ABSTRAK
KARAKTERISTIK PASIEN PERDARAHAN ITERIS DISFINGSIONAL YANG DIRAWAT INAP
DI RIMAH SAKIT IMMANIEL BANDING PERIODE JILI 2002 JINI 2005
Mirantia Umi Budiarti, 2006 Pembimbing : Roni Rowawi, dr, SpOG
Perdarahan uterus disfungsional (PUD) merupakan sebab tersering perdarahan abnormal per vaginam pada masa reproduksi wanita. Gangguan ini terjadi pada 53 10% wanita. Lebih dari 50% terjadi pada masa perimenopause, sekitar 20% pada masa remaja, dan kira3kira 30% pada usia reproduktif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik jumlah dan lama perdarahan pada pasien PUD yang dirawat inap di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan data retrospektif yang diambil dari bagian rekam medik Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Juli 20023Juni 2005 dan berasal dari 31 pasien yang terdiagnosa PUD.
Hasil penelitian menunjukkan distribusi usia PUD terbanyak pada usia perimenopause yaitu sebesar 67,74%, diikuti oleh usia reproduktif sebesar 22,58% dan usia perimenars sebesar 9,68%. Kadar Hb terendah terdapat pada usia perimenopause yaitu 4,2g/dl. Sebanyak 32,36% penderita adalah akseptor KB. Didapatkan hasil yang bervariasi pada banyak dan lamanya perdarahan. Dibutuhkan transfusi pada 45,20% kasus. Terapi yang dilakukan berupa medikamentosa maupun secara operatif.
v
! " # $ % !
& " ! " " % & ' % ! ( )
* + ' % ( + " ! +
, + " & " '
% !- & % % % %
! " % % . / 0
"' % % % & % & !
% ,* " / 0
" " % 1 21 ('
% % % " ! % %
" ! 3 34+ ! (5+ & "
6 5+ " % ' % % " ! %
" % % 4 "7 ' 8 ! , +
' % & % % "% ! " '
9 4( + ' % % % !
" '
% % " % % %
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETIJIAN... ii
SIRAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GAMBAR... xii
BAB I PENDAHILIAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 2
1.3 Maksud dan Tujuan... 2
1.3.1 Maksud Penelitian ... 2
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat Karya Tulis ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran ... 3
1.6 Metodologi ... 4
1.6.1 Bentuk dan Rancangan Penelitian... 4
1.6.2 Subyek Penelitian ... 4
1.7 Lokasi dan Waktu ... 4
1.7.1 Lokasi ... 4
ix BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uterus ... 5
2.1.1 Dinding Uterus ... 5
2.1.1 Histologi Uterus ... 6
2.2 Regulasi hormon reproduksi wanita ... 8
2.2.1 Sistem hormonal wanita ... 8
2.2.2 Fungsi hormon ... 8
2.3 Haid ... 9
2.3.1. Fisisologi haid ... 9
2.4 Perdarahan Uterus Disfungsional ... 11
2.4.1 Definisi ... 11
2.4.2 Distribusi... 11
2.4.3 Gejala ... 12
2.4.4 Patofisiologi ... 12
2.4.4.1 PUD pada usia perimenars ... 13
2.4.4.2 PUD pada usia reproduktsi ... 13
2.4.4.3 PUD pada usia perimenopause ... 13
2.4.5 Evaluasi ... 14
2.4.5.1 Anamnesa ... 14
2.4.5.2 Pemeriksaan fisik ... 14
2.4.5.3 Pemeriksaan laboratorium ... 15
2.4.5.4 Tes Diagnostik ... 15
2.4.6 Diagnosis banding ... 16
2.4.7 Terapi ... 17
2.4.7.1 Terapi hormonal ... 17
2.4.7.2 Terapi farmakologis ... 18
2.4.7.3 Terapi operatif ... 19
2.4.8 Perawatan Rumah Sakit ... 20
2.4.9 Prognosa ... 20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian ... 21
3.2 Metode Penelitian ... 21
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 22
4.2 Pembahasan ... 26
BAB V SIMPILAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 29
5.2 Saran ... 29
DAFTAR PISTAKA... 30
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Distribusi Usia Pasien PUD ... 22 Tabel 4.2 Kadar Hb Berdasarkan Kelompok Usia... 23 Tabel 4.3 Persentase Pasien PUD Berdasarkan Penggunaan Alat
Kontrasepsi ... 23 Tabel 4.4 Persentase Kelompok usia Berdasarkan Banyaknya
Perdarahan yang Diderita... 24 Tabel 4.5 Lamanya Perdarahan yang Diderita Berdasarkan Kelompok
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Anatomi Uterus Posterior... 5
Gambar 2.2 Histologi Uterus ... 6
Gambar 2.3 Pembuluh Darah Uterus ... 7
RIWAYAT HIDIP
Nama : Mirantia Umi Budiarti
Nomor Pokok Mahasiswa : 0210132
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 7 Mei 1985 Alamat : Jl. Gitar II No. 8 Bandung Riwayat Pendidikan :
1996 : Lulus SD Negeri Karang Pawulang I 1999 : Lulus SMP Negeri 5 Bandung 2002 : Lulus SMU Negeri 8 Bandung
2002 : Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHILIAN
1.1 Latar Belakang
Perdarahan uterus disfungsional (PUD) adalah perdarahan uterus abnormal
dalam hal jumlah, frekuensi, dan lamanya yang terjadi baik di dalam maupun di luar siklus haid, merupakan gejala klinis yang semata3mata karena suatu gangguan fungsional mekanisme kerja poros hipotalamus3hipofisis3ovarium3 endometrium tanpa adanya kelainan organik alat reproduksi (Ali, 1989).
Perdarahan uterus disfungsional merupakan sebab tersering perdarahan abnormal per vaginam pada masa reproduksi wanita. Dilaporkan gangguan ini terjadi pada 5310% wanita (Dodds, 2004). Lebih dari 50% terjadi pada masa perimenopause, sekitar 20% pada masa remaja, dan kira3kira 30% pada wanita
usia reproduktif (Chalik, 1998). Ras bukan faktor penting, tetapi insidensi leiomyoma pada wanita ras Afrika lebih tinggi dan mereka memiliki kadar estrogen yang lebih banyak, karena itu mereka cenderung untuk lebih sering mengalami episode perdarahan abnormal pervaginam (Dodds, 2004).
Diagnosis dari PUD baru dapat ditegakkan bila penyebab organik dan
fungsional lain (seperti kehamilan, infeksi maupun tumor) dari perdarahan abnormal tersebut sudah disingkirkan. Karena itu diagnosis PUD seringkali membutuhkan waktu yang lama. Terapinya tergantung dari usia penderita, waktu, dan intensitas perdarahan (Davidson, 1999). Hingga tahun 19803an, histerektomi
sering digunakan untuk mengatasi perdarahan uterus yang berat, tetapi saat ini cara tersebut bukan merupakan pilihan yang utama, terutama pada wanita yang masih ingin memiliki anak. Dilatasi dan kuretase juga dapat dilakukan sebagai upaya pengobatan, namun di Indonesia cara ini tabu dilakukan pada wanita yang
2 Perdarahan uterus disfungsional merupakan salah satu kelainan yang penting
untuk diketahui dan cukup sering terjadi tetapi informasi tentang penyakit ini masih sulit didapat, dengan demikian peneliti tertarik untuk mengetahui karakteristik PUD yang membedakannya dengan penyebab perdarahan pervaginam lainnya pada wanita, terutama dalam hal lama dan banyak perdarahan
yang terjadi.
1.2 Identifikasi Masalah
3 Bagaimana distribusi usia pasien PUD yang dirawat3inap di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Juli 2002 3 Juni 2005?
3 Bagaimana karakteristik lama dan banyak perdarahan yang terjadi pada pasien PUD yang dirawat3inap di Rumah Sakit Immanuel Bandung
periode Juli 2002 3 Juni 2005?
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik lama dan banyak perdarahan yang terjadi pada pasien PUD yang dirawat3inap di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Juli 2002 3 Juni 2005.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik PUD yang
3
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Manfaat akademis dari karya tulis ini adalah untuk menambah wawasan
tentang PUD.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari karya tulis ini adalah untuk memberikan gambaran
karakteristik jumlah dan lama perdarahan pasien wanita dengan PUD sehingga
diharapkan dapat membantu dalam melaksanakan diagnosis dan terapi dengan
lebih tepat dan efektif.
1.5 Kerangka Pemikiran
Perdarahan pervaginam yang abnormal merupakan salah satu sebab
tersering yang menyebabkan wanita memeriksa kesehatan dirinya kepada dokter.
Penyebab perdarahan tersebut bermacam3macam, dapat merupakan komplikasi
kehamilan, adanya kelainan organis, akibat trauma, PUD, dan sebab3sebab
lainnya (www.womenshealthcannels.com).
Belum ada tanda3tanda spesifik yang bisa dijadikan acuan untuk
mendeteksi penyakit ini. Gejala PUD mirip dengan beberapa penyebab
perdarahan uterus abnormal lainnya. Diagnosa PUD ditegakkan dengan
menyingkirkan sebab3sebab perdarahan pervaginam abnormal lainnya, maka dari
itu diagnosa baru dapat dipastikan dalam jangka waktu yang cukup lama, yaitu
setelah dilakukannya berbagai prosedur uji (Davidson, 2001).
Morbiditas pada PUD biasanya berhubungan dengan banyaknya jumlah
darah yang hilang yang kadang dapat cukup berat sehingga menyebabkan syok
4 buruk pada pasien (Dodds, 2004). Karena itu sangat penting untuk mengetahui karakteristik PUD dalam hal lama maupun jumlah perdarahan sehingga diagnosa dapat ditegakkan sedini mungkin yang kemudian dilanjutkan dengan tindakan terapi yang sesuai.
1.6 Metodologi
1.6.1 Bentuk dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan survei retrospektif yang diambil dari data rekam medik.
1.6.2 Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah data rekam medik pasien wanita terdiagnosis PUD yang dirawat3inap di Rumah Sakit Immanuel Bandung pada periode Juli 2002 – Juni 2005.
1.7 Lokasi dan Waktu
1.7.1 Lokasi
Lokasi penelitian ini adalah di bagian rekam medik Rumah Sakit Immanuel Bandung.
1.7.2 Waktu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uterus
2.1.1 Dinding uterus
Dinding luar uterus terdiri dari lapisan otot polos yang tebal yaitu
miometrium. Di bagian dalamnya terdiri dari lapisan yang lebih tipis yang terdiri
dari kelenjar, yaitu endometrium. Bagian fundus dan permukaan posterior dari
dan % ditutupi oleh membran serosa yaitu perimetrium.
Endometrium merupakan 10% dari berat uterus. Jaringan kelenjar dan
pembuluh darahnya akan membantu pertumbuhan janin. Sebagian besar kelenjar
terbuka ke permukaan endometrium dan memanjang ke dalam ,
hampir mencapai miometrium. Kelenjar, pembuluh darah, dan epitel berubah
sesuai fase pada siklus uterus di bawah pengaruh estrogen (Martini, 2004).
29
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan data rekam medik pasien PUD yang dirawat3inap di
rumah sakit Immanuel Bandung periode Juli 2002 – Juni 2005 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Didapatkan distribusi usia pada kelompok perimenars adalah yang terkecil, diikuti dengan kelompok reproduktif dan yang terbesar adalah
kelompok perimenopause.
2. Tidak terlihat adanya karakteristik pada perdarahan yang diderita pasien baik dalam lamanya maupun jumlahnya.
3. Terapi secara medikamentosa merupakan pilihan utama, sedangkan terapi
operatif baru dilakukan bila terapi medikamentosa telah gagal.
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai diagnosa dan penanganan
PUD secara tepat dan efektif.
2. Wanita harus lebih memperhatikan masalah kesehatan organ reproduksinya dengan melakukan pemeriksaan dan skrining secara berkala terutama pada golongan berisiko tinggi terhadap penyakit yang
DAFTAR PUSTAKA
Albers Janet R., Hull Sharon K., Wesley Robert M. 2004. Abnormal Uterine Bleeding. > @ :% 1, 69 (8): 1915325
Ali Baziad, T.Z. Jacoeb, Enud J.S. 1989. : " ! : %
" ' Jakarta: KSERI. Hal 1311
_______. 2003. < A " A ". Edisi 2. Jakarta: Media Aesculapius FK UI. Hal 26 3 34
Anonim. http://www.womenshealthchannel.com/dub/index.shtml, November 11th , 2005
Anonim.
http://pharyngula.org/~pzmyers/MyersLab/teaching/Bi104/l20/femalereg.html , November 11th, 2005
Anonim. 2004. '
http://www.infomedika.t35.com/artikel_arsip/artikel_9.php, 5th January, 2006
Charlesworth D. 1985. Surgery in Old Age. In: Brocklehurst J.C., editor:
; ! A " . 3rd ed. Edinburgh:
Churchill Livingstone. P. 935 3 942
Dangal G. 2005. Dysfunctional Uterine Bleeding and Its Management Strategy.
/ 1 " ? ! , 4 (1): 18328
Debernardo R.L. 2004. "' http://www.nlm.nih.gov, November 11th , 2005
Dodds Nedra. 2005. "'
http://www.emedicine.com/emerg/topic155.htm, November 11th , 2005
Falcone T., Desjardine C., Bourque J., Granger L., Hemmings R., Quiros E. 1994. Dysfunctional Uterine Bleeding in Adolescent. 1 , 39 (10): 76134
Farley. 2004. "
http://wichita.kumc.edu/obgyn/slides/farley_DUB.pdf, November 11th , 2005
31
Henny Meitri Andrie R.P. 2005. A A : %
>! ' http://www.obgin3ugm.com, December 5th, 2005
Hyams D.E. 1985. The Blood. In: Brocklehurst J.C., editor: ; ! A " . 3rd ed. Edinburgh: Churchill Livingstone. P. 835 – 897
I.A. Rahman. 1990. Pengobatan Perdarahan Uterus Disfungsional' Dalam: Biran
Rahman, editor: "" 0 - ' Jakarta: Balai
Penerbit FKUI. Hal 59376
Martini F.H. 2004. @ > :% " . 6th ed. San
Francisco: Pearson education. P. 1065 3 1082
Mayeux E.J. 2005. ". http://www.sh.lsuhsc.edu,
November 11th , 2005
Molina P.E. 2004. C " :% " < :% " ' USA: Mc.
Graw Hill. P. 207
Nur A. 2005. : % " '
http://www.obginugm.com/dokumen/PUD.pdf, November 11th , 2005
Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. 2001.
: A ! A " " /' Jakarta: Balai Penerbit
FKUI. Hal 78380
Seth S.S. 1995. Dysfunctional Uterine Bleeding: Management in Perimenopausal age. In: Saifuddin A.B., Affandi B., Winkjosastro G.H.,
editors: D E 0 % > & % > 2 " '
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal 149 3 150
Speroff L., Glass R.H., Kase N.G. 1999. 8 " < "
/ . 6th ed. Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins. P. 916, 962, 964, 983
Stovall T.G. 1996. Hysterectomy. In: Berek Jonathan S., Adashi Eli Y., Hillard Paula A., editors: = & AE " . 12th ed. Baltimore: Williams & Wilkins. P. 729
T.M.A. Chalik. 1998. 0 " ! ? A " ' Jakarta: Widya
32
Tish D.A.M. 1999. "'
http://www.findarticles.com/p/articles/mi_g2601/is_0004/ai_2601000449/pg_ 2, November 11th , 2005
Tono Djuwantono. 2004. Peranan Antifibrinolitik dan NSAID pada Perdarahan Uterus Disfungsional Menurut<& 2 ' ; , 17 (1): 24329
Yang M. 1995. Dysfunctional Uterine Bleeding in Adolescence. In: Saifuddin A.B., Affandi B., Winkjosastro G.H., editors: D E 0 %
> & % > 2 " ' Jakarta: Yayasan Bina Pustaka