• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

39 BAB III

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap siswa AKL di SMK Negeri 6 Surakarta yang beralamat di Jl. Adi Sucipto No. 38, Kerten, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57143. Pemilihan ini dengan pertimbangan SMK Negeri 6 Surakarta merupakan salah satu sekolah yang terdapat kejuruan akuntansi di Surakarta. Peneliti juga pernah melakukan magang kependidikan di sekolah ini. Selain itu, belum pernah ada penelitian serupa yang dilakukan di SMK ini.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian harus direncanakan agar target yang telah ditentukan dapat tercapai. Waktu yang direncanakan untuk penelitian ini selama sembilan bulan dimulai bulan Oktober 2020 sampai Juni 2021. Penelitian diawali dengan pengajuan masalah penelitian dan penyusunan mini proposal dari bulan Oktober 2020 hingga Desember 2020. Setelah itu melakukan persiapan dari bulan Januari hingga April 2021 meliputi penyusunan proposal, pengurusan perizinan. Setelah melakukan persiapan adalah pelaksanaan penelitian pada bulan Mei 2021 yang meliputi pengumpulan dan pengolahan data, yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan laporan skripsi hingga tahap akhir.

Adapun rencana waktu penelitian sebagai berikut:

(2)

Tabel 2. Jadwal Penelitian

Jenis Kegiatan Waktu Kegiatan

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni 1. Pengajuan

masalah penelitian

2. Penyusunan mini proposal

3. Persiapan penelitian

a. Penyusunan proposal b. Pengurusan

perizinan 4. Pelaksanaan

penelitian

a. Pengumpulan data

b. Pengolahan data

5. Penyusunan laporan a. Menyusun

laporan/skripsi b. Ujian dan

revisi

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang fenomena atau situasi yang nyata atau yang ada pada saat penelitian (Santoso, 2021:61). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang metode penelitiannya didasarkan pada filosofi positivisme yang digunakan untuk mempelajari populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang sudah ditentukan (Sugiyono, 2015:35-36).

(3)

Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional. Pendekatan korelasional adalah pendekatan pertautan atau pendekatan penelitian yang menghubungkan satu elemen dengan elemen lainnya untuk menciptakan bentuk dan wujud baru yang berbeda dengan sebelumnya (Sugiyono, 2014: 87).

Variabel penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2015:61). Variabel bebas dalam penelitian ini ada dua, yaitu: kepercayaan diri dan self regulated learning.

a. Kepercayaan Diri b. Self Regulated Learning

2. Variabel Terikat (dependent variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2015:61). Pada penelitian ini variabel bebas yaitu hasil belajar siswa.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek/objek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2015:117). Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek maupun subjek yang memiliki karakteristik dan kualitas tertentu dan ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X AKL SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2020/2021. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 108 siswa. Adapun rincian populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(4)

Tabel 3. Jumlah Populasi

No Kelas Jumlah

1. X AKL 1 36

2. X AKL 2 36

3. X AKL 3 36

Jumlah 108

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi (Sugiyono, 2015:118). Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti.

Sampel penelitian ini berjumlah 85 siswa yang diambil dari populasi peneliti dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Slovin dengan tingkat kesalahan ditetapkan sebesar 5% atau ketepatan sampel 95% adalah sebagai berikut :

Rumus : 𝑛 = 𝑁

1+𝑁(𝑒)2

dimana :

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

E = Tingkat kesalahan yang ditetapkan

Proses perhitungan sampel dilakukan sebagai berikut : n = 𝑁

1+𝑁(𝑒)2

n = 108

1+108(0,05)2

n = 108

1,27

n = 85,039; disesuaikan oleh peneliti menjadi 85 responden.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik proportional random sampling dengan rumus slovin. Teknik random sampling ini setiap kelas dalam populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel. Proporsional digunakan untuk menentukan jumlah sampel pada setiap kelas. Distribusi sampel dengan proportional random sampling dapat diperhitungkan menggunakan rumus berikut ini:

(5)

Rumus : 𝑛

𝑘 x jumlah sampel

Keterangan : n = jumlah siswa tiap kelas

k = jumlah populasi

Tabel 4. Jumlah Sampel.

No. Kelas Distribusi Jumlah Sampel

1.

2.

3.

AKL 1 AKL 2 AKL 3

36

108 x 85 = 28,333 (diambil 29)

36

108 x 85 = 28,333 (diambil 28)

36

108 x 85 = 28,333 (diambil 28)

Total 85

Pengambilan sampel di setiap kelas diambil secara proporsional yaitu pengambilan sampel yang memerhatikan pertimbangan unsur dalam populasi penelitian, selanjutnya pengambilan sampel dilakukan secara acak.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dari data primer berupa angket (kepercayaan diri dan self-regulated learning) dan data sekunder (data yang berisikan jumlah siswa kelas X AKL SMK Negeri Surakarta). Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian agar kegiatan tersebut menjadi lebih mudah dan teratur. Instrumen dapat berupa survei, tes, kuesioner, dan lain sebagainya. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket (daftar pertanyaan) kepercayaan diri dan self-regulated learning, serta soal pengetahuan pada mata pelajaran akuntansi dasar.

1. Angket.

Menurut Sugiyono (2015:199), angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang mana responden diberi serangkaian pernyataan dan pertanyakan untuk dijawab. Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang jawabannya sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal memilih. Metode kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang kepercayaan diri dan self-regulated learning siswa.

(6)

Pengukuran variabel kepercayaan diri dan self-regulated learning menggunakan perhitungan skor skala Likert yang terdiri dari lima alternatif jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), netral/ragu-ragu (N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Pernyataan dalam angket terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Skor penilaian angket kepercayaan diri dan self- regulated learning dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Skor Penilaian Kepercayaan Diri dan Self-Regulated Learning

Pernyataan Skor pada Alternatif Jawaban

SS S N TS STS

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Menurut Arikunto (2010) prosedur penyusunan angket adalah sebagai berikut:

a. Merencanakan tujuan yang ingin dicapai dalam kuesioner.

b. Mengidentifikasi variabel yang akan menjadi sasaran kuesioner.

c. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan individual.

d. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan dan teknik analisisnya.

Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur variabel kepercayaan diri dan self-regulated learning. Instrumen terlebih dahulu dikonsultasikan kepada dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2 untuk menguji layak tidaknya instrumen tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian.

Tabel 6. menunjukkan kisi-kisi angket kepercayaan diri dan self- regulated learning yang diujikan kepada siswa. Pernyataan angket kepercayaan diri yang diujikan berjumlah 22 pernyataan yang terdiri dari 16 pernyataan positif dan 6 pernyataan negatif. Sedangkan pernyataan angket self- regulated learning yang diujikan berjumlah 22 pernyataan yang terdiri dari 18 pernyataan positif dan 4 pernyataan negatif.

(7)

Tabel 6. Kisi-Kisi Angket Penelitian

Variabel Indikator Item Jumlah

Positif Negatif Kepercayaan Diri Yakin akan dirinya

(Optimis).

2,4 1, 3 4

Berani mengambil keputusan.

5,6,8 7 4

Menyukai pengalaman dan tantangan baru.

9,11,12 10 4

Bertanggung jawab, memiliki rasa toleransi (Kerjasama).

13,15, 16,17

14 5

Senantiasa bergambira dan senang.

18,20, 21,22

19 5

Self-Regulated Learning

Kemampuan mempersiapkan ujian/tes.

1,6,8 - 3

Kemampuan

mengerjakan pekerjaan rumah (PR).

2,9 - 2

Kemampuan belajar mandiri.

4,7,10,12, 13

3 6

Kemampuan belajar di kelas.

5,11 - 2

Kemampuan bekerja keras dalam belajar.

- 15 1

Kemampuan

mempersiapkan diri sebelum belajar.

14,18 - 2

Kemampuan

menyelesaikan tugas.

16,17 - 2

Kemampuan mengikuti pembelajaran di kelas.

21,22 19,20 4

2. Tes

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 30 soal yang berdasarkan pada ranah kognitif Taksonomi Bloom. Ranah kognitif dalam penelitian ini berkaitan dengan aspek mengingat, memahami, dan menerapkan. Soal tersebut untuk penilaian instrumen hasil belajar.

(8)

Tabel 7. Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Akuntansi Dasar

Variabel Indikator Soal No. Soal Jenjang Soal C1 C2 C3 C4 Hasil

Belajar Akuntansi

1. Pengertian, tujuan, peran akuntansi, dan pihak-pihak yang

membutuhkan informasi akuntansi.

1, 2 √

3 √

4 √

2. Jenis-jenis profesi akuntansi (bidang- bidang spesialisasi akuntansi,

pentingnya etika profesi).

5 √

3. Jenis dan bentuk badan usaha.

6 √

7, 9 √

4. Asumsi, prinsip- prinsip dan konsep dasar akuntansi.

8 √

9, 10, 14, 15, 18, 19 √

11, 16, √

12, 13, 20,

21, 22 √

17 √

5. Siklus akuntansi. 23, 24 √ 25, 26, 27 √ 6. Persamaan dasar

akuntansi

28, 29, 30 √

F. Teknik Validasi Instrumen Penelitian

Teknik validasi instrumen merupakan cara menguji instrumen penelitian sebelum digunakan untuk melakukan pengumpulan data. Instrumen pengukuran dikatakan valid apabila instrument pengukuran itu benar-benar bisa digunakan untuk mengukur apa yang ingin diukur (Santoso, 2021:71). Uji coba dilaksanakan di luar populasi, yaitu siswa kelas X jurusan akuntansi di SMK Negeri 1 Surakarta karena memiliki karakteristik yang hampir sama. Teknik yang digunakan untuk menguji coba instrumen adalah uji validitas dan uji reliabilitas.

(9)

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Valid artinya instrument tersebut dapat mengukur apa yang sebenarnya diukur. Syarat yang harus dipenuhi oleh item valid adalah jika rxy ≥ rtabel. Uji validitas yang digunakan adalah validitas konstruk (construct). Konstruk (construct) adalah suatu idea atau gagasan teoritis yang menjelaskan atau mengorganisasikan beberapa aspek pengetahuan (Santoso, 2021:74). Validitas kuesioner dapat diverifikasi dengan menggunakan rumus product moment. Apabila rxy > rtabel maka item pertanyaan valid, sebaliknya yaitu rxy < rtabel maka item pertanyaan tidak valid (Siregar, 2017).

Uji coba angket dilakukan secara daring pada 34 siswa di SMK Negeri 1 Surakarta kelas X tahun ajaran 2020/2021. Nilai rtabel pada penelitian ini adalah 0,3388 dengan nilai signifikansi 5%. Uji validitas instrumen dihitung menggunakan bantuan software SPSS Version 22. Apabila rxy ≤ 0,3388 maka item pernyataan dianggap invalid. Begitupun sebaliknya, apabila rxy ≥ 0,3388 maka item pernyataan dianggap valid. Terdapat 3 pernyataan yang tidak valid pada instrumen kepercayaan diri, yaitu nomor 2, 3, dan 14. Instrumen self-regulated learning yang tidak valid ada 2, yaitu nomor 3 dan 19. Sedangkan instrumen hasil belajar yang tidak valid ada 3, yaitu nomor 2, 12, dan 15. Instrumen yang tidak valid akan dibuang dan tidak dipakai dalam penelitian, agar hasil penelitian tersebut baik. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8. Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator Item Invalid Item Valid

Kepercayaan Diri

Yakin akan dirinya (Optimis) 2,3 1,4

Berani mengambil keputusan 5,6,7,8

Menyukai pengalaman dan tantangan baru

9,10,11,12 Bertanggung jawab, memiliki

rasa toleransi (Kerjasama)

14 13,15,16,17

Senantiasa bergembira dan senang

18,19,20,21,22

(10)

Variabel Indikator Item Invalid Item Valid Self-

Regulated

Kemampuan mempersiapkan ujian/tes

1,6,8 Learning Kemampuan mengerjakan

pekerjaan rumah (PR)

2,9

Kemampuan belajar mandiri 3 4,7,10,12,13

Kemampuan belajar di kelas 5,11

Kemampuan bekerja keras dalam belajar

15 Kemampuan mempersiapkan

diri sebelum belajar

14,18 Kemampuan menyelesaikan

tugas

16,17 Kemampuan mengikuti

pembelajaran di kelas

19 20,21,22

Variabel Indikator Item Invalid Item Valid

Hasil Belajar Pengertian, tujuan, peran

akuntansi, dan pihak-pihak yang membutuhkan informasi

akuntansi

2 1,3,4

Jenis-jenis profesi akuntansi akuntansi (bidang-bidang spesialisasi akuntansi, pentingnya etika profesi)

5

Jenis dan bentuk badan usaha 6,7,9 Asumsi, prinsip-prinsip, dan

konsep dasar akuntansi

12, 15 8,10,11,13,14, 16,17,18,19, 20,21,22

Siklus akuntansi 23,24,25,26,27

Persamaan dasar akuntansi 28,29,30

2. Uji Reliabilitas Angket

Menurut Siregar (2017) uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, katika dua atau lebih pengukuran dilakukan pada gejala yang sama menggunakan alat pengukuran yang sama pula. Perhitungan koefisien reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach’s Alpha.

(11)

Pengolahan data menggunakan SPSS versi 22 for Windows. Suatu angket dapat dikatakan reliabel apabila hasil yang didapatkan menunjukkan nilai kritis Cronbach’s Alpha > 0,60. Kriteria pengujian adalah apabila nilai ri

> 0,60 berarti angket tersebut reliabel dan apabila ri < 0,60 maka angket tersebut tidak reliabel.

Tabel 9. Reliability Statistics

Besarnya nilai r Interpretasi

0,80 - 1,000 Sangat tinggi

0,60 - 0,799 Tinggi

0,40 - 0,599 Sedang

0,20 - 0,399 Rendah

0,00 - 0,199 Sangat rendah (tidak berkorelasi) Sumber: Sugiyono (2013:257)

Hasil dari pengujian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Hasil Keterangan

Kepercayaan Diri 0,859 Reliabel

Self-Regulated Learning 0,887 Reliabel

Hasil Belajar 0,854 Reliabel

3. Uji Soal Tes Pengetahuan a. Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran butir soal merupakan peluang siswa yang akan menjawab dengan benar pada butir soal untuk semua peserta tes dalam tingkat kemampuan tertentu. Tingkat kesukaran diperlukan untuk mengetahui seberapa sulit instrumen yang diujikan berdasarkan hasil tes yang dilakukan siswa (Wulandari, 2015). Hasil nilai yang diperoleh dapat digolongkan dalam kriteria tingkat kesukaran soal sebagai berikut :

0,00 – 0,15 = sangat sulit 0,16 – 0,30 = sulit 0,31 – 0,70 = sedang 0,71 – 0,85 = mudah 0,86 – 1,00 = sangat mudah

(12)

Hasil analisis tingkat kesukaran soal dapat dilakukan menggunakan aplikasi SPSS Version 22 for Windows. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Instrumen Jumlah

Soal

Klasifikasi Sangat

Sulit

Sulit Sedang Mudah Sangat Mudah Hasil

Belajar

27 17, 27 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,13,15, 16, 18, 19, 25, 26

1, 20, 21, 22, 23, 24

3, 14

Total 0 2 17 6 2

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas soal berada pada tingkat kesukaran sedang yaitu ada 17 soal. Sedangkan 0 soal pada kategori sangat sulit, 2 soal pada kategori sulit, 6 soal pada kategori mudah, dan 2 soal pada kategori sangat mudah.

b. Daya Pembeda Soal

Suatu butir soal dikatakan memiliki daya pembeda yang baik jika kelompok siswa dengan kemampuan tinggi mampu menjawab benar butir soal lebih banyak daripada kelompok siswa yang memiliki kemampuan rendah. Daya beda suatu butir soal dapat dipakai untuk membedakan siswa yang sudah menguasai materi dan belum menguasai materi. Berikut ini kriteria daya pembeda soal (Sudjiono, 1996):

0,0 – 0,19 = jelek 0,2 – 0,39 = cukup 0,4 – 0,69 = baik 0,7 – 1,00 = sangat baik

Hasil analisis daya pembeda soal dapat dilakukan menggunakan aplikasi SPSS Version 22 for Windows. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

(13)

Tabel 12. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Instrumen Jumlah

Soal

Klasifikasi

Jelek Cukup Baik Sangat

Baik Hasil

Belajar

27 8, 17, 19,

22, 24, 26

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 23, 25, 27

Total 0 6 21 0

Menurut hasil analisis di atas, daya pembeda tes yang diujikan dapat dikatakan baik (diterima). Daya pembeda soal dikatakan baik apabila daya bedanya (rpbis) lebih dari 0,30 (Amelia dan Kriswantoro, 2017).

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data berguna untuk mengkaji kebenaran hipotesis yang telah diajukan. Analisis data digunakan untuk menguji data responden yang diterima peneliti. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi dan analisis regresi. Sebelum dilakukan uji hipotesis, maka perlu dilakukan uji prasyarat analisis terlebih dahulu agar kesimpulan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan dan dipercaya. Uji prasyarat yang diperlukan yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji linearitas, dan uji heterokedastisitas.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau menyajikan sebuah objek yang akan dijadikan sampel tanpa perlu menganalisis dan membuat kesimpulan secara umum (Sugiyono, 2015: 29). Statistic deskriptif mengilustrasikan data berupa rata-rata, variasi, simpangan, nilai tertinggi dan terendah, range, jumlah, kurtosis, atau kemencengan distribusi (Ghozali, 2016:

19). Data yang diperoleh pada variabel ini dianalisis secara deskriptif menggunakan aplikasi SPSS Version 22 for Windows.

(14)

2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal (Ghozali, 2016). Nilai residu dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual yang dinormalisasi sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Apabila α ≥ 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal, jika α ≤ 0,05 maka data tersebut berdistribusi tidak normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga suatu sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis yang diberikan. Pengujian ini dilakukan menggunakan SPSS Version 22 for Windows

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui bahwa antar variable bebas tidak saling berhubungan/independent (Budiyono, 2015:172). Menurut Yamin dalam Cholifah (2018:36), pengujian independensi dapat menggunakan nilai toleransi dan VIF (Variance Inflating Factor). Nilai yang menunjukkan adanya multikolinearitas yaitu pada nilai toleransi ≥ 0,10 atau nilai VIF ≤ 10. Pengujian ini dilakukan menggunakan aplikasi SPSS Version 22 for Windows

c. Uji Linieritas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antara variabel independen dengan dependen. Uji linearitas ini digunakan dengan analisis varians rumus F. Adapun kriteria pengujian linearitas, sebagai berikut :

- Jika nilai Fhitung ≤ Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (dk) = (k-2) dan (n-k) maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat tidak bersifat linear atau H0 ditolak.

- Jika nilai Fhitung ≥ Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (d-k) dan (n-k) maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linear atau H0 ditolak.

(15)

Pengujian ini dilakukan menggunakan aplikasi SPSS Version 22 for Windows

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk ada tidaknya ketidaksamaan varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model regresi. Model regresi dikatakan baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas.

Untuk menemukan ada tidaknya masalah heterokedastisitas digunakan metode Glejser. Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut :

- Jika nilai thitung < ttabel dan nilai signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas.

- Jika nilai thitung > ttabel dan nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terjadi masalah heterokedastisitas.

Pengujian ini dilakukan menggunakan aplikasi SPSS Version 22 for Windows

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis meliputi analisis korelasi sederhana dan analisis korelasi berganda.

a. Analisis Korelasi Sederhana

Analisis korelasi sederhana (korelasi bivariat) digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Korelasi dilambangkan dengan r, dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari (-1≤ r ≤+1) Hubungan variabel dikatakan signifikan apabila rhitung ≥ rtabel atau apabila nilai signifikansi ≤ 0,05. Apabila rhitung > rtabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Apabila rhitung < rtabel maka Ho diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis korelasi yang digunakan yaitu analisis korelasi Pearson Product Moment menggunakan bantuan aplikasi SPSS Version 22 for Windows.

(16)

Selain mempertimbangkan signifikansi, analisis korelasi juga dilihat dari hubungan kedua variabel. Menurut Hayati (2020: 35), tabel interpretasi r adalah sebagai berikut:

Tabel 13. Rentang Koefisien Korelasi

Tingkat hubungan

0,80 - 1,000 Sangat tinggi 0,60 - 0,799 Tinggi 0,40 - 0,599 Sedang 0,20 - 0,399 Rendah

0,00 - 0,199 Sangat rendah (tidak berkorelasi) b. Analisis Korelasi Berganda

Analisis korelasi berganda adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara variabel X1

(kepercayaan diri) dan X2 (self-regulated learning) dengan Y (hasil belajar). Uji ini juga dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh variabel independen terhadap dependen.

Uji ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran hipotesis yang ketiga.

Pengujian analisis korelasi berganda ini menggunakan bantuan aplikasi SPSS Version 22 for Windows.

c. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen. Pengujian ini dilakukan menggunakan aplikasi SPSS Version 22 for Windows, dan melihat tabel Coefficients bagian Unstandardized Coefficients bagian B sebagai dasar dalam menyusun persamaan regresi berganda. Menurut Gujarati (Maja & Sudibia, 2012) untuk mengetahui variabel independen yang berpengaruh paling dominan terhadap variabel Y dapat dilihat pada tabel Standardized Coefficients Beta. Nilai yang paling besar berarti variabel itulah yang paling dominan.

d. Uji F

Uji ini digunakan untuk menguji signifikansi secara statistik variabel yang diteliti. Pengambilan keputusan dilakukan dengan

(17)

membandingkan nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 berarti berkorelasi dan signifikan secara statistik.

H. Prosedur Penelitian

Pada penelitian ini langkah – langkah yang dilakukan adalah : 1. Tahap Persiapan Pelaksanaan

Tahap ini meliputi tahap pengajuan judul hingga tahap penyusunan proposal proposal penelitian dan dilanjutkan dengan seminar proposal. Setelah seminar proposal dilaksanakan, dilanjutkan dengan mengurus perizinan di sekolah yang akan dilakukan penelitian.

2. Tahap Penyusunan Instrument

Tahap ini meliputi tahap penyusunan instrument kepercayaan diri, self- regulated learning, dan hasil belajar.

3. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini meliputi tahap pengambilan data dengan menyebar angket dan tes yang telah disiapkan kepada sampel yang telah ditentukan untuk memperoleh data tentang tingkat kepercayaan diri, self regulated learning, serta hasil belajar siswa.

4. Tahap Analisis

Tahap analisis dalam penelitian ini dimulai dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap angket. Selanjutnya melakukan uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji linearitas, dan uji heterokedastisitas. Setelah itu melakukan uji hipotesis menggunakan analisis korelasi dengan bantuan SPSS, serta mendiskusikan hasil penelitian dengan dosen pembimbing.

5. Tahap Penulisan Laporan

Pada tahap penulisan laporan ini, peneliti akan membuat laporan yang dimulai dengan melakukan deskriptif statistik pada setiap variabel dan dilanjutkan dengan pembahasan setiap hipotesis hingga diperoleh suatu kesimpulan penelitian.

Gambar

Tabel 2. Jadwal Penelitian
Tabel 7. Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Akuntansi Dasar

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan respon struktur dengan kandungan frekuensi beban gempa yang bekerja pada struktur yang ditinjau, akan disajikan dalam bentuk gambar plot antara A/V rasio beban gempa

Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi suatu sampel tertentu, pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian, analisis data

Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Bahasa Inggris 21 ASTO WISANG GENI

Teknik analisis data dengan mengunakan analisis kinerja keuangan dengan sepuluh rasio keuangan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No.47 Tahun 1999, tentang

Pada Langkah 2.1 untuk memperoleh penduga koefisien regresi t dan y diperoleh berdasarkan rataan dan matriks peragam terboboti, dimana bobot yang diberikan untuk

Melalui kegiatan melihat video tentang pengelompokkan Macam-macam ikan sesuai tempat hidupnya anak dapat mengelompokkan dengan meletakkan bola warna merah dan biru pada