• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Simulasi Hubungan Antrian yang Terjadi dan Penentuan Waktu Hidup Lampu Lalu Lintas pada Persimpangan Jalan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Simulasi Hubungan Antrian yang Terjadi dan Penentuan Waktu Hidup Lampu Lalu Lintas pada Persimpangan Jalan."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

Abstract

Pada zaman sekarang ini, kendaraan di jalan raya semakin banyak

dan kepadatannya pun semakin bertambah. Karena itu, sering

menimbulkan kemacetan lalu linta, terutama di persimpangan jalan dan di

waktu sibuk. Misalnya pada pagi hari, saat banyak orang bepergian untuk

memulai aktivitasnya (pergi bekerja ataupun mengantarkan anak ke

sekolah) atau pada sore hari, pada saat orang pulang kerja. Pada

waktu-waktu tersebut kepadatan di jalan raya akan meningkat secara berarti.

Simulasi ini dapat digunakan untuk menentukan lamanya lampu

lalu lintas hidup agar penumpukkan kendaraan tidak terlalu padat pada

setiap ruas jalan dalam suatu persimpangan. Perhitungan simulasi

simpang bersinyal ini menggunakan metode Webster. Dengan

menggunakan faktor-faktor yang terjadi di lapangan, seperti jumlah

kendaraan yang masuk, lebar efektif jalan yang dapat digunakan oleh

kendaraan, dan jumlah penambahan kendaraan per jam.

Aplikasi ini juga dapat mensimulasikan interaksi lampu lalu lintas

yang terdapat dalam suatu persimpangan, sehingga perpindahan lampu

per fase dapat ditentukan dengan baik. Sehingga mengurangi waktu

tunggu dan penumpukkan yang terjadi pada persimpangan.

Key Words : Persimpangan, lampu merah, lampu hijau, penumpukkan,

(2)

Daftar Isi

Abstract ... i

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... i

Daftar Gambar...iv

Daftar Table...iv

Daftar Simbol... v

Daftar Simbol... v

I. Bab I Persyaratan Produk ... 1

1.1 Pendahuluan... 1

1.1.1 Tujuan ... 2

1.2 Ruang Lingkup Proyek ... 2

1.2.1 Definisi, Akronim, dan Singkatan ... 3

1.2.2 Overview ... 4

1.3 Gambaran Keseluruhan ... 6

1.3.1 Perspektif Produk... 7

1.3.2 Fungsi Produk... 8

1.3.3 Karakteristik Pengguna ... 8

1.3.4 Batasan – Batasan... 9

1.3.5 Asumsi dan Ketergantungan... 9

II. BAB 2 SPESIFIKASI PRODUK... 1

2.1 Persyaratan Antarmuka Eksternal ... 1

2.1.1 Antarmuka dengan Pengguna ... 1

2.1.2 Antarmuka Perangkat Keras ... 2

2.1.3 Antarmuka Perangkat Lunak... 2

2.2 Fitur – Fitur Perangkat Lunak ... 3

2.2.1 Lalu Lintas ... 3

2.2.2 Input Data ... 12

2.2.2.1 Tujuan ... 13

(3)

2.2.2.2 Urutan Stimulus / Respon User... 13

2.2.3 Tombol OK,Save, Clear dan Exit... 13

2.2.3.1 Tujuan ... 13

2.2.3.2 Urutan Stimulus / Respon ... 14

2.2.4 Menyimpan Output Aplikasi ke dalam File Text... 14

2.2.5 Perhitungan Simulasi Secara Matematis ... 15

III. BAB 3 Desain Perangkat Lunak... 1

3.1 Identifikasi Kebutuhan Sistem ... 1

3.2 Overview Sistem ... 1

3.3 Desain Perangkat Lunak Secara Keseluruhan... 3

3.4 Desain Arsitektur Perangkat Lunak ... 4

3.4.1 Komponen Perangkat Lunak ... 4

3.4.2 Skenario Aplikasi ... 4

3.4.3 Konsep Eksekusi ... 7

3.4.4 Sequence Diagram ... 8

3.4.5 Class Diagram ... 11

3.4.6 State Diagram... 12

3.4.7 Desain Antarmuka... 13

IV.BAB IV PENGEMBANGAN SISTEM ... 1

4.1. Perencanaan Tahap Implementasi ... 1

4.1.1 Implementasi Komponen Perangkat Lunak ... 1

4.2.2 Keterkaitan Antar Komponen Perangkat Lunak ... 2

Perjalanan Tahap Implementasi (Coding)... 3

4.2.1 Top Down Implementasi ... 3

4.2.2 Debugging ... 4

4.3 Ulasan Realisasi Fungsionalitas... 5

4.4 Ulasan Realisasi User Interface Design ... 7

4.4.1 Urutan Penggunaan Simulasi ... 8

V. BAB V TESTING DAN EVALUASI SISTEM ... 1

(4)

5.1 Rencana Pengujian Sistem Terimplementasi ... 1

5.1.1 Test Case ... 1

5.1.2 Uji Fungsionalitas Komponen Perangkat Lunak... 4

5.2 Perjalanan Metodologi Pengujian ... 5

5.2.1 White Box... 5

5.2.2 Black Box ... 12

5.3 Ulasan Hasil Evaluasi ... 20

VI.BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 1

6.1 Kesimpulan... 1

6.1.1 Kesimpulan dari Hasil Evaluasi... 1

6.1.2 Kesimpulan Pengembangan... 1

6.2 Saran ... 2

6.2.1 Saran dari hasil evaluasi... 2

6.2.2 Saran Pengembangan ... 2

Daftar Pustaka...vii

Universitas Kristen Maranatha

(5)

Daftar Gambar

Gambar 2‐1 Tampilan Awal... 1 

Gambar 3-2 Use Case... 3 

Gambar 3-3 Activity Diagram... 7 

Gambar 3-4 Sequence Create... 8 

Gambar 3-5 Sequence Calculate... 9 

Gambar 3-6 Sequence Save... 10 

Gambar 3-7 Class Diagram... 11 

Gambar 3‐8 State Diagram ... 12 

Gambar 3-9 User Interface Design... 13 

Gambar 4-10 keterkaitan perangkat lunak... 2 

Gambar 4-11 – UI... 7 

Gambar 4-12 – tampilan awal... 8 

Gambar 4-13 – 3 persimpangan... 9 

Gambar 4-14 – 4 persimpangan... 10 

Gambar 4-15 – 5 persimpangan... 11 

Gambar 4-16 – cara penginputan... 12 

Gambar 4-17 – tampilan calculate... 13 

Gambar 4‐18 – save ... 1 

(6)
(7)

Daftar Table

Table 1-1 – Daftar Singkatan ... 3

Table 4-14-1 – Test Case... 5

Table 5-14-2 – black box ... 1

Table 5-14-3 – white box ... 3

Table 5-4 – Black Box ... 12

(8)

Daftar Simbol

SIMBOL GAMBAR KETERANGAN

Use Case Diagram Actor / User

Use case

Activity Diagram Kondisi Awal

Kondisi Akhir

State

Pilihan

Alur

Transition

Class Diagram Class

Package

Interface

Extends / generalization

Universitas Kristen Maranatha

(9)

Binary association

dependency

(10)

 

I.

Bab I Persyaratan Produk

Pada bab ini akan dijelaskan persyaratan produk aplikasi yang

dibangun, yang terdiri dari tujuan dari pembuatan aplikasi, ruang lingkup

proyek, definisi, akronim, dan singkatan, referensi, overview, perspektif

produk, fungsi produk, karakteristik pengguna, batasan–

batasan, asumsi dan ketergantungan, dan penundaan persyaratan.

1.1 Pendahuluan

Keinginan manusia untuk senantiasa bergerak dan kebutuhan

mereka akan barang telah menciptakan kebutuhan akan transportasi.

Sehingga pada zaman sekarang ini transportasi sudah merupakan salah

satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia. Karena dengan

menggunakan transportasi dapat menghubungkan tempat kediaman

dengan tempat bekerja ataupun para pembuat barang dengan

pelanggannya. Preferensi manusia dalam hal waktu, uang, kenyamanan,

dan kemudahan mempengaruhi moda(cara) transportasi apa yang akan

dipakai.

Setiap orang terlibat transportasi dalam beraneka ragam bentuk

dan begitu banyak cara. Pada akhirnya, semua orang saling berinteraksi

dalam dimensi ruang dan waktu, dan interaksi ini dengan sendirinya akan

menciptakan suatu keterlibatan.

Pembuatan aplikasi ini bertujuan untuk mensimulasikan berapa

lama lampu lalu lintas hijau dan merah harus hidup dan menentukan

kemana arah perpindahan lampu tersebut, agar diperoleh antrian

terpendek. Sehingga penumpukkan yang terjadi di persimpangan pada

waktu sibuk dapat dikurangi, dan waktu yang terbuang untuk menunggu di

persimpangan lebih sedikit.

Universitas Kristen Maranatha

(11)

1.1.1 Tujuan

Pada zaman sekarang ini, kendaraan di jalan raya semakin banyak

dan kepadatannya pun semakin bertambah. Karena itu, sering

menimbulkan kemacetan lalu linta, terutama di persimpangan jalan dan di

waktu sibuk. Misalnya pada pagi hari, saat banyak orang bepergian untuk

memulai aktivitasnya (pergi bekerja ataupun mengantarkan anak ke

sekolah) atau pada sore hari, pada saat orang pulang kerja. Pada

waktu-waktu tersebut kepadatan di jalan raya akan meningkat secara berarti.

Karena pada persimpangan merupakan pusat terjadinya konflik di

jalan raya, maka dengan adanya simpang bersinyal diharapkan dapat

mengurangi konflik yang terjadi pada suatu persimpangan. Dan

mengendalikan penyebaran kendaraan pada persimpangan.

Simulasi ini dapat digunakan untuk menentukan lamanya lampu

lalu lintas hidup agar penumpukkan kendaraan tidak terlalu padat pada

setiap ruas jalan dalam suatu persimpangan.

Aplikasi ini juga dapat mensimulasikan interaksi lampu lalu lintas

yang terdapat dalam suatu persimpangan, sehingga tercipta komunikasi

pertukaran data antar lampu lalu lintas tersebut. Data yang

dikomunikasikan adalah berapa banyak kendaraan pada ruas jalan

tersebut. Sehingga lampu tersebut dapat memutuskan ke mana lampu

tersebut berputar untuk hidup, dan berapa lama lampu lalu lintas tersebut

harus hidup.

1.2 Ruang Lingkup Proyek

Pada zaman sekarang ini, kendaraan di jalan raya semakin banyak

dan kepadatannya pun semakin bertambah. Karena itu, sering

menimbulkan kemacetan lalu linta, terutama di persimpangan jalan dan di

waktu sibuk. Misalnya pada pagi hari, saat banyak orang bepergian untuk

memulai aktivitasnya (pergi bekerja ataupun mengantarkan anak ke

sekolah) atau pada sore hari, pada saat orang pulang kerja. Pada

waktu-waktu tersebut kepadatan di jalan raya akan meningkat secara berarti.

Universitas Kristen Maranatha

(12)

 

Simulasi ini dapat digunakan untuk menentukan lamanya lampu

lalu lintas hidup agar penumpukkan kendaraan tidak terlalu padat pada

setiap ruas jalan dalam suatu persimpangan.

Aplikasi ini juga dapat mensimulasikan interaksi lampu lalu lintas

yang terdapat dalam suatu persimpangan, sehingga tercipta komunikasi

pertukaran data antar lampu lalu lintas tersebut. Data yang

dikomunikasikan adalah berapa banyak kendaraan pada ruas jalan

tersebut. Sehingga lampu tersebut dapat memutuskan ke mana lampu

tersebut berputar untuk hidup, dan berapa lama lampu lalu lintas tersebut

harus hidup.

1.2.1 Definisi, Akronim, dan Singkatan

Table 1-1 – Daftar Singkatan

Singkatan Kepanjangan

MOE Measure of effectiveness

MOC Measure of costs

GUI Graphical User Interface

Siklus urutan lengkap suatu lampu

lalu lintas

Fase Kombinasi pergerakan lalu

lintas

Interval Bagian dari siklus lampu lalu

lintas di mana tidak terjadi

perubahan warna lampu

Keseimbangan (offset) Permulaan fase hijau antar

persimpangan

Antar Hijau (interval perpindahan) Waktu antara akhir lampu

hijau dengan awal lampu

hijau dengan fase lainnya

Interval merah – seluruhnya Lama waktu lampu merah

hidup secara keseluruhan

Universitas Kristen Maranatha

(13)

Singkatan Kepanjangan

PHF peak hour factor

Headway keberangkatan rata-rata

PCE Passanger car equivalent

Cabang (approach) Bagian yang digunakan oleh

kendaraan untuk bergerak

Kapasitas Jumlah maksimum

kendaraan

Delay Penambahan waktu berhenti

Amber (a) Lamanya waktu hidup kuning

Intergreen (I) Selang waktu perpindahan

waktu hijau ke fase

berikutnya

Lost Tme (l) Hilangnya waktu hijau pada

intergreen

Total Lost Time (LT1) Waktu yang hilang karena

selisih Intergreen dan amber

dan lost time

1.2.2 Overview

Bab 1 Persyaratan Produk

Pada bagian ini dibahas persyaratan produk yang terdiri dari tujuan

dari pembuatan aplikasi, ruang lingkup proyek, definisi, akronim,

dan singkatan, referensi, overview, perspektif produk, fungsi produk,

karakteristik pengguna, batasan – batasan, asumsi dan

ketergantungan, dan penundaan persyaratan.

Bab 2 Spesifikasi Produk

Pada bagian ini dibahas spesifikasi produk aplikasi yang dibangun.

Adapun yang akan dibahas pada bab ini antara lain: persyaratan

antarmuka eksternal yang meliputi antarmuka dengan pengguna,

Universitas Kristen Maranatha

(14)

 

antarmuka perangkat keras, dan antarmuka perangkat lunak serta

fitur – fitur yang ada pada aplikasi.

Bab 3 Desain Perangkat Lunak

Pada bagian ini dibahas tentang desain perangkat lunak aplikasi ini

sendiri. Desain perangkat lunak yang akan dibahas pada bab ini

meliputi identifikasi, overview sistem, desain perangkat lunak

secara keseluruhan, dan desain arsitektur perangkat lunak

(komponen perangkat lunak, konsep eksekusi, dan desain

antarmuka).

Bab 4 Pengembangan Sistem

Pada bagian ini dibahas tentang tahap pengembangan sistem

aplikasi. Pengembangan sistem yang akan dibahas antara lain

pembagian modul / prosedur / class implementasi, keterkaitan antar

modul / prosedur / class, top down / bottom up implementasi,

debugging, ulasan realisasi fungsionalitas, ulasan realisasi user

interface design.

Bab 5 Testing dan Evaluasi

Pada bagian ini dibahas tentang testing dan evaluasi dari sistem

aplikasi yang telah dibangun. Testing dan evaluasi tersebut meliputi

antara lain, yaitu rencana pengujian sistem terimplementasi,

perjalanan metodologi pengujian, dan ulasan hasil evaluasi.

Bab 6 Kesimpulan dan Saran

Pada bagian ini dibahas tentang kesimpulan dan saran untuk

aplikasi yang dibangun, yang terdiri dari keterkaitan antara

kesimpulan dengan hasil evaluasi, keterkaitan antara saran dengan

hasil evaluasi, dan rencana perbaikan / implementasi terhadap

saran yang diberikan.

Universitas Kristen Maranatha

(15)

1.3 Gambaran Keseluruhan

Keinginan manusia untuk senantiasa bergerak dan kebutuhan mereka

akan barang telah menciptakan kebutuhan akan transportasi. Sehingga

pada zaman sekarang ini transportasi sudah merupakan salah satu aspek

terpenting dalam kehidupan manusia. Karena dengan menggunakan

transportasi dapat menghubungkan tempat kediaman dengan tempat

bekerja ataupun para pembuat barang dengan pelanggannya. Preferensi

manusia dalam hal waktu, uang, kenyamanan, dan kemudahan

mempengaruhi moda (cara) transportasi apa yang akan dipakai.

Setiap orang terlibat transportasi dalam beraneka ragam bentuk

dan begitu banyak cara. Pada akhirnya, semua orang saling berinteraksi

dalam dimensi ruang dan waktu, dan interaksi ini dengan sendirinya akan

menciptakan suatu keterlibatan.

Manusia telah merancang dan menggunakan jalur transportasi sejak

tahun 30.000 Sebelum Masehi (SM). Pada awalnya, para pedangang dan

para imigranlah yang membuka kebanyakan jalur perhubungan, namun

selanjutnya pihak militer lah yang secara umum banyak meningkatkan

kondis jalur-jalur yang dibangun oleh pihak sipil tersebut.

Sejak saat itu terus terjadi peningkatan dalam pembangunan jalan

raya dan jaringan jalan (disebut sebagai komponen stasioner dari sistem

transportasi), dalam penyediaan kendaraan untuk membawa manusia dan

barang yang akan melalui jaringan ini (merupakan komponen dinamis dari

sistem transportasi), dan dalam peningkatan kemampuan pengemudi

(controller) yang mengendarai kendaraan tersebut.

Sekarang ini di wilayah perkotaan telah dilakukan pembangunan

simpang susun (interchange); fasilitas pejalan kaki dan pengendara

sepeda, dan jalur-jalur bus dan kendaraan berpenumpang banyak.

Ketika 2 moda atau lebih digabung untuk memberikan utilitas dan

pelayanan bagi publik, kombinasi ini disebut sistem multimoda. Sistem

Universitas Kristen Maranatha

(16)

 

eksotik adalah moda yang belum digunakan luas secara komersial tetapi

telah diuji dalam suatu proyek percontohan.

1.3.1 Perspektif Produk

Aplikasi simulasi ini digunakan untuk memaksimalkan fungsi lampu

lalu lintas di persimpangan jalan. Sehigga dapat mengurangi penumpukan

yang terjadi di setiap persimpangan dan membuat watktu tunggu semakin

sedikit. Untuk menghitung panjang antrian yang terjadi di persimpangan

dan untuk menentukan perputaran pertukaran lampu lalu lintas pada

persimpangan digunakan sistem adaptive.

Antarmuka Sistem

Pendekatan sistem (system approach) adalah suatu cara yang

sistematik dan menyeluruh untuk memecahkan masalah yang melibatkan

suatu sisitem. Ini adalah satu filosofi pemecahan masalah yang khusus

digunakan untuk memecahkan permasalahan yang kompleks (Khisty dan

Mohammadi, 2001).

Sistem adalah suatu perangkat yang terdiri dari bagian-bagian yang

salaing berhubungan. Komponen adalah yang menjalankan sejumlah

fungsi dalam rangka mencapai suatu tujuan. Analisis sistem adalah

penerapan metode ilmiah guna memecahkan masalah-masalah yang

rumit. Tujuan (goal) hasil akhir yang dikehendaki. Pernyataan –pernyataan

operasional dari tujuan disebut objektif, objektif haruslah terukur dan dapat

diraih.

Measure of effectiveness (MOE) merupakan suatu ukuran yang

menunjukkan hingga sejauh mana setiap tindakan yang diambil dapat

memenuhi objektifitasnya. Measure of costs (MOC) merupakan ukuran-

ukuran yang berhubungan dengan hilangnya keuntungan atau lepasnya

peluang untuk setiap alternatif. MOC merupakan konsekuensi dari

keputusan.

Kebijakan (policy) merupakan prinsip pengarah atau

langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai objektif. Tindakan mengevaluasi

Universitas Kristen Maranatha

(17)

status aktual dari suatu sistem dan menentukan arah perubahannya

disebut sebagai penentuan kebijakan.

Antarmuka Perangkat Keras

Spesifikasi minimum perangkat keras:

a) 600 Mhz prosessor

b) 192 mb RAM

c) GB ruang hardisk

d) Optical Reader

e) Keyboard

f) Mouse / perangkat pointing yang kompatibel

g) Monitor Standard

Antarmuka Perangkat Lunak

a) Microsoft Windows XP Profesional Edition SP2

b) Microsoft Visual Studio Profesional 2005

1.3.2 Fungsi Produk

Fungsi dari produk ini adalah :

a) Mencari lama waktu lampu lalu lintas hidup agar

penumpukkan yang terjadi tidak terlalu panjang.

b) Mengatur pengendalian perputaran lampu lalu lintas untuk

hidup.

c) Penyimpanan hasil dari simulasi pada setiap persimpangan.

1.3.3 Karakteristik Pengguna

Pengguna dari aplikasi ini adalah orang yang berhubungan dengan

jalan raya yaitu polisi lalu lintas. Untuk menggunakan aplikasi ini

diharapkan pengguna dapat menggunakan dan mengoperasikan

komputer.

Universitas Kristen Maranatha

(18)

 

1.3.4 Batasan – Batasan

Batasan – batasan dalam membuat aplikasi ini adalah :

1) Aplikasi ini merupakan program simulasi

2) Dibangun dengan menggunakan bahasa pemprograman C#

3) Tool yang digunakan adalah Microsoft Visual Studio 2005.

4) Dapat dioperasikan dengan operating sistem Windows XP SP2.

5) Tidak membuat tampilan grafis.

6) Lampu yang dihitung hanya lampu hijau dan merah.

7) Diasumsikan lampu kuning hidup pada 3 detik terakhir lampu hijau

dan merah hidup secara bergantian.

8) Tidak ada tanjakan ataupun turunan sebelum atau sesudah

persimpangan. Hanya jalan landai

9) Tidak ada polisi tidur di sekitar persimpangan baik arah menuju

persimpangan ataupun keluar persimpangan

10) Tidak berhubungan dengan persimpangan lain. Hanya pada satu

titik persimpangan

11) Hanya kendaraan mobil golongan ringan yang dapat dihitung.

12) Diasumsikan jumlah kendaraan yang masuk dan yang keluar

adalah sama. Tidak terjadi pengurangan selama selang waktu

perhentian.

13) Menggunakan peraturan yang berlaku di Indonesia dan program

dijalankan di Indonesia

14) Tidak menggunakan aturan belok kiri langsung

1.3.5 Asumsi dan Ketergantungan

Asumsi yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah setiap

lampu lalu lintas dalam setiap persimpangan dapat saling berkomunikasi

satu sama lain.

Universitas Kristen Maranatha

(19)

Ketergantungan dalam aplikasi ini adalah jumlah masuknya

kendaraan dan laju pertambahan kendaraan setiap kali lampu lalu lintas

menyala.

Universitas Kristen Maranatha

(20)

 

VI.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, akan dibahas kesimpulan dan saran untuk aplikasi yang

dibangun, yang terdiri dari keterkaitan antara kesimpulan dengan hasil

evaluasi, keterkaitan antara saran dengan hasil evaluasi, dan rencana

perbaikan / implementasi terhadap saran yang diberikan.

6.1 Kesimpulan

6.1.1 Kesimpulan dari Hasil Evaluasi

Dari proses simulasi program ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa

untuk menentukan lamanya waktu hidup lampu hijau dah merah pada

suatu simpang bersinyal ditentukan dari lebarnya jalan yang ada pada

suatu ruas jalan dan kepadatan jalan tersebut.

Dengan perbedaan lama waktu hidup lampu merah dan hijau juga

berpengaruh pada penumpukkan yang terjadi. Karena jumlah

kendaraan yang keluar dan jumlah kendaraan yang masuk selama

waktu siklus antar hijau terkadang tidak seimbang. Sehingga

menyebabkan penumpukkan yang panjang. Dan waktu tunda yang

tidak sedikit.

6.1.2 Kesimpulan Pengembangan

Dari aplikasi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan

yang baik dan optimal sangat diperlukan untuk proses pembuatan

aplikasi dan pembuatan jalan raya bersimpang. Selain itu kondisi jalan

dan jumlah fase yang diterapkan pada persimpangan tersebut sangat

mempengaruhi kejenuhan dan kelancaran arus pada persimpangan

tersebut.

Dapat mencari waktu terbaik untuk waktu hidup lampu lalu lintas

dengan mencoba kemunginan fase yang tersedia. Sehingga data yang

didapat lebih efektif untuk diterapkan dilapangan.

Universitas Kristen Maranatha

(21)

6.2 Saran

6.2.1 Saran dari hasil evaluasi

Keadaan satu persimpangan dikatakan jenuh jika FR critisnya

sudah melibihi 0.9, maka disarankan diadakan perbaikan yang

efektif. Seperti menambah aturan yang berlaku atau mengadakan

pelebaran jalan seperti tepper. Sehingga dapat mengurangi

penumpukkan yang terjadi.

Atau dapat pula menggunakan fase yang lain yang diharapkan

dapat mengurangi berbagai konflik yang terjadi di persimpangan.

Dengan mengurangi waktu tunggu dan menambah lamanya waktu

hijau.

Untuk pemilihan rencana fase merupakan yang paling penting

untuk mendapatkan pesrgerakan kendaraan secara efisien, dan

pemilihan ini mencakup penentuan jumlah fase dan urutannya.

Pilihan terbaik adalah mengambil kendali dua fase sederhana

kecuali kalau keadaannya memerlukan suatu yang lebih rumit.

Karena perubahan internal antara fase menyumbangkan

kehilangan waktu per siklus.

6.2.2 Saran Pengembangan

Untuk pengembangan aplikasi simulasi simpang bersinyal ini

dapat dikembangkan dari sisi animasi untuk mensimulasikan peubahan

keadaan yang sedang terjadi pada saat aplikasi tersebut dijalankan.

Selain itu dapat menyesuaikan tampilan grafis untuk pengguna

agar lebih menarik dan atraktif. Sehingga pengguna dapat

menggunakan dengan mudah dan dapat dimengerti.

Sedangkan untuk pemberian saran dapat lebih dioptimalkan

kembali. Baik dari segi lama waktu hidup ataupun fase yang akan

dipergunakan dan saran perbaikkan yang dapat dilakukan dilapangan.

Sehingga user dapat memilih saran yang terbaik dari beragam pilihan.

Universitas Kristen Maranatha

(22)

 

Dapat menggunakan metode lain selain metode Webster untuk

proses perhitungan yang dilakukan dalam simulasi tersebut. Ataupun

menggunakan pendekatan lain yang serupa dengan kehjadian di

lapangan. Baik dengan menggunakan suvey yang berkala ataupun

dengan mencari keterkaitan yang terjadi antara teori yang ada dengan

kejadian nyata di lapangan.

Universitas Kristen Maranatha

(23)

 

Daftar Pustaka

AASHTO(2001).”A Policy On Geometric Design Of highway And

Streets”,New York.

Boach,Grady, James Rumbough dan Ivar Jacobson(1999),”The Unified

Modeling Language User Guide”,Addison Wesley Longman,Inc.

Davis, Randy Stephen dan Chuck Sphar (2005),” C# 2005 for Dummies”, Willey Pubhlising. Inc.

• Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum RI (1997),

Manual Kapasitas Jalan Indonesia, -, Jakarta.

Khisty,Jotin.C dan B. Kent Lall (2003). Dasar-dasar Rekayasa Transportasi

jilid 1 dan jilid 2, Penerbit Erlangga,Ciracas,jakarta.

Roger P. Roess & William R Mcshane, (1998). Traffic Engineering 2nd Edition,

Prentice Hall, New Jersey.

Transportation Research Board, National Research Council (1994), Highway

Capacity Manual, -, Washington, D.C.

Universitas Kristen Maranatha

Gambar

GAMBAR KETERANGAN
Table 1-1 – Daftar Singkatan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian terhadap hipotesis kedua dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang berarti antara motivasi berprestasi (X) dengan hasil belajar (Y) pada mata

Their possible biosynthetic precursor pyrrolidine-2-acetic acid and its methyl- ester were isolated and identi " ed together with the pyrrolizidine alkaloids

The purpose of this study is to determinate the positive effect of independent variables (Perceived Usefulness, Perceived ease of use, and perceived

[r]

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya yang berjudul Persepsi dan Fakta terhadap Penggunaan Tanaman untuk Mereduksi Kebisingan pada Ruang Kantor Berbentuk Open

Meski tergolong sebagai bentuk komunikasi yang sudah kuno, namun secara umum dapat disimpulkan WOM memiliki peran yang kuat dalam membentuk persepsi pelayanan kesehatan.

Surat Perintah Pencairan Dana, yang selanjutnya disingkat SP2D, adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk

Leaf water content (LWC) is an early indicator of tree stress that can be measured remotely using multispectral terrestrial laser scanning (MS-TLS).. LWC affects leaf reflectance