• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard studi kasus di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard studi kasus di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

Studi Kasus di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah SatuSyarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Alfa Ray Cahyaningrum NIM:102114052

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

Studi Kasus di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah SatuSyarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Alfa Ray Cahyaningrum NIM:102114052

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO

“ Balas Dendam yang terbaik adalah ketika kita meraih sebuah kesuksesan “

“ Malas adalah musuh terbesar yang ada dalam diri, ingatlah akan seseorang yang membuatmu bersemangat ketika rasa malas itu mulai menghampiri “

“ Janganlah hanya melihat ke bawah saja atau ke atas saja tetapi lihatlah kedua – duanya jika ingin hidup sukses “

“ DEUS PROVIDEBIT ( TUHAN AKAN MENYELENGGARAKAN)”

Karya Tulis ini ku persembahakan kepada: Tuhan Yesus dan Bunda Maria

(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN

METODE BALANCED SCORECARD

Studi Kasus di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten Jalan Andalas No. 3 Semangkak, Klaten Tengah, Klaten

Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 15 Desember 2014 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah – olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah – olah hasil pemikiran saya sendiri, maka gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh Universitas Sanata Dharma batal saya terima.

Yogyakarta, 30 Januari 2015

Yang membuat pernyataan

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Alfa Ray Cahyaningrum

NIM : 102114052

Fakultas : Ekonomi

Prodi : Akuntansi

Demi pengembangan ilmu akademik dan pengetahuan, saya memberikan

kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

“ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN

METODE BALANCED SCORECARD, studi kasus di KBPR Bank Pasar PATMA

Klaten.“

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang

saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 30 Januari 2015 Yang membuat pernyataan

Alfa Ray Cahyaningrum

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Kuasa karena, atas limpahan berkat kasih dan karuniaNya penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Pengukuran Kinerja

Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard“ dengan lancar dan sesuai

harapan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis juga mendapatkan bimbingan, arahan

dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma,M.Sc.,Ph.D Selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku dekan Fakultas Ekonomi.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si.,Akt,QIA selaku Ketua Program Studi

Akuntansi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menimba ilmu di jurusan Akuntansi hingga selesai.

4. Bapak Antonius Diksa Kuntara, S.E.,M.F.A,QIA selaku dosen MPT dan

dosen pembimbing penulis yang selalu memberikan masukan serta arahan

kepada penulis dalam penulisan skripsi hingga terselesainya skripsi ini.

5. Bapak Ir.Drs. Hansiadi Yuli H.,M.Si.,Ak.,QIA dan Ibu Lisia Apriani,

(9)

viii

6. Bapak F. Suparmadi selaku direktur KBPR Bank Pasar PATMA dan

seluruh karyawan KBPR Bank Pasar PATMA yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di tempat ini.

7. Nasabah – nasabah KBPR Bank Pasar PATMA yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner – kuesioner dari penulis, untuk kelancaran skripsi ini.

8. Kedua orang tua ku, Bapak Al. Sukrisna dan Ibu Th. Agnes Suyatmi.

Kedua adikku Bondan dan Ranyo yang selalu memberikan semangat

9. Teristimewa untuk seseorang yang sangat spesial dalam hidup ku Klaudius

Sel Rondos, bersyukur atas pelajaran hidup dan cinta yang telah kamu

bagikan dan kamu ajarkan untuk ku, sudah memberikan aku semangat dan

motivasi untuk terus berjalan menggapai semua impian, juga untuk cinta

yang pernah tumbuh dan untuk waktu yang telah kamu berikan.

10.Sahabat ku tercinta Angela Elsy Not, untuk segala dukungan yang Ecik

beri untuk ku,sudah mau jadi sahabat ku dari kecil hingga sekarang, terima

kasih sudah memberikan aku arti akan sebuah persahabatan sejati, meski

kini jarak memisahkan kita tapi persahabatan itu tidak akan pernah

terpisah walau oleh jarak sekalipun.

11.Mas Y. Dhanang, Mbak Nindya dan Om Jendra yang sudah membantu

(10)

ix

12.Sahabat – sahabat ku yang lain Niken, Opi, Tere, Pipit, Aurel, Mbah Gethek terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini,

semoga persahabatan kita juga tidak akan pernah berakhir.

13.Teman – teman akuntansi angkatan 2010 dan teman – teman sekelas MPT untuk kebersamaan yang terjadi selama kuliah ini, semoga persaudaraan

ini tetap terjalin.

14.Mas Ignatius Yulianto dan Mbak Vero yang selalu memberikan semangat

dan dukungan kepada penulis.

15.Semua keluarga besar kakek FX. Sodik Pramono dan nenek (Alm.) M.M.

Waginem Manto Suharjo.

16.Keluarga di Labuan Bajo, atas semuanya untuk dukungan dan semangat

yang diberikan kepada penulis terutama mama Mely, bapa Blas, Kakak

Indak, Kakak Rikar, mama dan bapa ani, Kakak Adel, kakak Obet, Kakak

Yolan, Bude Lis dan semuanya saja.

17.Keluarga besar OMK St. Yosep dan OMK St.Petrus Cabakan yang selalu

(11)

x

18.Teman – teman ku waktu di Labuan Bajo, Lit, Asri, Diana, Fely, Ret, Reta, Tomi, Ando dan semuanya yang tak bisa penulis sebutkan satu per

satu, terima kasih untuk dukungan dan doa yang telah diberikan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

19.Semua pihak yang tak bisa penulis tuliskan satu per satu

Dalam penulisan skripsi ini penulis sadar bahwa penulisan skripsi ini masih

banyak kekurangan – kekurangan yang ada dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

baiknya skripsi ini. Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini berguna

dan bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 30 Januari 2015

(12)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… ii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.……….. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS………..…… v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ………... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR………. vii

HALAMAN DAFTAR ISI……… xi

HALAMAN DAFTAR TABEL……… xiv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR……… xv

HALAMAN LAMPIRAN………. xvi HALAMAN ABSTRAK………... xvii

HALAMAN ABSTRACT………. xviii

BAB I PENDAHULUAN………. 1

A. Latar Belakang Masalah……….. 1

B. Rumusan Masalah……….…... 4

C. Tujuan Penelitian………. 4

D. Manfaat Penelitian………... 5

E. Sistematika Penulisan……….. 6

BAB II LANDASAN TEORI……….… 8

A. Pengertian Kinerja……….…. 8

B. Pengukuran Kinerja……….. 9

C. Pengertian Balanced Scorecard……….. 13

D. Perspektif dalam Balanced Scorecard……… 16

E. Pengertian Bank……….. 23

(13)

xii

G. Fungsi Bank……… 24

H. Penelitian Terdahulu………... 26

BAB III METODE PENELITIAN……….…….…… 30

A. Jenis Penelitian……….. 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian……… 30

C. Populasi dan Sampel……….. 30

D. Jenis Data……… 31

E. Sumber Data……… 31

F. Metode Pengumpulan Data.……… 32

G. Data Penelitian…………...………. 34

H. Pengujian Kualitas Data……….. 40

I. Pengujian Instrumen Penelitian………... 41

J. Tolok Ukur Pengukuran Kinerja Perbankan……… 43

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN……….……. 44

A. Sejarah KBPR Bank Pasar Patma Klaten………... 44

B. Lokasi KBPR Bank Pasar PATMA Klaten..………….. 46

C. Visi dan Misi KBPR Bank Pasar PATMA Klaten……. 46

D. Pegawai KBPR Bank Pasar PATMA Klaten…………. 47

E. Tujuan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten………….... 48

F. Struktur Organisasi………. 49

G. Uraian Tugas dan Wewenang………. 50

H. Kebijakan dan Prosedur Kepegawaian KBPR Bank Pasar PATMA Klaten………... 58

I. Asuransi Tenaga Kerja, Perlindungan Kerja, Jaminan Sosial dan Kesejahteraan Karyawan……….… 59

J. Kegiatan Operasional KBPR Bank Pasar PATMA Klaten……….…… 61

(14)

xiii

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN…………..…… 63

A. Deskripsi Data………...…. 63

B. Analisis Data……….. 64

C. Pembahasan……… 82

BAB VI PENUTUP………. 88

A. Kesimpulan………. 88

B. Keterbatasan……… 88

C. Saran……… 89

DAFTAR PUSTAKA………... 90

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1. Tabel 4.1. Keuangan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten…………. 62

2. Tabel 5.1. Perhitungan Rasio LDR……… 65

3. Tabel 5.2. Perhitungan Rasio ROA……… 66

4. Tabel 5.3. Perhitungan Rasio BOPO………. 67

5. Tabel 5.4. Perhitungan Rasio ROE………. 68

6. Tabel 5.5. Perhitungan Rasio CR……… 69

7. Tabel 5.6. Perhitungan Retensi Pelanggan……….…… 70

8. Tabel 5.7. Perhitungan Akuisisi Pelanggan……… 71

9. Tabel 5.8. Uji Validitas……….. 75

10.Tabel 5.9. Uji Reliabilitas……….…….….. 75

11.Tabel 5.10. Proses Operasi Pelayanan ( AETR )……… 76

12.Tabel 5.11. Kinerja Pelayanan……….………... 77

13.Tabel 5.12. Perhitungan Kesetiaan Karyawan……… 79

14.Tabel 5.13. Perhitungan Produktivitas Karyawan………. 80

15.Tabel 5.14. Perhitungan Kepuasan Karyawan……… 81

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar 2.1. BSC Menerjemahkan Visi dan Misi Strategi………... 15

2. Gambar 2.2. Perspektif Pelanggan……… 19

3. Gambar 2.3. Perspektif Proses Bisnis Internal……….. 22

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lampiran I. Kuesioner Karyawan dan Pelanggan……… 93

2. Lampiran II. Neraca dan Laba Rugi………. 102

3. Lampiran III. Rekap Skor Kepuasan Kerja Karyawan……….. 126

4. Lampiran IV. Rekap Skor Kepuasan Pelanggan……… 128

(18)

xvii

ABSTRAK

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

(Studi Kasus di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten)

Alfa Ray Cahyaningrum NIM: 102114052 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2014

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dari KBPR Bank Pasar PATMA Klaten jika diukur dengan menggunakan metode balanced scorecard. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner. Pengujian kualitas data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan statistik deskriptif.

(19)

xviii

ABSTRACT

THE PERFORMANCE MEASUREMENT ANALYSIS USING THE BALANCED SCORECARD METHOD

(A Case Study at KBPR Bank Pasar PATMA Klaten)

Alfa Ray Cahyaningrum NIM: 102114052 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2014

The purpose of this study was to determine the performance of KBPR Bank Pasar PATMA Klaten measured using the balanced scorecard method. Type of research is a case study. The techniques of data gathering were done by interviews, observation, documentation, and questionnaires. The quality of data was tested using validity, reliability, and descriptive statistics.

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan dunia yang semakin maju ini, perkembangan

dalam dunia bisnis pun semakin berkembang pesat. Persaingan – persaingan yang ketat dan kompetitif dalam dunia bisnis menuntut bank – bank maupun koperasi – koperasi di Indonesia ini untuk mampu bertahan. Tidak hanya tuntutan dunia bisnis, orang – orang zaman sekarang juga mulai memikirkan masa depannya untuk menabung. Kesadaran orang

untuk menabung pada zaman sekarang ini sudah tinggi sehingga bank – bank dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi

pelanggannya atau bagi para nasabahnya.

Persaingan yang ketat juga dialami oleh bank – bank yang ada untuk mendapatkan nasabah yang banyak. Bank – bank ini menginginkan nasabah yang banyak dan juga memberi rasa percaya kepada para

nasabahnya. Dalam hal ini bank dituntut untuk memberikan kinerja yang

bagus, oleh karena itu diperlukan adanya suatu penilaian untuk

pengukuran kinerja. Pada awalnya kinerja suatu organisasi hanya

dilakukan dengan pendekatan tradisional saja yaitu diukur dengan

menggunakan aspek keuangan atau finansialnya saja. Seiring

perkembangan zaman, aspek keuangan saja tidak cukup untuk mengukur

(21)

yang ada dan proses pertumbuhan dan pembelajaran juga menjadi penentu

baik tidaknya kinerja organisasi tersebut.

Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, visidanmisi organisasi yang tertuang dalam

perencanaan strategi suatu organisasi. Kinerja sering digunakan untuk

menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu atau kelompok.

Kinerja bisa diketahui jika individu atau kelompok tersebut mempunyai

atau memiliki kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, sedangkan

pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

organisasi bisnis. Didalam sistem pengendalian manajemen pada suatu

organisasi bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan

pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil–hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing – masingpusat pertanggungjawaban yang dibandingkan dengan tolok ukur yang telah ditetapkan (Widayanto,1993).

Pengukuran kinerja merupakan faktor yang penting bagi kemajuan sebuah

organisasi, dengan adanya pengukuran kinerja kita dapat mengetahui

kinerja organisasi tersebut, apakah pelayanan dalam organisasi tersebut

sudah baik dan efektif atau belum. Jadipengukuran kinerja adalah suatu

metode atau alat yang digunakan untuk mencatat dan menilai pencapaian

pelaksanaan kegiatan berdasarkan tujuan, sasaran, dan strategi sehingga

dapat diketahui kemajuan organisasi serta meningkatkan kualitas

(22)

Dalam pengukuran kinerja tradisional, yang ditekankan hanya pada aspek

keuangannya saja, namun aspek keuangan saja tidak cukup untuk

mengukurkinerja organisasi.

Oleh karena itu, Kaplan dan Norton merancang suatu sistem

pengukuran kinerja yang lebih komprehensif yang disebut dengan

balanced scorecard. Istilah balanced scorecard sendiri terdiri dari dua

kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor). Kata

balanced (berimbang) diartikan dengan kinerja yang diukur secara

seimbang dari dua sisi yaitu sisi keuangan dan non keuangan, mencakup

jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan bagian internal dan

eksternal, sedangkan pengertian kartu skor adalah suatu kartu yang

digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja, baik untuk kondisi sekarang

maupun untuk perencanaan dimasa yang akan datang. Sehingga dari

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa balanced scorecard adalah

suatu metode pengukuran kinerja yang tidak hanya mencerminkan pada

kinerja keuangan saja, tetapi juga kinerja non keuangan. Kinerja non

keuangan ini sangat memiliki pengaruh yang besar dalam mengevaluasi

kinerja organisasi.

Dalam balanced scorecard ada empat perspektif yang digunakan

dalam pengukuran kinerja organisasi, dimana keempat perspektif ini

dibagi menjadi dua yaitu aspek keuangan dan non keuangan. Keempat

perspektif itu adalah perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

(23)

Dalam penelitian yang akan dilakukan di KBPR Bank Pasar

PATMA Klaten, pengukuran kinerja akan dilakukan dengan menggunakan

metode balanced scorecard, dimana pengukuran kinerja ini tidak hanya

ditekankan pada aspek keuangan tetapi juga menekankan pada aspek non

keuangannya juga.

KBPR Bank Pasar PATMA merupakan sebuah bank swasta yang

bergerak dalam bidang pemberian kredit dan juga menarik dana dari

masyarakat (menabung). Maka dari itu, karena kebanyakan nasabahnya

adalah masyarakat luas maka KBPR Bank Pasar PATMA juga harus

memberikan pelayanan yang baik kepada para karyawan dan nasabahnya

agar para nasabah serta karyawan tidak lari kepada bank – bank lain karena sudah merasa puas dengan layanan yang ada.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “bagaimana kinerja di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten jika diukur menggunakan

balanced scorecard?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja KBPR Bank

(24)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Penelitian ini sangat bermanfaat untuk peneliti saat peneliti sudah

terjun dalam dunia kerja, karena wawasan peneliti menjadi bertambah

sehingga saat memasuki dunia kerja, peneliti bisa membuat keputusan

– keputusan yang positif agar perusahaan atau organisasi yang akan

ditempati oleh peneliti bisa maju dan bertahan.

2. Bagi KBPR Bank Pasar PATMA

Penelitian ini sangat bermanfaat karena dengan adanya analisis kinerja

menggunakan balanced scorecard, KBPR Bank Pasar PATMA

menjadi tahu seberapa besar tingkat kualitas pelayanan dan kinerja

yang ada pada KBPR Bank Pasar PATMA untuk pelayanan publik,

sehingga jika KBPR Bank Pasar PATMA tersebut belum sesuai

standar maka KBPR Bank Pasar PATMA bisa segera meningkatkan

atau memperbaiki kinerja KBPR Bank Pasar PATMA tersebut agar

pelanggan dan karyawan merasa puas dan KBPR Bank Pasar PATMA

bisa memberikan yang terbaik.

3. Bagi Masyarakat

Dengan adanya analisis kinerja pada KBPR Bank Pasar PATMA,

masyarakat merasa bahwa pelayanan yang dilakukan oleh KBPR

Bank Pasar PATMA dapat memenuhi standar pelayanan yang baik

dan berkualitas, sehinggamasyarakat merasakan bahwa pelayanan

(25)

masyarakat merasakan kepuasan atas pelayanan yang dilakukan oleh

KBPR Bank Pasar PATMA.

4. Bagi Akademik

Penelitian ini sangat berguna dan bermanfaat bagi akademik

karena,bisa menambah wawasan tentang pelayanan dan kinerja dari

suatu organisasi dengan menggunakan metode balanced scorecard.

E. Sistematika Penulisan

Pada bagian sistematika penulisan ini diuraikan urut – urutanpenulisan sebagai berikut:

Bab I: Bab ini akan menjelaskan tentang pendahuluan yang

meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, dan manfaat penelitian

Bab II: Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori

yang memuat teori – teori yang berhubungan dan yang mendasari dalam penulisan skripsi ini, teori tersebut

meliputi pengertian kinerja, pengukuran kinerja, elemen

pokok pengukuran kinerja, aspek pengukuran kinerja sektor

publik, pengertian balanced scorecard, perspektif dalam

balanced scorecard, pengertian bank, jenis bank, dan fungsi

bank serta membahas tentang penelitian terdahulu.

Bab III: Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode – metode dalam penelitian yaitu tentang jenis penelitian, waktu dan

(26)

data, metode pengumpulan data dan variabel yang

digunakan, data penelitian, pengujian kualitas data,

pengujian instrumen penelitian dan tolok ukur kinerja

tersebut dikatakan baik.

Bab IV: Dalam bab ini akan dijelaskan secara singkat gambaran

umum tentang KBPR Bank Pasar PATMA Klaten.

Gambaran umum tersebut meliputi sejarah singkat KBPR

Bank Pasar PATMA,visi dan misi KBPR Bank Pasar

PATMA, lokasi KBPR Bank Pasar PATMA, jumlah

pegawai, struktur organisasi KBPR Bank Pasar PATMA,

tujuan KBPR Bank Pasar PATMA, uraian tugas dan

wewenang pegawai, kebijakan dan prosedur kepegawaian,

kegiatan operasional dan produk dari KBPR Bank Pasar

PATMA serta laporan keuangan Neraca dan Laba Rugi.

Bab V: Dalam bab V akan dijelaskan tentang hasil analisis kinerja

yang dilakukan oleh peneliti terhadap KBPR Bank Pasar

PATMA.

Bab VI: Dalam bab ini peneliti akan menuliskan kesimpulan yang

peneliti dapatkan dari hasil analisis kinerja pada bab V,

keterbatasan yang peneliti alami saat melakukan penelitian

dan saran yang dapat peneliti bagikan untuk KBPR Bank

(27)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kinerja

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang tertuang dalam

rencana strategi suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk

menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu atau keberhasilan

kelompok. Kinerja bisa diketahui jika individu atau kelompok tersebut

memiliki kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan

ini berupa tujuan – tujuan atau target – target tertentu yang hendak dicapai. Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu

perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang

ditetapkan. Kinerja perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat

diukur dan menggambarkan kondisi empirik suatu perusahaan dari

berbagai ukuran yang disepakati. Zarkasyi (2008:48) mengatakan bahwa

kinerja merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu organisasi dalam

periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan.

Gitosudarmo dan Basri (2002:275) berpendapat bahwa kinerja keuangan

adalah rangkaian aktivitas keuangan pada suatu periode tertentu

(28)

Kinerja keuangan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu

organisasi dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang

ditetapkan.

B. Pengukuran Kinerja

1. Pengertian Pengukuran Kinerja

Dalam lingkungan usaha yang masih berskala kecil, dapat

dipastikan bahwa transaksi hanya dilakukan dengan pihak eskternal.

Yuwono, dkk (2003:23) mengemukakan bahwa, pengukuran kinerja

adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai

aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada tahap perusahaan.

Sedangkan menurut Robertson, pengukuran kinerja merupakan suatu

proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas efisiensi

penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa,

kualitas barang dan jasa, hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud

yang diinginkan dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan

(Robertson, 2000).

Manfaat pengukuran kinerja baik untuk internal maupun eksternal

dalam organisasi sektor publik (BPKP,2000) adalah sebagai berikut:

1) Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran yang

digunakan untuk pencapaian kinerja.

2) Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah

(29)

3) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan

membandingkannya dengan rencana kerja serta melakukan

tindakan untuk memperbaiki kinerja.

4) Memberikan penghargaan dan hukuman obyektif atas

prestasi pelaksana yang telah diukur sesuai dengan sistem

pengukuran kinerja yang telah disepakati.

5) Menjadi alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan

dalam upaya memperbaiki kinerja organisasi.

6) Mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah

terpenuhi.

7) Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.

8) Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan

secara obyektif.

9) Menunjukan peningkatan yang perlu dilakukan.

10)Mengungkapkan permasalahn yang terjadi.

2. Elemen Pokok Pengukuran Kinerja

Elemen – elemen pokok yang ada pada pengukuran kinerja antara lain:

1) Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi

Tujuan adalah pernyataan secara umum tentang apa yang

ingin dicapai organisasi. Sasaran merupakan tujuan

organisasi yang sudah dinyatakan secara eksplisit dengan

(30)

Strategi adalah cara atau teknik yang digunakan organisasi

untuk mencapai tujuan dan sasaran. Tujuan, sasaran dan

strategi tersebut ditetapkan dengan berpedoman pada visi dan

misi organisasi.

2) Merumuskan indikator dan ukuran kinerja

Indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak

langsung yaitu, hal – hal yang sifatnya merupakan indikasi – indikasi kinerja. Sedangkan ukuran kinerja mengacu pada

penilaian kinerja secara langsung. Keduanya sangat

dibutuhkan untuk menilai tingkat ketercapaian tujuan, sasaran

dan strategi. Indikator kinerja dapat berbentuk faktor – faktor keberhasilan utama dan indikator kinerja kunci.

3) Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran –

sasaranorganisasi.

Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran – sasaran organisasi adalah membandingkan hasil aktual dengan

indikator dan ukuran kinerja yang telah ditetapkan. Analisis

hasil antara hasil aktual dengan indikator dan ukuran kinerja

menghasilkan penyimpangan positif yang artinya

pelaksanaan kegiatan sudah berhasil mencapai serta

melampaui indikator dan ukuran kinerja yang ditetapkan, dan

penyimpangan negatif yang artinya pelaksanaan kegiatan

(31)

ukuran kinerja yang ditetapkan, serta penyimpangan nol yang

artinya pelaksanaan kegiatan belum berhasil atau sama

dengan indikator dan ukuran kinerja yang ditetapkan.

4) Evaluasi kinerja

Evaluasi kinerja akan memberikan gambaran kepada

penerima informasi mengenai nilai kinerja yang berhasil

dicapai organisasi. Capaian kinerja organisasi dapat dinilai

dengan skala pengukuran tertentu. Informasi capaian kinerja

dapat dijadikan feedback dan reward punishment, penilaian

kemajuan organisasi dan dasar peningkatan kualitas

pengambilan keputusan dan akuntabilitas.

3. Aspek – Aspek Pengukuran Kinerja Sektor Publik

Oleh karena sifat dan karakteristiknya yang unik, maka

organisasi sektor publik memerlukan ukuran kinerja yang lebih

luas. Pengukuran kinerja organisasi sektor publik meliputi aspek – aspek antara lain:

1) Kelompok masukan (input): segala sesuatu yang

dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk

menghasilkan keluaran.

2) Kelompok proses (proceses): ukuran kegiatan baik dari segi

kecepatan, ketepatan, maupun tingkat akurasi pelaksanaan

(32)

3) Kelompok keluaran (output): sesuatu yang diharapkan

langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan yang berwujud

maupun tidak berwujud.

4) Kelompok hasil (outcome): segala sesuatu yang

mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka

menengah yang mempunyai efek langsung.

5) Kelompok manfaat (benefit): sesuatu yang terkait dengan

tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan.

6) Kelompok dampak (impact): pengaruh yang ditimbulkan

baik positif maupun negatif.

C. Pengertian Balanced Scorecard

Balanced Scorecard terdiri atas dua kata, yaitu balanced yang

berarti seimbang dan scorecard yang berarti kartu skor. Pengertian

balanced adalah bahwa kinerja seseorang atau kelompok tertentu akan

diukur secara berimbang antara sisi intern dan ekstern perusahaan, dan

berimbang pula antara perspektif keuangan dan non keuangan. Scorecard

adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang

dan/atau suatu kelompok, juga untuk mencatat rencana skor yang hendak

diwujudkannya. Balanced scorecard pertama kali diperkenalkan oleh

Kaplan dan Norton (1992).

Konsep balanced scorecard ini dikembangkan untuk melengkapi

pengukuran kinerja keuangan (dikenal dengan pengukuran kinerja

(33)

merefleksikan pemikiran baru dalam era kompetisi dan efektivitas

perusahaan. Kemudian pengertian balanced scorecard, Kaplan dan Norton

(1996) mengemukakan bahwa ukuran kinerja keuangan saja tidaklah

cukup untuk menilai kinerja perusahaan yang diharapkan berhasil di masa

depan, tetapi harus memperhatikan aspek ukuran kinerja lain, yaitu

perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan.

Balanced scorecard mencoba untuk menciptakan suatu gabungan

pengukuran strategis, pengukuran finansial dan non finansial serta

pengukuran ekstern dan intern. Pengukuran kinerja perusahaan dapat

dipandang menjadi empat kategori perspektif (Kaplan, 2000), yaitu

perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif internal bisnis, serta

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Keempat perspektif ini saling

berhubungan dalam sebab akibat, sebagai cara untuk menerjemahkan

(34)

Gambar 2.1: Balanced Scorecardmenerjemahkan

visi dan strategi perusahaan ke dalam empatperspektif yang saling terhubung

Sumber: Robert S. Kaplan dan David P. Norton “untuk sukses FINANSIAL

secara financial bagaimana

seharusnya Tujuan kami tampak Tolok Ukur di depan Target pemegang Inisiatif saham?”

PROSES BISNIS INTERNAL Untuk memuaskan pemodal dan Tujuan pelanggan, Tolok Ukur proses bisnis apa Target yang harus Inisiatif kami unggulkan

PEMBELAJ. & PERTUMB. untuk mencapai visi kami,

bagaimana kami menjamin

kemampuan Tujuan untuk berubah Tolok Ukur dan Target memberi perbaikan?” Inisiatif PELANGGAN

untuk mencapai visi kami,

bagaimana

seharusnya Tujuan kami tampak Tolok Ukur di depan Target

pelanggan?” Inisiatif

(35)

D. Perspektif dalam Balanced Scorecard

Berdasarkan konsep balanced scorecard, kinerja keuangan sebenarnya

merupakan akibat atau hasil dari kinerja non keuangan (pelanggan, proses

bisnis internal, serta proses pembelajaran dan pertumbuhan) yang dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Perspektif Finansial

Pengukuran kinerja keuangan akan menunjukkan apakah perencanaan

dan pelaksanaan strategi memberikan perbaikan yang mendasar bagi

keuntungan perusahaan. Menurut Kaplan dan Norton (1996:48),

pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan adanya tahapan dari

kehidupan siklus bisnis, yaitu growth, sustain, dan harvest. Tiap

tahapan memiliki sasaran yang berbeda, sehingga penekanan

pengukurannyapun berbeda pula. Kinerja pada perspektif keuangan

dapat diukur menggunakan ukuran:

a. Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas merupakan alat untuk menganalisis atau

mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai

oleh bank yang bersangkutan. Rasio yang digunakan dalam

penelitian ini adalah ROA dimana rasio ini digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba

sebelum pajak, dan juga ROE dimana rasio ini digunakan untuk

menghitung kinerja manajemen bank dalam mengelola modal

(36)

b. Rasio Efisiensi (Rasio Biaya Operasi)

Merupakan perbandingan antara biaya operasional dan

pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur

tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasinya.

c. Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas atau LDR merupakan rasio antara seluruh jumlah

kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank.

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam

membayar kembali kewajiban kepada para nasabah atau

pelanggan yang telah menanamkan dananya dengan kredit yang

diberikan kepada para debiturnya.

2. Perspektif Pelanggan

Pertimbangan dari sudut pandang pelanggan adalah bagaimana

perusahaan harus bersikap terhadap pelanggan. Didalam balanced

scorecard, perusahaan diharapkan dapat mengidentifikasikan

pelanggan dan segmen pasar untuk dimasuki dan siap bersaing,

sehingga perusahaan dapat mengetahui tingkat kepuasan, loyalitas,

ingatan pelanggan terhadap produk, dan dapat mewujudkan misi dan

strategi perusahaan kedalam sasaran berupa target pelanggan dalam

(37)

Ada dua kelompok pengukuran dalam kinerja konsumen, antara lain:

a. Kelompok pertama adalah core measurement group (kelompok

inti) yang terdiri atas lima tolok ukur yang digunakan, adalah:

1) Market Share:Pengukuran ini akan mencerminkan bagian yang

dikuasai perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada, yang

meliputi antara lain jumlah pelanggan dan jumlah penjualan.

2) Customer Retention:adalah suatu kondisi dimana perusahaan

mampu mempertahankan pelanggan lamanya. Dalam hal ini,

retensi pelanggan dapat dihitung dengan cara membagi jumlah

pelanggan lama / total pelanggan.

3) Customer Acquisition:adalah tambahan pelanggan baru, yaitu

suatu kondisi dimana perusahaan mampu memenangkan atau

merebut pelanggan baru dari pesaing. Hal ini bisa diukur

dengan cara menghitung jumlah pelanggan baru/total

pelanggan secara keseluruhan.

4) Customer Satisfaction:yaitu pengaruh timbal balik dari hasil

yang diberikan oleh perusahaan. Kepuasan pelanggan ini tidak

bisa ditekan berlebihan.

Teknik yang dipakai untuk mengukur/menilai kepuasan

pelanggan pada umumnya dengan memakai surveydan

(38)

5) Customer Profitability:mengukur laba bersih dari seorang

pelanggan atau segmen setelah dikurangi biaya yang khusus

diperlukan untuk mendukung pelanggan tersebut.

Gambar 2.2: Perspektif Pelanggan: Tolok Ukur Utama

Sumber: Robert S. Kaplan dan David P. Norton PANGSA

PASAR

KEPUASAN PELANGGAN PROFITABILITAS

PELANGGAN AKUISISI

PELANGGAN

(39)

b. Kelompok kedua adalah customer value propositions, merupakan

pemicu kinerja yang terdapat pada core value proposition yang

didasarkan pada atribut sebagai berikut:

1) Product/service attribut: meliputi fungsi dari produk/jasa,

harga, dan kualitas. Pelanggan memiliki referensi yang

berbeda – beda atas produk yang ditawarkan. Ada yang mengutamakan fungsi dari produk, kualitas, atau harga murah.

Perusahaan harus mengidentifikasikan apa yang diinginkan

pelanggan atas produk yang ditawarkan.

2) Customer relationship: menyangkut perasaan pelanggan

terhadap proses pembelian produk yang ditawarkan

perusahaan. Perasaan konsumen sangat dipengaruhi oleh

responsivitas dan komitmen perusahaan terhadap pelanggan

berkaitan dengan masalah waktu penyampaian. Image and

reputation, menggambarkan faktor–faktor intangible yang menarik seorang konsumen untuk berhubungan dengan

perusahaan. Membangun image dan reputasi dapat dilakukan

(40)

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif ini mengidentifikasi faktor kritis dalam proses internal

organisasi dengan berfokus pada pengembangan proses baru yang

menjadi kebutuhan pelanggan.

Kinerja pada perspektif proses bisnis internal diukur dengan

menggunakan:

a. Inovasi

Inovasi yang dilakukan dalam perusahaan biasanya dilakukan oleh

bagian riset dan pengembangan. Tolok ukur yang digunakan adalah

besarnya produk-produk baru, lama waktu yang dibutuhkan untuk

mengembangkan produk dibandingkan dengan pesaing, besarnya

biaya, dan banyaknya produk baru yang berhasil dikembangkan.

b. Proses Penyampaian Produk atau Jasa

Aktivitas penyampaian produk atau jasa pada pelanggan meliputi

pengumpulan, penyimpanan dan pendistribusian produk atau jasa

serta layanan purna jual dimana perusahaan berupaya memberikan

manfaat tambahan kepada pelanggan yang telah membeli produknya.

c. Proses Operasi Pelayanan

Mengukur seberapa besar tingkat kualitas pelayanan yangdiberikan

kepada nasabah dan tahapan dimana perusahaan berupaya

memberikan solusi kepada para pelanggan dalam memenuhi

(41)

Proses Inovasi Proses Operasi Proses Layanan Purna Jual

Gambar 2.3: Perspektif Proses Bisnis Internal

Model Rantai Nilai Genetik

Sumber : Robert S. Kaplan, David P.Norton, 1996

4. Perspektif PertumbuhandanPembelajaran

Perspektif yang terakhir dalam balanced scorecard adalah perspektif

pertumbuhan dan pembelajaran. Kaplan (2000:62) mengungkapkan

betapa pentingnya suatu organisasi untuk terus memperhatikan

karyawannya, memantau kesejahteraan karyawan dan meningkatkan

pengetahuan karyawan karena, dengan meningkatnya tingkat

pengetahuan karyawan akan meningkat pula kemampuan karyawan

untuk berpartisipasi dalam pencapaian hasil ketiga perspektif

sebelumnya dan tujuan perusahaan. Kinerja perspektif pertumbuhan dan

pembelajaran diukur dengan menggunakan ukuran:

a. Tingkat Keahlian SDM

b. Komitmen SDM

c. Suasana Kerja

Identifikasi Kebutuhan

Pelanggan Kenali Pasar

Ciptakan Produk / Jasa

Bangun Produk / Jasa

Luncurkan Produk / Jasa

Kebutuhan Pelanggan Terpenuhi Layani

(42)

Ukuran dari perspektif pertumbuhan dan pembelajaran akan terlihat dari

pencapaian peningkatan keahlian SDM, kemampuan sistem informasi,

tingkat komitmen dan motivasi SDM.

E. Pengertian Bank

Pengertian Bank menurut teori ada bermacam – macam, ada yang mendefinisikan bank sebagai suatu badan yang tugas utamanya

menghimpun uang dari pihak ketiga, adapula yang mendefinisikan bank

sebagai perantara untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit

pada waktu yang ditentukan.

Menurut Prof. G.M. Verryn Stuart dalam bukunya Bank Politik

mendefinisikan bahwa “bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk

memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat alat pembayarannya

sendiri ataupun dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun

dengan jalan memperedarkan alat alat penukar baru berupa uang

giral.”

Definisi bank menurut UU. No. 14/1967 pasal 1 tentang pokok –

pokok perbankan adalah, “lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan kredit dan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran dan

peredaran uang.“

Sedangkan pengertian bank menurut Undang‐Undang No. 10

Tahun 1998 “bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

(43)

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.“ F. Jenis – Jenis Bank

Jenis bank yang diakui secara umum ada dua yaitu, bank umum dan bank

perkreditan rakyat (BPR).

1) Bank Umum

Bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional

dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa lalu lintas pembayaran.

2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa lalu lintas pembayaran.

G. Fungsi Bank

Fungsi dari bank itu sendiri adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

juga menyalurkan kredit baik kepada perorangan maupun badan usaha.

Selain itu Fungsi bank antara lain (Budisantoso dan Triandaru, 2006):

1) Agent of trust, artinya bank sebagai lembaga yang landasannya

adalah kepercayaan (trust).

2) Agent of development, artinya bank sebagai lembaga yang

(44)

3) Agent of services, artinya bank sebagai lembaga yang juga

memberikan penawaran jasa perbankan lain kepada masyarakat,

disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran

dana.

Gambar 2.4: Mekanisme bank sebagai intermediasi penyaluran kredit

Debitor : Pihak III yang membutuhkan dana yang disalurkan Kreditor : Pihak

III yang

mempunyai dana lebih

(45)

H. Penelitian Terdahulu

1) Vany Juliarti Kancang

a. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian yang

berjudul pengukuran kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia

(persero) Tbk. Wilayah Makasar menggunakan pendekatan

balanced scorecard.

Dalam hal ini peneliti menggunakan empat perspektif yaitu

perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses

bisnis internal, serta perspektifpertumbuhandan pembelajaran.

b. Peneliti menggunakan SPSS 17 untuk menghitung tingkat

reliabilitas dan validitas kuesioner dengan pertanyaan

dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,30

dan uji reliabilitas dengan menggunakan Alpha dengan nilai

Croanbach’s Alpha > 70%

c. Untuk menghitung tingkat kepuasan, peneliti menggunakan

rumus hitung sebagai berikut:

IK maksimal – IK minimal Interval =

5

IK maksimal = PP X R X Ex Maks

(46)

Keterangan:

a) PP = Jumlah Pertanyaan

b) R = Jumlah Responden

c) Ex maks = Total Skor Maksimal yang bisa Diberikan

d) Ex Min = Total Skor Minimal yang bisa Diberikan

d. Untuk mengetahui kinerjaPT. Bank Rakyat Indonesia (persero)

Tbk. Wilayah Makasarsudah baik atau belum akan digunakan

rumusan skala sebagai berikut:

Jumlah Skor yang Sesuai

Total Persentase Kinerja = x 100%

Total Skor

Adapun kriteria yang dipakai adalah sebagai berikut:

a) Sangat Baik : 81 – 100%

b) Baik : 61 – 80%

c) Cukup : 41 – 60%

d) Kurang : 21 – 40%

e) Tidak Baik : 0 – 20%

2) Meirdania Zudia

a. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian yang

berjudul analisis penilaian kinerja organisasi dengan

menggunakan konsep balanced scorecard pada PT. Bank

(47)

Dalam hal ini peneliti menggunakan empat perspektif yaitu

perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses

bisnis internal, serta perspektifpertumbuhandanpembelajaran.

Pada perspektif keuangan peneliti mengukur aspek finansial

dengan menggunakan ROA, BOPO dan LDR, untuk perspektif

pelanggan peneliti menggunakan menguasai pangsa pasar,

kepuasan pelanggan dan profitabilitas pelanggan, untuk

perspektif bisnis internal digunakan penghitungan NGR,

AETR, dan kuesioner, sedangkan untuk perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan menggunakan tingkat

produktivitas karyawan, tingkat presentase pelatihan karyawan,

dan tingkat kepuasan karyawan.

b. Peneliti menggunakan SPSS 17 untuk menghitung tingkat

reliabilitas dan validitas kuesioner dengan pertanyaan

dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,30

dan uji reliabilitas dengan menggunakan Alpha dengan nilai

Croanbach’s Alpha >70%. Selain menggunakan uji

realiabilitas juga digunakan uji validitas dengan menggunakan

korelasi pearson.

(48)

Setelah dihitung, diketahui hasil bahwa PT. Bank JATENG ini

sedang mengalami tingkat pertumbuhan yang baik.

3) Dhika Pratiwi Putri

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian analisis

kinerja balanced scorecard yang berjudul “Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Konsep Balanced Scorecard“ dan

penelitian dilakukan pada PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Cabang Solo. Pada penelitian ini digunakan juga keempat

perspektif balanced scorecard yaitu perspektif keuangan,

perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal dan perspektif

pertumbuhan dan pembelajaran.

Untuk menilai perspektif keuangan peneliti memakai

perhitungan ROI, profit margin, dan rasio operasi. Dalam

perspektif konsumen yang diteliti oleh peneliti adalah, market

share, kepuasan konsumen, dan profitabilitas konsumen. Pada

perspektif proses bisnis internal, objek yang diteliti yaitu pada

inovasi produk, proses operasi dan layanan purna jual. Sedangkan

untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang diteliti

adalah produktivitas karyawan, retensi karyawan dan kepuasan

(49)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah studi kasus, dimana peneliti

akan melaksanakan observasi ke KBPR Bank Pasar PATMA untuk

mendapatkan data – data yang nanti akan digunakan untuk menganalisis kinerja KBPR Bank Pasar PATMA tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah pada KBPR Bank Pasar

PATMA Klaten, yang berlokasi di Jalan Andalas No. 3 Semangkak,

Klaten Tengah, Klaten. Penelitian akan dimulai Bulan Februari 2014.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan dan

(50)

D. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini,dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Data Kualitatif

Yaitu data yang berupa keterangan–keterangan tertulis seperti, metode pengukuran balanced scorecard, dan aspek–aspek manajemen pada KBPR Bank Pasar PATMA.

2. Data Kuantitatif

Yaitu data yang berupa angka–angka secara tertulis sepertidata keuangan (laporan laba rugi dan neraca) KBPR Bank Pasar

PATMA.

E. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri secara langsung

dari objek yang diteliti untuk kepentingan penelitian yang

bersangkutan. Data ini berupa hasil dari interview dengan

pimpinan serta sejumlah karyawan, dan observasi langsung.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh berupa laporan – laporan dan informasi lain yang bersumber dari literatur serta informasi

(51)

F. Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan beberapa metode

pengumpulan data antara lain sebagai berikut:

1. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah peninjauan secara langsung pada objek penelitian

guna mendapatkan data di lapangan secara nyata. Teknis pengumpulan

data yang dilakukan yaitu:

a. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung

dengan pihak yang berwenang, dalam hal ini adalah manajer

KBPR Bank Pasar PATMA. Dari hasil wawancara, penulis akan

memperoleh gambaran umum dan sejarah KBPR Bank Pasar

PATMA, visi dan misi, struktur organisasi, uraian tugas dan

wewenang, serta kebijakan dan prosedur di dalam KBPR Bank

Pasar PATMA khususnya yang menyangkut balanced scorecard.

b. Pengamatan (observasi)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan pengamatan

langsung terhadap obyek yang diteliti yaitu pengukuran kinerja

KBPR Bank Pasar PATMA dengan menggunakan alat pengukuran

balanced scorecard, yang mana pengukuran kinerja dilakukan

dengan menggunakan perspektif keuangan, perspektif pelanggan,

perspektif proses internal bisnis, dan perspektif pertumbuhan dan

(52)

Selain itu penelitian juga dilakukan dengan meneliti dokumen– dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, dan

observasi terhadap perilaku, sikap, dan kemampuan karyawan

KBPR Bank Pasar PATMA.

c. Dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan penelitian

terhadap data–data KBPR Bank Pasar PATMA. Data – data tersebut meliputi data keuangan tahun 2010 – 2013, data pelanggan tahun 2010 – 2013, data karyawan tahun 2010– 2013, struktur organisasi, dan gambaran umum tentang KBPR Bank Pasar

PATMA.

d. Kuesioner

Kuesioner ini akan dilakukan untuk karyawan dan pelanggan

KBPR Bank Pasar PATMA agar penelitian ini bisa tepat dan

akurat. Dalam hal ini, kuesioner yang peneliti pakai merupakan

kuesioner yang telah peneliti kembangkan dari kuesioner Vany

Juliarty Kancang dan Meirdania Zudia

2. Studi Pustaka

Studi pustaka ini dapat dilakukan dengan cara membaca literatur,

memahami dan mendalami teori – teori yang berhubungan dengan metode balanced scorecard sehingga dengan mudah mencari teori – teori maupun konsep yang bisa dijadikan landasan teoritis untuk

(53)

G. Data penelitian

1. Perspektif Keuangan

Pengukuran yang terkait dengan perspektif keuangan yaitu dengan

menggunakan perhitungan (Agus,2010).

a) Return On Asset

ROA adalah, kemampuan manajemen bank dalam memperoleh

keuntungan (laba bersih sebelum pajak). Semakin besar ROA,

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank

tersebut. ROA dapat dihitung menggunakan rumus:

Laba Bersih Sebelum Pajak

ROA = x 100%

Total Aktiva

b) Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional

BOPO adalah, mengukur tingkat efisiensi dengan kemampuan

bank dalam melakukan kegiatan operasinya. BOPO dapat

dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Beban Operasional

BOPO = x 100% Pendapatan Operasional

c) Return On Equity

ROE adalah, mengukur kinerja manajemen bank dalam

mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah

(54)

ROE dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Laba setelah Pajak

ROE = x 100%

Modal Sendiri

d) Loan Debt Ratio

LDR adalah, kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban

jangka pendeknya. Rasio untuk mengukur LDR adalah sebagai

berikut:

Jumlah Kredit yang Diberikan

LDR = x 100% Dana Pihak Ketiga

e) CR (Cash Ratio)

Cash Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan bank dalam membayar kewajiban yang harus

segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih liquid. Rumus

untuk menghitung Cash Ratio adalah sebagai berikut:

Kas + Tabungan + Giro

(55)

2. Perspektif Pelanggan

Pengukuran terkait dalam perspektif pelanggan meliputi customer

core manajemen dan customer value proposition. Tujuan dari

pengukuran perspektif pelanggan adalah untuk mengetahui seberapa

banyak pelanggan yang ada dan seberapa besar kepuasan pelanggan

terhadap KBPR Bank Pasar PATMA ini.Untuk lebih jelasnya dibawah

ini akan dibahas cara yang digunakan untuk menghitung perspektif

pelanggan.

a) Customer Value Proposition

Pada customer value proposition ini tingkat kepuasan pelanggan

akan diukur yaitu, seberapa puas pelanggan terhadap pelayanan di

KBPR Bank Pasar PATMA. Pengukuran tingkat kepuasan

pelanggan ini diukur dengan menggunakan kuesioner yang akan

disebarkan kepada pelanggan.

b) Retensi Pelanggan

Retensi pelanggan adalah kondisi dimana perusahaan mampu

mempertahankan pelanggan lamanya. Dalam hal ini, retensi

pelanggan dapat dihitung dengan cara membagi jumlah pelanggan

lama / total pelanggan ( Fredy,2011).

Pelanggan lama

(56)

c) Akuisisi Pelanggan

Akuisisi pelanggan adalah tambahan pelanggan baru,hal ini

merupakan kondisi dimana perusahaan mampu memenangkan atau

merebut pelanggan baru dari pesaing. Akuisisi pelanggan bisa

diukur dengan cara menghitung jumlah pelanggan baru/total

pelanggan (Fredy,2011).

Pelanggan Baru

Akuisisi Pelanggan = x 100 % Total Pelanggan

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

a) Perspektif proses bisnis internal terkait dengan penilaian atas proses

yang telah dibangun dalam melayani pelanggan. Penilaian tersebut

meliputi kualitas pelayanan. Penilaian ini bertujuan dalam rangka

meningkatkan dan mendorong pertumbuhan organisasi, guna

meningkatkan tingkat pelayanan kepada pelanggan (Mulyadi, 2001).

Rumus untuk menghitung proses operasi pelayanan ini dapat

menggunakan rumus AETR (Administrative Expense to Total

Revenue):

Biaya Administrasi

(57)

b) Kinerja Pelayanan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten

Pengukuran kinerja pelayanan dalam proses bisnis internal memiliki

tujuan yaitu digunakan untuk mengukur kinerja pelayanan yang

diberikan oleh KBPR Bank Pasar PATMA Klaten. Rumus untuk

menghitung kinerja pelayanan dapat menggunakan rumus statistik

deskriptif.

n – 1 Interval =

3

4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

a) Kesetiaan Karyawan

Tingkat kesetiaan karyawan diukur dengan menggunakan rasio

perputaran karyawan. Pengukuran ini bertujuan untuk

mempertahankan karyawan potensial yang dimiliki oleh

perusahaan untuk tetap bekerja di perusahaan tempatmereka

bekerja. Kesetiaan karyawan dapat diukur menggunakan

rumus sebagai berikut:

Jml Karyawan yang Keluar

Kesetiaan Karyawan = x 100%

(58)

b) Produktivitas Karyawan

Produktivitas karyawan menggambarkan kemampuan karyawan

dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Semakin tinggi tingkat

produktivitas karyawan, berarti menunjukkan semakin tinggi pula

output yang dihasilkan oleh karyawan tersebut.

Untuk mengukur produktivitas karyawan dapat digunakan rumus

sebagai berikut:

Laba Operasi Produktivitas Karyawan =

Jumlah Karyawan

c) Selain dilihat dari tingkat kesetiaan karyawan dan produktivitas

karyawan, dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran ini,

peneliti juga menggunakan kuesioner yang akan diberikan kepada

(59)

H. Pengujian kualitas Data

1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2002). Pengujian instrumen

penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung korelasi

menggunakan teknik korelasi pearson dengan tarif signifikan = 5%.

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menurut Husein Umar adalah bahwa “reliabilitas adalah derajat ketepatan ketelitian atau keakuratan yang ditujukan

oleh instrumen pengukuran.” (1991:52). Husein Umar

mengemukakan bahwa “suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat

tersebut dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlebihan

senantiasa menunjukkan hasil yang sama”. Uji reliabilitas dilakukan

dengan bantuan SPSS yang merupakan fasilitas untuk mengukur

reliabilitas, dengan uji statistik cronbach alpha(α) suatu variabel

dikatakan reliable jika memiliki cronbach alpha > 0.60 (Ghozali,

2005).

3) Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah metode statistik yang menggambarkan

sifat – sifat data. Kegiatan statistik disini berupa kegiatan pengumpulan data, penyusunan data, dan penyajian data dalam

(60)

Untuk melakukan uji dengan menggunakan statistik deskriptif

dapat digunakan rumus sebagai berikut:

n – 1 Interval =

3

I. Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian ini dilakukan untuk menguji kuesioner yang nantinya

digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan, kinerja pelayanan, dan

kepuasan karyawan. Penelitian diharapkan dapat memperoleh hasil yang

objektif (valid) dan dapat diuji konsistensinya (reliability). Pengujian

dengan menggunakan uji validitas dengan menggunakan rumus korelasi

product moment (Pearson) yaitu, pertanyaan dinyatakan valid jika r hitung

lebih besar dari r tabel dan uji reliabilitas dengan menggunakan Alpha

dengan nilai Croanbach’s Alpha > 60% (Ghozali: 2006).

Untuk menghitung kuesioner pelanggan, proses bisnis internal

serta pembelajaran dan pertumbuhan akan dihitung menggunakan skala

likert yang dikemukakan oleh Sugiyono (2004:74). Skala berhubungan

(61)

Skala likert berisi lima tingkat jawaban dengan pilihan berupa

angka skala 1–5, yang artinya adalah sebagai berikut: 1) Sangat Tidak Setuju

2) Tidak Setuju

3) Netral

4) Setuju

5) Sangat Setuju

Untuk mengetahui tingkat kepuasan baik karyawan maupun

pelanggan KBPR Bank Pasar PATMA, maka digunakan tahapan – tahapan rumus sebagai berikut ini:

1) Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari seluruh

responden, maka akan diketahui pencapaian indeks kepuasan.

Rumus yang dikemukakan oleh Sugiyono (2002:80) untuk

mengetahui kepuasan para responden adalah sebagai berikut:

IK maksimal – IK minimal Interval =

5

IK maksimal = PP X R X Ex Maks

IK minimal = PP X R X Ex Min

Keterangan:

a) PP = Jumlah pertanyaan

b) R = Jumlah Responden

c) Ex maks = Total Skor Maksimal yang bisa Diberikan

(62)

2) Setelah interval diketahui maka akan dilakukan penggolongan

skala.

3) Setelah skala digolongkan maka akan ditentukan apakah responden

secara keseluruhan merasa puas atau tidak.

J. Tolok Ukur Menentukan Kinerja Perbankan

Untuk mengetahui kinerja KBPR Bank Pasar PATMA sudah baik atau

belum jika dilihat dengan menggunakan metode balanced scorecard yaitu

dengan menggunakan rumus berikut ini:

Jumlah Skor yang Sesuai

Total Persentase Kinerja = x 100%

Total Skor

Adapun kriteria yang dipakai adalah sebagai berikut:

a) Sangat Baik : 81 – 100%

b) Baik : 61 – 80%

c) Cukup : 41 – 60%

d) Kurang : 21 – 40%

(63)

44

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah KBPR Bank Pasar Patma Klaten

Sebelum dinamakan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten, semula

bernama Koperasi Simpan Pinjam KOVERI Klaten. Koperasi Simpan

Pinjam KOVERI Klaten beranggotakan khusus para pejuang kemerdekaan

tahun 1945 yang bernama Veteran. Sedangkan KOVERI kepanjangan dari

Koperasi Veteran Republik Indonesia, sebagai pendirinya adalah Bapak

Drs. L.A Soewono. Alasan yang mendorong didirikannya KOVERI adalah

sebagai wadah bagi para veteran pejuang yang pada saat hidupnya masih

terlantar, dan memprihatinkan tidak sesuai dengan pengorbanannya dalam

membela Negara Kesatuan Republik Indonesia dari penjajah.

Berawal dari kenyataan pada waktu itu, Bapak Drs. L.A Soewono

yang juga selaku pejuang veteran merasa terketuk hatinya, sehingga timbul

gagasan bagaimana cara menghimpun dan membantu para veteran serta

membantu menaikkan derajat para pejuang veteran. Maka Bapak Drs. L.A

Soewono beserta para veteran lainnya mengadakan pertemuan untuk

mendirikan suatu wadah bagi para veteran 1945 yang berbentuk koperasi,

sehingga sepakat mengambil nama KOVERI. Sedangkan anggota pada

saat itu sebanyak 20 orang, adapun modal awal adalah berupa simpanan

(64)

Selanjutnya setelah disepakati bahwa nama wadah para veteran itu

bernama KOVERI maka langkah selanjutnya membentuk suatu pengurus

serta AD/ART. Setelah kepengurusan berhasil dibentuk, AD/ART juga

sudah disusun maka langkah selanjutnya adalah mengajukan ijin mencari

badan hukum kepada Departemen Koperasi. Setelah mendapat ijin dengan

No. BH.7692/BH/VI.1970 tanggal 21 Juli 1970 untuk selanjutnya

diperbaharui dengan No. 12509/BH/KWK.11/IX/1995 tanggal 18

September 1995.

Untuk meningkatkan kemampuan karyawan dibidang perbankan,

disamping diadakan training yang diberikan oleh para komisaris dan

direktur, juga diikutsertakan berbagai pelatihan–pelatihanyang diadakan oleh Bank Indonesia selaku pembina / pengawas maupun Perbarindo dan

lembaga pendidikan lainnya dengan harapan agar karyawan dapat lebih

mampu dan terampil dalam melaksanakan tugasnya.

Sejalan dengan perkembangan usaha KOVERI yang mendapat

dukungan dari anggota dan masyarakat pada umumnya, terbukti bahwa

setiap tahun dapat berkembang maju dengan tertib administrasi serta

lainnya sehingga setiap tahun dapat melaksanakan RAT untuk

mempertanggungjawabkan tugas / melaporkan kepada anggota dan

instansi yang terkait dengan usaha dari KOVERI. Setelah modal

bertambah sejalan dengan bertambahnya anggota, instansi terkait pada

RAT tahun 1973 memutuskan untuk mencari ijin perbankan kepada

(65)

No. S. Ket.-283/DJM/III.3/6/1974 pada tanggal 22 Juni 1974. Untuk

selanjutnya dinamakan Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Bank Pasar

PATMA Klaten. Memutuskan nama demikian karena:

a) Koperasi: karena sejak awal bernama koperasi.

b) Bank Pasar: operasionalnya sesuai dengan perbankan dan melayani

masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

c) PATMA: berarti 45 karena yang mendirikan para pejuang

kemerdekaan tahun 1945 para veteran-veteran.

Lingkup operasionalnya meliputi wilayah Kabupaten Klaten dan

sekitarnya, dan pelayanannya tidak terbatas pada para anggota tetapi sudah

dapat melayani kepada umum / masyarakat yang membutuhkan. Yang

dapat meminjam pada KBPR Bank Pasar PATMA Klaten adalah anggota,

pedagang / pengrajin, PNS, ABRI, pensiunan.

B. Lokasi KBPR Bank Pasar PATMA Klaten

Lokasi KBPR Bank Pasar PATMA Klaten beralamat di Jalan Andalas No.

3, Semangkak, Klaten Tengah, Klaten dengan Telp./fax: (0272) 322293.

C. Visi dan Misi KBPR Bank Pasar PATMA Klaten

1. Visi: “Menjadi bank yang mampu menyejahterakan anggota dan seluruh elemen masyarakat dengan pelayanan kredit serta tabungan

(66)

2. Misi:

1) Menyejahterakan anggota, masyarakat dan para pejuang

kemerdekaan demi kemajuan dan kesejahteraan hidup agar

mampu bertahan ditengah zaman yang sudah modern ini.

2) Memberikan pelayanan kredit untuk masyarakat luas pada

umumnya, serta masyarakat dengan ekonomi menengah ke

bawah untuk membangun usaha.

3) Memberikan kepuasan tersendiri bagi masyarakat dan

anggota yang membutuhkan pinjaman, maupun yang ingin

menabung, serta untuk membudayakan hidup menabung

mulai dari sekarang.

D. Pegawai KBPR Bank Pasar PATMA Klaten

1) Direktur Utama : F. Suparmadi, S.E.

2) Direktur I : Anthonia Divina H.I.V, S.E,Ak

3) Ka. Operasional / Pembukuan : Sapardiyana

4) Kasir : Ch. Erna Widyastuti, Amd

5) Pengawas Intern : Y. Dhanang Priyambodo, S.E

6) Ka. Bag. Kredit dan Dana : Endah Yudianti

7) Bagian Dana : Roseta Wahyuningrum, Amd

8) Bag. Marketing / Penagihan : Rahmad

9) Bag. Marketing dan Pemasaran : Hadi Raharjo

10)Bag. Marketing / Penagihan : Sri Suroto

Gambar

Gambar
Gambar 2.1: Balanced Scorecardmenerjemahkan  visi dan strategi perusahaan ke dalam empatperspektif yang
Gambar 2.2: Perspektif Pelanggan: Tolok Ukur Utama Sumber: Robert S. Kaplan dan David P
Gambar 2.3: Perspektif Proses Bisnis Internal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan diukur dengan pendekatan Balanced Scorecard dan indentifikasi gambaran pengunaan Balanced Scorecard

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja dari RSUD Sleman dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.. Jenis dari penelitian ini menggunakan studi

Kayu Lima Sentosa yang bergerak di bidang industri kayu lapis menggunakan metode Balanced Scorecard untuk mengetahui sejauh mana kinerja yang telah dicapai

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja manajemen RSUD Wonosari dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Kinerja RSUD Wonosari diukur dari empat perspektif

Pemberian scoring dalam pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard berdasarkan pada PBI dan rata- rata selama kurun waktu lima tahun pada Bank Jateng Cabang Utama

Kinerja Puskesmas Maesan yang diukur menggunakan pendekatan Balanced Scorecard yang terdiri dari 4 (empat) perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : Menganalisis dan Mengukur kinerja perusahaan PT Bank X dengan analisis Balanced Scorecard dengan empat pendekatan yaitu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kinerja di Puskesmas Arjuno Kota Malang apabila di ukur dengan metode Balanced Scorecard menggunakan