• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kinerja koperasi berdasarkan metode balanced scorecard (studi kasus pada KPRI UNISRI, Surakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis kinerja koperasi berdasarkan metode balanced scorecard (studi kasus pada KPRI UNISRI, Surakarta)."

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

xvii

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KOPERASI BERDASARKAN METODE BALANCED SCORECARD

Studi Kasus Pada KPRI UNISRI, Surakarta

Tarra Igadania NIM: 112114047 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja KPRI UNISRI, Surakarta berdasarkan metode Balanced Scorecard. Penelitian ini penting karena pengukuran kinerja dalam suatu organisasi tidak hanya berdasarkan pada aspek keuangan saja, namun juga aspek non keuangan.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada KPRI UNISRI, Surakarta. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner, wawancara, dan dokumentasi yang ditujukan kepada pengurus, karyawan, dan anggota. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisis rasio-rasio keuangan untuk perspektif keuangan, analisis Multiatribute Attitude Models dan prioritas kepentingan untuk perspektif pelanggan serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, sedangkan analisis deskriptif untuk perspektif proses bisnis internal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja KPRI UNISRI, Surakarta ditinjau dari: 1) Perspektif Keuangan berdasarkan ketiga rasio yaitu: NPM, ROA, dan ROE mengalami penurunan dari tahun 2011-2014. 2) Perspektif Pelanggan adalah baik. Hal ini ditunjukkan dengan dua dari tiga indikator yang menunjukkan dalam keadaan baik. Akuisisi anggota yang mengalami peningkatan setiap tahun, tingkat kepuasan anggota adalah sangat puas. 3) Pada Perspektif Proses Bisnis Internal menunjukkan hasil yang baik dikarenakan proses inovasi, operasi, dan purna jual telah memenuhi kriteria pada Balanced Scorecard. 4) Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran juga menunjukkan hasil yang baik dikarenakan hasil kuesioner pengurus dan karyawan adalah sangat puas serta retensi karyawan yang menunjukkan bahwa KPRI UNISRI telah mampu mempertahankan karyawannya.

(2)

xviii

ABSTRACK

ANALYSIS OF COOPERATIVE’S PERFORMANCE BASED ON BALANCED SCORECARD METHOD

A Case Study at KPRI UNISRI, Surakarta

Tarra Igadania NIM: 112114047 University of Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

The purpose of this study is to determine the performance of KPRI UNISRI Surakarta based on Balanced Scorecard method. This research is importance because performance assessment in an organization should not only on the financial aspects, but also non financial aspects.

The type of the study is a case study at KPRI UNISRI Surakarta. The data collection techniques were questionnaire, interviews, and documentation. The respondents were the manager, employees, and customers. The data analysis technique used were financial ratios analysis for financial perspective, analysis of Multiatribute Attitude Models and priority interest for customer perspective as well as for learning and growth perspective, while descriptive analysis for the internal business processes perspective.

The result showed that the performance of KPRI UNISRI, Surakarta from: 1) Financial perspective based on three ratios: NPM, ROA, and ROE had a decrease from 2011-2014. 2) Customer perspective was good. It showed by two of three indicators were in a good condition. The customer acquisition had increase each year, the satisfaction level of customers was very satisfied. 3) Internal business process’s perspective showed a good result because the process of innovation, operation, and after-sales had fulfill the criteria of Balanced Scorecard. 4) Growth and learning perspective also showed a good result based on questionnaire on manager and employees were very satisfied. In addition,

employee’s retention showed that KPRI UNISRI was able to maintain them.

(3)

ANALISIS KINERJA KOPERASI BERDASARKAN METODE BALANCED SCORECARD Studi Kasus Pada KPRI UNISRI, Surakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh: Tarra Igadania NIM: 112114047

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

i

ANALISIS KINERJA KOPERASI BERDASARKAN METODE BALANCED SCORECARD Studi Kasus Pada KPRI UNISRI, Surakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh: Tarra Igadania NIM: 112114047

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

MOTTO dan PERSEMBAHAN

Tuhan menjamin masa depan kita

sejauh kita mempercayakan masa depan

kita pada Tuhan ( Yeremia 17:7)

Orang sukses itu bukanlah orang yang tidak pernah gagal,

melainkan orang yang tetap berusaha dan berani mencoba

lagi walaupun dia telah gagal.

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria

Papa dan Mama tercinta

Kakakku dan Mr.Jho

(8)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus karena atas berkat dan rahmatNya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi yang berjudul “ANALISIS KINERJA KOPERASI BERDASARKAN METODE BALANCED SCORECARD” disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Yohanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku rektor Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Gabriel Anto Listianto, M.S.A, Akt selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dan bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.

(9)
(10)
(11)
(12)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

KATA PENGANTAR ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vii

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... viii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK ... xvii

ABSTRACK ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

(13)

x

B. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja ... 6

C. Penilaian Kinerja ... 9

D. Balanced Scorecard... 10

E. Penelitian Sebelumnya ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

C. Subyek dan Objek Penelitian... 26

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

E. Data yang dibutuhkan ... 28

F. Populasi dan Sampel... 29

G. Teknik Pengujian Instrumen... 30

H. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 44

A. Sejarah Berdirinya KPRI Universitas Slamet Riyadi ... 44

B. VISI, MISI, dan NILAI-NILAI KPRI UNISRI ... 45

C. Struktur Organisasi KPRI Universitas Slamet Riyadi ... 45

D. Susunan dan Pembagian Tugas Pengurus dan Karyawan ... 47

E. Bidang Usaha KPRI Universitas Slamet Riyadi ... 50

F. Jenis Simpanan ... 51

G. Kebijakan dan Jenis Pinjaman ... 54

BAB V ANALISIS dan PEMBAHASAN ... 57

(14)

xi

B. Analisis Data dan Pembahasan ... 60

C. Pembahasan ... 85

BAB VI PENUTUP ... 88

A. Kesimpulan ... 88

B. Keterbatasan Penelitian ... 89

C. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 92

(15)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Penilaian KPRI UNISRI ... 41

Tabel 5.1 Uji Validitas Kuesioner Anggota ... 58

Tabel 5.2 Uji Validitas Kuesioner Pengurus ... 58

Tabel 5.3 Uji Validitas Kuesioner Karyawan ... 59

Tabel 5.4 Uji Reliabilitas ... 60

Tabel 5.5 NPM KPRI Universitas Slamet Riyadi tahun 2011-2014 ... 61

Tabel 5.6 ROA Universitas Slamet Riyadi tahun 2011-2014 ... 62

Tabel 5.7 ROE Universitas Slamet Riyadi tahun 2011-2014 ... 63

Tabel 5.8 Retensi Anggota KPRI UNISRI tahun 2011-2014 ... 65

Tabel 5.9 Akuisisi Anggota KPRI UNISRI tahun 2011-2014 ... 66

Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Kuesioner Anggota ... 67

Tabel 5.11 Hasil Selisih Total Ideal Rata-Rata dengan Total Belief Rata-Rata Masing-Masing Atribut Serta Bobot Kepentingannya ... 68

Tabel 5.12 Urutan Kepentingan Atribut Harga, Mutu, Waktu ... 69

Tabel 5.13 Hasil Perkalian Urutan Kepentingan dan Bobot Masing-Masing Atribut ... 69

Tabel 5.14 Perbandingan Perspektif Bisnis Internal Balanced Scorecard dan KPRI UNISRI ... 70

(16)

xiii

Tabel 5.16 Hasil Selisih Total Ideal Rata-Rata dengan

Total Belief Rata-Rata Masing-Masing Atribut Serta

Bobot Kepentingannya ... 74 Tabel 5.17 Urutan Kepentingan Atribut Komunikasi, Penghargaan, dan

Dukungan ... 75 Tabel 5.18 Hasil Perkalian Urutan Kepentingan dan

Bobot Masing Masing Atribut ... 76 Tabel 5.19 Hasil Perhitungan Kuesioner Pengurus ... 77 Tabel 5.20 Hasil Selisih Total Ideal Rata-Rata dengan

Total Belief Rata-Rata Masing-Masing Atribut Serta

Bobot Kepentingannya ... 78 Tabel 5.21 Urutan Kepentingan Kemampuan Karyawan,

Kemampuan Sistem Informasi, Motivasi, Pemberian, dan

Pembatasan Wewenang ... 79 Tabel 5.22 Hasil Perkalian Urutan Kepentingan dan

Bobot Masing Masing Atribut ... 80 Tabel 5.23 Retensi Karyawan KPRI UNISRI ... 80 Tabel 5.24 Perbandingan masing-masing persepektif pada Balanced Scorecard

(17)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Skema Pengukuran Kinerja ... 8 Gambar 2 Perspektif Proses Bisnis Internal:

(18)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Pedoman Wawancara ... 95

Lampiran II Kuesioner Bagi Anggota ... 97

Lampiran III Kuesioner Bagi Karyawan ... 100

Lampiran IV Kuesioner Bagi Pengurus ... 103

Lampiran V Hasil Kuesioner Kepuasan Karyawan ... 106

Lampiran VI Hasil Kuesioner Kepuasan Pengurus ... 107

Lampiran VII Output Pengujian Validitas dan Reliabilatas Kuesioner Pengurus Belief... 108

Lampiran VIII Output Pengujian Validitas dan Reliabilatas Kuesioner Pengurus Ideal ... 109

Lampiran IX Output Pengujian Validitas dan Reliabilatas Kuesioner Karyawan Belief ... 110

Lampiran X Output Pengujian Validitas dan Reliabilatas Kuesioner Karyawan Ideal ... 111

Lampiran XI Output Pengujian Validitas dan Reliabilatas Kuesioner Anggota Belief ... 112

Lampiran XII Output Pengujian Validitas dan Reliabilatas Kuesioner Anggota Ideal ... 113

Lampiran XIII Neraca KPRI UNISRI tahun 2011 ... 114

Lampiran XIV Perhitungan Hasil Usaha KPRI UNISRI tahun 2011 ... 115

(19)

xvi

Lampiran XVI Perhitungan Hasil Usaha KPRI UNISRI tahun 2012 ... 117

Lampiran XVII Neraca KPRI UNISRI tahun 2013 ... 118

Lampiran XVIIIPerhitungan Hasil Usaha KPRI UNISRI tahun 2013 ... 119

Lampiran XIX Neraca KPRI UNISRI tahun 2014 ... 120

Lampiran XX Perhitungan Hasil Usaha KPRI UNISRI tahun 2014 ... 121

(20)

xvii

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KOPERASI BERDASARKAN METODE BALANCED SCORECARD

Studi Kasus Pada KPRI UNISRI, Surakarta

Tarra Igadania NIM: 112114047 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja KPRI UNISRI, Surakarta berdasarkan metode Balanced Scorecard. Penelitian ini penting karena pengukuran kinerja dalam suatu organisasi tidak hanya berdasarkan pada aspek keuangan saja, namun juga aspek non keuangan.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada KPRI UNISRI, Surakarta. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner, wawancara, dan dokumentasi yang ditujukan kepada pengurus, karyawan, dan anggota. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisis rasio-rasio keuangan untuk perspektif keuangan, analisis Multiatribute Attitude Models dan prioritas kepentingan untuk perspektif pelanggan serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, sedangkan analisis deskriptif untuk perspektif proses bisnis internal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja KPRI UNISRI, Surakarta ditinjau dari: 1) Perspektif Keuangan berdasarkan ketiga rasio yaitu: NPM, ROA, dan ROE mengalami penurunan dari tahun 2011-2014. 2) Perspektif Pelanggan adalah baik. Hal ini ditunjukkan dengan dua dari tiga indikator yang menunjukkan dalam keadaan baik. Akuisisi anggota yang mengalami peningkatan setiap tahun, tingkat kepuasan anggota adalah sangat puas. 3) Pada Perspektif Proses Bisnis Internal menunjukkan hasil yang baik dikarenakan proses inovasi, operasi, dan purna jual telah memenuhi kriteria pada Balanced Scorecard. 4) Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran juga menunjukkan hasil yang baik dikarenakan hasil kuesioner pengurus dan karyawan adalah sangat puas serta retensi karyawan yang menunjukkan bahwa KPRI UNISRI telah mampu mempertahankan karyawannya.

(21)

xviii

ABSTRACK

ANALYSIS OF COOPERATIVE’S PERFORMANCE BASED ON BALANCED SCORECARD METHOD

A Case Study at KPRI UNISRI, Surakarta

Tarra Igadania NIM: 112114047 University of Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

The purpose of this study is to determine the performance of KPRI UNISRI Surakarta based on Balanced Scorecard method. This research is importance because performance assessment in an organization should not only on the financial aspects, but also non financial aspects.

The type of the study is a case study at KPRI UNISRI Surakarta. The data collection techniques were questionnaire, interviews, and documentation. The respondents were the manager, employees, and customers. The data analysis technique used were financial ratios analysis for financial perspective, analysis of Multiatribute Attitude Models and priority interest for customer perspective as well as for learning and growth perspective, while descriptive analysis for the internal business processes perspective.

The result showed that the performance of KPRI UNISRI, Surakarta from: 1) Financial perspective based on three ratios: NPM, ROA, and ROE had a decrease from 2011-2014. 2) Customer perspective was good. It showed by two of three indicators were in a good condition. The customer acquisition had increase each year, the satisfaction level of customers was very satisfied. 3) Internal business process’s perspective showed a good result because the process of innovation, operation, and after-sales had fulfill the criteria of Balanced Scorecard. 4) Growth and learning perspective also showed a good result based on questionnaire on manager and employees were very satisfied. In addition,

employee’s retention showed that KPRI UNISRI was able to maintain them.

(22)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Koperasi merupakan suatu badan usaha berasaskan kekeluargaan yang bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Koperasi yang dipandang sebagai soko guru perekonomian diharapkan tetap mampu bertahan ditengah perkembangan jaman yang erat akan persaingan bisnis. Koperasi dituntut untuk dapat tetap menjalankan usahanya dengan terus meningkatkan kinerja dalam pengorganisasiannya agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk mengukur hasil kinerja dibutuhkan suatu pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja penting dilakukan untuk menilai kinerja yang telah dilakukan organisasi tersebut serta dapat mengevaluasi aktivitas yang telah dilakukan.

(23)

untuk mengukur kinerja baik dari aspek keuangan maupun non keuangan adalah dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.

Balanced Scorecard pertama kali diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton

(24)

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Kinerja Koperasi berdasarkan metode Balanced Scorecard”

B. Rumusan Masalah

Bagaimana kinerja KPRI UNISRI berdasarkan metode Balanced Scorecard?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja KPRI UNISRI berdasarkan metode Balanced Scorecard.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Bagi Penulis

Penulis berharap dengan penelitian ini mendapatkan manfaat dalam hal pengalaman serta dapat mempraktikkan pengetahuan dan hal-hal yang telah dipelajari di bangku perkuliahan.

2. Bagi KPRI UNISRI

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam hal memberikan informasi kepada KPRI UNISRI mengenai kinerja koperasi serta dapat memberikan saran untuk penggunaan Balanced Scorecard sebagai pengukuran kinerja.

3. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan bagi pembaca serta memberikan informasi mengenai kinerja KPRI UNISRI bila diukur dengan menggunakan metode Balanced

(25)

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 6 bab yang berupa:

1. BAB I: PENDAHULUAN

Dalam Bab I ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian, serta sistematika penulisan.

2. BAB II: LANDASAN TEORI

Bab II menjelaskan mengenai teori yang digunakan oleh penulis dari berbagai sumber mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Teori yang digunakan berasal dari buku, jurnal, artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3. BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode tersebut terdiri dari: jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data, data yang dibutuhkan, populasi dan sampel penelitian, serta teknik pengujian instrumen dan teknik analisis data.

4. BAB IV: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

(26)

5. BAB V: ANALISIS dan PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi mengenai analisis data dan hasil pengolahan data yang didapat dari KPRI UNISRI bedasarkan masing-masing perspektif Balanced

Scorecard.

6. BAB VI: PENUTUP

(27)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Koperasi

1. Definisi Koperasi

Dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 bab 1 pasal 1 Tentang Perkoperasian yang dimaksud koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

2. Tujuan Koperasi

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (UU Nomor 25 tahun 1992 pasal 3).

B. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja

(28)

mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolok ukurnya. Untuk mengukur hasil kinerja suatu organisasi dibutuhkan adanya pengukuran kinerja.

Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumberdaya dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan), hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan, dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan (Robertson, 2000).

Menurut Lohman (2003), pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian target-target tertentu yang diderivasi dari tujuan strategis organisasi. Simons (dalam BPKP, 2000) menyebutkan bahwa pengukuran kinerja membantu manajer dalam memonitor implementasi strategi bisnis dengan cara membandingkan antara hasil aktual dengan sasaran dan tujuan strategis.

(29)

Gambar 1: Skema Pengukuran Kinerja

Sumber: BPKP 2000

1. Manfaat Pengukuran Kinerja

Menurut Lynch dan Cross (1993:328), manfaat sistem pengukuran kinerja yang baik adalah sebagai berikut:

a. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan.

b. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata-rantai pelanggan dan pemasok internal.

c. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut (reduction of waste). d. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi

lebih konkret sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi. e. Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan dengan

memberi “reward” atas perilaku yang diharapkan tersebut.

Rencana Strategis

Pengukuran kinerja

(30)

2. Tujuan pengukuran kinerja

Menurut Gaspersz (2005:68), tujuan dari pengukuran kinerja adalah untuk menghasilkan data, yang kemudian apabila data tersebut dianalisis secara tepat akan memberikan informasi yang akurat bagi pengguna data tersebut. Berdasarkan tujuan pengukuran kinerja, maka suatu metode pengukuran kinerja harus dapat menyelaraskan tujuan organisasi perusahaan secara keseluruhan (goal congruence).

C. Penilaian Kinerja

Menurut Mulyadi dan Setyawan (2002:227), mendefinisikan mengenai penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

1. Manfaat Penilaian Kinerja

Manfaat dari penilaian kinerja bagi manajemen perusahaan (Mulyadi, 2001:416) adalah sebagai berikut:

a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum.

b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti: promosi, transfer, dan pemberhentian.

c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.

(31)

e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

f. Penghargaan digolongkan dalam dua kelompok, yaitu: penghargaan intrinsik dan penghargaan ekstrinsik

2. Tujuan Penilaian Kinerja

Tujuan utama penilaian kinerja adalah untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi (Mulyadi, 2002:227).

D. Balanced Scorecard

Balanced Scorecard pertama kali dipublikasikan dalam artikel Robert

S.Kaplan dan David P.Norton di Harvard Business Review tahun 1992 dalam

artikel yang berjudul “Balanced Scorecard-Measures that Drive

Performance”. Balanced Scorecard terdiri atas tolok ukur keuangan yang

menunjukkan hasil dari tindakan yang diambil sebagaimana ditunjukkan pada tiga perspektif tolok ukur operasional lainnya, kepuasan pelanggan, proses internal, dan kemampuan berorganisasi untuk belajar dan melakukan perbaikan.

(32)

digunakan sebagai sistem pengukuran kinerja namun berkembang lebih jauh lanjut sebagai sistem majemen strategis.

Balanced Scorecard mendidik manajemen dan organisasi pada

umumnya untuk memandang perusahaan dari kurang lebih empat perspektif: keuangan, pelanggan, pembelajaran, dan pertumbuhan serta bisnis internal, yang menghubungkan pengendalian, operasional, jangka pendek ke dalam visi dan strategi bisnis jangka panjang.

1. Pengertian Balanced Scorecard

Menurut Norton dan Kaplan (1996), Balanced Scorecard terdiri dari dua kata, yaitu: kartu skor (scorecard) yang berarti kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang yang nantinya digunakan untuk membandingkan dengan hasil kerja sesungguhnya, dan berimbang (balanced) menunjukkan bahwa kinerja personel atau karyawan diukur secara seimbang dan dipandang dari dua aspek yaitu keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, dan dari segi intern maupun ekstern. Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat hasil kinerja seseorang. Menurut Kaplan dan Norton sendiri (1996), Balanced Scorecard merupakan:

“... a set of measures that gives top managers a fast but comprehensive view of the bussiness..includes financial measures that tell the result of action already taken..complements the financial measures with operational measures on customer satisfaction, internal processes, and the organization’s innovation and improvement activities-operational measures that are the

(33)

Sementara, menurut Anthony, dkk (1997) mendefinisikan Balanced

Scorecard sebagai :

“a measurement and management system that views a

business unit’s performance from four perspective: financial, customer, internal business process, and learning and growth.”

Dengan demikian, Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran, dan pengendalian yang secara cepat, tepat, dan komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer tentang

performance bisnis. Pengukuran kinerja tersebut memandang unit bisnis

dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis dalam perusahaan, serta proses pembelajaran dan pertumbuhan.

2. Aspek-aspek yang diukur dalam Balanced Scorecard a. Perspektif Keuangan

Secara tradisional, laporan keuangan merupakan indikator historis-agregatif yang merefleksikan akibat dari implementasi dan eksekusi strategi dalam satu periode. Pengukuran kinerja keuangan akan menunjukkan apakah perencanaan dan pelaksanaan strategi memberikan perbaikan yang mendasar bagi keuntungan perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan adanya tahapan dari siklus kehidupan bisnis (Kaplan dan Norton, 1996:48) yaitu:

(34)

cocok dalam tahap ini misalnya: tingkat pertumbuhan pendapatan atau penjualan dalam segmen pasar yang telah ditargetkan.

2) Sustain adalah tahapan kedua dimana perusahaan masih melakukan investasi dan reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat pengembalian terbaik. Dalam tahap ini, perusahaan mencoba mempertahankan pangsa pasar yang ada, bahkan mengembangkannya, jika mungkin. Sasaran keuangan pada tahap ini diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan.

3) Harvest adalah tahapan ketiga di mana perusahaan benar-benar memanen atau menuai hasil investasi di tahap-tahap sebelumnya. Tolok ukur yang digunakan dalam tahap ini adalah memaksimumkan arus kas masuk dan pengurangan modal kerja.

Pengukuran kinerja dalam perspektif keuangan ini menggunakan rasio-rasio profitabilitas sebagai berikut:

a) Net Profit Margin (NPM) digunakan untuk mengukur tingkat laba yang diperoleh koperasi atas setiap pendapatan yang diperoleh. Semakin tinggi NPM, berarti kinerja koperasi semakin efisien pula (Arifin, 2004:14). NPM dapat dhitung dengan cara:

NPM = x 100%

Keterangan:

NPM : Net Profit Margin SHU : Sisa Hasil Usaha

(35)

b) Return On Assets digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian yang diperoleh koperasi atas setiap investasi yang dilakukan. Semakin tinggi ROA, semakin baik pula kinerja perusahaan. ROA dirumuskan:

ROA = x 100%

Keterangan:

ROA : Return On Assets SHU : Sisa Hasil Usaha Total Aktiva : Total Seluruh aktiva

c) Return On Equity digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal, dengan membandingkan SHU dengan total modal yang ada dalam koperasi. Semakin tinggi ROE, maka kinerja koperasi semakin baik. ROE dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:

ROE = x 100%

Keterangan:

ROE : Return On Equity SHU : Sisa Hasil Usaha Total Modal : Total seluruh modal b. Perspektif Pelanggan

(36)

perspektif ini akan menurunkan jumlah pelanggan di masa depan meskipun saat ini kinerja keuangan terlihat baik. Perspektif pelanggan mempunyai dua kelompok pengukuran, yaitu customer core

measurement dan customer value prepositions (Kaplan dan Norton,

1996: 63).

1) Customer Core Measurement memiliki beberapa komponen pengukuran, yang terdiri dari (Kaplan dan Norton, 1996: 67):

a) Market Share, pengukuran ini mencerminkan bagian yang dikuasai perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada, yang meliputi antara lain: jumlah pelanggan, jumlah penjualan, dan volume unit penjualan.

b) Customer Retention (CR) mengukur tingkat di mana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen.

c) Customer Acquisition (CA) mengukur tingkat di mana suatu unit bisnis mampu menarik pelanggan baru atau memenangkan bisnis baru.

d) Customer Satisfaction menaksir tingkat kepuasan pelanggan terkait dengan kriteria kinerja spesifik dalam value proposition. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survey kepuasan terhadap anggota koperasi.

(37)

2) Customer Value Proposition merupakan pemicu kinerja yang terdapat pada core value proposition yang didasarkan pada atribut (Kaplan dan Norton, 1996:73):

a) Product/service attributes, meliputi fungsi dari produk atau jasa: mutu, harga, dan waktu.

(1) Mutu

Mutu telah menjadi faktor hygience, pelanggan merasa bahwa sudah selayaknya pemasok kebutuhan mereka menghasilkan produk atau jasa sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Ukuran mutu untuk barang manufaktur dapat diukur dengan jumlah barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pelanggan. Ukuran mutu lainnya adalah pengembalian produk oleh pelanggan, tuntutan garansi, dan permintaan perbaikan (Kaplan dan Norton, 1996:76).

(2) Harga

(38)

rendah dalam menerima dan menggunakan produk dan jasa tersebut (Kaplan dan Norton, 1996: 77).

(3) Waktu

Waktu telah menjadi senjata andalan dalam persaingan bisnis dewasa ini. Kemampuan memberi tanggapan secara cepat dan terpercaya seringkali merupakan keahlian penting yang dibutuhkan untuk mendapatkan dan mempertahankan bisnis yang berharga dari pelanggan (Norton dan Kaplan, 1996:74-75).

b) Customer relationship, menyangkut perasaan pelanggan terhadap proses pembelian produk yang ditawarkan perusahaan.

c) Image and reputation, menggambarkan faktor-faktor intangible yang menarik seorang konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan

c. Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif ini memungkinkan manajer untuk mengetahui seberapa baik bisnis mereka berjalan dan apakah produk dan atau jasa mereka sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Kaplan dan Norton (1996: 96) membagi proses bisnis internal ke dalam:

1) Proses Inovasi

(39)

2) Proses Operasi

Proses Operasi adalah proses untuk membuat dan menyampaikan produk/jasa. Aktivitas di dalam proses operasi terbagi ke dalam dua bagian, yaitu: proses pembuatan produk dan proses penyampaian produk kepada pelanggan.

3) Proses Pelayanan Purna Jual

Proses ini merupakan jasa pelayanan pada pelanggan setelah penjualan produk/jasa tersebut dilakukan. Aktivitas yang terjadi dalam tahap ini, misalnya: penanganan garansi dan perbaikan penanganan atas barang yang rusak dan yang dikembalikan serta pemrosesan pembayaran pelanggan.

Proses Inovasi Proses Operasi Proses Layanan Purna Juaal

Gambar 2: Perspektif Proses Bisnis Internal

Model Rantai Nilai Genetik

Sumber: Robert S. Kaplan, David P. Norton, 1996.

d. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Dalam berbagai kasus, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan fondasi keberhasilan bagi knowledge-worker

organization dengan tetap memperhatikan faktor sistem dan organisasi.

Menurut Kaplan dan Norton “learning” lebih sekedar “training” karena

(40)

pembelajaran meliputi pula proses “mentoring dan tutoring”, seperti

kemudahan dalam komunikasi di segenap pegawai yang memungkinkan mereka untuk siap membantu jika dibutuhkan. Dalam perspektif ini, perusahaan melihat tolok ukur (Kaplan dan Norton, 1996: 127):

1) Employee Capabilities

Perencanaan dan upaya implementasi reskilling pegawai yang menjamin kecerdasan dan kreativitasnya dapat dimobilisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

2) Information System Capabilities

Dengan kemampuan sistem informasi yang memadai, kebutuhan seluruh tingkatan manajemen dan pegawai atas informasi yang akurat dan tepat waktu dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya. 3) Motivation, Empowerment, and Alignment

Paradigma manajemen terbaru menjelaskan bahwa proses pembelajaran sangat penting bagi pegawai untuk melakukan trial

and error sehingga turbulensi lingkungan sama-sama dicoba-kenali

tidak sengaja oleh jenjang manajemen strategis tetapi juga oleh segenap pegawai di dalam organisasi sesuai kompetensinya masing-masing.

(41)

a) Kepuasan Pekerja

Tujuan kepuasan pekerja menyatakan bahwa moral pekerja dan kepuasan kerja secara keseluruhan saat ini dipandang sangat penting oleh sebagian besar perusahaan. Perusahaan biasanya mengukur kepuasan pekerja dengan survei. Unsur-unsur dalam suatu survei kepuasan pekerja meliputi (Kaplan dan Norton, 1996: 112) :

(1) keterlibatan dalam pengambilan keputusan

(2) penghargaan karena telah melakukan pekerjaan dengan baik (3) akses yang memadai kepada informasi untuk melaksanakan

pekerjaan dengan baik

(4) dorongan aktif untuk bekerja kreatif dan menggunakan inisiatif

(5) tingkat dukungan dari fungsi staff

(6) kepuasan keseluruhan dengan perusahaan b) Retensi Pekerja

Tujuan retensi pekerja adalah untuk mempertahankan selama mungkin para pekerja yang diminati perusahaan. Retensi pekerja umumnya diukur dengan presentase keluarnya pekerja yang memegang jabatan kunci (Kaplan dan Norton, 1996: 113). c) Produktivitas Pekerja

(42)

inovasi, proses internal, dan kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah membandingkan keluaran yang dihasilkan oleh para pekerja dengan jumlah pekerja yang dikerahkan untuk menghasilkan keluaran tersebut (Kaplan dan Norton, 1996: 113). 3. Keunggulan Balanced Scorecard

Beberapa keunggulan utama sistem Balanced Scorecard dalam mendukung proses manajemen strategis antara lain :

a. Memotivasi personel untuk berfikir dan bertindak strategis. Untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, personel perlu menempuh langkah-langkah strategis dalam hal permodalan yang memerlukan langkah besar berjangka panjang. Selain itu, sistem ini juga menuntut personel untuk mencari inisiatif-inisiatif strategis dalam mewujudkan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.

b. Menghasilkan program kerja yang menyeluruh. Sistem Balanced

Scorecard merumuskan sasaran strategis melalui keempat perspektif.

Ketiga perspektif non keuangan hendaknya dipicu dari aspek keuangan. c. Menghasilkan business plan yang terintegrasi. Sistem Balanced

Scorecard dapat menghasilkan dua macam integrasi: integrasi antara

visi dan misi perusahaan dengan program, dan integrasi program dengan rencana meningkatkan profit bersih.

E. Penelitian Sebelumnya

(43)

digunakan adalah pengujian validitas dan reliabilitas. Sedangkan, metode analisis data yang digunakan berupa analisis kuantitatif dan kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perspektif keuangan Koperasi Sarana Bhakti Semarang mengalami kenaikan pada ROE, LDR, akan tetapi pada rasio likuiditas, ROA, solvabilitas mengalami penurunan. Perspektif konsumen dalam kondisi baik terlihat dari kenaikan retensi, akuisisi, dan profitabilitas anggota. Perspektif proses bisnis internal dalam kondisi baik terlihat dari kenaikan pada pelayanan purna jual. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran juga dalam kondisi baik karena rendahnya tingkat perputaran karyawan dan tercapainya kepuasan karyawan.

Vola, dkk (2009) melakukan peneltian yang bertujuan untuk mengetahui kinerja manajemen pada Koperasi Piedmont berdasarkan

Balanced Scorecard. Pengukuran kinerja pada Koperasi Piedmont

(44)

Penelitian yang dilakukan oleh Mitayani (2011) didasari oleh latar belakang pentingnya pengukuran kinerja dalam suatu organisasi yang tidak hanya berdasarkan aspek keuangan saja, namun juga aspek non keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Koperasi Susu Warga Mulya DIY yang diukur berdasarkan metode Balanced Scorecard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Koperasi Susu Warga Mulya ditinjau dari: (1) perspektif keuangan adalah baik (rasio NPM meningkat dari tahun 2006-2010. Sedangkan ROA dan ROE meningkat dari tahun 2006-2009, namun menurun pada tahun 2010), (2) Perspektif pelanggan adalah baik (retensi dan akuisisi fluktuatif, tetapi tingkat kepuasan pelanggan sangat puas dengan MAM sebesar 20, 59 terhadap atribut harga, mutu, dan waktu), (3) perspektif proses bisnis internal adalah baik (meliputi proses inovasi, operasi dan pelayanan purna jual), (4) perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah baik (karyawan sangat puas dengan MAM sebesar 68,05 terhadap atribut komunikasi, penghargaan, dan dukungan, sedangkan manajer memberikan hasil sangat puas dengan MAM sebesar 41,17 terhadap kemampuan karyawan, kemampuasn sistem informasi, serta motivasi, pemberian, dan pembatasan wewenang). Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja Koperasi Susu Warga Mulya DIY secara keseluruhan menunjukkan hasil yang baik.

(45)

menggunakan Balanced Scorecard yang terdiri atas empat perspektif yakni perspektif keuangan, pelanggan, pertumbuhan dan pembelajaran, serta proses bisnis internal. Pendekatan yang digunakan adalah survey dengan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan perspektif keuangan dalam keadaan baik dengan adanya peningkatan pada rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Perspektif pelanggan diukur dengan kuesioner dengan hasil sebesar -0,27 yang berada pada interval -0,32≤IKP<-0,16 menunjukkan hasil puas. Perspektif proses bisnis internal yang diukur dari proses inovasi menunjukkan telah menjalin kemitraan dengan lancar. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran mencerminkan hasil yang baik (ditandai dengan kemampuan koperasi dalam mempertahankan karyawannya) dan karyawan merasa puas dari hasil kuesioner kepuasan karyawan.

(46)

koperasi belum memiliki rencana jangka panjang yang baik bagi karyawannya.

(47)

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di KPRI UNISRI yang terletak di Jalan Sumpah Pemuda 18, Kadipiro, Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Maret 2015.

C. Subyek dan Objek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang atau pihak-pihak yang akan dijadikan sasaran penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Dalam penelitian ini, subjek penelitian terdiri dari:

a. Pengurus Koperasi b. Karyawan Koperasi c. Anggota Koperasi 2. Obyek Penelitian

(48)

a. Laporan Keuangan KPRI UNISRI periode 2011-2014.

b. Hasil wawancara dengan pengurus dan karyawan yang akan digunakan sebagai data dalam perspektif proses bisnis internal serta gambaran umum KPRI UNISRI.

c. Hasil kuesioner anggota, pengurus, dan karyawan koperasi yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan anggota pada perspektif pelanggan dan kepuasan pengurus serta karyawan pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara merupakan cara pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung. Wawancara dilakukan kepada pengurus KPRI UNISRI untuk memperoleh informasi mengenai perspektif dalam proses bisnis internal, yaitu: proses inovasi, operasi, dan layanan purna jual.

2. Kuesioner

(49)

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode dengan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Dari data-data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh hasil penelitian.

E. Data yang dibutuhkan

1. Data Primer

Menurut Umar (2004), data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama dari individu atau perseorangan dari hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini data primer berupa:

a. Hasil wawancara dengan pengurus koperasi mengenai penjelasan informasi-informasi yang akan dibutuhkan dalam penelitian.

b. Hasil jawaban dari kuesioner yang dibagikan kepada anggota, karyawan dan pengurus koperasi.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dalam bentuk publikasi. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa:

a. Data mengenai gambaran umum KPRI UNISRI.

(50)

F. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh anggota, karyawan, dan pengurus KPRI UNISRI.

Sampel menurut Sugiyono adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pengambilan sampel untuk anggota koperasi adalah purposive sampling, sedangkan pada karyawan dan pengurus digunakan metode sensus dalam pengambilan sampelnya dimana seluruh populasi yang terdiri 7 orang karyawan dan 5 orang pengurus dijadikan sebagai sampel penelitian. Penentuan jumlah sampel anggota dihitung dengan menggunakan rumus (Simamora, 2002: 37):

n =

n =

n = 72,53 dibulatkan menjadi 73 Keterangan:

N = populasi anggota koperasi n = sampel

(51)

G. Teknik Pengujian Instrumen

Dalam penelitian ini, pengujian instrumen dilakukan dengan cara melakukan uji validitas dan reliabilitas pada setiap butir pertanyaan kuesioner.

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid tidaknya setiap butir pertanyaan pada kuesioner. Azwar (2000:5) mengartikan validitas sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Dalam melakukan uji validitas digunakan rumus Product Moment sebagai berikut:

di mana:

n = jumlah responden

X = skor variabel (jawaban responden) Y = skor total variabel untuk responden n

Butir pertanyaan dinyatakan valid apabila nilai rhitung lebih besar dari rtabel. Dalam penelitian ini digunakan taraf signifikan (α) = 5%. Pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan SPSS 17.0. Hasil uji validitas dapat dilihat pada output SPSS tabel Item- Total Statistics. 2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas (keandalan) merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Sugiyono, 2007). Pengujian reliabilitas dapat dihitung dengan rumus

(52)

r = [ ][1- ] Keterangan:

r = koefisien reliabilitas instrumen (cronbach alpha) k = jumlah butir pertanyaan

∑σ2

= total varian butir

σ2

t = total varian

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 17.0. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada output SPSS tabel Reliability

Statistic. Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha

lebih besar dari 0,60.

H. Teknik Analisis Data

1. Mengumpulkan yang dibutuhkan dalam penelitian. Data tersebut berupa: Laporan Keuangan dan jumlah anggota KPRI UNISRI tahun 2011-2014; hasil kuesioner anggota, karyawan, dan pengurus; hasil wawancara dengan pengurus.

2. Mengukur kinerja koperasi berdasarkan perspektif pada Balanced

Scorecard

a. Perspektif Keuangan

Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan KPRI Universitas Slamet Riyadi periode 2011-2014 kemudian akan dianalisis menggunakan rasio-rasio seperti berikut:

1) Net Profit Margin (NPM):

Net Profit Margin digunakan untuk mengukur tingkat laba

(53)

Semakin tinggi rasio NPM berarti kinerja koperasi semakin efisien. NPM dapat dihitung dengan cara:

NPM = X 100%

2) Return On Assets (ROA)

Return On Assets digunakan untuk mengukur tingkat

pengembalian yang diperoleh koperasi atas setiap investasi yang dilakukan. Semakin tinggi ROA, semakin baik pula kinerja koperasi. ROA dirumuskan:

ROA = X 100%

3) Return On Equity (ROE)

Return On Equity digunakan untuk mengukur efisiensi

penggunaan modal, dengan membandingkan SHU dengan total modal yang ada dalam koperasi. Semakin tinggi ROE, maka kinerja koperasi semakin baik. ROE dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:

ROE = X 100

b. Perspektif Pelanggan

Dari segi perspektif pelanggan tolok ukur yang digunakan adalah:

1) Customer Retention (CR) atau Retensi pelanggan

(54)

CR = X 100%

2) Customer Acquisition (CA) atau akuisisi pelanggan

Akuisisi pelanggan digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan koperasi dalam menarik anggota baru. Rumus yang digunakan untuk mencari akuisisi anggota adalah:

CA = X 100%

3) Kepuasan Pelanggan

Untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan, maka dilakukan survei kepuasan pelanggan dengan membagikan kuesioner kepada anggota koperasi. Kuesioner kepuasan pelanggan didasarkan pada atribut harga, mutu, dan waktu. Hasil dari kuesioner kemudian dianalisis dengan menggunakan:

a) Analisis Multiatribute Attitude Model (MAM):

Analisis Multiatribute Attitude Model (MAM) dirumuskan sebagai berikut (Engel, 1994: 353)

Ab =

Keterangan:

Ab = sikap pelanggan secara keseluruhan terhadap obyek Wi = bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap

atribut i

(55)

Rumus diatas dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:

(a) Menentukan Wi dengan rumus:

Wi = X 100%

Perolehan bobot masing-masing atribut sebagai berikut:

Nomor Urut Nilai Bobot (Wi) sebelumnya diberi nilai lebih tinggi dari urutan berikutnya sebanyak n.

(c) Menentukan skala sikap dari kuesioner dalam bentuk skor dengan 1 sampai dengan 5, urutannya sebagai berikut:

No Jawaban Skor 5 Sangat Tidak Puas dan Sangat Tidak

Berharap

1

(d) Nilai ideal dan belief dihitung menggunakan rumus:

(56)

nilai belief = skor x absolut responden belief masing-masing alternatif jawaban

Kemudian mencari nilai belief rata dan nilai ideal rata-rata:

Nilai ideal rata-rata =

Nilai belief rata-rata =

(e) Memasukkan data di dalam tabel kemudian memasukkan ke dalam skala Likert (Sugiyono, 1998). (sikap – 1) x 100 = X, sehingga diterapkan di dalam penelitian diperoleh (5-1) x 100 = 400 artinya skor/bobot tertinggi yaitu 5 dikurangi dengan skor/bobot terendah yaitu 1.

SP P RR TP STP

0 80 160 240 320 400 Keterangan:

0-80 = Sangat Puas 80-160 = Puas

160-240 = Ragu-Ragu 240-320 = Tidak Puas

320-400 = Sangat Tidak Puas

(57)

relatif tidak baik/negatif, hal ini dapat dikatakan bahwa pelanggan merasa tidak puas terhadap produk dan layanan jasa yang diberikan oleh koperasi.

b) Analisis Prioritas Kepentingan

Analisis ini digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang paling menentukan sikap anggota dalam menggunakan jasa yang diberikan oleh koperasi. Dalam kuesioner, jawaban responden diberi peringkat sebagai berikut:

Peringkat Bobot

1 3

2 2

3 1

Jawaban responden dari setiap atribut dikalikan dengan bobot yang diberikan dari setiap atribut, kemudian dijumlahkan. Hasil dari perkalian setiap atribut menentukan ukuran-ukuran kepentingan. Hasil yang paling banyak merupakan atribut yang menjadi prioritas utama dalam menggunakan suatu jasa.

c. Perspektif Proses Bisnis Internal

(58)

wawancara dengan pengurus koperasi mengenai keadaan koperasi yang berkaitan dengan perspektif internal bisnis.

d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Dalam penelitian ini, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran diukur dengan cara membagikan kuesioner kepuasan karyawan dan pengurus koperasi serta mengukur retensi karyawan.

1) Kepuasan Pengurus dan Karyawan

Untuk mengukur kepuasan pengurus dan karyawan dibagikan kuesioner kepada pengurus dan karyawan. Kuesioner yang akan dibagikan kepada karyawan berdasarkan pada atribut: komunikasi, penghargaan, serta dukungan. Sedangkan kuesioner untuk pengurus berdasarkan pada atribut: kemampuan karyawan, kemampuan sistem informasi dan motivasi, pemberian dan pembatasan wewenang. Hasil dari kuesioner tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan: a) Analisis Multiatribute Attitude Model (MAM):

Analisis Multiatribute Attitude Model (MAM) dirumuskan sebagai berikut (Engel, 1994: 353)

Ab =

Keterangan:

Ab = sikap pelanggan secara keseluruhan terhadap obyek Wi = bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap

atribut i

(59)

Rumus diatas dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:

(1) Menentukan Wi dengan rumus:

Wi = X 100%

Perolehan bobot masing-masing atribut sebagai berikut:

Nomor Urut Nilai Bobot (Wi) sebelumnya diberi nilai lebih tinggi dari urutan berikutnya sebanyak n.

(3) Menentukan skala sikap dari kuesioner dalam bentuk skor dengan 1 sampai dengan 5, urutannya sebagai berikut:

No Jawaban Skor Sikap

1 Sangat Puas dan Sangat Berharap 5

2 Puas dan Berharap 4

3 Ragu-Ragu 3

4 Tidak Puas dan Tidak Berharap 2 5 Sangat Tidak Puas dan Sangat Tidak

Berharap

1

(4) Nilai ideal dan belief dihitung menggunakan rumus:

nilai ideal = skor x absolut responden ideal masing-masing alternatif jawaban

(60)

Kemudian mencari nilai belief rata dan nilai ideal rata-rata:

Nilai ideal rata-rata =

Nilai belief rata-rata =

(5) Memasukkan data di dalam tabel kemudian memasukkan ke dalam skala Likert (Sugiyono, 1998). (sikap – 1) x 100 = X, sehingga diterapkan di dalam penelitian diperoleh (5-1) x 100 = 400 artinya skor/bobot tertinggi yaitu 5 dikurangi dengan skor/bobot terendah yaitu 1.

SP P RR TP STP

0 80 160 240 320 400 Keterangan:

0-80 = Sangat Puas 80-160 = Puas

160-240 = Ragu-Ragu 240-320 = Tidak Puas

320-400 = Sangat Tidak Puas

(61)

tidak puas terhadap produk dan layanan jasa yang diberikan oleh koperasi.

b) Analisis Prioritas Kepentingan

Analisis ini digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang paling menentukan sikap anggota dalam menggunakan jasa yang diberikan oleh koperasi. Dalam kuesioner, jawaban responden diberi peringkat sebagai berikut:

Peringkat Bobot

1 3

2 2

3 1

Jawaban responden dari setiap atribut dikalikan dengan bobot yang diberikan dari setiap atribut, kemudian dijumlahkan. Hasil dari perkalian setiap atribut menentukan ukuran-ukuran kepentingan. Hasil yang paling banyak merupakan atribut yang menjadi prioritas utama dalam menggunakan suatu jasa.

2) Retensi Karyawan

Retensi karyawan digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam mempertahankan karyawannya. Retensi karyawan dapat dihitung dengan jumlah keluar dan masuknya karyawan. semakin lama karyawan bekerja, maka semakin tinggi retensinya. 3. Menentukan baik dan buruknya kinerja yang dimiliki KPRI UNISRI

(62)

masing-masing perspektif. Standar untuk melihat baik dan buruknya kinerja KPRI UNISRI adalah dengan menentukan kriteria pada masing-masing perspektif. Kriteria tersebut kemudian dibandingkan dengan keadaan koperasi yang sebenarnya. Jika keadaan koperasi sesuai dengan kriteria yang ada pada Balanced Scorecard, maka perspektif tersebut dikatakan baik. Sebaliknya, apabila keadaan koperasi tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan maka perspektif tersebut dikatakan buruk atau tidak baik. Kriteria baik dan buruknya masing-masing perspektif dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Hasil Penilaian KPRI UNISRI

(63)
(64)

4. Menilai kinerja KPRI UNISRI secara keseluruhan berdasarkan masing-masing perspektif Balanced Scorecard.

Untuk mengetahui kriteria baik dan buruk kinerja koperasi secara keseluruhan digunakan penilaian yang dikembangkan oleh Carolina (2011) sebagai berikut:

(65)

44

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya KPRI UNISRI

Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Slamet Riyadi atau yang sering disebut dengan KPRI UNISIRI adalah koperasi yang berada di lingkungan Universitas Slamet Riyadi. KPRI UNISRI berdiri sejak tahun 1980 dan telah berbadan hukum dengan No.11731/BH/VI/1991 pada tanggal 30 Oktober 1991. Letak KPRI UNISIRI berada di Jalan Sumpah Pemuda No.18, Joglo, Kadipiro, Surakarta. Berdirinya KPRI UNISRI ini dipelopori oleh Bapak Hendro Harjono, Bapak Sutarno, dan Ibu Sumarsih. KPRI UNISRI beranggotakan dosen dan karyawan di Universitas Slamet Riyadi Surakarta.

Pada awalnya KPRI UNISRI hanya memiliki satu unit usaha yaitu simpan pinjam. Saat ini KPRI UNISRI telah berkembang dan memiliki beberapa unit usaha, yaitu: simpan pinjam, fotocopy, toko, PPOB (Payment

Point Online Bank), kantin, wisma, dan kerja sama dengan pihak ke III.

(66)

B. VISI, MISI, dan NILAI-NILAI KPRI UNISRI

1. VISI

Terwujudnya koperasi yang sehat, tangguh, dan mandiri yang mampu mensejahterakan anggota.

2. MISI

a. Memberikan layanan optimal kepada seluruh anggota. b. Memperluas pemenuhan kebutuhan anggota dan masyarakat.

c. Meningkatkan kepercayaan anggota dan civitas akademika kepada koperasi.

d. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.

e. Menjadi acuan tata kelola koperasi yang baik sesuai jati diri koperasi. 3. NILAI-NILAI

Nilai-nilai positif yang terdapat dalam KPRI UNISRI antara lain: a. Kebersamaan.

b. Keadilan. c. Kerja keras. d. Keutuhan. e. Kreatif. f. Kemandirian.

C. Struktur Organisasi KPRI UNISRI

(67)

mempermudah untuk melaksanakan tanggungjawab serta tugas yang dimiliki. Susunan organisasi dari KPRI UNISRI secara garis besar adalah sebagai berikut:

1. Rapat Anggota Tahunan 2. Pengawas

a. Ketua b. Sekretaris c. Anggota 3. Pengurus

a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara I d. Bendahara II e. Pembantu Umum 4. Staf Koperasi

Gambar 3: Struktur Organisasi KPRI UNISRI

Sumber: KPRI UNISRI Rapat Anggota

Tahunan

Pengurus Pengawas

(68)

D. Susunan dan Pembagian Tugas Pengurus dan Karyawan

1. Pengurus

a. Ketua : Bambang Widarno, SE, MM.

1) Sebagai koordinator dan penanggung jawab seluruh kegiatan Koperasi UNISRI

2) Mewakili koperasi ke dalam maupun keluar daerah kerja Koperasi UNISRI

3) Mengesahkan penerimaan dan pengeluaran dana koperasi 4) Mengesahkan realisasi kredit bersama bendahara

5) Mengelola pembukuan baik Simpan Pinjam maupun non-Simpan Pinjam

b. Sekretaris : Suntoro Wardoyo, S.Psi

1) Menyelenggarakan kegiatan rapat-rapat dan kerumahtanggaan koperasi.

2) Mengatur dan mengelola tata usaha dan administrasi koperasi. 3) Membuat konsep-konsep surat koperasi, surat perjanjian dan

lain-lain.

4) Mencatat setiap kegiatan rapat kerja.

5) Mengkoordinir pengelolaan Wisma Koperasi. c. Bendahara I : Widodo, SE

1) Bertanggungjawab atas keabsahan semua potongan, simpanan, dan angsuran pinjaman.

(69)

3) Menerbitkan dan memeriksa semua buku, catatan dan lampiran administrasi keuangan bersama Bendahara II dan staf

4) Mewakili koperasi mengikuti pengadaaan barang di tingkat universitas.

5) Menangani kerjasama usaha Koperasi. d. Bendahara II : Ida Nur Aini

1) Menerima dan menyimpan pemasukan uamg kas koperasi sesuai ketentuan.

2) Membayar semua pengeluaran uang koperasi setelah ada pengesahan yang berwenang sesuai ketentuan.

3) Menyelenggarakan kerumahtanggaan koperasi.

4) Menertibkan semua buku, catatan dan lampiran administrasi keuangan bersama Bendahara I dan karyawan

e. Pembantu Umum : Joko Hartono, S.Pd

1) Menangani bidang legal, seperti: Peraturan khusus, SK, Perjanjian Kredit, dan lain-lain.

2) Menangani unit usaha toko, fotocopy, dan PPOB bersama staf 3) Menangani bidang Sumber Daya Manusia.

2. Karyawan

a. Sugeng Priyadi, SE (Koordinator)

(70)

3) Membantu Bendahara II menerima pembayaran dan mengeluarkan uang sesuai ketentuan.

4) Menangani Wisma Koperasi.

5) Koordinator pengadaan/pembangunan sarana dan prasarana b. Widi Widayat

1) Operator software simpan pinjam dan akuntansi. 2) Membantu melayani anggota pada unit simpan-pinjam. 3) Menyiapkan buku kas harian (back up).

4) Menangani pembukuan jasa usaha anggota. 5) Menghitung jasa simpanan anggota.

6) Menangani administrasi wisma koperasi. c. Asnawi

1) Penanggungjawab unit usaha servis komputer. 2) Membantu unit usaha fotocopy pada siang hari 3) Operator PPOB saat siang hari

4) Menyiapkan laporan toko, fotocopy, dan PPOB/Pulsa elektrik d. Sri Rahayu

1) Menangani unit usaha dan administrasi toko.

2) Menangani unit usaha dan administrasi fotocopy, operator PPOB pada pagi hari.

e. Handayani

(71)

3) Menangani wisma koperasi f. Murtiningsih

1) Menangani unit usaha penjualan pulsa elektrik pada pagi hari 2) Membantu unit usaha fotocopy dan toko pada pagi hari. g. Miyartiningsih

1) Menangani unit usaha penjualan pulsa elektrik saat siang hari. 2) Membantu unit usaha fotocopy dan toko saat siang hari. 3) Administrasi penjualan pulsa elektrik.

E. Bidang Usaha KPRI UNISRI

1. Simpan Pinjam

KPRI UNISRI menyediakan usaha simpan pinjam bagi anggotanya. Jenis simpanan yang disediakan KPRI UNISRI yaitu: simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan manasuka, simpanan pendidikan, simpanan wisata, dan lain-lain. Jenis pinjaman KPRI UNISRI terdiri dari: pinjaman khusus, pinjaman reguler, pinjaman barang, pinjaman kendaraan, dan lain-lain.

2. Pertokoan dan kantin

(72)

3. Fotocopy

Bidang usaha lain yang dimiliki KPRI UNISRI adalah fotocopy. KPRI UNISRI melayani jasa fotocopy bagi mahasiswa Universitas Slamet Riyadi. Bidang usaha fotocopy ini juga melayani penjilidan biasa.

4. Pulsa Elektrik dan PPOB (Payment Point Online Bank)

KPRI UNISRI juga melayani penjualan pulsa elektrik dan pembayaran rekening listrik, telepon, dan PDAM. KPRI UNISRI melayani penjualan pulsa elektrik semua operator, seperti: Telkomsel, Indosat, XL, Smart, Flexi, dan lain-lain.

5. Wisma Koperasi

Wisma Koperasi UNISRI terletak di belakang kampus UNISRI. Wisma ini berdiri di atas tanah seluas 330 m2, bentuk bangunan minimalis, dan terdiri dari dua lantai dengan 30 kamar. Fasilitas lengkap, tempat tidur, almari, kamar mandi dalam, tempat parkir luas. Wisma ini disediakan bagi mahasiswi Universitas Slamet Riyadi.

F. Jenis Simpanan

KPRI UNISRI menyediakan berbagai jenis simpanan bagi anggotanya, antara lain:

1. Simpanan Pokok

(73)

setiap anggota yang baru masuk. Simpanan pokok tidak dapat diambil selama masih menjadi anggota koperasi, kecuali apabila anggota tersebut mengundurkan diri.

2. Simpanan Wajib

Simpanan wajib merupakan simpanan yang wajib dibayarkan oleh anggota setiap bulannya. Balas jasa simpanan per tahun adalah 7,2%. Besarnya simpanan wajib yang dibayarkan oleh anggota terbagi menjadi 3 kelompok bagian:

a. kelompok 1 sebesar Rp 30.000,00 b. kelompok 2 sebesar Rp 45.000,00 c. kelompok 3 sebesar Rp 70.000,00 3. Simpanan Manasuka

Simpanan manasuka memiliki karakteristik setoran minimal sebesar Rp 20.000,00 dan balas jasa per tahun sebesar 7,2%.

4. Simpanan Hari Raya

Simpanan Hari Raya merupakan simpanan yang digunakan untuk mempersiapkan kebutuhan hari raya. Setoran minimal Simpanan Hari Raya adalah sebesar Rp 20.000,00 dengan balas jasa per tahun 6%.

5. Simpanan Pendidikan

(74)

6. Simpanan Wisata

Simpanan wisata mempunyai karakteristik setoran minimal sebesar Rp 50.000,00 dan balas jasa simpanan sebesar 8,4% per tahun. Jenis simpanan ini kurang diminati oleh anggota.

7. Simpanan Wajib Pinjaman

Setoran minimal dari simpanan wajib pinjaman adalah sebesar 1% dari nilai pinjaman dengan balas jasa per tahun sebesar 7,2%. Tidak semua anggota yang melakukan simpanan ini, hanya anggota yang pernah melakukan peminjaman saja yang dapat melakukan simpanan ini.

8. Simpanan Qurban

Simpanan Qurban memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Setoran minimal sebesar Rp 50.000,00

b. Balasa jasa simpanan per tahun 8,4% 9. Simpanan Berjangka

Simpanan berjangka dibagi menjadi 3 yaitu:

a. jangka waktu 3 bulan dengan setoran minimal Rp 2.000.000,00 dan balas jasa simpanan 7,2% per tahun

b. jangka waktu 6 bulan dengan setoran minimal Rp 3.000.000,00 dan balas jasa simpanan 8,4% per tahun

(75)

10. Simpanan Haji

Karakteristik dari simpanan haji yaitu: setoran minimal sebesar Rp 100.000,00 dan balas jasa simpanan sebesar 9,6% per tahun. Seperti simpanan wisata, simpanan haji kurang begitu diminati oleh anggota.

G. Kebijakan dan Jenis Pinjaman

1. Kebijakan yang diambil oleh KPRI UNISRI seputar pemberian pinjaman adalah:

a. Jangka waktu pinjaman maksimal 60 bulan atau 5 tahun dengan pertimbangan Pengurus terdapat anggota tertentu yang melebihi 6 bulan.

b. Jasa penutupan pinjaman dihitung: 5% x sisa pokok pinjaman

2. Berbagai jenis pinjaman yang ditawarkan oleh KPRI UNISRI kepada anggotanya yaitu:

a. Pinjaman Reguler

Pinjaman reguler bersifat tanpa jaminan dengan tarif jasa pinjaman per tahun sebesar 12%. Angsuran pinjaman dibayarkan dengan sistim potong gaji bagi anggota yang melakukan pinjman. b. Pinjaman Khusus

(76)

c. Pinjaman Khusus Plus

Tarif jasa pinjaman yang dikenakan pada pinjaman khusus plus adalah sebesar 18% per tahun. Pinjaman ini menggunakan jaminan dan sistim pembayarannya dapat diangsur.

d. Pinjaman Hari Raya

Plafon pinjaman dari pinjaman hari raya adalah maksimal Rp 500.000,00 dengan jasa pinjaman 12% per tahun, pinjaman ini tanpa jaminan.

e. Pinjaman Pendidikan

Pinjaman pendidikan dalam KPRI UNISRI tidak berlaku untuk jenjang pendidikan S2 dan S3. Jasa pinjaman ini sebesar 12% per tahun. Jaminan dalam pinjaman ini didasarkan pada gaji. Apabila pinjaman < gaji maka tanpa jaminan, namun jika pinjaman > gaji maka dengan jaminan.

f. Pinjaman Sosial

Pinjaman sosial adalah pinjaman berupa uang untuk membiayai keperluan tertentu tanpa dipungut biaya apapun. Jasa pinjaman sebesar 12% per tahun, pinjaman yang diberikan maksimal Rp 2.000.000,00 dan tanpa jaminan.

g. Pinjaman Kendaraan

(77)

besar pinjaman yang diberikan sesuai dengan harga kendaraan. Ada atau tidaknya jaminan tergantung pada besar nominal pinjaman.

h. Pinjaman Barang

Gambar

Gambar 2: Perspektif Proses Bisnis Internal
Tabel 3.1 Hasil Penilaian KPRI UNISRI
Tabel 3.1 Hasil Penilaian KPRI UNISRI (Lanjutan)
Gambar 3: Struktur Organisasi KPRI UNISRI
+7

Referensi

Dokumen terkait

Judul : MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta) Dengan ini kami menilai tesis tersebut

penelitian dengan menganalisis pengukuran kinerja metode balanced scorecard dengan metode standar pengukuran jasa pelayanan kesehatan yang selama ini digunakan oleh

Moewardi Surakarta, apakah menunjukkan baik atau buruk pada tahun 2004-2006 apabila dinilai dengan menngunakan konsep pengukuran kinerja balanced scorecard yang meliputi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dari KBPR Bank Pasar PATMA Klaten jika diukur dengan menggunakan metode balanced scorecard. Jenis

Balanced Scorecard, metode penelitian pengukuran kinerja dengan menggunakan pendekatan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif konsumen, perspektif

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dari KBPR Bank Pasar PATMA Klaten jika diukur dengan menggunakan metode balanced scorecard. Jenis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kinerja di Puskesmas Arjuno Kota Malang apabila di ukur dengan metode Balanced Scorecard menggunakan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja Rumah Sakit Royal Surabaya dengan menggunakan metode Balanced Scorecard merupakan metode pengukuran yang