• Tidak ada hasil yang ditemukan

03-Pemecahan Persamaan Linier (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "03-Pemecahan Persamaan Linier (2)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

03-Pemecahan Persamaan Linier (2)

Dosen: Anny Yuniarti, M.Comp.Sc Gasal 2011-2012

Anny2011 1

(2)

Agenda

• Bagian 1: Matriks Invers

• Bagian 2: Eliminasi = Faktorisasi: A = LU

• Bagian 3: Transpos dan Permutasi

(3)

MATRIKS INVERS

Bagian 1

Anny2011 3

(4)

Pendahuluan

• Matriks invers dari sebuah matriks persegi A dinotasikan dengan A-1.

A-1A = I A-1Ax = x

• Sebuah matriks A mungkin juga tidak memiliki inversnya (A-1 tidak eksis)

• Perkalian A-1 dengan Ax = b menghasilkan

A-1Ax = A-1b x = A-1b

(5)

Definisi

Sebuah matriks dikatakan invertible jika terdapat sebuah matriks A-1 sedemikian hingga A-1A = I dan AA-1 = I.

Tidak semua matriks memiliki invers

Invers akan ada jika dan hanya jika eliminasi

menghasilkan n pivot (pertukaran baris dibolehkan).

Eliminasi dapat menghasilkan solusi Ax = b tanpa secara eksplisit menghitung A-1.

Anny2011 5

(6)

Definisi (2)

• Sebuah matriks tidak mungkin memiliki dua

matriks invers yang berbeda. Misal BA = I, AC = I, maka B = C

B(AC) = (BA)C  BI = IC  B = C

• Jika A memiliki invers (invertible), maka satu- satunya solusi Ax = b adalah x = A-1b.

• Misal terdapat vektor bukan nol x sedemikian hingga Ax = 0, maka A tidak memiliki invers.

Jika A invertible, maka Ax = 0 hanya memiliki solusi x = A-10 = 0 (zero vector)

(7)

Definisi (3)

• Sebuah matriks 2x2 mempunyai invers

(invertible) jika dan hanya jika ad – bc tidak sama dengan nol

Nilai ad bc adalah determinan matriks A.

• Sebuah matriks diagonal memiliki invers jika tidak terdapat nilai nol pada diagonalnya.

Anny2011 7

(8)

Contoh 1

• Apakah matriks A berikut memiliki invers? Sebutkan tiga alasannya.

• Tidak

1. Determinan A = 0

2. Jumlah pivot yang tidak sama dengan 0 hanya 1 (bukan 2)

3. A

x

= 0 untuk

x

= (2, -1)

2 1

2 A 1

(9)

Invers Perkalian Matriks AB

• Hasil perkalian matriks AB memiliki invers jika dan hanya jika matriks A dan B masing- masing memiliki invers dan ukurannya sama.

• Invers matriks AB: AB

-1

= B

-1

A

-1

– AA-1 = I

– (AB) B-1A-1 =A(BB-1)A-1 = AIA-1 =AA-1 = I

• Aturan reverse order :

Anny2011 9

(10)

Contoh 2

• Jika matriks eliminasi E mengurangi 5 kali

baris pertama dari baris kedua, invers matriks E-1 menambahkan 5 kali baris pertama ke baris kedua.

• Matriks persegi memiliki karakteristik jika AB = I maka BA = I

(11)

Eliminasi Gauss-Jordan

Meski persamaan Ax = b dapat dipecahkan dengan x = A-1b, menghitung A-1 kemudian mengalikannya dengan b kadang kurang efisien.

Dengan eliminasi solusi x dapat langsung dicari.

Dengan eliminasi juga, matriks invers A-1 juga dapat dihasilkan

Ide dasar Gauss-Jordan adalah mencari solusi AA-1 = I, yakni dengan menentukan setiap kolom matriks A-1.

Anny2011 11

(12)

Eliminasi Gauss-Jordan (2)

• Matriks A dikalikan kolom pertama matriks A

-1

(sebut kolom ini x

1

) menghasilkan kolom pertama matriks I (sebut kolom ini e

1

)

• Persamaannya:

Ax1 = e1 = (1, 0, 0)

• Dua persamaan yang lain:

Ax2 = e2 = (0, 1, 0) Ax3 = e3 = (0, 0, 1)

(13)

Eliminasi Gauss-Jordan (3)

Metode Gauss-Jordan menghitung A-1 dengan mencari solusi ketiga persamaan tsb (jika matriksnya 3x3), atau n persamaan jika matriksnya nxn.

Misal terdapat sebuah matriks K:

Matriks identitas I:

Untuk mencari K-1:

Matriks gabungan [K I]:

Lakukan eliminasi dengan meng-nol-kan elemen dibawah pivot pertama:

Lakukan eliminasi dengan meng-nol-kan elemen dibawah pivot kedua:

Anny2011 13

2 1 0

1 2 1

0 1 2

1 0 0

0 1 0

0 0 1

1 0 0 2 1 0

0 1 0 1 2 1

0 0 1 0 1 2

1 0 0 2 1 0

0 1 1

0

0 0 1 0 1 2

2 1 2

3

1 0

0

0 1 1

0

0 0 1 0 1 2

3 2 3 1 3 4

2 1 2

3

(14)

Eliminasi Gauss-Jordan (4)

Matriks diatas 3 kolom pertamanya adalah U (upper triangular), pivot pada diagonalnya adalah 2, 3/2, dan 4/3.

Selanjutnya metode Gauss-Jordan menghasilkan bentuk reduksi (nilai nol diatas pivot:

1 0

0

0 1 1

0

0 0 1 0 1 2

3 2 3 1 3 4

2 1 2

3

0 0

0 0 1 0 1 2

4 3 2 3 4 3 2

3 0 0

1 0

0 2

4 3 2 3 4 3 2

3

2 1 2

3

(15)

Eliminasi Gauss-Jordan (5)

Langkah terakhir metode Gauss-Jordan adalah

membagi setiap baris dengan nilai pivot pada baris yang bersangkutan, sehingga pivot yang baru adalah 1:

Tiga kolom terakhir matriks diatas adalah K-1 yang dicari

Anny2011 15

4 3 2 1 4 1

2 1 2

1

4 1 2 1 4 3

1 0 0

1 0

1 0

0 0 1

1 0

0

0 0

1 0

0 2

3 2 3 1 3 4

4 3 2 3 4 3 2

3

2 1 2

3

(16)

Karakteristik Matriks K dan K

-1

3 2 1

2 4 2

1 2 3 4 1

4 3 2 1 4

1 2

1 1 2 1

4 1 2 1 4 3

2 1 0

1 2 1

0 1 2

K 1

K

Matriks K symmetric pada diagonal utamanya, begitu pula matriks K-1.

Matriks K tridiagonal (hanya tiga nilai bukan nol pada diagonalnya). Matriks K-1 adalah dense matrix tanpa ada nilai nol.

Hasil perkalian pivot matriks U: 2*(3/2)*(4/3) = 4. Nilai 4 ini merupakan determinan dari K.

(17)

Contoh 1

Untuk matriks A = ,

tentukan A-1 dengan eliminasi Gauss-Jordan.

[A I] =

Langkah 1 Eliminasi:

Langkah 2 Eliminasi:

Dibagi dengan pivot:

A-1 =

Anny2011 17

7 4

3 2

1 0 7 4

0 1 3 2

1 2 1

0

0 1 3 2

1 2 1

0

3 7

0 2

1 2

1

0 2

3 2

0 7 1

1 2

2 3 2

7

(18)

Contoh 2

Untuk matriks L = ,

tentukan L-1 dengan eliminasi Gauss-Jordan.

[L I] =

Langkah 1 Eliminasi:

Langkah 2 Eliminasi:

Langkah 3 Eliminasi : L-1 =

1 5 4

0 1 3

0 0 1

1 0 0 1 5 4

0 1 0 0 1 3

0 0 1 0 0 1

1 0 0 1 5 4

0 1 3 0

1 0

0 0 1 0 0 1

1 0 4 1

5 0

0 1 3 0

1 0

0 0 1 0 0 1

0 1 3 0

1 0

0 0 1

0 0 1 0

0 1

(19)

ELIMINASI =

FAKTORISASI: A = LU

Bagian 2

Anny2011 19

(20)

Faktorisasi Matriks

Matriks A merupakan hasil perkalian dua atau tiga matriks spesial yang lain.

Dari eliminasi, faktor matriks A adalah matriks triangular L dan U: A = LU.

U: matriks upper triangular dengan nilai-nilai pivot pada diagonalnya.

Dengan eliminasi matriks A dapat diubah menjadi U.

L: matriks lower triangular yang dapat digunakan untuk mengubah matriks U kembali menjadi A.

(21)

Faktorisasi Matriks (2)

Matriks A berukuran 2x2:

Baris kedua diatas adalah faktorisasi matriks A: LU = A

Untuk matriks 3x3, matriks A akan dikalikan dengan E21, E31, dan E32 untuk menjadi matriks U.

asumsi tidak ada pertukaran baris pada matriks A

Jika invers dari matriks-matriks eliminasi dikalikan dengan sistem, dihasilkan A = (E21-1E31-1E32-1)U = LU.

Anny2011 21

8 6

1 2

(22)

Faktorisasi Matriks (3)

A = LU adalah eliminasi tanpa ada pertukaran baris pada A.

Matriks U memiliki nilai-nilai pivot pada diagonalnya.

Matriks L memiliki nilai 1 pada diagonalnya.

Pengali lij berada di bawah diagonal matriks L.

Misal, matriks A =

Eliminasi akan mengurangkan ½ kali baris 1 dari baris 2, l21

= ½, kemudian mengurangkan 2/3 kali baris 2 dari baris 3, l32 = 2/3.

Berapa L? Berapa U?

Perkalian LU menghasilkan A:

2 1 0

1 2 1

0 1 2

(23)

Contoh

• Sebuah matriks 4x4:

• Tentukan matriks L dan U!

• Pola spesial:

– Jika sebuah baris pada A berawal dengan nol, begitu pula baris pada L

– Jika sebuah kolom pada A berawal dengan nol, begitu pula kolom pada U

Anny2011 23

(24)

A = LDU

Diagonal matriks L bernilai 1

Diagonal matriks U berisi nilai pivot

Jika matriks U dibagi dengan pivotnya, akan

dihasilkan matriks U yang diagonalnya bernilai 1

(25)

TRANSPOS DAN PERMUTASI

Bagian 3

Anny2011 25

(26)

Transpos

• Transpos matriks lower triangular adalah matriks upper triangular

• Transpos A + B = (A + B)T = AT + BT

• Transpos AB = (AB)T = BTAT

• Transpos A-1 = (A-1)T = (AT)-1

Jika A = LDU, berapa AT?

(27)

Inner Product

• Jika ada dua vektor x dan y, berapa inner product dari x dan y?

• Nilai tsb dapat juga diperoleh menggunakan perkalian matriks: xTy

• AT adalah matriks yang menjadikan dua nilai inner product dari x dan y sama:

Anny2011 27

(28)

Matriks Simetrik

• Matriks simetrik: A

T

= A

• Contoh:

• Invers matriks simetrik menghasilkan matriks simetrik juga

• Contoh:

(29)

Matriks Simetrik

• Sebuah matriks berukuran m x n jika ditranspos kemudian dikalikan dengan matriks tsb

menghasilkan matriks persegi simetrik

(m x n)T n x m

(n x m)(m x n)  (n x n)

• Menggunakan karakteristik transpos perkalian matriks, berapa transpos dari RTR?

• (RTR)T = RT(RT)T = RTR

Anny2011 29

(30)

Matriks Simetri pada Eliminasi

• Jika A matriks simetrik, bentuk A = LDU berubah menjadi A = LDLT

• Perhatikan transpos dari LDLT!

• (LDLT)T = (LT)TDTLT

= LDLT

(31)

Matriks Permutasi

• Karakteristik matriks permutasi P:

– Memiliki satu nilai “1” di setiap baris dan di setiap kolom

– Jika ditranspos akan menghasilkan matriks permutasi juga

– Perkalian antar matriks permutasi menghasilkan matriks permutasi juga

– Dibentuk dari matriks identitas I, kemudian baris-barisnya ditukar

Anny2011 31

(32)

Matriks Permutasi 3x3

Terdapat 6 matriks permutasi 3x3:

I, P21, P31, P32, P32P21, P21P32

Untuk matriks dengan orde n, ada berapa matriks permutasi?

n!

P-1 juga matriks permutasi

P-1 = PT

(33)

PA = LU

• Pada eliminasi, kadang pertukaran baris diperlukan, sehingga

P…E…P…E…A = U

A = (E-1…P-1…E-1…P-1…)U

• Jika pertukaran baris direpresentasikan

menggunakan sebuah matriks permutasi P, ada dua kemungkinan cara melakukan semua

pertukaran baris yang diperlukan:

sebelum eliminasi, sehingga PA = LU sesudah eliminasi, sehingga A = L1P1U1

Anny2011 33

MATLAB menggunakan PA = LU

(34)

Latihan Pertemuan 3

• Chapter 2.5

– Problem 3, 4, 25, 27

• Chapter 2.6

– Problem 1, 2, 5

• Chapter 2.7

– Problem 20, 24, 31

Referensi

Dokumen terkait

The above statements show that SGD provides more opportunity for students to exchange their opinion, ideas, information among all members of group in a discussion, and

Hukuman nasihat ini didasarkan pada firman Allah dalam surat al- Nisa>’ ayat 34, yang artinya sebagai berikut: ‚...Wanita-wanita yang kamu khwatirkan nusyuznya maka

Menurut Evans, Gary W., Lepore, Stephen J., dan Schroeder, Alex, Para penghuni dari rumah yang penuh, yang memiliki kedalaman arsitektur yang lebih baik (jarak

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai pengetahuan kelompok kontrol dan kelompok WPSLangsung dengan modul role play ( p =0,089) dan

o Discount = PV of the note < face value, atau Stated rate < market rate o Premium = stated rate > market rate - Jurnal: Penerbitan N/R Cash xxx xxx

Aplikasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru (AP2SG). Daftar bakal calon peserta sertifikasi guru diumumkan oleh Ditjen GTK melalui laman kemdiknas.swin.net.id. Dinas

• Bagian potong bertanggung jawab memotong secara teliti agar bahan yang digunakan tidak banyak yang terbuang.. • Bagian finishing bertanggung jawab teliti dalam

masyarakat mempunyai cara khas yang dapat menimbulkan konflik antar golongan karena masyarakat secara sistematis menghasilkan perbedaan pendapat antara orang- orang atau