• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN AGILITY DENGAN KETERAMPILAN DRIBBLING SEPAKBOLA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMAMPUAN AGILITY DENGAN KETERAMPILAN DRIBBLING SEPAKBOLA"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagai dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Olahraga Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh :

MUHAMMAD RISKY RAMADHAN NPM : 14520500

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PASUNDAN CIMAHI

(2)

Lembar Persetujuan Skripsi

KEMAMPUAN AGILITY DENGAN KETERAMPILAN DRIBBLING SEPAKBOLA

Oleh:

Muhammad Risky Ramadhan NPM : 14520500

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Vicki Akhmad Karisman, M.Pd NIDN. 0426017201

Pembimbing II

Agus Santosa, M.Pd NIDN. 0406088902

Mengetahui dan Menyetujui

Ketua STKIP Pasundan Cimahi Ketua Jurusan Pendidikan

Olahraga Program Studi PJKR

Dr. H. Dedi Supriadi, M.Pd Vicki Akhmad Karisman, M.Pd NIDN. 0025126002 NIDN. 0426017201

(3)

Oleh

Muhammad Risky Ramadhan NPM : 14520500

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah disampaikan, tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar hubungan kemampuan Agility dengan keterampilan dribbling sepakbola. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif melalui pendekatan korelasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di kelas X SMK Tunas Grafika Informatika sebanyak 38 siswa. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di kelas X sebanyak 38 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Alasan mengambil total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini untuk mengukur kemampuan Agility pemain menggunakan tes kelincahan (Agility) dan tes untuk mengukur keterampilan dribbling menggunakan tes dribbling. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data mengenai korelasi kemampuan agility terhadap keterampilan dribbling sepakbola, yang dilakukan di SMK Tunas Grafika Informatika, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Kemampuan agility memiliki hubungan yang signifikan terhadap keterampilan dribbling sepakbola. Besarnya kontribusi kemampuan agility terhadap keterampilan dribbling sepakbola yaitu sebesar 69,51%. Semakin baik kemampuan agility siswa maka semakin baik pula keterampilan dribbling sepakbola. Artinya dari 100% kemungkinan korelasi antara kemampuan agility terhadap keterampilan dribbling sepakbola dalam permainan futsal, masih ada sebesar 30,49% variabel lain yang mempengaruhi selain dari faktor kemampuan agility. Variabel lain tersebut tidak terkontrol serta tidak diteliti dalam penelitian ini.

(4)

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT., yang maha kuasa atas segala sesuatu dan yang telah mengatur alam beserta isinya, berkat rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Pasundan Cimahi walaupun dalam bentuk sederhana.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak sekali kesulitan dan hambatan dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan.

(5)

dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tiada terhingga kepada yang terhormat :

1. Dr. H. Dedi Supriadi, M.Pd., selaku Ketua STKIP Pasundan Cimahi.

2. Vicki Akhmad Karisman, M.Pd., selaku Pembimbing I dan Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga Program Studi PJKR STKIP Pasundan Cimahi.

3. Agus Santosa, M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dengan sabar dan ikhlas membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak/Ibu Dosen beserta Staff civitas akademika STKIP Pasundan Cimahi atas segala motivasi dan dukungannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Yth. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.

Untuk semua itu penulis tidak dapat membalas jasa dan memberi penghargaan sebagai mana mestinya selain memohon kehadirat Allah SWT, Semoga amal dan jasa yang penulis terima dari mereka semua diterima oleh Allah SWT, sebagai amal shaleh disisi-Nya.

(6)

Cimahi, Maret 2020

(7)

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 2

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Kegunaan Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka ... 7

2.1 Permainan Sepakbola ... 7

1. Tujuan Permainan Sepakbola ... 7

2. Teknik Dasar Sepakbola ... 7

3. Keterampilan Dribbling ... 8

2.2 Tinjuan Kelincahan (Agility) ... 17

a. Pengertian Kelincahan ... 17

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan ... 17

2.3 Peranan Kelincahan (Agility) dalam Permainan Sepakbola ... 20

2.4 Keterkaitan Agility Dengan Keterampilan Dribbling Dalam Permainan Sepakbola ... 21

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 23

C. Kajian Teoretik... 24

D. Hipotesis Penelitian ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ... 27

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 27

C. Metode Penelitian... 27

D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ... 32

F. Teknik Analisa Data ... 38

(8)

2. Interpretasi hasil penghitungan ... 43

3. Indeks Determinasi antara Variabel Bebas terhadap variabel Terikat ... 44

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 44

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 43

BAB V KESIMPULAN SARAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 46

C. Implikasi ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 50

(9)

3.1 Physical education and the study of sport ... 34

3.2 Kriteria penilaian keterampilan menggiring bola ... 37

4.1 Data penghitungan nilai rata-rata tiap variabel ... 41

4.2 Hasil penghitungan uji normalitas tiap variabel ... 42

4.3 Data penghitungan korelasi dua variabel ... 42

(10)

2.2 Menggiring Bola dengan Punggung Kaki ... 11

2.3 Menggiring Bola dengan Kaki Bagian Dalam ... 13

2.4 Menggiring Bola dengan Kaki Bagian Luar ... 14

2.5 Dribbling Dengan Telapak Kaki ... 15

3.1 Desain Penelitian ... 30

(11)

1. Instrumen Penelitian ... 50

2. Hasil Uji Coba Instrumen ... 53

3. Kisi-Kisi Akhir Instrumen ... 60

4. Data Hasil Penelitian ... 63

5. Pengujian Prasyarat Analisis ... 67

6. Penghitungan Korelasi Dua Variabel ... 69

7. Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 71

8. Harga Kritis Dari R Product Moment ... 72

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknik dasar ialah semua gerakan yang mendasari permainan, dan dengan modal tersebut seseorang dapat bermain dengan baik atau berlatih secara terarah. Keterampilan dasar yang baik akan berperan penting dalam menunjang performa permainan. Untuk dapat bermain sepakbola penguasaan teknik merupakan keharusan dan penguasaan teknik yang tinggi memerlukan latihan yang sungguh-sungguh dan terencana dengan baik. Adapun teknik-teknik dasar permainan sepak bola yaitu : (a). Menendang bola (passing), (b). Menghentikan bola (mengontrol), (c). Menggiring bola (dribbling), (d). Menyundul bola (heading), (e). Melempar bola (throw in) 1. Salah satu teknik dasar sepakbola yang akan penulis kembangkan dalam penelitian ini adalah teknik dribbling. Menggiring bola (dribbling) adalah metode menggerakan bola dari satu titik ke titik lain di lapangan dengan menggunakan kaki. Menggiring bola adalah keterampilan dasar dalam permainan sepakbola kerena semua pemain harus mampu menguasai bola saat bergerak, berdiri atau bersiap melakukan operan atau tembakan2.

Namun yang penulis lihat di lapangan, kondisi pemain dalam penguasaan teknik dribbling masih rendah. Kesalahan yang sering terjadi seperti mendorong bola terlalu cepat dan terlepas dari penguasaan pemain sehingga bola mudah direbut oleh pemain lawan, kurang lincahnya pemain ketika bergerak kesana

1 Remy Muchtar. Olahraga Pilihan Sepak Bola. (Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan, 2012) h.54

(13)

kemari sambil membawa bola, kemudian kecepatan ketika menggiring bola yang masih kurang maksimal mengakibatkan pergerakan bola mudah dibaca dan dikuasai oleh lawan. Hal tersebut jika dibiarkan akan menghambat penguasaan pemain dalam melakukan dribbling dan pada akhirnya setiap pemain kurang memberikan kontribusi yang baik bagi team ketika bertanding. Oleh karena itu, dalam penelitian ini ingin memberikan solusi permasalahan dalam penguasaan teknik dribbling dengan mengetahui kemampuan Agility dari masing-masing pemain.

Dalam permainan sepakbola agilitas diperlukan untuk men dribbling bola saat melewati lawan. Pemain sepakbola yang memiliki agilitas yang baik cenderung memiliki koordinasi gerakan yang lancar, karena koordinasi merupakan kerjasama antara sistem syaraf pusat dan otot-otot yang dipergunakan dalam melakukan gerakan.

Keterampilan men dribbling bola tidak lepas dari faktor Agility (kelincahan). Faktor tersebut mempunyai hubungan dengan keterampilan men

dribbling bola. Seberapa besar kaitanya dari hubungan tersebut belum diketahui

dengan pasti, maka peneliti tertarik mengambil judul penelitian “Kemampuan

Agility Dengan Keterampilan Dribbling Sepakbola”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:

(14)

1. Penguasaan teknik dribbling masih rendah, kesalahan yang sering terjadi seperti: a). Pemain mendorong bola terlalu cepat dan terlepas dari penguasaan pemain, b). Kurang lincahnya pemain ketika bergerak kesana kemari sambil membawa bola, c). kecepatan ketika menggiring bola yang masih kurang maksimal.

2. Kelincahan salah satu unsur kebugaran jasmani yang harus dimiliki oleh pemain sepakbola

3. Dalam permainan sepakbola kondisi kelincahan diperlukan untuk mendribbling bola saat melewati lawan

4. Masih banyak pemain yang belum memiliki tingkat kelincahan untuk menunjang dribbling

C. Pembatasan Masalah

Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Penelitian

Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel Bebas (X) : Kemampuan Agility

b. Variabel Terikat (Y) : Keterampilan dribbling 2. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya salah pengertian terhadap istilah yang digunakan pada variabel, di bawah ini penulis jelaskan istilah-istilah tersebut sebagai berikut :

(15)

a. Kemampuan. Kemampuan (ability) berarti “kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan”3.

b. Agility, menurut Suraya meyatakan bahwa: “Kemampuan mengubah secara cepat arah tubuh atau bagian tubuh tanpa gangguan pada keseimbangan. Ketangkasan dipegaruhi kekuatan, kecepatan, tenaga ledak otot, waktu reaksi, keseimbangan dan kordinasi”4.

c. Menggiring bola menurut Danny Mielke bahwa : “Menggiring bola adalah keterampilan dasar dalam permainan sepakbola kerena semua pemain harus mampu menguasai bola saat bergerak, berdiri atau bersiap melakukan operan atau tembakan”5

d. Permainan sepakbola, menurut Muhajir “Sepakbola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola kegawang lawan dengan mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukan bola”6.

3. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif melalui pendekatan korelasi.

4. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di kelas X SMK Tunas Grafika Informatika sebanyak 38 siswa. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di kelas X sebanyak 38 siswa. Sampling adalah suatu cara yang ditempuh dengan pengambilan 3 Stephen P. Robbins & Timonthy A. Judge. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Alih Bahasa: Hadayana Pujaatmaka. Edisi keenam. (Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. 2015) h. 57

4 Suraya. Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan. Penerapannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2016) h. 89

5 Danny Mielke Dasar-dasar Sepakbola. (Bandung: Pakar Raya. 2015) h. 2

(16)

sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan obyek penelitian7. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama

dengan populasi8. Alasan mengambil total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya9.

5. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini untuk mengukur kemampuan Agility pemain menggunakan tes kelincahan (Agility) dan tes untuk mengukur keterampilan dribbling menggunakan tes dribbling.

D. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian yang diajukan penulis adalah:

“Apakah terdapat hubungan kemampuan Agility dan keterampilan

dribbling sepakbola”

E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari hasil penelitian yang penulis lakukan, dalam hal ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi kegiatan ekstrakurikuler sepakbola di sekolah, dapat dijadikan sebagai acuan dalam mencermati pentingnya unsur kondisi fisik terutama kelincahan 7 Nursalam, Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. (Jakarta: Salemba Medika, 2013) h. 23

8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfa Beta, 2012), h.107

(17)

atau Agility pemain sehingga mendorong prestasi pemain dalam cabang olahraga sepakbola.

b. Bagi pelatih, dapat dijadikan masukan dalam upaya meningkatkan kemampuan dribbling pemain dalam bermain sepakbola dengan mencermati faktor Agility dari masing-masing pemain.

c. Bagi pemain, dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan kemampuan

dribbling bola dengan terus melatih kemampuan Agility atau kelincahan

menggiring bola nya.

d. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan acuan untuk meneliti lebih lanjut lagi dengan jumlah populasi dan sampel yang lebih banyak lagi mengenai hubungan dari kemampuan Agility dengan keterampilan dribbling bagi pemain yang mengikuti Ekstrakurikuler Sepakbola.

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka 2.1 Permainan Sepakbola

1. Tujuan Permainan Sepakbola

Tujuan dari permainan sepakbola adalah masing-masing regu atau kesebelasan yaitu berusaha menguasai bola, memasukan bola ke dalam gawang lawan sebanyak mungkin, dan berusaha mematahkan serangan lawan untuk melindungi atau menjaga gawangnya agar tidak kemasukan bola10. Permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang memerlukan dasar kerjasama antar sesama anggota regu, sebagai salah satu ciri khas dari permainan sepakbola11.

2. Teknik Dasar Sepakbola

Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola di antaranya:

Menendang (kicking), menghentikan (stopping), menggiring (dribbling), menyundul (heading), merampas (tackling), lemparan kedalam (throw in) dan menjaga gawang (goal keeping)." Sementara menurut Aripin (2012:39) terdapat delapan elemen teknik dasar dalam sepakbola : “1) Short passing, 2) Medium passing, 3) Long passing, 4) Dribbling, 5) Tackling, 6)

Heading, 7) Shooting, 8) Stopping12.

Berdasarkan pendapat di atas penulis simpulkan bahwa teknik dasar sepakbola cukup beragam dan semuanya itu merupakan teknik dasar yang sering dimainkan oleh seseorang dalam permainan sepakbola.

10 Remmy Muchtar. Olahraga Pilihan Sepak Bola. (Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan, 2017) h. 27

11 Joseph. Sepakbola Taktik dan Teknik Bermain. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2015) h. 7 12 Sucipto. Teknik Dasar Permainan Sepak bola (Yogyakarta: Tripu, 2016) h.17

(19)

3. Keterampilan Dribbling

1). Pengertian Keterampilan Dribbling

Istilah terampil biasanya digunakan menggambarkan tingkat kemampuan seseorang yang bervariasi. Meskipun istilah ini banyak pengertian, pada umumnya yang dimaksud keterampilan adalah kemampuan gerak dengan tingkat tertentu. Menurut Singer yang dikutip oleh Yuli Priyanto terampil menunjuk pada derajat keberhasilan dalam mencapai tujuan yang efektif dan efisien yang ditentukan oleh kecepatan, ketepatan, bentuk dan kemampuan menyesuaikan diri13.

Keterampilan juga dapat dipahami sebagai indikator dari tingkat kemahiran. Penguasaan suatu keterampilan motorik merupakan sebuah proses dimana seseorang mengembangkan seperangkat respon ke dalam suatu pola gerak yang terkoordinasi, terorganisir, dan terintegrasi. Sebagai indikator dari tingkat kemahiran, maka keterampilan diartikan sebagai kompetensi yang diperagakan oleh seseorang dalam melaksanakan suatu tugas yang berkaitan dengan pencapai suatu tujuan. Dalam permainan sepakbola dikenal dua cara teknik. Teknik dengan bola dan tanpa bola, jadi teknik bermain bola adalah semua gerakan-gerakan yang berguna dalam permainan sepakbola14. Menggiring bola merupakan salah satu teknik yang harus dimilki dan dikuasai oleh setiap pemain, hal ini sangat berguna dalam situasi permainan sebab tanpa penguasaan teknik tersebut pemain tidak dapat bermain dengan baik. Pelaksanaan suatu kegiatan yang harus benar-benar terkonsep dengan baik dan

13 Yuli Priyanto. Hubungan Kelincahan dan Koordinasi Mata-Tangan-Kaki Dengan Keterampilan Menggiring Bola. (Skripsi: Program Studi S-1 Penjas. FIK UNY, 2018) h. 11

(20)

secara efektif dan rasional yang memungkinkan tercapainya hasil-hasil yang baik dalam pertandingan15.

Menggiring bola adalah bagian dari teknik dasar yang harus dimiliki oleh seorang pemain sepakbola, oleh karena menggiring bola merupakan pola gerak dominan dalam sepakbola. Dalam melakukan teknik ini pada dasarnya sama dengan teknik menendang, bola itu ditendang secara terputus-putus atau pelan-pelan, sehingga bagian kaki yang digunakan baik untuk menendang atau menggiring bola adalah sama. Seorang pemain sepakbola dengan teknik menggiring bola bagus akan mendapat perhatian khusus oleh lawan dalam permainan sepakbola. Tujuan dribbling adalah untuk mempertahankan bola saat berlari melintasi lawan atau maju ke ruang terbuka16. Menggiring artinya melakukan beberapa sentuhan pada bola. Basanya kaki dibenturkan pada bagian pinggir bola. Teknik dribbling merupakan keterampilan penting dan mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain sepakbola17. Dalam permainan sepakbola telapak kaki, kaki bagian luar dan bagian punggung kaki. Akan tetapi telapak kaki dengan alasan permukaan lapangan yang rata, sehingga bola harus sepenuhnya dikuasai, yang perlu diketahui dalam teknik menggiring bola menurut Justinus Lhaksana yaitu:

1) Kuasai bola serta jaga jarak dengan lawan. 2) Jaga keseimbangan badan pada saat dribbling.

3) Fokuskan pandangan setiap kali bersentuhan dengan bola.

15 Siregar. Ilmu Pengetahuan Melatih. Proyek Pembinaan Prestasi Olahraga. (Jakarta: Bantuan Kepala KONI, 2016) h.32

16 Luxbacher. Dribbling Technique (Bandung: Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia, 2017) h.47

17 Justinus Lhaksana, Sepakbola Coaching Clinic Kelme Sepakbolaismo. (Jakarta:Difamata Sport EO, 2016) h.33

(21)

4) Sentuhan bola harus menggunakan telapak kaki secara berkesinambungan18 Gambar 2.1 Menggiring Bola Sumber: http://ndrieka.blogspot.com/2018/07/teknik-dasar-menggiring-bola-dalam.html

2. Cara Menggiring Bola

a) Menggiring bola dengan punggung kaki

Menggiring bola dengan punggung kaki pada umumnya digunakan untuk mendekati jarak dan paling cepat dibandingkan dengan bagian kaki yang lainnya. Analisis menggiring bola dengan punggung kaki.

1) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang dengan punggung kaki,

2) Kaki yang digunakan menggirng bola hanya menyentuh/mendorong bola tanpa terlebih dahulu ditarik ke belakang dan diayun ke depan,

3) Tiap melangkah secara teratur kaki menyentuh bola,

4) Bola bergulir harus selalu dekat dengan kaki dengan demikian bola tetap dikuasai,

5) Kedua lutut sedikit ditekuk agar mudah untuk menguasai bola,

(22)

6) Pandangan melihat bola pada saat kaki menyentuh, kemudian lihat situasi dan kedua lengan menjaga keseimbangan di samping badan.

Gambar 2.2

Menggiring Bola dengan Punggung Kaki

sumber: Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan

b) Menggiring bola dengan kaki bagian dalam

Menggiring bola bola dengan kaki sebelah sebelah dalam adalah menggi ring

dengan persentuhan antara bola dengan kaki bagian sebelah dalam atau, den gan kata lain bahwa membawa bola dengan kaki dalam19. Bagian kaki dalam baik sekali sebab bagian kaki yang menyentuh luas daerahnya. Namun demikian gerekan kedepan sangat lambat akibat posisi kaki tidak berjalan atau searah dengan gerakan kaki ke depan. Adapun penjelasan gerakan teknik menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:

1. Kaki tumpu diletakkan di samping bola yang sedang menggelinding ke depan, berat badan pada kaki tumpu, pada saat bola

disentuh maka kaki tumpu, pada

saat bola disentuh maka kaki tumpu kembali melangkah ke depan.

(23)

2. Kakisentuh mulai terangkat pada saat kaki tumpu menyentuh tanah lan gsug bola disentuih dengan bidang perkenaan pada kaki bagian dalam, u jung diputar keluar sehingga bagian bagian kaki yang berhadapan denga n bola.

3. Badan tetap condong ke depan untuk mengimbangi keseimbangan serta Mempercepat proses gerakan ke depan20.

Pada umumnya menggiring bola dengan kaki bagian dalam digunakan untuk melewati/mengecoh lawan. Analisis menggiring bola dengan kaki bagian dalam.

1) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola,

2) Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik ke belakang hanya diayunkan ke depan,

3) Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/didorong bergulir ke depan,

4) Bola bergulir harus selalu dekat dengan kaki dengan demikian bola tetap dikuasai,

5) Pada waktu menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah penguasaan bola,

6) Pada saat kaki menyentuh bola, pandangan ke arah boladan selanjutnya melihat situasi lapangan,

7) Kedua lengan menjaga keseimbangan dan di samping badan.

(24)

Gambar 2.3

Menggiring Bola dengan Kaki Bagian Dalam

Sumber: Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan

c) Menggiring bola dengan kaki bagian luar

Menggiring bola dengan kaki bagian luar pada umumnya digunakan untuk melewati/mengecoh lawan. Menggunakan sisi kaki bagian luar untuk melakukan

dribbling adalah salah satu cara untuk mengontrol bola. Keterampilan mengontrol

bola ini digunakan ketika pemain yang menguasai bola sedang berlari dan mendorong bola sehingga bisa mempertahankan bola tersebut tetap berada di sisi luar kaki”. Menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian luar pada uimumnya digunakan untuk melewati atau mengecoh lawan. Analisis menggiring bola dengan kaki bagian luar adalah sebagai berikut:

1) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang dengan punggung kaki bagian luar,

2) Kaki yang digunakan menggiring bola hanya menyentuh/mendorong bola bergulir ke depan,

3) Tiap melangkah secara teratur kaki menyentuh bola, 4) Bola selalu dekat dengan kaki agar bola tetap dikuasai,

(25)

5) Kedua lutut sedikit ditekuk agar mudah untuk menguasai bola,

6) Pada saat kaki menyentuh bola pandangan ke arah bola, selanjutnya melihat situasai,

7) Kedua lengan menjaga keseimbangan di samping badan.

Menggiring bola dengan kaki bagian luar dapat dilakukan dengan cara, bola digait dengan sisi luar kaki lalu digiring dengan sisi kaki dalam itu, digait lagi dengan kaki sisi luar dan digiring dan seterusnya.

Gambar 2.4

Menggiring Bola dengan Kaki Bagian Luar

Sumber:http//www.google.menggiringboladengankakibagianluar.com

d) Menggiring bola dengan telapak kaki

Teknik dribble dengan menggunakan kaki bagian bawah mempunyai keuntungan sendiri dibanding teknik dibble yang lain, yakni bola lebih bisa kita kuasai. Dengan teknik ini bola berada pada kendali pemain dan telapak kaki berfungsi memperkuat kontrol. Dengan begitu ketika musuh berusaha merebut bola, kita bisa leluasa mengecoh (bisa mundur, atau samping) dan bola masih 100 % dalam kendali kita.

Namun teknik ini juga memiliki kekurangan. Karena menggiring dengan telapak kaki, sehingga akan mempengaruhi kecepatan lari seorang pemain. Jadi

(26)

untuk mengatasinya, jika ingin bergerak maju melewati musuh, kita bisa mengandalkan kekuatan body untuk melindungi bola. Namun sekali lagu untuk bergerak maju melewati musuh mungkin akan terlalu beresiko jika menggunakan teknik ini. Dribble bola dengan telapak kaki lebih efektif untuk bergerak menyamping dan setelah itu melakukan umpan

Gambar 2.5

Dribbling Dengan Telapak Kaki Sumber: Dokumen Pribadi

c. Manfaat Menggiring Bola

Di dalam permainan sepakbola menggiring bola mempunyai banyak manfaat, adapun manfaat menggiring bola adalah :

1) Untuk melewati lawan

2) Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat.

3) Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman21.

Manfaat menggiring bola, yaitu :

(27)

1) Melewati lawan.

2) Mengarahkan bola ke ruang yang kosong. 3) Melepaskan diri dari kawalan lawan. 4) Membuka ruang untuk kawan.

5) Menciptakan peluang melakukan shooting ke gawang lawan22.

Bagian dari sepakbola yang mungkin paling disenangi pemain di Indonesia bahkan dunia adalah menggiring bola. Memiliki skill menggiring bola memang penting, tapi pemain hendaknya tidak lupa bahwa menggiring bola sangat menguras tenaga dan seringkali memperlambat tempo permainan. Memang salah satu kunci terpenting dalam bermain sepakbola adalah melakukan hal tepat pada saat yang tepat. Kegunaan menggiring bola sangat besar untuk membantu penyerangan untuk menembus pertahanan lawan. Menggiring bola digunakan untuk menciptakan ruang agar memperoleh posisi yang baik. Menggiring bola berguna untuk melewati lawan, mencari kesempatan memberikan umpan kepada kawan dan untuk menahan bola tetap dalam penguasaan tim.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa manfaat menggiring bola adalah untuk melewati lawan, menciptakan ruang, menahan bola dalam penguasaan dan memperlambat tempo permainan

22 Yuli Priyanto. Hubungan Kelincahan dan Koordinasi Mata-Tangan-Kaki Dengan Keterampilan Menggiring Bola. (Skripsi: Program Studi S-1 Penjas. FIK UNY, 2018) h. 17)

(28)

2.2 Tinjuan Kelincahan (Agility)

a. Pengertian Kelincahan

Kelincahan berkaitan erat dengan kelentukan, karena tanpa kelentukan yang baik seseorang tidak dapat bergerak dengan lincah dan leluasa. Selain itu, keseimbangan tubuh juga mempengaruhi kemampuan terhadap kelincahan seseorang. Kelincahan merupakan salah satu komponen kesegaran jasmani yang diperlukan pada semua aktivitas yang membutuhkan kecepatan perubahan posisi tubuh dan bagian-bagiannya. Disamping itu kelincahan merupakan prasyarat untuk memperbaiki keterampilan gerak dan teknik olahraga terutama gerakan-gerakan yang membutuhkan koordinasi gerak23. Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh bagian-bagiannya secara cepat dan tepat. kelincahan merupakan gabungan dari koordinasi, kecepatan, kelentukan dan

power.

Berdasarkan pengertian kelincahan menurut ahli di atas maka dapat disimpulkan kelincahan adalah kemampuan dalam merubah arah posisi tubuh dengan cepat dan tepat tanpa kehilangan keseimbangan.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan

Kelincahan merupakan kemampuan untuk merubah arah dengan cepat dan tepat selagi tubuh bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Banyak faktor yang mempengaruhi kelincahan di antaranya kelenturan seseorang, keseimbangan, otot yang mempengaruhi dan masa tubuh. Faktor-faktor penentu kelincahan yaitu:

(29)

1) Atlet memiliki kecepatan reaksi dan kecepatan gerak yang baik.

2) Kemampuan berorientasi terhadap problem yang dihadapi atau kemampuan mengantisipasi.

3) Kemampuan mengatur keseimbangan. 4) Tergantung pada kelentukan sendi-sendi. 5) Kemampuan mengerem gerakan-gerakan24

Kelincahan adalah kemampuan merubah arah cepat bagian tubuh atau arah tubuh tanpa ada gangguan pada keseimbangan. Kelincahan memiliki berbagai manfaat dalam mendukung kelancaran kegiatan manusia sehari-hari. Kelincahan memiliki manfaat sebagai berikut

(1) Mengkoordinasikan gerakan-gerkaan berganda (2) Mempermudah berlatih teknik tinggi

(3) Gerakan dapat efisien dan lebih efektif

(4) Mempermudah daya orientasi dan antisipasi terhadap lawan dan lingkungan bertanding.

Kelincahan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam aktifitas olahraga dan dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua bentuk permainan memerlukan kelincahan, termasuk permainan sepakbola, sepakbola, basket, bola voli, dan hoki. kelincahan ialah kemampuan seseorang mengubah posisi tubuh di area tertentu. Seseorang mampu mengubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik25. Agilitas atau kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi butuh dengan

24 Suharno. Ilmu Kepelatihan Olahraga. (Bandung. PT. Karya Ilmu, 2018) h. 51

25 Sajoto. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olah Raga . (Semarang : Dahara prize, 2018) h. 9

(30)

cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Kelincahan adalah kemampuan bergerak ke segala arah dengan mudah dan cepat.

Berasumsi dari pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk merubah arah dalam keadaan bergerak. Kelincahan di dukung oleh beberapa unsur, diantaranya adalah:

1. Kecepatan 2. Kelentukan 3. Keseimbangan 4. Koordinasi

Kelincahan merupakan hasil latihan dan bawaan, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan ialah sebagai berikut:

1. Frekuensi rangsang, tergantung pada kemampuan, kebutuhan, tekad serta mobilitas syaraf.

2. Kecepatan kontraksi otot 3. tingkat atonasi otot

4. keadaan kualitas-kualitas otot tertentu Keterkaitan kelincahan

Adapun bentuk-bentuk latihan untuk mengembangkan kecepatan dan kelincahan adalah sebagai berikut:

1. Zig-zag run

Si pelaku berlari bolak – belok dengan cepat sebanyak 2-3 kali di antara beberapa titik. Jarak setiap titik sekitar dua meter.

(31)

2. Squat thrust Caranya ialah :

Dimulai dari sikap berdiri tegak, si pelaku berjongkok dengan ke dua tangan di lantai. Selanjutnya, kedua kaki nya di lempar kan lurus ke belakang sehingga tubuhnya lurus seperti sikap tubuh akan melakukan gerakan push up. Kemudian tarik kedua kaki sehingga kembali ke sikap jongkok dan kembali berdiri tegak. Keseluruhan gerakan tersebut dilakukan secepat-cepatnya.

3. Obstacle run Caranya ialah:

Di suatu ruangan/halaman di tempatkan beberapa rintangan. Tugas atlet adalah secepatnya melalui rintangan-rintangan tersebut, baik dengan melompatinya, menerobos, memanjat, dan sebagainya.

2.3. Peranan Kelincahan (Agility) dalam Permainan Sepakbola

Kelincahan (Agility) adalah kemampuan tubuh untuk mengubah arah secara cepat tanpa adanya gangguan keseimbangan atau kehilangan keseimbangan26. Kelincahan memiliki peranan yang sangat penting dalam permainan sepakbola terutama dalam menghindari sergapan lawan pada saat melakukan dribbing, maupun digunakan untuk memasukkan bola ke gawang lawan sehingga mendapat angka. Kemampuan tubuh untuk meliuk-liuk menghindari sergapan lawan sangat diperlukan olah pemain sepakbola. Dengan demikian gerakan yang eksplosif akan sangat memungkinkan seorang pemain

(32)

untuk menguasai bola dan mampu melewati hadangan lawan, maupun untuk menerobos ketatnya pertahanan lawan.

Kelincahan sangat diperlukan sekali dalam permaianan sepakbola terutama kecepatan dalam bergerak dan kecepatan reaksinya terhadap suatu rangsang yang diberikan. Kelincahan (Agility) adalah kemampuan tubuh atau bagian tubuh untuk mengubah arah gerakan secara mendadak dalam kecepatan yang tinggi27. Misalnya mampu berlari berbelok-belok, lari bolak-balik dalam jarak dan waktu tertentu, atau kemampuan berkelit dengan cepat dalam posisi tetap berdiri stabil. Kelincahan memiliki peranan yang sangat penting dalam permainan sepakbola terutama dalam menghindari sergapan lawan pada saat melakukan dribbling, maupun digunakan untuk memasukkan bola ke gawang lawan sehingga mendapat angka.

2.4. Keterkaitan Agility Dengan Keterampilan Dribbling Dalam Permainan Sepakbola

Kelincahan sangat penting bagi permainan sepakbola karena kelincahan sangat erat kaitannya dalam melewati lawan secara cepat dan fleksibell dengan demikian kelincahan sangat baik di terapkan di berbagai kalangan untuk pelatihan. Seperti yang di ungkapkan Harsono berpendapat bahwa “kelincahan adalah koordinasi dari kecepatan, kekuatan, kecepatan reaksi, flexibility dan koordinasi

neuromuscular”28. Kemudian menurut Safari mengtakan kelincahan adalah

27 Toho Cholik Mutohir dan Ali Maksum. Sport Development Indeks. (Jakarta, PT. Indeks, 2018) h. 56 28 Harsono Latihan Kondisi Fisik. Edisi Revisi. (Bandung : FPOK UPI. 2016) h. 22

(33)

“pemain yang mampu untuk berganti arah dan gerak dalam tubuhnya”29. Jadi kelincahan adalah salah satu cara untuk melatih keterampilan dribbling dalam permainan sepakbola. Kelincahan juga diperlukan dalam membebaskan diri dari kawalan lawan dengan menggiring bola, melewati lawan dengan menyerang untuk menciptakan suatu gol yang akan membawa pada kemenangan. Faktor kelincahan dalam menggiring bola juga harus dimiliki seorang pemain sepakbola agar mampu mengubah arah dan posisi ketika mendribbling secara cepat untuk melewati lawan-lawan sehingga tercipta sebuah gol.

Menurut Joseph A. Luxbacher dalam Tanjung menjelaskan bahwa “permainan sepakbola sangat erat kaitannya dengan kelincahan karena kelincahan merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi suatu gerakan”30. Kelincahan merupakan salah satu dari beberapa komponen gerakan yang harus dimiliki oleh seorang pemain sepakbola. Di dalam permainan sepakbola kelincahan sangat diperlukan karena dengan memiliki kelincahan yang baik maka seorang pemain dapat menghindari dari kawalan pemain, melewati lawan untuk memberikan operan bola kepada teman, pemain tidak mengalami kesulitan yang berarti ketika akan melewati dari hadangan hadangan lawan dengan tujuan untuk mengecoh, menyerang dan menciptakan goal. Semua tipe dribbling yang baik terdiri dari beberapa komponen. Komponen tersebut mencakup perubahan kecepatan dan arah yang mendadak, gerak tipu tubuh dan kaki, dan kontrol bola.

29 Safari. Analisis Unsur Fisik Dominan Pada Olahraga Tradisional. (Bandung : FPOK UPI. 2017) h. 33

30 Joseph A. Luxbacher dalam Tanjung, Sepak Bola Langkah-langkah Menuju Sukses. (PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2017) h. 32

(34)

Dribbling adalah penguasaan bola dengan kaki saat bergerak di lapangan

permainan, yang bertujuan untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan dan menghambat permaianan lawan. Itu semua dapat dilakukan dengan baik jika pemain memiliki kelincahan yang baik. Kelincahan adalah kemampuan tubuh mengubah arah secara cepat tanpa adanya gangguan keseimbangan. Dengan memiliki kelincahan yang baik siswa dapat meliuk-liuk tubuhnya untuk melewati hadangan lawan untuk menciptakan gol dan menjaga pergerakan lawan untuk tidak mencetak gol.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa apabila seorang pemain memiliki kelincahan yang baik maka seorang pemain juga akan memiliki kemampuan menggiring bola dengan baik.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Kajian tentang penelitian yang relevan penting dilakukan untuk meneliti hasil penelitian sebelumnya untuk mengetahui hasil penelitian dengan pokok bahasan yang sama serta untuk menghindari adanya kesamaan yang berindikasi plagiat.

(35)

Tabel 2.1

Penelitian Yang Relevan

No Nama Tahun Judul Hasil Penelitian

1 Feby Elra Perdima

2015 Kontribusi Kelincahan dan Kecepatan terhadap Kemampuan Dribbling

Sepakbola SMA Negeri 1 Lebong Utara

Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1). Terdapat kontribusi yang antara kelincahan dengan kemampuan Dribbling Sepakbola atlet SMA Negeri 1 , dengan nilai r = 0,480 didapat r2= 0,230, adapun besar kontribusinya adalah 23%, (2) terdapat Kontribusi antara kecepatan dengan kemampuan

Dribbling Sepakbola atlet SMA Negeri1, dengan nilai

r = 0,761 didapat r2= 0,580, adapun besar kontribusinya adalah 58%, (3) terdapat Kontribusi antara kelincahan dan kecepatan secara bersama-sama dengan kemampuan Dribbling Sepakbola atlet SMA Negeri 1, dengan nilai r = 0,799 didapat r2= 0,639, adapun besar kontribusinya adalah 63,9 %

2 Yuda Muhammad Awaludin

2013 “Kontribusi Keterampilan

Juggling Kaki Dan Agility

Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga Sepak Bola (Studi Deskriptif UKM Sepakbola UPI Bandung)

Hasil analisis menunjukkan bahwa korelasi antara

Agility dengan dribbling adalah 0.83 artinya

kontribusi Agility terhadap dribbling adalah x 100% = 69.7%. Korelasi juggling terhadap dribbling adalah 0.531 artinya kontribusi juggling kaki terhadap

dribbling adalah x 100% = 28.2%. Kedua variabel

bebas memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dribbling sebesar 70% dan sisanya sebesar 30% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Hasil uji signifikansi dengan uji F menunjukkan Agility dan juggling kaki memiliki pengaruh signifikan terhadap dribbling karena nilai F hitung (28) berada di daerah penerimaan hipotesis penelitian. Saran peneliti latihan

Agility sebaiknya dilakukan dengan cara sederhana

dan juggling sering dilatih terutama pada waktu luang. Latihan dribbling sebaiknya selalu menggunakan rintangan dengan rute yang bervariasi 3 Supian 2016 Hubungan Kelincahan

Dengan Kemampuan

Dribbling Sepakbola Pada

Siswa Ekstrakurikuler SMP Negeri 2 Kubu

Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : "Terdapat hubungan yang berarti (signifikan) antara kelincahan dengan kemampuan dribbling sepakbola siswa Ekstrakurikuler SMP Negeri 2 Kubu. Hal ini ditandai dengan hasil yang diperoleh yaitu rhitung= 0.422 > rtab = 0.361”.

C. Kajian Teoretik

Berdasarkan kajian teori di atas, maka kerangka teoretik yang bisa ditarik adalah:

(36)

Dribbling adalah penguasaan bola dengan kaki saat bergerak di lapangan

permainan, yang bertujuan untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan dan menghambat permaianan lawan. Itu semua dapat dilakukan dengan baik jika pemain memiliki kelincahan yang baik. Kelincahan adalah kemampuan tubuh mengubah arah secara cepat tanpa adanya gangguan keseimbangan. Dengan memiliki kelincahan yang baik pemain dapat meliuk-liuk tubuhnya sambil menggiring bola untuk melewati hadangan lawan untuk menciptakan gol dan menjaga pergerakan lawan untuk tidak mencetak gol. Para pemain yang aktif di ekstrakurikuler sepakbola ini kelincahan masih kurang, terlihat dari pemain kesulitan saat melewati lawan saat men-dribling bola. Sehingga peneliti melakukan penelitian tentang hubungan antara kelincahan dan kemampuan

dribbling.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis hendaklah membuat semakin jelas arah pengujian suatu masalah. Hipotesis berfungsi untuk: a) menguji kebenaran suatu teori, b) memberi ide untuk mengembangkan suatu teori, c) memperkuat pengetahuan kita mengenai gejala-gejala yang akan kita pelajari31. Hipotesis adalah

Secara etimologik hipotesis berarti sesuatu yang masih kurang dari (Hypo) sebuah kesimpulan pendapat (Thesis). Dengan kata lain, hipotesis adalah sebuah kesimpulan, tetapi kesimpulan ini belum fatal masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis adalah suatu jawaban duga yang dianggap besar kemungkinannya untuk menjadi jawaban yang benar32.

31 Nasution. Metode Research. (Bandung: Rosdakarya, 2016) h.62

(37)

Pada suatu kesimpulan bahwa hipotesis adalah suatu teori, teori ini bersifat sementara dan memerlukan suatu pembuktian akan kebenarannya. Kembali pada permasalahan yang penulis hadapi, maka hipotesis yang penulis ajukan nanti merupakan suatu jawaban atau kesimpulan yang bersifat sementara yang artinya memerlukan pembuktian lebih lanjut akan kebenarannya.

Berdasarkan kerangka teoretis dalam bab II di atas, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

“Terdapat hubungan yang signifikan dari kemampuan Agility dengan keterampilan dribbling sepakbola”

(38)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah disampaikan, tujuan dari penelitian ini “Ingin mengetahui seberapa besar hubungan kemampuan Agility dengan keterampilan dribbling sepakbola”.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dilingkungan sekolah SMK Tunas Grafika Informatika. Lokasi tersebut dipilih karena memiliki semua aspek pendukung agar penelitian dapat berjalan dengan baik seperti lokasi sekolah yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal peneliti sehingga akses jarak tempuh dan waktu lebih cepat dan mudah ke lokasi penelitian. Sekolah tersebut merupakan tempat PPL penulis ketika praktek mengajar, sehingga memudahkan penulis dalam mengajukan izin penelitian dan menentukan populasi dan sampel penelitian. Sedangakan waktu penelitian direncanakan selama satu bulan mulai dari tanggal 01 Januari 2020 sampai dengan tanggal 01 Februari 2020. Kegiatan dipusatkan di sekolah SMK Tunas Grafika Informatika.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif. Penyelidikan deskriptif adalah sebagai berikut :

(39)

Penyelidikan deskriptif tertuju kepada pemecahan masalah yang ada masa sekarang. Karena banyak sekali ragam penyelidikan demikian, metode penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai tehnik deskriptif. Diantaranya ialah penyelidikan yang menuturkan, menganalisa, dan mengklasifikasikan ; penyelidikan dengan tehnik survai, atau dengan tehnik test ; studi kasus, studi komparatif, studi kooperatif atau operasional33.

Ciri-ciri metode deskriptif yaitu :

Yang pertama sifat umum dan yang kedua sifat khusus. Adapun yang dimaksud dengan sifat umum adalah :

Memang pada umumnya persamaan sifat dari segala bentuk penyelidikan deskriptif ini ialah menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang nampak tentang suatu proses yang sedang berlangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang nampak, pertentangan yang meruncing, dan sebagainya34.

Telah dikatakan bahwa bentuk-bentuk metode ini banyak. Namun ada sifat-sifat tertentu yang pada umumnya terdapat dalam metode deskriptif sehingga dapat dipandang sebagai ciri-ciri, yakni bahwa metode itu :

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah yang aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik).

33 Arikunto, Metodologi Penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta (2016: 139) 34 Ibid., h. 139

(40)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deslriptif melalui pendekatan korelasi. Menurut Sugiyono metode korelasi adalah metode pertautan atau metode penelitian yang berusaha menghubung-hubungkan antara satu unsur/elemen dengan unsur/elemen lain untuk menciptakan bentuk dan wujud baru yang berbeda dengan sebelumnya35. Metode deskriptif korelasional dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan Agility dengan keterampilan dribbling sepakbola.

Untuk menjelaskan langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian ini penulis membuat desain penelitian. Tentang desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu36. Desain penelitian adalah suatu rancangan percobaan hingga informasi yang berhubungan dengan atau diperlukan untuk persoalan yang sedang diselidiki dapat disimpulkan37. Dengan kata lain desain merupakan langkah-langkah yang perlu diambil jauh sebelum penelitian dilakukan agar data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh sehinggga akan membawa kepada analisa objektif dan kesimpulan yang berlaku persoalan yang sedang dibahas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik korelasional. Variabel tertikat adalah Y dan variabel bebasnya adalah X.

35Sugiyono, Metode Penelitian, (Bandung: CV Alfa Beta. 2016) h. 87

36 Arikunto. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2018) h.40 37 Sudjana. Metode Statistika (Jakarta: Balai Pustaka, 2015) h.7

(41)

Gambar 3.1 Desain Penelitian38 Keterangan : X : Kemampuan Agility Y : Keterampilan dribbling

rxy : Korelasi x terhadap y atau korelasi kemampuan Agility terhadap keterampilan dribbling sepakbola

E. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Dalam setiap penelitian seorang peneliti terlebih dahulu perlu menentukan subjek atau populasi yang dapat dijadikan sebagai sumber data untuk keperluan penelitiannya, populasi tersebut dapat berbentuk manusia, nilai-nilai, dokumen dan peristiwa yang dijadikan obyek dalam penelitian. Mengenai populasi dijelaskan sebagai berikut :

Populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel yang pada kenyataannya populasi itu adalah kesimpulan kasus yang perlu memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah-masalah penelitian, kasus-kasus tersebut biasa berupa binatang, barang, hal atau peristiwa39.

38 Sugiyono, Metode Penelitian, (Bandung: CV Alfa Beta. 2016) h. 64

39 Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta (2012 ; 61)

rxy

(42)

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di kelas X SMK Tunas Grafika Informatika sebanyak 38 siswa.

Setelah populasi ditentukan maka kita menentukan sampel penelitian. Sampel adalah sebagian dari individu yang menjadi obyek dalam penelitian ini40. Sampel sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi41.

Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di kelas X sebanyak 38 siswa. Sampling adalah suatu cara yang ditempuh dengan pengambilan sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan obyek penelitian42. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi43. Alasan mengambil total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya44, artinya sampel yang diambil adalah jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di kelas X sebanyak 38 siswa

40 Ibid., h.92

41 Soekidjo Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi revisi. (Jakarta: PT. Rineka Cipta., 2012) h.79

42 Nursalam, Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. (Jakarta: Salemba Medika, 2013) h. 23

43 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfa Beta, 2012), h.107

(43)

E. Teknik Pengumpulan Data

a. Definisi Konseptual

Tes penelitian menggunakan kelincahan dan keterampilan dribbling. Kelincahan adalah kemampuan gerak atlit untuk mengubah posisi badan dan arah secepat mungkin sesuai dengan yang dikehendaki. Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk merubah arah dalam keadaan bergerak45. Sedangkan dribbling adalah gerakan membawa bola dengan menggunakan kaki untuk menuju daerah pertahanan lawan dan menerobos pemain lawan46.

Tujuan dari instrumen ini untuk mengetahui gambaran mengenai kemampuan Agility dengan keterampilan dribbling sepakbola.

b. Definisi Operasional

Agar konsep data dapat diteliti secara empiris maka konsep tersebut harus dioperasionalisasikan dengan cara mengubahnya menjadi variabel atau sesuatu yang mempunyai nilai. Untuk mengetahui kemampuan Agility pemain, maka harus menggunakan tes kelincahan, sedangkan untuk mengetahui keterampilan

dribbling pemain menggunakan tes dribbling

1. Tes Agility

Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka alat ukur yang digunakan untuk mengukur data kelincahan digunakan tes kelincahan47.

Illionis Agility run

45 Suhendro. Dasar-dasar Kepelatihan. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2015) h. 44 46 Remmy Muchtar. Olahraga Pilihan Sepakbola. (Jakarta: Depdikbud, 2017) h.27 47 Mac kenzie. Performance Evaluation Test. (London: Electric World plc, 2010) h. 62

(44)

Tujuan : mengukur kelincahan Alat : peluit meteran Stopwatch Cones/marker Alat tulis Pelaksanaan :

• Taste melakukan pemanasan terlebih dahulu, taste bersiap di start, pelatih memberikan perintah GO dan mulai stopwatch, taste berlari mengikuti rute yang ditunjukkan, pelatih mengehentikan stopwatch ketika teste melewati garis finish.

• Semakin semakin kecil waktu yang ditempuh oleh taste maka semakin baik

Gambar 3.2 Illionis Agility run

Adapun pelakasanaan tes illisionis Agility Run sebagai berikut :

Subjek berdiri dibelakang garis start dengan salah satu kaki diletakkan didepab setalah diberikan aba-aba “go” subjek dengan cepat lari menuju cones pembatas lalu melakukan perubahan arah kemudian lari lagi sampai menuju cones

(45)

terakhir atau garis finish, satu orang diberikan kesempatan dua kali dan waktu terbaik yang dicatat.

Data Normatif untuk Illinois Agility Run Uji

Berikut ini adalah norma-norma nasional untuk 16 sampai 19 tahun usia:

Tabel 3.1

Physical Education And The Study Of Sport

Jenis Kelamin

Sangat baik Atas rata-rata Rata Bawah rata-rata Kurang Laki-laki <15,2 detik 15,2-16,1 detik 16,2-18,1 detik 18,2-19,3 detik > 19.3 detik Perempuan <17.0 detik 17,0-17,9 detik 18,0-21,7 detik 21,8-23,0 detik > 23.0 detik

Uji Coba Tes Agility

a. Uji Validitas

Uji coba instrument dilakukan kepada 10 orang subjek non sampel dengan hasil uji coba sebagai berikut:

Dari hasil tes di atas, siswa kemudian dibagi dua menjadi kelompok ganjil (X) dan genap (Y) untuk dilakukan uji validitas sebagai berikut:

1 Subjek ujicoba 1 17,24 2 subjek ujicoba 2 13,26 3 Subjek ujicoba 3 14,94 4 Subjek ujicoba 4 13,56 5 Subjek ujicoba 5 14,34 6 Subjek ujicoba 6 16,96 7 Subjek ujicoba 7 13,84 8 Subjek ujicoba 8 15,76 9 Subjek ujicoba 9 14,54 10 Subjek ujicoba 10 16,36

(46)

Data dari tabel di atas kemudian dimasukan ke dalam rumus sebagai berikut:

Hasil uji validitas sebesar 0,973 yang berarti tingkat validitas ada pada tingkat sangat tinggi. X Y X2 Y2 XY 17,24 13,26 297,2176 175,8276 228,6024 14,94 13,56 223,2036 183,8736 202,5864 14,34 16,96 205,6356 287,6416 243,2064 13,84 15,76 191,5456 248,3776 218,1184 14,54 16,36 211,4116 267,6496 237,8744 74,9 75,9 1129,014 1163,37 1130,388 5610,01 5760,81  2 10 1130,388 - 74,9 75,9 10 1129,014 5610,01 10 1163,37 5760,81 -11290,14 - 5610,01 11633,7 - 5760,81 5680,13 X 5872,89 5618,97 33358778,7 5618,97 5775,7059 0,973 5618,97 11303,88 5684,91

(

)( )

(

)

( )

− − − = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY n rXY

(47)

b. Uji Reliabilitas

Uji relibilitas dilakukan dengan melakukan uji belah sebagai berikut:

Nilai uji reliabilitas adalah 0,986 berarti tingkat reliabilitas instrument tersebut sangat tinggi

2. Tes Dribbling

Menggiring bola yang ingin dicapai dalam penelitian ini pemain dapat melakukan dengan baik dan benar seperti langkah-langkah dibawah ini:

1) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang dengan punggung kaki,

2) Kaki yang digunakan menggirng bola hanya menyentuh/mendorong bola tanpa terlebih dahulu ditarik ke belakang dan diayun ke depan, 3) Tiap melangkah secara teratur kaki menyentuh bola,

4) Bola bergulir harus selalu dekat dengan kaki dengan demikian bola tetap dikuasai,

5) Kedua lutut sedikit ditekuk agar mudah untuk menguasai bola,

6) Pandangan melihat bola pada saat kaki menyentuh, kemudian lihat situasi dan kedua lengan menjaga keseimbangan di samping badan48. Kriteria penilaian keterampilan teknik menggiring bola akan penulis jelaskan sebagai berikut:

48 Sucipto. Sepakbola. (Jakarta: Depdikbud, 2011) h.7 2 X 0,973 1 + 0,973 1,946 1,973 = 0,986 = = rxy = 1 + rxy 2 X rxy

(48)

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Keterampilan Menggiring Bola

Tahapan Gerak

KRITERIA PENILAIAN

Dribbling Sepakbola

Gambar Gerakan Nilai 4 3 2 1 Persiapan 1 Posisi kaki saling menyilang menghadap ke lapangan tes,

bola berada pada penguasaan kaki, tatapan mata ke depan 2 Posisi kaki sejajar menghadap ke lapangan tes, bola berada

pada penguasaan kaki, tatapan mata ke depan

3 Posisi kaki sejajar menghadap ke lapangan tes, bola berada pada penguasaan kaki, tatapan mata ke bawah

Pelaksanaan 4 Kepala tidak menunduk, pandangan ke depan 5 Menendang bola menggunakan punggung kaki 6 Menggunakan kedua kaki secara berselingan

7 Menendang bola dengan jarak pendek hingga bola terus dalam penguasaan

Gerak lanjutan/ follow through

8 Tangan bergerak membantu pergerakan

9 Tubuh bergerak mengikuti arah gerak kaki (luwes) 10 Mendribbling tanpa bola terlepas

11 Mendribbling melalui seluruh rintangan dengan aman 12 Mendribbling melalui sebagian rintangan dengan aman 13 Gagal mendribbling melalui seluruh rintangan dengan

aman

Hasil 14 Siswa berhasil melakukan dribbling melewati rintangan dalam waktu 40 detik dalam 3 kali kesempatan

SKOR TOTAL 56

Kriteria norma penilaian penguasaan gerak menggiring bola

Presentasi Rentang Skor Nilai

80-100% 45 - 56 Baik sekali

66-79% 37 - 44 Baik

56-65% 31 - 36 Cukup

41-55% 23 - 31 Kurang

(49)

D. Teknik Analisa Data

1. Mencari nilai rata-rata (mean) dengan rumus :

Keterangan : X = nilai rata-rata

Xi = skor yang diperoleh pemain n = jumlah sampel

2. Mencari simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus :

Keterangan :

Langkah-langkah yang ditempuh adalah :

a. Menentukan nilai rata-rata dari setiap hasil tes dan pengukuran.

b. Mencari nilai Xi dengan mengurangi skor yang didapat dengan nilai rata-rata.

c. Harga Xi dikuadratkan, kemudian dijumlahkan.

d. Menarik akar kuadrat setelah dibagi jumlah responden. 3. Uji Normalitas Distribusi

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran skor yang diperoleh pemain. Pendekatan statistik yang penulis gunakan adalah rumus Lilliefors dengan langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Menyusun sampel dari sampel skor terendah sampai skor tertinggi. b. Mencari nilai Z dengan rumus :

n X X =

i

(

)

− = n X X S i 2

(50)

Keterangan : Xi = skor yang diperoleh pemain X = nilai rata-rata kelompok S = simpangan baku

c. Mencari F(Zi), dengan rumus :

Kalau (Zi) nya negatif, maka 0,5 – Z tabel Kalau (Zi) nya positif, maka 0,5 + Z table d. Menghitung proporsi, dengan rumus :

S(Zi) = kedudukan urutan N

e. Mencari selisih harga mutlak, dengan rumus : F(Zi) - S(Zi)

f. Menentukan harga mutlak yang paling besar (L0), datanya diperoleh dari hasil selisih harga mutlak.

g. Membandingkan (L0) dengan tabel Liliefors dalam taraf nyata 0,01.

h. Jika L0 < L tabel, maka distribusi skor tersebut adalah normal. Sebaliknya jika L0 > L tabel, maka distribusi skor tersebut tidak normal.

i. Menghubungkan korelasi antar dua variabel, dengan rumus:

4. Menguji Hipotesis / Uji Signifikansi Rumusnya : 2 1 2 r n r t − − = S X X Z = i

(

)(

)

= 2 2 i i i i XY Y X Y X r

(51)

Keterangan :

t = hipotesis yang dicari r = koefisien korelasi n = jumlah sampel

Kriteria hipotesis dengan taraf nyata 0,05

a. terima hipotesis nol jika harga t hitung lebih kecil dari t tabel (t hitung < t tabel).

b. tolak hipotesis nol jika harga t hitung lebih besar atau sama dengan t tabel 5. Pengujian Koefisien Determinasi (KD). Maksudnya untuk mengetahui

besarnya hubungan antara kemampuan Agility dengan keterampilan dribbling, dengan rumus :

KD = r2 x 100% Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi.

r2 = koefisien korelasi yang dikuadratkan. 100 % = satuan terbesar prosentase.

E. Hipotesis Statistika

Hipotesis penelitian yang akan di uji dirumuskan sebagai berikut : H0 : Py1≤ 0

(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskrispi Data

Hasil perhitungan nilai rata-rata dan simpangan baku dari setiap variabel maka diketahui besar rata-rata hasil pengumpulan data variabel kemampuan agility sebesar 17,14 sedangkan besar simpangan baku 1,87 serta besar rata-rata hasil tes variabel keterampilan dribbling sepakbola sebesar 36,32 sedangkan besar simpangan baku variabel tersebut adalah 7,3. Untuk lebih singkat hasil pengukuran kemampuan agility dan keterampilan dribbling sepakbola di SMK Tunas Grafika Informatika dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL 4.1

DATA PENGHITUNGAN NILAI RATA-RATA TIAP VARIABEL

Kemampuan Agility 17,14 1,87 Keterampilan dribbling 36,32 7,3 Variabel Rata-rata Simpangan baku

B. Pengujian Prasyarat Analisis

Berdasarkan hasil penghitungan uji normalitas data maka diketahui hasil uji normalitas (L hitung) butir tes kemampuan agility sebesar 0,141 dan butir tes keterampilan dribbling sepakbola sebesar 0,148 lebih kecil dari L tabel (30: 0,05) sebesar 0,161 maka seluruh butir tes dinyatakan normal.

(53)

TABEL 4.2

HASIL PENGHITUNGAN UJI NORMALITAS TIAP VARIABEL

Ltabel (30: 0,05)

Kemampuan Agility 0,141 0,161 Normal

Keterampilan dribbling 0,148 0,161 Normal

Keterangan

Variabel L hitung

C. Hasil Pengujian Hipotesis

1. Korelasi Variabel Bebas (X) terhadap Variabel Terikat (Y)

Korelasi (r) antara variabel bebas kemampuan agility (X) dengan keterampilan dribbling sepakbola (Y) sebesar 0,834 dibandingkan dengan nilai r tabel dalam taraf nyata 5% dan derajat kebebasan (n – 2) 38 -2= 36, diketahui r tabel sebesar 0,329. Nilai r hitung > r tabel (0,834 > 0,329 ) maka terdapat korelasi antara kemampuan agility dengan keterampilan dribbling sepakbola di SMK Tunas Grafika Informatika.

TABEL 4.3

DATA PENGHITUNGAN KORELASI DUA VARIABEL

r hitung r tabel Keterangan

0,834 0,329 Terdapat Korelasi

Untuk menentukan signifikansi kemampuan agility dengan keterampilan dribbling sepakbola di SMK Tunas Grafika Informatika, maka penulis menempuh langkah-langkah sebagi berikut:

(54)

a. Mencari nilai t hitung

b. Menentukan kriteria penerimaan/penolakan hipotesis : Terima hipotesis nol (H0) jika t hitung lebih kecil dari t tabel.

Tolak hipotesis nol (H0) jika t hitung lebih besar dari t tabel. c. Menghitung derajat kebebasan (dk)

dk = n – 2 = 38 – 2 = 36

d. Menentukan taraf nyata

Taraf nyata yang diambil adalah 0,05 e. Menentukan t tabel

Pada daftar tabel distribusi t dengan dk = 36 tidak ada, maka digunakan dk =40 pada taraf nyata 0.05 yaitu sebesar 2,021.

2. Interpretasi hasil penghitungan

Dari hasil perhitungan signifikansi koefisien korelasi, dapat diketahui nilai t hitung antara kemampuan agility dengan keterampilan dribbling sepakbola yaitu sebesar 9,06.

Kriteria penerimaan adalah tolak H0 apabila t hitung lebih besar dari t tabel, dan terima H0 apabila t hitung lebih kecil dari t tabel. Maka t hitung yang diperoleh signifikan pada taraf nyata 0.05 sehingga H0 ditolak (t hitung > t tabel = 9,06 >2,021), yang berarti bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan agility dengan keterampilan dribbling sepakbola SMK Tunas Grafika Informatika.

(55)

TABEL 4.3

HASIL UJI SIGNIFIKANSI DUA VARIABEL

t Hitung T tabel Keterangan

9,06 2,021 Signifikan

3. Indeks Determinasi antara Variabel Bebas terhadap variabel Terikat

Besarnya korelasi antara kemampuan agility sebagai variabel bebas dengan keterampilan dribbling sepakbola SMK Tunas Grafika Informatika sebagai variabel terikat, diperoleh hasil 69,51%.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan temuan di atas maka hasil pembahasan temuan ini adalah: Hasil t hitung kemampuan agility dengan keterampilan dribbling SMK Tunas Grafika Informatika lebih besar dari t tabel, ( 9,06 >2,021), maka terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan agility dalam meningkatkan keterampilan

dribbling.

Berdasarkan perhitungan indeks determinasi, maka dapat disimpulkan bahwa besar korelasi kemampuan agility terhadap keterampilan dribbling sebesar 69,51%. Hal tersebut artinya siswa yang memiliki kemampuan agility yang baik memberikan dukungan terhadap keterampilan dribbling sebesar 69,51% dan ada faktor lain yang mendukung terhadap keterampilan dribbling sebesar 30,49% selain dari faktor kemampuan agility .

Agility merupakan kemampuan untuk merubah arah dengan cepat dan

(56)

mempengaruhi kelincahan di antaranya kelenturan seseorang, keseimbangan, otot yang mempengaruhi dan masa tubuh. Faktor-faktor penentu kelincahan yaitu: 6) Atlet memiliki kecepatan reaksi dan kecepatan gerak yang baik.

7) Kemampuan berorientasi terhadap problem yang dihadapi atau kemampuan mengantisipasi.

8) Kemampuan mengatur keseimbangan. 9) Tergantung pada kelentukan sendi-sendi. 10) Kemampuan mengerem gerakan-gerakan49

Agility adalah kemampuan merubah arah cepat bagian tubuh atau arah tubuh tanpa ada gangguan pada keseimbangan. Kelincahan memiliki berbagai manfaat dalam mendukung kelancaran kegiatan manusia sehari-hari. Kelincahan memiliki manfaat sebagai berikut

(5) Mengkoordinasikan gerakan-gerakan berganda (6) Mempermudah berlatih teknik tinggi

(7) Gerakan dapat efisien dan lebih efektif

(8) Mempermudah daya orientasi dan antisipasi terhadap lawan dan lingkungan bertanding.

Berdasarkan uraian di atas yang berkaitan dengan agility atau kelincahan, terutama berkenaan dengan manfaat kelincahan, maka tidak mengherankan ketika diketahui bahwa siswa yang memiliki kelincahan yang tinggi maka cenderung akan memiliki keterampilan dribbling yang baik. Karena agility secara langsung mendukung terhadap keterampilan dribbling di SMK Tunas Grafika Informatika.

Gambar

Gambar 3.2  Illionis Agility run
Gambar Gerakan  Nilai  4  3  2  1  Persiapan  1  Posisi kaki saling menyilang menghadap ke lapangan tes,
TABEL BANTU UNTUK UJI VALIDITAS
Gambar Gerakan  Nilai  4  3  2  1  Persiapan  1  Posisi kaki saling menyilang menghadap ke lapangan tes,

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Metode Quantum Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. Kerangka Berpikir

Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya, serta segala sesuatu dalam hidup,

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 35 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran

Studi Tentang Sekolah Efektif: Analisis pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pembiayaan Pendidikan, dan Kondisi Sarana dan Prasarana Pendidikan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang

Dalam penelitiannya, Darhim (2007) menemukan bahwa bila ditinjau berdasarkan kelompok siswa (lemah dan pandai) di kelasnya untuk masing- masing kelompok sekolah

Studi tentang motivasi belajar siswa kelas X TGB pada mata pelajaran kelompok produktif di SMKN 1 Sumedang.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |