Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 2 No. 3 Agustus 2013
i
SUSUNAN DEWAN REDAKSI JELIKU
KETUA
AGUS MULIANTARA, S.KOM, M.KOM
PENYUNTING
DRA. LUH GEDE ASTUTI, M.KOM
NGURAH AGUS SANJAYA E.R., S.KOM, M.KOM IDA BAGUS MAHENDRA, S.KOM, M.KOM IDA BAGUS GEDE DWIDASMARA, S.KOM, M.CS
PELAKSANA
I KETUT GEDE SUHARTANA, S.KOM., M.KOM I GEDE SANTI ASTAWA, S.T., M.CS I MADE WIDIARTHA, S.SI., M.KOM
ALAMAT REDAKSI
JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA
KAMPUS BUKIT JIMBARAN – BADUNG
TELEPON : 0361 – 701805
EMAIL : JELIKU@CS.UNUD.AC.ID
Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 2 No. 3 Agustus 2013
ii
Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 2 No. 3 Agustus 2013
iii
DAFTAR ISI
SUSUNAN DEWAN REDAKSI JELIKU ... i
DAFTAR ISI ... iii
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MOBILE SALES FORCE AUTOMATION (SFA) PT. ASTRA INTERNASIONAL TBK. –HONDA
Ni Made Dwi Arnita, Agus Muliantara ... 1 PENGENALAN POLA BREAST CANCER MENGGUNAKAN ALGORITMA NGUYEN WIDROW BACKPROPAGATION
I Gst Ag Indra Arthana, Agus Muliantara ... 11 PENERAPAN QUEUE TREE PADA ROUTER MIKROTIK DALAM MANAJEMEN BANDWITH
I Putu Ery Handika dan I Komang Ari Mogi ... 16 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI PT. PERTAMINA DEPOT PENGISIAN PESAWAT UDARA (DPPU) NGURAH RAI
I Gusti Putu Deviara Putra, I.B Made Mahendra ... 25 IMPLEMENTASI SISTEM OPERASI ROUTER MIKROTIK SEBAGAI PROXY SERVER BERBASIS TRANSPARENT PROXY
I Putu Iyasa Pringgagada Pecut, I Made Widhi Wirawan ... 33 PURWARUPA APLIKASI MESIN PENCARI REFERENSI
I Putu Sutria Narada, Agus Muliantara, Ida Bagus Dwidasmara ... 42 IMPLEMENTASI BANDWIDTH MANAGEMENT PADA PENGALOKASIAN HOTSPOT DI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA
I Made Yuda Prasetia, I Made Widhi Wirawan, I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan ... 51 PERANCANGAN SISTEM TRACER STUDY BERBASIS WEB PADA FAKULTAS PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA
Luh Sukma Widiasari, Ngurah Widyatmaja ... 59 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES DENGAN METODE NAÏVE BAYES
Putu Gerhans Prawira Risnawan, Ngurah Agus Sanjaya ER, I Made Widiartha ... 68 IMPLEMENTASI SPLIT DNS DENGAN MENGGUNAKAN BIND9 DALAM MEMBANGUN SISTEM CONTENT DELIVERY NETWORK
I Made Yoga Sattwika Darma
, I Made Widhi Wirawan, I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan ... 73 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SALES ACTIVITY PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK. - HONDA
Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 2 No. 3 Agustus 2013
iv
I Made Bayu Adi Utama, I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan ... 88 PENGENALAN WICARA KARAKTER INDONESIA MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV MODEL
I Wayan Adi Juliawan Pawana ... 96 IDENTIFIKASI KEKURANGAN UNSUR HARA PADA TANAMAN JAGUNG DENGAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION
Adinda Prisila Permatasari, Luh Gede Astuti, I Gede Santi Astawa... 101 ANALISA KINERJA ROUTING MENGGUNAKAN ROUTING INFORMATION PROTOCOL (rip) DAN OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)
Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 2 No. 1 Pebruari 2013
1
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MOBILE SALES F ORCE AUTOMATION (SFA) PT.
ASTRA INTERNASIONAL TBK. –HONDA
Ni Made Dwi Arnita, Agus Muliantara
Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
Email: dwiarnita@yahoo.com, muliantara@gmail.com
Abstrak
Sales Force Automation (SFA) merupakan aplikasi berbasis web yang memfasilitasi komunikasi dan informasi dari setiap tenaga pemasaran. Dengan menggunakan SFA, tenaga pemasaran dapat mengakses informasi terkait melalui web browser. Masalah yang terjadi sekarang yaitu ketika tenaga pemasaran ingin mengakses SFA dengan smartphone (telepon pintar) dan belum adanya SFA versi mobile.
Karena masalah inilah diperlukan suatu terobosan yang dapat mempermudah para tenaga pemasaran untuk meningkatkan aktivitas penjualan. Maka dikembangkanlah sistem informasi Sales Force Automation (SFA) yang telah ada sehingga dapat diakses dalam versi mobile. Sistem informasi ini akan dirancang dengan menyertai beberapa fitur yang diperlukan dalam membangun sistem ini.
Hasil dari kebutuhan perangkat lunak yang telah dianalisis pada penelitian ini adalah data input menghasilkan sub proses validasi data input dan simpan data input. Lihat prospek menghasilkan sub proses lihat prospek pending, lihat prospek sale, lihat prospek cancel. Buat jadwal menghasilkan sub proses validasi tanggal dan simpan jadwal. Isi jadwal menghasilkan sub proses validasi data jadwal dan simpan isi jadwal. Lihat jadwal menghasilkan sub proses periksa tanggal dan tampil jadwal. Lapor kunjungan menghasilkan sub proses validasi lapor kunjungan dan simpan lapor kunjungan.
Kata kunci: Sales Force Automation, mobile, perancangan
ABSTRACT
Sales Force Automation (SFA) is a web-based application that facilitates the communication and information of any marketing effort. By using the SFA, marketing personnel can access related information through a web browser. The problem that is happened now is when the salesperson wants to access the SFA with a smartphone and there is no a mobile version of the SFA yet.
Because of this problem we need a breakthrough that could make it easier for marketers to increase sales activity. From the previous explanation, Sales Force Automation (SFA) is developed that can be a ccessed in a mobile version. This information system will be designed to accompany some of the features that is required in building this system.
The result of the need of the software that has been analyzed in this study is input data results input data validation sub proses and input data store. Lihat Prospek have three sub-process including lihat prospek pending, lihat prospek sale, lihat prospek cancel. Buat Jadwal have two sub -process including save the date and schedule. Isi Jadwal have two sub-process including schedule data validation process and store the contents of sub-process generates a schedule. Lihat Jadwal have two process including check the date and performing schedule. Lapor Kunjungan have two sub-process including validation report and visit store reports.
Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 2 No. 1 Pebruari 2013 merupakan anak cabang dari perusahaan multinasional PT Astra International Tbk yang secara spesifik membidangi penjualan kendaraan roda dua. Untuk wilayah Bali, penjualan sepeda motor Honda dipegang oleh HSO (Honda Sales Office) Denpasar yang merupakan Maindealer seluruh dealer Astra Motor dan dealer-dealer Honda lainnya. HSO Denpasar juga melakukan distribusi ke seluruh dealer Honda di Bali. Seperti perusahaan otomotif pada umumnya, Astra Honda Motor khususnya HSO Denpasar memiliki tenaga pemasaran yang bertugas memasarkan produk-produk Honda. Sistem yang telah dimiliki sebelumnya yaitu SFA (Sales Force Automation).
SFA adalah aplikasi berbasis web yang memfasilitasi komunikasi dan informasi dari setiap tenaga pemasaran. Dengan menggunakan SFA, tenaga pemasaran dapat mengakses informasi terkait melalui web browser. SFA didedikaikan agar para tenaga pemasaran dapat meningkatkan efisiensi dan profesionalisme dalam melakukan aktivitas penjualan.
Masalah yang terjadi sekarang yaitu ketika tenaga pemasaran ingin mengakses SFA dengan smartphone (telepon pintar) yang dimiliki dan tidak adanya SFA dalam versi mobile. Karena masalah inilah diperlukan suatu terobosan yang dapat mempermudah para tenaga pemasaran untuk meningkatkan aktivitas penjualan. Maka timbulah ide untuk mengembangkan website sistem informasi Sales Force Automation (SFA) yang telah ada sehingga dapat diakses dalam versi mobile. Sistem informasi ini akan dirancang dengan menyertai beberapa fitur yang diperlukan dalam membangun sistem ini.
Tujuan dari perancangan sistem informasi ini antara lain yaitu merancang sebuah sistem informasi yang mudah digunakan bagi para tenaga pemasaran dalam mempermudah pekerjaannya.
Manfaat yang diperoleh yaitu dapat menciptakan suatu sistem yang mendukung kegiatan pemasaran dan meningkatkan penjualan produk.
2. Landasan Teori
2.1 UML (Unified Modelling Language)
Merupakan sebuah notasi yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software (Williams, 2004).
2.1.1 Usecase Diagram
Menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan
“bagaimana”. Sebuah usecase
merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Usecase merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (Bell, 2013).
2.1.2 Activity Diagram
Menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi (Bell, 2013).
2.1.3 Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi) (Bell, 2013). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
2.1.4 Sequence Diagram
Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 2 No. 1 Pebruari 2013
3 mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut (Bell, 2013). Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek-obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek-obyek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi biasanya ditaruh di paling kiri dari diagram.
2.2 Model Proses Incremental
Model ini merupakan model pengembangan sistem pada software engineering requirement softwa re yang dipecah menjadi beberapa fungsi. Model incremental menggabungkan elemen-elemen model sekuensial linier (diimplementasikan secara berulang) dengan filosofi prototype interatif. Model ini memakai urutan-urutan linier di dalam model yang membingungkan, seiring dengan laju waktu kalender. Setiap urutan linier menghasilkan pertambahan perangkat lunak yang kemudian dapat disampaikan kepada pengguna (Sommerville, 2011).
2.3 Static testing
Merupakan suatu metode pengujian yang dilakukan pada tahap perancangan software, tujuan utama dari static testing adalah mengurangi kesalahan dari pengembang terhadap software yang dibangun, tujuan yang kedua adalah melakukan pemeriksaan terhadap operasi dari software. Static testing akan menghasilkan dokumentasi dari hasil perbandingan antara kebutuhan awal aplikasi dari pengguna perangkat lunak dengan yang dihasilkan oleh pengembang perangkat lunak (Everett Gerald D and McLeod Raymond, 2007).
3. Metodologi Penelitian 3.1 Analisa Permasalahan
Seperti perusahaan otomotif pada umumnya, Astra Honda Motor khususnya HSO Denpasar memiliki tenaga pemasaran yang bertugas memasarkan produk-produk Honda. Sistem yang telah dimiliki sebelumnya yaitu SFA (Sales Force Automation). Masalah yang terjadi sekarang yaitu ketika tenaga pemasaran ingin mengakses SFA tetapi tidak tersedianya versi mobile. Karena masalah inilah diperlukan suatu terobosan baru yang dapat menjadi media
yang akan digunakan para tenaga pemasaran untuk melakukan aktivitas penjualan.
3.2 Gambaran Umum Sistem
SFA didedikasikan agar para tenaga pemasaran dapat meningkatkan efisiensi dan profesionalisme dalam melakukan aktivitas penjualan. Pada saat ini belum terdapat rancangan sistem informasi Sales Force Automation dalam versi mobile. Secara umum arsitektur sistem yang diusulkan dapat dilihat seperti ini:
Gambar 1. Arsitektur Sistem
Pada gambar 1 diatas, dilihat bahwa sistem yang akan dikembangkan merupakan sistem berorientasi object.
3.3 Pengumpulan Kebutuhan
Proses pengumpulan kebutuhan/ requirement dilakukan secara iteratif dan dinamis, karena tidak seluruh kebutuhan dapat dikemukakan di awal pengembangan sistem. Dari keseluruhan pengumpulan kebutuhan maka dihasilkan kebutuhan berikut:
3.3.1 Kebutuhan Fungsional
Tabel 1 Kebutuhan Fungsional
Actor Kebutuhan/ Requirement Tenaga
Pemasaran
Dapat menginput prospek secara online
Dapat melihat prospek yang ada Dapat membuat jadwal
Dapat mengisi jadwal Dapat melihat jadwal
Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 2 No. 1 Pebruari 2013
4 3.3.2 Analisa Kebutuhan dan Desain Sistem
Usecase Diagram
Gambar 2. Usecase Diagram
Pada fungsi ini, terdapat 3 usecase utama yang dilakukan oleh tenaga pemasaran. Pada prospek, tenaga pemasaran dapat melakukan menginput data prospek, mensubmit prospek yang ada, melihat daftar prospek. Pada jadwal. Tenaga pemasaran dapat membuat jadwal, mengisi jadwal, melihat jadwal, dan pada kunjungan, tenaga pemasaran dapat melaporkan kunjungan yang telah dilakukan. Dan semua fungsi itu dapat dilakukan dengan sebelumnya user (tenaga pemasaran) melakukan autentifikasi terlebih dahulu.
Activity Diagram
Gambar 3. Activity Diagram Autentifikasi User
Activity diagram pada gambar 3 menjelaskan tentang alur jika user mengakses sistem informasi Sales Force Automation. Sebelum masuk ke sistem, tenaga pemasaran harus menginputkan username dan password.
Gambar 4. Activity Diagram Data Input
Activity diagram pada gambar 4 menjelaskan tentang alur jika user ingin menginput prospek pada SFA versi mobile. Data yang diinputkan oleh user akan langsung masuk ke server.
Gambar 5. Activity Diagram Lihat Prospek
Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 2 No. 1 Pebruari 2013
5 prospek, yaitu prospek pending, prospek sales, dan prospek cancel.
Gambar 6. Activity Diagram Buat Jadwal
Dalam activity diagram pada gambar 6, jadwal yang dibuat yaitu jadwal mingguan. Untuk membuat jadwal, user hanya perlu memasukkan tanggal awal atau tanggal akhir yang diinginkan.
Gambar 7. Activity Diagram Isi Jadwal
Activity diagram pada gambar 7 menjelaskan tentang alur pengisian jadwal oleh user. Jadwal akan bisa diisi jika user telah membuat jadwal sebelumnya.
Gambar 8. Activity Diagram Lihat Jadwal
Diagram activity pada gambar 8 menjelaskan tentang alur dari user jika ingin melihat jadwal yang telah dibuat dan diisi sebelumnya.
Gambar 9. Activity Diagram Lapor Kunjungan
Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 2 No. 3 Agustus 2013
6 Class Diagram
Gambar 10. Class Diagram SFA
Gambar 10 merupakan class diagram dari sistem Sales Force Automation. Dari class diagram diatas, terdiri dari class model dan class controller. Class model digunakan untuk merepresentasikan entitas pada sistem dan class controller digunakan untuk merepresentasikan fungsi yang berjalan pada system
Sequence Diagram
Gambar 11. Sequence Diagram Data Input
Gambar 11 menjelaskan alur sistem untuk mendaftarkan prospek baru. Prospek baru disini didaftarkan oleh tenaga pemasaran dengan cara menginputkan semua data yang diperlukan oleh system
Gambar 12. Sequence Diagram Lihat Prospek
Gambar 12 menjelaskan alur sistem untuk melihat prospek yang didaftarkan dan telah dikunjungi. Prospek yang telah dikunjungi dibagi menjadi 3 jenis yaitu sale, cancel, dan pending.
Gambar 13. Sequence Diagram Buat Jadwal
Gambar 13 menjelaskan alur sistem untuk membuat jadwal. Tenaga pemasaran bisa menginputkan tanggal awal/tanggal akhir dari periode mingguan yang diinginkan.
Gambar 14. Sequence Diagram Isi Jadwal
Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 2 No. 3 Agustus 2013
7 sebelumnya. Tenaga pemasaran akan mengisi data yang harus diisikan di form isi jadwal.
Gambar 15. Sequence Diagram Lihat Jadwal
Gambar 15 menjelaskan alur sistem untuk melihat jadwal. Untuk melihat jadwal yang telah dibuat dan diisi sebelumnya, tenaga pemasaranmenginputkan tanggal jadwal yang diinginkan. Hasil jadwal yang ditampilkan akan jadwal perhari.
Gambar 16. Sequence Diagram Lapor Kunjungan
Gambar 16 menjelaskan alur sistem untuk melaporkan hasil kunjungan yang telah dilakukan sebelumnya. Tenaga pemasaran diharuskan untuk mengisi data yang diperlukan dalam form lapor kunjungan.
3.3.3 Perancangan Antarmuka
Proses perancangan antarmuka dimulai dengan perancangan antarmuka halaman login
Gambar 17. Halaman Login User
Gambar 10 merupakan rancangan antarmuka untuk login user. Sebelum dapat menggunakan sistem, tenaga pemasaran harus melakukan authentifikasi user terlebih dahulu. Sistem ini dirancang khusus digunakan untuk tenaga pemasaran. Tenaga Pemasaran akan memasukkan username dan password sesuai dengan akun yang telah dimilikinya, jika ada kesalahan maka tenaga pemasaran diminta memasukkan kembali.
Gambar 18. Halaman Utama 1
Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 2 No. 3 Agustus 2013
8 Gambar 19. Menginput Prospek Baru
Gambar 13 merupakan langkah-langkah untuk menginputkan prospek baru. Jika ingin menginputkan prospek baru, tenaga pemasaran bisa memilih menu prospek dan dilanjutkan dengan memilih submenu data input, maka akan muncul form data input yang berfungsi untuk mendaftarkan prospek baru. Tenaga pemasaran memilih button input prospek. Selanjutnya tenaga pemasaran mengisi data dengan lengkap. Button submit prospek akan menyimpan ke server.
Gambar 20. Lihat Prospek
Gambar 14 menjelaskan tentang langkah-langkah bagaimana cara tenaga pemasaran melihat prospek yang ada. Jika ingin melihat prospek, setelah melakukan autentifikasi, tenaga pemasaran dapat memilih menu prospek. Selanjutnya pilih submenu Lihat Prospek. Setelah itu akan tampil form untuk melihat prospek. Ada 3 jenis prospek yang bisa dilihat yaitu pending, cancel, dan sale.
Gambar 21. Buat Jadwal
Pada gambar 15 merupakan langkah-langkah untuk membuat jadwal baru. Tenaga pemasaran harus melakukan autentifikasi terlebih dahulu. Setelah itu akan masuk ke menu utama, pilih menu jadwal. Dalam menu jadwal terdapat submenu buat jadwal. Setelah itu akan muncul form untuk membuat jadwal baru. Submenu buat jadwal dibuat dengan selang waktu 1 minggu. Ini merupakan ketentuan dari sistem terdahulu. Masukkan salah satu tanggal maka akan otomatis dilakukan perhitungan. Pilih submit untuk mensubmit jadwal ke server.
Gambar 22. Isi Jadwal
Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 2 No. 3 Agustus 2013
9 Gambar 23. Lihat Jadwal
Gambar 17 menjelaskan tentang bagaimana cara tenaga pemasaran melihat jadwal yang telah dibuat dan diisi sebelumnya. Pada form lihat jadwal, input yang dimasukan adalah tanggal jadwal yang diinginkan untuk di lihat. Hasil jadwal yang ditampilkan akan jadwal perhari.
Gambar 24. Lapor Kunjungan
Gambar 18 merupakan langkah-langkah bagaimana tenaga pemasaran melaporkan hasil kunjungan yang telah dilakukan. Dari menu utama, tenaga pemasaran harus memilih menu kunjungan, lalu pilih submenu lapor kunjungan. Setelah itu akan muncul form lapor kunjungan. Isi data yang diminta lalu pilih tombol OK.
4. Evaluasi Sistem
Evaluasi sistem informasi adalah suatu kegiatan terencana yang bertujuan untuk memeriksa dan menilai sumber daya dalam organisasi untuk mendapatkan hasil yang dibandingkan dengan menggunakan tolak ukur tertentu untuk memperoleh hasil mengenai kinerja sumber daya organisasi tersebut.
Teknik evaluasi yang dilakukan adalah memeriksa apakah perancangan perangkat lunak sesuai dengan pedoman kebutuhan perangkat lunak pada tahapan analisis kebutuhan perangkat lunak. Teknik pengujian yang digunakan adalah static testing. Dimana kebutuhan awal dari system ini dibandingkan kembali denga hasil perancangan yang telah dibangun. Hasil dari evaluasi dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 2 Evaluasi Sistem
Requirement Sub Proses Validasi
Data Input Validasi data input √ Lihat prospek cancel √
Buat Jadwal Validasi tanggal √ Simpan jadwal √
Isi Jadwal Validasi data jadwal √ Simpan isi jadwal √
Lihat Jadwal Periksa tanggal √ Tampil jadwal √
Perancangan yang dihasilkan pada penelitian ini menggunakan perancangan berbasis object. Diantaranya usecase diagram, activity diagram, class diagram, dan sequence diagram. Selain perancangan system, pada penelitian ini juga menghasilkan perancangan antarmuka dengan berbasis mobile.
Hasil dari kebutuhan perangkat lunak yang telah dianalisis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: prospek sale, lihat prospek cancel. Buat jadwal menghasilkan sub proses
Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 2 No. 3 Agustus 2013
10 Isi jadwal menghasilkan sub proses
validasi data jadwal dan simpan isi jadwal.
Lihat jadwal menghasilkan sub proses periksa tanggal dan tampil jadwal. Lapor kunjungan menghasilkan sub
proses validasi lapor kunjungan dan simpan lapor kunjungan.
Dari hasil evaluasi perancangan perangkat lunak pada tabel 2, perancangan yang dihasilkan sudah dapat mencakup seluruh kebutuhan dari pihak pengguna perangkat lunak.
6. Saran
Saran yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan sistem Sales Force Automation yaitu tidak semua tenaga pemasaran menggunakan smartphone dengan operation system (OS) sama. Jadi jika perancangan ini diimplementasikan, diharapkan pembuatannya lebih mengarah ke aplikasi dari masing masing OS.
7. Daftar Pustaka
Bell, D. (2013). Rational Software 2013. IBM Global Services.
Sommerville, I. (2011). Software Engineering. United States: Pearson.
Williams, L. (2004). An Introduction to the Unified Modelling Language.
Everett Gerald D, McLeod Raymond. 2007. Software testing: testing across the entire