• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan basis data relasional objek pada sistem informasi LSM Garuluku-Forandaka 17.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan basis data relasional objek pada sistem informasi LSM Garuluku-Forandaka 17."

Copied!
267
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Balai Anak Garuluku memiliki Sanggar Anak Garuluku dan Forum Anak Desa Kemadang 17 Dusun. Balai Anak Garuluku memiliki banyak anggota dan saat ini masih melakukan pendataan semua anggota dan data lainnya secara manual di dalam sebuah buku yang dinamakan Buku Induk Sanggar Anak Garuluku dan Buku Induk FORANDAKA 17. Hal ini memungkinkan terjadi kesalahan dalam pencatatan data, ketidakteraturan dalam pencatatan data, dan dapat terjadi kehilangan berkas dari dalam buku-buku tersebut. Dari latar belakang tersebut, maka dibuat sebuah sistem informasi untuk pencatatan data anggota, data kegiatan, data donatur, dan data laporan keuangan. Penulis mencoba untuk menerapkan fitur-fitur dari basis data relasional objek ke dalam sistem informasi ini dalam menangani data-data yang ada. Selain itu melalui sistem informasi inipun ingin memperkenalkan Garuluku-FORANDAKA kepada masyarakat luas.

Metodologi penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada adalah studi kasus pada Balai Anak Garuluku Desa Kemadang Kecamatan Tanjung Sari, Gunung Kidul, membangun perangkat lunak dengan menggunakan JSP, Java, dan Oracle, dan melakukan uji coba calon pengguna sistem.

Hasil akhir yang diperoleh adalah sistem informasi berbasis web yang dapat memberikan informasi mengenai Balai Anak Garuluku kepada masyarakat luas, dan melakukan pencatatan data-data anggota, kegiatan, donatur, dan laporan keuangan yang dimiliki Sanggar Anak Garuluku dan FORANDAKA 17. Implementasi BDRO cukup baik dalam menangani pengelolaan data karena pemodelan basis data di Balai Anak Garuluku ini termasuk kompleks terutama dalam

menangani data kegiatan dan data laporan keuangan yang membutuhkan nested table dan REF.

Data anggota Garuluku yang memiliki tiga jenis keanggotaan menggunakan fitur inheritance. Data

materi yang diajarkan dengan pengajarnya menggunakan fitur relationships using REF.

(2)

ABSTRACT

Garuluku Children's Center has Sanggar Anak Garuluku and Forum Anak Desa Kemadang

17 Dusun. Garuluku Children's Center has many members and still collecting all data members

and other data manually in a book, called Sanggar Anak Parent Book and FORANDAKA 17 Parent

Book. This enables an error in recording the data, the irregularity in recording the data, and can occurs loss of files in these books. From this background, then be created an information system for recording members data, activity data, the data of donators, and financial reporting data. The author tries to apply the features of the Object Relational Data Base into this information system in handling the existing data. Other than that through the information system would like to introduce Garuluku-FORANDAKA to the public.

The research methodology used to resolve the existing problems are a case study at the Children's Center of Garuluku in Kemadang, Tanjung Sari, Gunung Kidul, build software using JSP, Java, and Oracle, and to test prospective users of the system.

The final result obtained is a web-based information system that can provide information about the Garuluku Children's Center to the general public, and perform recording data members, activities, donators, and the financial reporting data are owned Sanggar Anak Garuluku and FORANDAKA 17. ORDB are good to handle the data menagement because the database modeling in Garuluku Children’s Center are complex especially to handle the activities data and

financial reports that need nested table and REF. The data of Garuluku’s member has three type

of memberships, they are using inheritance. Materi data and the teacher are using relationships

using REF. The weakness from BDRO implementasion is table view not arrange in the information system because the column in a type table is object type. After testing at the Garuluku Children's Center, to donators, and to the general public, in general conclusion that the system is able to solve the problems that occurred in the Garuluku Children's Center. This thing are proven from 97%

respondent are agree that this system are effective to present garuluku’s profile, member’s data,

(3)

PENERAPAN BASIS DATA RELASIONAL OBJEK

PADA SISTEM INFORMASI LSM

GARULUKU-FORANDAKA 17

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun oleh :

Ria Riska Topurmera

105314017

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

THE IMPLEMENTATION OF OBJECT RELATIONAL

DATABASE IN THE GARULUKU-FORANDAKA 17

INFORMATION SYSTEM

THESIS

Presented as Partial of the Requirements To Obtain the Sarjana Komputer Degree

In Informatics Engineering

By :

Ria Riska Topurmera

105314017

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan sesungguhnya bahwa di dalam skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Juli 2015

Penulis,

(8)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Ria Riska Topurmera

NIM : 105314017

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

PENERAPAN BASIS DATA RELASIONAL OBJEK PADA SISTEM

INFORMASI LSM GARULUKU-FORANDAKA 17

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, menditribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama saya tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta,

Pada tanggal : 20 Agustus 2015 Yang menyatakan,

(9)

ABSTRAK

Balai Anak Garuluku memiliki Sanggar Anak Garuluku dan Forum Anak Desa Kemadang 17 Dusun. Balai Anak Garuluku memiliki banyak anggota dan saat ini masih melakukan pendataan semua anggota dan data lainnya secara manual di dalam sebuah buku yang dinamakan Buku Induk Sanggar Anak Garuluku dan Buku Induk FORANDAKA 17. Hal ini memungkinkan terjadi kesalahan dalam pencatatan data, ketidakteraturan dalam pencatatan data, dan dapat terjadi kehilangan berkas dari dalam buku-buku tersebut. Dari latar belakang tersebut, maka dibuat sebuah sistem informasi untuk pencatatan data anggota, data kegiatan, data donatur, dan data laporan keuangan. Penulis mencoba untuk menerapkan fitur-fitur dari basis data relasional objek ke dalam sistem informasi ini dalam menangani data-data yang ada. Selain itu melalui sistem informasi inipun ingin memperkenalkan Garuluku-FORANDAKA kepada masyarakat luas.

Metodologi penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada adalah studi kasus pada Balai Anak Garuluku Desa Kemadang Kecamatan Tanjung Sari, Gunung Kidul, membangun perangkat lunak dengan menggunakan JSP, Java, dan Oracle, dan melakukan uji coba calon pengguna sistem.

Hasil akhir yang diperoleh adalah sistem informasi berbasis web yang dapat memberikan informasi mengenai Balai Anak Garuluku kepada masyarakat luas, dan melakukan pencatatan data-data anggota, kegiatan, donatur, dan laporan keuangan yang dimiliki Sanggar Anak Garuluku dan FORANDAKA 17. Implementasi BDRO cukup baik dalam menangani pengelolaan data karena pemodelan basis data di Balai Anak Garuluku ini termasuk kompleks terutama dalam menangani data kegiatan dan data laporan keuangan yang membutuhkan nested table dan REF. Data anggota Garuluku yang memiliki tiga jenis keanggotaan menggunakan fitur inheritance. Data materi yang diajarkan dengan

pengajarnya menggunakan fitur relationships using REF. Kekurangan dari

(10)

ABSTRACT

Garuluku Children's Center has Sanggar Anak Garuluku and Forum Anak

Desa Kemadang 17 Dusun. Garuluku Children's Center has many members and still collecting all data members and other data manually in a book, called Sanggar Anak Parent Book and FORANDAKA 17 Parent Book. This enables an error in recording the data, the irregularity in recording the data, and can occurs loss of files in these books. From this background, then be created an information system for recording members data, activity data, the data of donators, and financial reporting data. The author tries to apply the features of the Object Relational Data Base into this information system in handling the existing data. Other than that through the information system would like to introduce Garuluku-FORANDAKA to the public.

The research methodology used to resolve the existing problems are a case study at the Children's Center of Garuluku in Kemadang, Tanjung Sari, Gunung Kidul, build software using JSP, Java, and Oracle, and to test prospective users of the system.

The final result obtained is a web-based information system that can provide information about the Garuluku Children's Center to the general public, and perform recording data members, activities, donators, and the financial reporting data are owned Sanggar Anak Garuluku and FORANDAKA 17. ORDB are good to handle the data menagement because the database modeling in

Garuluku Children’s Center are complex especially to handle the activities data and financial reports that need nested table and REF. The data of Garuluku’s Center. This thing are proven from 97% respondent are agree that this system are effective to present garuluku’s profile, member’s data, activities data, financial reports, dan 81,82% respondent are agree that this system are eassy to use. The weakness of this system is the web page view are less colorfull, not really

(11)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena kasihNya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ada jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dhrama Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama pengerjaan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom, M.Sc., sebagai Dosen Pembimbing

Tugas Akhir

2. Orang tua, Josias Topurmera dan Maria Ursensi Topurmera atas segala

dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Teman-teman di Balai Anak Garuluku, terutama pembina Balai Anak

Garuluku : Mas Wawan dan keluarga.

4. Teman-teman MAPALA.

5. Teman-teman Teknik Informatika 2010.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.

Penulis,

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xviii

BAB I ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Batasan Masalah ... 4

1.4. Tujuan Penelitian ... 4

1.5. Metodologi Penelitian ... 4

1.6. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II ... 8

2.1. Basis Data ... 8

2.1.1. Data ... 8

2.1.2. Basis Data ... 8

2.1.3. Model Data ... 11

2.2. Basis Data Relational Objek ... 13

2.2.1. Stonebraker’s view ... 13

2.2.2. ORDBMS (Object-Relational Database Management System) ... 14

2.2.3. Fitur-fitur yang ada di ORDBMS ... 16

2.3. Sistem Informasi ... 30

(13)

BAB III ... 37

3.1. Fase Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition Phase) ... 37

3.2. Fase Analisis Masalah (Problem Analysis Phase) ... 38

3.2.1. Sistem Yang Ada Saat Ini ... 38

3.2.2. Gambaran Sistem Baru ... 39

3.3. Fase Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis Phase) ... 40

3.3.1. Diagram Use Case ... 40

3.3.2. Narasi Use Case ... 40

3.4. Fase Desain Logikal (Logical Design) ... 53

3.4.1. Diagram Aktifitas ... 53

3.4.2. Desain Logikal Data ... 61

3.4.2.1. Object Relational Diagram ... 61

3.5. Fase Analisis Keputusan (Decision Analysis Phase) ... 63

3.6. Fase Desain Fisikal dan Integrasi (Physical Design and Integration) ... 63

3.6.1. Desain User Interface ... 63

BAB IV ... 73

4.1. Lingkungan Implementasi ... 73

4.1.1. Lingkungan perangkat lunak ... 73

4.1.2. Lingkungan perangkat keras ... 74

4.2. Implementasi Basis Data Data Definition Language / DDL ... 74

4.2.1. Pendefinisian tipe objek (object type) ... 75

4.2.1.1 Tipe People ... 77

4.2.1.2 Tipe PengajarRelawan_T ... 78

4.2.1.3 Tipe AnggotaGaruluku_T ... 78

4.2.1.2. Tipe Pengurus_T ... 80

4.2.1.3. Tipe AnggotaFA_T ... 80

4.2.1.4. Tipe AnggotaSA_T ... 81

4.2.1.5. Tipe PengajarTetap_T... 82

4.2.1.6. Tipe Materi_T ... 82

(14)

4.2.1.9. Tipe Donatur_T... 85

4.2.1.10. Tipe Kegiatan_T ... 85

4.2.2. Pembuatan tabel objek (object table) ... 86

4.2.2.1. Tabel People ... 87

4.2.2.2. Tabel Pengurus ... 87

4.2.2.3. Tabel AnggotaFA ... 88

4.2.2.4. Tabel AnggotaSA ... 88

4.2.2.5. Tabel PengajarTetap ... 88

4.2.2.6. Tabel Materi ... 89

4.2.2.7. Tabel LapKeuangan ... 89

4.2.2.8. Tabel Kegiatan ... 90

4.2.2.9. Tabel PanitiaSelenggara ... 91

4.3. Implementasi penerapan Basis Data Relational Objek ke dalam Sistem Informasi LSM Garuluku-FORANDAKA 17 ... 92

4.3.1. Implementasi Fitur Inheritance Relationships: Union Inheritance dan Partition Inheritance ... 93

4.3.1.1. Halaman Profil admin. ... 93

4.3.1.1.1. Tab Menu Pengurus Forum Anak ... 93

4.3.1.1.2. Tab menu Pengurus Sanggar Anak ... 102

4.3.1.1.3. Tab menu Data Anggota Forum Anak ... 111

4.3.1.1.4. Tab menu Data Anggota Sanggar Anak ... 120

4.3.1.1.5. Tab menu Data Pengajar Tetap ... 128

4.3.1.1.6. Tab menu Data Anggota Garuluku ... 135

4.3.1.1.7 Tab menu Data Pengajar Relawan ... 138

4.3.2. Implementasi Fitur Collection Type : Nested Table ... 145

4.3.2.1. Halaman Kegiatan... 145

4.3.2.1.1. Data Laporan Keuangan ... 145

4.3.2.1.2. Data Kegiatan ... 158

4.3.3. Implementasi Fitur Relationships using REF ... 170

4.3.3.1. Halaman Profil ... 170

(15)

4.3.3.2.1. Tab menu edit halaman bagian menangani data Selenggara 174

4.4. Implementasi Sistem Informasi LSM Garuluku-FORANDAKA Secara

Umum ... 178

4.4.1. Implementasi Web untuk Pengunjung ... 178

4.4.1.1. Halaman Profil. ... 178

4.4.1.1.1. Tab Profil Umum ... 178

4.4.1.1.2. Tab Pengurus Forum Anak ... 180

4.4.1.1.3. Tab Pengurus Sanggar Anak ... 183

4.4.1.1.4. Tab Data Anggota Forum Anak ... 185

4.4.1.1.5. Tab Data Anggota Sanggar Anak ... 187

4.4.1.1.6. Tab Data Pengajar Tetap ... 190

4.4.1.1.7. Tab Data Pengajar Relawan ... 191

4.4.1.1.8. Tab Data Anggota Garuluku ... 193

4.4.1.1.9. Tab Materi ... 194

4.4.1.2. Halaman Services ... 196

4.4.1.3. Halaman Kegiatan... 197

4.4.1.3.1. Tab Arsip Kegiatan ... 197

4.4.1.3.2. Tab Lihat Selenggara ... 198

4.4.1.3.3. Tab Lihat Foto Galeri Kegiatan ... 200

4.4.1.4. Halaman Hubungi Kami ... 200

4.4.2. Implementasi Web untuk Admin ... 201

4.4.2.1. Halaman Login ... 201

4.4.2.2. Halaman Services ... 203

4.4.2.2.1. Menu Lihat Donatur yang sudah mendaftar ... 204

4.4.2.3. Halaman Kegiatan... 205

4.4.2.3.1. Menu Lihat Foto Kegiatan ... 205

4.4.2.3.2. Menu Tambah Foto Kegiatan ... 206

4.4.2.3.3. Menu Hapus Foto Kegiatan ... 207

4.4.3. Implementasi Web untuk Donatur ... 209

(16)

5.1. Analisa Hasil Perangkat Lunak ... 214

5.2. Analisa Hasil Uji Coba terhadap Pengguna ... 217

5.2.1. Form Kuisioner ... 217

5.2.2. Hasil dan Pembahasan... 217

5.2.2.1. Hasil Uji Coba terhadap Pertanyaan umum ... 217

5.2.2.2. Hasil Uji Coba terhadap Pertanyaan Khusus Donatur ... 229

5.2.2.3. Hasil Uji Coba terhadap Pertanyaan Khusus Admin ... 233

BAB VI ... 236

6.1. Kesimpulan ... 236

6.2 Saran ... 237

DAFTAR PUSTAKA ... 239

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Empat kuadran dalam basis data. ... 13

Gambar 2. 2 Contoh object type ... 16

Gambar 2. 3 Contoh tipe varray ... 17

Gambar 2. 4 Contoh nested table ... 18

Gambar 2. 5 Contoh implementasi OID ... 19

Gambar 2. 6 Contoh relasi menggunakan Object References ... 20

Gambar 2. 7 Implementasi many to many menggunakan object refrences. ... 22

Gambar 2. 8 Implementasi one to many menggunakan object refrences ... 22

Gambar 2. 9 Implementasi one to one menggunakan object refrences... 22

Gambar 2. 10 Implementasi union inheritance menggunakan "under" ... 24

Gambar 2. 11 Implementasi mutual-exclusion inheritance menggunakan "under" ... 25

Gambar 2. 12 Implementasi partition inheritance menggunakan "under" ... 26

Gambar 2. 13 Multiple inheritance ... 26

Gambar 2. 14 Sintaks umum Stored procedure ... 28

Gambar 2. 15 Sintaks umum member procedure ... 30

Gambar 2. 16 Contoh member procedure ... 30

Gambar 2. 17 Siklus informasi... 34

Gambar 3. 1 Diagram Use case ... 40

Gambar 3. 2 Diagram aktifitas proses login... 54

Gambar 3. 3 Diagram aktifitas tambah anggota... 55

Gambar 3. 4 Diagram aktifitas lihat data anggota... 55

Gambar 3. 5 Diagram aktifitas ubah data anggota ... 56

Gambar 3. 6 Diagram aktifitas hapus data anggota ... 56

Gambar 3. 7 Diagram aktifitas tambah kegiatan ... 57

Gambar 3. 8 Diagram aktifitas lihat kegiatan ... 57

Gambar 3. 9 Diagram aktifitas ubah kegiatan ... 58

Gambar 3. 10 Diagram aktifitas hapus kegiatan ... 58

Gambar 3. 11 Diagram aktifitas tambah laporan keuangan ... 59

Gambar 3. 12 Diagram aktifitas lihat laporan keuangan ... 59

Gambar 3. 13 Diagram aktifitas ubah laporan keuangan ... 60

Gambar 3. 14 Diagram hapus laporan keuangan ... 60

Gambar 3. 15 Object Relational Diagram ... 61

Gambar 3. 16 User interface tambah data anggota forum anak dan anggota sanggar anak. ... 64

(18)

Gambar 3. 20 User interface form tambah data materi ... 66

Gambar 3. 21 User interface form tambah data kegiatan... 67

Gambar 3. 22 User interface form tambah data laporan keuangan ... 67

Gambar 3. 23 User interface form tambah data penyelenggara kegiatan ... 68

Gambar 3. 24 User interface form login ... 68

Gambar 3. 25User interface tampil data anggota sanggar anak dan forum anak .. 69

Gambar 3. 26 User interface tampil data pengurus ... 70

Gambar 3. 27 User interface tampil data kegiatan ... 71

Gambar 3. 28 User interface tampil data laporan keuangan ... 72

Gambar 3. 29 User interface tampil data penyelenggara kegiatan... 72

Gambar 4. 1 Implementasi koneksi ke basis data oracle ... 75

Gambar 4. 2 Tampilan halaman utama ... 93

Gambar 4. 3 Halaman admin untuk pengurus FORANDAKA ... 94

Gambar 4. 4 Form tambah data pengurus forum anak ... 95

Gambar 4. 5 Servlet controller insert pengurus forum anak ... 97

Gambar 4. 6 Hasil tambah data pengurus Forum Anak ... 97

Gambar 4. 7 Ubah data pengurus ... 98

Gambar 4. 8 form ubah data ... 98

Gambar 4. 9 Servlet controller ubah pengurus forum anak ... 100

Gambar 4. 10 Hasil ubah data pengurus ... 100

Gambar 4. 11 Hapus data pengurus forum anak ... 101

Gambar 4. 12 Servlet controller hapus pengurus forum anak ... 102

Gambar 4. 13 Hasil hapus data pengurus forum anak ... 102

Gambar 4. 14 Tampilan menu pengurus sanggar anak ... 103

Gambar 4. 15 Form tambah data pengurus sanggar anak ... 103

Gambar 4. 16 Servlets controller insert data pengurus sanggar anak ... 105

Gambar 4. 17 Hasil tambah data pengurus sanggar anak ... 106

Gambar 4. 18 Ubah data pengurus sanggar anak ... 106

Gambar 4. 19 Form ubah data pengurus sanggar anak ... 107

Gambar 4. 20 Servlet controller ubah data pengurus sanggar anak ... 109

Gambar 4. 21 Hasil ubah data pengurus sanggar anak ... 109

Gambar 4. 22 Hapus data pengurus sanggar anak ... 110

Gambar 4. 23 Servlet controller insert data pengurus sanggar anak ... 110

Gambar 4. 24 Hasil hapus data pengurus sanggar anak ... 111

Gambar 4. 25 Tampilan menu data anggota forum anak ... 111

Gambar 4. 26 Form tambah anggota forum anak ... 112

Gambar 4. 27 Servlet controller tambah data anggota forum anak ... 114

(19)

Gambar 4. 31 Servlet controller ubah data anggota forum anak ... 118

Gambar 4. 32 Hasil ubah data anggota forum anak ... 118

Gambar 4. 33 Hapus data anggota forum anak ... 119

Gambar 4. 34 Servlet controller hapus data anggota forum anak ... 119

Gambar 4. 35 Hasil hapus data anggota forum anak ... 120

Gambar 4. 36 Menu anggota sanggar anak ... 120

Gambar 4. 37 Form insert data anggota sanggar anak ... 121

Gambar 4. 38 Servlet controller tambah data anggota sanggar anak ... 123

Gambar 4. 39 Hasil tambah data anggota sanggar anak ... 124

Gambar 4. 40 Ubah data anggota sanggar anak ... 124

Gambar 4. 41 Form ubah data anggota sanggar anak ... 125

Gambar 4. 42 Srvlet controller ubah data anggota sanggar anak ... 126

Gambar 4. 43 Hasil ubah data sanggar anak ... 127

Gambar 4. 44 Hapus data anggota sanggar anak ... 127

Gambar 4. 45 Servlet controller hapus data anggota sanggar anak ... 128

Gambar 4. 46 Hasil hapus data sanggar anak ... 128

Gambar 4. 47 Menu data pengajar tetap ... 129

Gambar 4. 48 Tambah data pengajar tetap ... 129

Gambar 4. 49 Form tambah data pengajar tetap ... 130

Gambar 4. 50 Servlet controller tambah data pengajar tetap ... 131

Gambar 4. 51 Hasil tambah data pengajar tetap ... 131

Gambar 4. 52 Ubah data pengajar tetap ... 132

Gambar 4. 53 Form ubah data pengajar tetap ... 132

Gambar 4. 54 Servlet controller ubah data pengajar tetap ... 133

Gambar 4. 55 Hasil ubah data pengajar tetap ... 133

Gambar 4. 56 Hapus data pengajar tetap ... 134

Gambar 4. 57 Servlet controller hapus data pengajar tetap ... 135

Gambar 4. 58 Hasil hapus data pengajar tetap ... 135

Gambar 4. 59 Menu data anggota garuluku ... 136

Gambar 4. 60 Hapus data anggota garuluku ... 136

Gambar 4. 61 Servlet controller hapus data anggota garuluku ... 137

Gambar 4. 62 Hasil hapus data anggota garuluku... 137

Gambar 4. 63 Submenu Pengajar relawan ... 138

Gambar 4. 64 Cari dan lihat data pengajar relawan ... 139

Gambar 4. 65 Hasil cari data pengajar relawan ... 139

Gambar 4. 66 Form tambah data pengajar relawan ... 140

Gambar 4. 67 Servlet controller tambah data pengajar relawan ... 141

Gambar 4. 68 Hasil tambah data pengajar relawan... 141

Gambar 4. 69 Ubah data pengajar relawan ... 142

(20)

Gambar 4. 72 Hasil ubah data pengajar relawan... 143

Gambar 4. 73 Hapus data pengajar relawan ... 143

Gambar 4. 74 Servlet controller hapus data pengajar relawan ... 144

Gambar 4. 75 Hasil hapus data pengajar relawan ... 144

Gambar 4. 76 Halaman kegiatan admin ... 145

Gambar 4. 77 Cari data laporan keuangan ... 146

Gambar 4. 78 Hasil cari data laporan keuangan ... 147

Gambar 4. 79 Tambah laporan keuangan ... 148

Gambar 4. 80 Form tambah data laporan keuangan ... 149

Gambar 4. 81 Hasil tambah laporan keuangan ... 150

Gambar 4. 82 Servlet controller tambah data laporan keuangan ... 151

Gambar 4. 83 Ubah data laporan keuangan ... 152

Gambar 4. 84 Form ubah data laporan keuangan ... 152

Gambar 4. 85 Hasil ubah laporan keuangan ... 153

Gambar 4. 86 Servlet controller ubah data laporan keuangan ... 155

Gambar 4. 87 Hapus data laporan keuangan ... 155

Gambar 4. 88 Hasil hapus data laporan keuangan ... 156

Gambar 4. 89 Servlet controller hapus data laporan keuangan ... 156

Gambar 4. 90 Hapus detail pengeluaran ... 157

Gambar 4. 91 Hasil hapus data detail pengeluaran ... 157

Gambar 4. 92 Servlet controller hapus data detail pengeluaran ... 158

Gambar 4. 93 Cari data kegiatan ... 159

Gambar 4. 94 Hasil cari data kegiatan ... 159

Gambar 4. 95 Tambah data kegiatan ... 161

Gambar 4. 96 Form tambah data kegiatan ... 162

Gambar 4. 97 Hasil tambah data kegiatan ... 162

Gambar 4. 98 Servlet controller insert data kegiatan ... 164

Gambar 4. 99 Ubah data kegiatan ... 164

Gambar 4. 100 Form ubah data kegiatan ... 165

Gambar 4. 101 Hasil ubah kegiatan ... 165

Gambar 4. 102 Servlet controller ubah data kegiatan ... 167

Gambar 4. 103 Hapus data kegiatan ... 167

Gambar 4. 104 Hasil hapus data kegiatan ... 168

Gambar 4. 105 Servlet controller hapus data kegiatan ... 168

Gambar 4. 106 Hapus donatur ... 169

Gambar 4. 107 Hasil hapus donatur ... 169

Gambar 4. 108 Servlet controller hapus data donatur ... 170

Gambar 4. 109 Menu materi ... 171

Gambar 4. 110 Cari dan lihat data materi ... 171

(21)

Gambar 4. 113 Servlet controller tambah data materi ... 174

Gambar 4. 114 Hasil tambah data materi ... 174

Gambar 4. 115 Halaman kegiatan admin ... 175

Gambar 4. 116 Lihat dan cari data penyelenggara kegiatan ... 175

Gambar 4. 117 Hasil cara data penyelenggara kegiatan ... 176

Gambar 4. 118 Tambah data penyelenggara kegiatan ... 176

Gambar 4. 119 Hasil tambah data penyelenggara kegiatan ... 177

Gambar 4. 120 Hapus data penyelenggara kegiatan ... 177

Gambar 4. 121 Hasil hapus data penyelenggara kegiatan ... 178

Gambar 4. 122 Halaman profil umum pada tampilan pengunjung ... 180

Gambar 4. 123 Lihat dan cari data pengurus FORANDAKA ... 181

Gambar 4. 124 Halaman lihat semua data pengurus FORANDAKA ... 181

Gambar 4. 125 Halaman struktur organisasi FORANDAKA ... 182

Gambar 4. 126 Halaman hasil pencarian ... 183

Gambar 4. 127 Lihat dan cari pengurus Sanggar Anak Garuluku ... 183

Gambar 4. 128 Halaman lihat semua data pengurus Sanggar Anak Garuluku ... 184

Gambar 4. 129 Struktur Organisasi Sanggar Anak Garuluku ... 184

Gambar 4. 130 Halaman hasil pencarian ... 185

Gambar 4. 131 Lihat dan cari data angota FORANDAKA ... 186

Gambar 4. 132 Halaman Lihat data lengkap anggota FORANDAKA ... 186

Gambar 4. 133 Halaman hasil pencarian ... 187

Gambar 4. 134 Lihat dan cari data anggota Sanggar Anak Garuluku... 188

Gambar 4. 135 Halaman lihat semua data anggota Sanggar Anak Garuluku ... 188

Gambar 4. 136 Halaman hasil pencarian ... 189

Gambar 4. 137 Lihat dan cari data pengajar tetap ... 190

Gambar 4. 138 Halaman lihat semua data pengajar ... 190

Gambar 4. 139 Halaman hasil pencarian ... 191

Gambar 4. 140 Lihat dan cari data pengajar relawan ... 192

Gambar 4. 141 Halaman lihat semua data pengajar relawan ... 192

Gambar 4. 142 Halaman hasil pencarian ... 193

Gambar 4. 143 Tab menu Data Anggota Garuluku ... 194

Gambar 4. 144 Halaman semua data anggota Garuluku ... 194

Gambar 4. 145 Tab menu Materi ... 195

Gambar 4. 146 Halaman lihat semua materi yang diajarkan ... 195

Gambar 4. 147 Halaman hasil pencarian ... 196

Gambar 4. 148 Halaman Service ... 197

Gambar 4. 149 Tab menu arsip kegiatan ... 198

Gambar 4. 150 Tab menu selenggara ... 199

Gambar 4. 151 Halaman lihat semua data penyelenggara kegiatan ... 199

(22)

Gambar 4. 154 Halaman hubungi kami ... 201

Gambar 4. 155 Halaman Login admin ... 202

Gambar 4. 156 Halaman pesan login error ... 202

Gambar 4. 157 Halaman sukses login admin ... 203

Gambar 4. 158 Halaman service admin ... 204

Gambar 4. 159 Hasil lihat data donatur yang mendaftar ... 204

Gambar 4. 160 Halaman kegiatan admin ... 205

Gambar 4. 161 Lihat foto galeri kegiatan ... 206

Gambar 4. 162 Tambah foto galeri kegiatan ... 207

Gambar 4. 163 Hasil tambah foto galeri kegiatan... 207

Gambar 4. 164 Hapus data foto kegiatan ... 208

Gambar 4. 165 Hasil hapus foto galeri kegiatan ... 208

Gambar 4. 166 Halaman service untuk donatur ... 209

Gambar 4. 167 Daftar donatur ... 210

Gambar 4. 168 Hasil daftar donatur ... 210

Gambar 4. 169 Login donatur ... 211

Gambar 4. 170 Halaman sukses login donatur ... 211

Gambar 4. 171 Halaman kegiatan untuk donatur ... 212

Gambar 4. 172 Lihat donatur ... 212

Gambar 4. 173 Lihat Laporan keuangaan ... 213

Gambar 5. 1 Grafik pertanyaan 1 untuk semua responden ... 218

Gambar 5. 2 Grafik pertanyaan 2 untuk semua responden ... 219

Gambar 5. 3 Grafik pertanyaan 3 untuk semua responden ... 220

Gambar 5. 4 Grafik pertanyaan 4 untuk semua responden ... 221

Gambar 5. 5 Grafik pertanyaan 5 untuk semua responden ... 222

Gambar 5. 6 Grafik pertanyaan 6 untuk semua responden ... 223

Gambar 5. 7 Grafik pertanyaan 7 untuk semua responden ... 224

Gambar 5. 8 Grafik pertanyaan 8 untuk semua responden ... 225

Gambar 5. 9 Grafik pertanyaan 9 untuk semua responden ... 226

Gambar 5. 10 Grafik pertanyaan 10 untuk semua responden ... 227

Gambar 5. 11 Grafik pertanyaan 11 untuk semua responden ... 228

Gambar 5. 12 Grafik pertanyaan 12 untuk semua responden ... 229

Gambar 5. 13 Grafik pertanyaan 1 untuk donatur... 230

Gambar 5. 14 Grafik pertanyaan 2 untuk donatur... 231

Gambar 5. 15 Grafik pertanyaan 3 untuk donatur... 232

(23)
(24)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangnya jaman, teknologi komputer banyak

digunakan dalam berbagai aktifitas, sehingga sangat membantu manusia

dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kehadiran internet juga telah menjadi

suatu jawaban atas kebutuhan masyarakat yang semakin sibuk. Salah satu

keuntungan dari menggunakan internet adalah untuk mengakses informasi

yang tepat, cepat dan cermat. Internet menyediakan layanan untuk

melakukan hubungan dengan dunia luar, tidak hanya hubungan di dalam

negeri saja tetapi sampai keluar negeri, karena internet memiliki fasilitas

web yang dapat digunakan sebagai media yang mampu memberikan

informasi berupa data maupun hiburan.

Sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA) No 23

Tahun 2002, yang dimaksud dengan anak adalah seseorang yang belum

berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak dalam kandungan. Anak

merupakan amanah Tuhan Yang Maha Esa, di dalamnya merekat harkat

dan martabat selayaknya manusia seutuhnya yang harus dijunjung tinggi.

Setiap anak memiliki 4 (empat) hak dasar, yaitu, 1) hak hidup; 2) hak

tumbuh kembang; 3) hak perlindungan; 4) hak partisipasi. Pemenuhan 4

(25)

semua elemen masyarakat. Maka dibentuklah suatu komunitas anak yang

bernama Forum Anak Desa Kemadang (FORANDAKA) yang lahir atas

kerjasama antara Balai Anak Garu Luku bersama SOS Children’s

Village’s Yogyakarta. FORANDAKA adalah bentuk perwujudan dari

pemenuhan hak-hak anak. Seiring dengan bertambahnya waktu dan laju

pertumbuhan anak di desa Kemadang yang semakin meningkat

menyebabkan data yang ada menjadi lebih banyak sehingga menyulitkan

pengurus Garu Luku-FORANDAKA dalam hal pendataan anak, karena

pencatatan masih bersifat manual tanpa adanya pemanfaatan sistem basis

data. Oleh karena itu diperlukan sistem basis data yang dapat memberikan

efisiensi kerja, kecepatan dan ketelitian waktu serta informasi yang baik,

terutama dalam mengolah data.

Data Base Management System merupakan suatu sistem perangkat lunak yang memampukan penggunaan untuk mendefinisikan, membuat,

merawat, dan mengontrol akses ke basis data. Menggunakan Object

Relational Data Base Management System (ORDBMS) merupakan salah satu solusi dalam membuat data base untuk Sistem Informasi Garu

Luku-FORANDAKA ini. Penulis ingin mencoba untuk menerapkan ORDBMS

ke dalam sistem informasi ini, dalam memproses data-data yang ada.

Dengan sistem informasi ini diharapkan dapat mempermudah pengurus

Garu Luku-FORANDAKA dalam pendataan serta pengolahan data-data

anak yang tergabung dalam komunitas ini Di samping itu, diharapkan

(26)

sarana Garu Luku-FORANDAKA dalam menyuarakan suara anak-anak

desa Kemadang, dan dapat lebih memperkenalkan Garu

Luku-FORANDAKA kepada masyarakat luas.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana mengimplementasikan Basis Data Relasional Objek

dalam Sistem Informasi LSM Garuluku – Forum Anak Desa

Kemadang.

2. Apakah Sistem Informasi Garuluku – Forum Anak Desa

Kemadang yang berbasis Web ini efektif dan mudah digunakan

oleh pengguna, agar dapat menjadi penghubung dengan berbagai

pihak, yang diantaranya adalah antar pihak anggota dan pengurus

Garuluku – Forum Anak Desa Kemadang, donatur, masyarakat

luas, dan berbagai pihak yang ingin mengetahui Garuluku – Forum

Anak Desa Kemadang, dalam hal menyampaikan informasi baik

berupa tulisan atau artikel, mengenai :

a. Kegiatan Garuluku - Forum Anak Desa Kemadang baik

yang dilakukan maupun yang diikuti Informasi

keanggotaan

b. Struktur organisasi

(27)

d. Dan lain-lain.

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan permasalahan dalam tugas akhir ini adalah:

1. GARULUKU mempunyai banyak organisasi di bawahnya, dan

sistem ini terbatas menangani penyimpanan data-data anggota,

pengurus, donatur, dan kegiatan-kegiatan dari Sanggar Anak

Garuluku dan Forum Anak Desa Kemadang 17 Dusun.

2. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java.

3. Pengolahan basis data menggunakan Oracle.

4. Implementasi basis data berorientasi objek tidak menggunakan

enkapsulasi karena method bersifat optional dalam object type.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah membuat database data-data

anggota, data kegiatan, data donatur, dan data laporan keuangan dari

kegiatan di Sanggar Anak Garuluku dan FORANDAKA dalam Sistem

Informasi LSM Garuluku-FORANDAKA dengan menggunakan Object

Relational Data Base Management System, dan memberikan informasi

kepada masyarakat luas mengenai Balai Anak Garuluku-FORANDAKA.

(28)

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

kasus dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Survei awal

Penulis melakukan survei awal dengan mengunjungi Balai Anak

Garuluku. Pada tahap ini, dilakukan wawancara terhadap pihak

pengurus Garuluku.

b. Studi pustaka

Studi literatur yang dilakukan adalah dengan mempelajari teori

mengenai Basis Data Relasional Objek, Oracle, dan bahasa

pemprograman Java.

c. Pembangunan sistem informasi

Menggunakan metode FAST (Framework for the Application of

System Technique) (Whitten, 2004). Tahap-tahap dalam metode ini meliputi:

1. Tahap Scope Definition

Tahap ini dilakukan untuk mendefinisikan ruang lingkup yang

akan dikerjakan sistem. Pada tahap ini dilakukan proses

pengumpulan data anggota, data laporan kegiatan, data laporan

keuangan, serta mewawancarai pengurus Garuluku.

2. Tahap Problem Analysis

Hal yang dilakukan pada tahap ini adalah analisa masalah yang

terdapat di Balai Anak Garuluku.

(29)

Pada tahap ini dibuat perancangan konseptual aplikasi, meliputi

cara kerja sistem dan desain logikal data.

4. Tahap Decision Analysis

Mempertimbangkan perangkat lunak yang akan dipakai untuk

mengatasi masalah, yaitu menggunakan bentuk bahasa

pemprograman Java dan Oracle sebagai pengelola database.

5. Tahap Physical Design dan Integration

Pada tahap ini dilakukan implementasi dari rancangan

graphical user interface (GUI) dan database yang merupakan hasil pada tahap sebelumnya.

6. Tahap Constructiong dan Testing

Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem berdasarkan

desain sistem yang telah dirancang ke dalam bahasa

pemprograman. Implementasi rancangan ke dalam program

menggunakan bahasa pemprograman JSP dan basis data

menggunakan oracle. Pada tahap ini juga dilakukan uji coba

untuk melihat implementasi dari fitur-fitur Basis Data

Relasional Objek yang diterapkan pada sistem informasi ini

sudah bekerja dengan baik.

d. Uji coba perangkat lunak

Pada tahap ini, Sistem Informasi LSM Garuluku-FORANDAKA

(30)

donatur, dan masyarakat luas, untuk melihat apakah sistem ini

cukup efektif dan mudah digunakan oleh pengguna sistem.

1.6.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Akhir ini yaitu:

1. BAB I Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

2. BAB II Landasan Teori

Berisi teori-teori tentang Basis Data, Basis Data Relasional Objek,

dan Sistem Iniformasi.

3. BAB III Analisis Desain dan Perancangan Sistem

Berisi tentang analisis sistem yang meliputi Scope Definition

Phase, Problem Analysis Phase dan Requirement Analysis Phase yang kemudian hasil yang dilakukan akan dibuat sebuah

perancangan sistem untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian

ini meliputi Logical Design Phase dan Physical Design and

Integration.

4. BAB VI Implementasi Sistem

Berisi implementasi dari hasil perancangan ke dalam bahasa

pemprograman

(31)

Berisi analisa dari hasil dari pembuatan system. Pada bab ini

dibahas tentang hasil pengujian-pengujian sistem secara α tes

untuk mencari kekurangan sistem maupun uji coba terhadap

pengguna atau β tes.

6. BAB IV Penutup

Berisi kesimpulan dan saran yang diambil dari sistem yang telah

dibangun.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Basis Data

2.1.1. Data

McFadden et al (1999) dalam Modern Database

Management menyebutkan bahwa data adalah fakta-fakta tentang segala sesuatu di dunia nyata yang dapat direkam dan disimpan

pada media komputer. Dengan demikian, pengertian data dapat

diperluas menjadi fakta, teks, grafik, suara, serta video yang

bermanfaat di lingkup pengguna.

2.1.2. Basis Data

Basis data adalah koleksi dari data-data yang terorganisasi

(32)

(diperbaharui, dicari, diolah dengan perhitungan-perhitungan

tertentu, serta dihapus).

Menurut James Martin (1975), basis data dapat dipahami

sebagai suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang

disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap

satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (kalaupun

ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan

terkontrol), data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga

mudah digunakan/atau ditampilkan kembali; data dapat digunakan

oleh satu atau lebih program-program aplikasi secara optimal; data

disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang

akan menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga

proses penambahan, pengambilan, dan modifikasi data dapat

dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

C.J.Date (1995) mendefinisikan database sebagai beberapa

kumpulan data yang akan tetap tersimpan, digunakan oleh

sistem-sistem aplikasi yang diberikan oleh organisasi.

Berdasarkan definisi tersebut, maka suatu basis data

mempunyai beberapa kriteria penting yang harus dipenuhi, yaitu

(Martin, 1975):

1. Berorientasi pada data (data oriented) dan bukan

(33)

Untuk memenuhi kriteria ini, maka basis data harus

disimpan secara terpisah dengan program aplikasinya.

Umumnya paket-paket aplikasi pengelolaan basis data

(Database Management System/DBMS) yang tersedia telah dirancang sedemikian rupa sehingga basis data disimpan

sebagai sekumpulan file yang terpisah dengan perogram

yang mengaksesnya.

2. Data dalam basis data dapat berkembang dengan mudah,

baik volume maupun strukturnya

Data-data di dalam basis data mengalami perkembangan

dari waktu ke waktu. Struktur basis data juga dapat

mengalami perubahan seiring dengan kebutuhan

subsistem-subsistem pengolahan data yang baru.

3. Data yang ada dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem

baru secara mudah.

Ketika terjadi penambahan/perubahan kebutuhan sistem

yang baru maka data-data dalam basis data harus dapat

memenuhinya. Data-data yang telah tersimpan sebagai

basis data harus tetap dapat digunakan tanpa perlu

mengubahnya. Hal ini dapat terjadi hanya jika basis data

dirancang sedemikian rupa sehingga ketika muncul

kebutuhan-kebutuhan baru, data yang telah tersimpan tetap

(34)

4. Data dapat digunakan dengan cara yang berbeda-beda.

Data dalam basis data dapat diakses menggunakan program

aplikasi, menggunakan program aplikasi, menggunaka

instruksi-instruksi yang bersifat interaktif, menggunakan

bahasa query, dan lainnya.

5. Kerangkapan data (data redundancy) minimal.

Kerangkapan data merupakan permasalahn kritis dalam

basis data. Data-data dalam basis data semestinya tidak

perlu disimpan secara berulang. Kerangkapan data

mengakibatkan permasalahan yang menyulitkan ketika

dilakukan pengolahan data dikemudian hari.

2.1.3. Model Data

Model data merupakan hal yang mendasari struktur basis

data. Model data adalah sekumpulan cara/perkakas/tool untuk

mendeskripsikan data-data, hubungannya satu sama lain,

semantiknya, serta batasan konsistensi. Model data memiliki

beberapa konsep sebagai berikut (Adi Nugroho, 2011):

1. Model Hubungan Entitas (Entity-Relationship)

Model data diagram hubungan entitas (Entity

Relationship Diagram/ERD) dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri atas koleksi objek-objek dasar

(35)

(relationship) antara entitas-entitas itu. Entitas adalah

“sesuatu” atau “objek” pada dunia nyata yang dapat

dibedakan satu dengan yang lainnya, yang bermanfaat bagi

aplikasi yang sedang dikembangkan.

Entitas dalam basis data dideskripsikan berdasarkan

atributnya. Hubungan menjelaskan kaitan antara beberapa

entitas. Dalam hal ini, himpunan semua entitas dengan tipe

yang sama dan semua hubungan antar entitas dirujuk

sebagai himpunan entitas dan himpunan relasi.

2. Model Relasional

Model relasional adalah model yang menggunakan

sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan

antara data-data tersebut. Setiap tabel memiliki sejumlah

kolom yang masing-masing memiliki nama unik. Model

relasional adalah contoh model berbasis rekaman. Model

tersebut dinamakan demikian sebab basis data memiliki

struktur rekaman berformat tertentu yang masing-masing

isinya memiliki tipe-tip e yang berbeda. Model relational

adalah abstraksi pada peringkat yang lebih rendah dari ERD

(Entity Relationship Diagram).

Perancangan basis data umumnya terlebih dahulu

menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram),

(36)

kemudian diimplementasikan di sistem basis data yang

digunakan.

3. Model Data Lain

Model data berorientasi objek adalah model data

lain yang saat ini mulai populer. Model berorientasi objek

memperluas ERD dengan penekanan pada pengapsulan

(encapsulation), pewarisan (inherintance), motode (fungsi), polimorfisme, serta identitas objek.

Model data objek-relasional mengombinasikan

keunggulan-keunggulan model data berorientasi objek dan

ketersediaan model data relasional.

2.2.Basis Data Relational Objek

2.2.1. Stonebraker’s view

Menurut Stonebraker (Dalam bukunya Object-Relational DBMSs,

1996) terdapat empat kuadran dalam basis data:

(37)

a. Kuadran kiri bawah : simple data dan no query

Aplikasi yang memproses data sederhana dan tidak

membutuhkan query data. Contoh : aplikasi word processing

seperti Word, WordPerfect, Framemaker.

b. Kuadran kiri atas : simple data dan query

Aplikasi yang memproses data sederhana namun membutuhkan

query yang kompleks. Banyak aplikasi-aplikasi bisnis

tradisional yang masuk dalam kelompok ini, dan RDBMS

dapat menjadi pilihan yang paling tepat.

c. Kuadran kanan atas : complex data dan query

Aplikasi yang memproses data yang kompleks serta

membutuhkan kueri yang kompleks pula. Yang termasuk

dalam kelompok ini adalah aplikasi-aplikasi basisdata lanjut

sepertit GIS, CASE, NMS, dan lain-lain. ORDBMS menjadi

pilihan yang paling tepat.

d. Kuadran kanan bawah : complex data dan no query

Aplikasi yang memproses data yang kompleks namun tidak

membutuhkan kueri data. Aplikasi yang termasuk kelompok

ini aadalah Computer Aided Design, dan OODBMS dapat

menjadi pilihan DBMS yg paling sesuai.

(38)

Konsep ORDBMS adalah:

ORDBMS = RDBMS + OODBMS

Secara logis suatu ORDBMS adalah metode memproses

MS (Management System) struktur data DB (Database) dengan

menggunakan konsep objek O (Object) dan relasional R

(Relational) (Sergey Savouchkine, 2003).

Object-Relational Database Management System (ORDBMS) merupakan penggabungan antara teknologi relasional

dengan arsitektur berbasis objek. ORDBMS disebut juga hibrid

object database yang tidak secara lengkap mendukung objek. Sistem objek-relational mencoba memperluas penggunaan

model data relasional dengan menyediakan tipe data yang lebih

kompleks dan paradigma berorientasi objek. Bahasa

pemprograman (query) relasional, pada sebagaian SQL harus

diperluas agar bisa bekerja dengan sistem yang memiliki tipe data

yang lebih kaya. Perluasan-peluasan yang dilakukan mencoba

untuk mempertahankan dasar-dasar basis data relasional. Sistem

objek relational (yaitu, sistem basis data berorientasi objek yang

berbasis pada model objek-relasional) menyediakan jalur migrasi

yang sangat baik bagi para pengguna basis data relasional yang

ingin menggunakan/memanfaatkan fitur-fitur berorientasi objek

(39)

2.2.3. Fitur-fitur yang ada di ORDBMS

a. Object Types and User-Defined Types

Dalam Oracle ™, sebuah pernyataan "create type"

digunakan untuk membuat tipe data baru (tipe objek) yang

kemudian dapat digunakan sebagai generic type untuk membuat

tabel menggunakan pernyataan "create table" atau untuk membuat tipe data lain.

Contoh Oracle™ object type :

Gambar 2. 2 Contoh object type

"as object" digunakan setelah membuat tipe objek. Perhatikan bahwa "or replace" adalah opsional. Dengan memiliki frase tambahan, sebuah objek dengan nama yang sama secara

otomatis akan diganti dengan versi terbaru dari jenis objek.

b. Collection Types

Oracle ™ memungkinkan penciptaan sebuah tipe array

(varray atau bervariasi array). Sintaks tersebut dasarnya

(40)

tambahan pernyataan "as array (n) of” diikuti oleh obyek atau tipe data.

Contoh tipe varrying array :

Gambar 2. 3Contoh tipe varray

Dari sintaks tersebut memungkinkan untuk memiliki lebih

dari satu dosen untuk mata kuliah tertentu, oleh karena itu array

baru dari Person dapat didefinisikan:

1. Untuk membuat tabel objek, kita menggunakan “create type” dengan pernyataan tambahan "as table of”.

2. Tabel objek ini kemudian dapat digunakan sebagai kolom

dalam sebuah tabel. Ketika tipe tabel muncul sebagai jenis

kolom dalam tabel atau sebagai atribut yang mendasari jenis

objek.

3. Tipe data yang disebut Person_Table_T dapat dibuat

berdasarkan tipe data Person_T untuk menyimpan contoh dari

person.

Penggunaan varray untuk mnyimpan collection type di Oracle tidak

(41)

update, lebih menggunakan Nested table (tabel bersarang). Contoh

Oracle™ nested table:

Gambar 2. 4Contoh nested table

c. Object Identifiers

Dalam sistem berorientasi obyek, OID adalah sistem yang

dihasilkan dan digunakan sebagai referensi untuk menemukan

objek tertentu. Dalam Oracle ™, gagasan OID sebagai pointer

logis tidak didukung, namun konsep OID untuk secara unik

mengidentifikasi record (sebagai primary key) dapat digunakan.

Hal ini sangat berguna dalam hirarki inheritance, di mana

semua subclass harus membawa OID superclass dalam rangka

membangun hubungan antara superclass dan subclass.

(42)

Gambar 2. 5 Contoh implementasi OID

Syntax tersebut mengilustrasikan implementasi

menggunakan OID untuk menjaga inheritance (pewarisan) antara

superclass dan subclass.

Perhatikan bahwa kita dapat membuat tabel dari obyek dan

menentukan primary key dan foreign key dalam tabel ini. Setiap

kali kita menentukan foreign key, kita harus menggunakan

"reference" pernyataan diikuti oleh tabel dan kolom yang sedang dimaksud.

(43)

Gambar 2. 6 Contoh relasi menggunakan Object References

Syntax tersebut menunjukkan bahwa tabel yang dibuat

berasal dari tipe objek. Dengan demikian, kita tidak harus

menentukan tipe atribut lagi. Catatan, kita dapat menambahkan

constraint "not null" pernyataan untuk menghindari nilai "null" dari atribut. Hal ini diperlukan untuk atribut tertentu.

d. Relationshipsusing Ref

Untuk referensi dari satu objek ke yang lain dengan

menggunakan kata kunci ref. Teknik objek-referensi ini dapat

digunakan untuk menggantikan operasi standar "join" untuk melintasi dari satu objek ke yang lain. Kita kemudian dapat

menjalankan query:

SELECT C.course_name

FROM Course C

WHERE C.lecturer.person_name = 'Rahayu';

Pernyataan "SCOPE IS" digunakan untuk menentukan tabel yang tepat yang direferensikan oleh objek. Setiap kali

(44)

operasi join, yang dapat dioptimalkan dengan menggunakan

indeks. jika parameter scope dihilangkan dan lebih dari satu tabel

telah dibuat menggunakan jenis objek yang diberikan, mesin

database akan menavigasi melalui seperangkat nilai-nilai referensi

obyek untuk mengidentifikasi lokasi dari catatan yang diminta kita

tidak akan menggunakan parameter "SCOPE IS" dalam pernyataan table creation. Dalam kebanyakan situasi, kita tidak akan membangun lebih dari satu tabel untuk masing-masing jenis objek

yang kita nyatakan, sehingga menghindari situasi di mana Mesin

Database harus menavigasi melalui sejumlah referensi objek.

Ketika hanya satu tabel yang dibuat untuk jenis objek, operator ref

langsung akan menunjuk untuk referensi terkait.

Metode pelaksanaan lain hubungan asosiasi di Oracle ™

menggunakan referensi objek menggunakan REF. Daripada

menghubungkan dua tabel melalui nilai-nilai yang terkait kunci

primer dan kunci asing, metode ini memungkinkan seseorang

untuk secara langsung menghubungkan dua tabel melalui atribut

referensi. Dengan demikian, atribut terkait yang menghubungkan

dua tabel tidak memegang nilai kunci primer dari tabel lain yang

terhubung, tapi referensi dari mana tabel terhubung sebenarnya

(45)

Gambar 2. 7 Implementasi many to many menggunakan object refrences.

Gambar 2. 8 Implementasi one to many menggunakan object refrences

Gambar 2. 9 Implementasi one to one menggunakan object refrences

(46)

Teknik clustering dapat sangat berguna untuk agregasi

hubungan. Sebuah cluster dibuat dan akan didefinisikan dalam hal

semua komponen yang mengambil bagian dalam hubungan

agregasi.

f. Inheritance Relationships using Under

Oracle ™ 9 ke atas memiliki fitur baru yang

mengakomodasi implementasi inheritance-relationship. Kita tidak

harus menggunakan hubungan primery-foreign-key untuk

mensimulasikan hubungan antara superclass dan subclass. Untuk

melaksanakan subtipe, kita perlu mendefinisikan objek sebagai

"not final" di akhir deklarasi jenisnya. Secara default, tanpa kata

kunci, jenis objek akan diperlakukan sebagai final dan tidak ada

subtype dapat diturunkan dari tipe. Oracle ™ menyediakan kata kunci under untuk digunakan dengan pernyataan "create type" untuk menciptakan subtype dari supertype

Jenis-jenis inheritance (pewarisan):

Union Inheritance

Menyatakan bahwa kesatuan dari kelompok subclass merupakan

(47)

membuat satu tabel untuk masing-masing superclass dan subclass. Sebagai contoh seorang person dapat merupakan staff dan juga merupakan mahasiswa. Dengan menggunakan kata

kunci “under” biasanya tidak perlu lagi membuat tabel terpisah

untuk subclass karena tabel untuk superclass dapat menyimpan

data subclass. Tetapi karena dalam union inheritance, perlu untuk memungkinkan orang tertentu adalah mahasiswa dan

staff, jika kita memasukkan keduanya ke dalam satu tabel

superclass maka akan melanggar aturan primary key yaitu dua data dengan ID yang sama. Oleh karena itu, kita perlu membuat

tabel terpisah untuk masing-masing subclass.

Gambar 2. 10 Implementasi union inheritance menggunakan

"under"

Mutual-Exclusion Inheritance

Menyatakan bahwa sekelompok subclass dalam hubungan

(48)

seorang pegawai, tidak ada manager yang juga seorang pekerja.

Cara menangani tipe pewarisan ini adalah dengan

menambahkan atribut pada tabel superclass yang berisi jenis subclass atau memiliki nilai null, yaitu atribut tipePegawai yang

berisi nilai manager atau pekerja atau null. Tidak ada data

superclass yang dapat memiliki dua objek subtye disini. Kita hanya perlu membuat satu tabel untuk superclass, kita tidak membutuhkan tabel untuk subclass karena objeknya hanya ada pada satu subclass.

Gambar 2. 11 Implementasi mutual-exclusion inheritance

menggunakan "under"

Patition Inheritance

Menyatakan bahwa sekelompok subclass adalah partisi dari

superclass. Partition inheritance dapat dikatakan kombinasi dari

union dan mutual-exclution inheritance. Contohnya

menggunakan karyawan lagi, tetapi ditambah kelas baru casual,

(49)

milik satu dari setiap subclassnya, yaitu sub kelas manager atau

pekerja, atau null, dan tidak boleh milik lebih dari satu sub

kelas.

Gambar 2. 12 Implementasi partition inheritance menggunakan

"under"

Multiple Inheritance

Bentuk dari multiple inheritance adalah sebagai berikut:

Gambar 2. 13 Multiple inheritance

Sebuah kelas tutor mewarisi dari kelas tumpang tindih karena

pada dasarnya tutor bisa seorang mahasiswa dan bisa juga

(50)

menggunakan satu tabel untuk setiap superclass dan satu tabel

untuk subclass. Pada saat penulisan ini, oracle tidak mendukung

multiple inheritance menggunakan kata kunci “Under”. Kata kunci ini hanya berlaku untuk jenis warisan tunggal. Namun

konsep multiple inheritance ini sering disimulasikan

menggunakan teknik lain yang sudah ada. Sebagai contoh, kita

dapat menggunakan “Under” untuk mengimplementasi salah

satu orang tua warisan, dan menggunakan jenis asosiasi untuk

menghubungkan parent lainnya. Kelemahan dari menggunakan

teknik ini adalah bahwa hanya jenis parent yang

diimplementasikan menggunakan “under” saja yang dapat

diwariskan, oleh karena itu kita harus berhati-hati saat memilih

parent mana untuk inheritance dan yang mana untuk asosiasi.

g. Encapsulation

Sebuah object type terdiri dari dua bagian, yang pertama

adalah atribut, dan yang kedua adalah methods. Methods adalah Function atau Procedure yang dideklarasikan di dalam object type

untuk mengimplementasikan behavior dari suatu objek. Pada

prinsipnya method digunakan untuk mengakses data (instance

(51)

Oracle ™ menyediakan dua jenis enkapsulasi untuk model

objek-relasional. Yang pertama adalah melalui Stored Procedure

or Function. Yang kedua adalah melalui Member Procedure or Function.

1. Stored Procedure or Function

Deklarasi Stored Procedure or Function, dasarnya sangat mirip

dengan standar deklarasi prosedur dalam banyak bahasa

prosedural. Enkapsulasi disediakan dengan memberikan hibah

untuk peran atau pengguna tertentu untuk mengakses Stored Procedure or Function tertentu. Kita perlu menggunakan pernyataan "create procedure". Seperti dalam pernyataan create lainnya, pernyataan "or replace" adalah opsional.

(52)

Prosedur yang tersimpan dapat memiliki variabel lokal

di dalamnya. Ini adalah variabel yang hanya digunakan dalam

tubuh prosedur. Dalam tubuh prosedur, kita dapat

menggunakan pernyataan SQL seperti pilih, insert, update, dan

menghapus. Dengan demikian, metode yang digunakan untuk

memanipulasi tabel database dapat dikemas dalam stored

procedure.

2. Member Procedure or Function

Tidak seperti stored procedure, dengan menggunakan

metode member kita dapat mengidentifikasi visibilitas lingkup

metode. Ada tiga jenis: public, private, dan protected. Secara default, atribut akan dinyatakan publik. Keuntungan terbesar dari metode over stored routines adalah visibilitas diperoleh dengan menjadi bagian dari kelas. Metode akan memiliki akses

ke atribut, prosedur, dan fungsi yang mungkin tidak terlihat

pada antarmuka kelas (private atau protected). Di sisi lain, rutinitas yang disimpan tidak memiliki akses ke jenis atribut,

prosedur, dan fungsi. Dengan fitur substitusi, sebuah contoh

dari subtipe dapat digunakan dalam setiap konteks di mana

contoh dari supertype dapat digunakan (Fortier, 1999).

Konteksnya meliputi penggunaan dari subtipe yang berbeda

sebagai parameter fungsi yang sama.

(53)

Gambar 2. 15 Sintaks umum member procedure

Gambar 2. 16 Contoh member procedure

(54)

2.3.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu sasaran yang tertentu. (FitzGerald dan Stallings,

1981).

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya

satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

mencapai tujuan tertentu. (Erwan Arbie, 2000, 5).

Sistem adalah suatu kumpulan dari prosedur-prosedur kerja

yang akan mengolah elemen-elemen yang terdapat di dalamnya

untuk mencapai tujuan tertentu. (Charter dan Agtrisari, 2003).

Sistem memiliki karateristik atau sifat-sifat sebagai berikut

(Charter dan Agtrisari, 2003):

a. Komponen sistem

Komponen-komponen yang dimiliki suatu sistem saling

berinteraksi dan bekerjasama untuk membentuk satu

kesatuan. Setiap komponen memiliki sifat-sifat dari sistem

untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi

proses sistem secara keseluruhan. Komponen dari sistem ini

dapat juga berupa sub sistem atau bagian dari sistem.

b. Batasan sistem

Di antara suatu sistem dengan sistem yang lain terdapat

(55)

sistem ini memungkinkan bagi suatu sistem untuk

dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan sistem ini

menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar sistem merupakan segala sesuatu yang

berada di luar batasan sistem, yang mempengaruhi operasi

sistem. Lingkungan luar ini dapat bersifat menguntungkan

sistem, namun juga dapat merugikan.

d. Penghubung sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung antar

subsistem. Media ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lainnya,

dan juga untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem

tersebut sehingga membentuk satu kesatuan.

e. Masukkan sistem

Masukkan sistem adalah energi yang diberikan ke pada

sistem. Masukkan dapat berupa masukkan perawatan dan

masukkan sinyal. Masukkan perawatan dimasukkan supaya

sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan masukkan

sinyal dimasukkan ke dalam sistem untuk diproses agar

dapat diperoleh keluaran.

(56)

Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah

dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang beruna.

Keluaran ini dapat menjadi masukkan untuk subsistem

yang lainnya

g. Pengolahan sistem

Pengolahan pada suatu sistem menjadi bagian yang akan

mengubah masukkan menjadi keluaran

h. Sasaran sistem

Sasaran sistem merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh

suatu sistem. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran,

maka operasi pada sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran

ini akan sangat menentukan masukkan yang dibutuhkan

sistem dan keluaran yang harus dihasilkan. Suatu sistem

dikatakan berhasil jika sasaran atau tujuan telah tercapai.

2.3.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang

lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto,

2001).

John Burch menggambarkan siklus informasi sebagai

(57)

Gambar 2. 17 Siklus informasi

Dilihat dari gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa data

merupakan bentuk yang mentah dan tidak dapat bercerita banyak.

Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi,

yang kemudian diterima oleh penerima. Informasi tersebut oleh

penerima digunakan sebagai masukkan untuk mengambil

keputusan dan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan

keputusan tersebut. Dari tindakan-tindakan ini akan dihasilkan pula

data-data yang kemudian ditangkap menjadi masukkan untuk

diolah kembali.

2.3.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dipahami sebagai sekumpulan

subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama, dan

membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama

(58)

untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan

(input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan

menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar

bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai

nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga

maupun di masa mendtang, mendukung kegiatan operasional,

manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan

berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut

guna mencapai tujuan (Sutanta, 2003).

Sedangkan Burch dan Grudnistski, menyatakan bahwa

sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut

sebagai blok bangun. Blok-blok tersebut adalah (Jogiyanto, 2001):

1. Blok masukan (input block)

Blok masukkan mewakili data yang masuk ke dalam sistem

informasi. Blok ini termasuk di dalamnya metode-metode dan

media-media untuk menangkap data yang akan dimasukkan

atau diproses didalam sistem informasi.

2. Blok model (model block)

Blok ini terdiri atas kombinasi prosedur, logika, dan model

matematis, yang akan memanipulasi data masukan data yang

tersimpan di basis data dengan cara tertentu, untuk

menghasilkan keluaran yang diinginkan

Gambar

Gambar 2. 1 Empat kuadran dalam basis data.
tabel menggunakan pernyataan "create table" atau untuk membuat
Gambar 2. 3 Contoh tipe varray
Gambar 2. 4 Contoh nested table
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional..

Koefisien regresi untuk variabel NIM sebesar 0,052 dan bertanda positif, yang menunjukkan bahwa variabel NIM berpengaruh positif terhadap financial distress artinya semakin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebugaran jasmani degan kecerdasan intelegensia (IQ) pada atlet catur UKM Percama UPI.. Metode yang digunakan

35 Hasil dari penelitian ini adalah Lembar Kerja Peserta Didik untuk siswa kelas VIII SMP pada materi Sistem Koordinat Kartesius.. LKPD yang dikembangkan

ngan lingkungan. keterampilan sosial bukan sesuatu yang dibawa dari lahir tetapi perilaku yang dipelajari dari kehidupan sehari-hari anak. Pelajaran yang diperoleh baik

Umumnya dimasyarakat kita ini jika terjadi perkosaan terhadap seorang istri atau pemukulan terhadap istri oleh suami, kejadian tersebut tidak dianggap sebagai masalah pelanggaran hak

[r]