• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

SUTRI NINGSIH 105731132117

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

(2)

ii

JUDUL PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PEOPERTY

YANG TERDAFTAR DI BEI 2017-2019

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

Sutri Ningsih 105731132117

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021 M/ 1442 H

(3)

iii MOTTO

“Melangitkan Do’a, Membumikan Ikhtiar”

“Selama Bukan Allah Yang Hilang Dari Hatimu, Kamu Akan Tetap Baik-Baik Saja”

PERSEMBAHAN

Puji Syukur Kepada Allah SWT Atas Ridho-Nya Karunianya Sehingga Skripsi Ini Terselesaikan Dengan Baik. Alhamdulillah

Skripsi Ini Kupersembahkan Untuk Kedua Orang Tuaku Tercinta Bapak Syamsuddin, Ibu Rosmala Dan Orang-Orang Yang Saya Sayang Serta

Almamaterku

PESAN DAN KESAN

Semoga ilmu yang saya dapatkan dalam dunia perkulihan bisa bermanfaat untuk banyak orang

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Analisi Faktor-Faktor Yang Mem pengaruhi Auditor Switching Pada Perusahaan Real Estate dan PropertyYang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2019”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orangtua saya bapak Syamsuddin dan ibu Rosmala yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang, dan doa tulus. Dan saudara- saudaraku tercinta terutama kakak saya yang pertama Syamsul Risal dan kakak kedua saya yaitu Agus Risman yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, serta dukungan baik materi maupun moral, dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Serta teman-teman saya terutama Wulan Septiani Asri, Airin Nurul Fadhilah, Suryanti Dwi Yuningsih Nur dan Reski Sry Wulandari, Salma Hera, Syamsul yang selalu memberikan dukungan dan motivasi untuk tetap semangat dalam mengerjakan skripsi ini. Semoga apa yang telah

(8)

viii

mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tinggiya dan terimakasih banyak disampakan dengan hormat kepada :

1. Prof. Dr. H Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Dr. H. Andi Jam’an, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar sekaligus pembimbing 1 yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi selesai dengan baik.

3. Mira SE., M.Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Khadijah Darwin, SE.,M.Ak selaku pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

5. Bapak/ibu dan asisten/konsultan Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makasar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

6. Segenap Staf Dan Karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

7. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi Akuntansi Angkatan 2017 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

(9)

ix

8. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantias mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Muda-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater tercinta Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Nashrun min Allahu wa Fathun Karien, Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, wassalmu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, 1442 H

2021 M

Penulis,

Sutri Ningsih

(10)

x

ABSTRAK

Sutri Ningsih, 2021,Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019. Skripsi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar, Dibimbing oleh Bapak Andi Jam’an selaku pembimbing 1 dan Ibu Khadijah Darwin selaku pembimbing 2.

Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan tujuan utnuk mengetahui analisis faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dari penelitian ini adalah ssemua perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2017-2019. Sampel ditentukan berdasarkan metode purposive sampling, dengan jumlah sebanyak 30 perusahaan real estate dan property sehingga totaal observasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 90 observasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Tehnik pengumpulan data menggunakan dokumentasi melalui situs resmi IDX www.idx.co.id dan website dari masing-masing perusahaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan data dengan menggunakan perhitungan statistik melalui Statistical Package For the Social Science (SPSS) versi 21 mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019 yang telah dibahas dari bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan penting bahwasanya opini audit berpengaruh secara signifikan terhadap auditor switching pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019, sedangkan pergantian manajemen, ukuran KAP dan Financial Distress tidak berpengaruh secara signifikan terhadap auditor switching pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019.

Kata Kunci : Opini Audit,Pergantian Manajemen, Ukuran KAP, Financial Distress, Auditor Switching

(11)

xi

ABSTRACT

Sutri Ningsih, 2021, Analysis of Factors Affecting Auditor Switching in Real Estate and Property Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange in 2017-2019.

Thesis, Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar, Supervised by Mr. Andi Jam'an as supervisor 1 and Mrs. Khadijah Darwin as supervisor 2.

This research is quantitative in nature with the aim of knowing the analysis of the factors that influence auditor switching in real estate and property companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The population of this study is all real estate and property companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2017-2019 period. The sample was determined based on the purposive sampling method, with a total of 30 real estate and property companies so that the total observations in this study were 90 observations. The data used in this research is secondary data. Data collection techniques use documentation through the official IDX website www.idx.co.id and the websites of each company.

The results of this study show data using statistical calculations through the Statistical Package For the Social Science (SPSS) version 21 regarding the analysis of factors that affect auditor switching in real estate and property companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2017-2019 period which have been discussed from In the previous chapter, the author draws an important conclusion that audit opinion has a significant effect on auditor switching in real estate and property companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2017-2019, while management change, KAP size and Financial Distress do not significantly affect auditor switching. in real estate and property companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2017-2019.\

Keywords: Audit Opinion, Management Change, KAP Size, Financial Distress, Auditor Switching

(12)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN... v

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teoeri Agensi ... 10

1. Auditor Switcing ... 10

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switcing ... 11

B. Penelitian Terdahulu ... 19

(13)

xiii

C. Kerangka Fikir ... 24

D. Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 26

B. Lokasi dan Tempat Penelitian... 26

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ... 26

D. Populasi dan Sampel ... 29

E. Teknik Pengumpulan Data ... 33

F. Metode Analisis ... 32

G. Pengujian Hipotesis ... 36

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ... 38

B. Hasil dan Pembahasan ... 41

C. Hasil Analisis Data ... 54

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perwakilan KAP big four di Indonesia ... 17

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 19

Tabel 3.1 Pemilihan Sampel Penelitian ... 30

Tabel 3.2 Data Sampel Penelitian ... 31

Tabel 4.1 Daftar Sampel Penelitian Perusahaan Real Estate dan Property .. 40

Tabel 4.2 Financial Distress Descriptive Statistics ... 41

Tabel 4.3 Opini Audit ... 42

Tabel 4.4 Pergantian Manajemen ... 43

Tabel 4.5 Ukuran KAP ... 43

Tabel 4.6 Pergantian Auditor ... 44

Tabel 4.7 Variables in The Equation ... 46

Tabel 4.8 Iteration History ... 48

Tabel 4.9 Black 1 Method Enter Iteration History ... 49

Tabel 4.10 Hosmer And Lemeshow Test ... 50

Tabel 4.11 Model Summary ... 51

Tabel 4.12 Classification Table ... 52

Tabel 4.13 Variables in The Equation ... 53

Tabel 4.14 Hasil Analisis Hipotesis ... 54

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ... 24

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nama Halaman

Lampiran 1 Daftar Perusahaan ... 64

Lampiran 2 Daftar Data Variabel ... 65

Lampiran 3 SPSS 25 Outputt ... 72

Lampiran 4 Surat Balasan ... 76

(17)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan perusahaan yang telah go public yang diwajibkan untuk mempublikasikan laporan keuangannnya. Laporan keuangan merupakan instrument penting yang memperlihatkan pencapaian sebuah perusahaan pada satu periode tertentu (Juriati et al, 2019). Informasi laporan keuangan sangat berguna bagi para stakeholder dalam pengambilan keputusan. Informasi tersebut harus disajikan secara wajar dan dapat dipercaya agar setiap kebutuhan pihak- pihak yang berkepentingan dapat terpenuhi. Untuk menilai kewajaran laporan keuangan, maka dibutuhkan adanya auditor (Kantor Akuntan Publik).

Seorang auditor yang melakukan pemeriksaan laporan keuangan harus memenuhi etika profesi yang bekerja di bawah naungan Kantor Akuntan Publik (KAP).

Salah satu etika dari sebuah profesi audit yaitu independensi dari seorang auditor itu sendiri IAPI (2014). Sikap independensi yang dimaksud disini adalah seorang auditor tidak mudah terpengaruh oleh pihak-pihak tertentu yang dapat mempengaruhi sikap independennya. Untuk meningkatkan independensi seorang auditor, maka sangat penting bagi perusahaan untuk mengambil keputusan mengenai auditor switching atau

(18)

pergantian auditor. Auditor switching merupakan pergantian auditor atau Kantor Akuntan Publik (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan. Auditor Sswitching dapat terjadi secara mandatory (wajib) dan secara voluntary (sukarela). Auditor switching secara mandatory (wajib) terjadi karena adanya regulasi yang telah ditetapkan dan berlaku. Sedangkan auditor switching secara voluntary (sukarela) terjadi karena adanya keinginan dari perusahaan itu sendiri untuk mengganti KAP atau auditor yang memberikan jasa audit umum kepadanya.

Permasalahan yang kemungkinan akan terjadi adalah pada elemen organisasi yang sangat terbatas sehingga satu orang mengerjakan lebih dari dua pekerjaan, kesalahan pencatatan ketika pembelian dan penerimaan bahan baku hingga pencatatannya pada bagian persediaan. Maka sangat penting untuk mencatat dan mengukur biaya perusahaan real estate dan property dengan mengunakan metode akuntansi. Permasalahan pada suatu perusahaan sebaiknya harus dicegah ataupun diminimalisir, yaitu dengan cara pengadaan pengendalian yang sesuai pada kegiatan operasional perusahaan

Kinerja manajemen suatu perusahaan dapat ditujukan melalui penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan digunakan oleh beberapa pihak seperti: manajemen, calon investor, kreditor, dan pemerintah.

Kepentingan pribadi mungkin mempengaruhi laporan keuangan, sementara pengguna laporan keuangan sangat membutuhkan laporan keuangan yang bisa dipercaya. Pengguna jasa auditor dapat memberikan jaminan, bahwa

(19)

laporan keuangan yang disajikan sudah relevan dan reliable, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan seluruh pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (Singgih dan Bawono, 2010). Masalah agensi disebabkan oleh adanya konflik kepentingan dan informasi asimetri antara principle dan agent.

Konflik tersebut terjadi karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai kepentingan principle dan memicu biaya keagenan (agency cost). Dalam teori agensi, auditor independen berperan sebagai penengah agen dan principle yang berbeda kepentingan. Auditor independen juga berfungsi untuk mengurangi biaya agensi yang timbul dari perilaku mementingkan diri sendiri oleh agen (manajer). Sehingga, untuk mencegah hilangnya independensi auditor tersebut pemerintah mengatur kewajiban rotasi auditor.

Pergantian KAP secara voluntary banyak dilakukan oleh perusahaan di indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya data yang menunjukkan bahwa perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI selama tahun 2015-2017 yaitu sebanyak 48 perusahaan. Menurut Nasser et. Al (2006) dan Adiwiyati (2011) pergantian KAP yang sering akan mengakibatkan peningkatan fee audit. Ketika auditor pertama kali mengaudit satu klien, auditor harus memahami lingkungan bisnis klien dan resiko audit klien. Bagi auditor yang sama sekali tidak paham dengan kedua masalah itu, maka biaya start up menjadi tinggi sehingga dapat menaikkan fee audit.

Selain itu, penugasan yang pertama terbukti memiliki kemungkinan kekeliruan yang tinggi. Akibat lain dari adanya rotasi auditor yang terlalu sering adalah dari sisi klien, yaitu auditor yang melaksanakan tugas audit

(20)

diperusahaan klien di tahun pertama akan mengganggu kenyamanan kerja karyawan dengan bertanya semua persoalan tentang perusahaan yang seharusnya tidak dilakukan apabila auditor tidak berganti (Pratitis, 2012).

Audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritisdan sistematis, oleh pihak independen terhadap laporan keuangan yang telah disusunoleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti- buktipendukungnya dengan tujuan untuk memberikan pendapat ( Sukrisno Agoes 2017). Ditinjau dari profesi akuntan publik, auditor ialah pemeriksaan

“examination” secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut ( Mulyadi, 2002).

Auditor switching adalah pergantian auditor atau KAP yang dilakukan oleh perusahaan secara sukarela. Auditor switching salah satu solusi untuk menjaga independensi dan kualitas auditor sehingga laporan keuangan yang dihasilkan lebih dipercaya oleh publik. Auditor switching bersifat mandatory atau secara voluntary. Terbitnya regulasi the sarbanes-oxly act (SOX) pada tahun 2000, pemerintah indonesia mengeluarkan peraturan pembatasan jangka waktu untuk setiap Kantor Akuntan Publik dan akuntan publik dalam melaksanakan auditnya. Menteri Keuangan membuat keputusan Nomor 359/KMK.06/2003, kemudian diperbaharui menjadi peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No 17/PMK.01/2008, selanjutnya diganti

(21)

menjadi peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 20 tahun 2015 tentang praktik akuntan publik yang mengatur tentang pemberian jasa audit atas informasi keuangan dibatasi paling lama lma tahun buku berturut-turut, namun pada perusahaan keuangan peraturan lamanya penugasan auditor dan Kantor Akuntan Publik disempurnakan oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 13/POJK.03/2017 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 423/KMK.06/2002 tentang jasa akuntan publik.

Auditor switching dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

opini audit, pergantian manajemen, ukuran KAP, dan ukuran perusahaan klien dan financial distress (Wayan et al., 2013). Klien tentu menginginkan laporan keuangan mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari KAP, karena pendapat WTP atas laporan keuangan akan berpengaruh terhadap pembuatan keputusan investasi pihak eksternal. Opini audit berpengaruh signifikan pada pergantian KAP, akan tetapi Damayanti dan Sudarma (2008) yang melakukan penelitiian di indonesia menunjukkan bukti yang berbeda, opini audit berpengaruh signifikan pada KAP.

Opini Audit adalah pernyataan auditor terhadap kewajaran laporan keuangan atas hasil audit entitas. Kewajaran ini menyangkut materialitas salah saji dalam posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas (Agoes 2011).

Opini dalam laporan audit sangat penting bagi para pemakai laporan keuangan. Opini audit merupakan kesimpulan penilaian auditor atas kewajaran laporan entitas. Opini audit berpengaruh terhadap laporan keuangan yang disajikan. Jika laporan keuangan tersebut disajikan tidak

(22)

wajar, maka akan mendorong perusahaan melakukan pergantian auditor, karena manajemen tentu menginginkan opiniyang sempurna agar menarik para investor untuk menanamkan saham atau berinvestasi.

Pergantian manajemen dapat dengan pergantian direksi dimana pergantian ini diakibatkan oleh kepurtusan yang diperoleh dari rapat umum pemegang saham (RUPS) atau atas kemauan sendiri (Dwiyanti 2014).

Apabila perusahaan mengubah dewan direksi, baik direktur maupun komisaris akan menimbulkan adanya perubahan dalam kebijakan perusahaan. Jadi jika terdapat pergantian manajemen akan secara langsung atau tidak langsung mendorong auditor switching karena manajemen perusahaan cenderung akan mencari KAP yang selaras dalam pelaporan dan kebijakan akuntansinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pargantian manajemen mempengaruhi auditor switching.

Perusahaan akan lebih memilih KAP dengan kualitas yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan, dan reputasi perusahaan dimata pengguna laporan keuangan (Julianti dan Rasmini 2013). Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan besar kecilnya KAP yang dibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP besar ( KAP yang berafiliasi dengan Big Four ) dan KAP kecil (KAP yang tidak berafiliasi dengan Big Four).Jika perusahaan diaudit oleh KAP Big Four maka diberi nilai 1. Sedangkan jika perusahaan diaudit oleh KAP non Big Four maka diberi nilai 0 (Aprilia:2013).

Chief Executive Officer (CEO) baru mungkin akan, merubah kebijakan dalam bidang akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP

(23)

(Damayanti dan Sudarma 2008). Dengan adanya pergantian manajemen memungkin klien untuk memilih auditor baru yang lebih berkualitas dan epakat dengan kebijakan akuntansi perusahaan. Sinawati (2010), dan Wijayanti (2011) berhasil membuktikan adanya pengaruh pergantian manajemen pada auditor switching.

Ukuran KAP juga berpengaruh terhadap KAP (Hackenbrack dan Hogan, 2002 dalam calderon dan ofobike,2008). Nasser (2006) menyatakan bahwa KAP big-4 diketahui memiliki kemampuan untuk menjaga tingkatan independensi daripada KAP non big-4, karena mereka biasanya menyediakan cakupan jasa-jasa kesejumlah besar klien. Hasil penelitian nasser et al, (2006). Damayanti dan sudarman (2008), dan wijayant (2010) membuktikan bahwa ukuran KAP berpengaruhi signifikan pada auditor switching.

Financial distress merupakan keadaan dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan, Diawali denga kesulitan keuangan yang ringan sampai keadaan yang lebih serius (Dwiyanti 2014). Perusahaan mengalami financial distress, antara lain ditandai denga adanya pemberhentian tenaga kerja atau hilangnya tenaga deviden serta arus kas yang lebih kecil dari pada hutang jangka panjang. Dapat dikatakan jika perusahaan mengalami kebngkrutan maka perusahaan akan mencari auditor yang memiliki independensi yang tinggi untuk meningkatkan kepercayaan pra pemegang saham dan kreditur. Karena kondisi keuangan perusahaan

(24)

klien memiliki implikasi yang penting terhadap pengambilan keputusan dalam mempertahankan perusahaan audit.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti akan menganalisis

“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switcing Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar Di BEI 2017-2019”

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yang mempengaruhi auditor switcing adalah

1. Apakah opini Audit berpengaruh terhadap Auditor switcing pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI 2017-2019?

2. Apakah pergantian manajemen berpengaruh terhadap Auditor switcing pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI 2017- 2019?

3. Apakah ukuran KAP terhadap Auditor switcing pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI 2017-2019?

4. Apakah Financial distress berpengaruh terhadap Auditor switcing pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI 2017-2019?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah audit opini berpengaruh secara signifikan terhadap auditor switcing

2. Untuk mengetahui apakah pergantian manajemen berpengaruh secara signifikan terhadap auditor switcing

(25)

3. Untuk mengetahui apakah ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap auditor switcing

4. Untuk mengetahui apakah financiall distress berpengaruh secara signifikan terhadap auditor switcing

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapakan dapat menjadi referensi kepada berbagai pihak salah satunya mahasiswa serta diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan di bidang akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switcing

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat kepada perusahaan yang melakukan auditor switcing agar menjadi bahan pertimbangan dimasa yang akan datang

(26)

10

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Agensi

Teori agensi adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent, dimana principal adlah pihak yang mempekerjakan agent agarmelakukan tugas untu kepentingan principal, sedangkan agent adalah pihak yang menjalankan kepentingan principal (Scott 2015).

Teori agensi memberikan peranan penting agi akuntansi terutama dalam menyediakan informasi setelah suatu kejadian yang disebut peranan pasca keputusan. Peranan ini sering diasosiasikandengan peran pengurusan akuntansi, dimana seorang agen melapor kepada prinsipal tentang kejadian- kejadian dimasa lalu. Inilah yang memberi akuntansi nilai umpan baliknya selain nilai prediktifnya. Dimana nilai umpan balik menjelaskan bahwa informasi juga mempunyai peran penting dalam menguatkan atau mengoreksi harapan- harapan sebelumnya. Suatu keputusan jarang sekali dibuat secara terpisah.

Informasi mengenai hasil dari suatu keputusan seringkali merupakan masukan kunci dalam pengambilan keputusan berikutnya. Akuntansi idealnya menyediakan jasa yang sama bagi investor, dengan memungkinkan mereka untuk menyesuaikan strategi investasi mereka sepanjang waktu.

1. Auditor Switching (Dhini Suryandari dan Siti Kholipah 2019)

Auditor switching adalah pergantian auditor atau KAP yang dilakukan oleh perusahaan secara sukarela. Auditor switching salah satu solusi untuk

(27)

menjaga independensi dan kualitas auditor sehingga laporan keuangan yang dihasilkan leboh dipercaya olehh publik. Auditor switching bersifat mandatory atau secara voluntary. Terbitnya regulasi the Sarbanes-oxly Act (SOX) pada tahun 2000, pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan pembatasan jangka waktu untuk setiap Kantor Akuntan Publik dan akuntan publik dalam melaksanakan auditnya, Menteri Keuangan membuat keputusan Nomor 359/KMK.06/2003, kemudian diperbaharui menjadi Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No 17/PMK.01/2008, selanjutnya diganti menjadi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 2015 tentang praktik akuntan publik yang mengatur tentang pemberian jasa audit atas informasi keuangan dibatasi paling lama lima tahun buku berturut-turut.

Namun pada perusahaan keuangan peraturan lamanya penugasan auditor dan Kantor Akuntan Publik disempurnakan oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 13/POJK.03/2017.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching a. Opini Audit

Opini audit adalah pernyataan auditor terhadap kewajaran laporan keuangan dari entitas yang telah diaudit ( Agoes, 2011). Kewajaran ini menyangkut materialitas, posisi keuangan, dan arus kas. Opini audit ini lah yang menjadi “terjemahan” laporan keuangan yang digunakan oleh pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan untuk kelangsungan hidup perusahaan. Opini dapat bermanfaat untuk keberlangsungan perusahaan atau instansi pemerintah. Opini

(28)

merupakan pernyataan profesional sebagai kesimpulan pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Dalam perumusan opini, pemeriksa mengacu kepada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang memberlakukan empat standar pelaporan SPAP yang ditetapkan IAPI, disamping menambahkan enam standar tambahan.

Opini merupakan pernyataan profesional sebagai kesimpulan pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam LK yang didasarkan pada:

1) Kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, 2) Kecukupan pengungkapan,

3) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan 4) Efektivitas sistem pengendalian intern.

Singkatnya, opini merupakan informasi utama yang dapat diinformasikan kepada pemakai informasi (user) tentang apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya.

Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas ( PSAK 1: 2015 :1 ) . Opini audit adalah suatu pernyataan auditor atas kewajaran laporan keuangan perusahaan yang telah diauditnya. Kinerja manajemen dapat diliat pada opini yang diberikan auditor terhadap laporan keuangan perusahaan.

Oleh karena itu opini wajar tanpa pengecualian yang diharapkan

(29)

perusahaan, dengan opini wajar tanpa pengecualian perusahaan mendapatkan respon yang baik dari pihak eskternal serta hal tersebut berdampak pada nilai investasi perusahaan. Semakin banyak investor yang menanamkan sahamnya maka kompensasi yang didapatkan manajemen semakin besar. Sedangkan perusahaan mendapatkan modification opinion akan berdampak pada menurunnya tingkat kepercayaan pubik terhadap kinerja manajemen serta pada menurunnya tingkat investasi pada perusahaan.

Teori agensi menyatakan setiap individu menjalankan kepentingannya masing-masing (self interst). Teori agensi mampu menjelaskan bahwa Manajemen sebagai pihak agen yang mendapatkan wewenang sesuai kontraktural untuk mengelola perusahaan, pihak agen memiliki informasi yang lebih daripada pihak prinsipal, maka pihak agen ingin memaksimumkan kepentingannya. Sehingga perusahaan termotivasi untuk mendapatkan unqualified opinion pada laporan keuangannya. Apabila perusahaan mendapatkan modified opinion, maka perusahaan termotivasi untuk melakukan auditor switching. Hartono &

Rohman (2015) membuktikan opini audit berpengaruh negatif terhadap auditor switching.

a) Audit Fee

Salah satu upaya prinsipal untuk mengawasi agen adalah dengan menghadirkan pihak ketiga yang independen

(30)

yaitu auditor. Biaya pengawasan atau monitoring cost yang dikeluarkan untuk mengawasi kinerja manajemen dalam menjalankan kontrak dengan prinsipal. Besarnya audit fee merupakan pendapatan bagi auditor atau KAP pada tingkat kompleksitas dan luasnya cakupan audit serta reputasi KAP tersebut di masyarakat, pemerintah maupun investor.

Mekanisme penetapan audit fee, auditor atau KAP mengajukan penawaran audit fee kepada perusahaan dengan pedoman pada peraturan yang sudah ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik. Namun bisa saja penawaran tersebut dianggap terlalu tinggi, sehingga tidak tercapai kesepakatan antara perusahaan dengan KAP. Penawaran audit fee dengan jumlah yang terlalu tinggi seringkali melampaui batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan, sehingga hal tersebut memotivasi manajemen untuk mengganti auditornya supaya mendapatkan auditor yang sesuai dengan anggaran audit fee yang telah ditetapkan perusahaan. Perusahaan berupaya mencari auditor dengan penawaran fee yang lebih rendah tanpa mengurangi keprofesionalan auditor.

Berdasarkan teori agensi, pengawasan terhadap agen oleh pihak ketiga akan menimbulkan biaya pengawasan atau monitoring cost. Pengawasan ini bertujuan untuk memonitor aktivitas manajemen (agen) supaya sesuai dengan

(31)

kontraktural dengan pihak prinsipal, sedangkan pihak manajemen (agen) yang memiliki wewenang dalam pengambilan kebijakan perusahaan. Pihak manajemen akan menekan biaya dalam mendapatkan jasa yang diperlukan, dalam penentuan audit fee pihak manajemen akan menentukan batas toleransi biaya yang harus dikeluarkan.

Banik, et al. (2013) dan Sari & Widanaputra (2016) menunjukkan bahwa audit fee memiliki pengaruh positif signifikan terhadap auditor switching.

b) Pergantian Manajemen

Pergantian manajemen dipersepsikan mempunyai dampak yang signifikan terhadap auditor change, Nazri et al.(2012).Manajemen baru mungkin tidak puas dengan kualitas (dan biaya) dari auditor yang sebelumnya dan meminta pergantian auditor.Manajemen baru mungkin mencari auditor baru yang sepakat dengan metode pelaporan baru yang menunjukan hasil keuangan yang lebih baik.Pergantian manajemen yang dimaksud terdiri dari pergantian dewan direksi, pengontrol keuangan, direktur, dan komite audit.

Pergantian manajemen dalam penelitian ini adalah perubahan susunan dewan komisaris (board of comissioner) dan, atau perubahan susunan dewan direksi (board of

(32)

director) dalam sebuah perusahaan. Hal ini sesuai dengan konsep two-tier system yang berlaku di Indonesia. Didalam two-tier system peran dewan komisaris dan dewan direksi dipisah secara jelas. Dewan komisaris adalah pihak pelaksana kegiatan perusahaan sedangkan dewan komisaris sebagai pihak yang mengawasi kinerja dewan direksi. Perubahan dewan direksi dapat terjadi karena adanya keinginan untuk mengganti direktur dari hasil rapat umum pemegang saham, hal ini dapat disebabkan karena direktur yang ditunjuk dirasa tidak bisa berpihak pada kepentingan principal (pemegang saham).

Hubungan agensi terjadi ketika pihak principle menyewa pihak agent untuk melaksanakan suatu jasa dan agen diberi wewenang dalam mengambil keputusan (Anthony dan Govindarajan, 2002 dalam Andra, 2012). Dalam sebuah hubungan agensi dapat terjadi konflik kepentingan antara manajemen dan pemegang saham yang disebabkan oleh ketidakseimbangan informasi. Auditor independen berperan sebagai penengah kedua belah pihak (agent dan principal) yang terlibat konflik kepentingan.

Manajemen perusahaan berkeinginan untuk mempengaruhi pilihan keputusan auditor dan manajemen perusahaan juga mempunyai motivasi dalam melakukan

(33)

auditor switching dengan tujuan untuk menunjang kepentingan mereka sendiri (Chadegani et al, 2011). Dengan adanya pergantian manajemen dan direktur, manajemen baru mungkin lebih memilih untuk melakukan auditor switching.

Manajemen akan memilih auditor yang mempunyai hubungan kerja yang lebih baik dengan manajemen (William, 1988 dalam Chadegani et al, 2011) atau auditor yang yang lebih memihak pilihan manajemen dan yang sesuai dengan kebijakan akuntansi perusahaan.

c) Ukuran KAP

Ada 4 KAP tersebar di Amerika Serikat yang disebut KAP Internasional dengan julukan the Big Four. Masing- masing KAP tersebut memiliki kantor disetiap kota besar di Amerika Serikat dan kota –kota besar lainnyadiseluruh dunia, termasuk indonesia. Big Four di indonesia diwakili kepentingan oleh KAP di indonesia, adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Perwakilan KAP big four di indonesia

Pricewaterhouse Coopers KAP Haryanto Sahari & rekan

Delorite Touche Tohmatsu KAP Osman Bing Satrio

(34)

Ernst & Young KAP Purwanto, Sarwoko, Sandjaja

KPMG KAP Sidharta, Shidarta, Widjaja

1) KAP Nasional

Ada beberapa KAP lainnya di Amerika Serikat dianggap sebagai KAP berukuran nasional karena memiliki cabangdiseluruh kota besar Amerika Serikat. KAP ini memberikan pelayanan yang sama dengan KAP Big four

2) KAP Lokal dan Regional

Ada beberapa sebagian KAP di idonesia merupakan KAP lokal atau regional, dan terutama terpusat di pulau jawa.

Beberapa diantaranya melayani klien didalam jangkauan wilayahnya, dan yang lain memiliki beberapa buah kantor cabang di daerah lain.

3) KAP Lokal Kecil

Merupakan KAP yang memiliki kurang dari 25 orang tenaga kerja profesional. Sebagian besar KAP di indonesia tergolong ke dalam jenis KAP ini.

(35)

d) Financial ditress

Financial distress adalah kondisi perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan cenderung berpindah auditor. Menurut Francis dan Wilson (dikutip dari Chadegani et al, 2011) klien yang bangkrut atau yang mengalami kesulitan keuangan akan lebih memilih perikatan dengan auditor yang memilki independensi yang tinggi untuk meningkatkan kepercayaan diri pemegang saham dan kreditor serta untuk mengurangi resiko litigasi. Selain itu, klien yang mengalami kesulitan keuangan lebih mungkin untuk menggantikan perusahaan audit mereka dibandingkan dengan perusahaan lain yang lebih sehat karena alasan perusahaan tersebut ingin membandingkan kualitas auditor yang baru dengan auditor sebelumnya.

B. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang jadi bahan dasar perbandingan dalam penelitian ini adalah sebagia berikut:

Tabel 2.2 penelitian terdahulu

No Nama Judul Hasil penelitian

1 Khalimatus Sa’adah dan Andi Kartika

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Perusahaan Melakukan

Pergantian auditor adalah perilaku perpindahan oleh auditor perusahaan sebagai

(36)

(2018) Auditor Switching (Studi Empiris Pada Perusahaan

Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2016)

akibat dari rotasi auditor yang bersifat wajib atau sukarela.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu laporan audit perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2014-2016.

Sampel adalah metode purposive sampling. Sampel penelitian adalah 56

perusahaan dari 143

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016, sehingga data penelitian yang dianalisis berjumlah 168. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP), ukuran perusahaan klien,

(37)

kesulitan keuangan, dan pendapat audit tidak mempengaruhi pengalihan auditor. Perubahan

manajemen berpengaruh positif terhadap pergantian auditor.

2 YULIA NETTI (2014)

Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching Pada

Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Hasil empiris penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran KAP dan ukuran klien berpengaruh negatif dan signifikan terhadap auditor switching. Pergantian manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap auditor switching. Sedangkan opini audit qualified,

perubahan fee audit, financial distress dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.

(38)

3 Ekka aprillia (2013)

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel pergantian manajemen, kepemilikan publik, financial distress dan ukuran KAP secara simultan berpengaruh terhadap auditor switching.

Sementara itu, ukuran KAP yang secara parsial

berpengaruh terhadap auditor switching, variabel lain dalam penelitian seperti pergantian manajemen, kepemilikan publik, dan financial distress tidak berpengaruh secara parsial terhadap auditor switching.

4 Ni Wayan Ari Juliantari1

Ni Ketut Rasmini (2013)

Auditor Switching Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya

Hasil pengujian menunjukkan bahwa ukuran KAP dan ukuran perusahaan klien berpengaruh pada auditor switching, sedangkan opini

(39)

audit dan pergantian

manajemen tidak berpengaruh pada auditor switching,

5 MALINDA INDRIASARI (2014)

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching

(Studi Empiris Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”

hasil penelitian diketahui untuk menguji ketetapan model Hasil analisis regresi binary logistics dengan uji Wald bahwa

pergantian manajemen, finansial distress, persentase perubahan ROA, ukuran KAP dan reputasi auditor dalam hal ini tidak berpengaruh terhadap auditor switching dibuktikan dengan nilai signifikansi >

0,05. Sedangkan opini audit sebesar 7,593 dengan signifikansi 0,006, hal ini berarti ada pengaruh opini audit terhadap auditor switching dibuktikan dengan nilai signifikansi < 0,05. Nilai Nagelkerke R2 = 0,766. Nilai Nagelkerke R2 dapat

(40)

ditafsirkan sebagaimana R2 dalam metode OLS, yaitu bahwa X dapat menjelaskan Y sebesar 76,6 persen.

Ketepatan model juga dapat dilihat dari Hosmer and Lemeshow Test. Jika

signifikansi > 0,05 maka model dinilai fit/sesuai dengan data.

C. Kerangka Konsep

Berdasarkan rumusan masalah dari teori-teori yang telah di jelaskan sebelumnya, maka perlu dibuat suatu kerangka fikir yang menunjukkan hubungan antar variabel

Gambar 2.1 kerangka konsep

Opini Audit (X1)

Pergantian Manajemen(X2)

Ukuran KAP (X3)

Financiall Disstres (X4)

Auditor Switching (y)

(41)

D. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh melalui pengumpulan data, adapun hipotesisnya yaitu:

H1 = Opini Audit berpengaruh signifikan terhadap Auditor Swiching pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI 2017-2019?

H2 = Ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh signifikan terhadap Auditor Swiching pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI 2017-2019?

.H3 = Pergantian manajemen berpengaruh signifikan terhadap Auditor Swiching pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI 2017-2019?

H4 = Financial distress berpengaruh signifikan terhadap Auditor Swiching pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI 2017- 2019?

(42)

26

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Menurut Wikipedia penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yaang sistematis terhadap bagian-bagian kausalitas hubungan-hubungannya. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange (IDX) tahun 2017-2019.

B. Lokasi dan Tempat Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di BEI Universitas Muhammadiyah Makassar yang beralamat Jl. Sultan Alauddin Kota Makassar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan selama 2 bulan dimuali bulan Agustus hingga bulan Oktober

C. Definisi Operasional Variabel

1. Definisi operasi variabel dan pengukuran

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu variabel independen (bebas) adalah variabel (terikat). Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Sedangkan variabel terikat (dependen

(43)

variabel) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (sugiyono, 2017:4). Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel dependen atau variabel tidak bebas adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen (sugiyono 2013). Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah Auditor switching.

b. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbunya variabel terikat dependen (sugiyono 2013). Dalam hal ini variabel independennya adalah opini audit, KAP, pergantian manajemen, dan financial distress.

1. Opini audit adalah opini yang diberikan oleh auditor terhadap laporan keuangan yang disajikan perusahaan yang mengindikasikan adanya pengecualian kewajaran dalam informasi laporan keuangan. Variabel opini audit qualified menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan mendapat opini audit qualified diberi nilai 1. Sedangkan jika perusahaan mendapat opini selain qualified audit opinion maka diberi diberi nilai 0 (Chadegani et al, 2011).

2. Pergantian manajemen merupakan perubahan susunan dewan direksi dan dewan komisaris pada sebuah perusahaan.

Variabel pergantian manajemen menggunakan variabel

(44)

dummy. Jika perusahaan klien mengganti direktur utama dan, atau komisaris utama maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien tidak mengganti direktur utama dan, atau komisaris utama maka diberikan nilai 0.

3. ukuran KAP juga diukur menggunakan variabel dummy.Jika perusahaan klien di audit oleh KAP Bi g 4 , maka akan diberikan nilai 1. Apabilaperusahaan klien diaudi oleh KAP non Big 4, maka akan diberikan nilai 0.

4. Financial distress merupakan kondisi perusahaan yang sedang dalam keadaan kesulitan keuangan. Perusahaan akan cenderung berpindah auditor ketika mengalami kesulitan keuangan. Dalam penelitian ini financial distress diproksikan dengan rasio DER (Debt to Equity Ratio) mengacu pada penelitian yang dilakukan Sinarwati (2010); Suparlan dan Andayani (2010); serta Wijayani dan Januarti (2011). DER (Debt to Equity Ratio) dihitung dengan rumus sebagai berikut:

DER (Debt to Equity Ratio) = x 100%

Semakin besar rasio DER merupakan salah satu indikator memburuknya kinerja keuangan sehingga perusahaan (financial distress) (Sinarwati, 2010). Variabel financial distress menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan klien memiliki rasio DER di atas 100%, maka diberikan nilai 1.

(45)

Sedangkan jika perusahaan klien memilki rasio DER di bawah 100%, maka diberikan nilai 0 (Wijayani dan Januarti, 2011) D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (sugiyono,2017:18). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI pada tahun 2017-2019 yaitu sejumlah 63 perusahaan.

2. Sampel

Sugiyono (2017: 81) mengemukakan bahwa yang dimaksud sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Metode sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling, dalam artian sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu ( Novasari, 2019). Kriteria yang digunakan dapat berupa pertimbangan (judgement) tertentu atau jatah (quota). Adapun kriteria-kriteria tersebut adalah :

a) Perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara berturut- turut terutama pada tahun 2017-2019.

b) Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan laporan keuangan selama periode pengamatan yaitu 2017-2019.

c) Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang rupiah.

(46)

d) Perusahaan yang tidak mendapatkan laba secara berturut-turut pada periode pengamatan yakni 2017-2019.

e) Perusahaan yang tidak memiliki data lengkap yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Tabel 3.1

Pemilihan sampel penelitian

No Populasi

63 Perusahaan

Kriteria :

1 Perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia 63

2

Perusahaan Real estate dan property yang terdaftar di Bursa efek Indonesia secara berturut-turut terutama tahun 2017-2019

(15)

2

Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan laporan keuangan selama periode pengamatan yaitu 2017-2019.

(8)

3 Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang

rupiah. (0)

4

Perusahaan yang tidak mendapatkan laba secara berturut-turut pada periode pengamatan yakni 2017- 2019.

(3)

5 Perusahaan yang tidak memiliki data lengkap yang

dibutuhkan dalam penelitian ini. (7)

Jumlah 30

Jumlah Sampel x tahun pengamatan 30 x 3

Total sampel pengamatan 90

(ww.idx.co.id)

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan diatas, maka dari 63 perusahaan sektor real estate dan property yang terdaftar di BEI selama tahun 2017 – 2019, terpilih menjadi 30 perusahaan yang mmenuhi kriteri.

(47)

Pemilihan sampel diatas dengan jumlah pengamatan 90 unit analisis (30 x 3 tahun).

Tabel 3. 2

Data Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 ASRI Alam Sutera Realty Tbk 2 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk 3 BCIP Bumi Citra Permai Tbk

4 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 5 BKSL Sentul city Tbk

6 BSDE Serpong Damai Tbk 7 CTRA Ciputra Development Tbk 8 DMAS Puradelta Lestari Tbk 9 DUTI Duta Pertiwi Tbk

10 EMDE Megapolitan Development Tbk 11 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk

12 GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk 13 GPRA Pedana Gapuraprima Tbk

14 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk 15 JRPT Jaya Realty Property Tbk 16 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 17 MDLN Moderland Realty Tbk

18 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk 19 MMLP Mega Manunggal Property 20 MTLA Metropolitan Land Tbk 21 MTSM Metro Realty Tbk

22 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 23 PPRO PP Property Tbk

24 PWON Pakuwon Jaty Tbk 25 RDTX Roda Vivatex Tbk

26 RODA Pikko Land Development Tbk 27 SCBD Danayasa Arthatama Tbk 28 SMDM Surya Dutamakmur Tbk 29 SMRA Summarecon Agung Tbk 30 TARA Sitara Propertindo Sumber: Data Sekunder Diolah (2021)

(48)

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang serta keterangan yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian inI dilakukan dengan metode dokumentasi. Data perusahaan yang melakukan pergantian KAP diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh BEI selama periode penelitian.

F. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis depskriptif dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik. Alasan peneliti menggunakan analisi regresi logistik karena variabel dependen (terikat) bersifat dummy dan data yang digunakan bersifat non metrik (nominal), namun pada variabel independen (bebas) data yang digunakan merupakan campuran antara variabel kontinyu (metrik) dan kategorial (non metrik). Metode ini dianggap sesuai karena pengukuran variabel dependennya yang merupakan variabel dummy bersifat dikotomi.

Campuran skala pada variabel independen tersebut menyebabkan asumsi multivariate normal distribution tidak dapat terpenuhi, sehingga menyebabkan perubahan bentuk fungsi menjadi logistik dan tidak memerlukan uji asumsi klasik, uji normalitas data, heteroskedastisitas, dan autokorelasi pada variabel independennya (Ghozali, 2018:180).

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskipsi suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), maksimum, minimum, varian,

(49)

range, sum, swekness, kurtosis dan standar deviasi (Ghozali, 2018 : 18).

Setiap data yang memiliki standar deviasi yang bernilai besar merupakan gambaran suatu data yang semakin menyebar. Standar devisiasi, nilai maksimum dan nilai minimum menggambarkan sebuah persebaran variabel yang bersifat metrik. Sedangkan variabel non-metrik digambarkan dengan distribusi frekuensi variabel.

2. Regresi Logistik

Menurut Ghozali (2018 : 325) metode regresi logistik cocok digunakan dalam penelitian yang variabel dependennya bersifat kategorikal (nominal atau non metrik) dan variabel independennya kombinasi antara metrik dan non-metrik seperti halnya dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah auditor switching yang dinyatakan dengan variabel dummy, dimana perusahaan yang melakukan auditor switching akan diberikan nilai 1 dan perusahaan yang tidak melakukan auditor switching akan diberikan nilai 0. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam analisi regresi logistik dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Menilai Kelayakan Model Regresi (Hosmer and Lemeshow) Untuk menilai kelayakan dari model regresi dapat dilihat dengan memperhatikan output dari Hosmer and Lemeshow dengan H0 (tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati) dan H1 (Ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi). Dasar pengambilan keputusan yaitu nilai goodness of fit model yang diukur dengan Chi-Square yang

(50)

ada pada kolom Hosmer and Lemeshow’s. jika nilai Hosmer and Lemeshow Goodness-of-fit-test statistics kurang dari 0.05, maka H0 ditolak, berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga dapat dikatakan bahwa Goodness fit model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Sebaliknya jika nilai Hosmer and Lemeshow Goodness-of-fit-test statistics lebih besar dari 0.05, maka H0 tidak dapat ditolak, berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dengan kata lain model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Dalam hal ini berarti model regresi dapat dipakai untuk analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati.

b) Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Menilai keseluruhan model dapat dilakukan berdasarkan fungsi likelihood yaitu dengan membandingkan antara nilai -2 Log Likelihood (-2LL) Pada awal (Block Number = 0) dengan nilai --2 Log Likelihood pada akhir (Block Number=1). Jika terjadi penurunan antara -2 Log Likelihood (-2LL) Pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood pada akhir (Block Number=1) menunjukkan model regresi yang baik. Dalam artian jikan terjadi penurunan nilai 2LL, maka menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan telah fit dengan data.

(51)

c) Koefisien Determinan (Nagelkerke R square)

Nagelkerke R square merupakan nilai dari kemampuan variabel independen (bebas) yang mampu menjelaskan variabilitas dari variabel dependen sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar dari model penelitian ini. Dalam (Ghozali, 2018 : 333) menyatakan bahwa nilai dari Nagelkerke R square berupa desimal yang bisa diubah menjadi presentase sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Dalam nilai koefisien determinan antara nol (0) dan satu (1) menunjukkan adanya presentase pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai Nagelkerke R square dapat di interpretasikan seperti nilai Nagelkerke R square pada regresi linear berganda. Nilai yang menunjukkan hasilnya kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi dari variabel dependen sangat terbatas. Adapun nilai yang mendekati satu (1) dapat diartikan bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dari variabel dependen (Juliyanti, 2020).

d) Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi digunakan untuk mengetahui ketetapan prediksi yaitu seberapa baik model regresi mampu mengelompokkan kasus. Kita akan melihat seberapa jauh model regresi mampu memprediksi probabilitas terjadinya variabel dependen dalam

(52)

penelitian ini (Ghozali, 2018 :334). Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi probabilitas terjadinya pergantian auditor (auditor switching) yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Dalam table klasifikasi 2x2 menghitung nilai estimasi yang correct (benar) dan incorrect (salah). Pada kolom merupakan dua nilai prediksi dari variabel bebas (dependen), sedangkan yang terdapat pada baris menunjukkan nilai observasi yang sesungguhnya dari variabel bebas (dependen). Pada model yang sempurna, maka semua atau keseluruhan kasus akan berada pada diagonal dengan tingkat ketetapan peramalan 100%.

G. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis multivariate dengan menggunakan regresi logistik, yang variabel indepenennya (bebas) merupakan kombinasi antara metrik dan non metrik (nominal). Regresi logistik merupakan regresi yang digunakan untuk menguji sejauh mana probabilitas terjadinya variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel independen. Pada teknik analisis regresi logistik ini tidak lagi memerlukan uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya.

Regresi logistik juga mengabaikan heteroscedacity, dalam artian variabel terikat (dependen) tidak memerlukan homoscedacity untuk masing-masing variabel independennya. Adapun model regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(53)

Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis selisih nilai mutlak.

Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + є

Keterangan:

Y = Auditor Switching X1 = Opini Audit

X2 = Pergantian Manajemen X3 = Ukuran Kantor Akuntan Publik X4 = Financial Distress

α = Konstanta

b1..b4 = Koefesien Regresi є = kesalahan atau eror

(54)

38

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2017 sampai 2019. Alasan peneliti memilih perusahaan Real Estate dan Property menjadi objek pelitian karena perusahaan Real Estate dan Prperty merupakan perusahaan yang berskala besar sehingga memudahkan peneliti untuk meneliti secara luas terkait masalah yang diteliti.

Tiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia setiap tahunnya pasti mengalami peningktana atau penurunan, sehingga menyebabkan terjadiya persaingan yang sangat ketat dalam meningkatkan kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan utama dari masing-masing perusahaan.

Dalam hal ini salah satu strategi perusahaan dalam menngkatkan kinerja dan mencapai tujuan yaitu dengan memilih jasa audit atau auditor yang independen.

Dalam penelitian ini peneliti mempunyai tujuan yaitu untuk menegtahui pengaruh opini audit, pergantian manajemen, ukuran kantor akuntan publik dan financial distress terhadap auditorswitching. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan Real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2017sampai 2019,

(55)

dimana sampel yang dipilih dari populasi adalah menggunakan metode purposive sampling, yakni proses pemilihan sampel berdasarkan kriteria- kriteria yang telah ditentukan peneliti terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan kriteria-kriteria pemilihan sampell yaitu sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara berturut- turut terutama pada tahun 2017-2019.

2. Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan laporan keuangan selama periode pengamatan yaitu 2017-2019.

3. Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah.

4. Perusahaan yang mendapatkan laba secara berturut-turut pada periode pengamatan yakni 2017-2019.

5. Perusahaan yang memiliki data lengkap yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Berdasarkan kriteia-kriteria pemilihan sampel penelitian yang telah ditentukan diatas, jumlah populasi perusahaan real estate dan propery yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 63 perusahaan terdapat 15 perusahaan yang tidak terdaftar secara berturut-turut selama periode pengamatan, 8 perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan secara berturut-turut selama periode pengamatan, tidak ada perusahaan yang menggunakan mata uang asing selama periode pengamatan, 3 perusahaan yang tidak mendapatkan laba atau keuntungan secara berturut- turut selama periode pengamatan serta 7 perusahaan yang tidak memeiliki data lengkap yang dibutuhkan peneliti selama periode pengamatan.

(56)

Tabel 4. 1

Daftar sampel Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode 2017 - 2019

No Kode Nama Perusahaan

1 ASRI Alam Sutera Realty Tbk 2 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk 3 BCIP Bumi Citra Permai Tbk

4 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 5 BKSL Sentul city Tbk

6 BSDE Serpong Damai Tbk 7 CTRA Ciputra Development Tbk 8 DMAS Puradelta Lestari Tbk 9 DUTI Duta Pertiwi Tbk

10 EMDE Megapolitan Development Tbk 11 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk

12 GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk 13 GPRA Pedana Gapuraprima Tbk

14 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk 15 JRPT Jaya Realty Property Tbk 16 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 17 MDLN Moderland Realty Tbk

18 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk 19 MMLP Mega Manunggal Property 20 MTLA Metropolitan Land Tbk 21 MTSM Metro Realty Tbk

22 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 23 PPRO PP Property Tbk

24 PWON Pakuwon Jaty Tbk 25 RDTX Roda Vivatex Tbk

26 RODA Pikko Land Development Tbk 27 SCBD Danayasa Arthatama Tbk 28 SMDM Surya Dutamakmur Tbk 29 SMRA Summarecon Agung Tbk 30 TARA Sitara Propertindo Sumber: Data Sekunder Diolah (2021)

(57)

B. Hasil dan Pembahasan 1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskipsi suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), maksimum, minimum, varian, range, sum, swekness, kurtosis dan standar deviasi (Ghozali, 2018 : 18).

Setiap data yang memiliki standar deviasi yang bernilai besar merupakan gambaran suatu data yang semakin menyebar. Standar devisiasi, nilai maksimum dan nilai minimum menggambarkan sebuah persebaran variabel yang bersifat metrik. Sedangkan variabel non-metrik digambarkan dengan distribusi frekuensi variabel.

Tabel 4.2 Financiall distress Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

AO (X1) 90 0 1 .16 .364

PM (X2) 90 0 1 .39 .490

UKAP (X3) 90 0 1 .27 .445

FD (X4) 90 0.041 0.755 0.31681 0.166105

ASWTCH (Y) 90 0 1 .41 .495

Valid N

(listwise) 90

Sumber: output SPSS, diolah peneliti (2021)

Berdasarkan hasil statistika deskriptif diperoleh sebanyak 90 data data observasi yang berasal dari perkalian antara periode penelitian ( 3 tahun dari 2017 – 2019) dengan jumlah perusahaan sampel 30 perusahaan.

(58)

Tabel 4.2 menunjukkan statistik deskriptif variabel X4 yaitu Financialll Distress memiliki nilai rata-rata ( mean) 0,31681 dan standar devasi sebesar 0,166105 dan nilai minimum 0,041 pada perusahaan Puradelta Lestari Tbk tahun 2018 dan nilai maksimum 0,755 pada perusahaan Plaza properti indonesia Tbk tahun 2017.

Tabel 4.3 OPINI AUDIT

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid NON WTP 76 84.4 84.4 84.4

WTP 14 15.6 15.6 100.0

Total 90 100.0 100.0

Sumber: Output SPSS, diolah peneliti (2021)

Berdasarkan tabel 4.3dapat dideskripsikan bahwa variabel pertam (X1), yakni opii audit merupakan variabel yang menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan yang menerima opini audit wajar tanpa pengecualian diberi nilai 1 sedangkan perusahaan yang tidak menerima opini audit wajar tanpa pengecualian maka diberi nilai 0, memiliki data valid karena telah diproses. Perusahaan yang menerima opini audit wajar tanpa pengecualian sebanyak 14 laporan keuangan atau 15,6% sedangkan laporan keuangan yang menerima opini audit selain wajar tanpa pengecualian sebanyak 76 laporan keuangan atau 84,4%.

(59)

Tabel 4.4

PERGANTIAN MANAJEMEN

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Vali

d

TIDAK ADA PERGANTIAN MANAJEMEN

56 62.2 62.2 62.2

PERGANTIAN

MANAJEMEN 34 37.8 37.8 100.0

Total 90 100.0 100.0

Sumber: Output SPSS, diolah peneliti (2021)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dideskripsikan bahwa variabel independen kedua (X2)yakni pergantian manajemen yang merupakan variabel nominal yang menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan yang melakukan pergantian manajemen maka diberi nilai 1 sedangkan perusahaan yang tidak melakukan pergantian manajemen maka diberi nilai 0, memiliki data valid karena telah diproses. Perusahaan yang melakukan pergantian manajemen sebanyak 34 perusahaan atau 37,8% sedangkan yang tidak melakukan pergantian manajemen sebanyak 56 perusahaan atau 62,2%.

Tabel 4.5 UKURAN KAP

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid NON KAP BIG

FOUR 66 73.3 73.3 73.3

KAP BIG FOUR 24 26.7 26.7 100.0

Total 90 100.0 100.0

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir .........................................................................
Tabel 2.1 Perwakilan KAP big four di indonesia
Tabel 2.2 penelitian terdahulu
Gambar 2.1 kerangka konsep
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Profit distribution management Perbankan syariah pada laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bank indonesia 2012-2015

Hasil penelitian menunjukkan data dengan menggunakan perhitungan statistik melalui aplikasi Statistical Package For The Social Sciense SPSS Versi 25 mengenai pengaruh kinerja

Keberadaan pemimpin dalam instansi sangat penting karena memiliki peranan yang strategis dalam mencapai tujuan instansi, sebab tanpa kepemimpinan yang baik dan berkualitas,

Hasil penelitian menunjukkan data dengan menggunkan perhitungan statistik melalui aplikasi Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 22 mengenai

Hasil penelitian ini menunjukan data dengan menggunakan perhitungan statistik melalui aplikasi Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 24

Hasil penelitian menunjukkan data dengan menggunakan perhitungan statistik melalui aplikasi Statistical package for the Social Science(SPSS) versi 26 mengenai

Hasil penelitian menunjukkan data dengan mengunakan perhitungan statistik melalui aplikasi Statistical Package For The Social Sciense (SPSS) versi 25 mengenai faktor-faktor

Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yaitu gerak parabola, menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan menggali dari peserta didik tentang manfaatnya dalam