• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Geologi secara umum, diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi berikut material penyusunnya, sejarah dan fenomena serta proses yang terjadi di bawah permukaan bumi. Gaya yang bekerja pada bumi yaitu gaya endogen dan gaya eksogen. Gaya endogen yang bekerja, mengakibatkan berbagai aktivitas terjadi seperti gempa bumi dan aktivitas vulkanik. Sedangkan gaya eksogen mengakibatkan pelapukan, erosi dan pembentukan bentang alam. Seluruh proses yang terjadi baik di bawah permukaan maupun di permukaan bumi, mengakibatkan batuan yang ada di permukaan bumi memiliki karakteristik yang khusus. Maka dari itu, untuk mengetahui karakteristik maupun potensi yang ada pada suatu daerah perlu dilakukan pemetaan geologi.

Pemetaan geologi merupakan suatu kegiatan penelitian lapangan yang dilakukan untuk memperoleh dan mengumpulkan berbagai data dan informasi, terkait kondisi geologi pada suatu daerah penelitian yang menggambarkan persebaran litologi, struktur geologi, geomorfologi dan stratigrafi daerah penelitian. Kegiatan pemetaan geologi dilakukan dengan menerapkan semua aspek ilmu geologi pada kondisi yang sesungguhnya. Ilmu geologi tersebut antara lain geomorfologi, petrologi, sedimentologi, stratigrafi, geologi struktur, tektonik, petrografi dan sejarah geologi. Data-data geologi yang diperoleh, kemudian diolah dan menghasilkan peta geologi dan juga hasil interpretasi berupa penyusunan laporan lapangan yang menjelaskan kondisi geologi, potensi serta sejarah geologi daerah penelitian (BSN, 1998).

Indonesia secara geologi, berada di daerah pertemuan tiga jalur lempeng tektonik aktif, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik (Hamilton, 1979). Akibatnya, Indonesia memiliki banyak gunung api aktif atau dikenal juga dengan jalur cincin api, hal ini juga yang menjadikan Indonesia memiliki sumber daya geologi dan keragaman geologi (geodiversity) yang melimpah. Geodiversity dimaknai sebagai suatu kondisi hadirnya variasi material

(2)

2

penyusun bumi, bentuk, dan proses yang menyusun dan membentuk bumi, baik secara menyeluruh ataupun fokus hanya pada spesifik area tertentu, sebagai bagian yang merepresentasikan warisan geologi (geoheritage) (Natalia dkk., 2021).

Penelitian ini menitikberatkan kegiatannya pada pemetaan geologi, yang dilakukan di daerah Kiluan dan sekitarnya. Daerah penelitian mencakup 6 desa di 2 kecamatan dan 2 kabupaten. Desa-desa tersebut diantaranya Desa Bawang, Desa Bangun Rejo, Desa Sukamaju, Desa Pagar Jaya, Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, serta Desa Kiluan Negeri dan Desa Negeri Kelumbayan, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung dengan luasan daerah pemetaan ± 51 km2. Berdasarkan Perda Provinsi Lampung Nomor 6 tahun 2012, daerah Kiluan merupakan salah satu destinasi tujuan wisata unggulan Provinsi Lampung. Kiluan terkenal sebagai salah satu tujuan wisata bahari yang dikenal dengan keindahan pantainya dan juga keberadaan lumba-lumba pada area lepas pantainya. Daerah Kiluan juga memiliki potensi keragaman hayati (Dermawan dkk., (2014) dalam Levyda dan Marisa (2018)).

Secara geologi, Kiluan termasuk pada fisiografi lajur pembentukan Bukit Barisan dengan morfologi perbukitan bergelombang (Mangga dkk., 1994). Litologi penyusun daerah penelitian berdasarkan Peta Geologi Lembar Tanjungkarang (Mangga dkk., 1993) terdiri atas Endapan Aluvium, Formasi Hulusimpang (Tomh) dan Dasit Piabung (Tmda). Tersingkapnya berbagai jenis batuan dan berbagai proses geologi yang terjadi pada daerah Kiluan dan sekitarnya, menjadikan daerah ini memiliki keragaman geologi sebagai suatu potensi wisata geologi (geowisata).

Potensi-potensi khususnya dibidang kegeologian yang ada pada daerah Kiluan dan sekitarnya belum banyak dikaji dan menjadi perhatian khusus, baik bagi pemerintah maupun pengelola wisata setempat. Hal tersebut dibuktikan dari sangat sulitnya untuk mendapatkan referensi-referensi terkait geologi daerah Kiluan dan sekitarnya. Maka dari itu, dipandang perlu untuk melakukan pemetaan

(3)

3

geologi dan juga penilaian terhadap potensi-potensi geosite pada daerah Kiluan dan Sekitarnya.

Berdasarkan permasalahan ini, penulis melakukan pemetaan geologi pada kondisi sebenarnya di lapangan, serta mengidentifikasi keragaman geologi (geodiversity) dan kemudian memberikan asesmen pada geosite-geosite yang ada pada daerah penelitian sebagai suatu potensi warisan geologi (geoheritage).

I.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut;

1. Menganalisis dan mengklasifikasikan satuan geomorfologi daerah penelitian.

2. Mengidentifikasi dan menentukan satuan batuan serta urutan stratigrafi pada daerah penelitian.

3. Melakukan analisis struktur geologi daerah penelitian.

4. Merekonstruksi sejarah geologi daerah penelitian.

5. Melakukan asesmen sumber daya warisan geologi (geoheritage) terhadap geosite-geosite potensial yang berada pada daerah penelitian, serta rekomendasi pengembangan geosite-geosite tersebut.

I.3. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan deskriptif dan kuantitatif. Metode pengamatan deskriptif dilakukan terhadap data pengamatan lapangan dan juga data hasil analisis laboratorium. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan dalam pemberian asesmen dan rekomendasi pada setiap geosite yang dipilih. Dalam mencapai tujuan penelitian, dilakukan beberapa tahapan agar kegiatan penelitian yang dilakukan sistematis dan terstruktur. Secara garis besar tahapan penelitian dapat dikelompokan menjadi 4 tahap (Gambar I.1), yaitu;

1. Tahap Pra-Lapangan

2. Tahap Pengambilan Data Lapangan

3. Tahap Pengolahan Data Dan Analisis Data 4. Tahap Penyusunan Laporan

(4)

4

Gambar I.1 Diagram alir penelitian.

I.3.1. Tahap Pra-Lapangan

Tahap Pra-Lapangan ini merupakan tahap awal dari rangkaian kegiatan penelitian tugas akhir ini. Tahap ini dilakukan untuk mempersiapkan dan merencanakan konsep serta strategi yang akan dilakukan. Pada tahap ini dilakukan beberapa aktivitas seperti penentuan batas daerah penelitian, studi literatur terkait geologi daerah penelitian, serta pengurusan administrasi dan perizinan.

(5)

5

Penentuan daerah merupakan tahapan awal yang dilakukan dalam penelitian ini.

Penentuan dan pertimbangan dalam pemilihan daerah penelitian ini sangat penting dilakukan, hal ini dikarenakan erat kaitannya dalam menentukan strategi dan rencana penelitian. Penentuan daerah penelitian ini, didasarkan oleh litologi daerah tersebut yang memiliki minimal tiga satuan batuan. Selain itu, penentuan juga didasarkan atas minat penulis yang ingin mengkaji potensi geowisata daerah tersebut. Selanjutnya penentuan dilakukan dengan mengkaji beberapa daerah dengan bantuan citra satelit dan juga Peta Geologi Lembar Tanjungkarang (Mangga dkk., 1994), yang kemudian divalidasi terlebih dahulu dengan survei awal ke lapangan. Setelah memastikan daerah penelitian, kemudian dilanjutkan dengan pengurusan administrasi terkait perizinan kegiatan penelitian. Selanjutnya, dilakukan juga studi literatur terkait keadaan geologi daerah penelitian dan cakupannya secara regional, studi literatur diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah, makalah, peta geologi, dan laporan penelitian terdahulu.

I.3.2. Tahap Pengambilan Data Lapangan

Tahap pengambilan data lapangan ini merupakan tahap terpenting dalam penelitian ini. Pada tahap ini dilakukan pemetaan geologi permukaan daerah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data geologi yang dibutuhkan dalam skala peta 1:25.000. Data-data yang dikumpulkan pada tahap ini secara umum terkait persebaran litologi pada daerah penelitian, struktur geologi dan geomorfologi. Data-data tersebut diperoleh dari beberapa aktivitas seperti pengamatan lapangan/singkapan, sketsa, deskripsi, pengukuran data kedudukan dan struktur geologi, serta pengambilan sampel batuan. Pengambilan data pada tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data primer yang kemudian digunakan dalam pengolahan dan analisis data pada tahap selanjutnya.

Selain data pemetaan geologi, pada tahap ini dilakukan juga identifikasi geoheritage secara kuantitatif terhadap potensi-potensi yang ada pada setiap geosite di daerah penelitian. Data-data yang dikumpulkan mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No 1 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penetapan Warisan

(6)

6

Geologi (geoheritage) dan Petunjuk Teknis Penetapan Sumber Daya Warisan Geologi (geoheritage) dari Badan Geologi.

I.3.3. Tahap Pengolahan Dan Analisis Data

Tahap pengolahan data dan analisis data merupakan tahapan yang dilakukan untuk menganalisis data-data yang sebelumnya sudah didapatkan dari lapangan selama melakukan pemetaan geologi. Aktivitas yang dilakukan pada tahapan ini terbagi menjadi 2, yaitu aktivitas di laboratorium dan aktivitas di studio. Aktivitas yang dilakukan di laboratorium ialah analisis petrografi. Sedangkan aktivitas di studio antara lain ialah pengolahan data struktur geologi, analisis geomorfologi, pemodelan sejarah geologi, asesmen terhadap geosite-geosite yang terpilih dan pembuatan peta-peta terkait penelitian.

Analisis petrografi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan pada sayatan tipis batuan dibawah mikroskop polarisasi. Pengamatan bertujuan untuk mengidentifikasi lebih lanjut kandungan serta komposisi mineral pada setiap sampel yang diuji. Analisis petrografi juga dilakukan dengan bantuan perangkat lunak DinoEye Capture 2.0 untuk mengidentifikasi indeks bias, bentuk, belahan serta warna dari mineral-mineral pada sampel sayatan tipis batuan. Analisis geomorfologi dilakukan untuk mengidentifikasi satuan bentuk lahan pada daerah penelitian dengan menggunakan klasifikasi resmi berdasarkan van Zuidam (1985).

Identifikasi dilakukan berdasarkan data lapangan terkait morfografi, morfometri dan morfogenesa. Pengolahan data struktur geologi dilakukan untuk melakukan analisis terkait struktur geologi yang ada pada daerah penelitian, hasil pengolahan data tersebut digunakan untuk mengidentifikasi mekanisme tektonik yang bekerja pada daerah penelitian. Analisis struktur geologi ini juga menggunakan data sekunder dari DEMNAS untuk mengetahui persebaran arah kelurusan dari punggungan dan lembahan yang ada pada daerah penelitian, kemudian dilakukan analisis dengan data struktur geologi yang ditemukan di lapangan. Analisis struktur geologi ini juga menggunakan perangkat lunak Dips 7.0 untuk membantu dalam menginterpretasi arah dominan dari struktur geologi yang terdapat pada daerah penelitian. Asesmen terhadap geosite-geosite di daerah penelitian

(7)

7

diberikan dengan mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu; komponen keragaman geologi (geodiversity), nilai-nilai sains, nilai-nilai edukasi, nilai-nilai pariwisata dan resiko degradasi.

Setelah seluruh data diolah dan dianalisis, hasil dari pengolahan dan analisis tersebut divisualisasikan dalam bentuk peta. Peta-peta yang dihasilkan antara lain ialah peta lintasan geologi, peta geologi, peta geomorfologi, peta struktur geologi dan peta persebaran geosite.

I.3.4. Tahap Penyusunan Laporan

Tahap penyusunan laporan merupakan tahap akhir dalam penelitian ini, aktivitas pada tahap ini ialah penyusunan laporan tugas akhir. Penyusunan dilakukan dengan menggabungkan seluruh data penelitian dan juga hasil analisis dalam bentuk bab dan sub bab pada buku laporan skripsi dengan judul “Geologi dan Potensi Geosite di Daerah Kiluan dan Sekitarnya, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung” sesuai dengan pedoman yang berlaku pada Program Studi Teknik Geologi Institut Teknologi Sumatera tahun 2021.

I.4. Lokasi Penelitian

Daerah penelitian berdasarkan sistem proyeksi koordinat UTM (Universal Transverse Marcator) berada pada zona WGS 48S, tepatnya di 509345-521300 mT dan 9359600-9365600 mU (Gambar I.2). Secara administrasi terletak di dua kabupaten yang mencakup 6 desa di 2 kecamatan. Pada Kabupaten Tanggamus terletak di 2 desa, yaitu Desa Kiluan Negeri dan Desa Negeri Kelumbayan, Kecamatan Kelumbayan. Sedangkan pada Kabupaten Pesawaran terletak di 4 desa, yaitu Desa Bawang, Desa Bangun Rejo, Desa Sukamaju dan Desa Pagar Jaya, Kecamatan Punduh Pidada. Luas area yang menjadi daerah penelitian yaitu 51 km2 dengan elevasi kontur berkisar antara 0 m (garis pantai) hingga 500 m.

(8)

8

Gambar I.2 Peta indeks daerah penelitian (kotak merah).

I.5. Batasan Masalah

Penelitian tugas akhir ini dibatasi pembahasannya pada pemetaan geologi serta studi khusus terkait potensi geosite daerah penelitian. Pemetaan geologi dilakukan dengan pengamatan dan pengambilan data-data geologi permukaan daerah penelitian, data-data tersebut antara lain berupa litologi penyusun daerah penelitian, geomorfologi dan struktur geologi. Data-data tersebut kemudian diolah hingga menghasilkan peta geologi dengan skala 1:25.000 dan laporan akhir terkait analisis serta interpretasi data yang ada. Sedangkan pada studi khusus kajian dibatasi permasalahan pada asesmen terhadap 8 geosite di daerah penelitian sebagai suatu potensi warisan geologi (geoheritage).

I.6. Sistematika Pembahasan

Pada penulisan hasil penelitian Tugas Akhir ini dibagi dalam 3 bagian, yaitu;

bagian awal, tengah dan akhir.

I.6.1 Bagian awal

Bagian awal terdiri atas beberapa bagian, diantaranya ialah sebagai berikut;

1. Cover

2. Lembar pengesahan 3. Abstrak

4. Kata pengantar 5. Daftar isi 6. Daftar gambar

(9)

9 7. Daftar tabel

I.6.2 Bagian Tengah

Bagian tengah terdiri atas 6 bab yang merupakan bagian inti dari penyusunan penelitian Tugas Akhir ini. Bagian tengah tersusun atas:

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab ini penulis memuat beberapa sub bab antara lain latar belakang, tujuan penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

2. Bab II Geologi Regional

Pada bab ini berisi tentang kondisi geologi daerah penelitian yang dibahas secara regional. Aspek-aspek geologi yang dijelaskan terkait fisiografi, stratigrafi serta struktur geologi. Aspek-aspek tersebut diperoleh dari tinjauan pustaka terhadap literatur dari penelitian terdahulu.

3. Bab III Geologi Daerah Penelitian

Pada bab ini berisi tentang penjelasan serta interpretasi data-data lapangan daerah penelitian. Penjelasan dan interpretasi tersebut dijabarkan dalam beberapa sub bab yang membahas kondisi geologi permukaan daerah penelitian. Sub bab tersebut antara lain geomorfologi, stratigrafi dan struktur geologi daerah penelitian.

4. Bab IV Studi Khusus

Pada bab ini membahas studi khusus yang dilakukan pada daerah penelitian, terkait potensi pada setiap geosite di daerah penelitian berdasarkan Petunjuk Teknis Penetapan Sumber Daya Warisan Geologi (geoheritage) dari Badan Geologi Indonesia.

5. Bab V Sejarah Geologi

Pada bab ini membahas terkait proses-proses geologi yang pernah berlangsung di daerah penelitian hingga saat ini, berdasarkan kajian pustaka dan juga data lapangan.

6. Bab VI Kesimpulan

Pada bab ini berisi tentang garis-garis besar yang menjadi kesimpulan dari hasil interpretasi dan analisis data-data lapangan.

(10)

10 I.6.3 Bagian Akhir

Bagian akhir pada penulisan hasil penelitian tugas akhir ini berisi daftar pustaka yang berisi rujukan literatur yang menjadi acuan penulis dalam penelitian. Selain itu, pada bagian akhir ini juga terdapat lampiran-lampiran terkait data lapangan serta hasil penelitian tugas akhir yang tidak tercantum pada bagian awal dan tengah.

Gambar

Gambar I.1 Diagram alir penelitian.
Gambar I.2 Peta indeks daerah penelitian (kotak merah).

Referensi

Dokumen terkait

TENTANG PENOLAKAN PEMBATALAN PUTUSAN ARBITRASE INTERNASIONAL ANTARA PT.SUMBER SUBUR MAS MELAWAN TRANSPAC CAPITAL

1 M.. Hal ini me nunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa yang signifikan dibandingkan dengan siklus I. Pertukaran keanggotaan kelompok belajar

Seni : Melalui kegiatan menggambar dan mewarnai ikan dengan bagian-bagiannya anak dapat menyajikan hasil karya secara kreatif.5. Video tentang bagian ikan

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Belum lagi kasus- kasus seperti jual beli gelar (ijazah palsu), kasus plagiatrisme, praktik UN yang diwarnai kecurangan dan praktik kekerasan dalam dunia pendidikan,

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka akan dilakukan penelitian yang berjudul “Upaya meningkatkan minat dan hasil belajar matematika dengan model

Setelah itu teller akan memanggil dan nasabah akan memberikan sejumlah uang dan buku tabungan untuk meminta pencetakan transaksi setor tunai ke bank..