• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KESADARAN HUKUM DALAM MENSERTIFIKATKAN TANAH MILIK (STUDI KASUS DI KELURAHAN TIGARUNGGU KECAMATAN PURBA KABUPATEN SIMALUNGUN ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KESADARAN HUKUM DALAM MENSERTIFIKATKAN TANAH MILIK (STUDI KASUS DI KELURAHAN TIGARUNGGU KECAMATAN PURBA KABUPATEN SIMALUNGUN )."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KESADARAN HUKUM DALAM MENSERTIFIKATKAN TANAH MILIK

(Studi Kasus Di Kelurahan Tigarunggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun )

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu

Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

DINA FIANTY SARAGIH NIM: 309111018

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iii ABSTRAK

DINA FIANTY SARAGIH, NIM : 309111018, dengan judul Persepsi Masyarakat Tentang Kesadaran Hukum Dalam Mensertifikatkan Tanah Milik (Studi Kasus Di Kelurahan Tigarunggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun ).

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Kesadaran Hukum Masyarakat dalam Mensertifikatkan Hak Milik Atas Tanah (Studi Kasus Di Kelurahan Tigarunggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun ). Adapun yang menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Kelurahan Tigarunggu, sebanyak 435 kepala keluarga. Dengan melihat jumlah populasi yang jumlahnya lebih dari 100 orang maka, penulis mengambil sampel penelitian ini sebanyak 20 % dari jumlah populasi adalah 86 orang, dengan cara random

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan PP-Kn fakultas ilmu sosial. Adapun judul skripsi ini menjelaskan tentang Kesadaran Hukum Masyarakat dalam Mensertifikatkan Hak Milik Atas Tanah (Studi Kasus Di Kelurahan Tigarunggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun ).

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar penulis, terkhusus dan teristimewa buat kedua orang tua penulis ( Bapakku Rajimin Saragih dan Ibuku Delpinaria Damanik ) yang banyak memberikan dukungan melalui doa dan materi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dapat disusun dengan baik. Terimakasih kepada Bapak Dra. Buha Simamora, SH, MH selaku dosen pembimbing skripsi saya yang sudah banyak memberikan arahan dan bimbingan serta saran dalam penyusunan skripsi ini. Seiring dengan itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Restu, M.S, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

(6)

v

4. Bapak Parlaungan G Siahaan, SH,M.Hum selaku sekretaris jurusan Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan.

5. Ibu Sri Hadiningrum selaku dosen penguji skripsi penulis. 6. Bapak Drs. Suady Husin,SH,MS selaku penguji skripsi penulis.

7. Kepada semua dosen dan staf pegawai di jurusan Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan.

8. Bapak Mewahdin Damanik sebagai lurah di Kelurahan Tigarunggu, dan bapak Pasaribu yang banyak membantu penulis dalam memberikan data dan keperluan yang lain dalam penulisan skripsi ini.

9. Masyarakat kelurahan Tigarunggu yang ikut berperan dan meluangkan waktu dalam melengkapi data selama penelitian dan memberikan informasi yang mendukung penyusunan skripsi ini.

10.Keluarga besar Saragih dan Damanik yang selalu memberikan semangat dan dorongan materil dan moral melalui doa kepada penulis, yakni keluarga Doni Damanik, keluarga Dinasti Damanik, keluarga besar Sitanggang, buat Oppung Sipayung, buat abang Heri Cnr, Adek Jhonniper, Ari wibowo yang selalu mendukung dan memberikan cinta kasih pada penulis.

11.Teman dekat penulis ( Naomas, Ronika, Yanti Juntak, Rina, Tetty, Friska, Rani) yang selalu mendukung dalam suka duka penulisan skripsi ini. 12.Buat satu kos sering 137 yang selalu mendukung dan bekerja sama dalam

(7)

vi

13.Teman- teman kelas reguler , dan ekstensi 2009 sebagi teman belajar bersama dalam perkulihan dan semua adik stambuk di jurusan.

14.Adik-adik di Himakris PPKn, yang menjadi teman tumbuh bersama yang menempa orang yang integritas dalam organisasi.

15.Buat kakanda di Himapsi Unimed yang menjadi teman suka duka dan berbagi selama perkuliahan.

16.Semua teman-teman PPLT SMAN 1 Kabanjahe yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

17.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang ikut serta dalam penyelesaian skripsi ini.

Penyusuan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun guna untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Juni 2013 Penulis

(8)

vii

B.IdentifikasiMasalah ... 4

C.PembatasanMasalah ... 5

1. Pengertian Kesadaran Hukum dan Masyarakat ... 6

2. Pengertian Tanah dan Sertifikat Tanah ... 7

a. Pengertian Tanah ... 9

b. Pengertian sertifikat tanah ... 10

3. Penerbitan sertifikat tanah ... 13

4. Kekuatan hukum dan fungsi sertifikat tanah ... 15

(9)

viii BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. LokasiPenelitian ... 19

B. Populasi dan Sampel ... 19

C. Variabel dan Definisi Operasional ... 22

D. TeknikPengumpulan Data ... 23

E. TeknikAnalisis Data ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian ... 26

B. Pembahasan ... 50

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 57

B. Saran ... 59

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Tabel 1. Kisi-kisi instrument ... . 23 Tabel 2. Tanggapan responden tentang mengetahui apa itu sertifikat tanah . . 27 Tabel 3. Tanggapan responden tentang cara memperoleh sertifikat tanah .... . 28 Tabel 4. Tanggapan responden tentang fungsi sertfikat tanah ... . 29 Tabel 5. Tanggapan responden tentang bagaimana cara pendaftaran tanah .. . 30 Tabel 6. Tanggapan responden tentang apakah telah mensertifikatkan tanah . . 31 Tabel 7. Tanggapan responden tentang perlunya mensertifikatkan tanah ... . 32 Tabel 8. Tanggapan responden tentang apakah seluruh tanah sudah memiliki

sertifikat tanah ... . 33 Tabel 9. Tanggapan responden tentang mensertifikatkan tanah karena

keinginan dan kesadaran diri sendiri... . 34 Tabel 10. Tanggapan responden tentang jaminan kepastian hukum terhadap

kepemilikan tanah maka dibutuhkan kesadaran seseorang dalam mensertifikatkan tanah ... . 35 Tabel 11. Tanggapan responden tentang perlu diadakan penyuluhan

mengenai perolehan serta fungsi sertifikat tanah ... . 36 Tabel 12. Tanggapan responden tentang faktor ekonomi mempengaruhi

kesadaran dalam mensertifikatkan tanah ... . 40 Tabel 13. Tanggapan responden tentang pengurusan sertifikat tanah

(11)

x

Tabel 14. Tanggapan responden tentang pengurusan sertifikat tanah memerlukan biaya yang sangat besar ... . 42 Tabel 15. Tanggapan responden tentang mendapatkan kemudahan dalam

membuat sertifikat tanah ... . 48 Tabel 16. Tanggapan responden tentang penggunaan sertifikat tanah sebagai

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar angket

2. Daftar pertanyaan wawancara 3. Fotocopi contoh sertifikat tanah 4. Nota tugas

5. Surat permohonan izin penelitian dari jurusan 6. Surat permohonan izin penelitian dari fakultas 7. Surat penelitian dari tempat penelitian

8. Surat keterangan bebas perpustakaan Jurusan 9. Surat bebas perpustakaan Fakultas

10.Surat bebas perpustakaan Unimed 11.Kartu mengikuti seminar proposal 12.Peryataan keaslian tulisan

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dan tanah memiliki ikatan yang erat dimana tanah merupakan salah satu komponen yang dipakai manusia untuk meningkatkan kesejahtraan hidup manusia. Tanah dipakai manusia sebagai tempat bermukim dan tempat berusaha.

Masyarakat Indonesia yang kehidupan rakyatnya dan perekonomiannya sebagaian besar bercorak agraris, permukaan bumi termasuk perairannya dan kekayaan alam yang didalamnya mempunyai fungsi penting dalam kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia. Seiring perkembangan zaman, penduduk pun bertambah begitu juga dengan pola pikir dan tata cara manusia dalam menggunakan tanah. Tidak dapat dipungkiri manusia melakukan semua aktivitasnya selalu berkaitan dengan tanah.

Pada awalnya, untuk menunjukkan dan menyatakan bahwa seseorang itu adalah pemilik tanah maka ditandai dengan tanda berupa pacak, batu atau pohon. Padahal tanda seperti itu mudah untuk digeser, dipindahkan atau di musnahkan. Pada zaman modern ini tidak dapat dipungkiri banyak terjadi sengketa tanah dalam masyarakat. Sengketa tanah terjadi pada masyarakat, baik itu tentang kepemilikan tanah, dan batas-batas tanah.

(14)

2

Pendaftaran tanah merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh setiap pemilik tanah untuk menghindari sengketa tanah juga untuk mendapatkan kepastian hukum. Untuk itu diperlukan suatu sistem pendaftaran tanah yang universal yang berpedoman pada suatu induk sistem pendaftaran tanah yang diakui dan bersifat nasional. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dibuatlah Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) No. 5 tahun 1960 yang didalamnya tercantum ketentuan mengenai sistem pendaftaran tanah yang diberlakukan sama untuk seluruh wilayah Indonesia.

Masalah tanah merupakan persoalan yang sering menimbulkan perselisihan dan menimbulkan sengketa diantara warga masyarakat. Sengketa tanah yang terjadi dewasa ini, tidak hanya menyangkut tanah yang sudah terdaftar secara hukum dan belum memiliki sertifikat.

(15)

3

Ketentuan dasar mengenai tanah di Indonesia tercantum didalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria yang lebih dikenal dengan UUPA. Walaupun sebagian besar pasal-pasalnya memberikan ketentuan mengenai hak-hak atas tanah, namun sebagai ketentuan yang bersifat pokok banyak materi pengaturan yang bersifat lebih rinci yang masih perlu ditetapkan. Dengan semakin rumitnya masalah pertanahan dan semakin besarnya keperluan akan ketertiban didalam pengelolaan pertanahan, semakin dirasakan keperluan akan adanya UUPA.

Pasal 19 UUPA menyatakan bahwa pendaftaran tanah diseluruh Indonesia diadakan menurut ketentuan-ketentuan yang diatur oleh peraturan pemerintah. Pasal inilah yang menjadi induk pendaftaran tanah. Pasal 5 dan 6 Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1961 ditegaskan bahwa penyelengaraan pendaftaran tanah adalah Badan Pertanahan Nasional dan pelaksanaan pendaftaran tanah dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan yang ada disetiap kabupaten dan kota.

(16)

4

Masyarakat di Kelurahan Tigarunggu Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun terdiri dari 435 KK dengan luas wilayah 2067 ha. Yang pada umumnya masyarakat menggantungkan hidupnya dengan bertani. Sebagai warga Negara yang baik, masyarakat harus tunduk pada hukum yang berlaku, termasuk pada hukum pertanahan. Dimana masyarakat wajib untuk mendaftarkan tanahnya agar mendapat kepastian hukum dan perlindungan hukum.

Namun pada kenyataannya pelaksanaan pendaftaran tanah belum terlaksana sepenuhnya. Masyarakat masih ada yang belum mendaftarkan tanahnya. Hal ini bisa disebabkan faktor pendidikan, kurangnya sosialisasi pemerintah dan biaya pengurusan sertifikat tanah yang mahal serta proses pembuatan sertifikat memakan waktu yang sangat lama. Sehingga jika terjadi sengketa tanah sangat sulit untuk menyelesaikannya karena bukti yang kuat seperti sertifikat tidak di miliki oleh pihak-pihak yang bersengketa. Karna pada umumnya hak milik mereka masih berdasarkan adat.

Dari uraian tersebut penulis menganggap perlu diadakan suatu kajian

tentang “Tingkat kesadaran hukum masyarakat dalam mensertifikatkan

(17)

5

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Tingkat kesadaran masyarakat dalam mensertifikatkan tanah di kelurahan Tigarunggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. 2. Hal yang timbul apabila masyarakat tidak mensertifikatkan tanah di

kelurahan Tigarunggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. 3. Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kesadaran masyarakat

dalam mensertifikatkan tanah di kelurahan Tigarunggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.

4. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mensertifikatkan tanah di kelurahan Tigarunggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.

5. Pengaruh kesadaran masyarakat dalam mensertifikatkan tanah terhadap sengketa tanah yang terjadi di kelurahan Tigarunggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.

C. Pembatasan Masalah

(18)

6

D. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah tingkat kesadaran masyarakat dalam mensertifikatkan tanah di kelurahan Tigarunggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat dalam mensertifikatkan hak milik atas tanah di kelurahan Tigarunggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai brikut: 1. Untuk penulis

Untuk menambah wawasan penulis tentang pentingnya sertifikat tanah dalam ruang lingkup hukum pertanahan di Indonesia.

2. Untuk ilmu pengetahuan

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan sumbangan pemikiran kepada mahasiswa/i khususnya jurusan PKn tentang pentingnya kesadaran hukum masyarakat dalam mensertifikatkan tanah.

3. Untuk masyarakat

(19)

7

dalam mensertifikatkan tanah dalam memajukan kehidupan masyarakat.

4. Untuk pemerintah setempat

(20)

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penulis dari observasi, penyebaran angket dan wawancara serta pengolahan data pada bab IV maka penulis menyimpulkan bahwa kesadaran hukum masyarakat dalam mensertifikat hak milik atas tanah telah memiliki kesadaran dalam mensertifikatkan tanah, karena masyarakat menganggap sertifikat ini sangat penting bagi mereka dan masyarakat telah mensertifikatkan tanah mereka karena kesadaran sendiri. Kesadaran masyarakat dalam mensertifikatkan hak milik atas tanah di Kelurahan Tigarunggu ini sudah tinggi.

Faktor ekonomi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam mensertifikatkan tanah, masyarakat mendapat kemudahan dalam memperoleh sertifikat ini dirasakan setelah adanya PRONA yang sangat membantu masyarakat, terutama mereka yang ekonomi rendah.

B. Saran

(21)

60

1. Masyarakat diharapkan agar meningkatkan kesadaran hukum dalam mensertifikatkan tanah milik, agar mendapatkan kepastian hukum dan merasakan manfaat dari sertifikat tanah dalam kehidupan sehari-hari. 2. Masyarakat yang belum memiliki sertifikat tanah disarankan agar

mensertifikatkan tanahnya, guna untuk mendapatkan kepastian hukum dan segera mengikuti program yang dilakukan oleh pemerintah.

3. Kiranya pemerintah dapat lebih memperhatikan masyarakat yang dalam hal mensertifikatkan tanah agar masyarakat tertolong dan tidak terbeban dengan biaya yang dibebankan dalam pembuatan sertifkat tanah.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2010. Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Chomzah Ali Ahmad. 2004. Hukum Agraria (Pertanahan Indonesia). Jakarta : Prestasi Pustaka.

Harsono, Boedi. 2008. Hukum Agraria Indonesia. Jakarta. Djambatan

Marzuki, Peter Mahmud. 2008. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Muljadi Kartini, dkk. 2004 . Hak-hak atas tanah. Kencana

Santoso, Urip. 2008. Hukum Agraria dan Hak-Hak Atas Tanah. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet.

Supriadi, 2010. Hukum Agraria. Jakarta: Sinar Grafika.

Sutedi, Adrian. 2011. Sertifikat Hak Atas Tanah. Jakarta: Sinar Grafika.

____________.2008. Peralihan Hak Atas Tanah Dan Pendaftarannya. Jakarta: Sinar Grafika.

Parlindungan, A.P 2009. Pendaftaran Tanah di Indonesia.Bandung: Mandar Maju.

______________.2003. Tanya Jawab Hukum Agraria Dan Pertanahan. Bandung : Mandar Maju.

Yamin, Muhammad. 2002. Beberapa masalah aktual hukum agraria. Medan. Pustaka Bangsa Press.

Soehartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.

Gambar

Tabel 14. Tanggapan responden tentang pengurusan sertifikat tanah

Referensi

Dokumen terkait

Ada hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi energi, tingkat konsumsi protein, dan frekuensi periksa kehamilan dengan pertambahan berat badan ibu hamil trimester

Yaitu Pembahasan Perda APBD tahun 2004 Anggota DPRD masih didominasi 5 Partai Politik, sedangkan Pembahasan Perda APBD tahun 2009 dan Perda APBD 2012, Sudah banyak Parpol

Pada penelitian ini telah dirancang dan direalisasikan program sistem verifikasi nomor kendaraan bermotor, yang diujikan pada kondisi pagi, siang, dan sore hari, dimana

Konsep dalam penelitian ini adalah entertainment- education dalam drama radio, sehingga terdapat dua variabel di dalamnya: pertama, unsur hiburan (entertainment) dan

(2) Dalam membantu Pemerintah Daerah dalam melakukan pengurangan dan penanganan Sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masyarakat dapat membentuk organisasi

Produksi kedelai Riau tahun 2010 pada Angka Sementara (ASEM) adalah sebesar 5.864 ton biji kering atau mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 10,68 persen (566

Membentuk mata kuliah dan menetapkan sks Tracer Study / Need Assessment (Market signal) Analisis SWOT Program studi (Scientific vision) (1) (2) (3) (4) (5) (7) (6) Profil Lulusan

Seleksi Olimpiade Sains Nasional Kimia Tingkat Provinsi 2011 Halaman 14 Klorin trifluorida (ClF 3 ) adalah gas tak berwarna, berbau manis, bersifat racun dan!. bersifat korosif