HUBUNGAN ANTARA EKSPANSI THORAKS DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN VO2MAX PADA LANJUT USIA (LANSIA)
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi
Disusun Oleh :
WIDYA FITRIANTI NIM: J 110090017
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
vi
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan tulisan dan karyaku yang
sederhana ini sebagai wujud cinta dan bakti peneliti kepada:
Allah SWT
Terima kasih Ya Allah atas limpahan karunia dan kemudahan yang telah Engkau
berikan pada Hamba
Junjungan kita Rasulullah SAW
Nabi Muhammad yang telah menjadi suri tauladan bagi semua umat-Nya.
Kedua orangtua tercinta
Ibu dan Bapak terima kasih telah merawat anakmu sedari kecil hingga sekarang,
kasih sayang ibu dan ayah membuatku semangat untuk menyelesaikan tugas dan
kewajiban ini
Seseorang yang selalu memberi inspirasi dan menyemangatiku
Kesabaranmu, Ketulusanmu, dan Semangatmu dalam memperjuangkan apa yang
memang pantas untuk diperjuangkan membuatku menyadari betapa berharganya
arti hidup ini.
Teman-temanku Program Studi D IV Fisioterapi
Tahun Angkatan 2009
Teman-temanku seperjuangan terima kasih atas kebersamaan kalian selama ini,
special thank’s to Bu Us, Amoi, Nenk Nia, Chan2, Lusi, Ghani, Doni, teman
praktek komprehensifku selama 8 bulan yang penuh dengan sensasi keceriaan
vii
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmaanirrahiim,
Alhamdulillah, Segala puji syukur penulis panjatkan atas rahmat dan nikmat Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini disusun guna melengkapi tugas dan memenuhi syarat kelulusan Program Pendidikan Diploma IV Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta
dengan judul “HUBUNGAN ANTARA EKSPANSI THORAKS DAN
INDEKS MASSA TUBUH DENGAN VO2MAX PADA LANJUT USIA (LANSIA) ” Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiadji, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta
2. Bapak Arief Widodo A.Kep.M Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan 3. Ibu Umi Budi Rahayu SST FT, M.Kes, selaku Kepala Program Studi
Fisioterapi Universitas Muhammdiyah Surakarta
viii
5. Ibu Isnaini Herawati SST.FT, M.Sc dan Bapak Totok Budi Santoso, SST.FT, SPd, M.Ph , selaku dosen penguji dalam skripsi ini yang telah banyak mengarahkan sampai skripsi ini terwujud.
6. Segenap dosen-dosen pengajar di Fakultas Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang memberikan ilmunya kepada penulis.
7. Keduaorangtua, kakakku, ponakanku tersayang “Hasna”,keluarga dan saudaraku yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan pendidikan.
8. Seseorang yang selalu menemani dan memotivasi aku, terima kasih banyak. 9. Teman-teman seperjuangan di D-IV Fisioterapi Universitas Muhammadiyah
Surakarta angkatan 2009 terimakasih atas kebersamaan kalian selama ini. 10. Seluruh lansia di posyandu Gonilan dan lansia yang bersedia menjadi
responden dalam penyusunan skripsi ini terimakasih atas kerja samanya. 11. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dan tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu.
Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi para pembaca, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik atas kekurangan dalam penulisan ini masih akan sangat membantu. Akhir kata saya selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Surakarta, Juli 2013 Penulis
ix
HALAMAN RINGKASAN
Pada lansia diketahui bahwa akan mengalami penurunan pada organ tubuhnya, termasuk sistem respirasinya, yaitu otot-otot pernafasan kehilangan kekuatannya dan menjadi kaku, menurunnya aktivitas dari silia, paru-paru kehilangan elastisitasnya, menarik nafas dalam lebih berat, serta kapasitas pernafasan maksimal menurun dan kedalaman nafas menurun ( Martono, 2003).
Lansia mengalami penurunan dan kemunduran terutama dalam sistem respirasi akan berpengaruh terhadap kemampuan sangkar thoraks untuk mengembang atau mengempis saat melakukan inspirasi maupun ekspirasi yang disebut dengan ekspansi thoraks. Saat terjadi inspirasi volume thoraks bertambah dan rongga dada membesar saat ekspirasi volume thoraks berkurang dan rongga dada menyempit. Pengukuran ekspansi thoraks dilakukan secara kuantitatif menggunakan midline dengan satuan cm, yang dibagi menjadi 3 titik patokan yaitu axilla, intercosta space ke-5, dan xypoideus (Humami, 2011).
IMT adalah berat badan dalam kilogram (kg) dibagi tinggi dalam meter kuadrat (m2) (Sugondo, 2006). Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Semakin tinggi nilai VO2max seseorang semakin baik daya tahan kardiorespirasi dan semakin baik pula kebugaran jasmani orang tersebut. Semakin rendah nilai IMT semakin tinggi nilai VO2max, demikian sebaliknya semakin tinggi nilai IMT semakin rendah nilai VO2max (Kusumaningrum, 2009). Hal ini sesuai dengan pernyataan Fox (2003) bahwa kegemukan cenderung mengurangi VO2max. VO2max adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat dikonsumsi selama aktivitas fisik yang intens sampai akhirnya terjadi kelelahan. Nilai VO2max bergantung pada keadaan kardiovaskular, respirasi, hematologi, dan kemampuan oksidatif otot (Uliyandari, 2009).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei dengan metode penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional. Dalam penelitian ini responden diberikan satu kali latihan menggunakan Six Minutes Walking Test untuk mengetahui adanya hubungan antara ekspansi thoraks dan indeks massa tubuh dengan VO2max. Hasil dari penelitian ini menggunakan uji korelasi Spearman, menunjukkan bahwa dari perhitungan tersebut tampak bahwa tidak ada hubungan yang signifikan pada ekspansi thoraks bagian Axilla, ICS, dan P.Xypoideus dengan VO2max (p=0,301(p>0,05), p=0,316 (p>0,05), dan p=0,299 (p>0,05)) sedangkan pada indeks massa tubuh dengan VO2max(p=0,98 (p>0,05)).
x
ABSTRAK PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI, JULI 2013 WIDYA FITRIANTI
“ HUBUNGAN ANTARA EKSPANSI THORAKS DAN INDEKS MASSA
TUBUH DENGAN VO2MAX PADA LANJUT USIA (LANSIA)”
(Dibimbing Oleh: Wahyuni S.KM, SST.FT, M.Kes dan Sugiono SST.FT)
Latar Belakang : Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan dengan proses kemunduran prestasi kerja dan penurunan kapasitas fisik seseorang. Akibatnya kaum lansia menjadi kurang produktif, rentan terhadap penyakit dan banyak bergantung pada orang lain. Dengan tetap bekerja dan melakukan olahraga secara teratur dapat memperlambat proses kemunduran dan penurunan kapasitas fisik. Karena bekerja maupun berolahraga pada dasarnya berkaitan dengan akibat sistem Muskuloskeletal (otot dan tulang) serta sistem kardiopulmonar (jantung dan paru-paru)
Tujuan : Untuk mengetahui adanya hubungan antara ekspansi thoraks dan indeks massa tubuh dengan VO2max.
Metode Penelitian : penelitian jenis survei dengan pendekatan cross-sectional Subyek dan Interverensi : lima puluh dua lansia di Posyandu Lansia Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, dengan usia antara 45-65 tahun, diberikan interverensi berupa jalan selama enam menit.
Hasil Penelitian: Six Minutes Walking Test digunakan untuk mencari nilai VO2max. Responden ini diberikan satu kali latihan kemudian dihubungkan dengan menggunakan uji korelasi Spearman. Dengan confidence internal (CI) (95%). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan pada ekspansi thoraks bagian Axilla, ICS, dan P.Xypoideus dengan VO2max (p=0,301(p>0,05), p=0,316 (p>0,05), dan p=0,299 (p>0,05)) sedangkan pada indeks massa tubuh dengan VO2max(p=0,98 (p>0,05)).
Kesimpulan : disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara ekspansi thoraks dan indeks massa tubuh dengan VO2max pada lanjut usia (lansia).
xi ABSTRACT
DIPLOMA IV STUDY PROGRAM OF PHYSIOTHERAPY FACULTY OF HEALTH MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA THESIS, JULI 2013 WIDYA FITRIANTI
" THE RELATIONSHIP BETWEEN THORACIC EXPANSION AND
BODY MASS INDEX IN ELDERLY WITH VO2MAX (ELDERLY)”
(Counselor by: Wahyuni S.KM, SST.FT, M.Kes dan Sugiono SST.FT)
Background: The aging process is a challenge that must be addressed because it is defined by the decline of work performance and decreased physical capacity of a person. As a result, the elderly are less productive, more prone to disease and dependent on others. By continuing to work and do regular exercise can slow the process of deterioration and decline in physical capacity. Due to work and exercise is basically concerned with the effect Musculoskeletal system (muscles and bones) and the cardiopulmonary system (heart and lungs)
Purpose: To determine the relationship between thoracic expansion and body mass index with VO2max.
Research Methods: This study surveys the types of cross-sectional approach Subjects and Interverensi: fifty-two elderly Elderly IHC Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, with ages between 45-65 years, given interverensi a road for six minutes.
Results: Six Minutes Walking Test was used to find the value of VO2max. The respondent was given one practice then connected using Spearman correlation test. With confidence internal (CI) (95%). The results revealed that there was no significant relationship in the expansion of the thoracic part of the axilla, ICS, and P.Xypoideus with VO2max (p = 0.301 (p> 0.05), p = 0.316 (p> 0.05), and p = 0.299 (p> 0.05)) whereas the body mass index with VO2max (p = 0.98 (p> 0.05)). Conclusion: The conclusion that there is no relationship between thoracic expansion and body mass index with VO2max in elderly.
xii DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul ... i
Halaman Persetujuan ... ii
Halaman Pengesahan ... iii
Halaman Pernyataan ... iv
Halaman Deklarasi ... v
Halaman Persembahan ... vi
Kata Pengantar ... vii
Abstrak ... x
Abstract ... xi
Daftar isi ... xii
Daftar Tabel ... xiv
Daftar Gambar ... xv
Daftar Lampiran ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 3
BAB II LANDASAN TEORI A. Kerangka Teori ... 4
1. VO2max pada Lansia ... 4
2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi VO2max ... 5
3. Ekspansi Thoraks ... 7
4. Indeks Massa Tubuh ... 8
B. Kerangka Berpikir ... 8
C. Kerangka Konsep ... 9
xiii BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ... 10
B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 11
C. Populasi dan Sampel ... 11
D. Variabel Penelitian ... 12
E. Definisi Operasional ... 12
F. Prosedur Penelitian ... 14
G. Teknik Analisa Data ... 15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden ... 16
B. Karakteristik Responden ... 16
1. Deskripsi Responden Menurut Usia ... 16
2. Deskripsi Responden Menurut Jenis Kelamin... 17
3. Deskripsi Responden Menurut Indeks Massa Tubuh (IMT) .. 17
4. Deskripsi Responden Menurut EkspanAx ... 18
5. Deskripsi Responden Menurut EkspanICS4-5 ... 18
6. Deskripsi Responden Menurut PX ... 18
7. Deskripsi Responden Menurut 6MWT... 19
8. Deskripsi Responden Menurut VO2Max ... 19
C. Hasil Pengolahan Data ... 20
D. Pembahasan ... 22
1. Karakteristik Responden... 22
2. Hubungan Antara Ekspansi Thoraks dan Indeks Massa Tubuh dengan VO2max Menggunakan Uji Korelatif Spearman ... 25
E. Keterbatasan atau Kelemahan Penelitian ... 26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 28
xiv LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai standar VO2max wanita ... 6
Tabel 2.2 Nilai standar VO2max pria ... 7
Tabel 3.1 Rumus indeks massa tubuh ... 12
Tabel 3.2 Klasifikasi IMT menurut kriteria Asia Pasifi ... 13
Tabel 3.3 Rumus nilai VO2max ... 14
Tabel 3.4 Pelaksanaan penelitian ... 14
Tabel 4.1. Deskripsi Responden berdasarkan usia ... 16
Tabel 4.2.Deskripsi Responden berdasarkan jenis kelamin ... 17
Tabel 4.3. Deskripsi Responden berdasarkan IMT ... 17
Tabel 4.4. Deskripsi Responden berdasarkan EkspanAx... 18
Tabel 4.5. Deskripsi Responden berdasarkan EkspanICS4-5 ... 18
Tabel 4.6. Deskripsi Responden berdasarkan EkspanPX ... 18
Tabel 4.7. Deskripsi Responden berdasarkan 6MWT ... 19
Tabel 4.8. Deskripsi Responden berdasarkan VO2max... 19
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN