ABSTRAK
PREEKLAMPSIA (STUDI PUSTAKA)
Perdarahan, preeklampsia-eklampsia dan infeksi merupakan 3 penyebab utama
kematian ibu. Preeklampsia juga menyebabkan meningkatnya kematian perinatal. Preeklampsia merupakan penyakit yang timbul karena kehamilan, umumnya timbul setelah minggu ke-20 kehamilan dan paling sering terjadi pada primigravida muda. Hipertensi, edema dan proteinuria yang merupakan sindroma preeklampsia ringan seringkali tidak diperhatikan atau diketahui oleh wanita yang bersangkutan sehingga tanpa disadari dapat berlanj ut menjadi preeklampsia berat bahkan eklampsia yang fatal bagi ibu dan bayi yang dikandungnya. Karena etiologinya yang tidak diketahui dan patogenesisnya masih meragukan, maka pencegahan dan penanganannya masih j auh dari memuaskan, namun dengan pemberian penerangan secukupnya, pelaksanaan pengawasan yang baik pada wanita hamil serta pemeriksaan antenatal yang teratur, dapat mengurangi insidensi.
Tujuan dibuatnya karya tulis ilmiah ini menerangkan preeklampsia secara umum yaitu apa dan bagaimana terj adinya preeklampsia, penggolongan, pencegahan
serta pengobatannya.
Kesimpulan yang dapat diambil dari karya tulis ini ialah bahwa preeklampsia merupakan penyakit yang berbahaya bagi wanita hamil karena sindroma ringannya sering tidak diketahui atau tidak disadari oleh wanita yang bersangkutan. Meskipun tidak dapat dicegah sepenuhnya namun dengan pemberian penerangan dan pengawasan serta pemeriksaan antenatal yang baik pada wanita hamil, frekuensinya dapat dikurangi.
ABSTRACT
PREECLAMPSLA (LITERATURE STUDY)
Hemorrhuge,
preeclampsia-eclampsia,
and sepsis are the 3 major causes ofmaternal deaths. Preeclampsia also increases the perinatal deaths. Preeclampsia IS
defined as the occurrence during pregnancy, usually alfter 20' weeks
of
gestation andcommonly in young primigravida. Many. patients are not uware
of
mild preeclampsiasyndrome such as hypertension, edema and proteinuria, so the diseuse can develop
rapidly into severe preeclampsia even eclampsia which is fatal for the mother and the
baby. Because the etiology of preeclampsia is still unknown and the pathogenesis
remains obscure, so the ability of preventing and the management is still .far from
satisfaction, but good education and observation for the pregnant woman also routine antenatal care can reduce the incidence.
This scientific writing's goals are to explain preeclampsia in general, including
what and how preeclampsia can develop, its classification, etiology, the prevention and also the treatment.
The conclusion of this scientfic writing is that preeclampsia is dangerous for
pregnant woman because many of them are not aware of mild preeclampsia
syndrome. Although the prevention is limited, good education, observation and routine antenatal care could contribute in lowering the incidence.
DAFTAR ISI
Halaman
... SURAT PERNYATAAN ...
ABSTRAK ... 1.2 Identifikasi Masalah ... 1.3 Maksud dan Tujuan ... 1.4 Metodologi Penelitian ... BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Patofisiologi dan Patogenesis ... Epidemiolo gi ...
Pencegahan dan Pengobatan ... 17
2.9.1 Pencegahan ... 17
2.9.2 Pengobatan ... 22
2.10 Komplikasi Preeklampsia ... 25
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Klasifikasi hipertensi yang mempersulit kehamilan ... 12
Tabel 2.2. Indikator untuk menentukan beratnya hipertensi karena kehamilan ... 13
. . .
DAFTAR DIAGRAM
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Di Indonesia, 3 penyebab kematian utama ibu yaitu perdarahan, preeklampsia-
eklampsia dan infeksi. Preeklampsia juga menyebabkan meningkatnya kematian
perinatal. Preeklampsia merupakan penyakit yang timbul karena kehamilan dan
ditandai dengan hipertensi, edema dan proteinuria. Penyakit ini umumnya timbul
setelah minggu ke-20 usia kehamilan dan paling sering terjadi pada primigravida
muda. Jika timbul pada multigravida maka biasanya ada faktor predisposisi seperti
kehamilan ganda, diabetes mellitus, obesitas, umur lebih dari 35 tahun dan sebab
lainnya.
Hipertensi dalam kehamilan dapat merupakan manifestasi dari hipertensi yang
telah ada sebelum kehamilan atau hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan. Dahulu,
hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan ini disebut toksemia gravidarum. Istilah
toksemia gravidarum dewasa ini sudah tidak dipakai lagi karena istilah tersebut
mencakup berbagai penyakit hipertensif dalam kehamilan dengan etiologi yang
berbeda-beda dan dalam toksemia gravidarum tidak pernah ditemukan toksin sebagai
penyebab. Dewasa ini istilah yang digunakan yaitu preeklampsia dan eklampsia.
Eklampsia merupakan peningkatan yang lebih berat dan berbahaya dari preeklampsia
dengan gejala dan tanda dari preeklampsia disertai konvulsi/kejang, atau koma.
Sindroma preeklampsia ringan yaitu hipertensi, edema dan proteinuria sering tidak
diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang bersangkutan, sehingga tanpa
disadari dapat berkembang menjadi eklampsia. Oleh karena itu, diperlukan diagnosis
dini preeklampsia, yang merupakan tingkat pendahuluan terjadinya eklampsia,
sehingga dapat segera dilakukan upaya pencegahan agar si ibu tidak jatuh ke dalam
eklampsia. Upaya ini dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak. Dengan
demikian, pemeriksaan antenatal yang teratur dan rutin dalam mencari tanda-tanda
preeklampsia, sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia berat dan
eklampsia. Banyaknya teori yang berkembang mengenai etiologi preeklampsia, yang
sampai sekarang belum diketahui dengan pasti, menyebabkan penyakit ini disebut
juga sebagai desease
of
theories dan mengakibatkan sulitnya pencegahan.Dari uraian diatas, karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengemukzkan
masalah-masalah tersebut serta menuangkannya dalam suatu bentuk penulisan ilmiah.
1.2. IDENTIFIKASI MASALAH
Untuk menghindari terlalu luasnya permasalahan yang hendak dikaji dalam k a y a
tulis ini, maka permasalahannya diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Apa dan bagaimana terjadinya preeklampsia ?
2. Bagaimana penggolongan dan etiologi preeklampsia ?
3. Bagaimana pencegahan dan pengobatan preeklampsia ?
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah, mengetahui secara
umum preeklampsia yaitu definisi dan terjadinya preeklampsia, penggolongan,
etiologi, pencegahan serta pengobatan preeklampsia.
1.4. METODOLOGI PENELITIAN
Studi pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
Dorland. 1994. Kamus kedokterun. Jakarta. EGC.
Cunningham F.G., MacDonald P.C., Gant N.F. 1997. Williams obstetrics
edition. Philadelphia and London. W.B. Saunders Company.
Cotran R.S., Kumar V., Collins T. 1999. Robbins puthologic basis of diseuse
edition. Philadelphia. W.B. Saunders Company.
Mose J.C. 1999. The efects of garlic (Allium sutivum application on platelet
activity and blood pressure of pregnant women at risk of having
preeclampsia. Disertasi. Program Pasca Sarjana. Bandung. Univeritas
Padj adj aran.
Sofoewan H.M.S. 2000. Fetal outcome of preeclampsia and eclampsia at Dr.
Sardjito Hospital. Indonesian Journal of Epidemiology. and Biostutistic, 25-
28.
Sibai B.M., Ramadan M.K. 1995. Preeclampsia and eclampsia. Dalam J.J.
Sciarra; Gynecology and obstetrics volume 3. Philadelphia. J.B. Lippincott
Company.
Huffman J. W. 1962. Gynecology and obstetrics. Philadelphia and London.
W.B. Saunders Company.
Magann E.F., Martin J.N. Jr. 1995. New-onset hypertension in the pregnant
patient. Dalam J.N. Martin Jr. : Obstetrics and gynecology clinics of North
American. Philadelphia W.B. Saunders Company.
DeAlvarez R. R. 1 976. Preeclampsia-eclampsia and other hypertensive
disorders in pregnancy. Dalam R.C. Benson : Current obstetric and
gynecologic diugnosis und treatment. California. Lange medical publications.
10. Mabie W.C., Sibai B.M. 1994. Hypertensive states of pregnancy. Dalam A.H.
DeCherney, M.L. Pernol : Current obstetric und gynecologic diagnosis and
treatment edition. Connecticut. Appleton and Lange.
1 I . Wibowo B., Rachimhadhi T. 1992. Pre-eklampsia dan eklampsia. Dalam H.
Wiknjosastro : Ilmu kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
12. Sastrawinata S. 1981. Obstetri patofogi. Bandung. Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran.