• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT. Keywords: product quality, price perception, features, design and purchasing decisions.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRACT. Keywords: product quality, price perception, features, design and purchasing decisions."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi Harga, Fitur, dan

Desain Terhadap Keputusan Pembelian Mebel pada MS

Furniture Vintage di Jepara (Studi pada Pembeli mebel

MS Furniture Vintage di Jepara)

Gita Putri Lestari

Program Studi Manajemen-S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro

URL : http//dinus.ac.id/ Email : 211201303029@mhs.dinus.ac.id

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine the effect of product quality, price perceptions, features and design on furniture purchase decisions on MS Furniture Vintage in Jepara (Study on furniture buyers MS Furniture Vintage in Jepara). The sampling technique used is Purposive Samples. The sample in this study amounted to 100 respondents. Methods of data collection using questionnaires distributed to consumers of furniture buyers MS Furniture Vintage in Jepara and analytical techniques used are multiple linear regression.

The results show that 1). Product quality is the highest variable in influencing purchasing decisions Furniture on MS Furniture Vintage in Jepara with products with durable texture. 2). Design becomes the second variable that influences purchasing decisions Furniture On MS Furniture Vintage in Jepara, shows that elegant models in product design can influence consumers to buy back. 3). Features is the third variable that is able to influence purchasing decisions Furniture on MS Furniture Vintage in Jepara, product features from MS Furniture Vintage is able to meet the needs of consumers. 4). Price perception is the lowest variable affecting purchasing decisions of Furniture on MS Furniture Vintage in Jepara.

Keywords: product quality, price perception, features, design and purchasing decisions.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, persepsi harga, fitur dan desain terhadap keputusan pembelian mebel pada MS Furniture Vintage di Jepara (Studi pada pembeli mebel MS Furniture Vintage di Jepara). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampel. Sampel pada penelitian ini berjumlah 100 responden. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen pembeli mebel MS Furniture Vintage di Jepara dan teknik analisis yang digunakan yaitu regresi linier berganda.

Hasil analisis menunjukkan bahwa 1). Kualitas produk merupakan variabel tertinggi dalam mempengaruhi keputusan pembelian Mebel pada MS Furniture Vintage di Jepara

(2)

dengan produk dengan tekstur yang tahan lama. 2). Desain menjadi variabel kedua yang mempengaruhi keputusan pembelian Mebel Pada MS Furniture Vintage di Jepara, menunjukkan bahwa model yang elegan pada desain produk dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli ulang. 3). Fitur merupakan variabel ketiga yang mampu mempengaruhi keputusan pembelian Mebel pada MS Furniture Vintage di Jepara, fitur produk dari MS Furniture Vintage sudah mampu memenuhi kebutuhan konsumen. 4). Persepsi harga merupakan variabel terendah yang mempengaruhi keputusan pembelian Mebel pada MS Furniture Vintage di Jepara.

Kata kunci : kualitas produk, persepsi harga, fitur , desain dan keputusan pembelian.

PENDAHULUAN

Industri mebel (Furniture) merupakan industri yang mengolah bahan baku atau bahan setengah jadi yang meliputi kayu, rotan, dan bahan alami lainnya menjadi produk barang jadi yang bisa disebut dengan mebel (Furniture) yang mempunyai nilai tambah dan manfaat yang lebih tinggi. Industri mebel di Indonesia tersebar hampir diseluruh Propinsi dengan sentral-sentral yang cukup besar terletak di Kota Jepara, Sukoharjo, Pasuruan, Gresik, Sidoharjo, Jabodetabek dan lain sebagainya. Kota di jawa tengah sebagai sentra industri mebel adalah Jepara, di Jepara banyak produsen, baik yang berbentuk badan hukum maupun perorangan (Home Industry). Salah satu produsen mebel di Jepara adalah MS Furniture Vintgae, yang terletak di desa kalongan, Kecamatan Tahunan, Jepara. MS furniture Vintage berdiri sejak tahun 2009. Perusahaan ini berfokus pada Furniture berbahan baku murni kayu jati. Mebel yang diproduksi oleh MS Furniture Vintage ini tergolong pada mebel kelas premium yang bergaya kalsik maupun minimalis. MS Furniture Vintage mengutaman bahan yang sesuai dengan kualitas maupun manfaatnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penjualan MS Furniture Vintage selama tahun 2011-2015 sebagai berikut :

Tabel 1

Data Penjualan MS Furniture Vintage di Jepara Tahun 2011-2015

Tahun Penjualan Persentase (%)

2011 4.285.000.000 - 2012 3.890.000.000 -8,24 2013 3.135.000.000 -18,36 2014 2.460.000.000 -21,44 2015 2.040.000.000 17,84 Rata-rata 3.154.000.000 17,67

(3)

Dari tabel penjualan MS furniture Vintage di atas dapat dilihat bahwa rata-rata penjualan menurun sebesar 17,67%. Hal tersebut dipengaruhi oleh kualitas produk, persepsi harga, fitur dan desain yang ada pada mebel MS Furniture Vintage di Jepara. Target penjualan rata-rata MS Furniture Vintage kurang lebih sebesar empat miliyar pertahunnya. Dari tahun 2011 penjualan mebel MS Furniture Vintage meningkat sebesar 3% disebabkan karena masih banyak konsumen yang meminati produk dari MS Furniture Vintage tetapi dari tahun 2012 -2015 penjualan mengalami penurunan yang berdampak pada keputusan pembelian yang rendah. Untuk itu pihak MS Furniture Vintage harus memperhatikan penyebab terjadinya penurunan supaya mampu meningkatkan penjualan pada MS Furniture Vintage.

Dengan banyaknya pesaing yang membuat pihak MS Furniture Vintage harus memperhatikan kualitas produk, persepsi harga, fitur dan desain yang nanti dapat meningkatkan nilai penjualan pada MS Furniture Vintage yang pada dasarnya mampu memberikan kepuasan pada konsumen atau calon konsumen supaya tidak memberikan tanggapan atau respon yang kurang baik dari konsumen. berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi Harga, Fitur dan Desain

Terhadap Keputusan Pembelian mebel pada MS Furniture Vintage di Jepara (Studi pada Pembeli MS Furniture Vintage di Jepara)”.

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada MS Furniture Vintage di Jepara.

2. Untuk menganalisis pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian pada MS Furniture Vintage di Jepara.

3. Untuk menganalisis pengaruh fitur terhadap keputusan pembelian pada MS Furniture Vintage di Jepara.

4. Untuk menganalsis pengaruh desain terhadap keputusan pembelian pada MS Furniture Vintage di Jepara.

TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:181) keputusan pembeli tentang merek mana yang dibeli yang paling dikehendaki konsumen. menurut Dewi,dkk (2011) bahwa keputusan pembelian konsumen merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh para pemasar. Banyaknya produk-produk yang bermunculan mengharuskan pemasar sebagai pihak yang menawarkan berbagai produk kepada konsumen dapat menganalisis faktor-faktor yang menjadi dasar perilaku keputusan konsumen dalam melakukan pembelian produk.

Pengertian Kualitas Produk

Menurut Suratman (2013) kualitas produk adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk dan jasa yang mendukung kemampuan untuk memuaskan kebutuhan. Dalam industri mebel, kualitas berarti ketahanan terhadap panas, dan daya tahan. Menurut (Kotler&Armstrong,2008:272) kualitas produk adalah salah satu saranan positioning utama

(4)

pemasar. Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh karena itu kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan.

Pengertian Persepsi Harga

Menurut Achidah,dkk (2016) persepsi harga merupakan jumlah uang yang telah disepakati oleh calon pembeli dan penjual untuk ditukar dengan barang atau jasa dalam transaksi bisnis normal. Menurut Wangean,dkk (2014) persepsi harga merupakan sejumlah uang yang membebankan atas suatu barang atau produk atau jasa dari jumlah nilai yang ditukarkan konsumen atas keperluan memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

Pengertian Fitur

Menurut Hamidah,dkk (2013) fitur adalah sarana kompetitif untuk

mendeferensiasikan produk perusahaan dari produk pesaing, menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang bernilai adalah salah satu cara paling efektif untuk bersaing. Menurut Khanifa (2011) fitur merupakan alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing.

Pengertian Desain

Menurut Asshiddieqi,dkk (2012) desain adalah membentuk atau memberikan atribut pada suatu produk, sehingga dapat menjadi ciri khas pada merek suatu produk, ciri khas dari suatu produk tersebut pada akhirnya akan dapat membedakannya dengan produk-produk sejenis merek lain dari pesaing.

KERANGKA KONSEPTUAL

Berdasarkan dari teori yang dikemukakan diatas, maka kerangka konseptual atau pemikiran dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Gambar 1. Bagan Kerangka Konseptual

Kualitas Produk (x1) Persepsi Harga (x2) Fitur (x3) Desain (x4) H1 H2 H3 H4 Keputusan Pembelian (Y)

(5)

HIPOTESIS

Hipotesis adalah jawaban sementara atas rumusan masalah penelitian. Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian H2 : Persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian H3 : Fitur berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

H4: Desain berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

METODE PENELITIAN Variabel Penelitian

Variabel Independen dari penelitian ini yaitu kualitas produk (x1), persepsi harga (x2), fitur (x3), dan desain(x4). Dan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu keputusan pembelian (Y).

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu konsumen pembeli mebel MS Furniture Vintage di Jepara. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. sampel pada penelitian ini berjumlah 100 responden. Purposive adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan atau syarat ( Sugiono, 2013). Kriteria data responden terdiri dari :

1. Konsumen yang membeli mebel pada MS Furniture Vintage yang berada di desa Kalongan Rt.06 Rw.04 Kecamatan tahunan jepara.

2. Konsumen yang telah berumur minimal 17 tahun (berdasarkan KTP) karena sudah dianggap bisa mengambil keputusan sendiri.

3. Mebel yang dibeli untuk dirinya sendiri atau bukan orang lain (jual kembali).

Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat obyek penelitian dilakukan dan yang kedua menggunakan data sekunder dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan penjualan dan daftar harga produk mebel MS Furniture Vintage.

METODE ANALISIS 1. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2011:53).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur sautu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2011).

(6)

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang dipergunakan dalam penelitian (Ghozali,2011). (1).Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang akan digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak (Ghozali,2011). (2).Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,2009). (3)Uji Multikonearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali,2011:67).

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen (Ghozali, 2011). Adapun bentuk umum persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Dimana :

b0 = Konstanta

b1, b2, b3 dan b4 = koefisien regresi

Y = Keputusan Pembelian X1 = Kualitas Produk X2 = Persepsi Harga X3 = Fitur X4 = Desain e = error 5. Pengujian Hipotesis

Untuk menentukan hipotesis dalam penelitian ini yaitu : (1) Uji F, digunakan untuk menguji apakah varaibel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (Ghozali, 2011). (2) Uji-t, digunakan menguji apakah varaiabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial. (3). Uji R2, digunakan untuk mengukur seberaopa jauah kemampuan model dalam penetapan varaisi varaiabel dependent.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Produk (X1)

Hasil penelitian mengenai variabel kualitas produk berdasarkan penilaian dari responden mengenai kualitas produk pada mebel MS Furniture Vintage di Jepara.

Indikator

STS TS N S SS

Indeks

F S F S F S F S F S

Produk Mebel pada MS.Furniture Vintage memiliki kinerja produk

(7)

yang baik.

Produk Mebel pada MS.Furniture Vintage memiliki daya tarik dan corak produk yang baik.

0 0 12 24 45 135 32 128 11 55 3,42

Produk mebel pada MS.Furniture Vintage memiliki penampilan yang baik.

2 2 10 20 40 120 35 140 13 65 3,47

Produk mebel pada MS.Furniture Vintage memilik kualitas terjamin atau tidak cacat.

0 0 5 10 40 120 38 152 17 85 3,67

Nilai Rata-rata 3,55

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Tabel 2 Tanggapan Responden Terhadap Persepsi Harga (X2) Hasil penelitian mengenai variabel persepsi harga berdasarkan penilaian dari responden

mengenai persepsi harga pada mebel MS Furniture Vintage di Jepara

Indikator

STS TS N S SS

Indeks

F S F S F S F S F S

harga produk mebel MS Furniture Vintage terjangkau dari mebel lainnya.

4 4 26 52 32 96 35 140 3 15 3,07

harga mebel pada MS Furniture Vintage mampu bersaing dipasaran industri lainnya.

3 3 25 50 37 111 26 104 9 45 3,13

harga produk mebel MS Furniture Vintage sesuai dengan kualitas produk dan manfaatnya

3 3 8 16 37 111 40 160 12 60 3,50

Nilai Rata-rata 3,23

(8)

Tabel 3 Tanggapan Responden Terhadap Fitur (X3) Hasil penelitian mengenai variabel fitur berdasarkan penilaian dari responden mengenai fitur pada mebel MS Furniture Vintage di Jepara.

Indikator

STS TS N S SS

Indeks

F S F S F S F S F S

kecanggihan fitur dari produk mebel pada MS.Furniture Vintage memiliki kesan tersendiri.

0 0 12 24 28 84 53 212 7 35 3,55

kelengkapan fitur dari produk mebel pada MS.Furniture Vintage sesuai dengan apa yang saya harapkan.

0 0 9 18 37 111 42 168 12 60 3,57 keistimewahan fitur dari mebel MS.Furniture Vintage mampu memenuhi kebutuhan saya. 1 1 11 22 32 96 44 176 12 60 3,55 Nilai Rata-rata 3,56

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Tabel 4 Tanggapan Responden Terhadap Desain (X4) Hasil penelitian mengenai variabel desain berdasarkan penilaian dari responden mengenai desain pada mebel MS Furniture Vintage di Jepara.

Indikator

STS TS N S SS

Indeks

F S F S F S F S F S

Desain produk mebel pada MS.Furniture Vintage telah sesuai dengan model yang saya harapkan.

0 0 10 20 38 114 40 160 12 60 3,45

Desain dari produk mebel pada

MS.Furniture Vintage memiliki gaya yang menarik.

1 1 10 20 47 141 35 140 7 35 3,37

Desain produk mebel

(9)

Vintage memiliki variasi yang baik.

Desain yang dimiliki oleh MS.Furniture Vintage selalu up to

date atau mengikuti

perkembangan zaman.

1 1 14 28 29 87 44 176 12 60 3,52

Nilai Rata-rata 3,44

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Tabel 5 Hasil Uji Validitas

No. Variabel r hitung Tanda r tabel keterangan 1. Kualitas Produk (X1) Indikator 1 0,706 > 0,165 Valid Indikator 2 0,817 > 0,165 Valid Indikator 3 0,802 > 0,165 Valid Indikator 4 0,787 > 0,165 Valid 2. Persepsi Harga (X2) Indikator 1 0,795 > 0,165 Valid Indikator 2 0,856 > 0,165 Valid Indikator 3 0,839 > 0,165 Valid 3. Fitur (X3) Indikator 1 0,802 > 0,165 Valid Indikator 2 0,842 > 0,165 Valid Indikator 3 0,831 > 0,165 Valid 4. Desain (X4) Indikator 1 0,787 > 0,165 Valid Indikator 2 0,768 > 0,165 Valid Indikator 3 0,810 > 0,165 Valid Indikator 4 0,779 > 0,165 Valid

5. Keputusan Pembelian (Y)

Indikator 1 0,648 > 0,165 Valid

(10)

Indikator 3 0,672 > 0,165 Valid

Indikator 4 0,692 > 0,165 Valid

Indikator 5 0,711 > 0,165 Valid

Indikator 6 0,566 > 0,165 Valid

Sumber Data : Hasil output SPSS 21, 2017

Dari tabel uji validitas diketahui bahwa secara keseluruhan indikator yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari rtable 0,165. Sehingga semua indikator tersebut dinyatakan valid atau tepat dan dapat digunakan dalam analisis data selanjutnya.

Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s

Alpha

Tanda Standar Reliabilitas

Keterangan Kualitas Produk (X1) 0,783 > 0,70 Reliabel

Persepsi Harga (X2) 0,773 > 0,70 Reliabel

Fitur (X3) 0,764 > 0,70 Reliabel

Desain (X4) 0,793 > 0,70 Reliabel

Keputusan Pembelian(Y) 0,728 > 0,70 Reliabel Sumber : Hasil Output SPSS Versi 21, 2017

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel kualitas produk, persepsi harga, fitur, desain dan keputusan pembelian mempunyai Croncbach Alpha diatas 0,70 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel, dan untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.

Tabel 7 Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Toleranc

e VIF 1 (Constant) 5,028 1,051 4,786 ,000 Kualitas Produk ,348 ,092 ,291 3,773 ,000 ,483 2,070 Persepsi Harga ,303 ,112 ,230 2,713 ,008 ,402 2,486 Fitur ,361 ,128 ,238 2,813 ,006 ,404 2,476 Desain ,273 ,091 ,234 3,012 ,003 ,477 2,096

Sumber : Hasil output SPSS 21, 2017

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki nilai yang lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance diatas 0,1 yaitu untuk VIF kualitas produk 2,070, persepsi harga 2,486, fitur 2,476, dan desain 2,096 terhadap keputusan pembelian. Hal ini bahwa variabel –variabel penelitian tidak menunjukkan adanya gejala multikolinieritas dalam model regresi.

(11)

Gambar 2 Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil output SPSS 21, 2017

Dari gambar uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada uji heteroskedastisitas akan diperkuat dengan menggunakan uji gletser, nilai sign pada tabel coefisien harus > dari 0,05 untuk terbebas dari heteroskedastisitas

Tabel 8 Uji Gletser

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1,096 ,639 1,716 ,089 Kualitas Produk -,036 ,056 -,093 -,649 ,518 Persepsi Harga -,132 ,068 -,305 -1,940 ,055 Fitur ,070 ,078 ,140 ,895 ,373 Desain ,088 ,055 ,229 1,589 ,115

a. Dependent Variable: RES2

Sumber : Hasil output SPSS 21, 2017

Berdasarkan hasil uji gletser diatas diketahui bahwa seluruh variabel menunjukkan nilai sig yang lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel (kualitas produk, persepsi harga, fitur, dan desain) dalam penelitian ini terbebas dari heteroskedastisitas.

Gambar 3 Uji Normalitas

(12)

Pada gambar uji normalitas dapat diketahui bahwa pada gambar P-P Plot terlihat titik-titik mengikuti, berhimpitan dan mendekati arah garis diagonalnya, hal ini menunjukkan bahwa residual distribusi secara normal sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Tabel 8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5,028 1,051 4,786 ,000 Kualitas Produk ,348 ,092 ,291 3,773 ,000 Persepsi Harga ,303 ,112 ,230 2,713 ,008 Fitur ,361 ,128 ,238 2,813 ,006 Desain ,273 ,091 ,234 3,012 ,003

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber : Hasil output SPSS 21, 2017

Dari tabel hasil analisis regresi linier berganda bahwa persamaan diatas dapat diartikan:

1. Konstanta (b0) sebesar 5,028 yang berarti apabila kualitas produk, persepsi harga, fitur dan desain bernilai 0 maka dapat dikatakan bahwa keputusan pembelian cenderung bernilai positif sebesar 5,028.

2. Koefisien regresi variabel kualitas produk (b1) sebesar 0,348 nilai positif tersebut menujukkan jika semakin baik kualitas produk dari MS Furniture Vintage maka akan meningkatkan kualitas produk MS Furniture Vintage sebesar 0,348.

3. Koefisien regresi variabel persepsi harga (b2) sebesar 0,303 nilai positif tersebut menunjukkan apabila produk yang sesuai dengan keinginan konsumen maka persepsi harga yang ditawarkan akan mampu meningkatkan keputusan pembelian MS Furniture Vintage di Jepara.

4. Koefisien variabel fitur (b3) sebesar 0,361 nilai positif yang artinya semakin baik fitur yang ditawarkan oleh MS Furniture Vintage memiliki ciri khas tersendiri maka akan mampu meningkatkan keputusan pembelian pada MS Furniture Vintage di Jepara. 5. Koefisien variabel desain (b4) sebesar 0,273 nilai positif artinya semakin baik tampilan

desain produk MS Furniture Vintage mampu meningkatkan keputusan pembelian pada MS Furniture Vintage di Jepara.

Tabel 9 Hasil Uji F (Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 702,859 4 175,715 62,959 ,000b

Residual 265,141 95 2,791

Total 968,000 99

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

b. Predictors: (Constant), Desain, Kualitas Produk, Fitur, Persepsi Harga

(13)

Nilai F hitung sebesar 62.959 dimana lebih besar dari f tabel dan nilai sig 0,000 <α = 0,05. Bahwa secara simultan atau secara bersama-sama variabel bebas kualitas produk, persepsi harga, fitur dan desain berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian MS Furniture Vintage.

Tabel 10 Hasil Uji t (Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5,028 1,051 4,786 ,000 Kualitas Produk ,348 ,092 ,291 3,773 ,000 Persepsi Harga ,303 ,112 ,230 2,713 ,008 Fitur ,361 ,128 ,238 2,813 ,006 Desain ,273 ,091 ,234 3,012 ,003

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber : Hasil output SPSS 21,2017

Berdasarkan hasil uji t maka dapat dilakukan pembuktian sebagai berikut : 1. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian

Terlihat adanya pengaruh positif antara variabel kualitas produk (X1) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) dengan nilai t sebesar 3,773 dan probabilitas signifikan 0,000 dimana nilai ini < 0,05. Maka Haditerima, sehingga menyatakan variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

2. Pengaruh Persepsi Harga terhadap Keputusan Pembelian

Terlihat adanya pengaruh positif antara variabel persepsi harga (X2) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) dengan nilai t sebesar 2,713 dan probabilitas signifikan 0,008 dimana nilai ini < 0,05 Maka Haditerima, sehingga menyatakan variabel Persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadapkeputusan pembelian.

3. Pengaruh Fitur terhadap Keputusan Pembelian

Terlihat adana pengaruh positif antara variabel fitur (X3) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) dengan nilai t sebesar 2,813 dan probabilitas signifikan 0,006 dimana nilai ini < 0,05 maka Ha diterima, sehingga menyatakan variabel fitur berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

4. Pengaruh Desain terhadap Keputusan Pembelian

Terlihat adanya engaruh positif antara variabel desain (X4) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) dengan nilai t sebesar 3,012 dan probabilitas signifikan 0,003 dimana nilai ini < 0,05 maka Ha diterima, sehingga menyatakan variabel desain berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Tabel 11 Hasil Koefisien Determinasi (R2) Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,852a ,726 ,715 1,6706

(14)

Sumber : Hasil output SPSS 21, 2017

Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (Adjusted RSquare) yang

diperoleh sebesar 0,715 atau 71,5%. Hal ini berarti bahwa variabel bebas diantaranya kualitas produk, persepsi harga, fitur, dan desain mampu menjelaskan keputusan pembelian pada MS Furniture Vintage di Kota Jepara 71,5%. Sementara ini sisanya 100% - 71,5% = 28,5% dijelaskan oleh variabel lain selain variabel yang diteliti pada penelitian ini.

Pembahasan

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dari hasil uji t sebesar 3,773 dan sig 0,000 < α 0,05. Adanya nilai positif dan signifikan ini dapat diartikan jika kualitas produk dengan kinerja, daya tarik atau corak produk, penampilan, dan produk tidak muda cacat diberikan sesuai dengan harapan yang diinginkan konsumen, maka mampu meningkatkan keputusan pembelian terhadap mebel MS Furniture Vintage di Jepara.

Dari hasil penelitian kuesioner kualitas produk merupakan variabel pertama yang memiliki pengaruh tertinggi terhadap keputusan pembelian dengan rata-rata sebesar 3,57. Nilai terendah dari indikator kualitas produk mengenai daya tarik dan corak produk dengan skor 3,42, sedangkan nilai rata-rata tertinggi pada indikator pertama yaitu kinerja produk dengan skor 3,67. Persaingan yang semakin ketat pada industri Furniture menuntut MS Furniture Vintage untuk selalu mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas produknya. MS Furniture Vintage berupaya menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dalam proses produksinya, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pihak MS Furniture Vintage guna untuk memenuhi keinginan konsumen. Pengendalian pada bahan baku, proses produksi dan hasil produk yang baik Diharapkan konsumen atau pelanggan memperoleh kepuasan atas produk yang dibelinya. sehingga diharapkan konsumen melalukan pembelian ulang yang pada akhirnya dapat menguasai pangsa pasar secara lebih luas lagi.

Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dari hasil uji t sebesar 2,713 dan sig 0,008 < α 0,05. Adanya nilai positif dan signifikan ini dapat diartikan persepsi harga dari indikator keterjangkauan harga, daya saing harga, kesesuaian harga dengan kualitas dan manfaatnya, jika dari indikator persepsi harga yang diberikan oleh MS Furniture Vintage sesuai dengan kualitas dan manfaatny dengan apa yang di harapan konsumen akan mampu meningkatkan keputusan pembelian terhadap MS Furniture Vintage di Jepara.

Dari hasil penelitian kuesioner persepsi harga merupakan variabel keempat yang memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian dengan rata-rata sebesar 3,23. Nilai terendah dari indikator persespsi harga mengenai keterjangkauan harga dengan skor rata-rata sebesar 3,07, sedangkan nilai rata-rata tertinggi pada indikator ketiga yaitu kesesuaian harga dengan kualitas dan manfaatnya dengan skor rata-rata 3,50. Kepercayaan konsumen pada harga yang ditawarkan oleh MS Furniture Vintage relatif lebih diminati karena sesuai dengan kualitas dan manfaat yang didapatkan hal ini mampu meningkatkan keputusan pembelian penjualan MS Furniture Vintage di Jepara.

(15)

Pengaruh Fitur Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dari hasil uji t sebesar 2,813 dan sig 0,006 < α 0,05. Adanya nilai positif dan signifikan ini dapat diartikan bahwa fitur dari indikator kecanggihan, kelengkapan, dan keisitimewahan produk MS Furniture Vintage sesuai dengan keinginan konsumen, maka semakin meningkatkan keputusan pembelian terhadap MS Furniture Vintage di Jepara.

Dari hasil penelitian kuesioner fitur merupakan variabel kedua tertinggi yang memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai rata-rata skor keseluruhan sebesar 3,56 termasuk dalam kategori baik.nilai terendah dari indikator fitur mengenai kecanggihan fitur dengan nilai skor keseluruhan rata-rata sebesar 3,57, sedangkan nilai tertinggi pada indikator kelengkapan pada fitur skor rata-rata 3,57. Jika Fitur produk dari MS Furniture Vintage kurang baik akan memengaruhi konsumen untuk membeli produk mebel pada MS Furniture Vintage dengan segala kelebihannya seperti ukiran, kualitas kayu, kelengkapan, keistimewahan dll pada produk mebel pada MS Furniture Vintage sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan oleh konsumen. jika fitur yang sesuai dengan keinginan konsumen akan sangat muda dalam menentukan pilihannya.

Pengaruh Desain Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dari hasil uji t sebesar 3,012 dan sig 0,003< α 0,05. Adanya nilai positif dan signifikan ini dapat diartikan desain dari beberapa indikator model, gaya yang menarik, variasi, up to date atau mengikuti perkembangan zaman. Jika dari beberapa indikator dari desain MS Furniture Vintage mampu menciptakan variasi model baru setiap tahunnya maka akan meningkatkan keputusan pembelian terhadap MS Furniture Vintage di Jepara.

Dari hasil penelitian kuesioner desain merupakan variabel ketiga yang memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai rata-rata skor keseluruhan sebesar 3,44 termasuk dalam kategori baik. Nilai terendah dari indikator desain terdapat pada indikator kedua yaitu gaya yang menarik dengan skor keseluruhan rata-rata sebesar 3,37, sedangkan nilai tertinggi pada indikator keempat yaitu Up to date atau mengikuti perkembangan zaman dengan nilai rata-rata skor keseluruhan sebesar 3,52. Desain dari produk MS Furniture Vintage mempunyai karakteristik tersendiri dari model, gaya yang menarik, variasi dan selalu mengikuti model terupdate atau mengikuti perkembangan zaman dan mempunyai desain yang elegan bodi kokoh menjadi prioritas dari produk MS Furniture Vintage. Sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen MS Furniture Vintage.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh bahwa variabel kualitas produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil kuesioner jawaban tertinggi yaitu mengenai kinerja produk yang baik pada produk MS Furniture Vintage. Hal ini berarti bahwa produk MS Furniture Vintage mendapatkan respon baik mengenai kinerja produk yang baik oleh konsumennya. Kualitas produk yang baik dan kinerja produk yang baik dari MS Furniture Vintage menjadikan keputusan pembelian menjadi semakin tinggi.

(16)

2. Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh bahwa variabel persepsi harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil kuesioner jawaban tertinggi mengenai harga yang terjangkau dengan harga mebel lainnya. Produk MS Furniture Vintage memberikan harga yang mampu bersaing sesuai dengan kualitas dan manfaatnya. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen pada harga yang ditawarkan pihak MS Furniture Vintage relatif lebih diminati karena harga yang terjangkau dari harga produk mebel lainnya memberikan persepsi baik dan mampu meningkatkan keputusan pembelian produk MS Furniture Vintage menjadi semakin tinggi.

3. Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh bahwa variabel fitur memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil kuesioner jawaban tertinggi yaitu kelengkapan fitur dan keistimewahan. Fitur MS Furniture Vintage dianggap memiliki kelengkapan fitur dan keistimewahan fitur yang sesuai dengan fungsinya mendapatkan respon yang baik oleh konsumen. respon yang baik fitur MS Furniture Vintage menjadikan keputusan pembelian menjadi semakin tinggi.

4. Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh bahwa variabel desain memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil kuesioner jawaban tertinggi mengenai model desain yang selalu Up to date atau mengikuti perkembangan jaman mendapatkan respon yang baik oleh konsumen. MS Furniture Vintage memiliki keunggulan dari tersendiri atas desain yang dimilikinya dari berbagai sisi baik dari segi kontruksinya yang kokoh yang terbuat dari bahan berkualitas baik dan dikombinasikan dengan sangat rapi serta selalu mengikuti perkembangan jaman menjadikan desain MS Furniture banyak yang meminati hal ini mampu meningkatkan keputusan pembelian menjadi semakin tinggi.

SARAN

1. Kualitas produk merupakan variabel pertama yang memiliki pengaruh tertinggi terhadap keputusan pembelian mebel MS Furniture Vintage. berdasarkan hasil jawaban responden diketahui bahwa indikator variabel terendah yaitu terdapat pada indikator kualitas produk mengenai daya tarik dan corak produk. Untuk itu sebaiknya pihak MS Furniture Vintage lebih detail melihat keseluruhan corak produk yang akan dipasarkan supaya tidak ada respon kurang baik dari konsumen yang dapat meningkatkan keputusan pembelian terhadap produk MS Furniture Vintage, sedangkan nilai rata-rata tertinggi pada indikator kualitas produk mengenai kinerja pada produk MS Furniture Vintage. Hal ini berarti bahwa produk MS Furniture Vintage mendapatkan respon baik mengenai kinerja baik oleh konsumen. Kualitas produk dan kinerja yang baik dari MS Furniture Vintage memberikan keputusan pembelian menjadi semakin tinggi.

2. Fitur merupakan variabel kedua yang memiliki pengaruh terendah terhadap keputusan pembelian MS Furniture Vintage. Kelemahan dari fitur MS Furniture Vintage yaitu berdasarkan hasil jawaban responden diketahui bahwa indikator rata-rata terendah pada indikator mengenai kecanggihan fitur. Untuk itu sebaiknya pihak MS Furniture Vintage lebih meningkatkan kecanggihan atau manfaat produk yang di produksi agar manfaat daqri barang atu produk yang dibeli mempunyai kegunaan yang banyak tidak hanya sekedar hiasan ruangan saja hal ini supaya dapat meningkatkan keputusan pembelian terhadap MS Furniture Vintage, sedangkan nilai rata-rata tertingi pada indikator kualitas produk mengenai kelengkapan fitur dan fungsinya. MS Furniture Vintage mendapatkan respon baik dari kelengkapan fitur dan fungsinya oleh konsumen. untuk itu sebaiknya MS Furniture Vintage harus mampu mempertahankan

(17)

kelengkapan fitur dan fungsi dari produk yang dibeli konsumen mampu meningkatkan keputusan pembelian MS Furniture Vintage.

3. Desain merupakan variabel ketiga yang memiliki pengaruh tertinggi terhadap keputusan pembelian MS Furniture Vintage. Kelemahan dari desain MS Furniture Vintage yaitu berdasarkan hasil jawaban responden mengenai kuesioner diketahui bahwa indikator variabel yang terendah yaitu terdapat pada indikator gaya yang menarik , untuk itu sebaiknya MS Furniture Vintage mampu meningkatkan gaya yang inovatif yang mampu menarik minat konsumen pembeli MS Furniture Vintage. Sedangkan nilai rata-rata tertinggi pada indikator mengenai desain yang selalu Up to date atau mengikuti perkembangan jaman. MS Furniture Vintage sudah mampu memberikan respon baik terhadap desain yang selalu mengikuti trend hal ini mampu meningkatkan keputusan pembelian pada MS Furniture Vintage.

4. Persepsi harga merupakan variabel keempat yang memiliki pengaruh terendah terhadap keputusan pembelian MS Furniture Vintage. Kelemahan dari produk MS Furniture Vintage yaitu berdasarkan hasil jawaban responden diketahui bahwa indikator rata-rata terendah pada indikator mengenai keterjangkaun harga. Untuk itu sebaiknya pihak MS Furniture Vintage lebih mengutamakan kesepakatan antaran pihak perusahaan dan konsumen untuk membicarakan harga yang disepakati kedua pihak supaya dapat sebanding dengan apa yang diinginkan konsumen. hal ini bertujuan untuk meningkatkan keputusan pembelian pada MS Furniture Vintage. Sedangkan nilai rata-rata tertinggi pada indikator kesesuain harga dengan kualitas dan manfaatnya. Produk MS Furniture Vintage memberikan harga yang mampu bersaing sesuai dengan kualitas dan manfaatnya. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen pada harga yang ditawarkan pihak MS Furniture Vintage relatif lebih diminati karena harga yang sesuai dengan kualitas dan manfaatnya mampu memberikan persepsi baik dan mampu meningkatkan keputusan pembelian produk MS Furniture Vintage menjadi semakin tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Achida Nur, M Mukery Warso, Leonardo Budi Hasiolan.2016. “Pengaruh Promosi, Harga, dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor MIO GT (Studi Empiris

pada Produk Yamaha Mio GT di Weleri-Kendal )”.Journal of

Management.Vol.2.No.2.

Ashiddieqi Fuad, dan Mudiantono.2012.”Analisis Pengaruh Harga, Desain Produk, dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Produk Crooz di Distro Ultraa Store Semarang)”. Diponegoro Journal of Management.Vol.1.No.1.

Ghozali, Imam.2011.Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21, Edisi

5,Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hamidah siti, dan Desi Anita.2013.”Analisis Persepsi Citra Merek, Desain, Fitur dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Produk Handphone Samsung Berbasis Android (Studi Kasus STIE Pelita Indonesia)”.Jurnal Ekonomi.Vol.21.No.4.

Justin Beneke, Ryan Flynn, Tamsin Greig and Melissa Mukaiwa. 2013.”The Influece of

(18)

Willingness to Buy: a Study of Private label merchandise”. Journal Of Businnes and

Industrial Marketing Vol.41 No.2 Hal (186-199).

Justin Beneke, Ryan Flynn, Tamsin Greig and Melissa Mukaiwa. 2013.”The Influece of

Perceived Product Quality, Perception, Design and Risk on Customer Value and Willingness to Buy: a Study of Private label merchandise”. Journal Of Businnes and

Industrial Marketing Vol.41 No.2 Hal (186-199).

Mongi, Lidya mananeke.Li dan Repi, A. 2013.”Kualitas produk, Strategi promosi dan

Persepsi harga pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian kartu simpati Telkomsel di Kota Manado”. Jurnal EMBA Vol.1 No.4 Desember 2013.

Staton, William J. 2007. Prinsip Pemasaran Jilid 1, Alih bahasa Yohanes Lamrto. Penerbit Erlangga, Sugiyono.2012. Jakarta.

Subagio Risad Aditiawan, Suharyono, dan Andriani Kusumawati.2015.”Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Konsumen Produk Low Cost

Green Car Astra Daihatsu yla di PT.Jolo Abadi,Malang)”.Jurnal Adminitrasi Bisnis

(JAB).Vol.23.No.1.

Suratman Andriyastuti.2013.”The Application of Quality Function Deployment (QFD) for Quality of Indoor Rattan Chairs’Product Design for European Market (Study at the Center of Rattan Furniture Industry in Sukoharjo Regency)”.Management Department, Facukty of Economics, Universitas Islam Indonesia.

Wangean Ryanto Hariandy,dan Silvy L.Mandey.2014.Analisis Citra Merek, Kualitas Produk dan Harga Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Mobil ALL New Kia Rio di Kota Manado.Jurnal EMBA.Vol.2.No.3.

Gambar

Tabel 1 Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Produk (X 1 )
Tabel 2  Tanggapan Responden Terhadap Persepsi Harga (X 2 )                           Hasil  penelitian  mengenai  variabel  persepsi  harga  berdasarkan  penilaian  dari  responden
Tabel 3  Tanggapan Responden Terhadap Fitur (X 3 )                          Hasil penelitian mengenai variabel fitur berdasarkan penilaian dari responden mengenai fitur  pada mebel MS Furniture Vintage di Jepara
Tabel 5  Hasil Uji Validitas
+5

Referensi

Dokumen terkait

Periksa ketinggian saluran air atap sekunder diatas permukaan atap Penilaian keandalan bangunan gedung dari aspek drainase dan air hujan memiliki kriteria-kriteria yang

Penggunaan paket alsintan pemupukan, bumbun dan gulud di Pasuruan mampu menggantikan tenaga kerja manual 6 HOK, 12 HOK dan 20 HOK pada setiap kegiatan budidaya tebu dengan.

Pada saat baterai sudah terisi penuh , penuh itu dalam maksud sesuai dengan energi listrik yang dibutuhkan tegangan arus DC ( Direct Current ) akan ada 2 pilhan

Selanjutnya pihak pembeli mengunakan akad perbuatan (bil-isyarah) dengan cara menekan tombol-tombol yang tersedia untuk melakukan transaksi dengan toko online

Selanjutnya dalam penelitian Edo Afrinaldi yang berjudul “Pengaruh Struktur Modal dan Pembayaran Dividen Terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan Terutang Pada

di perguruan tinggi tujuan studi luar negeri yang telah memiliki LoA Unconditional untuk perkuliahan di tahun 2020 menunda studi sebagai akibat dari kebijakan LPDP

- IVB, salah satu hal berikut adalah benar: Kanker muncul dalam kelenjar getah bening yang lebih besar dari 6 cm dan mungkin telah menyebar ke jaringan lain di sekitar

Berdasarkan pembahasan pertama dan kedua, dapat disimpulkan bahwa hubungan padhang ulihan kalimat lagu balungan gending Gending Théthal- thèthèl adalah saling bersinergi