• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA PRAYATNA MEDAN TP 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA PRAYATNA MEDAN TP 2011/2012."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE

PROBLEM SOLVING

TERHADAP HASIL

BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK

PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X

SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN

T.P 2011/2012

Oleh :

Suryani Agustina Putri NIM. 408341056

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

i

Judul Penelitian : Pengaruh Metode Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Pokok Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Swasta Prayatna Medan T.P 2011/2012

Nama Mahasiswa : Suryani Agustina Putri

NIM : 408341056

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Biologi

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Skripsi,

Drs. Nusyirwan, M.Si NIP. 19600622 198803 1 002

Mengetahui:

FMIPA UNIMED Jurusan Biologi

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D Drs. Tri Harsono, M.Si NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19651231 199003 1 018

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. karena atas segala

rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan nikmat kesehatan kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang

telah direncanakan. Sekalipun lautan dijadikan tinta dan pepohonan dijadikan

pena sungguh tidak akan dapat menghitung nikmat yang telah diberikan-Nya. Skripsi dengan judul “Pengaruh Metode Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Pokok Pencemaran Lingkungan Di Kelas X

SMA Swasta Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012”, disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Ucapan terima kasih yang pertama penulis haturkan kepada Bapak

Drs. Nusyirwan, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi, dengan curahan

kesabaran, ketekunan dan keikhlasan dalam membimbing serta memberikan

dukungan kepada penulis sejak awal penyusunan proposal penelitian hingga

selesai berbentuk skripsi. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu

Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., Bapak Drs. P.M. Siahaan, M.S., dan Ibu Dra. Meida

Nugrahalia, M.Sc., selaku dosen penguji yang juga banyak memberikan kritik,

saran dan bimbingan demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih selanjutnya

penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Batin Kaban selaku Dosen Pembimbing

Akademik, atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan dalam perjalanan

perkuliahan selama ini. Terima kasih juga kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen

atas ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan, semoga nantinya penulis dapat

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kepada Bapak dan Ibu Staf

Pegawai Jurusan Biologi dan Fakultas MIPA yang telah membantu dalam

penyelesaian skripsi ini.

Apresiasi dan penghargaan juga penulis sampaikan kepada Ibu

Dra. Suryati Tanjung, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Swasta Prayatna

Medan, atas izin penelitian dan bantuan yang telah diberikan selama penulis

(4)

iv

Harahap, S.Pd., selaku guru bidang studi Biologi kelas X SMA Swasta Prayatna

Medan atas masukan dan bimbingan dalam melakukan penelitian, serta

siswa-siswi SMA Swasta Prayatna Medan yang turut mendukung penelitian dalam

penyusunan skripsi ini.

Teristimewa penulis haturkan terima kasih kepada kedua orangtua tercinta,

Ayahanda Rusly dan Ibunda Karsini, yang senantiasa sabar memberikan motivasi

dan bimbingan dunia akhirat serta doa-doa indah dalam setiap ibadah hingga

skripsi ini dapat terselesaikan, juga kepada Abangda Nicko Permana Putra serta

seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan semangat kepada

penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED. Khusus buat orang yang paling spesial di hatiku “Trivian Adi Darma”, terima kasih atas rasa sayang, dukungan, perhatian, doa dan waktu kepada penulis yang akan penulis ingat di dalam hati

selamanya. Terima kasih juga dipersembahkan untuk anak-anak D’ Fun (Eka

Meyla, Rian, Ikhsan, Eka Sari, Indra, Nazmi, Lela dan Agus) yang selama ini setia

menjadi sahabat dalam suka dan duka. Terima kasih buat anak Calotes dan teman

sesama bimbingan skripsi atas bantuannya selama ini, tak terlupa buat seluruh

rekan mahasiswa Biologi Stambuk 2008, mudah-mudahan kita sukses semuanya.

Penulis menyadari skripsi ini belumlah sempurna, untuk itu penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan skripsi ini.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi adik-adik stambuk dan siapa

saja yang membaca nantinya.

Medan, Juli 2012 Penulis,

Suryani Agustina Putri NIM. 408341056

(5)

iii

PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK

PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN

T.P 2011/2012

Suryani Agustina Putri (NIM. 408341056)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode problem solving terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA Swasta Prayatna Medan T.P 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Swasta Prayatna Medan tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 4 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 2 kelas yang ditentukan secara acak sederhana (random sampling) yaitu 1 kelas eksperimen yang diajarkan dengan metode problem solving dan 1 kelas kontrol yang diajarkan dengan metode konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar biologi pada materi pokok pencemaran lingkungan sebanyak 25 soal yang telah dinyatakan valid. Penilaian hasil belajar siswa dilakukan dengan menggunakan skala 0-100.

(6)

iv

THE EFFECT OF PROBLEM SOLVING METHOD TOWARD THE STUDENTS' BIOLOGY ACHIEVEMENT AT MATTER

ENVIRONMENTAL POLLUTION IN CLASS X SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN environmental pollution in the class X at SMA Swasta Prayatna Medan academic years 2011/2012. The populations in this study were the students SMA Swasta Prayatna Medan of class X academic years 2011/2012 as much as 4 classes. The sample in this study were drawn as many as two classes of random sampling, is an experimental class was taught by the method of problem solving and a control class taught by conventional methods. Instruments used in this study are the test of biological studies on the subject matter of environmental pollution by 25 questions that have been declared valid. Student learning outcomes assessment is done by using a scale of 0-100.

The results obtained: 1) the results of studying biology the student experiments class after grade taught by the method of problem solving on the subject matter of environmental pollution in the class X SMA Swasta Prayatna Medan academic years 2011/2012 earned an average of 79.80 with a standard deviation of 6.59; 2 ) the results of studying biology the student control class after grade taught by the conventional teaching methods on the subject matter of environmental pollution in the class X SMA Swasta Prayatna Medan academic years 2011/2012 earned an average of 76.50 with a standard deviation of 6.42, and 3) there is a significant influence on the use of problem solving methods toward the students biology achievement in the subject matter of environmental pollution

(7)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang bertanggungjawab atas pendidikan siswa. Pada dasarnya berhasil tidaknya pendidikan di sekolah

maupun keberhasilan siswa dalam belajar dapat diketahui dari hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mengalami proses belajar. Menurut Dimyati dan

Mudjiono (2006:3), “hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan

proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya bagian atau puncak proses belajar. Hal ini berarti bahwa dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh hasil belajar termasuk dalam belajar biologi.

Namun kenyataan yang ada, berdasarkan hasil observasi awal peneliti di SMA Swasta Prayatna ditemukan bahwa hasil belajar siswa khususnya di kelas X pada mata pelajaran biologi masih tergolong rendah. Rendahnya hasil belajar biologi siswa dapat diketahui dari rata-rata hasil belajar siswa berdasarkan hasil ujian semester yang diperoleh dari Suplemen Buku Induk Siswa yang berisi daftar nilai atau prestasi siswa, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Nilai Ujian Semester Siswa Kelas X SMA Swasta Prayatna Medan pada Mata Pelajaran Biologi

Semester Mean Nilai Tertinggi Nilai Terendah KKM Genap 2009/2010

Tabel 1.1. di atas, menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar biologi siswa

(8)

2

Selanjutnya hasil studi dokumentasi dan wawancara peneliti dengan salah seorang guru biologi kelas X di SMA Swasta Prayatna Medan yaitu Ibu Sri Handayani, S.Pd, ditemukan rata-rata hasil belajar biologi siswa pada materi pencemaran lingkungan masih tergolong rendah bahkan hampir setiap tahunnya terdapat beberapa siswa yang harus diberikan remedial untuk mencapai batas minimal yang telah ditentukan sekolah.

Tinggi maupun rendahnya pencapaian hasil belajar siswa pada dasarnya dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor guru dan metode yang digunakannya. Hal ini sejalan dengan yang dikemukan oleh Mulyasa (2004),

bahwa “di samping kepala sekolah, guru merupakan faktor penting yang sangat

menentukan berhasil tidaknya siswa dalam belajar”. Hal yang sama juga

dikemukan oleh Slameto (2010) bahwa “berhasil tidaknya pencapaian tujuan

pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami

oleh siswa sebagai anak didik”.

Oleh karena itu tugas guru yang paling utama adalah bagaimana mengkondisikan lingkungan belajar yang menyenangkan agar dapat membangkitkan rasa ingin tahu semua siswa sehingga tumbuh minat dan semangatnya untuk belajar. Namun kenyataannya, hingga saat ini masih banyak guru yang kurang mengkondisikan lingkungan belajar yang kondusif untuk siswa belajar dengan baik, yang akhirnya berpengaruh kurang baik pula terhadap hasil belajar siswa.

Hasil observasi awal peneliti di SMA Prayatna Medan dengan melakukan pengamatan secara langsung di dalam kelas, tampak bahwa kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru masih kurang efektif, dalam mengajarkan materi-materi biologi guru cenderung menggunakan metode ceramah tanpa adanya alat bantu atau media pembelajaran yang mengakibatkan banyak siswa yang kurang memahami apa yang disampaikan guru. Selama proses pembelajaran guru juga kurang melibatkan siswa aktif untuk belajar, kurang memotivasi dan membimbing

siswa dalam belajar, serta kurang menumbuhkan semangat siswa untuk belajar. Sementara dari hasil pengamatan peneliti, aktivitas siswa selama proses

(9)

3

dan sebagian besar siswa tampak kurang serius mengikuti proses pembelajaran, melamun serta merasa bosan dengan kegiatan belajar yang dilakukan bahkan tugas-tugas yang diberikan guru tidak dapat dikerjakan siswa dengan baik.

Secara keseluruhan berdasarkan hasil observasi awal peneliti menunjukkan bahwa proses pembelajaran biologi yang dilakukan guru kurang mengkondisikan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi para siswa serta kurang menumbuhkan semangat belajar siswa, sehingga tidaklah heran jika masih banyak siswa yang memperoleh hasil belajar yang rendah pada mata pelajaran biologi.

Untuk dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa secara optimal, guru hendaknya dapat menentukan metode pembelajaran yang dapat menciptakan

suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa serta dapat melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. Pada hakikatnya dalam pembelajaran biologi sangat dibutuhkan suatu kegiatan yang melibatkan siswa aktif, mampu berpikir secara logis, kritis dan kreatif dalam memecahkan suatu permasalahan, karena tidak semua materi pelajaran biologi yang disajikan guru dapat dimengerti siswa jika hanya disampaikan melalui ceramah.

Oleh karena itu, salah satu metode yang dapat digunakan guru dalam mengajarkan materi-materi sains adalah metode problem solving. Metode problem solving bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat digunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Hal ini menunjukkan bahwa metode problem solving sangat tepat diterapkan untuk membantu dan melatih siswa mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah termasuk masalah-masalah yang berkaitan dengan alam.

Dalam penerapannya, metode problem solving lebih menekankan keterlibatan siswa secara langsung dalam belajar dan menyelesaikan masalah, mulai dari keaktifan siswa mencari data, menemukan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah sampai menarik kesimpulan. Fungsi guru dalam kegiatan

pemecahan masalah adalah memotivasi siswa agar mau menerima tantangan dan membimbing siswa dalam proses pemecahannya. Diharapkan melalui penggunaan

(10)

4

terampil untuk menyelesaikan masalah yang ada dan akhirnya diharapkan siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berhubungan dengan pembelajaran biologi di dalam kelas, dengan mengangkat suatu judul “Pengaruh Metode Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Pokok Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Swasta Prayatna Medan T.P

2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terkait dengan belajar biologi siswa, antara lain:

1. Rendahnya hasil belajar biologi siswa.

2. Proses pembelajaran biologi yang dilakukan cenderung berpusat pada guru (teacher centered) dan materi yang diajarkan kurang dikontekskan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

3. Guru kurang melibatkan siswa aktif untuk belajar, kurang memotivasi dan

membimbing siswa dalam belajar, serta kurang menumbuhkan semangat siswa untuk belajar.

4. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran biologi masih tergolong kurang karena siswa cenderung hanya diam mendengarkan, mencatat, menghafal dan mengerjakan tugas-tugas yang ada dalam buku.

5. Guru belum pernah menerapkan metode problem solving selama pembelajaran biologi di dalam kelas.

1.3. Batasan Masalah

(11)

5

dibatasi hanya dua kelas yaitu: kelas pertama (eksperimen) yang diajarkan dengan metode problem solving dan kelas kedua (kontrol) sebagai kelas pembanding yang diajarkan dengan pembelajaran konvensioanl atau pembelajaran yang biasa digunakan guru di dalam kelas dengan metode ceramah, diskusi dan pemberian tugas. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar siswa pada aspek kognitif materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA.

1.4. Rumusan Masalah

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah hasil belajar biologi siswa setelah diajarkan dengan metode problem solving pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA Swasta Prayatna Medan T.P 2011/2012?

2. Bagaimanakah hasil belajar biologi siswa setelah diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA Swasta Prayatna Medan T.P 2011/2012?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode problem solving

terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA Swasta Prayatna Medan T.P 2011/2012?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini, antara lain:

1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa setelah diajarkan dengan metode problem solving pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA

Swasta Prayatna Medan T.P 2011/2012.

2. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa setelah diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA Swasta Prayatna Medan T.P 2011/2012.

(12)

6

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut: 1. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa dengan

menggunakan metode problem solving.

2. Bagi guru biologi, sebagai bahan masukan dan umpan balik untuk mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif, untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar agar siswa memperoleh hasil belajar yang lebih baik, salah satunya dengan menggunakan metode problem solving. 3. Bagi pihak sekolah khususnya Kepala Sekolah sebagai bahan masukan dalam

upaya meningkatkan kualitas sekolah, serta meningkatkan efektivitas dan

efisiensi pembelajaran melalui penggunaan metode pembelajaran oleh guru. 4. Bagi peneliti sendiri sebagai bahan pelatihan untuk mengembangkan dan

menggunakan metode problem solving untuk melibatkan siswa secara aktif dalam belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa.

5. Sebagai bahan pertimbangan maupun bahan acuan bagi peneliti selanjutnya, yang ingin meneliti tentang permasalahan yang sama.

(13)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil-hasil temuan penelitian, pengujian hipotesis dan

pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen setelah diajarkan dengan metode

problem solving pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas X SMA

Swasta Prayatna Medan T.P 2011/2012 diperoleh rata-rata sebesar 79,80

dengan standar deviasi 6,59.

2. Hasil belajar biologi siswa kelas kontrol setelah diajarkan dengan metode

pembelajaran konvensional pada materi pokok pencemaran lingkungan di

kelas X SMA Swasta Prayatna Medan T.P 2011/2012 diperoleh rata-rata

sebesar 76,50 dengan standar deviasi 6,42.

3. Ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode problem solving terhadap

hasil belajar biologi siswa pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas

X SMA Swasta Prayatna Medan T.P 2011/2012 dengan nilai thitung > ttabel yaitu

2,269 > 2,00. Penggunaan metode problem solving memberikan pengaruh

terhadap hasil belajar biologi sebesar 4,3% lebih tinggi dibandingkan metode

konvensinal.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak

lanjut dari hasil penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Hendaknya dalam mengajarkan biologi, guru tidak hanya sekedar

menyampaikan konsep-konsep biologi kepada siswa, namun diharapkan dapat

merancang dan mengembangkan suatu metode pembelajaran yang dapat

mengaktifkan siswa untuk belajar dan melatih kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah, dan disarankan agar guru dapat menerapkan metode

pembelajaran problem solving yang memungkinkan setiap siswa untuk aktif

berdiskusi dan terampil dalam memecahkan masalah-masalah yang

(14)

55

2. Hendaknya bagi guru yang ingin menerapkan metode problem solving,

disarankan agar dapat merencanakan dengan baik langkah-langkah

pembelajaran yang akan dilaksanakan sehingga memungkinkan siswa aktif,

kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah yang dihadapkan kepada

mereka mulai dari memahami masalah, merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data, membuktikan hipotesis, menentukan pilihan

penyelesaian masalah yang tepat hingga mengevaluasi keberhasilan strategi

agar diperoleh kesimpulan yang tepat.

3. Kepada para siswa diharapkan untuk selalu aktif dalam proses belajar

mengajar di kelas baik secara individual maupun secara kelompok, dan

disarankan untuk tidak takut atau malu bertanya kepada guru jika ada hal-hal

yang masih kurang dipahami.

4. Kepada peneliti selanjutnya, karena penelitian ini baru sampai mengangkat

masalah pengaruh metode problem solving terhadap hasil belajar biologi

siswa, maka peneliti berharap adanya penelitian lebih lanjut tentang

penggunaan metode problem solving dan pengaruhnya terhadap hasil belajar

siswa. Hal ini penting agar diperoleh hasil penelitian yang lebih menyeluruh

sehingga bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai reformasi

terhadap dunia pendidikan khususnya dalam penggunaan metode

(15)
(16)

56

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, M., (2003). Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Adnyana, G.P. 2009. Meningkatkan Aktivitas Belajar, Kompetensi Kerja Ilmiah, dan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Penerapan Model Problem

Solving Pada Pembelajaran Kimia, http://downloads.ziddu.com/

downloadfile/18872748/artikelpenerapanmodelproblemsolving.pdf.html.

Anderson, L.W., and Krathwohl, D.R., (2001), A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, Longman, New York.

Arikunto, S., (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2003), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Gulo, W., (2008), Strategi Belajar-Mengajar, Grasindo, Jakarta.

Hamalik, O., (2005), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Hamalik, O., (2008), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bumi Aksara, Jakarta.

Hapriani, N.K. (2012), Pengaruh Model Pembelajaran CPS (Creative Problem Solving) Berbantuan LKS Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas X SMA Karya Wisata Singaraja Tahun Ajaran 2011/2012,

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika

(KARMAPATI), 1(2), Juni 212.

Hartono, (2008), Statistik Untuk Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Hertanti, T.I, (2009), Peningkatan Pemahaman Konsep Hakikat Biologi Sebagai Ilmu dengan Pembelajaran Berbasis Problem Solving Melalui Media VSC Lingkungan Bagi Siswa Kelas X2 SMA Muhammadiyah I Semarang, Vol. 2 No. 3 April 2009.

Hidayati, A., (2009), Penerapan Strategi Active Learning Melalui Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IVB Pada Mata Pelajaran Matematika di MI Raudlatul Falah Talok Turen. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Tidak Dipublikasikan.

(17)

57 Nainggolan, H., (2009), Pendidikan Problem Solving Untuk Pengajaran Operasi Riset di SLTA, Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Nasution, S., (2008), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Pribadi, B.A., (2009), Model Desain Sistem Pembelajaran, Dian Rakyat, Jakarta.

Rustini, T., (2008), Penerapan Model Problem Solving Untuk Meningkatkan Pengembangan Potensi Berpikir Siswa dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan Dasar, No.10 Oktober 2008.

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Alfabeta, Bandung.

Samatowa, U., (2006), Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan, Jakarta.

Sardiman, A.M., (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (1992), Metoda Statistik, Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sugiyono, (2005), Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung.

Susilowati, H., (2007), Pengaruh Keterampilan Berproses Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Pokok Bahasan Segitiga Pada Siswa SMP N 15 Semarang, Skripsi. FMIPA Universitas Negeri Semarang. http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH 7381.dir/doc, Diakses 16 Februari 2012.

Uno, H.B., (2009), Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Bumi Aksara, Jakarta.

Wardhani, S., Purnomo, S.S., dan Wahyuningsih, E., (2010), Modul Matematika SD Program Bermutu, Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di SD, Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.

(18)

ii

RIWAYAT HIDUP

Referensi

Dokumen terkait

Menurut mahasiswa penelusuran informasi di Depo Arsip Suara Merdeka secara manual dirasa lebih cepat dan memiliki banyak manfaat seperti mereka dapat merasa

Secara analisa ekonomi B/C yang diperoleh dari hasil budidaya jamur kuping lebih besar dari 1%, sehingga usaha budidaya jamur kuping dengan media tanam

Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kemampuan metakognitif yang dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP dalam menyelesaikan soal-soal

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Isolasi Senyawa Golongan Flavonoid

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi terbaru lamun di Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu akibat adanya kasus tumpahan minyak yang terjadi dalam

Shubuha Pilar Naredia, 2015, S251308016, PRODUKSI KULTURAL KAMPUNG SENI DI KAMPUNG BUMEN, KELURAHAN PURBAYAN, KECAMATAN KOTAGEDE, KOTA YOGYAKARTA, Tesis, Program

Apabila dilihat dari koefisien determin yakni pengaruh electronic word of mouth terhadap brand awareness konsumen Roti Gempol adalah sebanyak 49,2%, sedangkan sisanya sebesar

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komponen pada buku yang disajikan belum terdapat keseimbangan jika ditinjau dari kategori literasi sains, yakni terdapat hasil