• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL JL. TUNJUNGAN JL. PRABAN JL. GEMBLONGAN JL. GENTENG KALI AKIBAT ADANYA PEMBANGUNAN HOTEL THE ASTON SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL JL. TUNJUNGAN JL. PRABAN JL. GEMBLONGAN JL. GENTENG KALI AKIBAT ADANYA PEMBANGUNAN HOTEL THE ASTON SURABAYA"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL

JL. TUNJUNGAN – JL. PRABAN – JL. GEMBLONGAN –

JL. GENTENG KALI AKIBAT ADANYA PEMBANGUNAN

HOTEL THE ASTON SURABAYA

Oleh :

DIAN FANI KURNIA SAFITRI 3110030056 TRI ASHARI PRASETIYOWATI 3110030098

(2)

LATAR BELAKANG

Persimpangan Jl. Tunjungan – Jl. Praban

– Jl. Gemblongan – Jl. Genteng Kali yang

berupa simpang bersinyal, merupakan salah

satu persimpangan di wilayah Surabaya Pusat

yang memiliki tingkat kemacetan cukup

tinggi, terutama pada jam Puncak Pagi, Siang

maupun Sore.

(3)

K

ONDISI

K

EMACETAN

Y

ANG

T

ERJADI DI AREA

P

ERSIMPANGAN

Kondisi Eksisting Ruas Jl. Genteng Kali Kondisi Eksisting Ruas Jl. Gemblongan

Kondisi Eksisting Ruas Jl. Tunjungan

(4)

P

ELANGGARAN

-

PELANGGARAN YANG ADA

(5)

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah proyek akhir adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana kinerja persimpangan Jl. Tunjungan – Jl. Praban – Jl. Gemblongan – Jl. Genteng Kali Surabaya dan Segmen Jl. Tunjungan Surabaya akibat adanya pembangunan Hotel The Aston Surabaya untuk saat ini

b. Apakah dengan manajemen lalu lintas yang ada saat ini, dan dengan adanya pembangunan Hotel The Aston Surabaya, kinerja persimpangan tersebut masih dapat dipertahankan

c. Bagaimanakah memperbaiki kinerja persimpangan tersebut dengan adanya pembangunan Hotel The Aston Surabaya yang akan beroperasi pada tahun 2014, jika saat ini sudah tidak optimal. Apakah perlu dievaluasi ulang baik pengaturan traffic light, manajemen lalu lintas dan kondisi geometrik untuk saat ini maupun 5tahun ke depan dari tahun 2014-2019.

(6)

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan pada perumusan masalah diatas, maka tujuan dari

penulisan proyek akhir ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui kinerja persimpangan Jl. Tunjungan – Jl. Praban –

Jl. Gemblongan – Jl. Genteng Kali Surabaya dan Segmen Jl.

Tunjungan Surabaya akibat adanya pembangunan Hotel The Aston

Surabaya pada kondisi eksisting, kapasitas, derajat kejenuhan,

panjang antrian, tundaan, yang didasarkan pada volume lalu lintas

pada saat ini.

b. Untuk mengetahui kelayakan simpang akibat adanya pembangunan

Hotel The Aston Surabaya yang berada pada daerah tersebut dan

berapa lama kinerja persimpangan yang ada saat ini dapat

dipertahankan.

c. Merencanakan atau memperbaiki kinerja persimpangan akibat

adanya pembangunan Hotel The Aston Surabaya yang akan

beroperasi pada tahun 2014 berdasarkan MKJI 1997 untuk saat ini

dan jangka waktu 5 tahun ke depan dari tahun 2014-2019

(7)

BATASAN MASALAH

Adapun batasan permasalahan pada proyek akhir ini meliputi :

a. Mengevaluasi kinerja persimpangan Jl. Tunjungan – Jl.

Praban – Jl. Gemblongan – Jl. Genteng Kali Surabaya dan

Segmen Jl. Tunjungan Surabaya akibat adanya pembangunan

Hotel The Aston Surabaya untuk kondisi saat ini.

b. Menganalisa dan merencanakan ulang kinerja persimpangan

akibat adanya pembangunan Hotel The Aston Surabaya

menurut MKJI 1997.

c. Merencanakan kinerja persimpangan akibat adanya

pembangunan Hotel The Aston Surabaya yang akan

beroperasi pada tahun 2014 untuk saat ini maupun untuk

jangka waktu 5 tahun kedepan dari tahun 2014-2019 tanpa

mempertimbangkan koordinasi antar simpang di sekitar area.

(8)

Sumber : googlemap.com Sumber : Dinas Perhubungan Kota Surabaya

Peta lokasi persimpangann Jl. Tunjungan – Jl. Praban – Jl. Gemblongan – Jl. Genteng Kali Surabaya.

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

Gambar

Geometrik

(15)

Gambar

Geometrik

Segmen Jalan

(16)

ANALISA LALU LINTAS DENGAN PEMBANGUNAN

HOTEL THE ASTON SURABAYA

(17)

Pengumpulan data ini dilakukan untuk mengetahui jumlah

kendaraan yang masuk maupun keluar hotel. Pengumpulan data ini

dijadikan sebagai data pembanding pada bangkitan volume lalu

lintas pasca pembangunan Hotel The Aston Surabaya.

Hotel The Aston Surabaya ini letaknya berada di Jl. Tunjungan

No.12 dan Jl. Tanjung Anom No. 2 - 8 Surabaya. Berikut ini tiga

hotel pembanding yang akan digunakan yaitu Hotel Somerset yang

terletak di Jl. Raya Kupang Indah No. 37 - 39 Surabaya, Hotel

Meritus yang terletak di Jl. Basuki Rakhmat No. 67 - 73 Surabaya

dan Hotel Novotel terletak di Jl. Ngagel 173 - 175 Surabaya.

Nama Hotel Jumlah Kamar (Unit) HOTEL THE ASTON 301

SOMERSET 281

MERITUS 307

NOVOTEL 209

(18)

REKAPITULASI PERTAMBAHAN VOLUME MOBIL PENUMPANG (LV)

AKIBAT ADANYA PEMBANGUNAN HOTEL THE ASTON SURABAYA

Periode Asumsi Arah Pendekat Pergerakan Total LVJumlah Penambahan Prosentase Volume Hasil Perkalian Kendaraan Keluar Masuk Hotel Pertambahan Volume (kend/jam) Puncak Pagi

Masuk Hotel The Aston

Utara dari Jl. Gemblongan ke Jl. ST (Lurus)

Tunjungan 1267

50% 30

16

Timur dari Jl. Genteng Kali ke Jl. LT (Belok Kiri)

Tunjungan 318 4 Barat dari Jl. Praban ke Jl. TunjunganRT (Belok Kanan) 745 10

Keluar Hotel The

Aston Selatan dari Jl.TunjunganST (Lurus) 2330 50% 30 30

Puncak Siang

Masuk Hotel The Aston

Utara dari Jl. Gemblongan ke Jl. ST (Lurus)

Tunjungan 2155

50% 30

17

Timur dari Jl. Genteng Kali ke Jl. LT (Belok Kiri)

Tunjungan 667 5 Barat dari Jl. Praban ke Jl. TunjunganRT (Belok Kanan) 938 8

Keluar Hotel The

Aston Selatan dari Jl.TunjunganST (Lurus) 3760 50% 30 30

Puncak Sore

Masuk Hotel The Aston

Utara dari Jl. Gemblongan ke Jl. ST (Lurus)

Tunjungan 2055

50% 30

17

Timur dari Jl. Genteng Kali ke Jl. LT (Belok Kiri)

Tunjungan 522 4 Barat dari Jl. Praban ke Jl. TunjunganRT (Belok Kanan) 1169 9

Keluar Hotel The

(19)

REKAPITULASI PERTAMBAHAN VOLUME SEPEDA MOTOR (MC)

AKIBAT ADANYA PEMBANGUNAN HOTEL THE ASTON SURABAYA

Periode Asumsi Arah Pendekat Pergerakan Total MCJumlah Penambahan Presentase Volume Hasil Perkalian Kendaraan Keluar Masuk Hotel Pertambahan Volume (kend/jam) Puncak Pagi

Masuk Hotel The Aston

Utara dari Jl. Gemblongan ke Jl. ST (Lurus)

Tunjungan 4605

50% 39

19

Timur dari Jl. Genteng Kali ke Jl. LT (Belok Kiri)

Tunjungan 2014 8 Barat dari Jl. Praban ke Jl. TunjunganRT (Belok Kanan) 3081 12

Keluar Hotel The

Aston Selatan dari Jl.TunjunganST (Lurus) 9700 50% 39 39

Puncak Siang

Masuk Hotel The Aston

Utara dari Jl. Gemblongan ke Jl. ST (Lurus)

Tunjungan 4533

50% 39

22

Timur dari Jl. Genteng Kali ke Jl. LT (Belok Kiri)

Tunjungan 1231 6 Barat dari Jl. Praban ke Jl. TunjunganRT (Belok Kanan) 2372 11

Keluar Hotel The

Aston Selatan dari Jl. TunjunganST (Lurus) 8136 50% 39 39

Puncak Sore

Masuk Hotel The Aston

Utara dari Jl. Gemblongan ke Jl. ST (Lurus)

Tunjungan 5314

50% 39

23

Timur dari Jl. Genteng Kali ke Jl. LT (Belok Kiri)

Tunjungan 1425 6 Barat dari Jl. Praban ke Jl. TunjunganRT (Belok Kanan) 2216 10

Keluar Hotel The

(20)

GAMBAR PENAMBAHAN VOLUME BANGKITAN

(21)

A

NALISA

K

ONDISI

E

KSISTING

S

IMPANG

B

ERSINYAL

T

AHUN

2013

No Persimpangan Periode

Cycle

Pendekat

Panjang Tundaan Tingkat Time Q/C Antrian Simpang Pelayanan (detik) Rasio (m) Rata-Rata (LOS)

(det/smp) 1 Pagi 150 U 0,680 150 48,63 E T 1,026 211 Simpang Jl. B 0,394 72 Tunjungan - Jl. Siang 152 U 0,944 261 41,48 E Praban - Jl. T 0,933 144 Gemblongan - Jl. B 0,722 143 Genteng kali Sore 162 U 0,949 281 52,74 E T 0,933 154 B 1,003 306

Untuk Puncak Pagi, Siang dan Sore DS rata-rata > 0,75 dengan tundaan rata-rata simpang Puncak Pagi (DI) = 48,63 det/smp  LOS E dan Puncak Siang (DI) = 41,48 det/smp  LOS E. Untuk Puncak Sore (DI) = 52,74 det/smp  LOS E. Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa kinerja simpang tersebut sudah tidak memenuhi persyaratan.

(22)

A

NALISA

K

ONDISI

E

KSISTING

S

IMPANG

B

ERSINYAL

T

AHUN

2013 +B

ANGKITAN

Untuk Puncak Pagi, Siang dan Sore DS rata-rata > 0,75 dengan tundaan rata-rata simpang Puncak Pagi (DI) = 48,75det/smp  LOS E dan Puncak Siang (DI) = 42,24det/smp  LOS E. Untuk Puncak Sore (DI) = 54,46 det/smp  LOS E. Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa kinerja simpang tersebut sudah tidak memenuhi persyaratan.

No Persimpangan Periode

Cycle

Pendekat

Panjang Tundaan Tingkat Time Q/C Antrian Simpang Pelayanan (detik) Rasio (m) Rata-Rata (LOS)

(det/smp) 1 Pagi 150 U 0,69 152 48,75 E T 1,03 211 Simpang Jl. B 0,39 71,3 Tunjungan - Jl. Siang 152 U 0,95 266 42,24 E Praban - Jl. T 0,93 143 Gemblongan - Jl. B 0,72 142 Genteng kali Sore 162 U 0,96 288 54,46 E T 0,94 157 B 1,01 308

(23)

R

EKAPITULASI

S

EGMEN

J

ALAN PADA

J

L

. T

UNJUNGAN TAHUN

2013 S

EBELUM

B

ANGKITAN DAN

S

ESUDAH

B

ANGKITAN

(24)

A

LTERNATIF PERBAIKAN YANG KAMI

RENCANAKAN

:

ALTERNATIF 1 :

PERUBAHAN

WAKTU SINYAL

ALTERNATIF 2 :

-PERUBAHAN FASE

- PENGALIHAN

ARUS PERGERAKAN

(25)

ALTERNATIF 1 ( WAKTU SINYAL)

Pada perbaikan kondisi eksisting dilakukan

alternatif perbaikan yaitu mengubah waktu sinyal untuk

mengoptimalkan kinerja lalu lintas pada persimpangan

dengan Fase sama kondisi eksisting dari 150detik,

152detik, 162detik menjadi 100detik. Dari hasil

alternatif I didapatkan Tundaan rata-rata pada seluruh

simpang (DI) pada Puncak Pagi = 24,05 det/smp  LOS

C , pada Puncak Siang = 32,55 det/smp  LOS D , pada

Puncak Sore = 80,83 det/smp  LOS F. Maka perlu

dilakukan perbaikan yang lain.

(26)

ALTERNATIF 2

( PERUBAHAN FASE + PENGALIHAN ARUS

PERGERAKAN )

Pada alternatif 2 ini, perubahan yang dilakukan adalah perubahan pergerakan fase dari 3 Fase menjadi 2 Fase. Untuk Fase 1 semua pergerakan sama dengan Fase 1 pada kondisi eksisting yaitu pergerakan lurus (ST) dari Jl. Genteng Kali menuju Jl. Praban, untuk pergerakan lurus (ST) dari Jl. Praban yang akan menuju ke Jl. Genteng Kali tidak diperbolehkan, dipasang rambu dilarang belok kanan dari Jl. Blauran ke Jl. Praban yang menuju Jl. Genteng Kali dan rambu dilarang lurus dari Jl. Kranggan ke Jl. Praban yang menuju Jl. Genteng Kali, dimana akan dialihkan melewati Jl. Bubutan, Jl. Penghela, Jl. Pahlawan, Jl. Gemblongan kemudian belok kiri menuju Jl. Genteng Kali. Untuk Fase 2 semua pergerakan sama dengan Fase 3 kondisi eksisting yaitu pergerakan lurus (ST) dari Jl. Gemblongan menuju Jl. Tunjungan, hanya untuk Jl. Praban yang akan menuju ke Jl. Genteng Kali pengalihan sama dengan Fase 1 perbaikan.

(27)

PENGATURAN

FASE SIMPANG

BERSINYAL 3 FASE

PENGATURAN

FASE SIMPANG

BERSINYAL 2 FASE

(28)
(29)
(30)
(31)
(32)

R

EKAPITULASI

P

ERBAIKAN

S

IMPANG

T

AHUN

2013

DENGAN PERBANDINGAN DARI

2 A

LTERNATIF

No. Persimpangan Alternatif Periode Cycle Time (detik) Waktu Hijau Pendekat Q/C Rasio Panjang Antrian Tundaan Simpang Rata-Rata LOS (m) (det/smp) 1 Jl. Tunjungan – Jl. Praban – Jl. Gemblongan – Jl. Genteng Kali 1 Pagi 100 43 U 0,639 89 24,05 C 26 T 0,842 85 15 B 0,736 54 Siang 100 41 U 0,931 159 32,55 D 22 T 0,948 94 21 B 0,928 109 Sore 100 38 U 1,009 221 80,83 F 21 T 0,988 113 25 B 1,115 394 2 Pagi 103 60 U 0,45 66 15,1 C 32 T 0,7 78 Siang 106 61 U 0,685 127 15,4 C 34 T 0,65 80 Sore 112 65 U 0,692 135 15,48 C 36 T 0,648 85

(33)

REKAPITULASI ANALISA PERBAIKAN ALTERNATIF 2 SAMPAI DENGAN 5 TAHUN KE DEPAN

Dari rekapitulasi diatas maka dapat diketahui bahwa dengan adanya pengurangan Fase dari 3 Fase menjadi 2 Fase disertai dengan perubahan arus kendaraan yang akan langsung menuju Jl. Genteng Kali dari arah Jl. Kranggan langsung belok kiri ke Jl. Bubutan dan yang dari Jl. Blauran lewat Jl. Praban dilakukan pengalihan langsung ke Jl. Bubutan – Jl. Penghela – Jl. Pahlawan – Jl. Gemblongan kemudian belok kiri ke Jl. Genteng Kali, maka didapatkan nilai DS rata-rata pada puncak pagi tahun 2013 - 2018 < 0,75, sedangkan untuk pendekat utara pada tahun 2015 - 2018 DS > 0,75 dan diperoleh LOS C. Sesuai yang diharapkan untuk alternatif 2 ini dapat dipertahakan selama 5 tahun kedepan.

PUNCAK PAGI

Sumber : Hasil Perhitungan

Tahun Periode Cycle Time (detik) Pendekat Q/C Rasio Panjang Antrian Tundaan Simpang Rata-Rata Tingkat Pelayanan (LOS) (m) (det/smp) 2013 +BANGKITAN Pagi 103 U 0,45 66 15,1 C T 0,7 78 2014 Pagi 103 UT 0,5040,731 7890 15,32 C 2015 Pagi 103 U 0,526 82 15,5 C T 0,764 96 2016 Pagi 103 UT 0,5470,794 10187 15,79 C 2017 Pagi 103 U 0,569 93 16,14 C T 0,824 107 2018 Pagi 103 U 0,59 98 16,51 C T 0,854 114

(34)

REKAPITULASI ANALISA SEGMEN JALAN PADA JL. TUNJUNGAN SAMPAI DENGAN 5 TAHUN KE DEPAN

Tahun Ruas Jalan Periode

Derajat Kejenuhan

Kecepatan Rata-rata

Waktu

Tempuh Tingkat Q/C V TT Pelayanan

(km/jam) (detik) (LOS) 2013 Jl. Tunjungan

Pagi 0,71 50,92 42,07 C Siang 0,866 45,79 46,78 E Sore 0,885 44,93 47,67 E 2013 +Bangkitan Jl. Tunjungan SiangPagi 0,8720,72 50,9145,78 42,0746,79 CE Sore 0,891 44,92 47,68 E 2014 Jl. Tunjungan Pagi 0,75 50,88 42,10 D Siang 0,909 45,74 46,83 E Sore 0,929 44,88 47,73 E 2015 Jl. Tunjungan Pagi 0,78 50,85 42,12 D Siang 0,95 45,70 46,87 E Sore 0,962 44,85 47,76 E 2016 Jl. Tunjungan SiangPagi 0,820,98 50,8145,67 42,1646,90 DE Sore 1,01 44,80 47,81 F 2017 Jl. Tunjungan Pagi 0,85 50,78 42,18 E Siang 1,02 45,63 46,94 F Sore 1,05 44,76 47,86 F 2018 Jl. Tunjungan Pagi 0,88 50,75 42,21 E Siang 1,06 45,59 46,98 F Sore 1,06 44,73 47,89 F

Dari rekapitulasi diatas untuk tahun 2013 didapatkan Puncak Pagi LOS C, Puncak Siang LOS E dan Puncak Sore LOS E. Mulai tahun 2014 – 2018 untuk Puncak Pagi, Siang dan Sore didapatkan LOS D, LOS E bahkan sampai dengan LOS F dan kecepatan rata-rata (V) berkisar antara 44,73 – 50,94. Sehingga, perlu dilakukan evaluasi ulang.

(35)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa pada bab sebelumnya maka pada bab ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat pelayanan pada persimpangan Jl. Tunjungan – Jl. Praban – Jl. Gemblongan – Jl. Genteng Kali untuk eksisting awal dan eksisting +bangkitan diperoleh LOS E, dengan (DI) pada Puncak Pagi, Siang dan Sore berkisar antara 41,48 - 52,74 det/smp. Sedangkan eksisting +bangkitan (DI) berkisar antara 42,24-54,46 det/smp, Berdasarkan hasil analisa tersebut maka kondisi untuk simpang bersinyal tidak memenuhi persyaratan MKJI 1997, sedangkan untuk segmen jalan pada Jl. Tunjungan tahun 2013 eksisting awal dan eksisting +bangkitan tingkat pelayanan pada Puncak Pagi adalah LOS C, untuk Puncak Siang dan Sore diperoleh LOS E. Sehingga perlu dilakukan evaluasi ulang.

(36)

2. Untuk ALTERNATIF 1 yaitu dengan merubah waktu sinyal pada Puncak Pagi, Siang dan Sore yang awalnya 150 detik, 152 detik dan 162 detik menjadi 100 detik, maka didapatkan tingkat pelayanan untuk Puncak Pagi LOS C dengan DI = 24,05 det/smp, Puncak Siang LOS D dengan DI = 32,55 det/smp dan Puncak Sore LOS F dengan DI = 80,83 det/smp. Hasil ini terlihat lebih baik dari kondisi eksisting dan bertahan 1 tahun sampai tahun 2014 kecuali pada Puncak Sore. Sehingga perlu alternatif yang lain. Untuk ALTERNATIF 2 dengan melakukan perubahan Fase dari 3 fase menjadi 2 fase dan pengalihan arus, Untuk Fase 1 semua pergerakan sama dengan Fase 1 pada kondisi eksisting yaitu pergerakan lurus (ST) dari Jl. Genteng Kali menuju Jl. Praban, sedangkan untuk pergerakan lurus (ST) dari Jl. Praban yang menuju ke Jl. Genteng Kali tidak diperbolehkan dengan di pasang rambu dilarang belok kanan dari Jl. Blauran ke Jl. Praban yang menuju Jl. Genteng Kali dan rambu dilarang lurus dari Jl. Kranggan ke Jl. Praban yang menuju Jl. Genteng Kali, dimana akan dialihkan melewati Jl. Bubutan, Jl. Penghela, Jl. Pahlawan, Jl. Gemblongan kemudian belok kiri menuju Jl. Genteng Kali. Untuk Fase 2 semua pergerakan sama dengan Fase 3 kondisi eksisting yaitu pergerakan lurus (ST) dari Jl. Gemblongan menuju Jl. Tunjungan, hanya untuk Jl. Praban yang akan menuju ke Jl. Genteng Kali pengalihan sama dengan Fase 1 perbaikan Untuk Puncak Pagi, Siang dan Sore diperoleh LOS C dengan DI berkisar antara 15,1 det/smp - 15,48 det/smp. Sehingga Alternatif 2 lebih baik dari Alternatif 1.

(37)

3. Berdasarkan pertimbangan dan hasil perhitungan maka

ALTERNATIF 2 merupakan alternatif yang dipilih, dari tahun

2013 – 2018 didapatkan tingkat pelayanan untuk Puncak Pagi,

Puncak Siang, Puncak Sore adalah

LOS C

dan dapat bertahan

5 tahun kedepan. Untuk Segmen Jl. Tunjungan diperoleh

tingkat pelayanan Puncak Pagi tahun 2013 adalah

LOS C

dengan kecepatan rata-rata

(V) = 42,07 km/jam

, pada tahun

2014-2016 diperoleh

LOS D

dengan (V) berkisar antara

50,81–50,88 km/jam,

mulai tahun 2017–2018 diperoleh

LOS

E

dengan

(V) = 45,59-44,73 km/jam

. Untuk Puncak Siang dan

Sore diperoleh

LOS E

bertahan hingga tahun 2015 dengan (V)

berkisar antara

44,85–45,79 km/jam

, namun untuk Puncak

Sore pada tahun 2016-2018 menjadi LOS F dengan (V)

berkisar antara

44,73–45,67 km/jam

.

(38)

SARAN

1. Pemerintah Kota Surabaya diharapkan segera melakukan penertiban

pelanggaran rambu dilarang parkir di sisi selatan dan larangan berhenti

disisi utara ruas Jl. Praban (BAB V hal.107). Dimana pada realita di

lapangan masih banyak kendaraan yang parkir, sehingga mengurangi

lebar manfaat jalan.

2. Selain itu, segera direalisasikan pemasangan rambu dilarang belok

kanan dari Jl. Blauran ke Jl. Praban yang menuju Jl. Genteng Kali dan

rambu dilarang lurus dari Jl. Kranggan ke Jl. Praban yang menuju Jl.

Genteng Kali, dimana akan dialihkan melewati Jl. Bubutan, Jl.

Penghela, Jl. Gemblongan kemudian belok kiri menuju Jl. Genteng

Kali, sebagaimana disebutkan pada alternatif 2 (BAB VI hal.242) .

3. Agar lebih optimal perlu dilakukan koordinasi antar simpang dan

jaringan jalan sekitar area persimpangan (BAB VI hal.242), dan

melakukan evaluasi kembali jika Hotel The Aston Surabaya sudah

beroperasi. Hal ini berkaitan apabila terjadi perbedaan data prediksi

bangkitan terhadap data sebenarnya volume bangkitan Hotel yang ada.

(39)

DAFTAR PUSTAKA

-

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Bina

Marga. 1991. Tata Cara Pemasangan rambu dan Marka

Jalan Perkotaan

-

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Bina

Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).

PT Bina Karya (Persero)

-

Sudjana, Prof. Dr. Ma, Msc. 2005. Metoda Statistika

Tarsito : Bandung

-

Tamin, O. Z (1997) Perencanaan dan Permodelan

(40)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa genus Macrotermes memiliki sebaran yang luas, hal ini dapat dilihat dari data yang menyebutkan bahwa genus Macrotermes ditemukan pada empat tempat yang berbeda dengan

• Biaya Pemasangan dan Lepas (P)  jaminan yang diberikan oleh pihak pemasang saat mengurus perizinan media luar ruang di UI agar publikasi dilepas tepat waktu. Jika publikasi

Untuk mencapai tujuan suatu pendidikan sangat ditentukan oleh ketetapan sistem yang digunakan pada lembaga pendidikan itu sendiri, sebab mutu yang diperoleh oleh suatu

Berdasarkan latar belakang dari penelitian ini, maka perlu dirumuskan masalah untuk mengetahui apakah parameter oseanografi yang berbeda di kedua lokasi budidaya

Pulau Parang merupakan salah satu pulau dari 5 pulau di Kepulauan Karimunjawa yang berpenghuni.Pulau Parang juga termasuk kawasan konservasi yang berada di bawah

Seperti halnya dengan menentukan rasio hara yang dianggap seimbang untuk tanaman kelapa sawit, tahap pertama dalam menentukan nilai kecukupan kejenuhan hara (K,

Dengan hasil yang dapat diperoleh dengan cepat ini, maka studi terhadap pembuatan material katalis juga dapat dilakukan secara intensif dan lebih cepat, bahkan akan semakin

Instrumen penilaian yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah instrumen penilaian produk pada mata pelajaran matematika, yaitu pengembangan instrumen