ABSTRAK
Balai Anak Garuluku memiliki Sanggar Anak Garuluku dan Forum Anak Desa Kemadang 17 Dusun. Balai Anak Garuluku memiliki banyak anggota dan saat ini masih melakukan pendataan semua anggota dan data lainnya secara manual di dalam sebuah buku yang dinamakan Buku Induk Sanggar Anak Garuluku dan Buku Induk FORANDAKA 17. Hal ini memungkinkan terjadi kesalahan dalam pencatatan data, ketidakteraturan dalam pencatatan data, dan dapat terjadi kehilangan berkas dari dalam buku-buku tersebut. Dari latar belakang tersebut, maka dibuat sebuah sistem informasi untuk pencatatan data anggota, data kegiatan, data donatur, dan data laporan keuangan. Penulis mencoba untuk menerapkan fitur-fitur dari basis data relasional objek ke dalam sistem informasi ini dalam menangani data-data yang ada. Selain itu melalui sistem informasi inipun ingin memperkenalkan Garuluku-FORANDAKA kepada masyarakat luas.
Metodologi penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada adalah studi kasus pada Balai Anak Garuluku Desa Kemadang Kecamatan Tanjung Sari, Gunung Kidul, membangun perangkat lunak dengan menggunakan JSP, Java, dan Oracle, dan melakukan uji coba calon pengguna sistem.
Hasil akhir yang diperoleh adalah sistem informasi berbasis web yang dapat memberikan informasi mengenai Balai Anak Garuluku kepada masyarakat luas, dan melakukan pencatatan data-data anggota, kegiatan, donatur, dan laporan keuangan yang dimiliki Sanggar Anak Garuluku dan FORANDAKA 17. Implementasi BDRO cukup baik dalam menangani pengelolaan data karena pemodelan basis data di Balai Anak Garuluku ini termasuk kompleks terutama dalam
menangani data kegiatan dan data laporan keuangan yang membutuhkan nested table dan REF.
Data anggota Garuluku yang memiliki tiga jenis keanggotaan menggunakan fitur inheritance. Data
materi yang diajarkan dengan pengajarnya menggunakan fitur relationships using REF.
ABSTRACT
Garuluku Children's Center has Sanggar Anak Garuluku and Forum Anak Desa Kemadang
17 Dusun. Garuluku Children's Center has many members and still collecting all data members
and other data manually in a book, called Sanggar Anak Parent Book and FORANDAKA 17 Parent
Book. This enables an error in recording the data, the irregularity in recording the data, and can occurs loss of files in these books. From this background, then be created an information system for recording members data, activity data, the data of donators, and financial reporting data. The author tries to apply the features of the Object Relational Data Base into this information system in handling the existing data. Other than that through the information system would like to introduce Garuluku-FORANDAKA to the public.
The research methodology used to resolve the existing problems are a case study at the Children's Center of Garuluku in Kemadang, Tanjung Sari, Gunung Kidul, build software using JSP, Java, and Oracle, and to test prospective users of the system.
The final result obtained is a web-based information system that can provide information about the Garuluku Children's Center to the general public, and perform recording data members, activities, donators, and the financial reporting data are owned Sanggar Anak Garuluku and FORANDAKA 17. ORDB are good to handle the data menagement because the database modeling in Garuluku Children’s Center are complex especially to handle the activities data and
financial reports that need nested table and REF. The data of Garuluku’s member has three type
of memberships, they are using inheritance. Materi data and the teacher are using relationships
using REF. The weakness from BDRO implementasion is table view not arrange in the information system because the column in a type table is object type. After testing at the Garuluku Children's Center, to donators, and to the general public, in general conclusion that the system is able to solve the problems that occurred in the Garuluku Children's Center. This thing are proven from 97%
respondent are agree that this system are effective to present garuluku’s profile, member’s data,
PENERAPAN BASIS DATA RELASIONAL OBJEK
PADA SISTEM INFORMASI LSM
GARULUKU-FORANDAKA 17
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Disusun oleh :
Ria Riska Topurmera
105314017
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
THE IMPLEMENTATION OF OBJECT RELATIONAL
DATABASE IN THE GARULUKU-FORANDAKA 17
INFORMATION SYSTEM
THESIS
Presented as Partial of the Requirements To Obtain the Sarjana Komputer Degree
In Informatics Engineering
By :
Ria Riska Topurmera
105314017
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM
DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan sesungguhnya bahwa di dalam skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Juli 2015
Penulis,
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Ria Riska Topurmera
NIM : 105314017
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
PENERAPAN BASIS DATA RELASIONAL OBJEK PADA SISTEM
INFORMASI LSM GARULUKU-FORANDAKA 17
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, menditribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama saya tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal : 20 Agustus 2015 Yang menyatakan,
ABSTRAK
Balai Anak Garuluku memiliki Sanggar Anak Garuluku dan Forum Anak Desa Kemadang 17 Dusun. Balai Anak Garuluku memiliki banyak anggota dan saat ini masih melakukan pendataan semua anggota dan data lainnya secara manual di dalam sebuah buku yang dinamakan Buku Induk Sanggar Anak Garuluku dan Buku Induk FORANDAKA 17. Hal ini memungkinkan terjadi kesalahan dalam pencatatan data, ketidakteraturan dalam pencatatan data, dan dapat terjadi kehilangan berkas dari dalam buku-buku tersebut. Dari latar belakang tersebut, maka dibuat sebuah sistem informasi untuk pencatatan data anggota, data kegiatan, data donatur, dan data laporan keuangan. Penulis mencoba untuk menerapkan fitur-fitur dari basis data relasional objek ke dalam sistem informasi ini dalam menangani data-data yang ada. Selain itu melalui sistem informasi inipun ingin memperkenalkan Garuluku-FORANDAKA kepada masyarakat luas.
Metodologi penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada adalah studi kasus pada Balai Anak Garuluku Desa Kemadang Kecamatan Tanjung Sari, Gunung Kidul, membangun perangkat lunak dengan menggunakan JSP, Java, dan Oracle, dan melakukan uji coba calon pengguna sistem.
Hasil akhir yang diperoleh adalah sistem informasi berbasis web yang dapat memberikan informasi mengenai Balai Anak Garuluku kepada masyarakat luas, dan melakukan pencatatan data-data anggota, kegiatan, donatur, dan laporan keuangan yang dimiliki Sanggar Anak Garuluku dan FORANDAKA 17. Implementasi BDRO cukup baik dalam menangani pengelolaan data karena pemodelan basis data di Balai Anak Garuluku ini termasuk kompleks terutama dalam menangani data kegiatan dan data laporan keuangan yang membutuhkan nested table dan REF. Data anggota Garuluku yang memiliki tiga jenis keanggotaan menggunakan fitur inheritance. Data materi yang diajarkan dengan
pengajarnya menggunakan fitur relationships using REF. Kekurangan dari
ABSTRACT
Garuluku Children's Center has Sanggar Anak Garuluku and Forum Anak
Desa Kemadang 17 Dusun. Garuluku Children's Center has many members and still collecting all data members and other data manually in a book, called Sanggar Anak Parent Book and FORANDAKA 17 Parent Book. This enables an error in recording the data, the irregularity in recording the data, and can occurs loss of files in these books. From this background, then be created an information system for recording members data, activity data, the data of donators, and financial reporting data. The author tries to apply the features of the Object Relational Data Base into this information system in handling the existing data. Other than that through the information system would like to introduce Garuluku-FORANDAKA to the public.
The research methodology used to resolve the existing problems are a case study at the Children's Center of Garuluku in Kemadang, Tanjung Sari, Gunung Kidul, build software using JSP, Java, and Oracle, and to test prospective users of the system.
The final result obtained is a web-based information system that can provide information about the Garuluku Children's Center to the general public, and perform recording data members, activities, donators, and the financial reporting data are owned Sanggar Anak Garuluku and FORANDAKA 17. ORDB are good to handle the data menagement because the database modeling in
Garuluku Children’s Center are complex especially to handle the activities data and financial reports that need nested table and REF. The data of Garuluku’s Center. This thing are proven from 97% respondent are agree that this system are effective to present garuluku’s profile, member’s data, activities data, financial reports, dan 81,82% respondent are agree that this system are eassy to use. The weakness of this system is the web page view are less colorfull, not really
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena kasihNya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ada jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dhrama Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama pengerjaan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom, M.Sc., sebagai Dosen Pembimbing
Tugas Akhir
2. Orang tua, Josias Topurmera dan Maria Ursensi Topurmera atas segala
dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Teman-teman di Balai Anak Garuluku, terutama pembina Balai Anak
Garuluku : Mas Wawan dan keluarga.
4. Teman-teman MAPALA.
5. Teman-teman Teknik Informatika 2010.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xviii
BAB I ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Batasan Masalah ... 4
1.4. Tujuan Penelitian ... 4
1.5. Metodologi Penelitian ... 4
1.6. Sistematika Penulisan ... 7
BAB II ... 8
2.1. Basis Data ... 8
2.1.1. Data ... 8
2.1.2. Basis Data ... 8
2.1.3. Model Data ... 11
2.2. Basis Data Relational Objek ... 13
2.2.1. Stonebraker’s view ... 13
2.2.2. ORDBMS (Object-Relational Database Management System) ... 14
2.2.3. Fitur-fitur yang ada di ORDBMS ... 16
2.3. Sistem Informasi ... 30
BAB III ... 37
3.1. Fase Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition Phase) ... 37
3.2. Fase Analisis Masalah (Problem Analysis Phase) ... 38
3.2.1. Sistem Yang Ada Saat Ini ... 38
3.2.2. Gambaran Sistem Baru ... 39
3.3. Fase Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis Phase) ... 40
3.3.1. Diagram Use Case ... 40
3.3.2. Narasi Use Case ... 40
3.4. Fase Desain Logikal (Logical Design) ... 53
3.4.1. Diagram Aktifitas ... 53
3.4.2. Desain Logikal Data ... 61
3.4.2.1. Object Relational Diagram ... 61
3.5. Fase Analisis Keputusan (Decision Analysis Phase) ... 63
3.6. Fase Desain Fisikal dan Integrasi (Physical Design and Integration) ... 63
3.6.1. Desain User Interface ... 63
BAB IV ... 73
4.1. Lingkungan Implementasi ... 73
4.1.1. Lingkungan perangkat lunak ... 73
4.1.2. Lingkungan perangkat keras ... 74
4.2. Implementasi Basis Data Data Definition Language / DDL ... 74
4.2.1. Pendefinisian tipe objek (object type) ... 75
4.2.1.1 Tipe People ... 77
4.2.1.2 Tipe PengajarRelawan_T ... 78
4.2.1.3 Tipe AnggotaGaruluku_T ... 78
4.2.1.2. Tipe Pengurus_T ... 80
4.2.1.3. Tipe AnggotaFA_T ... 80
4.2.1.4. Tipe AnggotaSA_T ... 81
4.2.1.5. Tipe PengajarTetap_T... 82
4.2.1.6. Tipe Materi_T ... 82
4.2.1.9. Tipe Donatur_T... 85
4.2.1.10. Tipe Kegiatan_T ... 85
4.2.2. Pembuatan tabel objek (object table) ... 86
4.2.2.1. Tabel People ... 87
4.2.2.2. Tabel Pengurus ... 87
4.2.2.3. Tabel AnggotaFA ... 88
4.2.2.4. Tabel AnggotaSA ... 88
4.2.2.5. Tabel PengajarTetap ... 88
4.2.2.6. Tabel Materi ... 89
4.2.2.7. Tabel LapKeuangan ... 89
4.2.2.8. Tabel Kegiatan ... 90
4.2.2.9. Tabel PanitiaSelenggara ... 91
4.3. Implementasi penerapan Basis Data Relational Objek ke dalam Sistem Informasi LSM Garuluku-FORANDAKA 17 ... 92
4.3.1. Implementasi Fitur Inheritance Relationships: Union Inheritance dan Partition Inheritance ... 93
4.3.1.1. Halaman Profil admin. ... 93
4.3.1.1.1. Tab Menu Pengurus Forum Anak ... 93
4.3.1.1.2. Tab menu Pengurus Sanggar Anak ... 102
4.3.1.1.3. Tab menu Data Anggota Forum Anak ... 111
4.3.1.1.4. Tab menu Data Anggota Sanggar Anak ... 120
4.3.1.1.5. Tab menu Data Pengajar Tetap ... 128
4.3.1.1.6. Tab menu Data Anggota Garuluku ... 135
4.3.1.1.7 Tab menu Data Pengajar Relawan ... 138
4.3.2. Implementasi Fitur Collection Type : Nested Table ... 145
4.3.2.1. Halaman Kegiatan... 145
4.3.2.1.1. Data Laporan Keuangan ... 145
4.3.2.1.2. Data Kegiatan ... 158
4.3.3. Implementasi Fitur Relationships using REF ... 170
4.3.3.1. Halaman Profil ... 170
4.3.3.2.1. Tab menu edit halaman bagian menangani data Selenggara 174
4.4. Implementasi Sistem Informasi LSM Garuluku-FORANDAKA Secara
Umum ... 178
4.4.1. Implementasi Web untuk Pengunjung ... 178
4.4.1.1. Halaman Profil. ... 178
4.4.1.1.1. Tab Profil Umum ... 178
4.4.1.1.2. Tab Pengurus Forum Anak ... 180
4.4.1.1.3. Tab Pengurus Sanggar Anak ... 183
4.4.1.1.4. Tab Data Anggota Forum Anak ... 185
4.4.1.1.5. Tab Data Anggota Sanggar Anak ... 187
4.4.1.1.6. Tab Data Pengajar Tetap ... 190
4.4.1.1.7. Tab Data Pengajar Relawan ... 191
4.4.1.1.8. Tab Data Anggota Garuluku ... 193
4.4.1.1.9. Tab Materi ... 194
4.4.1.2. Halaman Services ... 196
4.4.1.3. Halaman Kegiatan... 197
4.4.1.3.1. Tab Arsip Kegiatan ... 197
4.4.1.3.2. Tab Lihat Selenggara ... 198
4.4.1.3.3. Tab Lihat Foto Galeri Kegiatan ... 200
4.4.1.4. Halaman Hubungi Kami ... 200
4.4.2. Implementasi Web untuk Admin ... 201
4.4.2.1. Halaman Login ... 201
4.4.2.2. Halaman Services ... 203
4.4.2.2.1. Menu Lihat Donatur yang sudah mendaftar ... 204
4.4.2.3. Halaman Kegiatan... 205
4.4.2.3.1. Menu Lihat Foto Kegiatan ... 205
4.4.2.3.2. Menu Tambah Foto Kegiatan ... 206
4.4.2.3.3. Menu Hapus Foto Kegiatan ... 207
4.4.3. Implementasi Web untuk Donatur ... 209
5.1. Analisa Hasil Perangkat Lunak ... 214
5.2. Analisa Hasil Uji Coba terhadap Pengguna ... 217
5.2.1. Form Kuisioner ... 217
5.2.2. Hasil dan Pembahasan... 217
5.2.2.1. Hasil Uji Coba terhadap Pertanyaan umum ... 217
5.2.2.2. Hasil Uji Coba terhadap Pertanyaan Khusus Donatur ... 229
5.2.2.3. Hasil Uji Coba terhadap Pertanyaan Khusus Admin ... 233
BAB VI ... 236
6.1. Kesimpulan ... 236
6.2 Saran ... 237
DAFTAR PUSTAKA ... 239
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Empat kuadran dalam basis data. ... 13
Gambar 2. 2 Contoh object type ... 16
Gambar 2. 3 Contoh tipe varray ... 17
Gambar 2. 4 Contoh nested table ... 18
Gambar 2. 5 Contoh implementasi OID ... 19
Gambar 2. 6 Contoh relasi menggunakan Object References ... 20
Gambar 2. 7 Implementasi many to many menggunakan object refrences. ... 22
Gambar 2. 8 Implementasi one to many menggunakan object refrences ... 22
Gambar 2. 9 Implementasi one to one menggunakan object refrences... 22
Gambar 2. 10 Implementasi union inheritance menggunakan "under" ... 24
Gambar 2. 11 Implementasi mutual-exclusion inheritance menggunakan "under" ... 25
Gambar 2. 12 Implementasi partition inheritance menggunakan "under" ... 26
Gambar 2. 13 Multiple inheritance ... 26
Gambar 2. 14 Sintaks umum Stored procedure ... 28
Gambar 2. 15 Sintaks umum member procedure ... 30
Gambar 2. 16 Contoh member procedure ... 30
Gambar 2. 17 Siklus informasi... 34
Gambar 3. 1 Diagram Use case ... 40
Gambar 3. 2 Diagram aktifitas proses login... 54
Gambar 3. 3 Diagram aktifitas tambah anggota... 55
Gambar 3. 4 Diagram aktifitas lihat data anggota... 55
Gambar 3. 5 Diagram aktifitas ubah data anggota ... 56
Gambar 3. 6 Diagram aktifitas hapus data anggota ... 56
Gambar 3. 7 Diagram aktifitas tambah kegiatan ... 57
Gambar 3. 8 Diagram aktifitas lihat kegiatan ... 57
Gambar 3. 9 Diagram aktifitas ubah kegiatan ... 58
Gambar 3. 10 Diagram aktifitas hapus kegiatan ... 58
Gambar 3. 11 Diagram aktifitas tambah laporan keuangan ... 59
Gambar 3. 12 Diagram aktifitas lihat laporan keuangan ... 59
Gambar 3. 13 Diagram aktifitas ubah laporan keuangan ... 60
Gambar 3. 14 Diagram hapus laporan keuangan ... 60
Gambar 3. 15 Object Relational Diagram ... 61
Gambar 3. 16 User interface tambah data anggota forum anak dan anggota sanggar anak. ... 64
Gambar 3. 20 User interface form tambah data materi ... 66
Gambar 3. 21 User interface form tambah data kegiatan... 67
Gambar 3. 22 User interface form tambah data laporan keuangan ... 67
Gambar 3. 23 User interface form tambah data penyelenggara kegiatan ... 68
Gambar 3. 24 User interface form login ... 68
Gambar 3. 25User interface tampil data anggota sanggar anak dan forum anak .. 69
Gambar 3. 26 User interface tampil data pengurus ... 70
Gambar 3. 27 User interface tampil data kegiatan ... 71
Gambar 3. 28 User interface tampil data laporan keuangan ... 72
Gambar 3. 29 User interface tampil data penyelenggara kegiatan... 72
Gambar 4. 1 Implementasi koneksi ke basis data oracle ... 75
Gambar 4. 2 Tampilan halaman utama ... 93
Gambar 4. 3 Halaman admin untuk pengurus FORANDAKA ... 94
Gambar 4. 4 Form tambah data pengurus forum anak ... 95
Gambar 4. 5 Servlet controller insert pengurus forum anak ... 97
Gambar 4. 6 Hasil tambah data pengurus Forum Anak ... 97
Gambar 4. 7 Ubah data pengurus ... 98
Gambar 4. 8 form ubah data ... 98
Gambar 4. 9 Servlet controller ubah pengurus forum anak ... 100
Gambar 4. 10 Hasil ubah data pengurus ... 100
Gambar 4. 11 Hapus data pengurus forum anak ... 101
Gambar 4. 12 Servlet controller hapus pengurus forum anak ... 102
Gambar 4. 13 Hasil hapus data pengurus forum anak ... 102
Gambar 4. 14 Tampilan menu pengurus sanggar anak ... 103
Gambar 4. 15 Form tambah data pengurus sanggar anak ... 103
Gambar 4. 16 Servlets controller insert data pengurus sanggar anak ... 105
Gambar 4. 17 Hasil tambah data pengurus sanggar anak ... 106
Gambar 4. 18 Ubah data pengurus sanggar anak ... 106
Gambar 4. 19 Form ubah data pengurus sanggar anak ... 107
Gambar 4. 20 Servlet controller ubah data pengurus sanggar anak ... 109
Gambar 4. 21 Hasil ubah data pengurus sanggar anak ... 109
Gambar 4. 22 Hapus data pengurus sanggar anak ... 110
Gambar 4. 23 Servlet controller insert data pengurus sanggar anak ... 110
Gambar 4. 24 Hasil hapus data pengurus sanggar anak ... 111
Gambar 4. 25 Tampilan menu data anggota forum anak ... 111
Gambar 4. 26 Form tambah anggota forum anak ... 112
Gambar 4. 27 Servlet controller tambah data anggota forum anak ... 114
Gambar 4. 31 Servlet controller ubah data anggota forum anak ... 118
Gambar 4. 32 Hasil ubah data anggota forum anak ... 118
Gambar 4. 33 Hapus data anggota forum anak ... 119
Gambar 4. 34 Servlet controller hapus data anggota forum anak ... 119
Gambar 4. 35 Hasil hapus data anggota forum anak ... 120
Gambar 4. 36 Menu anggota sanggar anak ... 120
Gambar 4. 37 Form insert data anggota sanggar anak ... 121
Gambar 4. 38 Servlet controller tambah data anggota sanggar anak ... 123
Gambar 4. 39 Hasil tambah data anggota sanggar anak ... 124
Gambar 4. 40 Ubah data anggota sanggar anak ... 124
Gambar 4. 41 Form ubah data anggota sanggar anak ... 125
Gambar 4. 42 Srvlet controller ubah data anggota sanggar anak ... 126
Gambar 4. 43 Hasil ubah data sanggar anak ... 127
Gambar 4. 44 Hapus data anggota sanggar anak ... 127
Gambar 4. 45 Servlet controller hapus data anggota sanggar anak ... 128
Gambar 4. 46 Hasil hapus data sanggar anak ... 128
Gambar 4. 47 Menu data pengajar tetap ... 129
Gambar 4. 48 Tambah data pengajar tetap ... 129
Gambar 4. 49 Form tambah data pengajar tetap ... 130
Gambar 4. 50 Servlet controller tambah data pengajar tetap ... 131
Gambar 4. 51 Hasil tambah data pengajar tetap ... 131
Gambar 4. 52 Ubah data pengajar tetap ... 132
Gambar 4. 53 Form ubah data pengajar tetap ... 132
Gambar 4. 54 Servlet controller ubah data pengajar tetap ... 133
Gambar 4. 55 Hasil ubah data pengajar tetap ... 133
Gambar 4. 56 Hapus data pengajar tetap ... 134
Gambar 4. 57 Servlet controller hapus data pengajar tetap ... 135
Gambar 4. 58 Hasil hapus data pengajar tetap ... 135
Gambar 4. 59 Menu data anggota garuluku ... 136
Gambar 4. 60 Hapus data anggota garuluku ... 136
Gambar 4. 61 Servlet controller hapus data anggota garuluku ... 137
Gambar 4. 62 Hasil hapus data anggota garuluku... 137
Gambar 4. 63 Submenu Pengajar relawan ... 138
Gambar 4. 64 Cari dan lihat data pengajar relawan ... 139
Gambar 4. 65 Hasil cari data pengajar relawan ... 139
Gambar 4. 66 Form tambah data pengajar relawan ... 140
Gambar 4. 67 Servlet controller tambah data pengajar relawan ... 141
Gambar 4. 68 Hasil tambah data pengajar relawan... 141
Gambar 4. 69 Ubah data pengajar relawan ... 142
Gambar 4. 72 Hasil ubah data pengajar relawan... 143
Gambar 4. 73 Hapus data pengajar relawan ... 143
Gambar 4. 74 Servlet controller hapus data pengajar relawan ... 144
Gambar 4. 75 Hasil hapus data pengajar relawan ... 144
Gambar 4. 76 Halaman kegiatan admin ... 145
Gambar 4. 77 Cari data laporan keuangan ... 146
Gambar 4. 78 Hasil cari data laporan keuangan ... 147
Gambar 4. 79 Tambah laporan keuangan ... 148
Gambar 4. 80 Form tambah data laporan keuangan ... 149
Gambar 4. 81 Hasil tambah laporan keuangan ... 150
Gambar 4. 82 Servlet controller tambah data laporan keuangan ... 151
Gambar 4. 83 Ubah data laporan keuangan ... 152
Gambar 4. 84 Form ubah data laporan keuangan ... 152
Gambar 4. 85 Hasil ubah laporan keuangan ... 153
Gambar 4. 86 Servlet controller ubah data laporan keuangan ... 155
Gambar 4. 87 Hapus data laporan keuangan ... 155
Gambar 4. 88 Hasil hapus data laporan keuangan ... 156
Gambar 4. 89 Servlet controller hapus data laporan keuangan ... 156
Gambar 4. 90 Hapus detail pengeluaran ... 157
Gambar 4. 91 Hasil hapus data detail pengeluaran ... 157
Gambar 4. 92 Servlet controller hapus data detail pengeluaran ... 158
Gambar 4. 93 Cari data kegiatan ... 159
Gambar 4. 94 Hasil cari data kegiatan ... 159
Gambar 4. 95 Tambah data kegiatan ... 161
Gambar 4. 96 Form tambah data kegiatan ... 162
Gambar 4. 97 Hasil tambah data kegiatan ... 162
Gambar 4. 98 Servlet controller insert data kegiatan ... 164
Gambar 4. 99 Ubah data kegiatan ... 164
Gambar 4. 100 Form ubah data kegiatan ... 165
Gambar 4. 101 Hasil ubah kegiatan ... 165
Gambar 4. 102 Servlet controller ubah data kegiatan ... 167
Gambar 4. 103 Hapus data kegiatan ... 167
Gambar 4. 104 Hasil hapus data kegiatan ... 168
Gambar 4. 105 Servlet controller hapus data kegiatan ... 168
Gambar 4. 106 Hapus donatur ... 169
Gambar 4. 107 Hasil hapus donatur ... 169
Gambar 4. 108 Servlet controller hapus data donatur ... 170
Gambar 4. 109 Menu materi ... 171
Gambar 4. 110 Cari dan lihat data materi ... 171
Gambar 4. 113 Servlet controller tambah data materi ... 174
Gambar 4. 114 Hasil tambah data materi ... 174
Gambar 4. 115 Halaman kegiatan admin ... 175
Gambar 4. 116 Lihat dan cari data penyelenggara kegiatan ... 175
Gambar 4. 117 Hasil cara data penyelenggara kegiatan ... 176
Gambar 4. 118 Tambah data penyelenggara kegiatan ... 176
Gambar 4. 119 Hasil tambah data penyelenggara kegiatan ... 177
Gambar 4. 120 Hapus data penyelenggara kegiatan ... 177
Gambar 4. 121 Hasil hapus data penyelenggara kegiatan ... 178
Gambar 4. 122 Halaman profil umum pada tampilan pengunjung ... 180
Gambar 4. 123 Lihat dan cari data pengurus FORANDAKA ... 181
Gambar 4. 124 Halaman lihat semua data pengurus FORANDAKA ... 181
Gambar 4. 125 Halaman struktur organisasi FORANDAKA ... 182
Gambar 4. 126 Halaman hasil pencarian ... 183
Gambar 4. 127 Lihat dan cari pengurus Sanggar Anak Garuluku ... 183
Gambar 4. 128 Halaman lihat semua data pengurus Sanggar Anak Garuluku ... 184
Gambar 4. 129 Struktur Organisasi Sanggar Anak Garuluku ... 184
Gambar 4. 130 Halaman hasil pencarian ... 185
Gambar 4. 131 Lihat dan cari data angota FORANDAKA ... 186
Gambar 4. 132 Halaman Lihat data lengkap anggota FORANDAKA ... 186
Gambar 4. 133 Halaman hasil pencarian ... 187
Gambar 4. 134 Lihat dan cari data anggota Sanggar Anak Garuluku... 188
Gambar 4. 135 Halaman lihat semua data anggota Sanggar Anak Garuluku ... 188
Gambar 4. 136 Halaman hasil pencarian ... 189
Gambar 4. 137 Lihat dan cari data pengajar tetap ... 190
Gambar 4. 138 Halaman lihat semua data pengajar ... 190
Gambar 4. 139 Halaman hasil pencarian ... 191
Gambar 4. 140 Lihat dan cari data pengajar relawan ... 192
Gambar 4. 141 Halaman lihat semua data pengajar relawan ... 192
Gambar 4. 142 Halaman hasil pencarian ... 193
Gambar 4. 143 Tab menu Data Anggota Garuluku ... 194
Gambar 4. 144 Halaman semua data anggota Garuluku ... 194
Gambar 4. 145 Tab menu Materi ... 195
Gambar 4. 146 Halaman lihat semua materi yang diajarkan ... 195
Gambar 4. 147 Halaman hasil pencarian ... 196
Gambar 4. 148 Halaman Service ... 197
Gambar 4. 149 Tab menu arsip kegiatan ... 198
Gambar 4. 150 Tab menu selenggara ... 199
Gambar 4. 151 Halaman lihat semua data penyelenggara kegiatan ... 199
Gambar 4. 154 Halaman hubungi kami ... 201
Gambar 4. 155 Halaman Login admin ... 202
Gambar 4. 156 Halaman pesan login error ... 202
Gambar 4. 157 Halaman sukses login admin ... 203
Gambar 4. 158 Halaman service admin ... 204
Gambar 4. 159 Hasil lihat data donatur yang mendaftar ... 204
Gambar 4. 160 Halaman kegiatan admin ... 205
Gambar 4. 161 Lihat foto galeri kegiatan ... 206
Gambar 4. 162 Tambah foto galeri kegiatan ... 207
Gambar 4. 163 Hasil tambah foto galeri kegiatan... 207
Gambar 4. 164 Hapus data foto kegiatan ... 208
Gambar 4. 165 Hasil hapus foto galeri kegiatan ... 208
Gambar 4. 166 Halaman service untuk donatur ... 209
Gambar 4. 167 Daftar donatur ... 210
Gambar 4. 168 Hasil daftar donatur ... 210
Gambar 4. 169 Login donatur ... 211
Gambar 4. 170 Halaman sukses login donatur ... 211
Gambar 4. 171 Halaman kegiatan untuk donatur ... 212
Gambar 4. 172 Lihat donatur ... 212
Gambar 4. 173 Lihat Laporan keuangaan ... 213
Gambar 5. 1 Grafik pertanyaan 1 untuk semua responden ... 218
Gambar 5. 2 Grafik pertanyaan 2 untuk semua responden ... 219
Gambar 5. 3 Grafik pertanyaan 3 untuk semua responden ... 220
Gambar 5. 4 Grafik pertanyaan 4 untuk semua responden ... 221
Gambar 5. 5 Grafik pertanyaan 5 untuk semua responden ... 222
Gambar 5. 6 Grafik pertanyaan 6 untuk semua responden ... 223
Gambar 5. 7 Grafik pertanyaan 7 untuk semua responden ... 224
Gambar 5. 8 Grafik pertanyaan 8 untuk semua responden ... 225
Gambar 5. 9 Grafik pertanyaan 9 untuk semua responden ... 226
Gambar 5. 10 Grafik pertanyaan 10 untuk semua responden ... 227
Gambar 5. 11 Grafik pertanyaan 11 untuk semua responden ... 228
Gambar 5. 12 Grafik pertanyaan 12 untuk semua responden ... 229
Gambar 5. 13 Grafik pertanyaan 1 untuk donatur... 230
Gambar 5. 14 Grafik pertanyaan 2 untuk donatur... 231
Gambar 5. 15 Grafik pertanyaan 3 untuk donatur... 232
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Semakin berkembangnya jaman, teknologi komputer banyak
digunakan dalam berbagai aktifitas, sehingga sangat membantu manusia
dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kehadiran internet juga telah menjadi
suatu jawaban atas kebutuhan masyarakat yang semakin sibuk. Salah satu
keuntungan dari menggunakan internet adalah untuk mengakses informasi
yang tepat, cepat dan cermat. Internet menyediakan layanan untuk
melakukan hubungan dengan dunia luar, tidak hanya hubungan di dalam
negeri saja tetapi sampai keluar negeri, karena internet memiliki fasilitas
web yang dapat digunakan sebagai media yang mampu memberikan
informasi berupa data maupun hiburan.
Sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA) No 23
Tahun 2002, yang dimaksud dengan anak adalah seseorang yang belum
berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak dalam kandungan. Anak
merupakan amanah Tuhan Yang Maha Esa, di dalamnya merekat harkat
dan martabat selayaknya manusia seutuhnya yang harus dijunjung tinggi.
Setiap anak memiliki 4 (empat) hak dasar, yaitu, 1) hak hidup; 2) hak
tumbuh kembang; 3) hak perlindungan; 4) hak partisipasi. Pemenuhan 4
semua elemen masyarakat. Maka dibentuklah suatu komunitas anak yang
bernama Forum Anak Desa Kemadang (FORANDAKA) yang lahir atas
kerjasama antara Balai Anak Garu Luku bersama SOS Children’s
Village’s Yogyakarta. FORANDAKA adalah bentuk perwujudan dari
pemenuhan hak-hak anak. Seiring dengan bertambahnya waktu dan laju
pertumbuhan anak di desa Kemadang yang semakin meningkat
menyebabkan data yang ada menjadi lebih banyak sehingga menyulitkan
pengurus Garu Luku-FORANDAKA dalam hal pendataan anak, karena
pencatatan masih bersifat manual tanpa adanya pemanfaatan sistem basis
data. Oleh karena itu diperlukan sistem basis data yang dapat memberikan
efisiensi kerja, kecepatan dan ketelitian waktu serta informasi yang baik,
terutama dalam mengolah data.
Data Base Management System merupakan suatu sistem perangkat lunak yang memampukan penggunaan untuk mendefinisikan, membuat,
merawat, dan mengontrol akses ke basis data. Menggunakan Object
Relational Data Base Management System (ORDBMS) merupakan salah satu solusi dalam membuat data base untuk Sistem Informasi Garu
Luku-FORANDAKA ini. Penulis ingin mencoba untuk menerapkan ORDBMS
ke dalam sistem informasi ini, dalam memproses data-data yang ada.
Dengan sistem informasi ini diharapkan dapat mempermudah pengurus
Garu Luku-FORANDAKA dalam pendataan serta pengolahan data-data
anak yang tergabung dalam komunitas ini Di samping itu, diharapkan
sarana Garu Luku-FORANDAKA dalam menyuarakan suara anak-anak
desa Kemadang, dan dapat lebih memperkenalkan Garu
Luku-FORANDAKA kepada masyarakat luas.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana mengimplementasikan Basis Data Relasional Objek
dalam Sistem Informasi LSM Garuluku – Forum Anak Desa
Kemadang.
2. Apakah Sistem Informasi Garuluku – Forum Anak Desa
Kemadang yang berbasis Web ini efektif dan mudah digunakan
oleh pengguna, agar dapat menjadi penghubung dengan berbagai
pihak, yang diantaranya adalah antar pihak anggota dan pengurus
Garuluku – Forum Anak Desa Kemadang, donatur, masyarakat
luas, dan berbagai pihak yang ingin mengetahui Garuluku – Forum
Anak Desa Kemadang, dalam hal menyampaikan informasi baik
berupa tulisan atau artikel, mengenai :
a. Kegiatan Garuluku - Forum Anak Desa Kemadang baik
yang dilakukan maupun yang diikuti Informasi
keanggotaan
b. Struktur organisasi
d. Dan lain-lain.
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan permasalahan dalam tugas akhir ini adalah:
1. GARULUKU mempunyai banyak organisasi di bawahnya, dan
sistem ini terbatas menangani penyimpanan data-data anggota,
pengurus, donatur, dan kegiatan-kegiatan dari Sanggar Anak
Garuluku dan Forum Anak Desa Kemadang 17 Dusun.
2. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java.
3. Pengolahan basis data menggunakan Oracle.
4. Implementasi basis data berorientasi objek tidak menggunakan
enkapsulasi karena method bersifat optional dalam object type.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah membuat database data-data
anggota, data kegiatan, data donatur, dan data laporan keuangan dari
kegiatan di Sanggar Anak Garuluku dan FORANDAKA dalam Sistem
Informasi LSM Garuluku-FORANDAKA dengan menggunakan Object
Relational Data Base Management System, dan memberikan informasi
kepada masyarakat luas mengenai Balai Anak Garuluku-FORANDAKA.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
kasus dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Survei awal
Penulis melakukan survei awal dengan mengunjungi Balai Anak
Garuluku. Pada tahap ini, dilakukan wawancara terhadap pihak
pengurus Garuluku.
b. Studi pustaka
Studi literatur yang dilakukan adalah dengan mempelajari teori
mengenai Basis Data Relasional Objek, Oracle, dan bahasa
pemprograman Java.
c. Pembangunan sistem informasi
Menggunakan metode FAST (Framework for the Application of
System Technique) (Whitten, 2004). Tahap-tahap dalam metode ini meliputi:
1. Tahap Scope Definition
Tahap ini dilakukan untuk mendefinisikan ruang lingkup yang
akan dikerjakan sistem. Pada tahap ini dilakukan proses
pengumpulan data anggota, data laporan kegiatan, data laporan
keuangan, serta mewawancarai pengurus Garuluku.
2. Tahap Problem Analysis
Hal yang dilakukan pada tahap ini adalah analisa masalah yang
terdapat di Balai Anak Garuluku.
Pada tahap ini dibuat perancangan konseptual aplikasi, meliputi
cara kerja sistem dan desain logikal data.
4. Tahap Decision Analysis
Mempertimbangkan perangkat lunak yang akan dipakai untuk
mengatasi masalah, yaitu menggunakan bentuk bahasa
pemprograman Java dan Oracle sebagai pengelola database.
5. Tahap Physical Design dan Integration
Pada tahap ini dilakukan implementasi dari rancangan
graphical user interface (GUI) dan database yang merupakan hasil pada tahap sebelumnya.
6. Tahap Constructiong dan Testing
Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem berdasarkan
desain sistem yang telah dirancang ke dalam bahasa
pemprograman. Implementasi rancangan ke dalam program
menggunakan bahasa pemprograman JSP dan basis data
menggunakan oracle. Pada tahap ini juga dilakukan uji coba
untuk melihat implementasi dari fitur-fitur Basis Data
Relasional Objek yang diterapkan pada sistem informasi ini
sudah bekerja dengan baik.
d. Uji coba perangkat lunak
Pada tahap ini, Sistem Informasi LSM Garuluku-FORANDAKA
donatur, dan masyarakat luas, untuk melihat apakah sistem ini
cukup efektif dan mudah digunakan oleh pengguna sistem.
1.6.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini yaitu:
1. BAB I Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
2. BAB II Landasan Teori
Berisi teori-teori tentang Basis Data, Basis Data Relasional Objek,
dan Sistem Iniformasi.
3. BAB III Analisis Desain dan Perancangan Sistem
Berisi tentang analisis sistem yang meliputi Scope Definition
Phase, Problem Analysis Phase dan Requirement Analysis Phase yang kemudian hasil yang dilakukan akan dibuat sebuah
perancangan sistem untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian
ini meliputi Logical Design Phase dan Physical Design and
Integration.
4. BAB VI Implementasi Sistem
Berisi implementasi dari hasil perancangan ke dalam bahasa
pemprograman
Berisi analisa dari hasil dari pembuatan system. Pada bab ini
dibahas tentang hasil pengujian-pengujian sistem secara α tes
untuk mencari kekurangan sistem maupun uji coba terhadap
pengguna atau β tes.
6. BAB IV Penutup
Berisi kesimpulan dan saran yang diambil dari sistem yang telah
dibangun.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Basis Data
2.1.1. Data
McFadden et al (1999) dalam Modern Database
Management menyebutkan bahwa data adalah fakta-fakta tentang segala sesuatu di dunia nyata yang dapat direkam dan disimpan
pada media komputer. Dengan demikian, pengertian data dapat
diperluas menjadi fakta, teks, grafik, suara, serta video yang
bermanfaat di lingkup pengguna.
2.1.2. Basis Data
Basis data adalah koleksi dari data-data yang terorganisasi
(diperbaharui, dicari, diolah dengan perhitungan-perhitungan
tertentu, serta dihapus).
Menurut James Martin (1975), basis data dapat dipahami
sebagai suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang
disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap
satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (kalaupun
ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan
terkontrol), data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga
mudah digunakan/atau ditampilkan kembali; data dapat digunakan
oleh satu atau lebih program-program aplikasi secara optimal; data
disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang
akan menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga
proses penambahan, pengambilan, dan modifikasi data dapat
dilakukan dengan mudah dan terkontrol.
C.J.Date (1995) mendefinisikan database sebagai beberapa
kumpulan data yang akan tetap tersimpan, digunakan oleh
sistem-sistem aplikasi yang diberikan oleh organisasi.
Berdasarkan definisi tersebut, maka suatu basis data
mempunyai beberapa kriteria penting yang harus dipenuhi, yaitu
(Martin, 1975):
1. Berorientasi pada data (data oriented) dan bukan
Untuk memenuhi kriteria ini, maka basis data harus
disimpan secara terpisah dengan program aplikasinya.
Umumnya paket-paket aplikasi pengelolaan basis data
(Database Management System/DBMS) yang tersedia telah dirancang sedemikian rupa sehingga basis data disimpan
sebagai sekumpulan file yang terpisah dengan perogram
yang mengaksesnya.
2. Data dalam basis data dapat berkembang dengan mudah,
baik volume maupun strukturnya
Data-data di dalam basis data mengalami perkembangan
dari waktu ke waktu. Struktur basis data juga dapat
mengalami perubahan seiring dengan kebutuhan
subsistem-subsistem pengolahan data yang baru.
3. Data yang ada dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem
baru secara mudah.
Ketika terjadi penambahan/perubahan kebutuhan sistem
yang baru maka data-data dalam basis data harus dapat
memenuhinya. Data-data yang telah tersimpan sebagai
basis data harus tetap dapat digunakan tanpa perlu
mengubahnya. Hal ini dapat terjadi hanya jika basis data
dirancang sedemikian rupa sehingga ketika muncul
kebutuhan-kebutuhan baru, data yang telah tersimpan tetap
4. Data dapat digunakan dengan cara yang berbeda-beda.
Data dalam basis data dapat diakses menggunakan program
aplikasi, menggunakan program aplikasi, menggunaka
instruksi-instruksi yang bersifat interaktif, menggunakan
bahasa query, dan lainnya.
5. Kerangkapan data (data redundancy) minimal.
Kerangkapan data merupakan permasalahn kritis dalam
basis data. Data-data dalam basis data semestinya tidak
perlu disimpan secara berulang. Kerangkapan data
mengakibatkan permasalahan yang menyulitkan ketika
dilakukan pengolahan data dikemudian hari.
2.1.3. Model Data
Model data merupakan hal yang mendasari struktur basis
data. Model data adalah sekumpulan cara/perkakas/tool untuk
mendeskripsikan data-data, hubungannya satu sama lain,
semantiknya, serta batasan konsistensi. Model data memiliki
beberapa konsep sebagai berikut (Adi Nugroho, 2011):
1. Model Hubungan Entitas (Entity-Relationship)
Model data diagram hubungan entitas (Entity
Relationship Diagram/ERD) dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri atas koleksi objek-objek dasar
(relationship) antara entitas-entitas itu. Entitas adalah
“sesuatu” atau “objek” pada dunia nyata yang dapat
dibedakan satu dengan yang lainnya, yang bermanfaat bagi
aplikasi yang sedang dikembangkan.
Entitas dalam basis data dideskripsikan berdasarkan
atributnya. Hubungan menjelaskan kaitan antara beberapa
entitas. Dalam hal ini, himpunan semua entitas dengan tipe
yang sama dan semua hubungan antar entitas dirujuk
sebagai himpunan entitas dan himpunan relasi.
2. Model Relasional
Model relasional adalah model yang menggunakan
sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan
antara data-data tersebut. Setiap tabel memiliki sejumlah
kolom yang masing-masing memiliki nama unik. Model
relasional adalah contoh model berbasis rekaman. Model
tersebut dinamakan demikian sebab basis data memiliki
struktur rekaman berformat tertentu yang masing-masing
isinya memiliki tipe-tip e yang berbeda. Model relational
adalah abstraksi pada peringkat yang lebih rendah dari ERD
(Entity Relationship Diagram).
Perancangan basis data umumnya terlebih dahulu
menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram),
kemudian diimplementasikan di sistem basis data yang
digunakan.
3. Model Data Lain
Model data berorientasi objek adalah model data
lain yang saat ini mulai populer. Model berorientasi objek
memperluas ERD dengan penekanan pada pengapsulan
(encapsulation), pewarisan (inherintance), motode (fungsi), polimorfisme, serta identitas objek.
Model data objek-relasional mengombinasikan
keunggulan-keunggulan model data berorientasi objek dan
ketersediaan model data relasional.
2.2.Basis Data Relational Objek
2.2.1. Stonebraker’s view
Menurut Stonebraker (Dalam bukunya Object-Relational DBMSs,
1996) terdapat empat kuadran dalam basis data:
a. Kuadran kiri bawah : simple data dan no query
Aplikasi yang memproses data sederhana dan tidak
membutuhkan query data. Contoh : aplikasi word processing
seperti Word, WordPerfect, Framemaker.
b. Kuadran kiri atas : simple data dan query
Aplikasi yang memproses data sederhana namun membutuhkan
query yang kompleks. Banyak aplikasi-aplikasi bisnis
tradisional yang masuk dalam kelompok ini, dan RDBMS
dapat menjadi pilihan yang paling tepat.
c. Kuadran kanan atas : complex data dan query
Aplikasi yang memproses data yang kompleks serta
membutuhkan kueri yang kompleks pula. Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah aplikasi-aplikasi basisdata lanjut
sepertit GIS, CASE, NMS, dan lain-lain. ORDBMS menjadi
pilihan yang paling tepat.
d. Kuadran kanan bawah : complex data dan no query
Aplikasi yang memproses data yang kompleks namun tidak
membutuhkan kueri data. Aplikasi yang termasuk kelompok
ini aadalah Computer Aided Design, dan OODBMS dapat
menjadi pilihan DBMS yg paling sesuai.
Konsep ORDBMS adalah:
ORDBMS = RDBMS + OODBMS
Secara logis suatu ORDBMS adalah metode memproses
MS (Management System) struktur data DB (Database) dengan
menggunakan konsep objek O (Object) dan relasional R
(Relational) (Sergey Savouchkine, 2003).
Object-Relational Database Management System (ORDBMS) merupakan penggabungan antara teknologi relasional
dengan arsitektur berbasis objek. ORDBMS disebut juga hibrid
object database yang tidak secara lengkap mendukung objek. Sistem objek-relational mencoba memperluas penggunaan
model data relasional dengan menyediakan tipe data yang lebih
kompleks dan paradigma berorientasi objek. Bahasa
pemprograman (query) relasional, pada sebagaian SQL harus
diperluas agar bisa bekerja dengan sistem yang memiliki tipe data
yang lebih kaya. Perluasan-peluasan yang dilakukan mencoba
untuk mempertahankan dasar-dasar basis data relasional. Sistem
objek relational (yaitu, sistem basis data berorientasi objek yang
berbasis pada model objek-relasional) menyediakan jalur migrasi
yang sangat baik bagi para pengguna basis data relasional yang
ingin menggunakan/memanfaatkan fitur-fitur berorientasi objek
2.2.3. Fitur-fitur yang ada di ORDBMS
a. Object Types and User-Defined Types
Dalam Oracle ™, sebuah pernyataan "create type"
digunakan untuk membuat tipe data baru (tipe objek) yang
kemudian dapat digunakan sebagai generic type untuk membuat
tabel menggunakan pernyataan "create table" atau untuk membuat tipe data lain.
Contoh Oracle™ object type :
Gambar 2. 2 Contoh object type
"as object" digunakan setelah membuat tipe objek. Perhatikan bahwa "or replace" adalah opsional. Dengan memiliki frase tambahan, sebuah objek dengan nama yang sama secara
otomatis akan diganti dengan versi terbaru dari jenis objek.
b. Collection Types
Oracle ™ memungkinkan penciptaan sebuah tipe array
(varray atau bervariasi array). Sintaks tersebut dasarnya
tambahan pernyataan "as array (n) of” diikuti oleh obyek atau tipe data.
Contoh tipe varrying array :
Gambar 2. 3Contoh tipe varray
Dari sintaks tersebut memungkinkan untuk memiliki lebih
dari satu dosen untuk mata kuliah tertentu, oleh karena itu array
baru dari Person dapat didefinisikan:
1. Untuk membuat tabel objek, kita menggunakan “create type” dengan pernyataan tambahan "as table of”.
2. Tabel objek ini kemudian dapat digunakan sebagai kolom
dalam sebuah tabel. Ketika tipe tabel muncul sebagai jenis
kolom dalam tabel atau sebagai atribut yang mendasari jenis
objek.
3. Tipe data yang disebut Person_Table_T dapat dibuat
berdasarkan tipe data Person_T untuk menyimpan contoh dari
person.
Penggunaan varray untuk mnyimpan collection type di Oracle tidak
update, lebih menggunakan Nested table (tabel bersarang). Contoh
Oracle™ nested table:
Gambar 2. 4Contoh nested table
c. Object Identifiers
Dalam sistem berorientasi obyek, OID adalah sistem yang
dihasilkan dan digunakan sebagai referensi untuk menemukan
objek tertentu. Dalam Oracle ™, gagasan OID sebagai pointer
logis tidak didukung, namun konsep OID untuk secara unik
mengidentifikasi record (sebagai primary key) dapat digunakan.
Hal ini sangat berguna dalam hirarki inheritance, di mana
semua subclass harus membawa OID superclass dalam rangka
membangun hubungan antara superclass dan subclass.
Gambar 2. 5 Contoh implementasi OID
Syntax tersebut mengilustrasikan implementasi
menggunakan OID untuk menjaga inheritance (pewarisan) antara
superclass dan subclass.
Perhatikan bahwa kita dapat membuat tabel dari obyek dan
menentukan primary key dan foreign key dalam tabel ini. Setiap
kali kita menentukan foreign key, kita harus menggunakan
"reference" pernyataan diikuti oleh tabel dan kolom yang sedang dimaksud.
Gambar 2. 6 Contoh relasi menggunakan Object References
Syntax tersebut menunjukkan bahwa tabel yang dibuat
berasal dari tipe objek. Dengan demikian, kita tidak harus
menentukan tipe atribut lagi. Catatan, kita dapat menambahkan
constraint "not null" pernyataan untuk menghindari nilai "null" dari atribut. Hal ini diperlukan untuk atribut tertentu.
d. Relationshipsusing Ref
Untuk referensi dari satu objek ke yang lain dengan
menggunakan kata kunci ref. Teknik objek-referensi ini dapat
digunakan untuk menggantikan operasi standar "join" untuk melintasi dari satu objek ke yang lain. Kita kemudian dapat
menjalankan query:
SELECT C.course_name
FROM Course C
WHERE C.lecturer.person_name = 'Rahayu';
Pernyataan "SCOPE IS" digunakan untuk menentukan tabel yang tepat yang direferensikan oleh objek. Setiap kali
operasi join, yang dapat dioptimalkan dengan menggunakan
indeks. jika parameter scope dihilangkan dan lebih dari satu tabel
telah dibuat menggunakan jenis objek yang diberikan, mesin
database akan menavigasi melalui seperangkat nilai-nilai referensi
obyek untuk mengidentifikasi lokasi dari catatan yang diminta kita
tidak akan menggunakan parameter "SCOPE IS" dalam pernyataan table creation. Dalam kebanyakan situasi, kita tidak akan membangun lebih dari satu tabel untuk masing-masing jenis objek
yang kita nyatakan, sehingga menghindari situasi di mana Mesin
Database harus menavigasi melalui sejumlah referensi objek.
Ketika hanya satu tabel yang dibuat untuk jenis objek, operator ref
langsung akan menunjuk untuk referensi terkait.
Metode pelaksanaan lain hubungan asosiasi di Oracle ™
menggunakan referensi objek menggunakan REF. Daripada
menghubungkan dua tabel melalui nilai-nilai yang terkait kunci
primer dan kunci asing, metode ini memungkinkan seseorang
untuk secara langsung menghubungkan dua tabel melalui atribut
referensi. Dengan demikian, atribut terkait yang menghubungkan
dua tabel tidak memegang nilai kunci primer dari tabel lain yang
terhubung, tapi referensi dari mana tabel terhubung sebenarnya
Gambar 2. 7 Implementasi many to many menggunakan object refrences.
Gambar 2. 8 Implementasi one to many menggunakan object refrences
Gambar 2. 9 Implementasi one to one menggunakan object refrences
Teknik clustering dapat sangat berguna untuk agregasi
hubungan. Sebuah cluster dibuat dan akan didefinisikan dalam hal
semua komponen yang mengambil bagian dalam hubungan
agregasi.
f. Inheritance Relationships using Under
Oracle ™ 9 ke atas memiliki fitur baru yang
mengakomodasi implementasi inheritance-relationship. Kita tidak
harus menggunakan hubungan primery-foreign-key untuk
mensimulasikan hubungan antara superclass dan subclass. Untuk
melaksanakan subtipe, kita perlu mendefinisikan objek sebagai
"not final" di akhir deklarasi jenisnya. Secara default, tanpa kata
kunci, jenis objek akan diperlakukan sebagai final dan tidak ada
subtype dapat diturunkan dari tipe. Oracle ™ menyediakan kata kunci under untuk digunakan dengan pernyataan "create type" untuk menciptakan subtype dari supertype
Jenis-jenis inheritance (pewarisan):
Union Inheritance
Menyatakan bahwa kesatuan dari kelompok subclass merupakan
membuat satu tabel untuk masing-masing superclass dan subclass. Sebagai contoh seorang person dapat merupakan staff dan juga merupakan mahasiswa. Dengan menggunakan kata
kunci “under” biasanya tidak perlu lagi membuat tabel terpisah
untuk subclass karena tabel untuk superclass dapat menyimpan
data subclass. Tetapi karena dalam union inheritance, perlu untuk memungkinkan orang tertentu adalah mahasiswa dan
staff, jika kita memasukkan keduanya ke dalam satu tabel
superclass maka akan melanggar aturan primary key yaitu dua data dengan ID yang sama. Oleh karena itu, kita perlu membuat
tabel terpisah untuk masing-masing subclass.
Gambar 2. 10 Implementasi union inheritance menggunakan
"under"
Mutual-Exclusion Inheritance
Menyatakan bahwa sekelompok subclass dalam hubungan
seorang pegawai, tidak ada manager yang juga seorang pekerja.
Cara menangani tipe pewarisan ini adalah dengan
menambahkan atribut pada tabel superclass yang berisi jenis subclass atau memiliki nilai null, yaitu atribut tipePegawai yang
berisi nilai manager atau pekerja atau null. Tidak ada data
superclass yang dapat memiliki dua objek subtye disini. Kita hanya perlu membuat satu tabel untuk superclass, kita tidak membutuhkan tabel untuk subclass karena objeknya hanya ada pada satu subclass.
Gambar 2. 11 Implementasi mutual-exclusion inheritance
menggunakan "under"
Patition Inheritance
Menyatakan bahwa sekelompok subclass adalah partisi dari
superclass. Partition inheritance dapat dikatakan kombinasi dari
union dan mutual-exclution inheritance. Contohnya
menggunakan karyawan lagi, tetapi ditambah kelas baru casual,
milik satu dari setiap subclassnya, yaitu sub kelas manager atau
pekerja, atau null, dan tidak boleh milik lebih dari satu sub
kelas.
Gambar 2. 12 Implementasi partition inheritance menggunakan
"under"
Multiple Inheritance
Bentuk dari multiple inheritance adalah sebagai berikut:
Gambar 2. 13 Multiple inheritance
Sebuah kelas tutor mewarisi dari kelas tumpang tindih karena
pada dasarnya tutor bisa seorang mahasiswa dan bisa juga
menggunakan satu tabel untuk setiap superclass dan satu tabel
untuk subclass. Pada saat penulisan ini, oracle tidak mendukung
multiple inheritance menggunakan kata kunci “Under”. Kata kunci ini hanya berlaku untuk jenis warisan tunggal. Namun
konsep multiple inheritance ini sering disimulasikan
menggunakan teknik lain yang sudah ada. Sebagai contoh, kita
dapat menggunakan “Under” untuk mengimplementasi salah
satu orang tua warisan, dan menggunakan jenis asosiasi untuk
menghubungkan parent lainnya. Kelemahan dari menggunakan
teknik ini adalah bahwa hanya jenis parent yang
diimplementasikan menggunakan “under” saja yang dapat
diwariskan, oleh karena itu kita harus berhati-hati saat memilih
parent mana untuk inheritance dan yang mana untuk asosiasi.
g. Encapsulation
Sebuah object type terdiri dari dua bagian, yang pertama
adalah atribut, dan yang kedua adalah methods. Methods adalah Function atau Procedure yang dideklarasikan di dalam object type
untuk mengimplementasikan behavior dari suatu objek. Pada
prinsipnya method digunakan untuk mengakses data (instance
Oracle ™ menyediakan dua jenis enkapsulasi untuk model
objek-relasional. Yang pertama adalah melalui Stored Procedure
or Function. Yang kedua adalah melalui Member Procedure or Function.
1. Stored Procedure or Function
Deklarasi Stored Procedure or Function, dasarnya sangat mirip
dengan standar deklarasi prosedur dalam banyak bahasa
prosedural. Enkapsulasi disediakan dengan memberikan hibah
untuk peran atau pengguna tertentu untuk mengakses Stored Procedure or Function tertentu. Kita perlu menggunakan pernyataan "create procedure". Seperti dalam pernyataan create lainnya, pernyataan "or replace" adalah opsional.
Prosedur yang tersimpan dapat memiliki variabel lokal
di dalamnya. Ini adalah variabel yang hanya digunakan dalam
tubuh prosedur. Dalam tubuh prosedur, kita dapat
menggunakan pernyataan SQL seperti pilih, insert, update, dan
menghapus. Dengan demikian, metode yang digunakan untuk
memanipulasi tabel database dapat dikemas dalam stored
procedure.
2. Member Procedure or Function
Tidak seperti stored procedure, dengan menggunakan
metode member kita dapat mengidentifikasi visibilitas lingkup
metode. Ada tiga jenis: public, private, dan protected. Secara default, atribut akan dinyatakan publik. Keuntungan terbesar dari metode over stored routines adalah visibilitas diperoleh dengan menjadi bagian dari kelas. Metode akan memiliki akses
ke atribut, prosedur, dan fungsi yang mungkin tidak terlihat
pada antarmuka kelas (private atau protected). Di sisi lain, rutinitas yang disimpan tidak memiliki akses ke jenis atribut,
prosedur, dan fungsi. Dengan fitur substitusi, sebuah contoh
dari subtipe dapat digunakan dalam setiap konteks di mana
contoh dari supertype dapat digunakan (Fortier, 1999).
Konteksnya meliputi penggunaan dari subtipe yang berbeda
sebagai parameter fungsi yang sama.
Gambar 2. 15 Sintaks umum member procedure
Gambar 2. 16 Contoh member procedure
2.3.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu sasaran yang tertentu. (FitzGerald dan Stallings,
1981).
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya
satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu. (Erwan Arbie, 2000, 5).
Sistem adalah suatu kumpulan dari prosedur-prosedur kerja
yang akan mengolah elemen-elemen yang terdapat di dalamnya
untuk mencapai tujuan tertentu. (Charter dan Agtrisari, 2003).
Sistem memiliki karateristik atau sifat-sifat sebagai berikut
(Charter dan Agtrisari, 2003):
a. Komponen sistem
Komponen-komponen yang dimiliki suatu sistem saling
berinteraksi dan bekerjasama untuk membentuk satu
kesatuan. Setiap komponen memiliki sifat-sifat dari sistem
untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi
proses sistem secara keseluruhan. Komponen dari sistem ini
dapat juga berupa sub sistem atau bagian dari sistem.
b. Batasan sistem
Di antara suatu sistem dengan sistem yang lain terdapat
sistem ini memungkinkan bagi suatu sistem untuk
dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan sistem ini
menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar sistem merupakan segala sesuatu yang
berada di luar batasan sistem, yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar ini dapat bersifat menguntungkan
sistem, namun juga dapat merugikan.
d. Penghubung sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antar
subsistem. Media ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lainnya,
dan juga untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem
tersebut sehingga membentuk satu kesatuan.
e. Masukkan sistem
Masukkan sistem adalah energi yang diberikan ke pada
sistem. Masukkan dapat berupa masukkan perawatan dan
masukkan sinyal. Masukkan perawatan dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan masukkan
sinyal dimasukkan ke dalam sistem untuk diproses agar
dapat diperoleh keluaran.
Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah
dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang beruna.
Keluaran ini dapat menjadi masukkan untuk subsistem
yang lainnya
g. Pengolahan sistem
Pengolahan pada suatu sistem menjadi bagian yang akan
mengubah masukkan menjadi keluaran
h. Sasaran sistem
Sasaran sistem merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh
suatu sistem. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran,
maka operasi pada sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran
ini akan sangat menentukan masukkan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang harus dihasilkan. Suatu sistem
dikatakan berhasil jika sasaran atau tujuan telah tercapai.
2.3.2. Konsep Dasar Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto,
2001).
John Burch menggambarkan siklus informasi sebagai
Gambar 2. 17 Siklus informasi
Dilihat dari gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa data
merupakan bentuk yang mentah dan tidak dapat bercerita banyak.
Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi,
yang kemudian diterima oleh penerima. Informasi tersebut oleh
penerima digunakan sebagai masukkan untuk mengambil
keputusan dan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan
keputusan tersebut. Dari tindakan-tindakan ini akan dihasilkan pula
data-data yang kemudian ditangkap menjadi masukkan untuk
diolah kembali.
2.3.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dapat dipahami sebagai sekumpulan
subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama, dan
membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama
untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan
(input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan
menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar
bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai
nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga
maupun di masa mendtang, mendukung kegiatan operasional,
manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan
berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut
guna mencapai tujuan (Sutanta, 2003).
Sedangkan Burch dan Grudnistski, menyatakan bahwa
sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut
sebagai blok bangun. Blok-blok tersebut adalah (Jogiyanto, 2001):
1. Blok masukan (input block)
Blok masukkan mewakili data yang masuk ke dalam sistem
informasi. Blok ini termasuk di dalamnya metode-metode dan
media-media untuk menangkap data yang akan dimasukkan
atau diproses didalam sistem informasi.
2. Blok model (model block)
Blok ini terdiri atas kombinasi prosedur, logika, dan model
matematis, yang akan memanipulasi data masukan data yang
tersimpan di basis data dengan cara tertentu, untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan