• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM 138 TAHUN 2021

TENT ANG

PENETAPAN PERAIRAN WAJIB PANDU KELAS III

PERAIRAN PELABUHAN MANGGAR KABUPATEN BELITUNG TIMUR PROVINS! KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 108 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 ten tar c;

Kenavigasian dan Pasal 2 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2015 tentang Pemanduan dan Penundaan Kapal diatur bahwa untuk kepentingan keselamatan, keamanan berlayar, perlindungan lingkungan maritim, serta kelancaran berlalu lintas di perairan, pelabuhan dan terminal khusus, serta perairan tertentu dapat ditetapkan sebagai perairan pandu;

b. bahwa sesuai hasil penelitian, evaluasi, dan verifikasi terhadap kondisi alur-pelayaran wilayah Pelabuhan Manggar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah memenuhi kriteria faktor di luar kapal dan faktor kapal yang mempengaruhi keselamatan berlayar untuk ditetapkan sebagai perairan wajib pandu kelas III;

c. bahwa b rdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusa-i Menteri Perhubungan tentang Penetapan Perairan Wajib Pandu Kelas III di Perairan Pelabuhan Manggar Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

(2)

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5070) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5731);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5093);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5108) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Maritim (Lembaran Negar-i Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 5109);

6. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);

7. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);

(3)

8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Distrik Navigasi;

9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2011 tentang Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran;

10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2018 ten tang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1184);

11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2015 tentang Pemanduan dan Penundaan Kapal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 390);

12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun 2018 ten tang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1756);

Memperhatikan : Surat Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor AL.328/3/II/DJPL/2021 tanggal 15 Maret 2021 perihal Usulan Penetapan Perairan wajib Pandu Kelas III Perairan Pelabuhan Manggar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN MENTE RI PERHUBUNGAN TENT ANG PENETAPAN PERAIRAN WAJIB PANDU KELAS III PERAIRAN PELABUHAN MANGGAR KABUPATEN BELITUNG TIMUR PROVINS! KEPULAUAN BANGKA BELITUNG.

(4)

PERT AMA Menetapkan Perairan Pelabuhan Manggar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai Perairan Wajib Pandu Kelas III dengan batas titik koordinat geografis sebagai berikut:

Titik E Titik C Titik B Titik A

Titik G Titik F Titik D

02° - 35' - 30" LS / 108°- 00'- 00" BT, ditarik garis lurus menuju Titik B;

02°- 30' - 00" LS / 108°- 05'- 00" BT, ditarik garis lurus menuju Titik C;

02°- 44' - 00" LS / 108°- 20'- 00" BT, ditarik garis lurus menuju Titik D;

03°- 07'- 00" LS / 108°- 20'- 00" BT, ditarik garis lurus menuju Titik E;

03°-17'- 00" LS / 108°- 10' - 00" BT, ditarik garis lurus menuju Titik F;

03°-20' - 00" LS / 107°- 51' - 00" BT, ditarik garis lurus menuju Titik G;

03°- 04' - 30"LS / 107°- 51 '- 00" BT, menyusun garis pantai kembali menuju Titik A;

Lokasi naik/ turunPetugas Pandu (Pilot Boarding Ground) pada titik koordinat

PBG I (Pelabuhan Manggar) : 02° 36' 30" LS

I

108° 12' 00" BT;

PBG II (Wilker Buku Limau) : 02° 44' 00" LS / 108° 20' 00" BT;

PBG III (Wilker Pulau Long) : 03° 03' 00" LS

I

108° 20' 00" BT;

PBGIV (Wilker Sekunyit) : 03° 17' 00" LS

I

108° 10' 00" BT;

PBGV (Wilker Dendang) : 03° 19' 00" LS / 107° 56' 30" BT.

KEDUA Lokasi perairan wajib pandu sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA digambarkan dalam Peta Laut Indonesia Nomor 51 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

KETIGA Penetapan perairan pandu wajib pandu sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA dievaluasi paling lama dalam jangka waktu 5 (lima) tahun oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

(5)

KEEMPAT Direktur Jenderal Perhubungan Laut melaksanakan

KELI MA

pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan Keputusan Menteri Perhubungan ini.

Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Juni 2021

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARY A SU MADI

SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;

2. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;

3. Menteri Dalam Negeri;

4. Menteri Kelautan dan Perikanan;

5. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;

6. Menteri Badan Usaha Milik Negara;

7. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;

8. Kepala Staf TNI Angkatan Laut;

9. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung;

10. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan;

11. Bupati Belitung Timur;

12. Kepala Distrik Navigasi Kelas I Palembang;

13. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Manggar.

Salinan sesuai dengan aslinya

(6)

NOMOR KM 138 TAHUN 2021

TENTANG PENETAPAN PERAIRAN WAJIB PANDU KELAS III PERAIRAN PELABUHAN MANGGAR KABUPATEN BELITUNG TIMUR

PROVINS! KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PENETAPAN PERAIRAN WAJIB PANDU KELAS III

PERAIRAN PELABUHAN MANGGAR KABUPATEN BELITUNG TIMUR PROVINS! KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

B

PBGI PELABUHAN MANGGAR

8

••

T l

(7)

Titik B Titik C Titik D

02°-30'-00''LS / 108°-05'-00"BT ditarik garis menuju Titik C;

02°-44'-00"LS / 108°-20'-00"BT ditarik garis menuju Titik D;

03°-07'-00"LS / 108°-20'-00"BT ditarik garis menuju Titik E;

Titik E 03°-17'-00"LS / 108°-10'-00"BT ditarik garis menuju Titik F;

Titik F 03°-20'-00"LS / 107°-51'-00"BT ditarik garis menuju Titik G;

Titik G 03°-04'-30"LS / 107°-51 '-00"BT menyusuri garis pantai kembali menuju Titik A.

Lokasi Naik/Turun Petugas Pandu (Pilot Boarding Ground) pada titik koordinat:

PBG I (Pelabuhan Manggar) : 02°-36'-30"LS / 108°-12'-00"BT;

PBG II (Wilker Buku Limau): 02°-44'-00"LS / 108°-20'-00"BT;

PBG III (Wilker Pulau Long) : 03°-03'-00"LS / 108°-20'-00"BT;

PBG IV (Wilker Sekunyit) PBG V (Wilker Dendang)

___ ,(>

����us

DANANG RUSDIHANTO

: 03°-17'-00"LS / 108°-10'-00"BT;

: 03°-19'-00"LS / 107°-56'-30"BT.

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

ttd.

BUD! KARYA SUMADI

Referensi

Dokumen terkait

Filter low pass adalah sebuah rangkaian yang tegangan outputnya tetap sampai dengan tegangan inputnya melewati frekuensi cutoff ( fc ), ketika tegangan input telah melewati

yang hendak dicapai agar metode pembelajaran yang diterapkan dapat memperoleh hasil akhir sesuai dengan kompetensi dasar yang dijabarkan dalam kurikulum. 4) Menentukan

Akhlak terhadap Allah adalah sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada Tuhan (Allah) sebagai Khalik. 12 Kaitannya dengan pencak silat

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Perubahan Ketiga

Apabila perusahaan penjual memiliki tanggung jawab atas kerugian yang diderita pembeli piutang akibat debitur tidak bisa membayar (gagal bayar) maka disebut

Kemudian pada tabel 6 mengenai distribusi LBP berdasarkan pekerjaan, ditemukan bahwa LBP paling banyak dijumpai pada kelompok pasien yang bekerja sebagai swasta

Oleh karena itu Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Magetan sebagai Lembaga BPPKB Daerah Provinsi Jawa Timur sesuai PERDA