaan. Berikut adalah tabel untuk pedoman penafsiran data angket :
Tabel 3.2 Pedoman Penafsiran Angket
0% Tak ada seorang pun
1% ~ 5% Hampir tidak ada 6% ~ 25% Sebagian kecil 26% ~ 49% Hampir setengahnya
40
(Sudijono, 2001, hlm.
40-41)
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk mengetahui kelayakan instrument yang digunakan dalam penelitian ini maka dilakukan uji validitas dan realiabilitas, karena instrument yang baik haruslah valid dan reliabel.
3.8.1 Uji Validitas
Valid artinya dapat mengukur apa yang hendak diukur dengan baik. (Sutedi,2011, hlm 217). Validitas terdiri atas validitas internal dan eksternal. Validitas internal terdiri atas validitas bangun pengertian yaitu yang bisa diusahakan dengan mengacu pada teori yang relevan, dan vaiditas kesamaan yaitu yang bisa diupayakan dengan menyusun soal berdasarkan pada rancangan program yang ada, yang kedua jenis validitas ini dapat diukur dengan cara konsultasi pada pakar.
Sedangkan validitas eksternal dapat disusun berdasarkan fakta empirik yang telah terbukti sehingga dapat dilakukan dengan cara membandingkan denga perangkat tes yang dianggap sudah standar. (Sutedi, 2011, hlm. 217). Adapun uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas internal dengan cara mengkonsultasikan kepada pakar atau ahli melalui expert judgement.
3.8.2 Uji Reliabilitas
Suatu instrument tes dapat dikatakan reliabel apabila dapat mengukur secara ajeg, yaitu meskipun dilakukan berkali-kali tes pada sampel yang dalam waktu yang
51% ~ 75% Lebih dari setengahnya 76% ~ 95% Sebagian besar
96% ~ 99% Hampir seluruhnya
41 Bernikha Syah Putri, 2015
STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMPUAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak telalu lama hasilnya tetap sama. Uji reliabilitas juga terdiri atas reliabilitas eksternal dan internal. Reliabilitas eksternal dapat dilakukan dengan melakukan tes ulang atau membandingkan dengan perangkat tes lain (ekuivalensi). Sedangkan reliabilitas internal dapat dilakukan dengan teknik belah dua atau KR 20 dan KR 21. (Sutedi, 2011,hlm. 220). Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik belah dua. Tes dilakukan satu kali kemudian datanya dibagi dua berdasarkan soal yang bernomor ganjil sebagai (variable x) dan genap (sebagai variable y) dan kemudian dicari angka korelasinya dengan menggunakan rumus :
rxy =
�∑ − ∑ ∑√[�∑ 2− ∑ 2][�∑ 2− ∑ 2]
Setelah diperoleh angka korelasi maka untuk mencari reliabilitas penuh menggunakan rumus :
r =
+(Sutedi, 2011 hlm, 220,222)
Tabel 3.3 Perhitungan Korelasi untuk Mencari Tingkat Reliabilitas
X Y XY X² Y²
11 14 154 121 196
8 9 72 64 81
8 10 80 64 100
8 10 80 64 100
42
8 10 80 64 100
15 15 225 225 225
10 11 110 100 121
12 15 180 144 225
12 13 156 144 169
9 12 108 81 144
12 15 180 144 225
14 14 196 196 196
11 11 121 121 121
17 17 289 289 289
8 10 80 64 100
5 8 40 25 64
6 9 54 36 81
12 16 192 144 256
10 11 110 100 121
207 241 2628 2311 3035
rxy =
. −√[ . − 2][ . − 2]
=
−√[ − ][ − ]
=
√
=
,
43 Bernikha Syah Putri, 2015
STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMPUAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah diperoleh angka korelasi maka untuk mencari reliabilitas penuh menggunakan rumus :
r =
+=
. , + ,=
, ,=
0,9417
Setelah diperoleh angka korelasi dilakukan penafsiran seperti pada tabel berikut : Tabel 3.4 Penafsiran Angka Korelasi
Rentang angka korelasi Tafsiran 0,00 – 0,20 Sangat rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Sedang
0,61 – 0,80 Kuat
0,81 – 1,00 Sangat kuat
BAB V
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan mengenai tingkat kemampuan mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2015/2016 dalam menulis choo’on pada kosakata gairaigo yang diambil dari bahasa Inggris, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari nilai rata-rata hasil tes yang telah diberikan dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2015/2016 dalam menulis
choo’on pada kosakata gairaigo yang diambil dari bahasa Inggris secara
keseluruhan ditinjau dari tabel pedoman penafsiran tingkat kemampuan menurut Sudijono (2001 hlm. 40-41) adalah sedang, penyebabnya adalah responden dapat menulis gairaigo dengan benar disebabkan karena sudah terbiasa menulis kosakata yang diberikan dalam soal tes, namun responden belum memahami dengan baik aturan penulisannya karena tidak dipelajari secara khusus.
2. Dilihat dari hasil tes yang diberikan, klasifikasi kesulitan terbanyak yang dialami mahasiswa adalah : dalam penulisan kosakata yang diakhiri oleh bunyi –w dan –y, kosakata yang mengandung bunyi –a*e (tanda * berarti konsonan ), dan pada kata yang diakhiri oleh bunyi –o.
Bernikha Syah Putri, 2015
STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMPUAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bahwa penulisan gairaigo berasal dari pelafalan bahasa Inggris, sehingga pengetahuan responden mengenai pelafalan bahasa Inggris yang berbeda-beda tentu menghasilkan jawaban yang berbeda pula, ditambah lagi dengan adanya pembelajaran mengenai aturan penulisan gairaigo (khususnya choo’on) secara khusus atau lebih mendalam di dalam materi perkuliahan, selain itu juga disebabkan oleh jarangnya responden menulis menggunakan kosakata gairaigo (khususnya choo’on) untuk itu responden mengharapkan materi mengenai penulisan gairaigo dipelajari secara khusus dalam perkuliahan.
5.2Implikasi
Adapun implikasi yang diperoleh dari penelitian mengenai penulisan choo’on pada kosakata serapan atau gairaigo diantara lainnya adalah dengan adanya penelitian ini akan memberikan pengaruh dalam kemampuan mendengar, berbicara, menulis dan membaca. Misalnya dengan memahami penulisan choo’on yang benar dapat meningkatkan kemampuan pembelajar untuk menulis kalimat ataupun sakubun dengan benar, dalam hal mendengar dan berbicara pembelajar akan menjadi lebih peka terhadap bunyi panjang sehingga akan lebih mudah menebak arti dari suatu kata dengan mudah, dan dalam hal membaca pembelajar akan memahami bahwa tanda strip (-) yang terdapat ditengah atau diakhir suatu kosakata adalah dibaca panjang.
5.3Rekomendasi
75
76 Bernikha Syah Putri, 2015
STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT II DALAM KEMAMPUAN PENULISAN CHOO’ON PADA KATA SERAPAN YANG DIAMBIL DARI BAHASA INGGRIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
3A Corporation. (2000). みんなの日本語 初級1本冊. Japan: 3A Corporation. AOTS. (2004). 一人で学べるひら な た な. Japan: 3A Corporation.
Arianingsih, A. (2011). Analisis Kemampuan Pembelajaran Bahasa Jepang Dalam Pelafalan Choon (Penelitian Deskriptif Terhadap Mahasiswa Tingkat I, II, III dan IV Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Ajaran 2010/2011). (Skripsi). S1, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Arianingsih, A. (2014). Analisis Kesalahan Persepsi dan Pelafalan Choo’on dan Sokuon Pada Pembelajaran Bahasa Jepang. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Dahidi, A., & Sudjianto. (2012). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.
Diandika, Maya Ramayang. (2008). Analisis Kesalahan Penulisan Choo’on dalam Karangan Mahasiswa Tingkat III Program Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung : Tidak diterbitkan.
Fathoni, A. (2005). Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.
Gakuen, W. (2015, Oktober 5). Aturan Menulis Huruf Katakana. Retrieved from
Weihome Nihongo Gakuen:
http://belajarnihongo.moy.su/index/aturan_menulis_huruf_katakana/0-13 Harahap, B. (2006). Kamus Kata Serapan Bahasa Jepang. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Luthfiyanti, R. (2014). Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa Terhadap Penulisan Sokuon Pada Kosakata Gairaigo yang diambil dari Bahasa Inggris. Bandung: Tidak diterbitkan.
Misbahuddin. & Hasan, I. (2013). Analisisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Nomoto, Kikuo. (1990). Gairaigo no Keisei to Sono Kyouiku. Tokyo : Ookurashou Insatsukyoku.
77
Renariah. (2002). Bahasa Jepang dan Karakteristiknya. Jurnal Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Kristen Maranatha,1(2), hlm.1-16
S, N. H. (2002). Bahasa Jepang Untuk Pemula. Jakarta: Puspa Swara.
Sa'adah, K. (2014). ANALISIS FUNGSI PENULISAN HURUF KATAKANA DALAM
KOMIK “HIME CHAN NO RIBON SERI KE 4” KARYA MEGUMI. (Skripsi)
S1, Universitas Sumatera Utara, Medan: Tidak diterbitkan.
Sasaki Alam, Yukiko. (1999). Gengogaku to Nihongo Kyouiku (Linguistics and Japanese Language Education. Tokyo: Kurosio.
Sudijono, Anas. (2001). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers. Sugiyono (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sukardi (2003) Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktik Jakarta: Bumi Aksara
Sutedi, D. (2011). Dasar-Dasar Lingustik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. The Japan Foundation. (1982). 日本語 な入門. Japan: Bonjinsha.
Tim Penyusun UPI (2014) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Bandung : UPI
Weihome Gakuen. (3 Oktober 2015). Katakana no Kakikata. [Online]. Diakses dari http://belajarnihongo.moy.su/index/aturan_menulis_huruf_katakana/0-13 Wikimedia Project. (7 Oktober, 2015). Kosakata dari Bahasa Asing dalam Bahasa
Jepang. [Online]. Diakses dari