EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL
JL. TUNJUNGAN – JL. PRABAN – JL. GEMBLONGAN –
JL. GENTENG KALI AKIBAT ADANYA PEMBANGUNAN
HOTEL THE ASTON SURABAYA
Oleh :
DIAN FANI KURNIA SAFITRI 3110030056 TRI ASHARI PRASETIYOWATI 3110030098
LATAR BELAKANG
Persimpangan Jl. Tunjungan – Jl. Praban
– Jl. Gemblongan – Jl. Genteng Kali yang
berupa simpang bersinyal, merupakan salah
satu persimpangan di wilayah Surabaya Pusat
yang memiliki tingkat kemacetan cukup
tinggi, terutama pada jam Puncak Pagi, Siang
maupun Sore.
K
ONDISIK
EMACETANY
ANGT
ERJADI DI AREAP
ERSIMPANGANKondisi Eksisting Ruas Jl. Genteng Kali Kondisi Eksisting Ruas Jl. Gemblongan
Kondisi Eksisting Ruas Jl. Tunjungan
P
ELANGGARAN
-
PELANGGARAN YANG ADA
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah proyek akhir adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana kinerja persimpangan Jl. Tunjungan – Jl. Praban – Jl. Gemblongan – Jl. Genteng Kali Surabaya dan Segmen Jl. Tunjungan Surabaya akibat adanya pembangunan Hotel The Aston Surabaya untuk saat ini
b. Apakah dengan manajemen lalu lintas yang ada saat ini, dan dengan adanya pembangunan Hotel The Aston Surabaya, kinerja persimpangan tersebut masih dapat dipertahankan
c. Bagaimanakah memperbaiki kinerja persimpangan tersebut dengan adanya pembangunan Hotel The Aston Surabaya yang akan beroperasi pada tahun 2014, jika saat ini sudah tidak optimal. Apakah perlu dievaluasi ulang baik pengaturan traffic light, manajemen lalu lintas dan kondisi geometrik untuk saat ini maupun 5tahun ke depan dari tahun 2014-2019.
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan pada perumusan masalah diatas, maka tujuan dari
penulisan proyek akhir ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui kinerja persimpangan Jl. Tunjungan – Jl. Praban –
Jl. Gemblongan – Jl. Genteng Kali Surabaya dan Segmen Jl.
Tunjungan Surabaya akibat adanya pembangunan Hotel The Aston
Surabaya pada kondisi eksisting, kapasitas, derajat kejenuhan,
panjang antrian, tundaan, yang didasarkan pada volume lalu lintas
pada saat ini.
b. Untuk mengetahui kelayakan simpang akibat adanya pembangunan
Hotel The Aston Surabaya yang berada pada daerah tersebut dan
berapa lama kinerja persimpangan yang ada saat ini dapat
dipertahankan.
c. Merencanakan atau memperbaiki kinerja persimpangan akibat
adanya pembangunan Hotel The Aston Surabaya yang akan
beroperasi pada tahun 2014 berdasarkan MKJI 1997 untuk saat ini
dan jangka waktu 5 tahun ke depan dari tahun 2014-2019
BATASAN MASALAH
Adapun batasan permasalahan pada proyek akhir ini meliputi :
a. Mengevaluasi kinerja persimpangan Jl. Tunjungan – Jl.
Praban – Jl. Gemblongan – Jl. Genteng Kali Surabaya dan
Segmen Jl. Tunjungan Surabaya akibat adanya pembangunan
Hotel The Aston Surabaya untuk kondisi saat ini.
b. Menganalisa dan merencanakan ulang kinerja persimpangan
akibat adanya pembangunan Hotel The Aston Surabaya
menurut MKJI 1997.
c. Merencanakan kinerja persimpangan akibat adanya
pembangunan Hotel The Aston Surabaya yang akan
beroperasi pada tahun 2014 untuk saat ini maupun untuk
jangka waktu 5 tahun kedepan dari tahun 2014-2019 tanpa
mempertimbangkan koordinasi antar simpang di sekitar area.
Sumber : googlemap.com Sumber : Dinas Perhubungan Kota Surabaya
Peta lokasi persimpangann Jl. Tunjungan – Jl. Praban – Jl. Gemblongan – Jl. Genteng Kali Surabaya.
Gambar
Geometrik
Gambar
Geometrik
Segmen Jalan
ANALISA LALU LINTAS DENGAN PEMBANGUNAN
HOTEL THE ASTON SURABAYA
Pengumpulan data ini dilakukan untuk mengetahui jumlah
kendaraan yang masuk maupun keluar hotel. Pengumpulan data ini
dijadikan sebagai data pembanding pada bangkitan volume lalu
lintas pasca pembangunan Hotel The Aston Surabaya.
Hotel The Aston Surabaya ini letaknya berada di Jl. Tunjungan
No.12 dan Jl. Tanjung Anom No. 2 - 8 Surabaya. Berikut ini tiga
hotel pembanding yang akan digunakan yaitu Hotel Somerset yang
terletak di Jl. Raya Kupang Indah No. 37 - 39 Surabaya, Hotel
Meritus yang terletak di Jl. Basuki Rakhmat No. 67 - 73 Surabaya
dan Hotel Novotel terletak di Jl. Ngagel 173 - 175 Surabaya.
Nama Hotel Jumlah Kamar (Unit) HOTEL THE ASTON 301
SOMERSET 281
MERITUS 307
NOVOTEL 209
REKAPITULASI PERTAMBAHAN VOLUME MOBIL PENUMPANG (LV)
AKIBAT ADANYA PEMBANGUNAN HOTEL THE ASTON SURABAYA
Periode Asumsi Arah Pendekat Pergerakan Total LVJumlah Penambahan Prosentase Volume Hasil Perkalian Kendaraan Keluar Masuk Hotel Pertambahan Volume (kend/jam) Puncak Pagi
Masuk Hotel The Aston
Utara dari Jl. Gemblongan ke Jl. ST (Lurus)
Tunjungan 1267
50% 30
16
Timur dari Jl. Genteng Kali ke Jl. LT (Belok Kiri)
Tunjungan 318 4 Barat dari Jl. Praban ke Jl. TunjunganRT (Belok Kanan) 745 10
Keluar Hotel The
Aston Selatan dari Jl.TunjunganST (Lurus) 2330 50% 30 30
Puncak Siang
Masuk Hotel The Aston
Utara dari Jl. Gemblongan ke Jl. ST (Lurus)
Tunjungan 2155
50% 30
17
Timur dari Jl. Genteng Kali ke Jl. LT (Belok Kiri)
Tunjungan 667 5 Barat dari Jl. Praban ke Jl. TunjunganRT (Belok Kanan) 938 8
Keluar Hotel The
Aston Selatan dari Jl.TunjunganST (Lurus) 3760 50% 30 30
Puncak Sore
Masuk Hotel The Aston
Utara dari Jl. Gemblongan ke Jl. ST (Lurus)
Tunjungan 2055
50% 30
17
Timur dari Jl. Genteng Kali ke Jl. LT (Belok Kiri)
Tunjungan 522 4 Barat dari Jl. Praban ke Jl. TunjunganRT (Belok Kanan) 1169 9
Keluar Hotel The
REKAPITULASI PERTAMBAHAN VOLUME SEPEDA MOTOR (MC)
AKIBAT ADANYA PEMBANGUNAN HOTEL THE ASTON SURABAYA
Periode Asumsi Arah Pendekat Pergerakan Total MCJumlah Penambahan Presentase Volume Hasil Perkalian Kendaraan Keluar Masuk Hotel Pertambahan Volume (kend/jam) Puncak Pagi
Masuk Hotel The Aston
Utara dari Jl. Gemblongan ke Jl. ST (Lurus)
Tunjungan 4605
50% 39
19
Timur dari Jl. Genteng Kali ke Jl. LT (Belok Kiri)
Tunjungan 2014 8 Barat dari Jl. Praban ke Jl. TunjunganRT (Belok Kanan) 3081 12
Keluar Hotel The
Aston Selatan dari Jl.TunjunganST (Lurus) 9700 50% 39 39
Puncak Siang
Masuk Hotel The Aston
Utara dari Jl. Gemblongan ke Jl. ST (Lurus)
Tunjungan 4533
50% 39
22
Timur dari Jl. Genteng Kali ke Jl. LT (Belok Kiri)
Tunjungan 1231 6 Barat dari Jl. Praban ke Jl. TunjunganRT (Belok Kanan) 2372 11
Keluar Hotel The
Aston Selatan dari Jl. TunjunganST (Lurus) 8136 50% 39 39
Puncak Sore
Masuk Hotel The Aston
Utara dari Jl. Gemblongan ke Jl. ST (Lurus)
Tunjungan 5314
50% 39
23
Timur dari Jl. Genteng Kali ke Jl. LT (Belok Kiri)
Tunjungan 1425 6 Barat dari Jl. Praban ke Jl. TunjunganRT (Belok Kanan) 2216 10
Keluar Hotel The
GAMBAR PENAMBAHAN VOLUME BANGKITAN
A
NALISA
K
ONDISI
E
KSISTING
S
IMPANG
B
ERSINYAL
T
AHUN
2013
No Persimpangan Periode
Cycle
Pendekat
Panjang Tundaan Tingkat Time Q/C Antrian Simpang Pelayanan (detik) Rasio (m) Rata-Rata (LOS)
(det/smp) 1 Pagi 150 U 0,680 150 48,63 E T 1,026 211 Simpang Jl. B 0,394 72 Tunjungan - Jl. Siang 152 U 0,944 261 41,48 E Praban - Jl. T 0,933 144 Gemblongan - Jl. B 0,722 143 Genteng kali Sore 162 U 0,949 281 52,74 E T 0,933 154 B 1,003 306
Untuk Puncak Pagi, Siang dan Sore DS rata-rata > 0,75 dengan tundaan rata-rata simpang Puncak Pagi (DI) = 48,63 det/smp LOS E dan Puncak Siang (DI) = 41,48 det/smp LOS E. Untuk Puncak Sore (DI) = 52,74 det/smp LOS E. Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa kinerja simpang tersebut sudah tidak memenuhi persyaratan.
A
NALISA
K
ONDISI
E
KSISTING
S
IMPANG
B
ERSINYAL
T
AHUN
2013 +B
ANGKITAN
Untuk Puncak Pagi, Siang dan Sore DS rata-rata > 0,75 dengan tundaan rata-rata simpang Puncak Pagi (DI) = 48,75det/smp LOS E dan Puncak Siang (DI) = 42,24det/smp LOS E. Untuk Puncak Sore (DI) = 54,46 det/smp LOS E. Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa kinerja simpang tersebut sudah tidak memenuhi persyaratan.
No Persimpangan Periode
Cycle
Pendekat
Panjang Tundaan Tingkat Time Q/C Antrian Simpang Pelayanan (detik) Rasio (m) Rata-Rata (LOS)
(det/smp) 1 Pagi 150 U 0,69 152 48,75 E T 1,03 211 Simpang Jl. B 0,39 71,3 Tunjungan - Jl. Siang 152 U 0,95 266 42,24 E Praban - Jl. T 0,93 143 Gemblongan - Jl. B 0,72 142 Genteng kali Sore 162 U 0,96 288 54,46 E T 0,94 157 B 1,01 308
R
EKAPITULASIS
EGMENJ
ALAN PADAJ
L. T
UNJUNGAN TAHUN2013 S
EBELUMB
ANGKITAN DANS
ESUDAHB
ANGKITANA
LTERNATIF PERBAIKAN YANG KAMI
RENCANAKAN
:
ALTERNATIF 1 :
PERUBAHAN
WAKTU SINYAL
ALTERNATIF 2 :
-PERUBAHAN FASE
- PENGALIHAN
ARUS PERGERAKAN
ALTERNATIF 1 ( WAKTU SINYAL)
Pada perbaikan kondisi eksisting dilakukan
alternatif perbaikan yaitu mengubah waktu sinyal untuk
mengoptimalkan kinerja lalu lintas pada persimpangan
dengan Fase sama kondisi eksisting dari 150detik,
152detik, 162detik menjadi 100detik. Dari hasil
alternatif I didapatkan Tundaan rata-rata pada seluruh
simpang (DI) pada Puncak Pagi = 24,05 det/smp LOS
C , pada Puncak Siang = 32,55 det/smp LOS D , pada
Puncak Sore = 80,83 det/smp LOS F. Maka perlu
dilakukan perbaikan yang lain.
ALTERNATIF 2
( PERUBAHAN FASE + PENGALIHAN ARUS
PERGERAKAN )
Pada alternatif 2 ini, perubahan yang dilakukan adalah perubahan pergerakan fase dari 3 Fase menjadi 2 Fase. Untuk Fase 1 semua pergerakan sama dengan Fase 1 pada kondisi eksisting yaitu pergerakan lurus (ST) dari Jl. Genteng Kali menuju Jl. Praban, untuk pergerakan lurus (ST) dari Jl. Praban yang akan menuju ke Jl. Genteng Kali tidak diperbolehkan, dipasang rambu dilarang belok kanan dari Jl. Blauran ke Jl. Praban yang menuju Jl. Genteng Kali dan rambu dilarang lurus dari Jl. Kranggan ke Jl. Praban yang menuju Jl. Genteng Kali, dimana akan dialihkan melewati Jl. Bubutan, Jl. Penghela, Jl. Pahlawan, Jl. Gemblongan kemudian belok kiri menuju Jl. Genteng Kali. Untuk Fase 2 semua pergerakan sama dengan Fase 3 kondisi eksisting yaitu pergerakan lurus (ST) dari Jl. Gemblongan menuju Jl. Tunjungan, hanya untuk Jl. Praban yang akan menuju ke Jl. Genteng Kali pengalihan sama dengan Fase 1 perbaikan.
PENGATURAN
FASE SIMPANG
BERSINYAL 3 FASE
PENGATURAN
FASE SIMPANG
BERSINYAL 2 FASE
R
EKAPITULASIP
ERBAIKANS
IMPANGT
AHUN2013
DENGAN PERBANDINGAN DARI2 A
LTERNATIFNo. Persimpangan Alternatif Periode Cycle Time (detik) Waktu Hijau Pendekat Q/C Rasio Panjang Antrian Tundaan Simpang Rata-Rata LOS (m) (det/smp) 1 Jl. Tunjungan – Jl. Praban – Jl. Gemblongan – Jl. Genteng Kali 1 Pagi 100 43 U 0,639 89 24,05 C 26 T 0,842 85 15 B 0,736 54 Siang 100 41 U 0,931 159 32,55 D 22 T 0,948 94 21 B 0,928 109 Sore 100 38 U 1,009 221 80,83 F 21 T 0,988 113 25 B 1,115 394 2 Pagi 103 60 U 0,45 66 15,1 C 32 T 0,7 78 Siang 106 61 U 0,685 127 15,4 C 34 T 0,65 80 Sore 112 65 U 0,692 135 15,48 C 36 T 0,648 85
REKAPITULASI ANALISA PERBAIKAN ALTERNATIF 2 SAMPAI DENGAN 5 TAHUN KE DEPAN
Dari rekapitulasi diatas maka dapat diketahui bahwa dengan adanya pengurangan Fase dari 3 Fase menjadi 2 Fase disertai dengan perubahan arus kendaraan yang akan langsung menuju Jl. Genteng Kali dari arah Jl. Kranggan langsung belok kiri ke Jl. Bubutan dan yang dari Jl. Blauran lewat Jl. Praban dilakukan pengalihan langsung ke Jl. Bubutan – Jl. Penghela – Jl. Pahlawan – Jl. Gemblongan kemudian belok kiri ke Jl. Genteng Kali, maka didapatkan nilai DS rata-rata pada puncak pagi tahun 2013 - 2018 < 0,75, sedangkan untuk pendekat utara pada tahun 2015 - 2018 DS > 0,75 dan diperoleh LOS C. Sesuai yang diharapkan untuk alternatif 2 ini dapat dipertahakan selama 5 tahun kedepan.
PUNCAK PAGI
Sumber : Hasil Perhitungan
Tahun Periode Cycle Time (detik) Pendekat Q/C Rasio Panjang Antrian Tundaan Simpang Rata-Rata Tingkat Pelayanan (LOS) (m) (det/smp) 2013 +BANGKITAN Pagi 103 U 0,45 66 15,1 C T 0,7 78 2014 Pagi 103 UT 0,5040,731 7890 15,32 C 2015 Pagi 103 U 0,526 82 15,5 C T 0,764 96 2016 Pagi 103 UT 0,5470,794 10187 15,79 C 2017 Pagi 103 U 0,569 93 16,14 C T 0,824 107 2018 Pagi 103 U 0,59 98 16,51 C T 0,854 114
REKAPITULASI ANALISA SEGMEN JALAN PADA JL. TUNJUNGAN SAMPAI DENGAN 5 TAHUN KE DEPAN
Tahun Ruas Jalan Periode
Derajat Kejenuhan
Kecepatan Rata-rata
Waktu
Tempuh Tingkat Q/C V TT Pelayanan
(km/jam) (detik) (LOS) 2013 Jl. Tunjungan
Pagi 0,71 50,92 42,07 C Siang 0,866 45,79 46,78 E Sore 0,885 44,93 47,67 E 2013 +Bangkitan Jl. Tunjungan SiangPagi 0,8720,72 50,9145,78 42,0746,79 CE Sore 0,891 44,92 47,68 E 2014 Jl. Tunjungan Pagi 0,75 50,88 42,10 D Siang 0,909 45,74 46,83 E Sore 0,929 44,88 47,73 E 2015 Jl. Tunjungan Pagi 0,78 50,85 42,12 D Siang 0,95 45,70 46,87 E Sore 0,962 44,85 47,76 E 2016 Jl. Tunjungan SiangPagi 0,820,98 50,8145,67 42,1646,90 DE Sore 1,01 44,80 47,81 F 2017 Jl. Tunjungan Pagi 0,85 50,78 42,18 E Siang 1,02 45,63 46,94 F Sore 1,05 44,76 47,86 F 2018 Jl. Tunjungan Pagi 0,88 50,75 42,21 E Siang 1,06 45,59 46,98 F Sore 1,06 44,73 47,89 F
Dari rekapitulasi diatas untuk tahun 2013 didapatkan Puncak Pagi LOS C, Puncak Siang LOS E dan Puncak Sore LOS E. Mulai tahun 2014 – 2018 untuk Puncak Pagi, Siang dan Sore didapatkan LOS D, LOS E bahkan sampai dengan LOS F dan kecepatan rata-rata (V) berkisar antara 44,73 – 50,94. Sehingga, perlu dilakukan evaluasi ulang.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa pada bab sebelumnya maka pada bab ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkat pelayanan pada persimpangan Jl. Tunjungan – Jl. Praban – Jl. Gemblongan – Jl. Genteng Kali untuk eksisting awal dan eksisting +bangkitan diperoleh LOS E, dengan (DI) pada Puncak Pagi, Siang dan Sore berkisar antara 41,48 - 52,74 det/smp. Sedangkan eksisting +bangkitan (DI) berkisar antara 42,24-54,46 det/smp, Berdasarkan hasil analisa tersebut maka kondisi untuk simpang bersinyal tidak memenuhi persyaratan MKJI 1997, sedangkan untuk segmen jalan pada Jl. Tunjungan tahun 2013 eksisting awal dan eksisting +bangkitan tingkat pelayanan pada Puncak Pagi adalah LOS C, untuk Puncak Siang dan Sore diperoleh LOS E. Sehingga perlu dilakukan evaluasi ulang.
2. Untuk ALTERNATIF 1 yaitu dengan merubah waktu sinyal pada Puncak Pagi, Siang dan Sore yang awalnya 150 detik, 152 detik dan 162 detik menjadi 100 detik, maka didapatkan tingkat pelayanan untuk Puncak Pagi LOS C dengan DI = 24,05 det/smp, Puncak Siang LOS D dengan DI = 32,55 det/smp dan Puncak Sore LOS F dengan DI = 80,83 det/smp. Hasil ini terlihat lebih baik dari kondisi eksisting dan bertahan 1 tahun sampai tahun 2014 kecuali pada Puncak Sore. Sehingga perlu alternatif yang lain. Untuk ALTERNATIF 2 dengan melakukan perubahan Fase dari 3 fase menjadi 2 fase dan pengalihan arus, Untuk Fase 1 semua pergerakan sama dengan Fase 1 pada kondisi eksisting yaitu pergerakan lurus (ST) dari Jl. Genteng Kali menuju Jl. Praban, sedangkan untuk pergerakan lurus (ST) dari Jl. Praban yang menuju ke Jl. Genteng Kali tidak diperbolehkan dengan di pasang rambu dilarang belok kanan dari Jl. Blauran ke Jl. Praban yang menuju Jl. Genteng Kali dan rambu dilarang lurus dari Jl. Kranggan ke Jl. Praban yang menuju Jl. Genteng Kali, dimana akan dialihkan melewati Jl. Bubutan, Jl. Penghela, Jl. Pahlawan, Jl. Gemblongan kemudian belok kiri menuju Jl. Genteng Kali. Untuk Fase 2 semua pergerakan sama dengan Fase 3 kondisi eksisting yaitu pergerakan lurus (ST) dari Jl. Gemblongan menuju Jl. Tunjungan, hanya untuk Jl. Praban yang akan menuju ke Jl. Genteng Kali pengalihan sama dengan Fase 1 perbaikan Untuk Puncak Pagi, Siang dan Sore diperoleh LOS C dengan DI berkisar antara 15,1 det/smp - 15,48 det/smp. Sehingga Alternatif 2 lebih baik dari Alternatif 1.
3. Berdasarkan pertimbangan dan hasil perhitungan maka
ALTERNATIF 2 merupakan alternatif yang dipilih, dari tahun
2013 – 2018 didapatkan tingkat pelayanan untuk Puncak Pagi,
Puncak Siang, Puncak Sore adalah
LOS C
dan dapat bertahan
5 tahun kedepan. Untuk Segmen Jl. Tunjungan diperoleh
tingkat pelayanan Puncak Pagi tahun 2013 adalah
LOS C
dengan kecepatan rata-rata
(V) = 42,07 km/jam
, pada tahun
2014-2016 diperoleh
LOS D
dengan (V) berkisar antara
50,81–50,88 km/jam,
mulai tahun 2017–2018 diperoleh
LOS
E
dengan
(V) = 45,59-44,73 km/jam
. Untuk Puncak Siang dan
Sore diperoleh
LOS E
bertahan hingga tahun 2015 dengan (V)
berkisar antara
44,85–45,79 km/jam
, namun untuk Puncak
Sore pada tahun 2016-2018 menjadi LOS F dengan (V)
berkisar antara
44,73–45,67 km/jam
.
SARAN
1. Pemerintah Kota Surabaya diharapkan segera melakukan penertiban
pelanggaran rambu dilarang parkir di sisi selatan dan larangan berhenti
disisi utara ruas Jl. Praban (BAB V hal.107). Dimana pada realita di
lapangan masih banyak kendaraan yang parkir, sehingga mengurangi
lebar manfaat jalan.
2. Selain itu, segera direalisasikan pemasangan rambu dilarang belok
kanan dari Jl. Blauran ke Jl. Praban yang menuju Jl. Genteng Kali dan
rambu dilarang lurus dari Jl. Kranggan ke Jl. Praban yang menuju Jl.
Genteng Kali, dimana akan dialihkan melewati Jl. Bubutan, Jl.
Penghela, Jl. Gemblongan kemudian belok kiri menuju Jl. Genteng
Kali, sebagaimana disebutkan pada alternatif 2 (BAB VI hal.242) .
3. Agar lebih optimal perlu dilakukan koordinasi antar simpang dan
jaringan jalan sekitar area persimpangan (BAB VI hal.242), dan
melakukan evaluasi kembali jika Hotel The Aston Surabaya sudah
beroperasi. Hal ini berkaitan apabila terjadi perbedaan data prediksi
bangkitan terhadap data sebenarnya volume bangkitan Hotel yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
-
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Bina
Marga. 1991. Tata Cara Pemasangan rambu dan Marka
Jalan Perkotaan
-
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Bina
Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).
PT Bina Karya (Persero)
-
Sudjana, Prof. Dr. Ma, Msc. 2005. Metoda Statistika
Tarsito : Bandung
-