• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MINAT KEJURUAN DAN TINGKAT KREATIFITAS SISWA DENGAN HASIL BELAJAR KEMAMPUAN PRAKTEK PENGELASAN PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN MINAT KEJURUAN DAN TINGKAT KREATIFITAS SISWA DENGAN HASIL BELAJAR KEMAMPUAN PRAKTEK PENGELASAN PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A 2011/2012."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN MINAT KEJURUAN DAN TINGKAT KREATIFITAS

SISWA DENGAN HASIL BELAJAR KEMAMPUAN PRAKTEK

PENGELASAN PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN

TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN

T. A 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MUHAMMAD ARMADI

NIM. 071255110022

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Hubungan Minat Kejuruan dan

Tingkat Kreatifitas Siswa dengan Hasil Belajar Kemampuan Praktek Pengelasan Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2011/2012.”

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menambah salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

Penulis Menyadari banyak kekurangan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Walaupun demikian, besar harapan penulis agar hasil studi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membacanya.

Selama perkuliahan sampai dengan tersusunnya skripsi ini, penulis banyak sekali menerima dukungan moril, materi dan spiritual yang tidak ternilai harganya. Melalui tulisan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Teknik beserta jajarannya.

(3)

ii

6. Bapak Drs.Sabin Girsang selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran selama penyusunan skripsi ini. 7. Bapak dan Ibu dosen Teknik Mesin yang telah membimbing dan memberikan

pengetahuan.

8. Bapak Drs. Kusni M.Pd. selaku Kepala Sekolah dan seluruh Bapak/Ibu Guru SMKN 1 Percut Sei Tuan.

9. Teristimewa dan tercinta kepada Ayahanda H. Muhammad Syarif Dalimunthe dan Ibunda tersayang Hj. Supiah dimana berkat do’a dan kasih sayang yang selalu mendukung penulis dalam perkuliahan dan dalam penulisan skripsi ini baik segi moril, materil dan spiritual.

10.Kakaknda saya Syafitri Erliyanti,SE., Drg.Chairani, Abangnda Syahrial.SE, Brigadir Zulkifli.SH yang selalu mendukung dan mendo’akan dalam penulisan skripsi ini.

11.Untuk yang tersayang Elvrina Wahyuni Nasution yang selalu mendukung dan mendo’akan dalam penulisan skripsi ini.

12.Teman-teman terbaik saya, Hendrian.R, Hendra.B, Jimmy Syahputra.P, Ibnu.A, Hotman dan seluruh teman-teman Jurusan Teknik Mesin UNIMED stambuk 2007 yang telah mendukung saya dalam penulisan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2012 Penulis,

(4)

iii A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 7

C. Pembatasan Masalah... 7

D. Perumusan Masalah... 8

E. Tujuan Penelitian... 8

F. Manfaat Penelitian... 9

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESI PENELITIAN A. Kerangka Teoritis... 10

1. Hakikat Minat Kejuruan... 10

2. Hakikat Kreatifitas Siswa... 13

3. Hakikat Hasil Belajar Kemampuan Prektek Pengelasan... 15

B. Kerangka Berpikir... 21

C. Pengajuan Hipotesis... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian... 26

B. Populasi dan Sampel Penelitian... 26

C. Metode Penelitian... 28

D. Definisi Operasional... 28

E. Teknik Pengumpulan Data... 29

F. Uji Coba Instrumen Penelitian... 31

(5)

iv

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian... 39

1. Kemampuan Praktek Pengelasan (Y)... 39

2. Minat Kejuruan (X1)... 40

3. Tingkat Kreatifitas (X2)... 42

B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian... 43

1. Tingkat Kecenderungan Kemampuan Praktek Pengelasan (Y)... 43

2. Tingkat Kecenderungan Variabel Minat Kejuruan (X1)... 43

3. Tingkat Kecenderungan Variabel Tingkat Kreatifitas... 44

C. Uji Persyaratan Analisis... 45

1. Uji Normalitas... 45

2. Uji Linieritas Dan Uji Keberartian Regresi... 46

D. Pengujian Hipotesis... 49

E. Pembahasan... 53

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan... 56

B. Implikasi... 57

C. Saran... 58

(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian... 25

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian... 28

Gambar 4.1 Histogram Kemampuan Praktek Pengelasan... 40

Gambar 4.2 Histogram Minat Kejuruan... 41

Gambar 4.3 Histogram Tingkat Kreatifitas... 42

(7)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan... 26

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen Minat Kejuruan... 30

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen Kreatifitas Siswa... 31

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Praktek Pengelasan... 40

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Minat Kejuruan (X1)... 41

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Kreatifitas (X2)... 42

Tabel 4.4 Tingkat Kecenderungan Variabel... 43

Tabel 4.5 Tingkat Kecenderungan Variabel Minat Kejuruan (X1)... 44

Tabel 4.6 Tingkat Kecenderungan Variabel Tingkat Kreatifitas... 45

Tabel 4.7 Ringkasan Analisis Perhitungan Normalitas Setiap Data Variabel Penelitian... 46

Tabel 4.8 Ringkasan ANAVA Untuk Persamaan Y atau X1... 47

Tabel 4.9 Ringkasan ANAVA untuk Y dan X2... 48

(8)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Minat Kejuruan... 60

Lampiran 2 Pengukuran Uji Validitas Angket Minat Kejuruan... 63

Lampiran 3 Perhitungan Validitas Angket Minat Kejuruan... 64

Lampiran 4 Pengukuran Uji Reabilitas Angket Minat Kejuruan... 67

Lampiran 5 Perhitungan Reliabilitas Angket... 68

Lampiran 6 Angket Tingkat Kreatifitas Siswa... 70

Lampiran 7 Pengukuran Uji Validitas Angket Tingkat Kreatifitas... 73

Lampiran 8 Perhitungan Validitas Angket Kreatifitas... 74

Lampiran 9 Pengukuran Uji Reabiangket Tingkat Kreatifitas... 76

Lampiran 10Perhitungan Reliabilitas Angket... 77

Lampiran 11Data Minat Kejuruan (X1) dan Tingkat Kreatifitas (X2) Serta Data Hasil Belajar Kemampuan Praktek Pengelasan (Y)... 79

Lampiran 12Perhitungan Distribusi Dan Frekuensi Data Hasil Penelitian... 81

Lampiran 13Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian... 85

Lampiran 14Uji Normalitas Data Masing-Masing Variabel Penelitian... 88

Lampiran 15Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran Dan Keberartian Persamaan Regresi Dari Hasil Belajar Kemampuan Praktek Pengelasan (Y) Atas Minat Kejuruan (X1)... 91

Lampiran 16Perhitungan Persamaan Regesi Sederhana, Uji Kelinieran Dan Keberartian Persamaan Regresi Dari Hasil Belajar Kemampuan Praktek Pengelasan Siswa (Y) Atas Tingkat Kreatifitas (X2)... 98

Lampiran 17Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel... 105

Lampiran 18Perhitungan Koefisien Korelasi Parsial... 109

Lampiran 19Perhitungan Persamaan Regresi Ganda Dan Kelinieran Persamaan Regresi Ganda... 111

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, kata pendidikan merupakan sesuatu yang lazim kita dengar dalam kehidupan bermasyarakat. Pengertian pendidikan yang sering dibahas tentu saja tidak seragam bagi para individu, tergantung persepsi seseorang tentang pendidikan itu sendiri. Pendidikan merupakan suatu pembentukan jiwa manusia yang memungkinkan manusia tumbuh dan berkembang dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, pendidikan juga merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu dalam semua ranah, baik ranah apektif, kognitif dan psikomotorik, yang dipersiapkan agar mampu mengikuti laju perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh, terampil dan siap kerja.

Hal ini sangat berhubungan dengan sistem pendidikan nasional yang terdapat pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, yaitu “untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sehubungan dengan hal ini maka diperlukan adanya sumber daya manusia yang handal dan dapat menghadapi tantangan diera global serta menciptakan lapangan kerja, karena berdasarkan SDM Indonesia dalam persaingan global pengalaman salah satu penyebab terjadinya krisis ekonomi adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan sumber daya manusia

(10)

Indonesia dalam mengahadapi tantangan era global, dan salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia itu adalah pendidikan.

Pemerintah Indonesia berupaya mengembangkan mutu sumber daya manusianya melalui bidang pendidikan. Karena dengan pendidikan yang baik dan berkualitas, dapat menciptakan sumber daya manusia yang berdaya saing pula. Shindunata (2000:6) mengatakan bahwa “pendidikan mempengaruhi, merombak, mengubah dan membentuk lembaga-lembaga sosial kultural di masyarakat”. Dengan demikian, pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kondisi-kondisi kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, menuju sistem sosial yang dinamis.

Salah satu lembaga pendidikan di Indonesia yang ikut serta dalam mendukung percepatan pengembangan SDM adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan di bidang teknologi yang menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berbudi pekerti yang luhur, berkepribadian dan beretos kerja, professional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani (GBHN, 2000).

(11)

diri, (3) menyiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang, dan (4) menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif. Untuk mencapai hal tersebut, maka siswa SMK dituntut untuk lebih memahami dan menguasai setiap program diklat yang diterimanya di sekolah karena setiap program diklat saling mendukung dan saling mempengaruhi pada peningkatan ilmu serta keterampilan, perkembangan sikap dan kepribadiannya.

Berdasarkan uraian di atas dikatakan bahwa lulusan SMK diharapkan dapat menguasai materi pelajaran baik itu secara teori maupun praktek agar dapat memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing. Oleh sebab itu, siswa dibekali dengan materi pelajaran yang berkaitan dengan kebutuhan dunia industri. Untuk meningkatkan mutu setiap lulusan serta menunjang kemampuan dalam bidang teknologi dan kejuruan, maka setiap siswa dituntut memiliki prestasi belajar yang merupakan wujud nyata dari penguasaan belajar, sehingga dapat diterapkan pada bidang pekerjaan yang akan digeluti nantinya.

Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, baik bekerja secara mandiri (wiraswasta) maupun mengisi lowongan pekerjaan yang ada.

(12)

adalah pendidikan yang menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang produktif yang dapat langsung bekerja di bidangnya setelah melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi.

Namun kenyataannya bahwa lulusan SMK banyak yang belum siap pakai karena belum terjamin pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan lapangan pekerjaan yang ditawarkan di dunia kerja. Lulusan SMK juga pada kenyataanya belum bisa memecahkan masalah-masalah dunia kerja. Hal ini sesuai dengan pendapat Slamet PH (1994:24) yang menyatakan bahwa selain kesiapan kerja siswa SMK masih rendah, lulusannya kurang dapat beradaptasi dengan sarana dan fasilitas kerja yang terdapat didunia kerja atau didunia industri. Misalnya seperti hasil belajar kemampuan praktek pengelasan yang penulis amati dari SMK N 1 Percut Sei Tuan Medan dan hasil wawancara dengan guru program diklat kemampuan praktek pengelasan menyimpulkan bahwa pada tahun 2010 rata-rata nilai kemampuan praktek pengelasan 7,5 dan pada tahun 2011 nilai rata-rata kemampuan praktek pengelasan 7,0. Dari data iini dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kemampuan praktek pengelasan relatif kurang memuaskan dan cenderung rendah. Munurut mereka setiap tahunnya siswa yang lulus, hanya sekitar 15-20% yang dapat bekerja di industri, walaupun pelaksanaan praktek indurstri telah berjalan sesuai dengan prosedur.

(13)

Faktor eksternal yaitu yang meliputi berbagai komponen dari luar diri siswa yang mempengaruhi kegiatan belajar mereka, faktor-faktor tersebut antara lain faktor guru, latar belakang pendidikan siswa, komunikasi antara guru dengan siswa, fasilitas belajar dan lain sebagainya.

Tentang faktor internal siswa, dalam hal ini dapat dibedakan menjadi 2 jenis minat kejuruan dan tingkat krativitas siswa. Hal ini penulis kemukakan dengna asumsi bahwa keberhasilan belajar siswa semuanya kembali pada diri sendiri.

Minat kejuruan merupakan salah satu faktor yang secara awal hendaknya dimiliki oleh siswa. Apabila siswa berminat untuk mempelajari sesuatu, maka akan memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Keaktifan para siswa mengikuti belajar mengajar, teori maupun praktek merupakan ciri khas siswa memiliki minat kejuruan. Minat kejuruan yang tumbuh dari dalam diri siswa memungkinkan untuk memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

Siswa akan malas belajar jika pelajaran yang diajarkan guru di sekolah tidak sesuai dengan minatnya. Jika siswa tidak berminat pada program diklat kemapuan praktek pengelasan tersebut akan berakibat kepada kurangnya perhatian siswa terhadap program diklat tersebut yang pada gilirannya akan berdampak negatif terhadap pencapaian hasil belajar.

(14)

Selain minat kejuruan seperti yang telah disebut diatas, faktor kreatifitas juga perlu dalam hal mengelas. Menurut Sternberg (dalam Afifa, 2007) seseorang yang kreatif adalah seorang yang dapat berpikir secara sintesis artinya dapat

melihat hubungan-hubungan di mana orang lain tidak mampu melihatnya yang

mempunyai kemampuan untuk menganalisis ide-idenya sendiri serta

mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya pribadinya, mampu menterjemahkan

teori dan hal-hal yang abstrak ke dalam ide-ide praktis, sehingga individu mampu

meyakinkan orang lain mengenai ide-ide yang akan dikerjakannya. Sehingga

siswa dapat memiliki kompetensi yang dapat diandalkan setelah lulus nantinya untuk menjawab tantangan masa depan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikemukakan bahwa untuk memperoleh suatu hal yang baik, maka harus dapat menentukan tingkat kreatifitas siswa dalam hasil belajar. Karena diduga hasil praktek pengelasan memiliki hubungan dengan minat kejuruan siswa dalam memilih kreatifitas. Oleh sebab itu penulis ingin mengetahui sejauh mana “Hubungan Minat Kejuruan dan

(15)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah ini dapat di identifikasikan sebagai berikut:

1. Mengapa hasil belajar siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan pada program diklat Kemampuan Praktek Pengelasan rendah?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar kemampuan praktek pengelasan siswa?

3. Apakah siswa mempunyai minat kejuruan?

4. Apakah minat kejuruan mempengaruhi hasil belajar?

5. Apakah tingkat kreatifitas mempengaruhi hasil belajar kemampuan praktek pengelasan?

6. Bagaimana tingkat kemampuan praktek pengelasan siswa? 7. Faktor-faktor apakah yang dapat mempengaruhi minat siswa?

8. Apakah ada hubungan minat kejuruan dan tingkat kreatifitas siswa secara bersama-sama dengan kemampuan praktek pengelasan?

C. Pembatasan Masalah

(16)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, indentifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Minat Kejuran dengan Hasil Belajar Kemampuan Praktek Pengelasan Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Tingkat Kreatifitas Siswa dengan Hasil Belajar Kemampuan Praktek Pengelasan Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/2012.

3. Apakah terdapat hubungan positif dan berarti antara Minat Kejuruan dan Tingkat Kreatifitas Siswa dengan Hasil Belajar Kemampuan Praktek Pengelasan Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/2012.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan hubungan minat kejuruan dengan hasil belajar Kemampuan Praktek Pengelesan Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/2012.

(17)

3. Untuk menjelaskan hubungan minat kejuruan dan tingkat kreatifitas siswa dengan hasil belajar Kemampuan Praktek Pengelasan Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang diperoleh, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Memberi informasi tentang hubungan minat kejuruan dan tingkat kreatifitas siswa dengan hasil belajar Kemampuan Praktek Pengelasan Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan

2. Sebagai bahan masukan bagi guru program diklat Kemampuan Pengelasan khusunya guru SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan guna peningkatan hasil belajar kemampuan praktek pengelasan siswa.

3. Sebagai bahan masukan bagi lembaga SMK khususnya Sekolah Menengah Kejuran Negeri 1 Percut Sei Tuan tentang arti pentingnya minat kejuran anak dan tingkat kreatifitas dalam meningkatkan kualitas lulusannya.

(18)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dengan melihat data penelitian dan hasil analisis statistik yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Hasil perolehan skor data variabel minat kejuruan termasuk ke dalam kriteria kecenderungan cukup, sedangkan perolehan data skor variabel tingkat kreatifitas cenderung tinggi, dan kemampuan praktek pengelasan cenderung tinggi.

2. Hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan berarti minat kejuruan terhadap kemampuan praktek pengelasan siswa. Sehingga peningkatan minat kejuruan akan menyebabkan peningkatan kemampuan praktek pengelasan yang cukup berarti.

3. Hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa terdapat hubngan positif dan berarti tingkat kreatifitas terhadap kemampuan praktek pengelasan. Oleh karena itu peningkatan tingkat kreatifitas akan menyebabkan peningkatan kemampuan praktek pengelasan.

4. Hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan berarti minat kejuruan, dan tingkat kreatifitas secara bersama-sama terhadap kemampuan praktek pengelasan. Sehingga peningkatan minat kejuruan, dan tingkat kreatifitas guru akan menyebabkan peningkatan kemampuan praktek pengelasan yang cukup berarti.

(19)

B. Implikasi

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian di atas maka dapat dibuat implikasi penelitian. Perlu diupayakan peningkatan minat kejuruan dan Tingkat kreatifitas Siswa untuk meningkatkan hasil belajar kemampuan praktik pengelasan.

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu menjadi pertimbangan bagi guru supaya meningkatkan Minat kejuruan. Upaya yang dilakukan adalah dengan memperhatikan aspek psikomotorik siswa dalam setiap penerimaan siswa baru dimana siswa yang memiliki aspek psikomotir yang tinggi disamping aspek kognitif akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMK, karena mayoritas pembelajaran di SMK selalu didominasi kemampuan psikomotorik.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka menjadi pertimbangan bagi pengelola SMK maupun guru supaya menumbuhkan Tingkat kreatifitas siswa. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pengarahan kepada siswa tentang perlunya pelaksanaan Tingkat kreatifitas. Diharapkan siswa mampu meningkatkan hasil belajar kemampuan praktek pengelasan. Upaya yang dapat dilakukan guru adalah seperti memberikan pandangan-pandangan kepada siswa untuk dapat memotivasi diri sendiri. Dengan tumbuhnya tingkat kreatifitas siswa yang tinggi, maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kemampuan praktek pengelasan.

(20)

pengelasan sesuai dengan fungsinya, memberikan pengawasan yang ketat terhadap penerimaan siswa baru sehingga siswa yang diterima benar-benar memiliki minat kejuruan yang tinggi, dan memberikan penjelasan tentang bagaimana menumbuhkan tingkat kreatifitas siswa yang baik. Dengan adanya hal ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kemampuan praktek pengelasan.

C. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan dari hasil temuan penelitian ini, sebagai berikut:

1. Kepada para guru SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Medan agar lebih memperhatikan minat kejuruan siswa saat menerima siswa baru. Untuk itu kepala sekolah harus memperhatikan kemampuan psikomotorik setiap calon siswa yang akan diterima, sehingga dalam setiap pembelajaran siswa dapat mengikutinya baik dari aspek kognitif maupun psikomotorik serta memberikan usulan maupun masukan bagi guru yang melaksanakan pekerjaannya dengan baik.

(21)

kegaitan belajar sendiri, memampukan mereka untuk memilih metode belajar sendiri, bertanggung jawab, serta sedikit mungkin dicampuri oleh orang lain.

3. Perlu kiranya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mencari tentang minat kejuruan dan tingkat kreatifitas siswa dengan hasil belajar kemampuan praktek pengelasan, guna mendapatkan hasil yang komprehensif.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Afifa, Nindah Nur. 2007. Peran seni dalam mengembangkan kreatifitas siswa. Jakarta : Media

Ahmad Fauzi. 2004. Psikologi Untuk Umum. Bandung: CV Pustaka Setia, Cet.ke-2,

Basuki, Heru. 2010. Teori-Teori Mengenai Kreativitas. Gunadarma

Depdikbud. 2009. Garis Garis Besar Program Pengajaran Kurikulum SMK. Jakarta: Depdikbud

Edward Purba, dkk. 1982. Belajar Dan Pembelajaran (Diklat), Medan: Ikip Medan

Evans. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia

Hamalik, Oemar. 2003. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Helmut, N. 1983. Pendidikan Kejuruan. Jakarta: PT. Gramedia

Hurlok. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Husaini Usman, M.T dan R. Purnomo Setiady Akbar, M.Pd. 2006. Pengantar Statistika. Yogyakarta: Penerbit Bumi Aksara

http://media.diknas.go.id/media/document/5465.pdf.

http://www.digilib.petra.ac.id

http://www.maindexchange.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view &gid=99&Itemid=28.

http://v-class.gunadarma. ac.id/ mod/resource/view.php?id=15524

Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika

Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati. 2002. Upaya Optimalisasi Kegiatan belajar

mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Munandar, Utami. 2002. Kreativitas dan keberbakatan strategi mewujudkan potensi

kreatif dan bakat. Jakarta: Rineka Cipta

Natawidjaya, R. 1986. Psikologi Pendidika. Jakarta: Depdikbud.

Oemar hamalik. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

(23)

Poerwanto, M.Ngalim. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Riyanto, Yatim. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC

Semiawan, Conny. Dkk. 1991. Dimensi Kreatif dan Filsafat. Bandung: Remaja Karya

Shindunata. 2000. Menggagas Paradigma Baru Pendidikan. Jakarta: Kanisius. Slamet. 1994. Antisipasi Terhadap Lulusan FPTK IKIP. Jakarta: Majalah.

Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya. Edisi Revisi

Cetakan kelima. Bandung: Tarsito

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Penerbit Rineka Cipta

Sumber : http://hayardin-blog.blogspot.com/2012/03/artikel-pendidikan-pengertian-hasil_25.html#ixzz1uTbqGSUs

Gambar

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian...................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Denaturasi DNA dilakukan dengan menggunakan panas (95ºC) selama 1-2 menit, kemudian suhu diturunkan menjadi 55ºC sehingga primer akan menempel ( annealing ) pada

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap lingkungan kerja dengan motivasi kerja pada

YOGO DWI NUGROHO, D1210084, POLA KOMUNIKASI DI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi di Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan Masyarakat

Reaksi pasar tersebut akan ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari saham perusahaan yang melakukan pengumuman laba.. Reaksi ini kemudian akan diukur dengan menggunakan

Dek Poer, Hingga ga’ Cuma buat hari ini dek, gak’ ada kata terlambat untuk mulai semua dari awal lagi karenanya lakuin yang terbaik buat hidup dan masa depan kamu dan Dek

Kesimpulan dalam penelitian adalah: 1) Hasil analisis regresi dan uji F diketahui F hitung > F tabel atau 445,919 > 4,76, berarti ada pengaruh yang signifikan antara

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di PT Tiga Manunggal Synthetic Industries (PT TIMATEX), Salatiga Departemen Weaving yang berjumlah 607 karyawan. Sampel dalam

Namun, hal ini berbeda dengan pendapat Ratna Susilowati selaku Humas Panti Wreda Dharma Bakti Surakarta yang mengatakan bahwa para lansia yang berada di Panti