• Tidak ada hasil yang ditemukan

: sistem akuntansi dan pengendalian internal persediaan barang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan ": sistem akuntansi dan pengendalian internal persediaan barang"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI DAN ENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG PADA PT SINAR SOSRO KANTOR PERWAKILAN

PENJUALAN (KPP) BANJARAN BANDUNG Fahrul Alam Masruri

ABSTRAK

Persediaan barang merupaka aktiva yang paling aktiv dalam operasi perusahaan dagang maupun manufaktur. Pengaruh persediaan terhadap laba lebih mudah terlihat ketika kegiatan bisnis sedang berfluktuasi. sehingga diperlukannya alat untuk mengawasi persediaan tersebut sehingga tercapainya pengendalian internal persediaan barang yaitu, organisasi, sistem otorisasi dan prosedur perencanaan, dan praktik yag sehat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis sistem akuntansi dan pengendalian internal persediaan barang kemudian membuat sebuah rekomendasi. Objek penelitian pada PT Sinar Sosro Kantor penjualan perwakilan (KPP) Banjaran Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagainmana sistem akuntansi dan pengandalian internal persediaan barang .Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif analisis data sekunder yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data untuk kemudain di analisis lebih lanjut serta diambil kesimpulan.Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan sistem akuntansi persediaan barang dagang telah sesuai dengan ketentuan prosedur. Hal ini dapat dilihat dari terpenuhinya proseudur dalam sistem akuntansi persediaan barang yang meliputi fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi persediaan barang.Kesimpulan dari penelitian kali ini adalah terjadi pelaksanaan sistem akuntansi dan pengendalian internal persediaan barang sesuai ketentuan dan prosedur yang diharapkan. Sebagai akhir dari penelitian, penulis penyampaikan saran kepada PT Sinar Sosro KPP Banjaran agar dalam upaya memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya yang dihasilkan sistem akuntansi persediaan barand, maka perusahaan perlu membenuk pengawasan data yang bertugas untuk memeriksa ulang kelengkapan data seluruh laporan.

Kata kunci : sistem akuntansi dan pengendalian internal persediaan barang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Tujuan penyusunan sistem akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan, untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi, untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi dan perlindungan kekayaan perusahaan, untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan akuntansi.

Tujuan diatas menunjukan bahwa perusahaan terkait sangat memerlukan penyusunan informasi akuntansi yang lengkap. Namun adakalanya sistem akuntansi yang sudah ada tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Dengan memperbaiki pengawasan dan pengendalian internal, maka pertanggung jawab terhadap penggunaan kekayaan oerganisasi dapat dilaksanakan dengan baik serta informasi yang dihasilakan oleh sistem tersebut akurat.

Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan pada PT.Sinar Sosro KPP Banjaran kurangnya formulir yang ada di PT.Sinar Sosro KPP Banjaran sehigga perlu adanya sistem pengendalian internal, pengajuan pemusnahan barang BS masih manual sehingga lama dieksekusinya, belum ada

(2)

tempat khusus untunk barang BS, adanya kesurangan karyawan yang menyebabkan asset (botol) perusahaan hilang, keterbatasan sumber daya manusia akibat adanya mutasi sehingga memperlambat prosedur pengolahan data.

Sejalan dengan hal tersebut, pengelolaan persediaan barang di PT.Sinar Sosro KPP banjaran bandung telah menunjukan ADANYA perkembangan.

Perkembangan realisasi penghimpunan pada kurun waktu tahun 2015 s/d 2017 menunjukan bahwa persediaan barang dari semula 8.095 krat/karton menjadi 17.540 krat/karton itu dikarenakan jumlah permintaan penjualan dari tahun ke tahun meningkat, adanya produk baru yang diproduksi, dan adanya target penjualan. Selain itu adanya pelimpahan produk yang di distribusikan oleh divisi modern outlet ke kantor penjualan reguler.

1.2 Indetifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Sistem pengendalian pemusnahan barang BS masih manual sehingga lama di eksekusinya.

2. Belum ada tempat pembuangan khusus untuk barang BS.

3. Adanya kecurangan karyawan yang mengakibatkan aset perusahan hilang.

4. Keterbatasan sumber daya manusia akibat adanya mutasi sehingga memperlambat prosedur pengolahan data.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian berjalan secara efektif dan efisien serta lebih terarah maka pada penelitian ini penulis membatasi masalah peneletian yaitu, penelitian hanya menganalisis sistem akuntansi persediaan barang jadi serta pengendalian internal persediaan barang jadi pada PT. Sinar sosro KPP Banjaran

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana sistem akuntansi persediaan barang pada PT.Sinar Sosro KPP Banjaran.

2. Bagaimana pengendalian internal persediaan barang pada PT.Sinar Sosro KPP Banjaran.

1.5 Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis bagaimana sistem akuntansi persediaan barang pada PT.Sinar Sosro KPP Banjaran.

2. Untuk menganalisis bagaimana pengendalian internal persediaan barang pada PT.Sinar Sosro KPP Banjaran.

1.6 Manfaat penelitian

Melalui penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi pengguna

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menambah pengetahuan mengenai sistem akuntansi persediaan barang dan pengendalian internal

(3)

persediaan barang terutama yang digunakan di pt. Sinar sosro KPP Banjaran.

2. Bagi PT.Sinar Sosro KPP Banjaran

Hasil penelitian terhadap sistem akuntansi persediaan barang dagang dan pengendalian internal persediaan barang dagang dapat digunakan sebagai suatu masukan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan-perbaikan.

3. Bagi stie

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur perpustakaan STIE Sebelas April Sumedang sebagai bahan perpustakaan sebagai rujukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

4. Bagi pihak lain yang relevan

Diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi dunia ilmu pengetahuan agar berguna bagi mereka yang membutuhkansegabai referensi atau perbandingan bagi pembaca untuk melakukan penelitian yang berkaitan dalam bidang ini.

PEMBAHASAN 1.2 Sistem Akuntansi

1. Pengertian Sistem Akuntansi

Penulis akan mengemukakan pengertian sistem akuntansi menurut beberapa ahli yaitu, sebagai berikut:

Menurut mulyadi (2016:3) siatem akuntansi adalah orgaisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan

2. Tujuan Sitem Akuntansi

Adapun tujuan sistem akuntansi yang akan penulis jelaskan :

Tujuan umum penyusunan sistem akuntansi menurut mulyadi (20016:15) adalah sebagai berikut :

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

4. Untuk megurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

3. Unsur-Unsur Sistem Akuntansi

Menurut mulyadi (2016:3) unsur-unsur suatu sitem akuntansi yang pokok yaitu formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu serta laporan.

1. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut istilah dokumen. Karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi, direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas. Formulir sering juga disebut dengan istilah media, karna formulir merupakan media untuk mencatat

(4)

peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dengan formulir ini, data yang terkait dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Contoh formulir adalah: faktur penjualan, bukti kas keluar, dan cek. Dengan faktur faktur penjualan misalnya, derekam mengenai nama pembelian, alamat pembeli, jenis dan kuantitas barang yang dijual, harga barang, tanda tangan otoritas, dan sebagainya. Dengan demikian faktur penjualan digunakan untuk mendokumentasikan transaksi penjualan. Informasi yang tercantum dalam faktur penjualan digunakan kemudian dicatat dalam jurnal penjualan buku pembantu piutang. Dengan demikian faktur penjualan tersebut merupakan media pencatat ke dalam jurnal dan media posting ke dalam buku pembantu piutang.

Dalam sistem akuntansi secara manual (manual system), media yang digunakan untuk merekan pertama kali data transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas (paper form). Dalam sistem akuntansi dengan komputer (computerized system) digunakan berbagai macam media untuk memasukan data ke dalam sistem pengolahan data seperti:

papan ketik )keyboard), optical and magnetic characters and code, mice, touch sensors, and cats.

2. Jurnal

Jurnal merupaka catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, menklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Seperti telah disebut di atas, sumber informasi pencatatan dalam jurnal ini adalah formulir. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dalam jurnalini pula terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil peringkasannya (berupa jumlah rupiah transaksi tertentu) kemudian di-posting ke akun yang terkait dalam buku besar. Comtoh jurnal adalah jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, dan jurnal umum.

3. Buku besar

Buku besar (general ledger ) terdir dari akun-akun yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.

Akun-akun dala buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Akun buku besar ini satu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan. Di pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informasi untuk penyajian laporan keuangan.

4. Buku pembantu

Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rincian lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary ladger).

Buku pembantu ini terdiri dari akun-akun pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam akun tertentu dalam buku besar.

Sebagai contoh, jika akun piutang dagang yang tercantum dala laporan posisi keuangan perlu dirincu lebih lanjut menurut nama debitur yang jumlahnya 60 orang, dapat dibentuk buku pembantu piutang yang berisi akun-akun pembantu piutang kepada tiap-tiap debitur tersebut. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (books of finaly entry), yang berarti tidak ada vatatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam akun buku besar dan buku pembantu. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akuntasi akhir juga karena setelah keuangan dicatat dalam buku-buku

(5)

tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, buku pencatatan lagi ke dalam catatan akuntansi.

5. Laporan

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan berupa laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan saldo laba, laporan harga pokok produksi, laporan beban pemasaran, laporan beban pokok penjualannya, lapoan berisi informasi yang merupakan keluaran (output) sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan layar monitor komputer.

4. Sistem Akuntansi Persediaan a. Pengertian Persediaan

Menurut mulyadi (2016: 463) dala perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang. Dalam perusahaan dagang, persediaan hanya terdiri dari satu golongan, yaitu persediaan barang dagangyang merupakan barang yang dibeli untuk dijual kembali.

b. Fungsi Persediaan

Pesediaan memiliki berbagai fungsi yang berguna untuk mempertahankan kualitas perusahaan dan mempertahankan kepercayaan dari konsumen.

Menurut rangkuti (2014:7), fungsi persediaan adalah sebagai berikut : 1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-

bahan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

2. Menghilangkan resiko barang rusak.

3. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi.

4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.

5. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi konsumen.

c. Jenis-Jenis Persediaan

Persediaan dapat diklarifikasi menurut beberapa kategori tergantung pada jenis kegiatan usaha perusahaan, apakah perusahaan itu merupakan perusahaan dagang atau perusahaan manufaktu. Persediaan dapat diklarifikasi berikut :

1. Persediaan bahan baku (raw material inventory)

Meliputi barang-barang berwujud yang diperoleh untuk pengguna langsung dalam suatu proses produksi, persediaan jenis ini dapat meliputi bahan baku yang diperoleh dari sumber daya alam ataupun beberapa jenis produksi yang dibeli dari perusahaan lain.

2. Persediaan barang dalam proses (work in proccess inventory)

Meliputi produk-produk yang telah dimasukan ke dalam proses produksi namun belum selesai diolah.

3. Persediaan barang jadi

Meliputi produk olahan yang siap dijual kepada pelanggan.

4. Persediaan barang dagang (marchadise inventoty)

Meliputi barang-barang yang diperoleh perusahaan dalam keadaan siap untuk dijual kembali.

d. Metode Pencatatan Persediaan

Menurut mulyadi (2016:463), ada dua macam pencatatan persediaan : 1. Metode mutasi persediaan

(6)

Stiap mutasi dicatat dalam kartu persediaan.

2. Metode persediaan fisik

Hanya tambahan persediaan darei pembelian saja yang dicatat. Dalam sistem akuntansi persetiaan secara manual diselenggarakan dua pencatatan akuntansi, yaitu:

a. Fungsi gudang

Dibagian gudang diselenggarakan kartu gudang untuk mencatat kualitas persediaan mutasi setiap jenis barang yang disimpan digudang.

b. Fungsi akuntansi

Dibagian kartu persediaan diselenggarakan kartu persediaan yang digunakan mencatat kualitas dan harga pokok barang yang disimpan di gudang.

e. Tujuan Penyusunan Sistem Akuntansi Persediaan

Tujuan penyusunan sistem akuntansi persediaan yang terdiri dari sistem dan prosedur persediaan adalah untuk dapat menangani hal-hal sebagai berikut :

1. Sebagian besar kekayaan perisahaan terutama persediaan dagang dan industri pada umumnya tertanam dalam persediaan. Oleh karenanya perlu disusun sutem prosedurnya agar persediaan dapat ditingkatkan efisiensinya juga dapat ditingkatkan efektivitasnya.

2. Persediaan harus diamankan dari kemungkinan pencurian, terbakar, kerusakan dan lain-lain demi mempertahankan kontinuitas perusahaan.

3. Persediaan harus ditangani dengan baik, selain penyimpangan dan pengeluarannya juga pemasukannya ke perusahaan. Kesalahandalam pemasukan disebabkan karena harga dan kualitas akan mempengaruhi baik terhadap hasil produksi maupun terhadap harga pokok penjualan.

6. Sistem Akuntansi Persediaan Barang

Sistem akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan di gudang. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem penjualan, sistem reture penjualan, sistem pembelian, sistem tretur pembelian, dan sistem akuntansi biaya produksi.

Sistem akuntansi persediaan adalah formulir-formulir, catatan-catatan prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Yang Digunakan

pada penelitian kali ini, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaiti penelitian yang dilaksanakan untuk mengenali data dan informasi tentang topik atau isu-isu baru yang ditunjukan untuk kepentingan pendalaman atau penelitian lanjutan. Tujuan penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaannya yang lebih akurat yang akan dijawab dalam penelitian lanjutan atau penelitian kemudian. Penelitian biasanya menggunakan penelitian Analisis data sekunder merupakan analisis data survei yang telah tersedia. Analisis ini mencakup interprestasi, kesimpulan atau tambahan pengetahuan dalam bentuk lain. Semua ini ditunjukan melalui hasil penelitian pertama secara menyeluruh. Analisis bentuk ini merupakan analisis ulang (re-

(7)

analysis) dalam bentuk atau sudut pandangan berbeda dari pandangan pertama (thomas 1996, 42). Hasil dari penelitian pertama disaring melalui pengertian penelitian kedua, tergantung dari konteks dan situasi sosialnya. maka analisis data sekunder menggunakan data sekunder yang banyak disediakan di instansi atau lembaga-lembaga milik perudahaan atau swasta. Hal yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan data sekunder ini adalah pada masalah validasi dan reliabilitas data yang akan digunakan.

Kajian deskriptif analisis data sekunder merupakan kajian non hipotesis sehingga dalam rangka kajian tidak perlu merumuskan hipotesis. Dalam teknik analisa ini, akan membandingkan antara teori dan fakta yang terjadi prosedur sistem akuntansi persediaan barang.

B. Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Berdasarkan judul yang diajukan, yaitu “Analisis sistem akuntansi dan pengendalian internal persediaan barang pada PT.Sinar Sosro Kabtor

Perwakilan Penjualan (KPP) Banjaran Bandung” penulis menentukan 1 variabel yaitu :

1. Variabel kategori adalah konsep yang memiliki beberapa gejala yang dapat dibebankan satu sama lain yang berdasarkan label, atribut atau unsur formal dari gejala itu. Variabel kategori adalah mengandung nilai- nilai yang tidak dapat diutarakan dalam bentuk angka, tetapi dalam bentuk kategori-kategori. Katena itu, variabel ini disebut juga variabel kualitatif.

Devinisi operasional dalam peneltian yang penulis lakukan adalah:

1. Sistem akuntansi persediaan adalah formulir-formulir, catatan-catatan prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan 2. umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh

manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.

3. Pengendalian internal merupakan pengkoordinasian antara struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang bertujuan untuk

mengamankan asset perusahaan, menguji keandalan dan ketelitian data akuntansi, operasi yang efektif dan efisien, dan dipatuhinya ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator

Sistem Akuntansi merupakan organisasi formulir, catatan dan laporan yang

dikoordinasikan

sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelola perusahaan (mulyadi, 2017: )

1. dokumen  dokumen kartu perhitungan fisik

 dokumen daftar hasil perhitungan fisik

 dokumen bukti memorial

2. catatan akuntansi  kartu persediaan

 kartu gudang

 jurnal umum 3. bagan alur  prosedur

pencatatan harga pokok jadi

(8)

Pengendalian Internal merupakan

pengkoordinasian antara struktur organisasi, metode, dan ukuran- ukuran yang bertujuan untuk mengamankan asset perusahaan, menguji keandalan dan keteliatian data

akuntansi, operasi yang efektif dan efisien, dan dipatuhinya ketentuan dan peraturan yang berlaku (mulyadi, 2008)

1. Organisasi  Perhitun gan fisik persediaan harus dilakukan oleh satu panitian yang terdiri dari fungsi pemegang kartu perhitungan fisik, fungsi

perhitungan, dan fungsi pengecek.

 panitia yang dibentuk harus terdiri dari karyawan selain dari karyawan fungsi gudang dan fungsi akuntansi persediaan, karena karyawan dikedua fungsi inilah yang justru dievaluasi tanggung jawabnya atas persediaan.

2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

 Daftar hasil perhitungan fisik persediaan ditandatangani oleh ketua panitia perhitungan fisik persediaan.

 Daftar hasil perhitangan fisik persediaan ditandatangani oleh ketua panitia perhitungan fisik persediaan

 Pencatatan hasil perhitungan fisik persediaan didasarkan atas kartu perhitungan fisik yang telah diteliti kebenarannya oleh pemegang kartu perhitungan fisik.

 Harga satuan yang dicantumkan dalam daftar hasil perhitungan fisik berasal dari kartu persediaan yang bersangkutan.

 Penyesuaian terhadap kartu persediaan didasarkan pada informasi (kuantitas maupun harga pokok total) tiap jenis persediaan yang tercantum dalam daftar perhitangan fisik.

3. Praktik yang sehat

 Kartu perhitungan fisik bernomor urut tercetak dan penggunaannya dipertanggung jawabkan oleh fungsi pemegang kartu penghitungan fisik.

 Penghitunagn fisik setiap jenis persediaan dilakukan dua kali secara independen pertama kali oleh penghitung dan keduakali oleh pengecek.

 Kuantitas dan data persediaan yang lain yang tercantum dalam bagian ketiga dan bagian ke dua kartu penghitunagn fisik dicocokan oleh fungsi pemegang kartu penghitungan fisik sebelum data yang tercantum dalam bagian ke dua kartu perhitungan fisik dan alat dalam dalam daftar hasil perhutunagn fisik.

 Peralatan dan metode yang digunakan untuk mengukur dan menghitung kuantitas persediaan harus dijamin ketelitiannya

C. Sumber dan cara pengumpulan Data

(9)

1. Sumber Data

Sumber data penelitian adalah sumber-sumber dimana data yang diperlukan untuk penelitian yang dapat diperoleh baik secara langsung berhubungan dengan objek penelitian (sumber data primer) maupun tidak langsung (sumber data sekunder).

a) Data Primer

Merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan pengumpulan data dari pihak perusahaan. Dapat berupa opini subjek (orang) secara individu atau kelompok.

b) Data Sekunder

Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Data sekunder dapat berupa bukti, dokumen, catatan atau laporan historis baik yang dipublikasikan, buku-buku teks literatur mengenai sistem informasi akuntansi penjualan kredit dan pengendalian internnya.

2. Cara Pengumpulan Data

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a) Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data melalui buku-buku atau arsip- arsip yang penulis dapatkan dari perpustakaan-perpustakaan ataupun arsip yang penulis peroleh dari PT.Sinar Sosro KPP Banjaran Bandung yang ada kaitannya dengan masalah yang di teliti.

b) Studi Lapangan yaitu mengumpulkan data secara langsung pada objek penelitian yaitu pt.Sinar Sosro KPP Banjaran Bandung.

Adapun teknik yang dilakukan penulis dalam mengumpulkan data yang berguna dalam proses penelitian kali ini adalah sebagai berikut :

a) Penelitian lapangan yaitu penelitian langsung kepada objek atau perusahaan yang diteliti untuk memperoleh data primer, untuk menghimpun

b) data fluktuasi dengan cara observasi, wawancara dan doumentasi.

1) Dokumentasi

Yaitu merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan dengan cara mempelajari dokumen dengan catatan-catatan yang ada pada objek penelitian yang mempunyai kaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.

2) Wawancara

Merupakan sebuah upaya yang dilakuakan oleh penulis untuk mendapatkan data yang diperlukan dengan cara melakukan tanya jawab, sehingga diperoleh data lisan yang akurat dan efektif.

3) Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung terhadap objek ysng diteliti secara bertujuan untuk memperoleh gambaran secara langsung tentang pemecahan masalah.

c) Penelitian kepustakaan, merupakan teknik pengumpulan data dengan membaca catatan kuliah, buku-buku serta sumber lain yang memiliki hubungan dengan masalah yang akan diteliti.

D. Teknik Penentuan Data 1. Populasi

Pada tahap awal menentukan populasi yang akan menjadi sasaran penelitian yaitu populasi yang nantinya menjadi cakupan kesimpulan penelitian.

(10)

Jadi apabila sebuah penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut estetika penelitian, kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan.

Definisi menurut Sugiyono (2014: 80) populasi adalah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristikyang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiono, 2017 : 80) teknik sampling yang digunakan adalah sampling purposive adalah teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu.

Dalam penelitia ini, peneliti melakukan wawancara kepada manajer dan staf gudang PT.Sinar Sosro (KPP) Banjaran Bandung dengan sample laporan persediaan barang pada tahun 2015 sampai tahun 2017.

E. Rancangan Analisis Hasil Penulisan

Untuk menganalisis data yang terkumpul apabila dilihat dari jenis data yang digunakan, maka penelitian ini menggunakan analisis data sekunder atau yang disebut juga dengan analisis dokumentasi.

Di dalam penelitian ini juga menggunakan beberapa analisis data yang diantaranya:

1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuan dari analisis dokumen adalah mengetahui dan memahami dokumen-dokumen apa saja yang terlibat dan mengalir dalam suatu sistem yang sedang berjalan.

2. Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan pengumpulan informasi mengenai sistem- sistem yang digunakan dalam suatu pekerjaan. Tujuan dari analisis sistem ini adalah untuk mengetahui sejauh mana sistem yang telah di pergunakan.

3. Analisis Prosedur

Analisis prosedur merupakan pengumpulan informasi mengenai suatu urutan klerikal, yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi, yang berulang-ulang dan yang ditetapkan dalam suatu sistem.

Adapun tujuan dari analisis prosedur adalah untuk mengetahui dan memahami prosedur yang bagaimana diterapkan dalam suatu sistem tersebut.

Manfaat utama dilakukannya analisis terhadap sistem akuntansi lama adalah:

1. Mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan yang saat ini terjadi di PT.Sinar Sosro KPP Banjaran.

2. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan sistem akuntansi persediaan barang serta sistem pengendalian internal persediaan barang yang ditetapkan PT.Sinar Sosro KPP Banjaran.

3. Menganalisis mengenai sistem akuntansi persediaan barang dan sistem pengendalian internal persediaan barang, kemudian membandingkannya dengan teori teori yang diperoleh dari literature.

4. Menyimpulkan kelemahan dan menyarankan perbaikan terhadap sistem akuntansi persediaan barang dan pengendalian internal persediaan barang.

Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan deskriptif analisis. Deskriptif analisis yaitu suatu suatu

(11)

metode yang menggambarkan objek penelitian berdasarkan keadaan yang nyata, yang terjadi sekarang dan sifat aktual berdasarkan pada data yang ada, kemudian menguraikan penjelasan-penjelasan dan menganalisis selanjutnya ditarik kesimpulan dari hasil penelitian tersebut.

Adapun format langkah kerja dalam menganalisis sistem akuntansi persediaan barang dan sistem pengendalian internal persediaan barang pada PT.Sinar Sosro KPP Banjaran adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1

Format analisis sistem akuntansi persediaan barang Pada PT.Sinar Sosro KPP Banjaran Bandung

No Teori Realisasi /

KondisiLapangan

Perbaikan / Rekomendasi SistemAkuntansiPersediaan

Barang

Dimensi Indikator Dokumen  Dokumen

kartu

perhitungan fisik

 Dokumen daftar hasil perhitungan fisik

 Dokumen bukti memorial

Selalu di buat per hariuntukanalisa (diarsipkan per haridan per bulan), di buatsaat sore harisetelah salesman

datangdarilapangan (retureproduk), dan di cekpagihariuntukkeses uaianfisiksetelahadata mbahandari salesman di sore

haripadaharisebelumny a.

Sebaiknyadokume n-dokumen yangada do PT SinarSosro KPP Banjarandipisahka nantaradokumensa tudengandokumenl ainnya agar tidaktertukar.

Catatan akuntansi

 Kartu persediaan

 Kartu gudang

 Jurnal umum

Kartupersediaan, kartugudangdanjurnalu mum

Yang ada di PT SinarSosro KPP Banjaransudahbagusse laludibuatbersamaanda n per hari, dibuatoleh admin gudangdan di periksaolehkepalaguda ng. Akan

tetapiwarnabukunya di samakan

Harusadaperbedaa nbentuk,

ukuranatauwarnas ampulbuku, agar lebihmudahmembe dakanbukujurnalter sebut

Bagan alur

 Prosedur pencatatan harga pokok jadi

Ini di buatolehpihak Head Office

bersamapabrikan, KP dan KPP

hanyamenjualsaja.

Prosedurbakuharus di jalankansesuaiperatura n yang sudah di buat.

Sebaiknyadalampe laksaanprosedur yang

sudahditetapkanleb ih di telitilagi agar tidakterjadikecuran gan.

(12)

Tabel 4.2

Format Analisis Sistem Pengendalian Internal Persediaan Barang Pada PT.Sinar Sosro KPP Banjaran Bandung

No Teori Realisasi /

Kondisi Di Lapangan

Perbaikan / Rekomenda

si SistemPengendalian Internal

PersediaanBarang Dimensi Indikator

1 organisasi  Perhitunganfisikperse diaanharusdilakukano lehsatupanitian yang terdiridarifungsipeme gangkartuperhitungan fisik,

fungsiperhitungan, danfungsipengecek.

 panitia yang

dibentukharusterdirid arikaryawanselaindari karyawanfungsigudan gdanfungsiakuntansip ersediaan,

karenakaryawandiked uafungsiinilah yang justrudievaluasitangg ungjawabnyaataspers ediaan.

 Ini di

lakukanolehk epalagudang ,

kepalagudan gbertanggun gjawabpenuh terhadapkes eluruhanfung sigudang.

 Semuadilaku kanolehkarya wantetap.

Setiaphari di buatkanlapor anuntuk di evaluasioleh atasan, pertengahan bulandanakhi rbulandilakuk kanopnameo lehatasanunt ukmemastika nstokfisikses uaidenganst ok yang berada di sistem, jikaterjadikes alahanatau minus makaatasan berhakmemi ntakepalagu danguntung menggantike tidaksesuaia nstokfisikden gansistem.

Sebaiknyadil akukanperba ikansistemka s yang adapada PT SinarSosro.

Agar

tujuanpenca paiandapatm aksimal.

Denganadan yaperbaikant erhadapsiste m yang, haltersebuta kandapatlebi hmeminimali sirtingkatpen yimpangan yang mungkindap atterjadisewa ktu-waktu

2. Sistemotorisas idanprosedurp encatatan

 Daftarhasilperhitunga nfisikpersediaanditan datanganiolehketuap anitiaperhitunganfisik

Selalu di periksadan di tandatanganiole hkepalagudang,

Pihakmanaje mensebaikny amengeluark ankebijakan-

(13)

persediaan.

 Pencatatanhasilperhit unganfisikpersediaan didasarkanataskartup erhitunganfisik yang telahditelitikebenaran nyaolehpemegangkar tu

dan di

limpahkankekea mananuntuktan ggungjawabsela njutnyasetelahti dakadakaryawa n yang

bekerjalagi.

Selalu di

samakan (untuk di sosro,

sistemharussam adenganfisik yang ada)

kebijakan yang

sesaidengan tujuandan demi

perbaikanter hadapsistem yang

sudahada, agar

pengendalia n yang diterapkanda patberjaland enganbaik.

3. Praktik yang sehat

 Kartuperhitunganfisik bernomoruruttercetak danpenggunaannyadi pertanggungjawabka nolehfungsipemegan gkartupenghitunganfi sik.

 Penghitunagnfisikseti apjenispersediaandila kukandua kali

secaraindependenper tama kali

olehpenghitungdanke duakaliolehpengecek.

 Kuantitasdan data persediaan yang lain yang

tercantumdalambagia nketigadanbagianked uakartupenghitunagnf isikdicocokanolehfung sipemegangkartupen ghitunganfisiksebelu m data yang

tercantumdalambagia nkeduakartuperhitung anfisikdanalatdalamd alamdaftarhasilperhut unagnfisik.

 Peralatandanmetode yang

digunakanuntukmeng ukurdanmenghitungk uantitaspersediaanha rusdijaminketelitianny a

 Selaluadano morurutmasi ngmasingseti apharinya, di dalamnyater dapatotorisa sikepihakterk ait,

jadidimungki nkantidakada nomor yang sama.

 Selalu di hitung 2 kali, untukmenan ggulangikecu rangan yang ada, setiap kali

perhitungan, masing- masingmem bawacatanny asendiri, setelah proses selesaibarua dapencocoka nantarakedu anya, jikaterjadiper bedaanmaka dilakukanpen gecekanulan gsecarabers amaan.

 Peralatan

Untukmening katkanefisien siperlujugaa danyaevalua sisecaramen dadak agar kegiatanoper asionalmasih berjalanseba gaimanadala mfungsinyaa tautidak,

(14)

yang

digunakanha nyakalkulator dancatatan manual, yang

nantinyacatat an manual di sesuaikande ngansistem yang ada, karenafisikpr oduk yang adasamaden ganfisik yang ada di

sistem.

HASIL PENELITIAN 1. Secara Teoritis

Sistem persediaan barang pada PT.Sinar Sosro KPP Banjaran Bandung sagat tersetruktur dari kepala gudang hingga panitia pencatatan kartu gudang.

Persediaan barang yang ada di PT.Sinar Sosro KPP Banjaran Bandung penempatannya sangat dijaga dan tertata rapih digolongkan dengan produk yang sejenis sehingga kualitasnya sangan dijaga. Barang yang masuk dari pusat ke gudagng tercatat dan diperiksa secara fisik sebelum dikeluarkan lagi kebeberapa distributo. Barang yang keluar dari gudang kepada distributor diperiksa secara fisik, apabila ada barang yang cacat bagian gudang mencatat dan melaporkan untuk ditukar.

2. Secara Empiris

Dalam sistem akuntansi persediaan dengan metode mutasi persediaan (perpetual inventory methode) di bagian kartu persediaan diselenggarakan catatan akuntansi berupa kartu persediaan (inventory ledger) yang digunakan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan di bagian gudang.

Bagian kartu persediaan bertanggungjawab atas terselenggaranya catatan di akuntansi yang dapat diandalkan mengenai persediaan yang disimpan di bagian gudang. Sedangkan bagian gudang bertanggunjawab atas penyimpanan fisik persediaan di guadang. Karena kemungkinan terjadinya pencurian terhadap barang yang disimpan digudang. Maka secara periodik catatan persediaan yang diselenggarakan bagian kartu persediaan harus dicocokan dengan persediaan yang secara fisik di gudang.

Sistem persediaan barang pada PT.Sinar Sosro KPP Banjaran Bandung sudah berjalan dengan baik. Karena sudah adanya tugas disetiap prosedur dan bagiannya. Sehingga mencegah memungkinkan terjadinya kekurangan persediaan, meminimalkan kecurangan atau penyalahgunaan, dan tetap pada visi misi perusahaan menjual produk yang berkualitas dengan harga ekonomis dan merata di seluruh kota di provinsi yang ada di Indonesian.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

(15)

1. Sistem akuntansi Persediaan barang pada PT Sinar Sosro KPP banjaran sudah berjalan dengan baik tetapi . Karena sudah adanya tugas disetiap prosedur dan bagiannya. Sehingga mencegah memungkinkan terjadinya kekurangan persediaan, meminimalkan kecurangan atau penyalahgunaan, dan tetap pada visi misi perusahaan menjual produk yang berkualitas dengan harga ekonomis dan merata di seluruk kota di provinsi yang ada di indonesia.

2. Pengendalian internal yang memadai karena memenuhi nsur-unsur pengendalian yaitu:

a. Organisasi

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan c. Praktik yang sehat

B. Saran

Berdasarkan hasiluraian pada bab sebelumnya, maka untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan proses penggajian maka penulis mempunyai usulan sebagai berikut:

1. Hendaknya kelengkapan dokumen atau formulir yang berkaitan dengan mekanisme pembiayaan persediaan barang lebih dilengkapi, pada formulir, penulis merekomendasikan agar formulr tersebut dibuat rangkap agar memudahkan dalam proses pengarsipan. Selain itu kelengkapan dokumen dalam mengumpulkan data seharusnya diperhatikan dengan baik, karena apabila ada salhsatu dokumen yang tidak diserahkan oleh pihak bersangkutan ada kemungkinan akan merugikan pihak PT sinar sosro kpp banjaran. Hal tersebut akan menggunakan untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkanterhadap dokumen, misalnya dokumen tersebut rusak atau hilang. Selain formulir penulis juga merekomendasikan agar buku-buku seperti jurnal, buku besar, dan buku besar pembantu dalam penggunaannya hendaknya ditekankan pada otoritas dan kewenangan terhadap buku-buku tersebut agar penggunaannya tidak oleh siapa saja melaikan hanya oleh satu fungsi yang terkait yang bertanggung jawab terhadap buku tersebut.

2. Meskipun PT sinar sosro kpp banjaran sudah mempunyai sistem yang canggih tetapi ada baiknya dalam pengembangan pengendalian internal persediaan barang dilakukan secara berkala mulai dari harian, mingguan, bulanan, dan tahunan agar supaya jumlah persediaan barang dagang sesuai dan untuk mencegah kecurangan yang mungkin terjadi sewaktu-waktu. Dan sebaiknya sistem dibuat sederhana mungkin namun sesuai dengan prinsip- prinsip pengendalian internal persediaan barang.

DAFTAR PUSTAKA

(16)

A. Berdasarkan Buku Referensi

Coso. 2013. Pengendalian Intern. Jakarta.

Hary. 2013. Pengendalian Intenal. Jakarta.

Ikantan Akuntansi Indonesia. 2012. Sistem Akuntansi, Buku I, Edisi Ke-6.

Jakarta: Caps.

Michell suharli. 2008, akuntansi bisnis jasa dan dagang.

Marshall B.Romney, Paul John Steinbart.2014. Accounting Information Sistem.

Jakarta : Salemba Empat

Mulyadi. 2017. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Nugroho Widjajanto. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta Erlangga.

Rangkuti. 2013. The Power Of Brands. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama Pedoman Penyusunan Penulisan Skripsi, 2018. Stie Sebelas April Sumedang Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan . Jakarta : Alfabeta

S.R. Soemarso. 2009. Akuntansi suatu pengantar, edisi kelima. Jakarta.

Salemba empat.

Sartono. 2010. Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE Sugiyono.2008. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Alfabeta

Shanty marlina, rina.2015. Analisis Sistem Akuntansi Dan Pengendalian Internal Ksa Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah Kabupaten Sumedang. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sebelas April Sumedang.

Warren. 2011. Akuntansi Suau Pengantar buku satu Edisi Keempat. Jakarta:

Salemba Empat

Widjayanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Erlangga. Bandung B. Berdasarkan Internet

http://.asafril.com/2007/05/analisis-data-sekunder.html

Gambar

Tabel 3.2  Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini untuk pembangunan sosial ekonomi di Indragiri Hilir lebih baik, sehingga setelah melihat kondisi di lapangan perlunya agar pemerintah sebaiknya

BMT Asy-Syifa Weleri Kendal diharapkan lebih meningkatkan kuantitas kerjanya, pengetahuannya, dan perencanaan kerjanya, secara terus menerus terhadap anggota

Pengawasan Pengawasan yang dilakukan pada SP2TP sudah berjalan di tiap puskesmas di kabupaten dompu karena setiap laporan yang masuk ke dinas kesehatan selalu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan hasil belajar PKn antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kuantum dengan

Dalam pembuatan suku cadang yang dapat bergerak (poros dengan bantalannya), ukuran poros harus dibuat sedikit lebih kecil daripada ukuran lubangnya,, sehingga jika

Hasil analisis didapat (1) Ada Pengaruh metode guided inquiry teaching dengan memanfaatkan media pembelajaran pada mata pelajaran matematika dapat meningkatkan

Informasi yang dibutuhkan adalah mengklasifikasikan keterkaitan suatu perusahaan target pendistribusiannya dengan atribut tipe motor dan kode warna pada data distribusi

Untuk persamaan pertumbuhan populasi virus HIV/AIDS yang digunakan pada paper ini, estimasi EKF dengan nilai