• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP KETERAMPILAN

MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA N 15 PADANG

Lia Helna Suntika1, Indriani Nisja2, Refa Lina Tiawati R2

1Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat liahelna@gmail.com

ABSTRACT

The study aims to describe a skill write a paragraph description with out and by using a model snowball throwing against the writing skill paragraph a description of all the class X student SMA N 15 Padang. This type of research is research the applicability to use the experiment. The Design of this research is the randomised postest only control gruop.

Populasi this research is student grade at high school dealing with 15 off the field number of 288 people. The sample in this is 65. Data in this research is try the writing skills paragraph the description without using a model snowball throwing and the results the skill of writing a paragraph description by using model snowball throwing the students class x high scholl dealing with 15 off the field again. Based on the results of data analysis and discussion can be concluded as the following. First, the level of skills write a paragraph descripstion the class size high scholl dealing with 15 off the field without using a model snowball throwing get an average at 61,24 at a later stage mastery 56-65% with qualifying enought. Second, the writing skills paragraph description with a using a model snowball throwing a class by hight school dealing with 15 padang obtain the vakue of average 70,29 are now at the stage mastery 66- 75% with qualifying than enought. Third, based on the uji-t it is concluded that there is the effects of the use of modek of the cooperative type snowball throwing the student class X SMA N 15 the becauce thitung> tabel (0,74<1,84).

Keywords: Influence, Model Snowball Throwing, Paragraph Description

PENDAHULUAN

Menulis sebagai proses berpikir berarti bahwa sebelum atau saat menuangkan gagasan dan perasaan secara tertulis diperlukan keterlibatan proses berpikir.

Keterampilan menulis sangat diperlukan di dalam dunia pendidikan. Dengan keterampilan menulis, siswa dapat menyampaikan ide-idenya ke dalam tulisan dan siswa terampil menggunakan kata-kata agar menjadi tulisan yang baik

dan benar. Salah satu bentuk kegiatan menulis tersebut adalah menulis paragraf deskrispsi. Keterampilan menulis paragraf deskripsi terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA/sederajat kelas X. Hal ini tercantum dalam Standar Kompetensi (SK) 4 yaitu Mengungkapkan informasi dalam bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif).

Kompetensi Dasar (KD) 4.2 yaitu Menulis

(2)

hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif.

Penelitian ini dilatarbelakangi beberapa permasalahan yang ditemui sebagai berikut. Pertama, siswa kurang mampu menulis paragraf deskripsi terutama kurang berminat atau tidak berbakat. Kedua, keterampilan menulis yang disukai siswa secara global menulis sastra seperti pantun dan puisi. Ketiga, kesulitan yang sering dijumpai dalam menulis paragraf deskripsi, terutama dalam proses belajar mengajar penggunaan tanda baca koma (,).Keempat, model yang digunakan guru banyak tetapi membuat siswa bosan. Berdasarkan permasalahan diatas, masalah tersebut tidak hanya datang dari siswa, melainkan dari berbagai pihak.

Sebagai seorang guru yang profesional, guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Oleh karena itu seorang guru harus memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran.

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan mendeskripsikan keterampilan menulis tanpa menggunakan teknik Snowball Throwing dan dengan menggunakan teknik Snowball Throwing.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, bagaimanakah kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa kelas X SMA N 15 Padang tanpa menggunakan teknik Snowball Throwing. Kedua, bagaimanakah

kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa kelas X SMA N 15 Padang dengan menggunakan teknik Snowball Throwing.

Ketiga, bagaimanakah pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa kelas X SMA N 15 Padang.

Menurut Keraf (1982:16) deskriptif adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu obyek atau suatu hal yang sedemikian rupa, sehingga objek itu seolah-olah berada di depan mata kepala pembaca, seakan-akan para pembaca melihat sendiri obyek itu.

Deskriptif memberi suatu citra mental mengenai suatu hal yang dialami.

Menurut Istarani (2012:92) model pembelajaran Snowball Throwing merupakan rangkaian penyajian materi ajar yang diawali dengan penyampaian materi, lalu membentuk kelompok dan ketua kelompoknya yang kemudian masing- masing ketua kelompok kembali kekelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya serta dilanjutkan dengan masing-masing peserta didik diberi satu lembar kertas, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangku materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

(3)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 18 Juli 2017 sampai dengan 20 Juli 2017.

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 15 Padang. Dalam penelitian ini model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Snowball Throwing pada materi menulis paragraf deskripsi.

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 288 orang siswa kelas X SMAN 15 Padang. 32 orang berasal dari X.8 sebagai subjek pada kelas kontrol. 33 orang berasal dari X.9 sebagai subjek pada kelas eksperimen.

Rancangan penelitian ini adalah The Randomized Posttest Only Control Group.

Yusuf (2005:24) mengemukakan bahwa The Randomized Posttest Only Control Group merupakan rancangan lebih sederhana dibandingkan randomized pretest-posttest only control group, karena tidak dilakukan pretest. Langkah penelitian ini memilih kelompok kontrol tidak dikenakan perlakuan sedangkan kelompok kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa model Snowball Throwing.

Instrumen penelitian merupakan alat pengumpulan data yang digunakan dalam suatu penelitian. Menurut Abdurahman dan Elya Ratna (2003:47-48), “Tes dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaranyya atau yang sesuai dengan

keadaan sesungguhnya. Tes yang diberikan adalah tes unjuk kerja. Menulis paragraf deskripsi tanpa menggunakan model Snowball Throwing. Menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan model Snowball Throwing.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 15 Padang. Pelaksanaannya mulai dari tanggal 18 Juli 2017 sampai dengan 20 Juli 2017. Hasil penelitian dan pembahasan dapat dilihat sebagai berikut ini.

Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi tanpa Menggunakan Model Snowball Throwing siswa Kelas x SMA

N 15 Padang

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis paragraf deskripsi tanpa menggunakan model Snowball Throwing siswa kelas X SMA N 15 Padang untuk keseluruhan indikator sebesar 61,24 berada pada tingkat penguasaan 56-65% berkualifikasi cukup (C). Klasifikasi keterampilan menulis paragraf deskripsi tanpa menggunakan model Snowball Throwing siswa kelas X SMA N 15 Padang adalah sebagai berikut ini. Pertama, untuk indikator 1 (dilihat dari memperlihatkan detail atau perincian objek) siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 7 orang dengan persentase 21,87%, siswa yang memperoleh skor 2

(4)

sebanyak 10 orang dengan persentase 31,25%, siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 15 orang dengan persentase 46,87%. Kedua, untuk indikator 2 (memberikan pengaruh sensitivitas membentuk imajinasi pembaca) siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 23 orang dengan persentase 71,87%, siswa yang memperoleh skor 2 sebanyak 9 orang dengan persentase 28,12%, siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 1 orang siswa dengan persentase 3,125%. Ketiga, untuk indikator 3 (menggunakan kata yang tidak efektif) siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 4 orang siswa dengan persentase 12,5%, siswa yang memperoleh skor 2 sebanyak 12 orang dengan persentase 37,5%, siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 16 orang dengan persentase 50%. Keempat, untuk indikator 4 (memaparkan tentang sesuatu yang dapat dilihat, didengar dan dirasa) siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 13 orang dengan persentase 40,65%, siswa yang memperoleh skor 2 sebanyak 15 orang dengan persentase 46,87%, siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 4 orang dengan persentase 12,5%. Kelima, untuk indikator 5 (penyampaian menggunakan Menurut Istarani (2012:92) model pembelajaran Snowball Throwing merupakan rangkaian penyajian materi ajar yang diawali dengan penyampaian materi, lalu membentuk kelompok dan ketua

kelompoknya yang kemudian masing- masing ketua kelompok kembali kekelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya serta dilanjutkan dengan masing-masing peserta didik diberi satu lembar kertas, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangku materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

skor 1 sebanyak 11 orang dengan persentase 34,37%, siswa yang memperoleh skor 2 sebanyak 14 orang dengan persentas 43,75%, siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 7 orang dengan persentase 21,87%.

Menurut Keraf (1982:16) deskriptif adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu obyek atau suatu hal yang sedemikian rupa, sehingga objek itu seolah-olah berada di depan mata kepala pembaca, seakan-akan para pembaca melihat sendiri obyek itu.

Deskriptif memberi suatu citra mental mengenai suatu hal yang dialami

Keseluruhan aspek penilaian diberi skor 1 sampai 3. Setelah hasil tes diberi skor maka diperoleh skor tertinggi yaitu 12 dan skor yang terendah 3. Skor yang diperoleh siswa secara lengkap adalah sebagai berikut. Pertama, skor 12 diperoleh oleh 7 orang siswa dengan persentase 80%. Kedua, skor 11 diperoleh oleh 8 orang siswa dengan persentase

(5)

53,33%. Ketiga, skor 10 diperoleh oleh 3 orang siswa dengan persentase 66,66%.

Keempat, skor 9 diperoleh oleh 2 orang siswa dengan persentase 60%. Kelima, skor 8 diperoleh oleh 5 orang siswa dengan persentase 53,33%. Keenam, skor 7 diperoleh oleh 3 orang siswa dengan persentase 46,66%. Ketujuh, skor 6 diperoleh oleh 3 orang siswa dengan persentase 40%. Kedelapan, skor 5 diperoleh oleh 1 orang siswa dengan persentase 33,33%.

Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi dengan Menggunakan Model Snowball Throwing siswa Kelas X SMA

N 15 Padang

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis paragraf deskripsi tanpa menggunakan model Snowball Throwing siswa kelas X SMA N 15 Padang untuk keseluruhan indikator sebesar 70,29 berada pada tingkat penguasaan 66-75% berkualifikasi Lebih dari cukup (Ldc). Klasifikasi keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan model Snowball Throwing siswa kelas X SMA N 15 Padang adalah sebagai berikut ini. Pertama, untuk indikator 1 (dilihat dari memperlihatkan detail atau perincian objek) siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 4 orang dengan persentase 12,12%, siswa yang

memperoleh skor 2 sebanyak 14 orang dengan persentase 43,75%, siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 14 orang dengan persentase 43,75%. Kedua, untuk indikator 2 (memberikan pengaruh sensitivitas membentuk imajinasi pembaca) siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 12 orang dengan persentase 36,36%, siswa yang memperoleh skor 2 sebanyak 16 orang dengan persentase 48,48%, siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 5 orang dengan persentase 15,15%. Ketiga, untuk indikator 3 (menggunakan kata yang tidak efektif) siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 2 orang dengan persentase 6,06%, siswa yang memperoleh skor 2 sebanyak 12 orang dengan persentase 36,36%, siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 19 orang dengan persentase 57,57%.

Keempat, untuk indikator 4 (memaparkan tentang sesuatu yang dapat dilihat, didengar dan dirasa) siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 7 orang dengan persentase 21,21%, siswa yang memperoleh skor 2 sebanyak 15 orang dengan persentase 45,45%, siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 11 orang dengan persentase 33,3%. Kelima, untuk indikator 5 (penyampaian menggunakan susunan ruang) siswa yang memperoleh skor 1 sebanyak 9 orang dengan persentase 27,27%, siswa yang memperoleh skor 2 sebanyak 15 orang dengan persentase

(6)

45,45%, siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 9 orang dengan persentase 27,27%.

Menurut Istarani (2012:92) model pembelajaran Snowball Throwing merupakan rangkaian penyajian materi ajar yang diawali dengan penyampaian materi, lalu membentuk kelompok dan ketua kelompoknya yang kemudian masing- masing ketua kelompok kembali kekelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya serta dilanjutkan dengan masing-masing peserta didik diberi satu lembar kertas, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangku materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

Keseluruhan aspek penilaian diberi skor 1 sampai 3. Setelah data dianalisis diperoleh skor tertinggi yaitu 15 dan skor yang terendah 3. Skor yang diperoleh siswa secara lengkap adalah sebagai berikut. Pertama, skor 15 diperoleh oleh 5 orang siswa dengan persentase 100%.

Kedua, skor 14 diperoleh oleh 4 orang siswa dengan persentase 93,33%. Ketiga, skor 12 diperoleh oleh 3 orang siswa dengan persentase 80%. Keempat, skor 11 diperoleh oleh 5 orang siswa dengan persentase 73,33%. Kelima, skor 10 diperoleh oleh 6 orang siswa dengan persentase 66,66%. Keenam, skor 8 diperoleh oleh 3 orang siswa 53,33%.

Ketujuh, skor 6 berjumlah 3 orang dengan persentase 40%.

Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball

ThrowingTerhadap

Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa

Kelas X SMA N 15 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata keterampilan menulis paragraf deskripsi tanpa menggunakan model Snowball Throwing siswa kelas X SMA N 15 Padang adalah 61,24 berada pada tingkat penguasaan 56-65% dengan kualifikasi cukup (C). Keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan model Snowball Throwing adalah 70,29 berada pada tingkat penguasaan 66-75% dengan kualifikasi Lebih dari cukup (Ldc). Hal ini berarti bahwa keterampilan menulis paragraf deskripsi tanpa menggunakan model Snowball Throwing siswa kelas X SMA N 15 Padang lebih rendah dibandingkan keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan model Snowball Throwing siswa kelas X SMA N 15 Padang. Jadi penggunaan model Snowball Throwing berpengaruh terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa kelas X SMA N 15 Padang.

Berdasarkan Hasil uji-t disimpulkan bahwa hipotesis diterima pada taraf

(7)

signitifikan 95% dengan dk= n-2 karena thitung>ttabel (0,74<1,84).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan tiga hal berikut. Pertama, keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa kelas X SMA N 15 Padang tanpa menggunakan model Snowball Throwing memperoleh nilai rata-rata 60,81 berada pada tinggkat penguasaan 56-65%

dengan kualifikasi Cukup (C).

Kedua, tingkat keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan model Snowball Throwingdi kelas eksperimen siswa kelas X SMA N 15 Padang nilai rata-rata 72,22berada pada tingkat pengusaan 66-75% dengan kualifikasi Lebih dari cukup (Ldc).

Ketiga, berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan model Snowball Throwing siswa kelas X SMA N 15 Padang karena thitung >ttabel (2,91>1,70).

Jadi, disimpulkan bahwa keterampilan menulis paragraf deskripsi SMA N 15 Padang dengan model Snowball Throwinglebih baik dari keterampilan menulis paragraf deskripsi tanpa menggunakan model Snowball Throwing.

Hal tersebut juga terbukti dalam pelaksanaan pembelajaran yang

menunjukan siswa menjadi aktif lagi dalam belajar, dikarenakan siswa berkelompok mengerjakan tugas. Siswa yang pandai dapat membantu siswa yang kurang pandai.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman dan Ellya Ratna. 2003.

Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Padang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBSS UNP.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Keraf, Gorys.1982. Deskripsi dan Eksposisi.Ende Flores:Nusa Indah.

Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan keadaan tersebut di atas, maka perlu diadakan Siklus II sebagai upaya tindak lanjut supaya bisa dicapai hasil yang lebih baik. Pertimbangan utama yang mendasari keputusan

KETERBATASAN DAN SARAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan, profitabilitas dan leverage terhadap kondisi financial

Hiperglikemia (glucotoxicity) merupakan kelainan sentral pada DMT2 yang menjadi penyebab utama dari peningkatan resistensi insulin (insulin resistance) serta kemunduran fungsi

Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan kegiatan secara komprehensif dan integratif memantau dan menilai mutu pelayanan Rumah Sakit

1) Metode AHP dapat digunakan untuk penyeleksian penerimaan asisten laboratorium pada AMIK-STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar. Dengan perhitungan menggunakan metode

Hal ini dapat terjadi karena meskipun tingkat pengetahuan ibu baik ada faktor lain yang mempengaruhi ibu dalam memberikan MPASI pada bayinya, yaitu faktor budaya setempat,

Di Malaysia cerita kancil dipertahankan melalui film animasi berjudul “Pada Zaman Dahulu” yang dapat dinikmati oleh anak-anak Malaysia-Indonesia sebagai sebuah hiburan

Tujuan kegiatan yaitu meningkatkan penerapan teknologi budidaya kakao dan pascapanen, pengolahan limbah kakao (kulit buah, plasenta) dan pemanfaatannya yang ramah